Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Masniari Wolf tak mau terbebani masuk proyeksi Olimpiade

Perenang keturunan Indonesia-Jerman, Masniari Wolf, mengaku tidak mau terbebani oleh proyeksi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 atau Olimpiade Los Angeles 2028 menyusul keberhasilannya membawa pulang emas pada SEA Games Vietnam bulan lalu. “Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya, tetapi ada banyak orang di tim nasional, sehingga mereka dapat mendukung saya dan mereka juga mencoba untuk pergi ke Olimpiade, dan tekanan tidak hanya ada pada saya,” ujar Masniari saat melakukan bincang media secara daring, Selasa. Atlet berusia 16 tahun itu berhasil meraih emas nomor 50 meter gaya punggung putri pada SEA Games Vietnam, menjadi penyumbang medali emas pertama cabang olahraga renang. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri penantian medali emas renang putri Indonesia selama 11 tahun sejak Yessy Yosaputra berhasil merebut emas pada nomor 200m gaya punggung SEA Games 2011 Palembang. “Saat raih medali emas nomor 50 meter saya cukup terkejut karena bisa berenang secepat itu. Selanjutnya saya ingin tampil di Kejuaraan Dunia junior dan tentu ingin di nomor 100 meter gaya punggung sampai Olimpiade nanti,” ucap Masniari. Perenang yang memiliki darah Batak itu bercerita bahwa dia melakukan pelatihan sendiri bersama klubnya dan bertolak ke Vietnam langsung dari Jerman bersama ibunya untuk mengikuti SEA Games. Bergabungnya Masniari dengan timnas pada menit-menit terakhir tersebut menurut Manajer Tim Renang Indonesia, Wisnu Wardhana, dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan panitia penyelenggara VISGOC. Wisnu mengatakan sebenarnya sudah melakukan kontak dengan Masniari sejak 2017 dan melakukan pertemuan pada 2019. Saat dunia dilanda pandemi COVID-19, Masniari terus berlatih dan catatannya hampir memecahkan rekornas, yang membuatnya lolos kualifikasi untuk masuk timnas. “Melalui proses panjang Masniari akhirnya bisa tampil di SEA Games dan meraih medali emas. Ini terobosan bagi renang Indonesia karena banyak diaspora Indonesia yang masih punya jiwa nasionalis,” kata Wisnu. “Setelah ini saya akan ke Jerman berharap bertemu pelatihnya langsung memprogramkan Masni untuk bisa masuk ke Olimpiade Paris.” lanjutnya. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Harlin Rahardjo, mengatakan federasi akan terus memberikan kesempatan kepada perenang-perenang muda untuk bisa lebih berkembang. “Masniari ini menjadi project kita untuk menuju Olimpiade 2024 dan 2028 karena kita tidak ingin jago kandang atau pun di SEA Games, walaupun di SEA Games kita masih ketinggalan dari Singapura dan Vietnam,” kata Harlin. “Namun, kita juga punya cita-cita untuk meloloskan atlet untuk Olimpiade yang bukan melalui wildcard atau universality. Semoga ini bisa terwujud di 2024 atau 2028,” ujarnya menambahkan.

30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

Kontingen Indonesia berhasil memenuhi target untuk menempati posisi ketiga pada SEA Games 2021 Vietnam. Kontingen yang dipimpin Ferry Kono sebagai Chief de Mission (CdM) ini meraih total 69 medali emas, 91 perak, dan 81 perunggu pada SEA Games 2021 Vietnam. Tidak hanya itu, dari total 69 medali emas, ternyata 30 persen di antaranya diraih atlet yang berusia masih di bawah 23 tahun ke bawah. Ferry Kono pun bangga dengan torehan atlet Merah-Putih di Vietnam. “Dari 69 medali emas yang kita dapatkan, 21 di antaranya diraih oleh atlet muda atau 30 persen,” kata Ferry Kono. “Sementara gabungan atlet senior-junior memberikan 12 medali emas atau 17 persen. Sedangkan 36 medali emas lainnya atau 52 persen diberikan atlet senior,” lanjutnya. Lelaki yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ini mengatakan dari sisi pembinaan, NOC Indonesia bersama pemerintah memang menginginkan induk organisasi cabang olahraga (PP/PB) memberikan kesempatan kepada atlet muda. Hal ini kemudian yang menjadi dasar mayoritas yang dikirim ke SEA Games didominasi atlet-atlet muda. “Atlet termuda yang mendapatkan medali emas itu perenang Flairene Candrea Wonomiharjo, 16 tahun, yang turun di nomor 100m gaya punggung putri,” kata Ferry. “Ada juga Masniari Wolf yang tampil 50m gaya punggung putri. Dia masih berusia 17 tahun. Sama seperti pemanah Arif Dwi Pangestu yang memberikan emas di nomor recurve perorangan putra,” lanjutnya. Di sisi lain, Ferry juga bangga dengan torehan atlet senior. Seperti misalnya Eko Yuli Irawan, lifter 33 tahun yang mampu membawa pulang medali emas di kelas 61kg putra. “Eko tak lagi muda, tetapi pengalaman membuat dia dapat menyumbang medali untuk Tim Indonesia. Kombinasi senior dan atlet muda ini juga kami harapkan bisa berjalan beriringan sehingga atlet muda termotivasi dengan baik dan atlet senior kita mampu membimbing atlet muda dengan pengalaman tersebut,” ujar Ferry. “Itu bisa menjadi modal yang baik bagi Indonesia di multi event olahraga ke depan, terutama dalam merealisasikan misi lima besar dunia melalui DBON,” tambahnya. PERAIH EMAS – ATLET MUDA Kickboxing – Low kick -52kg Putri – Amanda La Loupatty (22 Tahun) Gymnastic Artistic – All-Around Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Gymnastic Artistic – Floor Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Wushu – Taolu Taijiquan Putri – Alisha Mellynar (21) Wushu – Taolu Daoshu+Gunshu Putra – Seraf Naro Siregar (21) Wushu – Sanda 48kg putri – Juanita Malay (21) Aquatic Swimming – 50m gaya punggung putri – Masniari Wolf (17) Aquatic Swimming – 100m gaya punggung putri – Flairene Candrea Wonomiharjo (16) Esports – Free Fire Team – Victor Innosensius (21), Shahih Taskhir (22), Richard William Manurung (23), Nur Ivaldi Fajar (21), Ibnu Nasir Ramdani (21) Shooting – 10m Air Rifle Putri – Mubarokah Dewa Laila (23) Shooting – 10m Air Rifle Putra – Fathur Gustafian (23) Shooting – Mixed Team Air Rifle – Citra Dewi Resti (18), Fathur Gustafian (23) Archery – Recurve Perorangan Putra – Arif Pangestu Dwi (17) Archery – Recurve Perorangan Putri – Rezza Octavia (22) Taekwondo – Kyorugi 63kg putra – M Bassam Raihan (21) Chess – Team Rapid Putri – Medina Wards Aulia (23), Ummi Fisalbillah (22) Cycling – Road Individual Time Trial Putri – Ayustina Priatna Delia (21) Fin Swimming – 100m Bi Fins – Harvey Hubert Marcelo Hutasuhut (20) Badminton – Ganda Putra – Daniel Martin (21), Leo Rollycarnando (21) Weightlifting – 73kg Putra – Rahmat Erwin Abdullah (21) Boxing – 75kg – 81kg – Maikhel Roberrd Muskita (21)

SEA Games 2022. Emas Pertama Renang Dari Masniari Wolf

PRSI: Pemanggilan atlet pelatnas renang berdasar pada DBON

Tim renang Indonesia berhasil mendapatkan medali emas pertama dari nomor 50 M gaya punggung putri, yakni Masniari Wolf, pada ajang SEA Games ke 31 Vietnam. Selain satu emas, di hari kedua tim renang juga mengoleksi empat medali perunggu. Total Tim Renang Indonesia telah mengoleksi satu emas dan tujuh perunggu. Dalam final yang berlangsung di My Dinh Water Sport Stadium, Minggu 15 Mei 2022, Masniari turun di lintasan 3 melakukan start yang cukup bagus. Masniari akhirnya finish pertama dengan catatan 29,21 detik. Ini juga jadi rekor nasional baru, sebelumnya milik Sofie Kemala dengan catatan 29,47 detik. Masniari yang menjadi idola, dan baru berusia  16 tahun, merupakan perenang berdarah Batak-Jerman. Ibunya berasal dari Batak dengan marga Siahaan, dan ayahnya dari Jerman. “Senang sekali bisa dapat medali emas di ajang SEA Games. Tadi berenangnya cukup bagus sejak start. Emas ini untuk semua orang yang support aku, masyarakat Indonesia, pelatih, tim Indonesia. Juga Pak Anindya Bakrie yang menyempatkan diri video call,” ucap Masniari. Pada nomor ini, medali perunggu diraih A.A. Istri Kania Ratih, dengan catatan 29,59 detik. Medali perunggu lainnya disumbang Tim estafet 4×100 meter gaya bebas putri yakni Patricia Yosita, Angel Gabriel, Nurul Fajar Fitriati dan Ressa Kania Dewi dengan catatan 03:51,57 detik. Perenang putra Aflah Fadlan Prawira, juga mempersembahkan medali perunggu pada nomor estafet 4×100 meter gaya ganti putra. Fadlan mencatat waktu 04:23,43 detik. Di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra, Glenn Victor Susanto meraih medali perunggu dengan catatan 24,30 detik. Sumber: PRSI