Piala Dunia Usai, Ini Dia Rekomendasi Ajang Olahraga Lain Yang Gak Kalah Seru

Ajang Piala Dunia 2018 sudah berakhir, dengan perolehan Perancis sebagai juara kali ini. Untuk kedua kalinya mereka pun dapat mengangkat piala bergengsi ajang sepakbola internasional tersebut. Bagi kamu yang mengikuti terus pertandingan Piala Dunia, pasti final kemarin adalah moment-moment yang dinantikan dengan manis namun harus diterima dengan getir. Di satu sisi ingin cepat tau siapa juaranya, namun di sisi lain harus ucapkan selamat tinggal pada ajang empat tahunan tersebut. Setelah acara pertandingan Piala Dunia 2018 ini berakhir, lantas apa yang kamu tonton selanjutnya? Hm, tak perlu bingung, ini dia ada rekomendasi buat kamu beberapa ajang olahraga lain yang patut kamu saksikan.. Yuk disimak, catat tanggalnya.. Pertama, ada AFC U-19 Setelah timnas Garuda Muda tampil dengan maksimal dan berhasil meraih peringkat ketiga Piala AFF U-18 2018, kini selanjutnya akan ada ajang AFC U-19. Pertandingan  sepak bola yang digelar oleh konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ini tentu akan menimbulkan sensasi yang tak kalah menarik dengan AFF. Istimewanya lagi, acara yang diselenggarakan dua tahun sekali ini akan berada di Indonesia,loh! tepatnya berada di tiga kota, yaitu Jakarta (Stadion Geleora Bung Karno), Bogor (Stadion Pakansari), dan Bekasi (Stadion Patriot Chandrabhaga), dari tanggal 18 Oktober sampai 4 November 2018. Kalau sebelumnya, kejuaraan AFC U-19 diselenggarakan di Bahrain dengan pemenang Jepang. Lantas, kalau tahun ini siapa ya yang akan juara? Semoga Indonesia! Asian Games 2018 Kalau yang satu ini, pasti kamu semua sudah tau bukan, atau malah jadi ajang yang kamu tunggu-tunggu ya? Untuk kedua kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ajang olahraga terbesar se-Asia ini tentu tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Mungkin kamu juga bisa menyaksikan beberapa pertandingan secara langsung, seperti bulu tangkis, sepak bola, renang, atau lari. Tentu, bisa jadi hari yang seru dan menyenangkan. Ingat ya, Asian Games 2018 akan diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018, dont miss it! Asian Para Games 2018 Tak sampai di ajang Asian Games saja, tahun 2018 ini Indonesia juga jadi tuan rumah dari Asian Para Games 2018. Ajang ini menjadi bukti bahwa para difabel mampu di pertandingan dan dapat berkompetisi juga dalam bidang olahraga. Acara ini berlangsung dari tanggal 8 Oktober sampai 16 Oktober 2018. Jangan sampai ketinggalan, sobat muda NYSN.. Yuk, sebelum tanggal dimulai, kita euforiakan lagi semangat dan kemeriahan Asian games dan Asian Para Games 2018. Dikatakan Imam Narawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) berharap bahwa euforia masyarakat Indonesia harus lebih meriah lagi seperti halnya masyarakat rusia yang benar-benar menggelorakan semangat Piala Dunia. Apakah kamu siap? Nah, dari ketiga rekomendasi ajang pertandingan di atas, bisa dikatakan itu adalah bukti diri bahwa ternyata Indonesia memang bisa dan bangsa ini harus berbangga karena telah mampu menjadi tuan rumah dari tiga pertandingan olahraga bertaraf internasional. Yey, semangat menonton, semangat Indonesia!       (Tribunnews)

Inspiratif! Kisah Pegulat Peraih Emas SEA Games, Dulunya Supir Angkot

Tahukah kamu, akan sosok pegulat peraih emas SEA Games satu ini. Ia terlahir bukan dari keluarga atlet. Dari yang tadinya bukan apa-apa, menjadi “seseorang” yang berprestasi. Tahun ke tahun, prestasinya bisa terus-menerus hadir dalam setiap ajang perlombaan di tingkat se-Asia. Sosok inspiratif tersebut bernama Rustang. Anak bungsu dari lima bersaudara, yang orangtuanya berprofesi petani. Sebelum ia menekuni olahraga gulat, Rustang yang waktu itu duduk di bangku SMP, pernah berkerja sebagai supir angkot antar kota di Samarinda, Kalimantan Timur. Saat umur sekitar 16 tahun, ia tidak sengaja tau gulat dari seorang teman kakaknya yang berlatih olahraga itu di gedung Bahempas Samarinda. Walaupun ia kurang tertarik di awal. Namun, akhirnya, Rustang ikut berlatih dengan sejumlah pegulat junior seusianya. Awal-awal Latihan Pria kelahiran Sulawesi ini berkata, waktu itu, pegulat di Kalimantan Timur memang sedang membutuhkan regenerasi atlet. Hal itu menjadi kesempatan yang besar baginya, dan kebetulan juga Rustang berkesempatan dilatih oleh mantan pegulat nasional, Suryadi Gunawan. Pertama kali latihan ia sempat ingin berhenti karena tidak kuat dengan kerasnya latihan seorang atlet pemula. Rustang sangat bersyukur karena waktu itu ia termotivasi dari banyak teman-teman dan pegulat senior Kaltim, agar terus bertahan. “kalau berhenti gulat katanya mau jadi apa,” Kata Rustang. Usai Setahun Berlatih Setelah setahun berlatih, Rustang terpilih di skuad tim Kaltim untuk Kejurnas 2001 di Bandung, Jawa Barat. Ia pun berhasil dapat medali perak untuk tim Kaltim. Medali tersebut merupakan medali pertama yang berhasil Rustang raih. Setelah hari itu, ia menjadi makin termotivasi meningkatkan prestasi. Prestasi selanjutnya Rustang dikatakan tidak mengalami peningkatan. Saat PON XVII 2008, hanya mampu meraih perak untuk tim Kaltim. Kekecewaan hadir saat itu, namun di hati kecilnya memacu untuk berkata bukan hanya bisa ke PON tetapi juga lanjut juara di SEA Games. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Terbukti, akhirnya Rustang masuk ke seleksi timnas gulat untuk SEA Games 2011. Bahkan dapat meraih posisi atlet utama gulat saat itu dan peraih medali emas kelas 66kg Gregro SEA Games XXVI 2011. Rustang yang bisa lolos menjadi atlet utama SEA Games merasa semua ini karena doa dari orang tua, kerabat dan teman-teman. Ia begitu bersyukur karena seorang Rustang kini dapat berprestasi di bidang olahraga. Kisah real life pegulat diatas bisa kamu jadikan motivasi diri dalam meraih prestasi atau mimpi apapun. Jika kamu punya keinginan (mimpi), kuncinya hanya dengan usaha untuk mewujudkan keinginan tersebut. Yakinlah, bahwa kamu pasti bisa berprestasi di bidang apapun. Asalkan ada usaha, disitu ada jalan. Semangat Sobat Muda NYSN, raih citamu!     (republika.co.id)

Pesan Inspiratif Paralimpiade 2018 Yang Penting Kamu Ketahui

Paralimpiade (Paralympics) 2018 ternyata bukan hanya sekadar kompetisi olahraga loh! Kompetisi yang digelar 9-18 Maret 2018 di kondisi salju kota Pyeongchang, Korea Selatan, adalah suatu gerakan yang mempunyai nilai-nilai atau pesan yang agung. Kamu harus tau nih terdapat pesan penting yang disuarakan dalam kompetisi ini. Pesan penting, apakah itu? Berikut ulasan pesan-pesan dalam paralimpiade 2018: Ajang multievent yang mempertandingkan atlet yang mengalami keterbatasan fisik, mental, dan sensoral ini memiliki nilai pesan keberanian. Dilansir dari pikiran-rakyat.com, nilai keberanian dalam ajang ini mengangkat semangat unik dari atlet-atlet paralimpiade yang berusaha mencapai sesuatu yang dianggap masyarakat tidaklah mungkin. Para atlet percaya, ada sebuah keajaiban atau keniscayaan. Pertandingan 670 atlet dari 49 negara berkompetisi ini menyuarakan pesan kebulatan tekad. Tekad yang bulat tersebut tercermin dari semua atlet yang berkompetisi dan berusaha keras dalam mendobrak keterbatasan kemampuan fisiknya. Bahkan nilai ini pun tercermin dalam maskot paralimpiade 2018 yaitu Bandabi. Sebuah beruang hitam yang diartikan sebagai simbol dari keberanian dan kemauan yang kuat. pesan selanjutnya dalam perhelatan paralimpiade adalah inspirasi Mempertandingkan 6 cabang olahraga yakni ski alpine, biathlon, ski lintas alam, hoki es, snowboard dan wheelchair curling, membuat masyarakat banyak yang melihat prestasi dan perjuangan atlet-atlet dipertandingan tersebut. Hal ini kemudian akan berdampak menginspirasi kehidupan masyarakat. Yang terakhir, jangan lupakan mengenai nilai pesan kesetaraan Dalam paralimpiade nilai kesetaraan begitu penting, karena dapat mengubah stigma atau pandangan dari masyarakat yang masih mendiskriminasi para disabilitas. Begitulah nilai pesan yang dapat dipetik dari sebuah perhelatan olahraga negeri ginseng, Korea Selatan. Semoga bisa menginspirasi… (Pikiran Rakyat, Liputan6.com)

Ajang JSFL 2018, Asah Mental Bertanding Siswa SD Al Fath

JSFL-2018

Tangsel-Ajang tournament sepakbola untuk usia-usia dini, memang sangat diperlukan dengan tujuan dapat menemukan bibit-bibit berbakat yang nantinya dapat menjadi pemain Nasional dan membela timnas Indonesia. Sepertia halnya, JSFL (Jakarta School Football League) yang merupakan liga sepak bola bagi siswa yang mewakili sekolah. Terdapat puluhan sekolah di Jabodetabek ikut bersaing untuk menjadi pemenang. Seperti halnya, SD Al Fath yang baru pertama kalinya mengikuti event JSFL. Pelatih SD Al Fath, Eko Rahmat Hermanto, mengatakan para siswa yang ikut merupakan siswa kelas 3 dan 4. “Ini merupakan tahun pertama kami mengukuti JSFL. Persiapanya kurang lebih 2-3 bulan. Tim kami, terdiri dari siswa kelas 3 dan 4, kelahiran 2007-2009,” ujar Herman, sapaanya kala dihubungi nysnmedia.com, Selasa (30/1) Meski baru pertama kalinya mengikuti JSFL, Al Fath sukses menduduki posisi dua klasemen sementara. Dalam tiga laga, Al Fath meraih dua kemenangan melawan Al Azhar Cikarang dengan skor 6-2 dan menang melawan ACG International dengan skor 9-3. Herman menjelaskan, dengan berpartisipainya Al Fath di JSFL bertujuan untuk meningkatkan mental para siswanya. Selain itu, target tiga besar ingin diraih pasukan Al Fath ini. “Salah satu target kami mengikuti JSFL adalah selain menambah jam terbang bertanding siswa, juga untuk meningkatkan mental bertanding siswa. Target kami bisa peringkat 3 besar di akhir kompetisi,” paparnya. Guna mencapai target tersebut, Herman akan memberikan arahan kepada siswanya disaat bermain agar lebih baik dari segi transisi menyerang dan bertahan. Salah satu orangtua siswa Al Fath, Faiqoh Faqih selalu mendampingi sang anak Moh. Fawwaz Nabih bertanding. Dengan begitu, sang anak akan termotivasi untuk tampil baik. “Tentunya untuk mendukung anak saya dan Al Fath dong. Semoga bisa menjadi juara Al Fath,” ujarnya. (pah)

Turnamen Masih Terbatas, Rully Nere: Pembinaan Usia Dini Di Tangan Asprov

Nivea Men TopSkor

Jakarta- Atmosfir kegiatan sepakbola di Indonesia saat ini, perlahan mulai tertata dengan rapih. Kompetisi dan Turnamen kelompok usia muda mulai ramai dan berjalan dengan baik. Pembinaan ini gencar dilakukan mengejar ketertinggalan dari Negara kuat seperti Thailand dan Vietnam yang baru saja mencetak sejarah sebagai tim Asean pertama yang lolos ke babak final Piala AFC 2018 di China. Seperti yang diutarakan oleh Legenda Timnas Indonesia 80-an, Rully Nere. Rully yang hadir dalam pembukaan Liga Nivea Men TopSkor U-16 mengapresiasi kompetisi ini, guna menambah pengalaman bagi pemain di usia muda. “Ini sangat baik, masih jarang turnamen rutin diusia muda. Dengan adanya turnamen Liga Nivea Men TopSkor U-16, anak-anak bisa menambah jam terbang. Juga, memperkaya mental dan karakter mereka dalam bertanding,” paparnya di Lapangan Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2). Rully mengatakan, dalam membentuk sepakbola Indonesia yang kuat harus bekerjasama dengan elemen-elemen yang mampu meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia. “Misalkan, bekerjsama dengan instansi pendidikan. Jika, membangun sendiri sepakbola Indonesia, itu sangat berat. Sekolah Sepakbola (SSB) hanya wadah dan kompetisi ini sangat baik untuk mereka,” ucapnya. Pembinaan usia muda, terbantu dengan adanya SSB. Namun, SSB hanya menempuh ilmu bermain sepakbola hingga usia 16 tahun. Setelah itu, pemain seolah bingung ingin mengarah kemana. Ini yang masih menjadi kendala di sepakbola Indonesia. Lanjutnya, peran Asosiasi Provinsi (Asprov) disetiap wilayah harus bekerja untuk mencari dan membina atlet-atlet sepakbola yang potensial. “Askot (Asosiasi Kota) dan Asprov harus menjadi landasan tebentuknya para atlet muda. Asprov harus akitf bergerak, menyediakan instrumen pertandingan usia muda,” jelas Rully. (pah)

Satlantas Tangsel Drag Bike Kejar 500 ‘Pembalap Jalanan’

satlantas-tangsel-drag-bike-2

Tangsel-Kota hasil pemekeran Kabupaten Tangerang yakni Kota Tangsel akan menggelar event yang dapat merangkul pembalap muda. Event merupakan gagasan Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin H, dengan tajuk Satlantas Tangsel Drag Bike Competition. Gelaran yang akan berlangsung pada 27-28 Januar, bertempat di Lapangan Sunburst, BSD City, Serpong, Tangsel. H-11 jelang lomba, animo pembalap muda mulai muncul. Hal ini disampkan oleh, Ketua Panitia Satlantas Tangsel Drag Bike, Ipul Syaepullah. Ķimonya sangat antusias. Update tanggal 15 Januari sudah ada 100 orang yang mendaftar. Semoga hari-H, target 500 starter bisa tercapai,” ujar Ipul, pada Selasa (16/1). Drag bike ini menempuh jarak 201 meter dan memperlombakan 19 kelas yang dikelompokkan dalam empat kelas. Yakni kelas utama, supporting, braket dan eksebisi. Dari empat kelas yang diperlombakan, kelas braket masih menjadi daya tarik pembalap. “Kelas braket ini peminatnya paling banyak. Ada 30 pembalap yang terdaftar,” terang Ipul. Sementara itu lewat pesan whatsapp, Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin H berharap ajang ini bisa merangkul para pembalap muda untuk menunjukan bakat yang dimilikinya. “Saya berharap, ini bisa menyalurkan bakat mereka, dari pada ikut balapan liar yang membahayakan pengguna jalan dan diri mereka sendiri,” jelas Lalu. (pah)

Balapan di Satlantas Tangsel Drag Bike, Peserta Daftar via Aplikasi Online

satlantas-tangsel-drag-bike

Tangsel- Para pembalap drag yang ingin mendaftar di Satlantas Tangsel Drag Bike Competition 2018, tak perlu jauh-jauh mendatangi lokasi panitia di kawasan BSD, Serpong. Even perdana Kasat Lantas Polres Tangsel pada 2018 ini, mengenalkan terobosan baru kali ini. Peserta yang mendaftar, cukup mendownload applikasi Rekor di Play Store dan melakukan login, selanjutnya sudah bisa mendaftar di event Satlantas Tangsel Drag Bike rencananya kan digelar 27-28 Januari, di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangsel. “Ini terobosan baru dan untuk memudahkan pendftaran peserta dari luar daerah. Saat ini pendaftar via aplikasi ini sudah 20 pembalap dari Jawa Tengah dan Jawa Barat,” terang Ketua Panitia Satlantas Tangsel Drag Bike, Ipul Syaepullah, Selasa (15/1). Terobosan baru Satlantas Tangsel Drag Bike merupakan bentuk kerjasama dengan PT Rekor Sinergi Perkasa untuk mensukseskan event ini. “Aplikasi online ini, mempermudah proses registrasi pembalap di luar kawasan Tangsel, tanpa repot datang ke Sekre Rekor,” tuturnya lagi. Pendaftaran akan ditutup pada 26 Januari mendatang. (pah)

Persiapan PopNas, Dispora Jabar Akan Rutin Gelar Kejuaraan

popnas

Memasuki tahun 2018, tentunya banyak perubahan yang mesti diperbaiki demi menuju kesuksesan. Para atlet pun, terus mengasah kemampuan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang digelar baik di level pelajar, daerah, provinsi maupun nasional. Seperti halnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat yang ingin di tahun 2018 menggelar event kejuaraan lebih banyak lagi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kadispora Jawa Barat, Ahmad Johara mengatakan, event kejuaraan tahun ini akan lebih condong kepada pelajar. Karena, nantinya mereka akan berpartisipasi di ajamg Pekan Olahraga Pelajar Nasional (PopNas). “Insyaallah pada tahun ini kita akan menggelar even keolahragaan lebih banyak dari tahun sebelumnya, tapi kita akan lebih fokus ke pelajar untuk persiapan Popnas,” ungkap Ahmad seperti dikutip galamedianews.com. Sebelumnya di tahun 2017, Jawa Barat hanya menggelar 6 kejuaraan dan akan banyak menggelar kejuaran. Yang pertama yakni kejuaraan Piala Gubernur 2018 yang akan mempertandingkan 10 hingga 12 cabang olahraga (cabor). “Kita rencananya tahun ini sebanyak 10-12 kali. Tapi cabor yang diutamakan adalah cabor yang dipertandingkan di Popnas dan menjadi andalan Jawa Barat,” ujar Ahmad. Ia pun, sangat berharap para atler Jawa Barat bisa terus meningkatkan prestasinya dan memberikan kado kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang sudah memberikan dedikasinya untuk olahraga di Jawa Barat. “Kita berharap dapat memberikan kado yang istimewa untuk beliau (Gubernur Jabar, red) sebagai bentuk apresiasinya di bidang olahraga selama ini,” katanya. (pah)

Persiapan Matang, Ajang Tahunan JJBC Siap Digelar 9 Desember Mendatang

Logo JJB 2017

Melihat perkembangan olahraga basket di usia dini mulai berkembang pesat, banyak pula event-event kejuaraan yang digelar demi mencari bibit potensial. Usia-usia 7 tahun hingga 16 tahun, merupakan usia emas para pebasket muda untuk mengembangkan bakat mereka. Seperti contohnya kejuaraan Jetz Junior Basketball Championship (JJBC) yang merupakan kejuaraan tahunan bagi usia dini. JJBC selalu rutin diadakan tiap tahun dan selalu menjadi daya tarik bagi klub-klub basket yang ada di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek untuk turut berpartisipasi. Rencananya JJBC sendiri akan digelar pada tanggal 9 Desember mendatang di Jetz Stadium, Gading Serpong, Tangerang. Dimana terdapat enam kategori umur yang dipertandingkan, yakni KU 7, KU 8, KU 9, KU 10, KU 12, KU 16. Ketua Panitia JJBC, Awi mengatakan, sejak tahun 2014 ajang JJBC sudah digelar. Ajang ini, bertujuan untuk mengasah bakat para pebasket dan juga sebagai ajang silahturahmi antar klub basket. “Iya setiap tahun kita mengadakan JJBC mulai tahun 2014, jadi tahun ini sudah tahun ke-4,” ujar Awi. Lanjutnya, untuk di tahun 2017 ini JJBC akan dibuat menjadi 3 season. Dengan begitu, JJBC akan dibuat menjadi meriah. Nantinya, akan ada beberapa klub yang bertanding dalam JJBC 2017 dan memperebutkan Piala JJBC 2017 “Sebanyak 14 klub yang mengikuti JJBC ini, dan terbagi menjadi 34 tim dalam 7 kategori pertandingan. Saya harapkan, masing-masing klub mempersiapkan segala keperluan teknis, agar pada saat pertandingan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” terangnya. (pah/adt)