Padat Aktivitas Sekolah dan Latihan Sepak Bola tak Menyurutkan Semangat Dayat Untuk Bermain di Liga Besar

Hidayaturahim-sapaan-akrabnya,-pemain-Villa-2000-U-16-ini-mampu-memposisikan-diri-sebagai-penyerang,-gelandang-maupun-pemain-sayap.

Tangerang Selatan – Menjadi pemain yang serba bisa di segala posisi pasti impian setiap pemain sepak bola, tak mudah untuk bisa mendapatkan kemampuan tersebut, tapi tidak bagi remaja yang satu ini. Hidayaturahim atau ‘Dayat’ sapaan akrabnya, pemain Villa 2000 U-16 ini mampu memposisikan diri sebagai penyerang, gelandang maupun pemain sayap. Bermula dari sang kakak yang lebih dulu bergabung di Villa 2000, akhirnya Dayat pun ikut bergabung saat tengah duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, namun tak lama setelah Dayat bergabung sang kakak berhenti dari dunia sepakbola sedangkan Dayat lanjut berlatih secara intensif sampai saat ini menduduki bangku kelas 2 SMK. “Dulu kakak gabung duluan, terus saya ikut gabung. Tapi kakak gak lanjut jadinya saya yang nerusin sampai sekarang, kakak juga nyuruh saya nerusin” terangnya. Meski masih berstatus pelajar, remaja asal Depok itu tetap rutin mengikuti latihan yang diadakan setiap sore. Remaja yang mengidolakan Alexis Sanchez dan Riko Simajuntak itu mengatakan tidak ada kendala saat membagi waktu antara pendidikan dan latihan, meskipun harus rela untuk memangkas waktu istirahatnya. Walupun terkadang merasa lelah karena padatnya aktifitas antara sekolah dan latihan sepakbola, namun menurut Dayat hal itu tergantung dari manajemen waktu masing-masing individu. “Kadang kalau waktu latihan mepet sama jam pulang sekolah, saya langsung bawa sepatu futsal dari rumah terus latihan. Kalo gak sempet makan ya di sekolah jajan dulu” pungkas remaja kelahiran 1 Maret 2002 tersebut. Tak hanya sekadar latihan, ketika ada event turnamen Dayat kerap dipanggil guna membela Villa 2000 pada laga tersebut. Seperti pada saat event Liga Kompas Gramedia, Piala Menpora, hingga Liga TopSkor. “Dari saking seringnya ikut turnamen, saya sering cidera lumayan sakit. Pernah lutut bagian tulang kering bengkak lumayan gede, langsung dikompres pake es batu dan akhirnya bisa sembuh” ujar Dayat. Dayat punya mimpi untuk bisa bermain di Liga Indonesia, oleh karena itu Ia optimis untuk terus menekuni hobinya yang telah diselami sejak dini dan salah satu motivasi terpenting bagi Dayat adalah dukungan penuh dari orang tua untuk bisa terus berprestasi di dunia Sepak Bola. Profil Singkat Nama : Hidayaturahim Tempat/Tgl Lahir : Depok, 1 maret 2002 Alamat : Jl. Cinangka sawangan depok Nomor Ponsel : 089510370873 Media Sosial : Instagram @hidayyatt_ Orang Tua : Alm. Ayani (ayah) Sarni (ibu) Anak ke 8 dr 8 saudara Pendidikan Sd Serua 02 SMP Muhammadiyah 22 Pamulang SMK Triguna Utama Prestasi Juara 1 Maesa Cup 2012 Juara 4 Piala JNC 2012 Juara 2 PSJS Cup 2012 Juara 3 Piala Bergilir Mensesneg Menpora 2012 Juara 3 Talas Cup 2013 Juara 3 Liga Kompas Gramedia 2013 Juara 3 Liga TopSkor 2013 Juara 4 Liga Kompas Gramedia 2014 Juara 1 Cilenggang Cup 2014 Juara 1 Piala Menpora Big Star 2018

Digembleng Ala Semi Militer, Tim Hansaplast Topskor Indonesia U-14 Optimistis Juara di Gothia Cup China

Tim Hansaplast TopSkor Indonesia (TSI) U-14 digembleng ala semi militer sebelum tampil dalam Turnamen Gothia Cup China 2018 level B14 (Boys 14), yang berlangsung 12-18 Agustus 2018, Qingdao, China. (Ham/NYSN)

Jakarta- Tim Hansaplast TopSkor Indonesia (TSI) U-14 akan segera bertolak menuju Qingdao, China, untuk tampil dalam Turnamen Gothia Cup China 2018 level B14 (Boys 14), yang berlangsung 12-18 Agustus 2018. Ketua Delegasi Topskor Indonesia, Mohamad Yusuf Kurniawan mengatakan, berbekal persiapan matang dan pengalaman yang dimiliki, tim TSI U-14 diharapakan berbicara banyak dalam ajang Gothia Cup China 2018. Tim TSI U-14 rencananya akan berangkat pada Jumat (10/8). “Runner-up Gothia China Cup 2016, dan posisi 3 pada 2017, serta terkini meraih runner-up JSSL Cup Singapura 2018 pada April lalu, kini kami bertekad juara di Gothia China Cup 2018. Pengalaman bertanding dan pelatihan intensif, adalah bekal agar target juara bisa terpenuhi,” ujar Yusuf dalam acara pelepasan Tim TSI U-14, pada Rabu (8/8). Hal senada juga diungkap Deris Herdiansyah, selaku pelatih TSI U-14. Ia menyampaikan persiapan para pemain dilakukan dengan sangat serius, mengingat tak semua pemain, memiliki pengalaman di ajang internasional. “Persiapan kami sudah cukup lama dan matang, sejak 5 bulan yang lalu. Terutama selain fisik dan taktik, kami membangun kondisi mental pemain. Beberapa anak ada yang belum pernah main di turnamen level internasional,” kata Deris. Dalam pembentukan karakter dan mental pemain, ia menggunakan metode disiplin semi militer, agar para pemain mampu menerima tekanan dari lawan, maupun dari para pendukung yang hadir di lokasi. Konsep ini ditempuh, karena sebagai besar staf pelatih TSI U-14 berlatar belakang anggota TNI. Ia pun tak ragu memilih berlatih intensi di komplek lapangan Rindam Jaya, di kawasan Condet, Jakarta Timur. Berbicara potensi peluang juara, Deris yakin, jika anak asuhnya bisa menyajikan peforma yang meyakinkan. Melihat prestasi tahun lalu, tim dengan materi pemain kelahiran 2003, sanggup meraih peringkat 3, serta runner Up pada 2016. “Kriteria pemain yang dipilih terutama mereka yang punya kemampuan baik terkait dasar-dasar bermain sepak bola. Kemudian skill penting guna menyempurnakan gaya permainan yang akan diterapkan nanti,” tambah pria berbadan subur tersebut. Tomas Schwarz, pun turut optimistis. “Tampil di tingkat internasional semoga bisa mengasah kemampuan dan pengalaman mereka. Selamat berjuang Tim Sepakbola Hansaplast TopSkor Indonesia U-14,” ucap Direktur Pemasaran PT. Beiersdorf Indonesia ini, yang membawahi unit bisnis Hansaplast, produk plester penutup luka. (Dre/Ham) Daftar Pemain Tim Hansaplast Topskor Indonesia U-14 1. Muhammad Wisnu (SSB Bina Taruna) 2. Syarif Slamet (SSB Saint Prima) 3. Andhika Dwi (SSB Salfas Soccer) 4. Abdul Jaffar (SSB Buperta) 5. Vito Ramadyzky (SSB Remaja Masa Depan) 6. Richko Ridho (SSB Remaja Masa Depan) 7. Saptian Dwi W. (SSB ISA ICK Trisakti) 8. Jodi Chandra Geraldi (SSB Remaja Masa Depan) 9. Raychan Adji (SSB Remaja Masa Depan) 10. M. Akiel Marjik (SSB Tajimalela FA) 11. Resa Aditya (SSB ISA ICK Trisakti) 12. Arya Rafael (SSB Benteng Muda) 13. Tafrizal Aditya (SSB Garuda Putra) 14. Dicky Daniel (SSB Ragunan SS) 15. Azmiar Al Qadri (SSB ISA ICK Trisakti) 16. M. Ridho Imran (SSB ISA ICK Trisakti) 17. Aron Byron (SSB Matador Mekarsari) 18. Diandra Diaz Dewari (SSB SASWCO) 19. Bevan Rulif (SSB ISA ICK Trisakti) 20. Rayhan Everhard Bollemeyer (SSB ASIOP Apacinti)

Incar Posisi Empat Besar, Villa 2000 U-12 Siap Merumput di Gothia Cup China 2018

CEO Villa 2000 Asher Imaret Siregar (ketiga dari kiri), saat melepas tim Villa 2000 U-12 yang akan tampil di Turnamen Gothia Cup U-12, pada 12-18 Desember 2018, di Qingdao, China. (Dre/NYSN)

Tangerang Selatan- Jelang tampil mengikuti kejuaraan usia dini dan usia muda turnamen Gothia Cup China 2018 di Qingdao, China, pada 12-18 Agustus 2018, Villa 2000 U-12 menggelar konferensi pers di Aula Villa 2000 FC Academy, Villa Pamulang, Tangerang Selatan, pada Minggu (5/8). Selain para pemain, acara ini turut dihadiri Asher Imaret Siregar (CEO Villa 2000 FC), Arta Wijaya (Pelatih Senior), Feraldo Axel Paulus (Manager Villa 2000 FC Gothia Cup), serta Ayadi (Pelatih Villa 2000 U-12). Asher mengatakan, ini untuk pertama kalinya Villa 2000 mengikuti turnamen U-12 di Gothia Cup China 2018. Terakhir, Villa 2000 mengikuti turnamen serupa, di Manchester, Inggris, pada 2008. Ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tua siswa SSB Villa 2000 yang sudah bersinergi untuk membawa anaknya berlaga di event tersebut. “Gothia Cup 2018 merupakan turnamen cukup besar yang berlangsung di China. Turnamen itu ada di usia 8 tahun sampai 18, dan tim kami ikut di level 12 tahun. Di sana lawannya mayoritas SSB China yang juga tangguh-tangguh,” kata Asher. “Saya berharap rombongan yang akan berangkat bisa saling membantu karena akan berlaga di negara orang,” tambahnya. Asher menunjuk Ayadl sebagai pelatih menukangi Villa 2000 U-12. Ia juga meminta Feraldo ‘Aldo’ Axel Paulus, seorang mahasiswa di Liverpool, Inggris, untuk menjadi manajer tim tersebut. Ayadi sebagai pelatih kepala mengatakan sangat bersyukur timnya bisa bermain di level lebih tinggi. Terkait persiapan, Hariyadi mengatakan timnya sudah siap. “Secara keseluruhan, tim ini sangat siap. Target kami adalah empat besar,” ucapnya. Sebelum berlaga di Gothia Cup 2018, Ayadi menambah intensistas waktu sesi latihan, dari seminggu dua kali menjadi empat kali. Beberapa turnamen dan lawan uji coba juga digelar Ayadi, agar pemainnya bisa langsung mengerti permainan tim. “Ini kami lakukan untuk melihat persiapan anak-anak sudah sampai mana agar mereka bisa mengaplikasikan apa yang saya mau di sana,” bilangnya. “Saya harap pemain bisa bersemangat untuk menerapkan apa yang sudah dilakukan selama ini. Anak-anak juga harus mandiri karena ini turnamen yang bergengsi,” ucap Ayadi. Adapun Arta Wijaya, selaku pelatih senior di Villa 2000, menekankan agar pemain bersikap displin. “Disiplin waktu. Saat istirahat dan makan, harus dipatuhi, karena seluruh pemain yang tampil, tidak didampingi orangtua. Juga jangan minder, jangan takut. Siapapun harus dihadapi,” jelas Taul panggilan akrabnya. Gothia Cup China adalah cabang dari Gothia Cup Swedia. Sebab, kejuaraan ini merupakan pelebaran sayap dari penyelenggaraan di Swedia. Hal itu karena disadari besarnya potensi tim dari Asia, tetapi terkendala besarnya pengeluaraan untuk pergi ke Swedia mengikuti Gothia Cup. Oleh karena itu penyelenggara Gothia Cup melebarkan sayap penyelenggaraan ke Asia. Dan, Cina yang merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia menjadi tempat penyelenggara. Gothia Cup China 2018 mempertandingkan tim putra (Boys) jenjang usia 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 25. Lalu putri (Girls) kelompok umur 12 dan 14. Tahun ini di Gothia Cup China, 5 tim dari Indonesia tersebar di tiga penyelenggaraan kelompok umur. Villa 2000 U-12 dan IJL U-12 akan mengikuti ajang Boys 12. Kemudian TopSkor Indonesia mengirimkan 2 tim, untuk kelas Boys 14 dan Boys 15. Terakhir adalah Tim Pelajar Kemenpora (U-16) yang mengikuti Boys 16. Nantinya, 13 pemain Villa 2000 akan bersaing dengan pemain dari 31 klub lainnya. Villa 2000 U-12 tergabung dalam grup 4, bersama tiga klub asal China, yakni Left Wing FC, Wenlai MS, dan Zhengzhou Quenjia FC. Di penyisihan grup, setiap tim bermain empat kali mulai Senin sampai Jumat, dengan ada satu hari libur bertanding. Selebihnya adalah fase knock-out. Villa 2000 U-12 bertolak menuju kota Qingdao pada Sabtu (11/8) pukul 16.00 WIB. (Dre) Skuat Villa 2000 U-12 Gothia Cup China 2018 1. Rahmatito Hijrah Harjana 2. Masyraffa Nabatan Setiyono (C) 3. Muhammad Haikal Riansyah 4. Dzikri Ahmadi Akbar 5. Muhammad Hannan Hadzami 6. Irsyad Maulana 7. Malvin Evander Lopulalan Kurniawan 8. Fachry Ghulam Aradana 9. Muhammad Zulfan Djiaulhaq Mukti 10. Maha Rhaziqa Putra Ediwan 11. Galang Rai Nugraha Wedya Sukma Direja 12. Jatsia Rabbani 13. Erlangga Maula Syahputra Tim Indonesia Gothia Cup China 2018 Boys 12 Villa 2000 U-12 (Grup 4) IJSL U-12 (Grup 8) Boys 14 TopSkor Indonesia (Grup 5) Boys 15 TopSkor Indonesia (Grup 1) Boys 16 Tim Pelajar Kemenpora (Grup 2)

Jeda Istirahat Hanya Sehari, Villa 2000 FC Takluk 0-1 Dari Batavia FC

Jakarta- Villa 2000 FC mengalami hasil negatif, usai ditekuk Batavia FC dengan skor tipis 0-1, dalam lanjutan Liga 3 Asprov DKI Jakarta Grup A, di Lapangan Kodam Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (29/7). Gol semata wayang Batavia FC tercipta di babak pertama, melalui sepakan Yusuf Ramdani (7) di menit ke-10. The Black-Orange, julukan Villa 2000 FC, yang sebelumnya menang telak 0-3 atas Laskar Muda pada Jumat lalu, justru minim menciptakan peluang, selama 2×45 menit ini. Arsitek Villa 2000 FC, Aven Kristian mengaki jika performa anak asuhnya pada laga ini, jauh berada dibawah permainan terbaiknya. Beberapa faktor ternyata mempengaruhi penurunan kinerja tim asal kota Pamulang, Tangerang Selatan ini. “Fisik anak-anak jelek. Waktu efektif istirahat dari laga pertama, hanya berselang satu hari. Ini krusial sekali. Berbeda dengan tim profesional, di level amatir ini, saya sulit pantau satu-satu kegiatan anak-anak. Bisa saja pola istirahat mereka tidak tertib,” ungkap pria gempal itu. Lawan yang dihadapi pun sangat siap, karena Batavia FC belum berkeringat, mengingat ini adalah partai perdana mereka. Tanpa kesulitan memberikan tekanan kepada Villa 2000 FC. Faktor lain yakni teriknya cuaca, saat laga berlangsung. Bermain mulai pukul 14.00 WIB, membuat stamina para pemain cepat terkuras habis. Di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, sedang mengalami puncak musim kemarau. Matahari bersinar sangat terik hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu faktor lapangan memberi kontribusi kekalahan. Buruknya kondisi lapangan dan berdebu, amat menyulitkan bagi sistem pernafasan para pemain. “Teriknya cuaca sangat mempengaruhi stamina pemain. Lapangan juga kering dan sangat berdebu. Anak-anak jadi nggak lepas mainnya, takut drop. Tapi, mau taktik sebagus apapun, kalau kondisi fisik mereka tidak mendukung, ya percuma,” ungkap pria kelahiran Jakarta tersebut. Pertandingan berikutnya Villa 2000 FC akan berhadapan dengan PSJS Jakarta Selatan, pada Minggu (5/8). Jeda pertandingan sepekan ini diagendakan Aven untuk melakukan pemulihan staminan dan fisik pemain, secara total. Pada selasa (31/7), tim dijadwalkan kembali melakukan latihan rutin di markas Villa 2000 FC, di kawasan Pamulang. Aven dan tim pelatih akan berusaha menyusun strategi baru untuk menghadapi PSJS pekan depan. (Ham)

Liga 3 Asprov DKI Jakarta Bergulir, 21 Tim Bertarung Buru Tiket Nasional

Asprov PSSI DKI Jakarta memakai format kompetisi penuh dengan formasi empat grup dan memperebutkan tiket menuju final. Juara Liga 3 Asprov DKI Jakarta otomatis lolos mewakili provinsi di kompetisi Liga 3 Nasional. (Ham/NYSN)

Jakarta- Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta menggulirkan kompetisi Liga 3 Asprov DKI Jakarta pada Minggu (22/7). Sebanyak 21 tim tergabung dalam empat grup akan memperebutkan gelar yang terbaik di regional DKI Jakarta. Liga 3 ini bermaterikan pemain dengan skuad amatir yang rata-raa berusia 16-21 tahun. Peringkat pertama dan kedua tiap grup akan melaju ke babak 8 besar. Tim-tim legendaris seperti Persitara Jakarta Utara, PSJS Jakarta Selatan, hingga Urakan FC akan bertarung, menjadi wakil DKI Jakarta, di event Liga 3 Nasional. Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Uden Kusuma Wijaya berharap kompetisi bisa lancar dan terkendali. Ia ingin sepak bola Jakarta mampu memutar kompetisinya dengan baik. “Kami ingin kompetisi berjalan baik. Jika memang ada pelanggaran yang dilakukan klub, ada sanksi tegas hingga pencoretan anggota,” ujar Uden pekan lalu. Sedangkan Ketua Komite Pemberdayaan Usia Muda Asprov PSSI DKI Jakarta, Rinci Gustiawan menjelaskan bila jumlah pertandingan seusai dengan regulasi PSSI. Selain itu, ia juga mengatakan format kompetisi 2018, akan berbeda dengan tahun kemarin. “Sesuai dengan instruksi dari PSSI, setiap tim bisa melakukan 12 kali pertandingan. Memang agak padat, tapi mau tidak mau kita akan lakukan,” ujar Rinci. “Kalau tahun lalu itu, event-nya terkesan dipaksakan. Tapi tahu ini bergulir dengan format tak jauh dari regulasi PSSI, yakni 12 tim bertanding sampai final,” tambahnya. Liga 3 Regional pada 2018 ini Asprov DKI Jakarta menyiapkan format kompetisi penuh dengan formasi empat grup. Masing-masing grup nantinya diisi lima tim memperebutkan tiket menuju final. Juara dari Liga 3 Asprov DKI Jakarta, otomatis lolos mewakili provinsi di kompetisi Liga 3 Nasional. Jika tahun lalu minimum klub bermain sebanyak tiga sampai empat kali, kali ini Asprov berupaya memberikan jumlah bermain 12 kali. Menariknya, Persitara Jakarta Utara dan Persija Muda tergabung satu grup di Grup D. Maklum, riwayat rivalitas kedua pendukung masih begitu kental di Jakarta. Persija Muda yang merupakan klub satelit dari Persija Jakarta akan didukung oleh Jakmania, begitu pula dengan NJ Mania di kubu Persitara. Untuk venue pertandingan Liga 3 berlangsung di beberapa lapangan di kawasan seputaran Jakarta. Diataranya yakni Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua (Depok, Jawa Barat), Lapangan Brigif Jayasakti (Cijantung, Jakarta Timur), Lapangan Yon Zikon 14 (Srengseng, Jakarta Selatan), Lapangan Kodam Gagak Hitam (Bintaro, Jakarta Selatan) dan Stadion Cendrawasih (Cengkareng, Jakarta Barat). Asprov DKI Jakarta pun tengah berupaya menggelar pertadingan di lapangan milik TNI dan Kepolisian RI. Termasuk juga Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang dikelola oleh Disorda DKI Jakarta. (Dre) Liga 3 Asprov DKI Jakarta Grup A Laskar Muda Villa 2000 B PSJS Jakarta Selatan Batavia FC Betawi FC Grup B Bintang Kranggan Urakan FC Trisakti FC Kompak FC Pemuda Jaya PS Grup C Bintang Kota Taruna Persada Bina Mutiara Jakarta Barat PS Pro Direct Grup D ABC Wirayudha Putra Citra Muda Persija Muda Persitara Jakarta Utara MC Utama Jakarta Timur FC

Kondisi Lapangan Jelek, Villa 2000 Libas Laskar Muda di Liga 3 Asprov DKI Jakarta

Sebagai juara bertahan Liga 3 Asprov DKI Jakarta musim lalu, Villa 2000 FC (hitam) sukses melibas Laskar Muda (merah), dalam laga perdana Liga 3 Asprov DKI Jakarta, di Lapangan Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan. (Ham/NYSN)

Jakarta- Villa 2000 FC menang telak 0-3 kontra Laskar Muda dalam laga perdana Grup A Liga 3 Asprov DKI Jakarta, yang dihelat di Stadion Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (27/7). Sayang, kondisi lapangan yang tak cukup baik, menjadi sorotan pelatih Villa 2000 FC. “Kondisi lapangan disini berbeda jauh dengan lapangan latihan kami, di lapangan Villa 2000, Pamulang. Dari jalannya bola di beberapa sudut lapangan, struktur tanah bergelombang, ya pokoknya kurang. Tapi ya bagaimana lagi, mungkin ini yang tersedia,” ujar pelatih Villa 2000 FC, Aven Kristian. Dalam laga yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini, klub asal Pamulang (Tangerang Selatan) mendominasi permainan. Gol pembuka diciptakan di menit 22, hasil situasi bola mati. Meskipun sang lawan tak memberikan perlawanan yang berarti, hingga babak pertama skor 0-1 bertahan sampai jeda turun minum. Di babak kedua, Villa 2000 FC lebih trengginas hingga membuat lawan tanpa peluang di babak kedua. Permainan yang lebih menyerang ini membuat dua gol tambahan, yakni masing-masing menit ke-66 dan menit ke-69. Aven mengaku bersyukur atas hasil yang diraih anak asuhnya di laga pertama ini. Menyandang gelar sebagai juara bertahan regional DKI Jakarta musim lalu, tentu ada tekanan dari sisi psikologis. “Sebelumn bermain, saya bilang pada tim jika status juara bertahan bukan beban, dan kami harus bermain lepas. Alhamdulillah dapat tiga poin di pertandingan perdana,” ungkapnya pada nysnmedia.com, Jumat (27/7). The Black-Orange-julukan klub Villa 2000 FC- kembali melakoni partai lanjutan Liga 3 Asprov DKI Jakarta Grup A, melawan Batavia FC, pada Minggu (29/7) di Lapangan Gagak Hitam, Bintaro, Jakarta Selatan. “Saya belum tau kekuatan, skuat pemain, dan strategi Batavia FC. Ya pastinya kami masih meraba-raba kekuatan lawan,” jelas Aven. “Yang jelas kami akan bermain sesuai strategi dan taktik Villa 2000 FC,” tegasnya. Saat laga perdana Villa 2000 FC di Liga 3 ini, turut dihadiri oleh eks-pelatih Villa 2000 FC, yakni Blitz Tarigan. BT sapaan akrabnya, memiliki pesan khusus terhadap mantan anak asuhnya. “Usai main, masih ada recovery sehari. Karena seluruh skuad adalah pemain muda semua, saya harap anak-anak mampu memanfaatkan dengan baik dan jaga kondisi”, ucap BT yang kini menukangi tim muda Persija Jakarta U-16. (Dre)

Rayakan Anniversary ke-15, Villa 2000 FC Menggelar Turnamen Trofeo

Klub Villa 2000 FC menggelar turnamen dengan tajuk Trofeo Anniversary Villa 2000 ke-15, merayakan ulang tahun Villa 2000 FC. (Villa 2000)

Tangerang Selatan- Dalam rangka merayakan ulang tahun Villa 2000 FC, klub yang berlokasi di kawasan Pamulang ini, menggelar turnamen dengan tajuk Trofeo Anniversary Villa 2000 ke-15. Bertempat di home base Villa 2000, peserta diikuti oleh empat klub, yakni Persepda, Kareeb FC, dan Villa 2000 FC yang mengirimkan dua tim (Villa 2000 FC reguler A dan B). “Kami memberi kesempatan bagi pemain yang jarang tampil di kompetisi resmi, meski rutin latihan. Jadi ini adalah ajang buat mereka”, ujar Arta Wijaya, selaku pelatih senior Villa 2000 dan inisiator perhelatan trofeo ini. Dalam ajang ini, para pemain Villa 2000 FC yang rata-rata usia antara 17-19 tahun, akan mendapatkan tropi piagam penghargaan untuk jangka panjang. Trofeo yang dilaksanakan pada Minggu (8/4) ini akhirnya dimenangkan oleh tim Persepda. Sementara tim Villa 2000 FC menempati posisi 2 dan 4. “Selain piala, pemain juga akan mendapatkan piagam penghargaan dari acara ini. Piagam ini berlaku untuk jangka panjang, misalnya melanjutkan sekolah, pindah klub lain, atau sebagai porto folio pemain,” pungkasnya. (Dre)

Villa 2000 Kalah 2-3 di Laga Uji Coba, Blitz Tarigan : Ingin Tandang ke Kandang Lawan

Villa 2000 (hitam) takluk dari tim Porda Bogor (merah) dengan skor 2-3, dalam laga uji coba pada Sabtu (7/4), di lapangan Villa 2000, Pamulang Selatan. (Ham/NYSN)

Pamulang- Klub Villa 2000 mengagendakan uji coba pada sabtu (7/4), melawan tim Porda Bogor, di lapangan Villa, Pamulang Selatan. Anak asuh Blitz Tarigan harus takluk dengan skor tipis 2-3. Dengan konsep trofeo, pertandingan dilakukan menjadi tiga babak, yang masing-masing babak berjalan selama 35 menit. Dan pelatih asal Medan ini menyiapkan dua tim. Pada babak pertama dan kedua, ia memainkan skuat yang akan turun di even Liga 3, sedangkan tim yang turun di babak ketiga, untuk Piala Soeratin. Tim pertama gagal mencetak angka, bahkan gawang Villa 2000 justru bobol dua kali. Sedangkan saat tim kedua merumput, meski jala mereka terkoyak sekali, namun sanggup mencetak dua gol balasan. Tak urung, Blitz sempat merasa kesal dengan peforma tim pertamanya. Lantaran mudah terpancing emosi dan terprovokasi, sehingga mengganggu konsentrasi mereka. Akibatnya, mereka tertinggal dua gol. Ia menilai ada beberapa faktor penyebab. Hal yang mempengaruhi itu yakni lawan yang usianya lebih tua dua tahun, sehingga punya pengalaman lebih, dan kondisi cuaca yang sangat terik siang itu, sehingga pemain tak fokus mengikuti skema yang diberikan pelatih. “Mereka emosi duluan gara-gara diusili lawan. Harusnya ya tetap fokus. Itu kan taktik lawan. Berbeda dengan peforma tim yang kedua tadi, lumayan terstruktur mainnya, dan bisa cetak dua gol,” ungkapnya. Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini memberi catatan untuk tim pertama, agar mengurangi ego masing-masing individu, dan menjaga komunikasi antar lini, agar skema permainan berjalan baik. Sedangkan untuk tim kedua menurutnya problem penyelesaian akhir harus diperbaiki. Sebab tim ini sering mendapat peluang, namun pemain kerap blunder ketika mengeksekusi bola ke dalam gawang. “Harapannya, saat latihan berikutnya, mereka belajar apa yang kurang dari uji coba hari ini. Dan, kami ingin tiap minggu rutin uji coba. Tidak hanya di villa, sebaiknya juga away ke kandang lawan,” pungkasnya. (Ham)

Villa 2000 Konsisten Lakukan Uji Coba, Hingga Kepastian Bergulirnya Liga 3

Villa 2000 (putih) saat menghadapi Persitangsel Tangerang Selatan pada laga uji coba pada Sabtu (24-3). (Ham-NYSN)

Tangerang Selatan- Guna mematangkan persiapan kompetisi Liga 3, klub asal Pamulang Selatan, Villa 2000, terus melakukan uji coba dengan klub se-level maupun di atasnya. Uji coba Villa 2000 kali ini melawan dua klub sekota, yakni Persitangsel Tangerang Selatan dan POPDA Banten, pada Sabtu (25/3) sore. Memakai onsep trofeo, Villa 2000 melakukan dua pertandingan dengan menurunkan dua tim, yakni Villa 200 Liga 3 dan Villa 2000 Soeratin Cup. Di sesi pertama, Villa 2000 (Liga 3) ditahan imbang oleh POPDA Banten tanpa gol. Di sesi kedua kontra klub yang sama, justru anak asuh Blitz Tarigan kebobolan satu gol. Hal serupa, ternyata juga terjadi saat tim Villa 2000 (Soeratin Cup) tampil. Mereka harus mengakui keunggulan dari Persitangsel 0-1. Blitz lalu mengevaluasi soal mental anak asuhnya. Menurutnya, akibat terlena dengan uji coba pekan lalu yang tampil dominan, para pemain menganggap akan menang telak (lagi) laga akhir pekan ini. “Hari ini Villa 2000 mentalnya payah. Bukan payah karena lemah, justru merasa di atas. Mereka masih anak-anak, karena pekan lalu menang 10-0, mereka pikir hari ini akan terulang. Nyatanya tidak”, ujar mantan pemain Dumai Putra FC tersebut. Klub asal Tangerang Selatan ini juga masih menunggu kepastian soal penyelenggaraan Liga 3 yang hingga kini statusnya masih menunjukkan ketidakpastian. “Kita terus matangkan persiapan untuk semua event, termasuk Liga 3. Cuma, ya belum ada kepastian. Katanya sih bulan April, tapi tak tau diawal, tengah, atau akhir bulan. Ya tunggu sajalah”, tutupnya. (Dre)

Tak Bersinar Jadi Pemain, Blitz Tarigan Mantap Berkarir Melatih Akademi

Blitz Tarigan kini mendedikasikan hidupnya menjadi pelatih akademi SSB Villa 2000. (Ham/NYSN)

Pamulang- Blitz Tarigan sudah menekuni profesi sekaligus hobinya bermain sepak bola, sejak masih usia remaja hingga menjadi Karyawan Swasta. Berawal dari klub Dumai Putra (Riau) dirinya mencoba untuk melatih, karena mendapat dukungan dari warga di lingkungan kerja dan tempat tinggal. Hingga akhirnya menjalani mengikuti sekolah khusus menjadi pelatih dan mendapatkan Lisensi di tahun 1999 membuatnya semakin serius menjadi pelatih. “Dulu sering diminta melatih anak-anak sekitar komplek sama warga. Selain itu, melatih temen-temen karyawan di kantor, akhirnya ikut kursus dan resmi jadi pelatih dan mulai serius, begitu pensiun kerja dan main bola, saya berkarir jadi pelatih,” ungkapnya. Sebelum melatih, pria asli Medan ini sempat menjajal ikut seleksi bergabung PSMS Medan Junior. Sayang, impiannya kandas. Beberapa kali kembali ia mencoba, hanya kegagalan yang ia terima karena gagal lolos seleksi, sehingga membuat karirnya ‘terjun bebas’ bermain di klub Divisi 1 saat itu, yakni PS Teras di Dumai, Riau. Blitz sejatinya adalah seorang penjaga gawang, namun awal bermain ia memilih posisi bek kiri. Sayang, pada 1998 ia mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan membuatnya absen beberapa laga saat bermain di Turnamen Dumai. “Suka dukanya, karir saya sebagai pemain nggak sampai level atas mainnya. Paling tinggi ya cuma Divisi 1, kalau sekarang setara liga 2,” tukas pelatih yang membawa Villa 2000 U-21 sebagai jawara Liga 3 ini. Saat berkarir di Dumai, Riau, Walikota saat itu serius dengan sepakbola, dan mengontrak pelatih dari luar Riau, agar berprestasi. “Saat itu yang dipanggil adalah Iwan Setiawan (Borneo FC). Saat itu bang Iwan adalah Direktur Teknik klub Villa 2000. Bang Iwan ini alumni Diklat Medan, senior saya,” jelasnya. Beberapa kali mendampingi Iwan di Riau, Blitz justru mendapat tawaran melatih di Villa 200. “Saya malah ditawari bergabung ke Villa 2000, untuk terlibat bersama tim,” bilangnya soal awal karirnya bergabung di Villa 2000. Fokus melatih membuatnya mantap untuk mencari standar lisensi kepelatihan, agar menunjuang kinerjanya. Berbagai level kursus kepelatihan diikutinya. Hingga saat ini, Blitz memiliki lisensi sebagai Pelatih B AFC, dengan segudang pengalaman. “Sebaiknya, pemain jangan hanya fokus pada bermain sepak bola. Jika ada kesempatan, segera ikuti kursus untuk menjadi pelatih saat pensiun nanti. Selain bekal, lisensi pelatih juga menambah wawasan dalam ilmu sepakbola, “ tutupnya. (Ham) Biodata Nama : Blitz Tarigan Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 5 Oktober 1969 Klub : Villa 2000 Posisi : Pelatih Tim U-21 & U-18 (Liga 3 dan Suratin Cup) Pengalaman Bermain 1985 : PSMS Medan Jr 1986 : Diklat Medan 1987 : PSSI Pelajar Asia Selection 1988 : PS Teras, PS MINAS (Riau) – Divisi I PSSI 1993 : Persemai Dumai (Riau) – Divisi I PSSI 1994-1999 : Dumai Putra (Riau) – Divisi I PSSI Pendidikan Kepelatihan 2001 : Youth Assistance Degree PSSI 2003 : APSI Refreshment Course – Mr Fujita (Japan) 2004 : C License PSSI 2005 : Certificate of Attendance – AFC Youth Workshop AFC Festival Pnom Penh, Cambodia 2008 : Certificate of Coaching – AS ROMA Just for Kick Ramon Turrone (Italy) 2008 : B License PSSI 2009 : Carlos Biliardo Coaching Clinic 2010 : PSSI “A” License Coaching Award 2010 : Certificate of Coaching – Cursos de Porteros Fundacion Marcet – Barcelona, Spain 2014 : C AFC Coaching Licensed 2017 : B AFC Coaching Licensed Pengalaman Kepelatihan 1998-2002 : PS Dumai Putra (Riau) 2003 : Dumai Putra (Riau) 2003-2004 : GK Coach Persemai Dumai (Riau) 2005 : GK Coach Timnas U-13 AFC Festival, Kamboja 2005 : GK Coach Timnas U-17 Piala AFF U17 – Thailand 2006 : GK Coach Timnas U-17 Pra Piala Asia U17 – Laos 2006-2008 : GK Coach Persiko Kotabaru (Kalsel) 2008 : Assistant Coach PSS Sleman 2008 : Head Coach PSAD Indonesia 2008 : Assistant Coach PON DKI PON Kaltim 2008 2008 : PS TNI AD 2009 : Persas Sabang (Aceh) 2009 : Director of Football Coaching Bakrie School of Management 2009-2010 : GK Coach Persisam Samarinda ISL 2010-2011 : Head Coach PON DKI Jakarta 2012 : Assistant Coach/Head Coach Deltras Sidoarjo : 2013-2015 : Assistant Coach Persija Jakarta 2015 : Assistant Coach Pelita Bandung Raya (PBR) Piala Presiden 2016 : Koordinator Villa 2000 Football Academy Prestasi Kepelatihan 2004 : Persemai Dumai Promosi ke Divisi I 2005 : Best Team Award AFC U-13 Festival (National Team), Kamboja 2006 : Persiko Kotabaru (Kalsel) Juara Divisi III Nasional 2007 : Persiko Kotabaru (Kalsel) Promosi ke Divisi II Nasional 2008 : Persiko Kotabaru (Kalsel) Promosi ke Divisi I Nasional 2008 : Tim PON DKI 4 besar PON Kaltim 2008 2009 : Persisam Samarinda Juara Andi Mattalata Cup 2017 : Head Coach Villa 2000 U-21 Liga 3 (Champion)

Uji Coba Kedua Menang Lagi, Villa 2000 Masih Banyak Kesalahan

Villa 2000 (oren) saat melakukan uji coba menghadapi tim Porpov Banteng di Pamulang Selatan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Jelang bergulirnya Liga 3, Klub Villa 2000 rutin melakukan uji coba. Kali ini melawan Tim Porprov Banten, di home base Villa 2000, Pamulang Selatan, pada Jumat (9/3). Hasil akhir, klub Villa 2000 unggul tipis 2-1 dari Porprov Banten. Namun, Blitz Tarigan, yang menukangi Villa 2000 dalam ajang Soeratin Cup dan Liga 3 mengaku anak asuhnya masih butuh perbaikan. “Anak-anak sering buat kesalahan individu. Lawannya memang lebih senior, hal itu membuat para pemain berada dibawah tekanan. Tapi itu karena kita ingin menguji mental anak-anak”, ujar Blitz. Akhir pekan depan Villa 2000 juga mengagendakan laga persahabatan kontra klub selevel. “Kita akan perbaiki semuanya. Terutama, soal keputusan saat menguasai bola maupun melepas bola”, tutupnya. Sebelumnya, pada Jumat (2/3), Villa 2000 menggelar laga uji coba kontra Bogor FC di tempat yang sama. Bogor FC yang datang sebagai lawannya, harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-2. Dan pada Jumat (16/3), agenda berikutnya giliran tim U-18 Provinsi Banten menjadi lawan Villa 2000. Sebagai catatan, Tim yunior Banten itu kini dilatih oleh Zaenal Abidin, dan eks bek timnas 2000’an, Nasuha. (Dre)

Villa Lab Andalan Akademi Klub Sepakbola Tangerang Selatan

villa lab

Jakarta- Seperti pada klub-klub olahraga lainnya, khususnya sepak bola, ideal memiliki keorganisasian dan manajemen yang baik untuk menunjang klub dan para atlet. Villa 2000 FC salah satunya, klub akademi sepak bola asal Tangerang Selatan justru selangkah lebih maju dibanding klub professional karena memiliki laboratorium klinik kesehatan, yakni Villa Lab. Saat ini, Fathia Aulia yang ditunjuk sebagai Fisioterapi untuk menangani klub Villa 2000 FC. “Villa Lab itu adalah salah satu fasilitas dari Villa 2000 FC untuk menangani kasus cedera bagi para atlet maupun siswa”, kata Fathia. Kemudian, ia juga menambahkan bahwa Villa Lab ini bukan hanya sekadar menangani pemain yang cedera saja, tetapi memberikan program dari fisioterapi itu sendiri. “Selain menangani cedera, kita juga menjalankan beberapa program, yaitu antropometri. Antropometri itu pengukuran berat dan tinggi badan pada siswa atau murid di masa pertumbuhan. Hal tersebut kita bisa mengevaluasi anak ini dalam keadaan normal, sedang, ataupun kurang. Karena masa pertumbuhan mempengaruhi segala aktivitas siswa, terutama di lapangan”, sambung perempuan lulusan dari Universitas Indonesia itu. Villa Lab beroperasi sejak Februari 2014 untuk kepentingan intern dan mulai terbuka untuk umum pada tanggal 3 Maret 2014. Status dari Villa Lab ini meskipun berada di Training Ground Villa 2000 FA namun independen dan terlepas dari Klub. Klinik ini merupakan sebuah klinik spesialis penanganan cedera sepakbola bagi semua pesepakbola usia muda, tua, amatir maupun profesioanl. Pelayanan yang dapat dilakukan adalah Tes Potensi Cedera, Program Pencegahan Cedera Sepakbola, Perawatan Cedera Sepakbola dengan Football Physiotherapy dan Rehabilitasi cedera. Untuk mendukung pelayanan tersebut, di Villa Lab menyedeiakan beberapa fasilitas: Tens, laser, Ultrasound, Exercise Area (Indoor/Outdoor-football Pitch), Tim O8 s/d Senior untuk Return to Play (Integration to Football). (Dre)

Puas Jadi Striker, Risky Merintis Karir Timnas di Posisi Kiper

Risky muhammad Sudirman kiper villa 2000 saat tampil di Turnamen Nivea U-16. (Rizal/NYSN)

Jakarta- Darah sepak bola mengalir deras dalam tubuh Risky Muhammad Sudirman. Bisa jadi, lantaran sang Ayah, Sudirman adalah mantan Kapten tim nasional (Timnas) yang memperkuat pasukan Garuda era 90-an. Kala anak-anak sebayanya menghabiskan waktu untuk bermain, Risky kecil sudah fokus berlatih si kulit bundar. Hingga kini, ia terus mengasah kemampuannya di bawah naungan klub Villa 2000. “Saya suka sepak bola sejak SD (Sekolah Dasar). Ayah pemain sepak bola dahulunya, tapi bermain sepak bola itu karena keinginan sendiri, jadi bukan paksaan dari orang tua,” beber penyuka ikan lele itu. Meski kini mantap menempati posisi kiper, namun remaja berusia 16 tahun itu sempat bermain sebagai penyerang. Pilihannya itu bukan tanpa alasan. Sebab, penikmat musik dangdut itu terinspirasi sang idola yakni kiper timnas Jerman Manuel Neuer. Penjaga gawang andalan Bayern Munchen itu telah lima kali meraih penghargaan sebagai kiper terbaik UEFA. Bahkan, Gianluigi Buffon (kiper Juventus) pernah memberikan pujian untuk Neuer dengan menyebut pria 31 tahun itu sebagai pionir dari peran sweeper-keeper, yang kerap ditunjukkan saat membawa Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014. “Kalau ngelihat dia (Neuer) senang aja. Posturnya juga tinggi, pokoknya ideal banget kalau jadi kiper. Apalagi pernah terpilih jadi kiper terbaik dunia. Keren banget dah,” tambah adik dari Nandita Ayu Salsabila, spiker timnas bola voli Indonesia. Risky memang menjadi sosok ideal di bawah mistar gawang. Kemampuan dalam membaca serangan lawan jadi kekuatan yang terus diasahnya. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, pemilik tinggi di atas 170 centimeter itu terpilih dalam seleksi timnas U-16 yang dinahkodai Fakhri Husaini. “Nggak nyangka aja lolos seleksi timnas U-16. Kedepannya juga nggak tahu seperti apa. Ya, mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik untuk tim,” tutup siswa SMA Atthairin, Ciledug, Kota Tangerang, Banten itu. (adt) Nama : Risky Muhammad Sudirman Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 2 Februari 2002 Klub : Villa 2000 Posisi : Penjaga Gawang Sekolah : SMA Atthairin, Kota Tangerang, Banten Nama Ayah : Sudirman Nama Ibu : Tri Wahyuni Kakak : 1. Nandita Ayu Salsabila 2. Tasya Aprilia Putri

Luar Biasa, Anak Penjual Nasi Uduk ini Mengukir Prestasi ke Jepang

Irvan yang mentorehkan prestasi saat menjadi 5 besar di Jepang mewakili DKI Jakarta

Muhammad Irvan Maulana yang kesehariaannya sering di sapa dengan panggilan Irvan adalah remaja yang duduk di kelas 3 SMA Darusalam Ciputat, Tangsel. Remaja ini menyenangi sepak bola sedari kecil, di mulai saat dirinya berumur 6 tahun. Bergabung di SSB villa 2000 Pamulang, Ivan pernah menjuarai turnamen futsal antar sekolah menengah pertama se Kota Tangsel saat dirinya masih duduk di bangku SMP tahun 2013, kala itu Ivan bersekolah di SMP Arayisa Pamulang. Pada tahun yang sama tahun 2013, Ivan terpilih mengikuti turnamen Sister city yang berlangsung di Jepang, mewakili DKI Jakarta yang dipilih dari tiap sekolah sepak bola (SSB). Turnamen Sister city yang diikuti oleh 16 negara ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan tim Irvan berhasil masuk dalam urutan 5 besar. Remaja yang juga sangat menyukai sate ayam ini mengatakan kepada NYSN bahwa olah raga Futsal tidak sulit. “Menekuni sepak bola dan futsal tidak sulit kok, aturan mainnya sangat sederhana, apalagi saya di arahkan oleh pelatih futsal yang berpengalaman.” Papar Irvan yang tak lain anak dari ibu Sawi yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Atas prestasinya ini Irvan berharap mendapatkan hasil yang baik bagi masa depannya, guna membantu ekonomi orangtuanya. “Saya berharap dengan prestasi yang berhasil saya raih, akan mampu membantu ekonomi keluarga, dan semoga ke depan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak bagi saya.” Harap Irvan yang telah berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang perebutan trophy Dispora Kota Tangerang Selatan.(bgs/adt)