Pakai Jersey Nomor 38, Firza Andika Pilih AFC Tubize Karena Sepi

Usai resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize, Firza Andika, akan memakai nomor punggung 38. Ia akan membela tim berjuluk Les Sang et Or (Si Merah Darah dan Emas) itu selama dua musim. Tampak Firza (kiri), dan CEO AFC Tubize, Shim Chan Koo, di Kantor Northcliff, Jakarta, pada Jumat (25/1). (bolasport.com)

Jakarta- Eks Timnas U-19 yang tengah mengikut Pelatnas Timnas U-22, Firza Andika resmi menandatangani kontrak dengan klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Firza telah menandatangani kontrak berdurasi dua musim dalam acara seremoni yang digelar di Kantor Northcliff Indonesia, SCBD, Jakarta, Jumat (25/1). Hadir dalam kesempatan ini berbagai perwakilan pihak-pihak yang mendukung Firza merumput dan berkarir di Eropa. Yakni Shim Chan Koo selaku CEO AFC Tubize, dan Khairul Asyraf selaku Consultant of Northcliff Sport. Selain resmi menandatangani kontrak berdurasi dua musim, Firza juga mendapatkan nomor punggung 38. “Pakai nomor 38 karena sebenarnya mau pakai 11 atau 29. Tapi, nomor itu sudah dipakai,” ujar pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999. “Kalau 3 ditambah 8 ‘kan jadinya 11 juga dan itu adalah tanggal lahir dan di timnas pun pakai nomor 11,” ujar bek sayap yang mengawali karir dari SSB Tasbih dan SSB Asamkumbang di Medan. “Terima kasih untuk Northcliff yang mendukung saya selama ini. Terima kasih juga manajemen Tubize. Mungkin anak Indonesia bisa bermimpi seperti saya. Intinya bekerja keras untuk bisa menggapai mimpi,” tukas jebolan Akademi Semen Padang dan Sekolah Semen Padang ini. Firza punya dua pilihan sebelum akhirnya menerima tawaran klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Selain menjalani trial di Tubize, pemain yang pernah menjadi bek kanan, gelandang, sayap kiri dan striker ini, sempat menunjukkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Spanyol yakni UD Alzira. Kedua klub itu kemudian sama-sama menyatakan minatnya kepada eks bek kiri PSMS Medan itu. Ia akhirnya lebih memilih AFC Tubize dan menandatangani kontrak berdurasi dua musim di Kantor Northclifff, Jakarta, Jumat (25/1). Lalu apa alasan Firza memilih berkarier di klub dengan Stadion Leburton sebagai kandang itu ? “Saya pilih Tubize karena permainan timnya sangat bagus. Orang-orangnya juga bisa berkomunikasi dengan baik dan sangat terbuka,” bilangnya paska tandatangani kontrak. “Jadi, saya sangat ingin bermain di sana. Selama trial, di sana juga tak ada kendala berarti, seperti misalnya cuaca,” terang pemain yang punya kecepatan ini. Kota Tubize, berada sekitar 33 km ke arah selatan Brussel, ibu kota Belgia. Suasana sepi Tubize, juga jadi salah satu faktor pilihannya. Firza bisa fokus mengembangkan karier dan bakatnya. “Lingkungan di sana juga bagus karena sepi, jadi bisa lebih fokus. Apalagi saya orangnya tak terlalu suka main keluar,” tuturnya. (Adt)

Teken Kontrak Dua Tahun, Bek 19 Tahun Asal Medan Bela Klub Kasta Kedua Belgia

Bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan mantan pemain PSMS Medan, Firza Andika (kiri), resmi dikontrak Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini bergabung usai tampil di Piala AFF U-22. (foxsports.co.id)

Jakarta- Pesepakbola asal Medan, Firza Andika mewujudkan mimpinya bermain di Eropa. Klub kasta kedua Liga Belgia, AFC Tubize resmi mengontrak eks pemain PSMS tersebut, pasca mengikuti proses trial selama dua minggu pada November 2018. Hal tersebut dibenarkan Khairul Asyraf, agen Firza yang juga Direktur 2Touch. “Iya benar (sudah deal) di sana. Dia dikontrak dua tahun,” ujarnya via WhatsApp, Kamis (24/1) petang. Konsultan Sepak Bola Divisi Olahraga NorthCliff ini menambahkan pilihan jatuh ke AFC Tubize juga lantaran klub tersebut sangat bagus untuk perkembangan pemain muda. “Klub yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi pemain muda di sana,” jelasnya. Namun, Firza belum bisa bergabung dengan klub barunya, karena mengikutui pemusatan latihan Timnas U-22 di Jakarta. Mantan bek sayap kiri PSMS itu berpeluang tampil di Piala AFF U-22 bulan depan di Kamboja. Klub Tubize didirikan pada tahun 1990 dan saat ini bermain di First Divison B (kasta kedua) Belgia di bawah asuhan manajer Philippe Thys. Pemain Kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini akan memulai transisi dari tim cadangan (reserve), sebelum bergabung dengan tim senior tahun ini. First Division B di Belgia saat ini berada di tahap paruh kedua musim, selayaknya kompetisi lain di Eropa, dan klub ini juga memiliki relasi yang kuat dengan raksasa Inggris, Manchester City. Ernest Agyiri dan Aaron Nemane adalah pemain Tubize yang dipinjam dari tim Premier League Inggris, sementara putra dari legenda Liverpool Ronny Rosenthal, yakni Tom Rosenthal, akan menjadi salah satu rekan satu tim bek sayap serba bisa milik Timnas U-19 dan PSMS Medan, di Tubize nanti. Kini Firza segera menyusul rekannya di Timnas U-19 yaitu Egy Maulana Vikri yang lebih dulu bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk sejak tahun lalu. Indonesia kini telah menarik banyak minat para pencari bakat dari klub-klub di sepakbola Eropa. (Adt)

Resmi Lolos Trial, Eks Bek Timnas U-19 Ini Segera Merumput di Eropa

Full bek kiri Timnas U-22 kelahiran Medan 11 Mei 1999, Firza Andika, dilaporkan sudah sudah lolos seleksi trial dan memilih tim untuk berlabuh di antara klub Spanyol dan Belgia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Full bek kiri Timnas U-22, Firza Andika, dilaporkan sudah memilih tim untuk berlabuh di antara Spanyol dan Belgia. Sebelumnya, Firza sempat mengikuti trial terlebih dahulu bersama dengan AFC Tubize, selaku klub kasta kedua di Belgia, pada November 2018. Pada awal Desember 2018, ia pun mencoba trial di klub kasta ketiga Spanyol, UD Alzira. Setelah menanti pengumuman, bek PSMS Medan ini mengaku sudah lolos seleksi trial di kedua klub tersebut. “Jadi kemarin pas saya trial di Spanyol dan Belgia Alhamdulilah hasilnya saya diterima,” tukasnya. Agen Firza, Khairul Asyraf, juga mengonfirmasi bahwa kliennya itu berhasil lolos seleksi di AFC Tubize dan UD Alzira. “Lolos. Kami sedang menunggu proses Visa,” ujar Khairul, dilansir BolaSport.com. Lebih lanjut, Khairul juga menyebut bila rekan karib Egy Maulan Vikri itu, telah memilih satu dari kedua klub tersebut. “Sudah (memilih klub), tapi kami belum mau umumkan sampai visa sudah di-approve,” ujar Direktur Agensi 2 Touch International itu. Tak hanya dua klub tersebut, pemuda kelahiran Medan 11 Mei 1999 ini, juga mengaku ditawar oleh klub luar negeri lain dan sejumlah klub papan atas Liga 1. “Banyak tawaran baik dalam klub luar negeri ataupun Indonesia. Kita lihat saja karena saya mau fokus seleksi timnas U-22 Indonesia dahulu,” tegasnya. Firza memang saat ini sedang berada di Jakarta dan fokus dengan Timnas U-22 untuk menembus skuat ke Piala AFF U-22 2019. (Adt)

Bek Timnas U-19 Tiba di Brussel dan Trial di AFC Tubize, Klub Asalnya Kini Meradang

Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika (jaket biru), saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. (instagram)

Brussel- Bek kiri Timnas U-19, Firza Andika, saat ini sudah tiba di Brussel, Belgia. Firza akan memulai trial selama tiga pekan bersama klub Divisi 2 Belgia, AFC Tubize, hingga 25 November 2018. Kepastian Firza tiba di Belgia, disampaikan dua agensi yang mengurus kepindahannya, yaitu 2 Touch International dan Northcliff Sport. Dalam akun Instagram dua agensi itu, pada Senin (5/11), tampak Firza berfoto menggunakan jaket Timnas Indonesia, dengan latar belakang pemandangan Kota Brussel. “Kami sudah berada di Eropa untuk trial Firza Andika di klub Belgia, AFC Tubize. Ia melakukan trial yang dimulai pada hari ini dan berada di sini selama tiga pekan. Kami akan melakukan pembaruan dan akan membagikan lebih banyak perkembangan tentangnya,” bunyi caption foto dalam akun Instagram 2 Touch International. Dengan hadirnya Firza di Belgia, diharapkan akan semakin banyak pemain Indonesia yang benar-benar berkarier di Eropa. Sebelum Firza, rekan setimnya di Timnas U-19, Egy Maulana Vikri, sudah lebih dulu berangkat ke Eropa, dan kini resmi menjadi bagian dari klub Polandia, Lechia Gdansk. Sebelumnya, Firza sempat dikritik oleh pelatih PSMS Medan, Peter Butler, karena dinilai meninggalkan tim saat kondisi kritis. “Kenapa dia tak tunggu Natal atau Desember, hingga kompetisi selesai, setelah itu dia mau persiapan ke sana tidak masalah,” ujar Peter, dilansir dari Tribun Medan, pada Sabtu (3/11). “Tidak ada tertarik PSMS di hati dia. Kenapa, dia lebih tertarik dengan klub lain. Saya tak tahu, dia pergi ke sana karena uang atau buat masa depan dia,” tambahnya. Kekecewaan pelatih asal Inggris ini memang tanpa alasan, karena peran Firza sangat dibutuhkan PSMS demi bangkit dan terlepas dari zona degradasi. Saat ini, tim berjulukan Ayam Kinantan masih menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 30 poin. Firza sediaanya tampil memperkuat PSMS ketika menjamu Borneo FC pada pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (3/11). Namun, Firza dikabarkan sudah tidak bersama PSMS Medan sejak Kamis (1/11). (art)