Enggan Juru Kunci Musim 2018/2019, Point Guard GMC Cirebon Bidik Nomor Empat Srikandi Cup

Enggan kembali menduduki posisi juru kunci seperti musim lalu, Bella Sthefani, point guard anyar GMC Cirebon, berharap timnya berada di posisi empat besar Srikandi Cup musim 2018/2019. (srikandicup)

Jakarta- Tim basket putri Generasi Muda Cirebon (GMC) terus mematangkan persiapan jelang seri kedua Srikandi Cup musim 2018/2019, yang dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Cempaka Putih atau Rawamangun, Jakarta, pada 11-16 Februari mendatang. Performa anak didik Tae-Hi Han asal Korea Selatan (Korsel) di kompetisi kasta tertinggi bola basket wanita Tanah Air pada musim ini menunjukkan tren positif. Dengan karakter permainan Negeri Gingseng yang mengandalkan kecepatan dan pertahanan yang ketat dari wilayah lawan. Hal itulah yang menjadi optimisme tim kebanggaan Kota Udang ini untuk mengakhiri musim ini di posisi empat besar. Meski diakui Bella Sthefani, point guard anyar GMC, tak ada target khusus bagi tim-nya dalam mengarungi Srikandi Cup musim ini, namun ia berharap timnya tak lagi berada di posisi juru kunci seperti musim lalu. “Kami mau improve dari apa yang kami capai musim lalu. Tak mau lagi berada di posisi juru kunci. Kalau boleh memilih, mungkin ingin target tembus empat besar, supaya GMC juga semakin diperhitungkan oleh tim-tim lainnya,” ujar Bella, dikutip srikandicup, pada Kamis (17/1). Bella yang pada musim Srikandi Cup 2017/2018 memperkuat Merah Putih (MP) Jakarta itu, menyebut semangat yang tinggi menjadi kekuatan terbesar dirinya dan kolega dalam mengarungi kompetisi musim ini. “Tapi banyak pemain yang cedera, dan sulit berkumpul utuh, karena pemain memiliki kesibukan masing-masing. Itu kelemahan tim kami,” lanjut alumni Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanegara Jakarta itu. Pada seri kedua, tim Scorpio Jakarta, Sahabat Semarang, Flying Wheel Makassar, dan Tenaga Baru Pontianak akan menjadi lawan GMC. “Yang berpeluang menjadi lawan terberat menurut saya Sahabat Semarang. Ini bukan berarti saya meremehkan tim lain. Semua tim pasti mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut seri dua nanti,” tambah gadis berparas oriental berusia 23 tahun itu. Disisi lain, tim kebanggaan ibukota yakni Scorpio pernah mengandaskan perlawanan GMC melalui drama overtime, dengan skor 59-57, pada seri pertama, di Denpasar, Bali, pada akhir November lalu. “Dikalahkan 1 poin melalui overtime masih nyesek. Dan, kami ingin menunjukkan di Jakarta nanti kami bisa menang atas Scorpio,” tegas Bella. Sedangkan seri ketiga akan berlangsung di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah, pada 1-6 April. Dan fase playoff dan grand final akan diselenggarakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada akhir April mendatang. Sementara itu, terkait target pribadi, Bella mengungkapkan bila dirinya ingin membawa pulang salah satu gelar individu, baik top assist atau top steal, pada Srikandi Cup musim ini. “Tapi kalau bicara soal timnas, saya merasa itu sesuatu yang diputuskan dan ditentukan orang lain. Keinginan pasti ada, tapi yang bisa saya lakukan dan pasti akan saya lakukan adalah memberikan yang terbaik bagi tim yang saya perkuat saat ini,” tutup pengemar Kobe Bryant itu. (Adt)

Deniece Adriana Jadi Aktor Kemenangan GMC Cirebon, Benamkan Sahabat Semarang 53-51

Shooting Guard GMC Cirebon, Deniece Adriana Gunarto (Merah/9) menjadi aktor kunci kemenangan tim kota udang dari klub Sahabat Semarang, dengan skor 53-51, pada laga Jumat (30/11), di GOR Merpati, Denpasar, Bali. (Srikandi Cup)

Denpasar- GMC Cirebon kembali menuai hasil positif pada laga ketiganya dalam lanjutan Srikandi Cup musim 2018-2019 seri pertama, di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Jumat (30/11). GMC membenamkan Sahabat Semarang dengan skor 53-51. Laga kedua tim berlangsung ketat. Tim Kota Udang besutan pelatih asal Korea, Tae Hi Han, unggul pada dua kuarter awal (12-11, 20-25). Pemain GMC bernomor punggung 9, Deniece Adriana Gunarto, dipertandingan kali ini menjadi salah satu aktor kemenangan bagi timnya. Kendati ia turun dari bangku cadangan, namun putri dari Wahyu Gunarto yang merupakan eks shooter andalan Timnas di era 80-an itu memberikan kontribusi yang nyata untuk timnya. Bermain selama 36 menit 44 detik. Deniece mampu mencetak 4 kali tembakan tiga angka (dari 10 kali kesempatan) dan total 21 poin berhasil dibuatnya. Selain itu, ia mengemas 7 rebound, 1 asis dan 2 steal. Tiga pemain sahabat mencetak double digit pada game kali ini, yakni Yuni Anggraeni dan Nia Titin Sulistyarini (13 angka), dan Dyah Lestari yang mencetak double-double 10 poin dan 16 rebound. Jeda half time, sebenarnya Sahabat mulai mengejar bahkan sempat unggul 27-26 pada tiga menit laga baru berjalan. Xaverius Wiwid, Juru Racik Sahabat, akhirnya mulai dapat mencari solusi untuk bisa memaksimalkan permainan tim-nya di kuarter ketiga. Jika GMC menutup paruh pertama dengan keunggulan 5 angka, kali ini situasinya berbalik untuk keunggulan Sahabat yang behasil menang 5 poin untuk menutup kuarter ketiga 37-32. Kembali, performa gemilang Deniece akhirnya mengubur ambisi Sahabat untuk bisa memenangi laga pada ini. Pada 6 detik tersisa kuarter keempat, Deniece mampu mencetak satu angka dari dua kali kesempatan free throw dan membuat timnya unggul 53-51 hingga buzzer berbunyi, meski pada kesempatan 24 detik sebelumnya, pemain Sahabat Dyah Lestari, mampu memperkecil margin kekalahan menjadi setengah bola saja yakni 51-52. “Saya senang dengan kemenangan ini dan juga tim GMC musim ini. Kemarin (saat kalah dari Scorpio Jakarta) kami kurang komunikasi. Dan hari ini yakni terjadi lagi kami sedikit tegang, tapi saya bersyukur akhirnya kita bisa menang melawan Sahabat,” ujar Deniece. Sementara itu, Henki, Asisten Pelatih GMC, menyebut kelemahan utama tim-nya masih dalam urusan komunikasi. “Pelatih Tae Hi Han, mengistruksikan untuk menjaga area 3 poin lawan, karena mereka banyak shooter yang bagus dan memancing agar bola terus ke Yuni. Setelah itu, kita double team penjagaanya,” terang Henki. Sedang Xaverius menyebut hingga game ketiga, game plan yang berjalan hanya pada pertandingan di game pertama saja. “Hari ini anak-anak tak bermain dengan bagus, mungkin jika saya nilai poin mereka hari ini nilainya 4. Melawan Flying Wheel Makasar besok (Sabtu, 1/12), kami harus bermain dengan konsisten,” pungkasnya. (Adt)

Terapkan Passing Cepat dan Pertahanan Ketat, GMC Cirebon Raih Kemenangan Pertama Atas Tenaga Baru Pontianak 66-63

Shooting Guard GMC Cirebon, Bella Sthefani (6/putih), sukses mencetak 12 poin dan membantu timnya meraih kemenangan pertama, melawan tim Tenaga Baru Pontianak, dengan skor 66-63, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- GMC Cirebon berhasil meraih kemenangan perdananya di seri pertama Srikandi Cup musim 2018-2019, di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). Menghadapi perlawanan Tenaga Baru Pontianak, tim Kota Udang itu menang dengan skor 66-63. Jalannya pertandingan berlangsung ketat hingga empat kuarter. Tenaga Baru yang bermaterikan pemain berpengalaman, harus meladeni GMC yang menerapkan pola permainan ala Korea, yakni bermain dengan passing bola yang cepat, dan melakukan pertahanan yang ketat dari area wilayah lawan. Kekalahan di laga pertama dari Scorpio Jakarta, jadi bahan evaluasi pelatih GMC asal Korea, Tae Hi Han, di pertandingan selanjutnya. Pembenahan terutama free throw, bola rebound serta pertahanan. Disisi lain, Tenaga Baru yang bertumpu kepada kapten tim Fanny Kalumata, sebenarnya tampil cemerlang di game ini. Bahkan Fanny yang identik dan piawai dengan gerakan euro step-nya, beberapa kali dengan mudahnya mengumpulkan pundi-pundi angkanya. Ia juga hampir mencetak double-double. Dan, satu rebound lagi hampir mengantarkan pemain bernomor punggung 17 itu mencatatkan rekor raihan double-double. Sayang, Fanny hanya mampu mengemas 9 rebound saja, mengiringi total 20 poin yang dicetak pada pertandingan ini. Pertandingan kedua tim sesungguhnya berjalan dengan ketat mulai dari kuarter pertama hingga kuarter akhir berlangsung. Tenaga Baru bahkan unggul di 10 menit pertama dengan skor 18-16. Hingga akhirnya, GMC mengimbangi kedudukan menutup jeda half time, dengan skor 27-27. Kedua tim kembali saling kejar mengejar angka pada kuarter ketiga. Meski akhirnya Tenaga Baru yang unggul 46-44. Drama pun terjadi di kuarter keempat. Dimulai dari dua kali tembakan tiga angka pemain Tenaga Baru, Fergie Kawengian, yang bisa mengejar defisit enam angka dan mengubah skor 59-59. Hampir saja pertandingan diprediksi akan berjalan dengan waktu tambahan. Namun, hal itu batal terjadi. Tembakan tiga angka skuat GMC bernomor punggung 6 yakni Bella Sthefani, berhasil masuk, disisa 17 detik waktu usai. Skor lalu berubah 66-63, dan GMC memastikan meraih kemenangan di laga ini. Dua pemain GMC, yakni Bella dan Deniece Adriana Gunarto, sama-sama mencetak 12 angka pada pertandingan ini. “Setelah kalah dari Scorpio, pelatih mengevaluasi kinerja kami dalam hal free throw, rebound dan cara bertahan. Dan hari ini, kami menang dan bisa bermain lebih baik dari game sebelumnya,” ujar Christie Apriyani Rumambi, Kapten Tim GMC yang musim lalu bermain untuk tim Merah Putih Jakarta usai laga, pada Kamis (29/11). Sedangkan Irma Amelya, juru ramu Tenaga Baru, mengungkapkan anak didiknya sebenarnya bermain sangat baik pada pertandingan ini. “Mungkin dewi fortuna belum berpihak kepada kami. Pemain kami juga belum komplit, tapi cepat atau lambat, kami pasti meraih kemenangan,” ungkap Irma. Selanjutnya, Tenaga Baru Pontianak akan menghadapi pemuncak klasemen Tanago Friesian Jakarta, pada Jumat (30/11), sedangkan tim GMC Cirebon bakal berhadapan dengan Sahabat Semarang. (Adt)

Superior di Paruh Kedua, Tanago Friesian Jakarta Hempaskan Flying Wheel Makassar 79-50

Hasil dua kemenangan yang didapat terakhir melawan Flying Wheel Makassar, dengan skor akhir 79-50, pada pertandingan Rabu (28/11), membuat Tanago Friesian Jakarta (ungu) berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. (Srikandi Cup)

Denpasar- Memainkan laga kedua, Tanago Friesian Jakarta sukses meraih kemenangan pada lanjutan Srikandi Cup musim 2018/2019 seri pertama. Bertanding di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Rabu (28/11), kali ini yang menjadi korban keperkasaan Tanago adalah Flying Wheel Makassar. Tim ibukota itu menang dengan skor 79-50. Pilar Tanago, Christine Tjundawan mencetak 20 poin. Diikuti Tiara Aulia Denaya dengan 17 poin, dan Fransisca Inge Halim menyumbang 12 poin. Sedangkan di tim Flying Wheel, pemain yang mencetak poin terbesar adalah Jumriyah HL dengan 17 poin, kemudian Virza Rozaku dengan torehan 11 poin. Pada laga itu, Tanago mendapatkan perlawanan sengit di kuarter pertama, akibat starting five mereka mengalami kebuntuan dalam memaksimalkan setiap kesempatan guna memundi angka. Beruntung, Fransisca Inge Halim dan Christine Tjundawan yang muncul dari bangku cadangan bisa menggabungkan sembilan poin. Tanago unggul 15-13 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, justru Flying Wheel tampil percaya diri. Dua three point jump shot dari Jumriah HL, membawa Flying Wheel mampu memangkas defisit angka menjadi 25-29. Jumriah sendiri sudah mencetak 12 di poin di half time. Pada partai ini, Jumriah seolah menjelma jadi momok menakutkan bagi pertahanan Tanago. Lalu Tanago melesat di pertengahan kuarter ketiga. Keunggulan 14-4, menjauhkan Tanago dari kejaran Flying Wheel dengan skor 43-29. Eddy Winarso, Arsitek Flying Wheel, bahkan langsung meminta time-out mengatur strategi. Hasilnya sangat efektif. Flying Wheel mencetak dua three point shot, dan mengejar 35-47. Namun, setelah itu Tanago justru menjauh dari lawan. Mereka bisa unggul 56-41 di akhir kuarter ketiga. Christine Tjundawan yang mencetak empat poin di dua kuarter awal, mampu ‘meledak’ dengan torehan 20 poin hingga kuarter ketiga. “Anak-anak terlalu terburu-buru dalam bermain. Saya sudah bilang untuk tidak buru-buru saat menyerang. Cepat bukan berarti berlari, tapi aliran bolanya yang seharusnya bisa lebih cepat. Mereka juga ikut irama permainan lawan,” ujar Eddy, usai laga pada Rabu (28/11). Di kuarter keempat, Tanago dengan mudah bisa ‘membunuh’ Flying Wheel yang kehilangan fokus dalam bermain. Tanago mampu membukukan 23 poin, sementara Flying Wheel hanya mencetak sembilan poin. Sementara itu, Abrizalt Hasiholan, Juru Racik Tanago Friesian, mengungkapkan game plan tak berjalan di kuarter satu dan dua. “Menghadapi Flying Wheel itu agak sulit karena mereka tampil all-out. Tapi saya lihat mereka lebih suka penetrasi, jadi di kuarter ketiga saya tutup jalur penetrasinya dan saya ubah penjagaan menjadi zone defense. Mereka akhirnya tidak bisa membaca permainan saya. Pemain sejauh ini sudah bermain dengan baik,” jelas Abrizalt. Dengan hasil dua kemenangan, membuat Tanago Friesian nyaman berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. Tim kebanggan warga Jakarta itu akan kembali bertanding pada Jumat (30/11), menghadapi Tenaga Baru Pontianak. (Adt)

Lakoni Debut Perdana, Drama Overtime Iringi Kemenangan Scorpio Jakarta Atas GMC Cirebon

Siti Getanamira (23), point guard Scorpio Jakarta, meluapkan ekspresi kegembiraan usai tim-nya meraih kemenangan atas GMC Cirebon, dengan skor 59-57, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Senin (26/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- Tim pendatang baru Scorpio Jakarta membuktikan diri, bila mereka tak boleh diremehkan di ajang Srikandi Cup Musim 2018/2019. Hal itu dibuktikan pada laga perdana, Senin (26/11) sore, Scorpio berhasil unggul atas GMC Cirebon dengan skor 59-57. Laga kedua tim di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali itu berlangsung dramatis. GMC Cirebon yang musim ini ditangani pelatih asal Korea Tae Hi Han, sebenarnya tampil spartan dengan karakter permainan khas Negeri Ginseng yang mengandalkan kecepatan serta pertahanan yang ketat di daerah pertahanan lawan. Terbukti GMC mampu memimpin di tiga kuarter awal, masing-masing dengan skor 13-8, 33-22, dan 41-39. Kendati unggul, sesunguhnya laju anak-anak Cirebon mulai terkejar pada kuarter ketiga. Cedera yang dialami kapten tim, Christie Apriyani di pertengahan kuater kedua, menjadi penyebab performa tim asal Kota Udang itu menurun. Akibatnya, pelan namun pasti Scorpio mulai memperkecil margin ketertinggalan atas lawan. Meski GMC masih mampu unggul tipis satu bola di 10 menit berikutnya, namun Scorpio Jakarta mulai ‘panas’ menemukan irama permainan sesungguhnya. Siti Getanamira, point guard Scorpio yang musim lalu menjadi tulang punggung GMC Cirebon, memicu kebangkitan timnya. Puncaknya, pemain bernomor punggung 23 itu melepaskan tembakan tiga angka untuk menyamakan kedudukan 50-50 di sisa waktu 9 detik, hingga memaksa GMC Cirebon mengambil waktu time out. Sayangnya, pemain GMC tak mampu membuat angka tambahan lagi, dan memaksa laga memainkan waktu tambahan selama lima menit. Petaka bagi GMC, sebab dibabak overtime ini, Scorpio akhirnya berhasil menyudahi perlawanan GMC dengan skor 59-57. Usai pertandingan, Siti Getanamira mencatatkan dirinya menjadi pendulang poin terbanyak untuk timnya dengan 13 poin, sedangkan dari GMC, Nikytta Phillipus berhasil mencetak torehan double-double dengan 14 poin dan 15 rebound. “Saya pelatih yang berfilosofi bertahan. Diawal memang anak-anak terlambat panas dan defense mereka tidak terlalu bagus. Justru ketika saya memainkan para pemain lapis kedua mereka sangat menolong dengan defense dan rebound,” ujar Budi Wardoyo, arsitek Scorpio Jakarta usai laga, pada Senin (26/11). “Alasan tak memainkan Siti diawal, Saya tahu kemampuan dia. Secara psikologis juga supaya dia tampil ‘gereget’ melawan eks timnya musim lalu,” lanjutnya. Sementara itu, Siti menegaskan bila pertandingan ini bukan soal pembuktian apa-apa, mungkin dikarenakan game pertama dan tim terlambat panas serta masih penyesuaian. “Tadi saya tampil lepas saja, meski tahun lalu saya bemain bersama mereka,” jelas Siti. Sedangkan, Henki, Asisten Pelatih GMC Cirebon, mengungkapkan cedera Christie dikuarter kedua memang sedikit memberikan pengaruh bagi tim. Sebab, menurutnya, Christie merupakan pemain yang bisa mengangkat moral permainan dilapangan. “Anak-anak sebenarnya bermain bagus dengan ciri khas permainan ala Korea, namun mereka sedikit lengah saat bertahan pada kuarter keempat,” tukas Henki. Selanjutnya, Scorpio akan berhadapan dengan Sahabat Semarang, pada Rabu (28/11), Sedangkan GMC bakal kembali memainkan laga pada Kamis (29/11) melawan Flying Wheel Makassar. (Adt)

Srikandi Cup Seri Pertama Musim 2018/2019 Siap Bergulir, Flying Wheel Makassar Bidik Empat Besar

Flying Wheel Makassar, siap mengarungi kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, 26 November - 2 Desember. Tim asal Sulawesi Selatan ini membidik posisi empat besar. (Istimewa)

Makassar- Jelang kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada 26 November – 2 Desember, semua tim terus mematangkan persiapan. Salah satunya Flying Wheel Makassar. Musim ini, tim kebanggaan masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu diarsiteki Eddy Winarso. Dengan komposisi pemain lokal, Eddy tak merasa kecil hati. Musim lalu, Azizah Abbas dan kawan-kawan menempati peringkat tujuh dari delapan kontestan. “Srikandi musim ini pasti akan muncul juara baru. Pasti di musim ini pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru. Kami sudah latihan intensif sejak September, dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih membuahkan hasildengan target yang saya canangkan, yakni lolos di empat besar,” ujar Eddy, pada Kamis (22/11). “Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta,” lanjutnya. Demi mewujudkan ambisinya itu, selama sepekan terakhir ini, Eddy terus menggenjot secara intensif persiapan timnya. Jika biasanya mereka rutin berlatih satu kali sehari, kali ini Eddy menambah jadwal latihan untuk anak didiknya menjadi dua kali sehari. Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus dilahap Azizah dan kolega. Azizah mengaku optimis jelang bergulirnya musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan mereka kini lebih siap membenahi mental bertanding. “Untuk Seri 1 intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari, libur itu cuma Sabtu dan Minggu. Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan,” ungkap Azizah. “Kekurangan itu yang kini tengah dibenahi pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar,” tambahnya. Kembali, Eddy menegaskan kendala yang dihadapi tim-nya pada musim ini yakni masih menggunakan pemain lokal dan kurang diposisi pemain tinggi. “Tapi itu tidak masalah buat saya, yang jelas sepekan ini kami terus mengasah kemampuan passing, dribbling, dan persentase menembak dari segala lini,” tukas Eddy. Ia menyebut Merpati Bali dan Tenaga Baru Pontianak bakal menjadi pesaing berat untuk anak asuhnya mengarungi Srikandi Cup musim 2018/2019. Terdapat tiga seri yang dalam ajang Srikandi Cup musim ini, hingga babak play off dan grand final. Seri pertama dihelat di GOR Merpati, Denpasar, Bali (26 November – 2 Desember 2018). Lalu, seri kedua berlangsung di Jakarta di GOR Cempaka Putih atau GOR Rawamangun (11-16 Februari 2019). Kemudian, seri ketiga tampil di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah (1-6 April 2019). Sedangkan fase play off dan grand final tersaji di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada akhir April 2019. (Adt)

Juara Bertahan Mundur Dari Srikandi Cup Musim 2018/2019, Owner Surabaya Fever Jadi Manajer Timnas SEA Games

Klub Surabaya Fever, kampiun Srikandi Cup musim 2017/2018, memilih mundur di ajang Srikandi Cup musim 2018/2019. Alasannya karena sang pemilik klub, Christoper Tanuwidjaja, ditunjuk menjadi Manajer Tim Nasional (Timnas) Basket Putri SEA Games 2019, yang akan berlangsung di Manila, Filipina. (Pras/NYSN)

Jakarta- Jelang bergulirnya kompetisi basket putri tertinggi di Tanah Air, Srikandi Cup musim 2018/2019, pada akhir Desember, klub Surabaya Fever justru menyatakan pengunduran diri. Hal itu merujuk pada surat yang dikirimkan Christoper Tanuwidjaja. Hal ini disampaikan Koordinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan, tertanggal 25 September 2018. Pengunduran diri itu dikarenakan Christoper, sebagai pemilik klub Surabaya Fever, ditunjuk oleh Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menjadi Manajer Tim Nasional (Timnas) Basket Putri SEA Games 2019 Danny Kosasih, Ketua Umum PP Perbasi, membenarkan jika Christoper segera bertanggung jawab sebagai Manajer Timnas Basket Putri, dalam ajang multi event yang akan berlangsung di Manila, Filipina, pada 2019. “Saudara Christoper, kami tugaskan sebagai manajer tim nasional. Surat Keputusan dan dokumen legal terkait penunjukan beliau akan dikeluarkan pada Jumat (28/9) oleh PP Perbasi, saat ini surat tersebut sudah dalam proses,” ujar Danny, dikutip dari situs resmi Srikandi Cup, Rabu (26/9). “Secara prinsip, PP sudah menentukan Saudara Christoper akan didaulat sebagai Manajer Tim Nasional untuk SEA Games 2019,” lanjutnya. Dalam surat pengunduran dirinya, Christoper menyebut ia hanya ingin memfokuskan diri dalam program pelatihan intensif dan untuk menghindari konflik kepentingan dalam menjalankan tugas. “Dengan berat hati kami menyatakan tidak mengikuti kompetisi Srikandi Cup,” tulis Christoper. Sedangkan Deddy menegaskan sebelum surat pengunduran diri Surabaya Fever disampaikan, sesungguhnya ada beberapa tim yang mengajukan proposal untuk bisa berpartisipasi pada ajang Srikandi Cup. “Pengunduran diri Surabaya Fever, secara kebetulan, membuka kesempatan bagi kontestan baru untuk dapat berpartisipasi dalam Srikandi Cup,” jelas Deddy. Kendati begitu, Deddy belum bersedia mengungkapkan nama-nama tim baru yang memiliki peluang, menjadi kontestan di ajang Srikandi Cup musim 2018/2019. “Tim-tim yang berminat bergabung merupakan tim-tim yang secara tradisi sangat aktif dalam basket nasional di Indonesia, termasuk tim dari Asia Tenggara, salah satunya Thailand yang sedang kami pertimbangkan,” urainya. Ia menegaskan mundurnya Surabaya Fever yang merupakan kampiun musim 2017/2018, tak menjadi soal. Baginya, Srikandi Cup bakal tetap berjalan sesuai kesepakatan klub-klub anggota yang telah dirumuskan sebelum musim 2017/2018 berakhir. “Musim baru Srikandi Cup akan dimulai di Denpasar (Bali), pada akhir 2018, yang sesuai dengan rencana yang telah kami sepakati bersama,” pungkas Deddy. (Adt)

Taklukkan Merpati Bali, Surabaya Fever Kampiun Srikandi Cup 2017-2018

Surabaya Fever menunjukkan kekuatannya sebagai tim terbaik putri saat ini da menjadi juara Srikandi Cup 2017-2018. (srikandicup.com)

Cirebon- Surabaya Fever mengukuhkan diri menjadi juara Srikandi Cup 2017-2018 setelah menundukkan Merpati Bali pada final playoff di GOR GMC Cirebon, Sabtu (21/4). Fever menang dengan skor 61-47. Sebelumnya, Surabaya Fever menyapu bersih tiga seri di Makassar, Surabaya, dan Jakarta. Sial bagi Merpati Bali, mereka justru selalu menjadi runner-up di tiga seri itu plus runner-up lagi di final playoff. Namun, tak seperti pada final tiga seri sebelumnya, kali ini Fever mendapat perlawanan yang ketat dari Merpati. Bahkan, anak asuh Wellyanto Pribadi sempat tertinggal 25-29 dari Merpati saat halftime. “Kami lengah. Banyak tembakan yang tak masuk dan para pemain juga kalah dalam offensive rebound,” ujar Wellyanto. “Persentasi tembakan kami juga sangat minim. Cukup mengejutkan juga kami bisa juara dengan kondisi seperti itu, ” sambungnya. Momentum yang sudah dibangun Merpati Bali kembali hilang saat kuartet ketiga bergulir. Bahkan Ranie Palma dkk. sempat tertinggal 0-14 dari Fever. “Kami melakukan 26 turnover, itu yang menjadi masalah. Seperti yang sudah terjadi di tiga kuarter sebelumnya, kami selalu kehilangan momentum di kuarter ketiga, “ujar pelatih Merpati Bali, Bambang Asdianto Pribadi. Nathasa Debby Christaline menjadi pemain terproduktif Surabaya Fever dengan raihan 15 poin. Adapun di kubu Merpati Bali, Yusranie Noory Assipalma tampil cemerlang dengan raihan 10 poin dan 10 rebound. (Art)

Laga Krusial Babak Play Off Cirebon, Tenaga Baru Pontianak Bidik Posisi Tiga

Tim Tenaga Baru Pontianak (Kuning) asal Kalimantan Barat membidik posisi tiga babak Play Off Srikandi Cup 2017-2018. (Pras/NYSN)

Cirebon- Kurang dari sepekan, babak Play Off Srikandi Cup 2017-2018, bakal bergulir di GMC Arena, Kota Cirebon, Jawa Barat. Tim Tenaga Baru Pontianak membidik posisi tiga pada ajang kompetisi basket profesional putri di Tanah Air itu. Irma Amelya, Pelatih Tenaga Baru Pontianak, mengatakan dirinya akan fokus memperbaiki kekurangan yang ada di tim-nya. Namun, ia tetap waspada terhadap siapapun lawan yang bakal dihadapinya nanti. Dibabak eliminasi awal, tim basket putri asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu akan berduel kontra tim asal Ibukota, Tanago Friesiean. “Seri Cirebon adalah babak hidup mati. Jadi defense kami secara tim harus lebih bagus. Dan pemain senior harus konsisten seperti pada seri ketiga lalu,” ujar Irma, Jumat (13/4). “Kami ingin meraih peringkat ketiga. Tapi, jika ada kesempatan lebih pasti akan kami ambil. Dan kami harus bisa mengalahkan Tanago terlebih dahulu dibabak eliminasi awal,” sambung pelatih yang pernah menukangi Tim Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2007-2011 itu. Diketahui, pada musim ini, anak didik Irma tersebut tampil menjadi kekuatan baru. Terlebih, masuknya komposisi pemain anyar seperti Delaya Maria, Priscilla Annabel Karen, Anjelin Rosmika Simanjuntak, dan Sarce Nenci Buaim, membuat permainan tim kebanggaan Kota Pontianak itu makin solid. Hasilnya, bila pada Srikandi Cup Seri Satu (Makassar) Priscilla dkk harus puas bertengger diposisi empat, maka di dua seri berikutnya, yakni Surabaya (Seri Dua) dan Jakarta (Seri Tiga), Tenaga Baru Pontianak mampu bercokol diperingkat ketiga. Priscilla mengungkapkan bila keberhasilan yang diraih tim-nya pada seri-seri sebelumnya tak lepas dari peran sang pelatih yang memiliki sifat keras, tegas dan disiplin. “Intinya ia (Irma) ingin kami mengerti apa maunya. Dan, jalani gameplan yang dia mau. Selama ini, hasil kerja keras Tenaga Baru di tiga seri sebelumnya selalu lolos semifinal,“ tutur Priscilla, salah satu pemain muda andalan Tenaga Baru Pontianak itu. Babak Play Off yang berlangsung pada 18-21 April mendatang merupakan seri terakhir dari rangkaian Srikandi Cup musim ini. Babak ini mempertemukan 8 tim peserta Srikandi Cup dalam format knock-out untuk mencari juara Srikandi Cup musim 2017-2018. (Adt)

Surabaya Fever Perkasa di Tiga Seri Srikandi Cup Musim Ini, Berkat Filosofi Jari Tangan

Tim Basket Putri Surabaya Fever mencapai prestasi terbaik lewat polesan tangan dingin sang pelatih, Wellyanto Pribadi. (Pras/NYSN)

Jakarta- Surabaya Fever tampil perkasa pada tiga seri kompetisi basket putri profesional Srikandi Cup musim ini. Filosofi jari tangan dinilai menjadi kunci kesuksesan tim kebanggaan ‘Kota Pahlawan’ itu. Peran Wellyanto Pribadi, sang arsitek Surabaya Fever, menjadi krusial. Berkat tangan dinginnya, ia mampu melahirkan sebuah tim yang disegani lawan diberbagai ajang kompetisi basket di Tanah Air. Namun, pria berusia 53 tahun itu, enggan jika kesuksesan timnya selama ini dianggap andil besarnya. Baginya basket adalah olahraga tim dan semua yang terlibat memiliki peran dalam setiap kesuksesan. Ko Welly, sapaan akrabnya, menyebut dalam menangani Gabriel Sophia dkk, dirinya memiliki filosofi bahwa mereka harus bisa bekerja sama seperti halnya jari tangan. “Saya bukan pelatih hebat. Justru anak-anaklah yang mempunyai potensi itu. Semua pemain Surabaya Fever bisa menjadi pemain inti karena memahami filosofi jari tangan,” ujar Ko Welly beberapa waktu lalu. Prinsip jari, bagi Ko Welly berarti kelengkapan jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. Jika disatukan secara fungsi kerja, maka akan menghasilkan kekuatan yang utuh Dalam ingatannya, ia mengawali kecintaanya bermain basket di klub CLS Surabaya saat masih duduk dibangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) sekitar awal tahun 1990-an. Berposisi sebagai point guard, kala itu Welly dinilai pekerja keras oleh salah satu pelatih legendaris Nasional sekaligus sesepuh CLS, Widiarto Hartanu, atau Mpek, sapaan akrabnya. Menurut Mpek, Welly memiliki kecepatan meski postur tubuhnya tidak terlalu tinggi. Berlatih di bawah gemblengan keras Mpek membuatnya mendapat ilmu baru dalam dunia kepelatihan. Toh, hal itu tak lantas membuatnya tertarik untuk menjadi pelatih dan terjun di dunia kepelatihan. Bahkan setelah lulus kuliah, ia lebih tertarik berdagang membantu bisnis keluarganya. Hingga pertengahan 1997, Mpek yang menderita sakit keras lalu memberi wasiat kepada para pengurus CLS untuk meminta Welly kembali aktif, membantu melatih di klub CLS Surabaya. Ia tergugah dan akhirnya memulai profesi sebagai pelatih baik tingkat junior hingga senior. Pada 2014, Welly menjadi pelatih Surabaya Fever. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Surabaya Fever dibawanya kejenjang prestasi yang lebih tinggi. Tercatat, pada 2015 menjadi Juara WNBL, Juara WIBL (2016) serta Juara Perbasi Cup (2017). Dan bukan tak mungkin, mereka akan merebut Tropi Srikandi Cup musim ini, melalui babak playoff yang akan dihelat pada 18-21 April 2018, di Arena Generasi Muda Cirebon (GMC), Jawa Barat. “Ko Welly itu seperti teman. Tak banyak menuntut, tapi selalu mengingatkan jika ada kurang, terutama jangan cepat terlena. Karena diri kita sendiri itu musuh terbesar,” timpal Gabriel Sophia, center andalan Surabaya Fever. Cepat atau lambat, Welly menyadari Surabaya Fever pasti akan mengalami kekalahan, tapi ia berharap terus memberikan hasil yang terbaik. “Saya berharap lewat kompetisi Srikandi Cup yang teratur, prestasi-prestasi Timnas Putri Indonesia dapat berbicara banyak di kancah ASEAN maupun Asia,” ucap Welly lagi. (Adt)

Babak Play Off Srikandi Cup Siap Dihelat, Picu Generasi Muda Cirebon Gemari Basket

Babak Play Off Srikandi Cup siap dihelat di di GMC Arena, Cirebon, pada 18-21 April 208. (Pras/NYSN)

Jakarta- Babak Play Off Srikandi Cup siap dihelat di Kota Cirebon, Jawa Barat, 18-21 April 2018. Kompetisi basket putri tertinggi di Indonesia itu diharapkan memicu generasi muda ‘Kota Udang’ untuk menggemari olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu. Babak Play Off yang berlangsung di GMC Arena, markas Tim Generasi Muda Cirebon (GMC) itu, sekaligus seri terakhir dari rangkaian Srikandi Cup musim 2017-2018. Babak ini mempertemukan 8 tim peserta Srikandi Cup dalam format knock-out untuk mencari juara Srikandi Cup musim 2017-2018. Delapan tim kontestan Srikandi Cup akan dibagi berdasarkan peringkat di babak reguler yang telah dimainkan sebanyak 3 seri yakni Makassar (Seri Satu), Surabaya (Seri Dua), dan di Jakarta (Seri Tiga). Nantinya, tim-tim ini  akan memasuki babak perempat final dan bermain dengan model single elimination guna menentukan pemenang dari musim perdana Srikandi Cup. Pada Babak Play Off itu, Tim ‘Kota Pahlawan’ Surabaya Fever tetap menjadi unggulan karena prestasi mereka yang sanggup merajai tiga seri Srikandi Cup sebelumnya. Njoo Lie Wen, General Manager GMC Cirebon, menyebut adanya Srikandi Cup di Kota Cirebon dapat menarik penonton. “Dengan begitu, animo penonton basket di Cirebon makin bertambah,” ujarnya. “Bukan hanya animo penonton saja yang bertambah, namun pengetahuan tentang basket di Cirebon bisa terus meningkat,” sambungnya. Lebih lanjut, ia berharap Srikandi Cup bisa memicu generasi muda Cirebon untuk hobi bermain basket. “Ini kesempatan melihat pemain nasional bertarung membela klubnya masing-masing di Srikandi Cup,” tambah Njoo Lie. (Adt)

Dominan Atlet Srikandi Cup 2018, Timnas Basket Putri TC AG2018 Di Cirebon

Shooting Guard asal Klub Surabaya Fever, Nathasa Debby Christaline (18) kembali terpanggil masuk dalam TC Asiang Games 2018 yang berpusat di kota Cirebon. (Pras/NYSN)

Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) resmi memanggil 16 pemain dan 7 official bergabung dalam Training Center (TC) Timnas basket putri. TC ini menjadi ajang persiapan jelang tampil di Asian Games 2018. PP Perbasi mengeluarkan surat resmi bernomor: 088/III/PP/2018 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih. Deretan nama yang dipanggil begabung TC, nyaris didomonasi pemain yang tampil di Srikandi Cup 2018. Ada pun dua pemain non jebolan Srikandi Cup 2018 yakni Christine Aldora Tjundawan (Jawa Timur/Sahabat Surabaya) dan Adelaide Callista Wongsohardjo (Jawa Timur/Bimasakti Malang). Sementara itu, sebagai Pelatih Kepala dipercayakan kepada Arif Gunarto, sedangkan posisi manajer tim diemban oleh Wahyu Gunarto. TC timnas basket putri rencananya akan digelar di GOR GMC Basketball Arena, Cirebon pada 23 April hingga 8 Juni 2018. Pemilihan venue di Cirebon merupakan momen yang dipilih PP Perbasi, paska sehari rampungnya seri penutup Srikandi Cup yang bergulir di Cirebon, pada 21-22 April 2018. “Manager akan menyediakan akomodasi untuk para pemain di tanggal tersebut. Mengingat TC Pelatnas ini cukup Panjang dan sudah intensif, maka barang bawaan atlet untuk latihan Tim Nasional harap sudah dibawa ke Cirebon, karena sempitnya waktu persiapan tidak memungkinkan untuk pulang kembali ke daerah masing-masing,” bunyi pernyataan surat pemanggilan TC Pelatnas timnas basket putri itu. (Adt) Susunan official dan pemain TC timnas basket putri : Pelatih dan Official : 1. Arif Gunarto – Jawa Barat 2. Tri Prasetiyo Utomo – DKI Jakarta/Pelita Jaya 3. Efri Meldi – Jawa Tengah/Satya Wacana Salatiga 4. Kim Dong Won – Republic of Korea 5. Alvin Indra – Banten 6. Muslihudin – Jawa Barat/Siliwangi Bandung 7. Nur Rizki Fahrul Roji – Ara Physio/Banten/GMC Cirebon Pemain : 1. Priscilla Annabel Karen – DKI Jakarta/Tenaga Baru 2. Tiara Aulia Denaya – DKI Jakarta/Tanago Friesian 3. Helena Maria Elizabeth – DKI Jakarta/Merpati Bali 4. Dora Lovita – DKI Jakarta/Merpati Bali 5. Henny Sutjiono – Jawa Timur/Surabaya Fever 6. Vonny Hantoro – Jawa Timur/GMC Cirebon 7. Christine Aldora Tjundawan – Jawa Timur/Sahabat Surabaya 8. Adelaide Callista Wongsohardjo – Jawa Timur/Bimasakti Malang 9. Clarita Antonio – Jawa Barat/Surabaya Fever 10. Nathasa Debby Christaline – Jawa Tengah/Surabaya Fever 11. Ivonne Febriani Sinatra – Jawa Tengah/Surabaya Fever 12. Dyah Lestari – Jawa Tengah/Sahabat Semarang 13. Gabriel Sophia – Kalimantan Timur/Surabaya Fever 14. Nathania Claresta Orville – Jambi/Surabaya Fever 15. Kadek Pratita Citta Dewi – Bali/Merpati Bali 16. Putu Eka Liana Febiananda – Bali/Merpati Bali

Tertantang Ikut Seleksi Timnas 3×3, Ranie Terobsesi Kalahkan Para Bigman

Yusranie Noory Assipalma pebasket cantik asal klub Merpati Bali yang pernah menjadi finalasi Miss Indoneisa 2016. (Pras/NYSN)

Jakarta- Berparas cantik. Tapi, siapa sangka perempuan bernama lengkap Yusranie Noory Assipalma adalah seorang atlet basket. Padahal, dara yang akrab disapa Ranie itu, tak tertarik dengan olahraga asal negara Presiden Donald Trump itu. Namun, guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menyarankan dirinya untuk mencoba bermain basket. Sejak itu, benih-benih cinta terhadap olahraga yang begitu populer di Amerika Serikat itu mulai tumbuh. “Pertamanya itu Kakak punya bola basket. Terus melihat dia main. Karena pingin mencoba, bola basketnya dikasih ke saya. Coba-coba untuk drible. Dan saya nggak tertarik sama basket. Tahunya itu, baseket itu olahraga. Main basket, justru sama guru olahraga waktu di SMP,” tutur mahasiswi Universitas Trisakti, Jakarta. Pemilik tinggi 174 centimeter itu mengaku mendapat kesenangan saat bermain basket dibandingkan dengan melakukan aktifitas olahraga lain. Baginya, olahraga yang pertama kali dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama di Solo, Jawa Tengah, pada 1948 itu, terbilang cool serta mengutamakan team work. “Di basket itu segalanya ada. Di bulutangkis hanya mengutamakan fisik, namun tidak body contact. Kalo basket itu, pemain akan melakukan body contact, baik sengaja atau tidak. Juga team work. Karena dalam satu tim berlima maka pasti harus saling bekerjasama,” tukas mahasiswi jurusan desain interior. Malang melintang di basket, sejumlah prestasi pernah diukir anak kedua dari tiga bersaudara itu. Kini, Ranie tengah mempersiapkan diri mengikuti seleksi nasional (Seleknas) tim 3×3 putri Indonesia untuk menghadapi Asian Games 2018, Agustus-September nanti. “Saya merasa tertantang ikut seleknas, dan harus lebih semangat lagi. Jadi targetnya bisa mengalahkan bigman-bigman yang lain,” cetus anak pasangan M. Zari (Ayah) dan Helmiyah (Ibu). Guna mewujudkan targetnya itu, ajang kompetisi basket putri profesioanl Srikandi Cup Seri Ke-3, yang dihelat di GOR Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, 19-24 Maret 2018, dijadikan sarana latihan untuk persiapan seleknas 3×3. “Di pertandingan Srikandi Cup ini, bisa ketemu sama bigman-bigman dari tim lain. Jadi untuk sarana latihan, sebelum nanti saya mengikuti seleknas,” jelas punggawa Tim Basket Merpati Bali. Masuk timnas membela Merah Putih merupakan suatu kehormatan. Untuk itu, dirinya terus menempa kemampuan dibawah arahan pelatih Merpati Bali, tim profesional tempatnya bernaung saat ini. “Peranan pelatih itu banyak. Mereka pasti prepare apa saja menu latihan untuk saya dan tim. Bagaimana perubahan strategi dalam pertandingan, dimana sifatnya situasional. Lalu, pelatih menekankan challenge yang harus dicapai,” beber Ranie. Pebasket yang hoby travelling itu, mengungkapkan meski nanti dirinya tidak lolos seleknas, dirinya tak akan patah semangat. Karena, bagi perempuan kelahiran Jakarta, 20 tahun silam itu, dipanggil mengikuti seleksi adalah sebuah kebanggaan. “Bila nanti saya tidak terpilih dalam seleknas, ya tetap bersyukur. Sebab, kalau sudah dipanggi untuk ikut seleknas berarti saya pemain pilihan karena bisa mengungguli pemain lain,” tukas Finalis Miss Indonesia 2016. (Adt) Biodata : Nama : Yusranie Noory Assipalma (Ranie) Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 19 Februari 1998 Universitas : Trisakti Jakarta Jurusan : Desain Interior Klub : Merpati Bali Tinggi :174 cm Hoby : Seni, Olahraga dan Travelling Nama Ayah : M. Zari Nama Ibu : Helmiyah Prestasi : 1. Medali Perak PON 2016 (Tim DKI Jakarta) 2. Timnas U-16 FIBA Asia 3. Timnas U-18 FIBA Asia 4. Miss DKI Jakarta 2016 5. Top 15 Miss Indonesia 2016

Hempaskan Merpati Bali, Dominasi Surabaya Fever Belum Terbendung di Srikandi Cup Seri 3

Menpora Imam Nahrawi memberikan Piala kepada Surabaya Fever yang menjadi kampiun Srikandi Cup Seri ke-3 di Jakarta. (Pras/NYSN)

Jakarta- Dominasi Surabaya Fever di ajang Srikandi Cup belum terbendung. Tim asal Jawa Timur (Jatim) itu sukses menghempaskan Merpati Bali pada final seri ke-3 Jakarta, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (24/3). Diawal kuarter pertama, Merpati Bali  bisa meredam agresifitas Surabaya Fever. Bahkan tim asuhan Bambang Asdianto Pribadi ini sukses tiga kali menghujani tembakan tiga angka, dua diantaranya dilepaskan Kadek Pratita Citta Dewi. Enggan tinggal diam, Surabaya Fever membalas lewat serangan cepat, hingga unggul lima angka atas lawannya, di detik penghabisan sebelum pertandingan usai (24-19). Memasuki kuarter kedua, Tim Kota Pahlawan itu mulai menemukan ritme terbaiknya. Mereka unggul 21 poin diakhir kuarter (48-27). Lemahnya Rebound menjadi titik rapu Tim Pulau Dewata itu. Selain itu, selalu kebobolan dalam serangan fastbreak lawan. Selepas 20 menit pertama, Merpati Bali memperbaiki kinerjanya khususnya disektor pertahanan. Bambang mencoba memainkan pola full court press untuk menekan Surabaya Fever. Namun kematangan para pemain Surabaya Fever, dimana sebagian besar merupakan eks punggawa timnas, hingga mereka mampu lepas dari perangkap jebakan defense yang dibuat Merpati Bali. Bahkan, Natasha Debby Christaline, Gabriel Sophia, Wulan Ayuninggrum secara bergantian mencetak angka dengan leluasa untuk membawa margin keunggulan 23 poin menutup kuarter ketiga (67-44). Tertinggal cukup jauh dan banyak melakukan kesalahan membuat skuat Merpati Bali kehilangan akal guna mengejar ketertinggalannya. Surabaya Fever yang berada di atas angin akhirnya kembali menambah 18 angka serta menutup kemenangan dengan skor 85-57. Kemenangan Surabaya Fever makin lengkap pasca Wulan Ayuninggrum menjadi MVP pada seri 3 ini. Bermain selama 28 menit, ia mencetak 20 angka, 5 asist dan 4 rebound. Sedangkan rekannya, Natasha Debby Christaline menorehkan 19 angka, 7 asist dan 5 rebound. Dikubu Merpati Bali, Kadek Pratita Citta Dewi menjadi peraih topskor dengan torehan 14 angka, 6 rebound dan 4 steal. Dari statistik, kemenangan Surabaya Fever banyak ditentukan dari fast break points (28), selain itu para pemain cadangan mereka juga tampil lugas dengan sumbangsih total 40 poin. Wellyanto Pribadi, Pelatih Surabaya Fever, mengaku jika pemain seniornya tampil sangat bagus. Sejak latihan di Surabaya, ungkapnya, timnya menyiapkan strategi andai lawan bermain full court press. “Mungkin kami akan benahi persentase tembakan tiga angka. Memang diseri ini ada peningkatan, tapi saya belum terlalu puas,” cetusnya. Sementara Bambang, memuji performa anak didiknya. Menurutnya, game final kali ini, jauh lebih baik dari game sebelumnya. “Lagi-lagi kami dibunuh oleh turnovers, khususnya dikuarter kedua. Lawan memang bermain dengan baik, “ tukasnya. Dipartai sebelumnya, Tim Tenaga Baru Pontianak berhasil meraih peringkat tiga usai mengalahkan Sahabat Semarang, dengan skor 43-36. “Good defense, kuncinya. Point guard Fergie Kawengian juga tampil tenang. Play off bulan depan, kami berusaha coba meraih hasil lebih baik lagi,“ tutur Irma Amelya, juru latih Tenaga Baru Pontianak. Disisi lain, Xaverius Wiwid, arsitek Sahabat Semarang, mengaku puas dengan pencapaian timnya pada seri ini. Meski begitu, ia menjelaskan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. “Pemain lawan yang kami hadapi lebih berpengalaman, sedangkan tim ini masih muka baru dan baru merasakan atmosfir semifinal. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka,” tukasnya. Pada seri berikutnya yakni babak playoff akan berlangsung di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 18-21 April 2018. (Adt).

Demi Kejuaraan Dunia 2023, Pemerintah Minta Kompetisi Basket Putri Diperbanyak

Jelang event Kejuaraan Dunia Basket di Indonesia pada 2023, Menpora Imam Nahrawi berharap kompetisi basket putri semakin diperbanyak. (Pras/NYSN)

Jakarta- Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket pada 2023. Demi menyongsong ajang itu, pemerintah melalui Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), meminta kompetisi bola basket diperbanyak, terutama di sektor putri. Hal itu, kata Imam, guna mempertajam kemampuan pemain serta menambah pengalaman dan mental bertanding para atlet. “Kami ingin kompetisi basket itu diperbanyak, bukan hanya lokal tapi juga di luar negeri. Dengan kompetisi yang rutin akan menambah daya mental dan daya dobrak bagi atlet,” ujar menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (24/3). Ia mengapresiasi gelaran kompetisi bola basket putri profesional Srikandi Cup, yang digelar selama sepekan ini, mulai dari 19 hingga 24 Maret 2018, di GOR, Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. “Saya senang dengan Srikandi Cup. Ini inisiasi yang sangat hebat. Penonton juga datang tanpa mereka harus membeli tiket. Yang paling penting ajang ini mendapat support dari Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia),” sambung pria berusia 44 tahun. Imam juga menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa di cabang olahraga bola basket. Untuk itu, ayah 7 anak itu berharap kedepan cabang bola basket bisa berprestasi di kancah internasional. “Apalagi prestasi cabang basket semakin membaik di SEA Games. Ini juga bisa menjadi motivasi menuju Asian Games dan Kejuaraan Dunia Basket pada 2023 di Indonesia,” tambahnya. “Yang penting kompetisi harus tetap bergulir. Sehingga saya optimis di Asian Games 2018 ada hal yang bisa diraih secara maksimal. Begitu juga dengan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023,” tutur Imam. (Adt)

Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3 Jakarta Sukses, Cirebon Sambut Fase Play Off

Gelaran Seri 3 Jakarta event Srikandi Cup terbilang sukses, berikutnya kota Cirebon menyambut fase Play Off. (Pras/NYSN)

Jakarta- Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, 19-24 Maret 2018, berlangsung sukses. Cirebon bakal bersiap menggelar Fase Play Off kompetisi basket putri profesional pada pertengahan April mendatang. Deddy Setiawan, Koordinator Srikandi Cup, mengatakan penyelenggaraan Srikandi Cup Seri Ke-3 di Jakarta terbilang sukses, ditambah animo penonton sangat tinggi untuk menyaksikan setiap pertandingan pada seri ke-3 ini. “Dari sisi penyelenggaran, bagi kami sangat sukses. Bila dilihat animo dari penonton yang menyaksikan laga final juga sangat tinggi. Sebagian besar tempat duduk di GOR Lokasari ini penuh,” ujar Deddy, usai partai final antara Surabaya Fever vs Merpati Bali, Sabtu (24/3). Ia berharap pada penyelenggaran Fase Play Off di Cirebon, Jawa Barat, pada pertengahan April nanti, antusiasme penonton untuk menyaksikan setiap pertandingan harus lebih besar dibandingkan Jakarta. “Kami berharap di kota kecil seperti Cirebon, antusias penonton harus lebih besar dari Jakarta. Ya, kita lihat nanti seperti apa disana,” sambungnya. Yang pasti, menurutnya, saat ini kompetisi basket putri sudah mulai dikenal oleh masyarakat. “Dengan jumlah penonton banyak itu mengindikasikan kompetisi bola basket putri sudah mulai dikenal. Apalagi dengan kehadiran Imam Nahrawi (Menpora), pasti membawa dampak positif bagi perkembangan basket di Tanah Air,” tutup Deddy. (Adt)

Jumpa Merpati Bali, Surabaya Fever Kembali Lakoni Final Jilid Tiga

Natasha D.C top skor kemenangan Surabaya Fever atas Tenaga Baru Pontianak dengan 26 poin, 7 rebound, 3 assist dan 4 steal. (meilinda)

Jakarta- Tim basket putri Surabaya Fever melakoni laga final jilid tiga ajang Srikandi Cup Seri Ke-3. Mereka berjumpa dengan Merpati Bali. Pada laga semifinal di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (23/3), Surabaya Fever mengalahkan Tenaga Baru Pontianak, 98-58. Dan, Merpati Bali menyudahi perlawanan Sahabat Semarang, dengan skor 46-40. Sejak wasit melakukan jump ball tanda permainan dimulai, permainan Surabaya Fever sulit dibendung oleh Tenaga Baru. Dua kuarter awal permainan didominasi Surabaya Fever yang dilatih pelatih kawakan Wellyanto Pribadi guna mendulang poin sebanyak-banyaknya. Di half time, Surabaya Fever unggul dengan skor jauh 50-24. Kunci kemenangan Surabaya Fever pada partai semifinal akibat permainan serangan cepat yang kerap dilakukan Henny Sutjiono dkk. Hingga babak pertama, mereka mampu meraih total 18 poin lewat fastbreak. Natasha Christaline Debby menjadi top skor untuk timnya pada paruh babak pertama. Pemain yang musim lalu memperkuat Sahabat Semarang itu dapat mencetak sembilan poin, empat rebound dan tiga steal. Sedangkan dari kubu lawan pemain nomor punggung 9, yakni Delaya Maria menjadi mesin pencetak angka untuk timnya. Bermain selama 20 menit penuh Delaya mampu menyumbangkan sembilan poin, tiga rebound dan masing-masing satu assist, block shot dan steal. Debby kembali menjadi pemain yang bersinar dibabak kedua. 17 poin tambahan lagi berhasil dikemasnya di 20 menit berikutnya (total 26 angka). Ia juga mampu mencetak empat kali tembakan tiga angka. Dua pemain pilar tim kebanggaan Kota Surabaya lainnya juga ikut andil memberi kemenangan pada pertandingan tersebut. Keduanya adalah Sumiati (bermain selama 17 menit 47 detik) dan Gabriel Sophia (16 menit 59 detik), masing-masing menorehkan 16 dan 14 angka. Kalah fisik, menyebabkan Tenaga Baru hanya mampu menambah 34 poin, sedangkan Surabaya Fever yang memang lebih superior dipertandingan semifinal kedua ini, menutup kemenangan dengan mencetak 48 angka. Delaya Maria mejadi topskor untuk tim Tenaga Baru Pontianak. 19 angka berhasil dikemasnya pada pertandingan hari ini, sementara pemain cadangan Tenaga Baru Sarce Buaim juga tampil baik, ia dapat meraih double-double (10 poin dan 10 rebound). “Anak-anak sejauh ini sudah bermain bagus. Tapi masih ada kesalahan teknis kecil. Beberapa pemain juga semakin baik dan konsisten seperti Clarita dan Sumi. Final pada Sabtu (24/3) lawan Merpati Bali kami harus siap dari menit awal. Mereka kerap memainkan full court press, harusnya dengan levelan pemain kami saat ini, kami bisa melewatinya, asalkan kami tidak boleh sedikitpun meremehkan lawan,” ujar Wellyanto Pribadi, Pelatih Surabaya Fever usai pertandingan. Sementara, Merpati Bali lolos ke final usai menang atas Sahabat Semarang berselisih tiga bola. Dua pemain Merpati Bali Dora Lovita dan Kadek Pratita Citta Dewi sama-sama mencetak 11 angka, sedangkan Ratnani Pertiwi menorehkan 14 poin untuk tim Sahabat Semarang, diikuti Sitha Marino dan Dyah Lestari, yang membuat 10 angka. Lepas kuarter pertama, Bambang Asdianto Pribadi mengganti strategi pertahanan yang berbeda untuk meredam para pemain Sahabat Semarang, khususnya Dyah Lestari dan Ratnani Pertiwi untuk bisa membuat poin dengan leluasa. Dari pinggir lapangan pelatih berkacamata itu mengirim isyarat kepada Helena Cs agar bermain full court press. Meski sebenarnya para pemain Kota Atlas itu masih bermain dengan baik dikuarter kedua ini, tapi mereka harus mengakui lawannya yang lebih agresif untuk menambah angka. Kuarter keempat pertengahan, Sahabat Semarang sempat menipiskan kedudukan hanya menjadi lima angka (37-42). Tembakan tiga angka yang dilepaskan Tania Rasidi eks pemain Sritex Solo yang tahun ini comeback pasca tiga tahun absen, mendongkrak kembali mental permainan timnya. Namun, Sahabat Semarang tak menyerah begitu saja. Tiga tambahan angka berhasil mereka raih. Tapi itu belum cukup mengejar Merpati Bali, hingga waktu berakhir, Merpati Bali dapat menjaga kemenangan sekaligus melaju kebabak final pada Sabtu (24/3). “Sejak awal saya merotasi semua pemain, intinya supaya mereka waspada. Tak masalah skor menangnya tipis, yang penting kami mengamankan babak final. Dan, Merpati Bali akan bermain dengan ciri khas sesungguhnya” ucap pelatih Surabaya Fever, Bambang Asdianto Pribadi. “Kita bersyukur bisa meraih kemenangan ini. Semua pemain juga punya andil. Sebagai pemain senior tugas saya mengingatkan mereka dilapangan untuk bermain keras, lebih baik “membunuh” daripada “dibunuh” dan kalah, “ timpal Dora Lovita, pemain forward Merpati Bali yang dimainkan selama 26 menit. (Adt)

Diisi Skuat Anak Muda, Sahabat Semarang Tak Mau Menyerah di Laga Semifinal

Laga semifinal Srikandi Cup Seri Ke-3, Jakarta, Jumat (23/3), bakal seru. (meilinda)

Jakarta- Laga Semifinal Srikandi Cup Seri Ke-3, Jakarta, bakal mempertemukan Merpati Bali versus Sahabat Semarang (14.00 WIB), dan Surabaya Fever menghadapi Tenaga Baru Pontiank (16.00 WIB), di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, pada Jumat (23/3). Bagi Sahabat Semarang pencapaian semifinal merupakan kejutan. Namun, jika berkaca pada perkembangan dua seri sebelumnya, Sahabat Semarang memiliki kedalaman pemain yang mumpuni. Meskipun sebagian besar merupakan muka-muka baru yang pertama kali mentas di ajang Srikandi Cup. Ditinggal oleh beberapa pilarnya seperti Astrid dan Natasha Debby Christaline (Surabaya Fever) dan belum pulihnya Yuni Anggraeni dari cedera lutut saat membela Tim Nasional (Timnas), tak membuat semangat tim Kota Lumpia itu turun. Terseok-seok di Seri Ke-1 dengan hanya membawa tujuh orang pemain, membuat kinerja Dyah Lestari dkk turun drastis. Secara perlahan Sahabat Semarang bisa bangkit. Puncaknya pada pertandingan Rabu (20/3), mereka mengalahkan tim kuat penghuni empat besar di dua seri sebelumnya Merah Putih (MP) Samator Jakarta. “Jangan pernah anggap remeh mereka. Dari pertama saya dan coaching staff melihat penampilan mereka, saya sudah punya catatan bahwa Sahabat akan merepotkan MP Samator dan itu terbukti digame penyisihan akhir kemarin,” ujar Bambang Asdianto Pribadi, Pelatih Merpati Bali, mengomentari calon lawannya, pada Kamis (22/3). Sementara Pelatih Sahabat Semarang, Xaverius Wiwid memilih bersikap realisitis. Diantara empat tim semifinalis, ia mengaku jika timnya yang paling muda secara rata-rata usia. “Kami masih naik turun dan belum konsisten. Tapi, saya berharap melawan Merpati Bali, anak-anak tetap bermain seperti di dua game terakhir, ngotot dan tidak menyerah sampai peluit akhir berbunyi,” terang Wiwid. Semifinal kedua juga sengit, Tenaga Baru Pontianak akan meladeni juara bertahan Surabaya Fever. Meski dimata sang pelatih Irma Amelyia, kans Tenaga Baru kecil untuk bisa mengalahkan Surabaya Fever, tapi bukan berarti ia lempar handuk sebelum laga dimulai. “Fever memang sangat dominan. Kedalaman pemain lapis keduanya juga merata. Saya nothing to lose saja dalam artian mengingatkan kepada para pemain saya untuk bermain lepas dan enjoy. Kami akan bertarung untuk mempertahankan pertingkat tiga,” tukas Irma. Surabaya Fever yang diunggulkan untuk juara seri 3, sekaligus menjadi kampium Srikandi Cup musim ini, enggan jumawa menerima segala pujian dari tim lainnya. Sang pelatih berkarakter tenang, Wellyanto Pribadi menjelaskan jika timnya selalu ada kekurangan meskipun mereka terlihat dominan dan belum terkalahkan sejauh ini, “Kami tidak mau besar kepala dengan segala pujian. Masuknya Wulan (Ayuningrum) semakin membuat tim ini berwarna. Fever juga tidak terlalu pusing siapa yang akan menjadi pemain inti. Melawan Tenaga Baru Pontianak kita harus fokus sejak menit awal dan semua pemain mereka juga harus diwaspadai,” ungkap pelatih rendah hati. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan akan kembali terjadinya ulangan final Seri Satu dan Dua yakni Surabaya Fever melawan Merpati Bali. Buat Wellyanto, tak menampik Merpati Bali merupakan salah satu ancaman untuk timnya, tetapi ia memilih untuk fokus terlebih dulu melawan Tenaga Baru Pontianak. (Adt)

Menangi Laga Hidup Mati, Sahabat Semarang Mulus ke Semifinal

Sahabat Semarang lolos ke semifinal Srikandi Cup Seri Ke-3, usai menyingkirkan Merah Putih Samator, dengan skor 51-46, pada pertandingan Rabu (21/3). (meilinda)

Jakarta- Sahabat Semarang menancapkan kaki ke semifinal Srikandi Cup Seri Ke-3, usai memenangi laga hidup mati melawan tuan rumah Merah Putih (MP) Samator Jakarta, pada pertandingan Pool A, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (21/3), dengan skor 51-46. Pertarungan sengit diantara kedua tim dimulai sejak kuarter pertama. MP Samator mampu unggul terlebih dahulu 12-11. Tak mau menyerah, klub asal Jawa Tengah memimpin dikuarter berikutnya dengan skor 23-20. Tim tuan rumah sempat membentang asa di kuarter ketiga. Tim asuhan Nina Yunita Nurman itu unggul selisih satu bola 37-35. Namun, keunggulan itu belum menjadi jaminan. Dimana pada 10 menit kuarter akhir, menjadi pertarungan yang begitu ketat dan melelahkan bagi mereka. Tim Ibukota sempat berada diatas angin di lima menit sisa waktu berjalan. Sayang, Dyah Lestari membunuh mimpi tuan rumah untuk bisa melaju kebabak berikutnya, lewat dua kali tembakan tiga angkanya. Prosesi itu dimulai disaat waktu menunjukan sisa 1 menit 28 detik. Dyah Lestari yang sempat bermain diposisi bawah ditarik keluar untuk menciptakan peluang pick and roll. Strategi jitu pelatih Sahabat Xaverius Wiwid terbukti ampuh. Dyah Lestari dengan leluasa melepaskan tembakan tiga angka hingga membuat margin angka menjadi selisih setengah bola 45-46, tetap untuk keunggulan tuan rumah MP Samator. Pertandingan berlanjut, MP Samator tidak bisa mengambil momentum kembali. Sebaliknya, Dyah Lestari kembali memainkan peranan penting untuk kemenangan timnya. Tembakan tiga angka fenomenal dari jarak 1 meter diluar garis pelangi tepat 1 menit waktu tersisa, Sahabat Semarang unggul 48-46. MP Samator hampir saja menyamakan kedudukan angka dari under basket Calista Elvira. Tapi, eksekusi yang dilakukannya tidak sempurna, bolapun keluar dan direbut oleh pemain Sahabat Semarang. Tim kota berjuluk Venetie van Java itu mendapat angin untuk menambah tiga angka kembali dan menutup pertandingan ini dengan sempurna. Pahlawan kemenangan Sahabat Semarang, Dyah Lestari berhasil membuat double-double, 18 angka dan 11 rebound. Sementara dari MP Samator Christie Rumambie mencetak sembilan poin dan 11 rebound. Dyah Lestari mengatakan dirinya oleh pelatih diinstruksikan untuk bermain keluar agar bisa mendapat bola pick and roll. Tapi, dirinya justru mendapatkan peluang menembak dengan leluasa. “Saya senang dengan kemenangan ini, kami mencapai target lolos ke Semifinal. “ ujar pebasket yang mengecap pendidikan di UNIKA Semarang, Jawa Tengah. Xaverius Wiwid menyebut diantara tim yang lolos semifinal, mungkin hanya timnya yang muda-muda. “Kemenangan ini pantas diraih karena mereka kerja keras dilapangan,” ucap Xaverius. Sementara, Nina Yunita, mengakui bila Sahabat Semarang pantas untuk meraih kemenangan di pertandingan tersebut. “Hari ini mental pemain saya lagi down. Tapi apapun hasilnya saya hargai setiap tetes keringat seluruh pemain MP Samator,” tukas Nina. Terpisah, dipertandingan lain Merpati Bali berhasil meraih peringkat pertama Pool B usai mengalahkan Tenaga Baru Pontianak, dengan skor 61-37. Bambang Asdianto Pribadi, Pelatih Merpati Bali, mengungkapkan pada kuarter pertama anak didiknya merasa kaget. Selanjutnya, kata dia, timnya bermain dengan baik. “Melawan Sahabat pada pertandingan Semifinal nanti, kami harus tetap respek kepada mereka, karena mereka semakin improve disetiap seri,” bebernya. Sedangkan Citta, salah satu andalan Tim Pulau Dewata itu, mengaku bila diawal pertandingan dirinya dkk tidak menjalankan instruksi pelatih. “Tapi kami akhirnya mulai mendapatkan ritme di kuarter kedua pertengahan,” cetusnya. Irma Amelya, Pelatih Tenaga Baru Pontianak, menerangkan timnya kalah dari segi fisik, sehingga mempengaruhi team work defense. “Lawan Fever di semifinal nanti kita akan nothing to lose. Target kami mempertahankan peringkat 3,” tegasnya. (Adt) Hasil Pertandingan Rabu (21/3) : Pool A : 1. Flying Wheel Makassar vs Surabaya Fever (33-102) 2. Sahabat Semarang vs Merah Putih Samator Jakarta (51-46) Pool B : 1. Tenaga Baru Pontianak vs Merpati Bali (37-61) 2. Tanago Fresian Jakarta vs Generasi Muda Cirebon (69-46) Jadwal Pertandingan Srikandi Cup Seri Ke-3, Jumat (23/3) :  1. Merpati Bali vs Sahabat Semarang (14.00 WIB) 2. Surabaya Fever vs Tenaga Baru Pontianak (16.00 WIB) 3. Generasi Muda Cirebon vs Merah Putih Samator (18.00 WIB) 4. Flying Wheel Makassar vs Tanago Friesian Jakarta (20.00 WIB)

Cetak 32 Angka, Fanny Pastikan Tenaga Baru Pontianak Kantongi Tiket Semifinal

Tenaga Baru Pontianak lolos ke semifinal usai kalahkan Tanago Friesian Jakarta dengan skor 69-61, Selasa (20/3). (meilinda)

Jakarta- Tenaga Baru Pontianak berhasil mengantongi tiket semifinal Srikandi Cup Seri Ke-3, Jakarta. Pada pertandingan penyisihan kedua Pool B, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. Selasa (20/3), mereka sukses mengalahkan Tanago Friesian Jakarta, dengan skor 69-61. Tampil gemilang, kapten tim Tenaga Baru Pontianak Fanny Kalumata mampu mencetak double-double 32 angka dan 14 rebound. Sedangkan dari tim Tanago, Adelita Anwar menorehkan 13 angka dan 9 rebound. Fanny langsung membawa timnya unggul dikuarter pertama 20-11. Ia juga turut andil dalam menyumbang torehan 9 angka. Unggul 9 angka tidak menjadi jaminan bagi Tenaga Baru untuk kembali meraih kemenangan di kuarter selanjutnya. Buktinya, Tanago justru mampu bangkit di 10 menit berikutnya. Perlahan, di bawah asuhan Abrizalt Hasiholan, Tanago mulai mengejar bahkan menyamakan kedudukan 20-20. Meski Fanny kembali memikul tanggung jawab sebagai leader sekaligus pencetak skor handal bagi timnya dengan delapan poin tambahan (total 17 poin di babak pertama) yang ia kemas kembali pada kuarter ini, namun Tiara Aulia Denaya dkk justru yang akhirnya merebut kuarter kedua dengan keunggulan setengah bola 29-28. Tertinggal di babak pertama, pelatih Tenaga Baru Irma Amelya menginstruksikan pemainnya untuk menjaga ketat roh permainan Tanago Tiara Aulia Denaya. Tugas itu diemban dengan baik oleh Sarce Buamin yang tidak membuat nyaman Tiara sehingga aliran bolanya tidak sebaik pada babak pertama. Akhirnya, Tenaga Baru bisa menemukan ritme permaiannya kembali. Fanny dan Delaya Maria silih berganti mencetak poin. Memasuki menit ke Enam, Fanny melepaskan satu asist kepada Delaya diarea pertahanan Tanago dan itu menghasilkan poin sekaligus satu kali eksekusi free throw. Kedudukan berubah menjadi 41-32. Melihat itu, Tanago tidak tinggal diam, tiga angka yang dilepaskan Annisha Febriani didetik akhir kuarter ketiga akhirnya mampu memangkas jarak angka meski kuarter ini menjadi milik tim Tenaga Baru dengan skor 45-43. Sesungguhnya, duel seru terjadi di awal kuarter keempat. Kedua tim silih berganti melepaskan tembakan perimeter dari jarak jauh. Pemain Tenaga Baru, Sarce Buamin menunjukan penampilan impresif. Tak hanya menjalankan tugasnya sebagai defender dengan baik, eks pemain Tomang Sakti itu juga mampu melepaskan dua kali tembakan tiga angka dan membawa timnya unggul 62-55 memasuki sisa waktu empat menit. Hingga pertandingan usai, Tenaga Baru tetap konsisten meraih kemenangan dengan selisih delapan angka. Jali, sapaan akrab Abrizalt Hasiholan, mengaku bila game plan telah diberikan kepada anak didiknya, namun hal itu tidak berjalan dengan baik. “Turnovers kami juga banyak, tapi pemain bench saya pada Selasa (20/3) memberikan kontribusi yang bagus. Pertandingan terakhir besok melawan GMC (Generasi Muda Cirebon), kami harus rebut dan bicara peluang sekitar 70 persen, “ tukasnya. Terpisah, Irma Amelya, Pelatih Tenaga Baru, mengungkapkan tim-nya bermain agresif. Dirinya juga menginstruksikan Sarce untuk menjaga ketat Tiara. Sebab, menurutnya, Tiara merupakan inspirator serangan Tanago. “Fanny juga bermain dengan sangat baik di game ini. Melawan Merpati Bali besok (Rabu, 21/3), kami harus tampil ngotot, sebab small player mereka bagus dan shooter-nya tajam,” cetusnya. Sementara, Fanny menegaskan meski tim-nya lolos ke semifinal, namun ia tak ingin menganggap remah lawan dipertandingan berikut. “Meski sudah lolos semifinal, kami harus tetap fight melawan Merpati Bali untuk perebutan juara pool. Peluangnya tetap ada walau mereka sedikit diunggulkan,” cetusnya. (Adt) Hasil Pertandingan Selasa (20/3) : Pool A : 1. Merpati Bali vs Generasi Muda Cirebon (83-34) 2. Surabaya Fever vs Sahabat Semarang (81-47) Pool B : 1. Tenaga Baru Pontianak vs Tanago Friesian Jakarta (69-61) 2. Flying Wheel Makassar vs Merah Putih Samator (53-70) Jadwal Srikandi Cup SeriKe-3, Rabu (21/3) : Pool A : 1. Flying Wheel Makassar vs Surabaya Fever (12.00 WIB-14.00 WIB) 2. Sahabat Semarang vs Merah Putih Samator Jakarta (14.30 WIB-16.30 WIB) Pool B : 1. Tenaga Baru Pontianak vs Merpati Bali (16.30 WIB-18.30 WIB) 2. Tanago Fresian Jakarta vs Generasi Muda Cirebon (18.30 WIB-20.30 WIB)