Jakarta- Tim basket putri Surabaya Fever melakoni laga final jilid tiga ajang Srikandi Cup Seri Ke-3. Mereka berjumpa dengan Merpati Bali.
Pada laga semifinal di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (23/3), Surabaya Fever mengalahkan Tenaga Baru Pontianak, 98-58. Dan, Merpati Bali menyudahi perlawanan Sahabat Semarang, dengan skor 46-40.
Sejak wasit melakukan jump ball tanda permainan dimulai, permainan Surabaya Fever sulit dibendung oleh Tenaga Baru. Dua kuarter awal permainan didominasi Surabaya Fever yang dilatih pelatih kawakan Wellyanto Pribadi guna mendulang poin sebanyak-banyaknya. Di half time, Surabaya Fever unggul dengan skor jauh 50-24.
Kunci kemenangan Surabaya Fever pada partai semifinal akibat permainan serangan cepat yang kerap dilakukan Henny Sutjiono dkk. Hingga babak pertama, mereka mampu meraih total 18 poin lewat fastbreak. Natasha Christaline Debby menjadi top skor untuk timnya pada paruh babak pertama.
Pemain yang musim lalu memperkuat Sahabat Semarang itu dapat mencetak sembilan poin, empat rebound dan tiga steal. Sedangkan dari kubu lawan pemain nomor punggung 9, yakni Delaya Maria menjadi mesin pencetak angka untuk timnya.
Bermain selama 20 menit penuh Delaya mampu menyumbangkan sembilan poin, tiga rebound dan masing-masing satu assist, block shot dan steal. Debby kembali menjadi pemain yang bersinar dibabak kedua. 17 poin tambahan lagi berhasil dikemasnya di 20 menit berikutnya (total 26 angka). Ia juga mampu mencetak empat kali tembakan tiga angka.
Dua pemain pilar tim kebanggaan Kota Surabaya lainnya juga ikut andil memberi kemenangan pada pertandingan tersebut. Keduanya adalah Sumiati (bermain selama 17 menit 47 detik) dan Gabriel Sophia (16 menit 59 detik), masing-masing menorehkan 16 dan 14 angka.
Kalah fisik, menyebabkan Tenaga Baru hanya mampu menambah 34 poin, sedangkan Surabaya Fever yang memang lebih superior dipertandingan semifinal kedua ini, menutup kemenangan dengan mencetak 48 angka.
Delaya Maria mejadi topskor untuk tim Tenaga Baru Pontianak. 19 angka berhasil dikemasnya pada pertandingan hari ini, sementara pemain cadangan Tenaga Baru Sarce Buaim juga tampil baik, ia dapat meraih double-double (10 poin dan 10 rebound).
“Anak-anak sejauh ini sudah bermain bagus. Tapi masih ada kesalahan teknis kecil. Beberapa pemain juga semakin baik dan konsisten seperti Clarita dan Sumi. Final pada Sabtu (24/3) lawan Merpati Bali kami harus siap dari menit awal. Mereka kerap memainkan full court press, harusnya dengan levelan pemain kami saat ini, kami bisa melewatinya, asalkan kami tidak boleh sedikitpun meremehkan lawan,” ujar Wellyanto Pribadi, Pelatih Surabaya Fever usai pertandingan.
Sementara, Merpati Bali lolos ke final usai menang atas Sahabat Semarang berselisih tiga bola. Dua pemain Merpati Bali Dora Lovita dan Kadek Pratita Citta Dewi sama-sama mencetak 11 angka, sedangkan Ratnani Pertiwi menorehkan 14 poin untuk tim Sahabat Semarang, diikuti Sitha Marino dan Dyah Lestari, yang membuat 10 angka.
Lepas kuarter pertama, Bambang Asdianto Pribadi mengganti strategi pertahanan yang berbeda untuk meredam para pemain Sahabat Semarang, khususnya Dyah Lestari dan Ratnani Pertiwi untuk bisa membuat poin dengan leluasa.
Dari pinggir lapangan pelatih berkacamata itu mengirim isyarat kepada Helena Cs agar bermain full court press. Meski sebenarnya para pemain Kota Atlas itu masih bermain dengan baik dikuarter kedua ini, tapi mereka harus mengakui lawannya yang lebih agresif untuk menambah angka.
Kuarter keempat pertengahan, Sahabat Semarang sempat menipiskan kedudukan hanya menjadi lima angka (37-42). Tembakan tiga angka yang dilepaskan Tania Rasidi eks pemain Sritex Solo yang tahun ini comeback pasca tiga tahun absen, mendongkrak kembali mental permainan timnya.
Namun, Sahabat Semarang tak menyerah begitu saja. Tiga tambahan angka berhasil mereka raih. Tapi itu belum cukup mengejar Merpati Bali, hingga waktu berakhir, Merpati Bali dapat menjaga kemenangan sekaligus melaju kebabak final pada Sabtu (24/3).
“Sejak awal saya merotasi semua pemain, intinya supaya mereka waspada. Tak masalah skor menangnya tipis, yang penting kami mengamankan babak final. Dan, Merpati Bali akan bermain dengan ciri khas sesungguhnya” ucap pelatih Surabaya Fever, Bambang Asdianto Pribadi.
“Kita bersyukur bisa meraih kemenangan ini. Semua pemain juga punya andil. Sebagai pemain senior tugas saya mengingatkan mereka dilapangan untuk bermain keras, lebih baik “membunuh” daripada “dibunuh” dan kalah, “ timpal Dora Lovita, pemain forward Merpati Bali yang dimainkan selama 26 menit. (Adt)