Hempaskan Merpati Bali, Dominasi Surabaya Fever Belum Terbendung di Srikandi Cup Seri 3

Menpora Imam Nahrawi memberikan Piala kepada Surabaya Fever yang menjadi kampiun Srikandi Cup Seri ke-3 di Jakarta. (Pras/NYSN)

Jakarta- Dominasi Surabaya Fever di ajang Srikandi Cup belum terbendung. Tim asal Jawa Timur (Jatim) itu sukses menghempaskan Merpati Bali pada final seri ke-3 Jakarta, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (24/3). Diawal kuarter pertama, Merpati Bali  bisa meredam agresifitas Surabaya Fever. Bahkan tim asuhan Bambang Asdianto Pribadi ini sukses tiga kali menghujani tembakan tiga angka, dua diantaranya dilepaskan Kadek Pratita Citta Dewi. Enggan tinggal diam, Surabaya Fever membalas lewat serangan cepat, hingga unggul lima angka atas lawannya, di detik penghabisan sebelum pertandingan usai (24-19). Memasuki kuarter kedua, Tim Kota Pahlawan itu mulai menemukan ritme terbaiknya. Mereka unggul 21 poin diakhir kuarter (48-27). Lemahnya Rebound menjadi titik rapu Tim Pulau Dewata itu. Selain itu, selalu kebobolan dalam serangan fastbreak lawan. Selepas 20 menit pertama, Merpati Bali memperbaiki kinerjanya khususnya disektor pertahanan. Bambang mencoba memainkan pola full court press untuk menekan Surabaya Fever. Namun kematangan para pemain Surabaya Fever, dimana sebagian besar merupakan eks punggawa timnas, hingga mereka mampu lepas dari perangkap jebakan defense yang dibuat Merpati Bali. Bahkan, Natasha Debby Christaline, Gabriel Sophia, Wulan Ayuninggrum secara bergantian mencetak angka dengan leluasa untuk membawa margin keunggulan 23 poin menutup kuarter ketiga (67-44). Tertinggal cukup jauh dan banyak melakukan kesalahan membuat skuat Merpati Bali kehilangan akal guna mengejar ketertinggalannya. Surabaya Fever yang berada di atas angin akhirnya kembali menambah 18 angka serta menutup kemenangan dengan skor 85-57. Kemenangan Surabaya Fever makin lengkap pasca Wulan Ayuninggrum menjadi MVP pada seri 3 ini. Bermain selama 28 menit, ia mencetak 20 angka, 5 asist dan 4 rebound. Sedangkan rekannya, Natasha Debby Christaline menorehkan 19 angka, 7 asist dan 5 rebound. Dikubu Merpati Bali, Kadek Pratita Citta Dewi menjadi peraih topskor dengan torehan 14 angka, 6 rebound dan 4 steal. Dari statistik, kemenangan Surabaya Fever banyak ditentukan dari fast break points (28), selain itu para pemain cadangan mereka juga tampil lugas dengan sumbangsih total 40 poin. Wellyanto Pribadi, Pelatih Surabaya Fever, mengaku jika pemain seniornya tampil sangat bagus. Sejak latihan di Surabaya, ungkapnya, timnya menyiapkan strategi andai lawan bermain full court press. “Mungkin kami akan benahi persentase tembakan tiga angka. Memang diseri ini ada peningkatan, tapi saya belum terlalu puas,” cetusnya. Sementara Bambang, memuji performa anak didiknya. Menurutnya, game final kali ini, jauh lebih baik dari game sebelumnya. “Lagi-lagi kami dibunuh oleh turnovers, khususnya dikuarter kedua. Lawan memang bermain dengan baik, “ tukasnya. Dipartai sebelumnya, Tim Tenaga Baru Pontianak berhasil meraih peringkat tiga usai mengalahkan Sahabat Semarang, dengan skor 43-36. “Good defense, kuncinya. Point guard Fergie Kawengian juga tampil tenang. Play off bulan depan, kami berusaha coba meraih hasil lebih baik lagi,“ tutur Irma Amelya, juru latih Tenaga Baru Pontianak. Disisi lain, Xaverius Wiwid, arsitek Sahabat Semarang, mengaku puas dengan pencapaian timnya pada seri ini. Meski begitu, ia menjelaskan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. “Pemain lawan yang kami hadapi lebih berpengalaman, sedangkan tim ini masih muka baru dan baru merasakan atmosfir semifinal. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka,” tukasnya. Pada seri berikutnya yakni babak playoff akan berlangsung di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 18-21 April 2018. (Adt).

Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3 Jakarta Sukses, Cirebon Sambut Fase Play Off

Gelaran Seri 3 Jakarta event Srikandi Cup terbilang sukses, berikutnya kota Cirebon menyambut fase Play Off. (Pras/NYSN)

Jakarta- Gelaran Srikandi Cup Seri Ke-3, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, 19-24 Maret 2018, berlangsung sukses. Cirebon bakal bersiap menggelar Fase Play Off kompetisi basket putri profesional pada pertengahan April mendatang. Deddy Setiawan, Koordinator Srikandi Cup, mengatakan penyelenggaraan Srikandi Cup Seri Ke-3 di Jakarta terbilang sukses, ditambah animo penonton sangat tinggi untuk menyaksikan setiap pertandingan pada seri ke-3 ini. “Dari sisi penyelenggaran, bagi kami sangat sukses. Bila dilihat animo dari penonton yang menyaksikan laga final juga sangat tinggi. Sebagian besar tempat duduk di GOR Lokasari ini penuh,” ujar Deddy, usai partai final antara Surabaya Fever vs Merpati Bali, Sabtu (24/3). Ia berharap pada penyelenggaran Fase Play Off di Cirebon, Jawa Barat, pada pertengahan April nanti, antusiasme penonton untuk menyaksikan setiap pertandingan harus lebih besar dibandingkan Jakarta. “Kami berharap di kota kecil seperti Cirebon, antusias penonton harus lebih besar dari Jakarta. Ya, kita lihat nanti seperti apa disana,” sambungnya. Yang pasti, menurutnya, saat ini kompetisi basket putri sudah mulai dikenal oleh masyarakat. “Dengan jumlah penonton banyak itu mengindikasikan kompetisi bola basket putri sudah mulai dikenal. Apalagi dengan kehadiran Imam Nahrawi (Menpora), pasti membawa dampak positif bagi perkembangan basket di Tanah Air,” tutup Deddy. (Adt)

Hari Pertama Srikandi Cup Seri Ke-3, Animo Penonton Jakarta Tinggi

Laga hari pertama Srikandi Cup Seri Jakarta antara Merpati Bali (kuning) melawan Tanago Friesian Jakarta (putih). (Pras/NYSN)

Jakarta- Srikandi Cup Seri ke-3 telah memulai laga pada Senin (19/3), di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat. Animo penonton untuk menyaksikan kompetisi bola basket putri profesional itu terbilang tinggi. “Kami bersyukur di hari pertama Srikandi Cup Seri ke-3 Jakarta penonton banyak,” ujar Deddy Setiawan, Koordinator Srikandi Cup, saat ditemui di GOR Lokasari, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (19/3). Dibandingkan seri ke-2 di Surabaya, Jawa Timur, menurut Deddy, masih lebih banyak penonton di Jakarta. “Kalau yang di Surabaya, karena mainnya siang, jadi penontonnya tidak banyak,” sambungnya. Dengan masih ada beberapa pertandingan selama sepekan ini, ia berharap jumlah penonton yang hadir untuk menyaksikan pertandingan akan lebih banyak lagi. “Semoga di pertandingan selanjutnya animo penonton makin banyak lagi untuk menyaksikan sekaligus mendukung tim pilihan mereka,” tutup Deddy. (Adt)