Deniece Adriana Jadi Aktor Kemenangan GMC Cirebon, Benamkan Sahabat Semarang 53-51

Shooting Guard GMC Cirebon, Deniece Adriana Gunarto (Merah/9) menjadi aktor kunci kemenangan tim kota udang dari klub Sahabat Semarang, dengan skor 53-51, pada laga Jumat (30/11), di GOR Merpati, Denpasar, Bali. (Srikandi Cup)

Denpasar- GMC Cirebon kembali menuai hasil positif pada laga ketiganya dalam lanjutan Srikandi Cup musim 2018-2019 seri pertama, di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Jumat (30/11). GMC membenamkan Sahabat Semarang dengan skor 53-51. Laga kedua tim berlangsung ketat. Tim Kota Udang besutan pelatih asal Korea, Tae Hi Han, unggul pada dua kuarter awal (12-11, 20-25). Pemain GMC bernomor punggung 9, Deniece Adriana Gunarto, dipertandingan kali ini menjadi salah satu aktor kemenangan bagi timnya. Kendati ia turun dari bangku cadangan, namun putri dari Wahyu Gunarto yang merupakan eks shooter andalan Timnas di era 80-an itu memberikan kontribusi yang nyata untuk timnya. Bermain selama 36 menit 44 detik. Deniece mampu mencetak 4 kali tembakan tiga angka (dari 10 kali kesempatan) dan total 21 poin berhasil dibuatnya. Selain itu, ia mengemas 7 rebound, 1 asis dan 2 steal. Tiga pemain sahabat mencetak double digit pada game kali ini, yakni Yuni Anggraeni dan Nia Titin Sulistyarini (13 angka), dan Dyah Lestari yang mencetak double-double 10 poin dan 16 rebound. Jeda half time, sebenarnya Sahabat mulai mengejar bahkan sempat unggul 27-26 pada tiga menit laga baru berjalan. Xaverius Wiwid, Juru Racik Sahabat, akhirnya mulai dapat mencari solusi untuk bisa memaksimalkan permainan tim-nya di kuarter ketiga. Jika GMC menutup paruh pertama dengan keunggulan 5 angka, kali ini situasinya berbalik untuk keunggulan Sahabat yang behasil menang 5 poin untuk menutup kuarter ketiga 37-32. Kembali, performa gemilang Deniece akhirnya mengubur ambisi Sahabat untuk bisa memenangi laga pada ini. Pada 6 detik tersisa kuarter keempat, Deniece mampu mencetak satu angka dari dua kali kesempatan free throw dan membuat timnya unggul 53-51 hingga buzzer berbunyi, meski pada kesempatan 24 detik sebelumnya, pemain Sahabat Dyah Lestari, mampu memperkecil margin kekalahan menjadi setengah bola saja yakni 51-52. “Saya senang dengan kemenangan ini dan juga tim GMC musim ini. Kemarin (saat kalah dari Scorpio Jakarta) kami kurang komunikasi. Dan hari ini yakni terjadi lagi kami sedikit tegang, tapi saya bersyukur akhirnya kita bisa menang melawan Sahabat,” ujar Deniece. Sementara itu, Henki, Asisten Pelatih GMC, menyebut kelemahan utama tim-nya masih dalam urusan komunikasi. “Pelatih Tae Hi Han, mengistruksikan untuk menjaga area 3 poin lawan, karena mereka banyak shooter yang bagus dan memancing agar bola terus ke Yuni. Setelah itu, kita double team penjagaanya,” terang Henki. Sedang Xaverius menyebut hingga game ketiga, game plan yang berjalan hanya pada pertandingan di game pertama saja. “Hari ini anak-anak tak bermain dengan bagus, mungkin jika saya nilai poin mereka hari ini nilainya 4. Melawan Flying Wheel Makasar besok (Sabtu, 1/12), kami harus bermain dengan konsisten,” pungkasnya. (Adt)

Terapkan Passing Cepat dan Pertahanan Ketat, GMC Cirebon Raih Kemenangan Pertama Atas Tenaga Baru Pontianak 66-63

Shooting Guard GMC Cirebon, Bella Sthefani (6/putih), sukses mencetak 12 poin dan membantu timnya meraih kemenangan pertama, melawan tim Tenaga Baru Pontianak, dengan skor 66-63, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- GMC Cirebon berhasil meraih kemenangan perdananya di seri pertama Srikandi Cup musim 2018-2019, di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). Menghadapi perlawanan Tenaga Baru Pontianak, tim Kota Udang itu menang dengan skor 66-63. Jalannya pertandingan berlangsung ketat hingga empat kuarter. Tenaga Baru yang bermaterikan pemain berpengalaman, harus meladeni GMC yang menerapkan pola permainan ala Korea, yakni bermain dengan passing bola yang cepat, dan melakukan pertahanan yang ketat dari area wilayah lawan. Kekalahan di laga pertama dari Scorpio Jakarta, jadi bahan evaluasi pelatih GMC asal Korea, Tae Hi Han, di pertandingan selanjutnya. Pembenahan terutama free throw, bola rebound serta pertahanan. Disisi lain, Tenaga Baru yang bertumpu kepada kapten tim Fanny Kalumata, sebenarnya tampil cemerlang di game ini. Bahkan Fanny yang identik dan piawai dengan gerakan euro step-nya, beberapa kali dengan mudahnya mengumpulkan pundi-pundi angkanya. Ia juga hampir mencetak double-double. Dan, satu rebound lagi hampir mengantarkan pemain bernomor punggung 17 itu mencatatkan rekor raihan double-double. Sayang, Fanny hanya mampu mengemas 9 rebound saja, mengiringi total 20 poin yang dicetak pada pertandingan ini. Pertandingan kedua tim sesungguhnya berjalan dengan ketat mulai dari kuarter pertama hingga kuarter akhir berlangsung. Tenaga Baru bahkan unggul di 10 menit pertama dengan skor 18-16. Hingga akhirnya, GMC mengimbangi kedudukan menutup jeda half time, dengan skor 27-27. Kedua tim kembali saling kejar mengejar angka pada kuarter ketiga. Meski akhirnya Tenaga Baru yang unggul 46-44. Drama pun terjadi di kuarter keempat. Dimulai dari dua kali tembakan tiga angka pemain Tenaga Baru, Fergie Kawengian, yang bisa mengejar defisit enam angka dan mengubah skor 59-59. Hampir saja pertandingan diprediksi akan berjalan dengan waktu tambahan. Namun, hal itu batal terjadi. Tembakan tiga angka skuat GMC bernomor punggung 6 yakni Bella Sthefani, berhasil masuk, disisa 17 detik waktu usai. Skor lalu berubah 66-63, dan GMC memastikan meraih kemenangan di laga ini. Dua pemain GMC, yakni Bella dan Deniece Adriana Gunarto, sama-sama mencetak 12 angka pada pertandingan ini. “Setelah kalah dari Scorpio, pelatih mengevaluasi kinerja kami dalam hal free throw, rebound dan cara bertahan. Dan hari ini, kami menang dan bisa bermain lebih baik dari game sebelumnya,” ujar Christie Apriyani Rumambi, Kapten Tim GMC yang musim lalu bermain untuk tim Merah Putih Jakarta usai laga, pada Kamis (29/11). Sedangkan Irma Amelya, juru ramu Tenaga Baru, mengungkapkan anak didiknya sebenarnya bermain sangat baik pada pertandingan ini. “Mungkin dewi fortuna belum berpihak kepada kami. Pemain kami juga belum komplit, tapi cepat atau lambat, kami pasti meraih kemenangan,” ungkap Irma. Selanjutnya, Tenaga Baru Pontianak akan menghadapi pemuncak klasemen Tanago Friesian Jakarta, pada Jumat (30/11), sedangkan tim GMC Cirebon bakal berhadapan dengan Sahabat Semarang. (Adt)

Superior di Paruh Kedua, Tanago Friesian Jakarta Hempaskan Flying Wheel Makassar 79-50

Hasil dua kemenangan yang didapat terakhir melawan Flying Wheel Makassar, dengan skor akhir 79-50, pada pertandingan Rabu (28/11), membuat Tanago Friesian Jakarta (ungu) berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. (Srikandi Cup)

Denpasar- Memainkan laga kedua, Tanago Friesian Jakarta sukses meraih kemenangan pada lanjutan Srikandi Cup musim 2018/2019 seri pertama. Bertanding di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Rabu (28/11), kali ini yang menjadi korban keperkasaan Tanago adalah Flying Wheel Makassar. Tim ibukota itu menang dengan skor 79-50. Pilar Tanago, Christine Tjundawan mencetak 20 poin. Diikuti Tiara Aulia Denaya dengan 17 poin, dan Fransisca Inge Halim menyumbang 12 poin. Sedangkan di tim Flying Wheel, pemain yang mencetak poin terbesar adalah Jumriyah HL dengan 17 poin, kemudian Virza Rozaku dengan torehan 11 poin. Pada laga itu, Tanago mendapatkan perlawanan sengit di kuarter pertama, akibat starting five mereka mengalami kebuntuan dalam memaksimalkan setiap kesempatan guna memundi angka. Beruntung, Fransisca Inge Halim dan Christine Tjundawan yang muncul dari bangku cadangan bisa menggabungkan sembilan poin. Tanago unggul 15-13 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, justru Flying Wheel tampil percaya diri. Dua three point jump shot dari Jumriah HL, membawa Flying Wheel mampu memangkas defisit angka menjadi 25-29. Jumriah sendiri sudah mencetak 12 di poin di half time. Pada partai ini, Jumriah seolah menjelma jadi momok menakutkan bagi pertahanan Tanago. Lalu Tanago melesat di pertengahan kuarter ketiga. Keunggulan 14-4, menjauhkan Tanago dari kejaran Flying Wheel dengan skor 43-29. Eddy Winarso, Arsitek Flying Wheel, bahkan langsung meminta time-out mengatur strategi. Hasilnya sangat efektif. Flying Wheel mencetak dua three point shot, dan mengejar 35-47. Namun, setelah itu Tanago justru menjauh dari lawan. Mereka bisa unggul 56-41 di akhir kuarter ketiga. Christine Tjundawan yang mencetak empat poin di dua kuarter awal, mampu ‘meledak’ dengan torehan 20 poin hingga kuarter ketiga. “Anak-anak terlalu terburu-buru dalam bermain. Saya sudah bilang untuk tidak buru-buru saat menyerang. Cepat bukan berarti berlari, tapi aliran bolanya yang seharusnya bisa lebih cepat. Mereka juga ikut irama permainan lawan,” ujar Eddy, usai laga pada Rabu (28/11). Di kuarter keempat, Tanago dengan mudah bisa ‘membunuh’ Flying Wheel yang kehilangan fokus dalam bermain. Tanago mampu membukukan 23 poin, sementara Flying Wheel hanya mencetak sembilan poin. Sementara itu, Abrizalt Hasiholan, Juru Racik Tanago Friesian, mengungkapkan game plan tak berjalan di kuarter satu dan dua. “Menghadapi Flying Wheel itu agak sulit karena mereka tampil all-out. Tapi saya lihat mereka lebih suka penetrasi, jadi di kuarter ketiga saya tutup jalur penetrasinya dan saya ubah penjagaan menjadi zone defense. Mereka akhirnya tidak bisa membaca permainan saya. Pemain sejauh ini sudah bermain dengan baik,” jelas Abrizalt. Dengan hasil dua kemenangan, membuat Tanago Friesian nyaman berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. Tim kebanggan warga Jakarta itu akan kembali bertanding pada Jumat (30/11), menghadapi Tenaga Baru Pontianak. (Adt)

Lakoni Debut Perdana, Drama Overtime Iringi Kemenangan Scorpio Jakarta Atas GMC Cirebon

Siti Getanamira (23), point guard Scorpio Jakarta, meluapkan ekspresi kegembiraan usai tim-nya meraih kemenangan atas GMC Cirebon, dengan skor 59-57, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Senin (26/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- Tim pendatang baru Scorpio Jakarta membuktikan diri, bila mereka tak boleh diremehkan di ajang Srikandi Cup Musim 2018/2019. Hal itu dibuktikan pada laga perdana, Senin (26/11) sore, Scorpio berhasil unggul atas GMC Cirebon dengan skor 59-57. Laga kedua tim di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali itu berlangsung dramatis. GMC Cirebon yang musim ini ditangani pelatih asal Korea Tae Hi Han, sebenarnya tampil spartan dengan karakter permainan khas Negeri Ginseng yang mengandalkan kecepatan serta pertahanan yang ketat di daerah pertahanan lawan. Terbukti GMC mampu memimpin di tiga kuarter awal, masing-masing dengan skor 13-8, 33-22, dan 41-39. Kendati unggul, sesunguhnya laju anak-anak Cirebon mulai terkejar pada kuarter ketiga. Cedera yang dialami kapten tim, Christie Apriyani di pertengahan kuater kedua, menjadi penyebab performa tim asal Kota Udang itu menurun. Akibatnya, pelan namun pasti Scorpio mulai memperkecil margin ketertinggalan atas lawan. Meski GMC masih mampu unggul tipis satu bola di 10 menit berikutnya, namun Scorpio Jakarta mulai ‘panas’ menemukan irama permainan sesungguhnya. Siti Getanamira, point guard Scorpio yang musim lalu menjadi tulang punggung GMC Cirebon, memicu kebangkitan timnya. Puncaknya, pemain bernomor punggung 23 itu melepaskan tembakan tiga angka untuk menyamakan kedudukan 50-50 di sisa waktu 9 detik, hingga memaksa GMC Cirebon mengambil waktu time out. Sayangnya, pemain GMC tak mampu membuat angka tambahan lagi, dan memaksa laga memainkan waktu tambahan selama lima menit. Petaka bagi GMC, sebab dibabak overtime ini, Scorpio akhirnya berhasil menyudahi perlawanan GMC dengan skor 59-57. Usai pertandingan, Siti Getanamira mencatatkan dirinya menjadi pendulang poin terbanyak untuk timnya dengan 13 poin, sedangkan dari GMC, Nikytta Phillipus berhasil mencetak torehan double-double dengan 14 poin dan 15 rebound. “Saya pelatih yang berfilosofi bertahan. Diawal memang anak-anak terlambat panas dan defense mereka tidak terlalu bagus. Justru ketika saya memainkan para pemain lapis kedua mereka sangat menolong dengan defense dan rebound,” ujar Budi Wardoyo, arsitek Scorpio Jakarta usai laga, pada Senin (26/11). “Alasan tak memainkan Siti diawal, Saya tahu kemampuan dia. Secara psikologis juga supaya dia tampil ‘gereget’ melawan eks timnya musim lalu,” lanjutnya. Sementara itu, Siti menegaskan bila pertandingan ini bukan soal pembuktian apa-apa, mungkin dikarenakan game pertama dan tim terlambat panas serta masih penyesuaian. “Tadi saya tampil lepas saja, meski tahun lalu saya bemain bersama mereka,” jelas Siti. Sedangkan, Henki, Asisten Pelatih GMC Cirebon, mengungkapkan cedera Christie dikuarter kedua memang sedikit memberikan pengaruh bagi tim. Sebab, menurutnya, Christie merupakan pemain yang bisa mengangkat moral permainan dilapangan. “Anak-anak sebenarnya bermain bagus dengan ciri khas permainan ala Korea, namun mereka sedikit lengah saat bertahan pada kuarter keempat,” tukas Henki. Selanjutnya, Scorpio akan berhadapan dengan Sahabat Semarang, pada Rabu (28/11), Sedangkan GMC bakal kembali memainkan laga pada Kamis (29/11) melawan Flying Wheel Makassar. (Adt)

Srikandi Cup Seri Pertama Musim 2018/2019 Siap Bergulir, Flying Wheel Makassar Bidik Empat Besar

Flying Wheel Makassar, siap mengarungi kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, 26 November - 2 Desember. Tim asal Sulawesi Selatan ini membidik posisi empat besar. (Istimewa)

Makassar- Jelang kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada 26 November – 2 Desember, semua tim terus mematangkan persiapan. Salah satunya Flying Wheel Makassar. Musim ini, tim kebanggaan masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu diarsiteki Eddy Winarso. Dengan komposisi pemain lokal, Eddy tak merasa kecil hati. Musim lalu, Azizah Abbas dan kawan-kawan menempati peringkat tujuh dari delapan kontestan. “Srikandi musim ini pasti akan muncul juara baru. Pasti di musim ini pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru. Kami sudah latihan intensif sejak September, dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih membuahkan hasildengan target yang saya canangkan, yakni lolos di empat besar,” ujar Eddy, pada Kamis (22/11). “Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta,” lanjutnya. Demi mewujudkan ambisinya itu, selama sepekan terakhir ini, Eddy terus menggenjot secara intensif persiapan timnya. Jika biasanya mereka rutin berlatih satu kali sehari, kali ini Eddy menambah jadwal latihan untuk anak didiknya menjadi dua kali sehari. Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus dilahap Azizah dan kolega. Azizah mengaku optimis jelang bergulirnya musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan mereka kini lebih siap membenahi mental bertanding. “Untuk Seri 1 intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari, libur itu cuma Sabtu dan Minggu. Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan,” ungkap Azizah. “Kekurangan itu yang kini tengah dibenahi pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar,” tambahnya. Kembali, Eddy menegaskan kendala yang dihadapi tim-nya pada musim ini yakni masih menggunakan pemain lokal dan kurang diposisi pemain tinggi. “Tapi itu tidak masalah buat saya, yang jelas sepekan ini kami terus mengasah kemampuan passing, dribbling, dan persentase menembak dari segala lini,” tukas Eddy. Ia menyebut Merpati Bali dan Tenaga Baru Pontianak bakal menjadi pesaing berat untuk anak asuhnya mengarungi Srikandi Cup musim 2018/2019. Terdapat tiga seri yang dalam ajang Srikandi Cup musim ini, hingga babak play off dan grand final. Seri pertama dihelat di GOR Merpati, Denpasar, Bali (26 November – 2 Desember 2018). Lalu, seri kedua berlangsung di Jakarta di GOR Cempaka Putih atau GOR Rawamangun (11-16 Februari 2019). Kemudian, seri ketiga tampil di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah (1-6 April 2019). Sedangkan fase play off dan grand final tersaji di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada akhir April 2019. (Adt)