Squash Tak Pasang Target Muluk di Asian Games 2018, Sekjen PSI : Surprise Dapat Emas

Atlet squash Singapura (merah) berhadapan dengan Kalimantan Timur dalam test event Asian Games 2018, saat tampil tahun lalu. (republika.co.id)

Jakarta- Cabang olahraga squash tak membebankan target tinggi kepada atlet di ajang Asian Games 2018, Agustus-September mendatang. Hal itu dikatakan Sylviana Murni, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI), di Jakarta, Sabtu (5/5). “Kami sudah bisa ikut di Asian Games 2018 ini saja bersyukur dan Alhamdulillah. Dan berkaca pada SEA Games 2017 di Malaysia kami mendapatkan perak dan perunggu,” ujar mantan None Jakarta 1981 itu. “Untuk di Asian Games harapan kami, setidaknya bisa mendapatkan medali perak. Kalau dapat medali emas itu berarti surprise,” lanjut mantan Wali Kota Jakarta Pusat pada periode 2008-2010 itu. Diketahui, pada 25-29 April 2018, telah berlangsung Kejuaraan Squash Internasional Tingkat Asia Tenggara (SEA Cup Squash) 2018, di Arena Squash Graha Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat. Event yang diikuti 5 negara yakni Indonesia selaku tuan rumah, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura itu dijadikan sebagai salah satu persiapan tim Merah Putih jelang Asian Games 2018. “Event itu menjadi ajang persiapan menghadapi Asian Games 2018. Sementara untuk training center tetap berjalan sampai saat ini,” tambahnya. Sayang, dalam event itu, Timnas Indonesia gagal meraih medali. Kemampuan mereka masih dua tingkat di bawah negara Malaysia dan Filipina, yang medominasi turnamen. “Sedangkan untuk try out, kalau bisa dimaksimalkan di dalam negeri mengapa kami paksakan ke luar negeri. Tentu, kami masih harus fikirkan agar mereka juga bisa bersaing dengan negara lain,” tutup peraih gelar S3 Manajemen Pendidikan Fakultas Kependidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu. (Adt)

Dominan Atlet Srikandi Cup 2018, Timnas Basket Putri TC AG2018 Di Cirebon

Shooting Guard asal Klub Surabaya Fever, Nathasa Debby Christaline (18) kembali terpanggil masuk dalam TC Asiang Games 2018 yang berpusat di kota Cirebon. (Pras/NYSN)

Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) resmi memanggil 16 pemain dan 7 official bergabung dalam Training Center (TC) Timnas basket putri. TC ini menjadi ajang persiapan jelang tampil di Asian Games 2018. PP Perbasi mengeluarkan surat resmi bernomor: 088/III/PP/2018 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih. Deretan nama yang dipanggil begabung TC, nyaris didomonasi pemain yang tampil di Srikandi Cup 2018. Ada pun dua pemain non jebolan Srikandi Cup 2018 yakni Christine Aldora Tjundawan (Jawa Timur/Sahabat Surabaya) dan Adelaide Callista Wongsohardjo (Jawa Timur/Bimasakti Malang). Sementara itu, sebagai Pelatih Kepala dipercayakan kepada Arif Gunarto, sedangkan posisi manajer tim diemban oleh Wahyu Gunarto. TC timnas basket putri rencananya akan digelar di GOR GMC Basketball Arena, Cirebon pada 23 April hingga 8 Juni 2018. Pemilihan venue di Cirebon merupakan momen yang dipilih PP Perbasi, paska sehari rampungnya seri penutup Srikandi Cup yang bergulir di Cirebon, pada 21-22 April 2018. “Manager akan menyediakan akomodasi untuk para pemain di tanggal tersebut. Mengingat TC Pelatnas ini cukup Panjang dan sudah intensif, maka barang bawaan atlet untuk latihan Tim Nasional harap sudah dibawa ke Cirebon, karena sempitnya waktu persiapan tidak memungkinkan untuk pulang kembali ke daerah masing-masing,” bunyi pernyataan surat pemanggilan TC Pelatnas timnas basket putri itu. (Adt) Susunan official dan pemain TC timnas basket putri : Pelatih dan Official : 1. Arif Gunarto – Jawa Barat 2. Tri Prasetiyo Utomo – DKI Jakarta/Pelita Jaya 3. Efri Meldi – Jawa Tengah/Satya Wacana Salatiga 4. Kim Dong Won – Republic of Korea 5. Alvin Indra – Banten 6. Muslihudin – Jawa Barat/Siliwangi Bandung 7. Nur Rizki Fahrul Roji – Ara Physio/Banten/GMC Cirebon Pemain : 1. Priscilla Annabel Karen – DKI Jakarta/Tenaga Baru 2. Tiara Aulia Denaya – DKI Jakarta/Tanago Friesian 3. Helena Maria Elizabeth – DKI Jakarta/Merpati Bali 4. Dora Lovita – DKI Jakarta/Merpati Bali 5. Henny Sutjiono – Jawa Timur/Surabaya Fever 6. Vonny Hantoro – Jawa Timur/GMC Cirebon 7. Christine Aldora Tjundawan – Jawa Timur/Sahabat Surabaya 8. Adelaide Callista Wongsohardjo – Jawa Timur/Bimasakti Malang 9. Clarita Antonio – Jawa Barat/Surabaya Fever 10. Nathasa Debby Christaline – Jawa Tengah/Surabaya Fever 11. Ivonne Febriani Sinatra – Jawa Tengah/Surabaya Fever 12. Dyah Lestari – Jawa Tengah/Sahabat Semarang 13. Gabriel Sophia – Kalimantan Timur/Surabaya Fever 14. Nathania Claresta Orville – Jambi/Surabaya Fever 15. Kadek Pratita Citta Dewi – Bali/Merpati Bali 16. Putu Eka Liana Febiananda – Bali/Merpati Bali

Tinjau Pelatnas Sepeda BMX di Yogja, Ini Permintaan Menpora

Menpora Imam Nahraw (kemeja hitam)i meninjau Pelatnas sepeda BMX di Sleman Youth Center, Yogyakarta, Senin (12-3). (kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), meninjau kesiapan cabang olahraga jelang Asian Games 2018, Agustus – September mendatang. Salah satunya Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Sepeda BMX, di Sleman Youth Center, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (12/3). Imam memperhatikan secara detail terkait kekurangan serta kendala yang dihadapi selama Pelatnas, mulai dari honor, hingga peralatan yang digunakan para atlet. “Berapa atlet yang berlatih disini (Sleman Youth Center)?” tanya Imam. “Di tempat ini ada empat atlet sepeda BMX, tiga putra dan satu putri,” jawab Dadang Haries Purnomo bersama Priyo Susanto, Pelatih Pelatnas Sepeda BMX. “Latihanya jam berapa?” lanjut Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur. “Latihan kita di mulai jam 8:00 WIB, tiap hari. Hari Minggu latihan libur ,” sambut Dadang. Dalam kesempatan itu, Imam meminta kepada atlet sepeda BMX agar mengonsumsi makanan yang bergizi. “Kalian harus makan yang bergizi dan jangan maka sembarangan. Terlebih, makan-makanan yang tidak memilik nilai gizi yang berakibat buruk pada performa para pemain,” tukasnya. “Saya berharap Indonesia bisa menyumbang medali yang terbaik, khususnya medali emas. Dengan semangat yang kita miliki, kita harus yakin bisa meraih hasil terbaik,” cetus Imam. Priyo mengatakan persiapannya atlet sepeda BMX sudah matang. Hanya, menurutnya, pihaknya tengah menunggu tempat latihan di Pulomas, Jakarta. “Meski secara fisik mereka sudah siap. Paling hanya tinggal teknik saja. Untuk target kita di Asian Gemas 2018 ini medali perak,” beber Priyo. (Adt)