Mengenal Arbi, Pembalap Muda Yang Akan Berlaga di Losail

Mengenal Arbi, Pembalap Muda Yang Akan Berlaga di Losail

Fadillah Arbi Aditama merupakan seorang rider muda asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Arbi akan mengikuti Kejuaraan Asia Talent Cup (ATC) yang akan digelar di Sirkuit Internasional Losail, Qatar mulai 19 Maret 2021. Ia sekaligus menjadi rider asal Purworejo pertama yang berlaga di Qatar. Remaja kelahiran 14 Juli 2005 itu akan berlaga di kelas 250cc bersama ketiga pebalap lain dari Pati, Yogyakarta dan Tangerang. “Alhamdulilah, persiapam  sudah cukup matang, mulai dari latihan fisik hingga mental. Insya Allah sanggup,” kata Arbi saat menghadap Bupati Purworejo, Agus Bastian, Rabu (3/3). Menurutnya yang menjad lawan terberat bukan dari pembalap lain, melainkan dirinya sendiri. Dia mengaku harus benar-benar dapat menjaga rasa percaya diri dengan baik, tidak over confident, yang justru akan merugikan ketika berlaga. “Target yang pasti ingin juara satu, tetapi karena ini merupakan tahun pertama saya mengikuti balap ATC, jadi harus step by step dulu. Saya optimis bisa memberikan yang terbaik,” imbuh Arbi didampingi kedua orang tuanya, Robi Yuda Kurniawan dan Anggi Putri Anggraeni. ATC merupakan kompetisi balap motor yang diperuntukan bagi pembalap muda di kawasan Asia dan Oceania. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Dorna, yang juga menjalankan kompetisi MotoGP, dan Kejuaraan Dunia Superbike. “Saya akan mulai melakukan persiapan di Jakarta pada tanggal 6 Maret. Kemudian tanggal 14-16 Maret akan mengikuti tes terlebih dahulu di Qatar. Saya juga akan mengikuti dua seri balap ATC di Sirkuit Internasional Losail,  Qatar. Seri-seri selanjutnya akan berlangsung di Asia, seri terakhir akan digelar di Sirkuit Mandalika Indonesia,” lanjut Arbi yang tergabung dalam tim Astra Honda Racing Team. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purworejo, Agus Bastian, berpesan agar Arbi bisa meraih prestasi yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia dan Kabupaten Purworejo khususnya. “Kedepan, diharapkan Purworejo dapat melahirkan atlet-atlet olahraga yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional, termasuk balap motor. Harap dipersiapkan fisik, mental dan tentunya istirahat harus diperhatikan jangan sampai sakit, jangan lupa protokol kesehatan karena masih pandemi,” kata Agus. Berikut berbagai kejuaraan yang pernah dimenangkan Arbi: Juara 4 kelas Mp6 Kejurda Kebumen (2016) Juara 2 kelas Mp5 Kejurda Purworejo dan juara 2 kelas Mp6 (2017) Juara 2 kelas Mp5 Kejurda Purbalingga dan juara 3 kelas CBR250r IRS Sentul (2018) Juara 1 Kejurda Boyolali dan juara umum pada kejuaraan AHRS tahun (2019)

Ingin Naik Kelas, Kaenan Rito Sini Incar Formula 4

Ingin Naik Kelas, Kaenan Rito Sini Incar F4 SEA

Pegokart junior asal Indonesia, M Kaenan Rezka Rito Sini saat ini tengah mengincar untuk bisa ke jenjang yang lebih tinggi. Kaenan yang baru berusia 13 tahun itu dalam waktu dekat akan menjajal level Formula 4 SEA (South East Asia). Ini merupakan tahun ke-5 Kaenan berkarir sebagai pegokart. Selama 5 tahun itu pula Kaenan membangun pondasi awal untuk bisa ke jenjang selanjutnya yaitu F4 SEA. Seperti yang diutarakan oleh sang ayah, Rito Sini, yang terus melihat bakat dan antuias putranya di ajang balap. “Insyaallah, Kaenan nanti akan menjajal ke ajang F4. Paling dekat F4 SEA, ya,” ujar Rito Sini, dikutip dari mobilinanews. Jika tidak ada halangan, tahun depan Kaenan dijadwalkan untuk mengikuti F4 yang merupakan jenjang awal ke single seater sebelum F3, F2, dan F1. Artinya, ada langkah berikutnya yang dilakukan dan ini merupakan sebuah keputusan tepat untuk diambil demi kemajuan karir Kaenan. “Masak mau di sini (Sentul International Karting Circuit) terus, sih?” ujar Rinto Sini sembari tersenyum. Kaenan bukan pegokart asal Indonesia pertama yang mencicipi level F4 SEA. Sebelumnya ada beberapa nama diantaranya yaitu Kezia Santoso, Keanon Santoso, Perdana Putra Minang dan Presley Martono. Kaenan merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Rito Alam Rizal Sini dan Bulan Sini. Ia lahir pada tanggal 25 Juli 2007 dan saat ini masih duduk sebagai siswa kelas 8 Global School Bintaro, Tangerang Selatan. Kaenan rupayanya tidak sendiri yang menekuni hobi olahraga. Sang adik, Sitti Anselma Shaumita Sini, merupakan atlet ice skating figure mewakili BX Ring. Sedangkan adik bungsunya, M Oliveri Saadie Rito Sini yang baru berusia 8 tahun juga menekuni gokart dan berkiprah di kelas Cadet. Meski baru memulai karir di gokart, Oliver sudah memboyong trofi juara 2 kelas Cadet pada seri 2 Eshark Rok Cup, Maret lalu. Saat ini, Kaenan dan Oliver Rito Sini saat ini sama-sama dilatih Uut Pontoh dengan manajer Taufik “Bapik” Sugiharto.

Terungkap Baru-Baru Ini, Alasan Mengapa Balapan Termasuk Olahraga

Sobat muda NYSN, pasti pernah nonton ajang balap mobil (Formula 1) dan balap motor (motoGP)? simplenya, balapan itu terlihat hanya seperti adu kecepatan mengemudi, bukan? Siapa yang mencapai garis finish lebih dulu, dialah yang menang. Namun, balapan mobil dan motor ternyata dikategorikan sebagai olahraga juga dan si pembalap dikatakan sebagai atlet, loh! Mengapa begitu ya? Nah ini dia alasannya.. Seorang pembalap sama seperti atlet lainnya, harus kuat! Bukan hanya atlet lari, basket, sepak bola dan olahraga lain yang harus kuat fisik dan mental. Seorang pembalap juga harus kuat. Latihan fisik dilakukan secara intens. Coba kamu bayangkan, jika mereka tidak latihan fisik dan mental, kemudian hanya mengandalkan kemampuan mengemudi. Bisa jadi, kecepatan hingga 300 kilometer per jam tidak akan mampu ia lakukan. Maka dari itu tak sembarang orang yang bisa menjadi atlet balap mobil maupun motor. Latihan sampai 12 Jam sehari dan berolahraga tiap hari Dilakukan Tak hanya saat ada pertandingan, setiap harinya seorang pembalap akan olahraga secara rutin. bahkan sekali latihan bisa sampai 12 jam sehari, loh! Biasanya, pembalap melakukan latihan kardio selama 6 jam sehari, kemudian dilakukan juga olahraga lain seperti berenang, sepeda, dan lari. Selain itu, atlet pembalap juga melatih kekuatan tangannya, lengan, leher, serta punggung dengan gym. Saat menjelang pertandingan, pembalap juga melakukan pemanasan. Hal ini karena balapan itu sendiri berdurasi cukup lama, sekitar satu sampai dua jam. Begini Kenyataan Pembalap Saat di Pertandingan Pembalap mobil ataupun motor harus menggunakan helm saat berlomba. Helm ini lebih berat daripada helm pada umumnya yang kamu pakai, karena di desain untuk benar-benar melindungi kepala dari bahaya. Maka dari itu, atlet balap harus melatih kekuatan leher dan bahu nya juga. Saat berbelok, tubuh pembalap harus mampu menerima gaya gravitasi lima kali lebih besar daripada normalnya. Sehingga saat menonton ajang balapan, motor akan miring sampai terkadang pelindung lutut pembalap menyentuh aspal lintasan. Seorang pembalap tentu akan memacu kendaraannya dengan sangat cepat, akibatnya jantung juga akan dipacu bekerja lebih keras, bahkan bisa dua kali lebih cepat. Nah, itu 3 alasan kenapa pembalap bisa disebut sebagai atlet dan balapan merupakan olahraga. Semoga bisa menjawab rasa penasaran kamu selama ini ya! Untuk informasi, bagi kamu yang bercita-cita sebagai pembalap, kamu bisa mencoba dengan ikut sekolah balap. Hal ini tentu akan lebih berguna, daripada kamu ikut-ikutan balapan liar jalan raya tanpa pengawasan. Yuk sobat muda NYSN, majukan dunia balap Indonesia..       (Juara.net)

Sosok Pembuat Helm Pembalap MotoGP, Siapakah Dia?

Sobat muda NYSN, pernahkah bertanya-tanya siapa sih yang bertugas merawat, bahkan membuat helm-helm para pembalap khususnya di motoGP? Ia adalah laki-laki tersebut ada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Namanya Mugiyono. Ia dikatakan sangat beruntung karena bisa menyalurkan jasanya sebagai perawat helm-helm pembalap motoGP di ajang balapan paling bergengsi sedunia, wow..helm punya siapa saja ya? Helm-helm yang ia tangani salah satunya pada seri MotoGP seri Qatar 2018, yaitu sang bintang Andrea Dovizioso. Yap, secara tidak langsung, Mugiyono telah berjasa bagi kemenangan Dovizioso, karena berhasil membuat helmnya nyaman dan tidak mengganggu konsentrasi balapan. Selain itu, pada MotoGP Qatar ia juga menangani helm pembalap kelas Moto3, dan Moto2. Pada Moto3, Mugiyono menangani helm yang dipakai Locatelli, Simone Corsi, dan Isaac Vinales. Moto2, menangani helm pembalap Malaysia, Zulfahmi. Sedangkan di kelas motoGP, ada Aleix Espargaro dari tim Aprilia dan Xavier Simeon dari tim Reale Avintia Racing. Semuanya memakai jenis merk helm KYT. Mugiyono mengungkapkan dari Moto3, Moto2 sampai MotoGP ia bekerja tidak sendirian melainkan bersama teknisi Suomy Eropa. Hm, sungguh keren bukan sobat muda NYSN? Saat anak bangsa bisa ikut berjasa di ajang bergengsi balap dunia. Wow…sukses terus!       (DetikOto/Detik.com)