Jadi Arsitek Timnas Senior, PSSI Beri Dua Target Bagi Simon Mcmenemy

Simon Mcmenemy (kiri) mendapatkan dua target khusus dari PSSI selama melatih Timnas Indonesia senior pada 2019-2020. Pelatih 41 tahun asal Skotlandia itu dituntut bisa membawa Indonesia duduk di peringkat 120 besar FIFA, dan meraih juara Piala AFF 2020. (Adt/NYSN)

Jakarta- Simon Mcmenemy mendapatkan dua target khusus dari PSSI selama menjadi pelatih Timnas Indonesia senior pada 2019-2020. PSSI selaku federasi sepak bola nasional yang bertanggung jawa terhadap prestasi merah putih, memiliki dua target khusus pada edisi 2019-2020. Dua target ini dipasrahkan kepada Mcmenemy, yang akan menangani skuat Garuda selama dua tahun ke depan. Pelatih 41 tahun asal Skotlandia itu dituntut membawa timnas Indonesia sanggup menembus peringkat 120 besar FIFA, dan meraih gelar juara di Piala AFF 2020. Kedua target itu diharapkan bisa terealisasi pada akhir 2020. “PSSI menargetkan kerja keras jangka panjang dimulai dari hari ini supaya bisa menyongsong ambisi juara di akhir 2020,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, di Jakarta, Kamis (24/1). “Ini menjadi satu kesatuan dengan agenda besar pada akhir 2020 peringkat FIFA kita baik signifikan dan ditargetkan masuk 120 besar,” ujar Tisha. Saat ini, Indonesia masih menempati peringkat ke-159 per Desember 2018. Ratu mengungkapkan sejumlah event dan target bakal dipikul pria yang mulai melatih pada usia 33 tahun itu. Pada perhelatan Piala AFF 2018, Indonesia gagal lolos dari fase grup setelah menempati peringkat keempat di Grup B dengan catatan satu kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan. Timnas Indonesia belum pernah meraih gelar juara di ajang Piala AFF sejak edisi pertama pada 1996. Catatan terbaik timnas Indonesia hanyalah menjadi runner-up selama lima kali pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Selain Piala AFF tahun depan, Indonesia menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, pada 2019. Ronde pertama babak kualifikasi akan dimulai pada bulan Juni nanti. Selain itu, Indonesia juga memiliki agenda pertandingan persahabatan pada Maret. Namun, Tisha berharap Indonesia tidak perlu menjalani ronde pertama dan bisa langsung masuk ronde kedua. Adapun ronde kedua babak kualifikasi, dijadwalkan berlangsung pada September 2019. “Diharapkan pada Juni nanti Indonesia tak perlu lagi berlaga di ronde pertama, namun kami otomatis lolos ke ronde kedua di bulan September,” ucap Tisha mengakhiri. Dua target ini akan menjadi tantangan baru bagi eks pelatih Timnas Filiphina, yang sukses mengantarkan Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 2017. (Adt)

Yakin Lawan Termasuk ‘Ringan’, Timnas U-23 Pede Lolos Penyisihan Grup Asian Games 2018

Skuad Timnas U-23 (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 memiliki peluang positif untuk lolos dari penyisihan grup ajang Asian Games 2018. Dari hasil undian pembagian grup yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis (5/7), tim asuhan Luis Milla Aspas berada di grup yang relatif mudah. Indonesia tergabung di grup A bersama Hogkong, Laos, dan Taiwan. Pada undian in Indonesia sebagai tuan rumah ditempatkan sebagai unggulan pertama. Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha Destria cukup senang dengan hasil undian itu. “Jika melihat hasil undian, tentu ini cukup bagus untuk timnas putra,” ujar Ratu. “Timnas sudah melakukan persiapan yang matang dan sudah beruji coba dengan lawan yang lebih tangguh seperti Bahrain, Uzbekistan, Korea Selatan, Korea Utara, Thailand, dan Jepang,” tambahnya. Ia berharap hasil undian itu memudahkan langkah Indonesia untuk lolos. Cabang sepak bola putra diikuti 24 peserta–bukannya 32 seperti yang selama ini diberitakan–yang terbagi dalam enam grup. Masing-masing grup terdiri atas empat tim. Dua tim terbaik otomatis lolos ke babak 16 besar ditambah tiga tim peringkat terbaik dari empat grup. “Hasil drawing ini memang kami tunggu-tunggu, karena ini akan berimbas pentng saat latihan terakhir kami nanti di kawasan Bali,” kata manajer timnas U-23, Endri Erawan menanggapi hasil undian. “Pelatih Luis Milla akan menyiapkan menu latihan, disesuaikan dengan lawan-lawan yang dihadapi baik penyisihan grup atau babak selanjutnya,” kata Endri lagi. Mengenai peluang dalam persaingan di grup, Timnas U-23 optimistis mampu lolos dari penyisihan grup A. “Saya yakin mampu lolos dari penyisihan grup. Bukan menganggap enteng, namun sikap optimistis harus selalu ditumbuhkan dalam diri seluruh tim. Lagi pula kami sudah lama mempersiapkan tim, baik melalui latihan maupun uji coba,” ujar Endri lagi. Sementara cabang sepak bola putri, diikuti sebanyak 11 peserta yang dibagi dalam tiga grup. Indonesia tergabung di grup A bersama Korea Selatan, Taiwan, dan Maladewa. Dua tim terbaik masing-masing grup langsung lolos ke babak perempat final ditambah dua tim peringkat tiga dari grup A dan B. Pertandingan untuk sepak bola putra akan dilangsungkan di empat stadion, yakni Stadion Patriot Bekasi untuk grup A dan B, Stadion Pakansari Cibinong untuk grup C, dan Stadion Wibawa Mukti Bekasi grup D. Sementara laga grup E dan F akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat Bandung. Untuk Semifinal dan laga Final dilangsungkan di Stadion Pakansari. Adapun pertandingan sepak bola putri akan dilangsungkan di Palembang, Sumatera Selatan. (Ham) Grup Sepak Bola Putra: Grup A 1. Indonesia 2. Hongkong 3. Laos 4. China Taipe Lokasi: Stadion Patriot Bekasi Grup B 1. Thailand 2. Uzbekistan 3. Bangladesh 4. Qatar Lokasi: Stadion Patriot Bekasi Grup C 1. Irak 2. China 3. Timor Leste 4. Syiria Lokasi: Stadion Pakansari Grup D 1. Jepang 2. Vietnam 3. Pakistan 4. Nepal Lokasi: Stadion Wibawa Mukti Bekasi Grup E 1. Korea Selatan 2. Kyrgistan 3. Malaysia 4. Bahrain Lokasi: Stadion Si Jalak Harupat Bandung Grup F 1. Korea Utara 2. Saudi Arabia 3. Iran 4. Mynamar Lokasi: Stadion Si Jalak Harupat Bandung Grup Sepak Bola Putri: Grup A 1. Indonesia 2. Korea Selatan 3. China Taipe 4. Maldives Lokasi Stadion Gelora Sriwijaya Grup B: 1. Korea Utara 2. China 3. Hongkong 4. Tajikistan Lokasi: Stadion Gelora Sriwijaya dan Bumi Sriwijaya Grup C: 1. Jepang 2. Vietnam 3. Thailand Lokasi: Stadion Bumi Sriwijaya

Libur Idul Fitri 1439 H, Penggawa Timnas Wanita Dilarang Gendut

Timnas Wanita Indonesia dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk merayakan libur Idul Fitri 1 syawal 1439 H. (planetolahraga.com)

Tangerang- Mulai Selasa (12/6), seluruh penggawa Timnas Wanita Indonesia dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk merayakan libur Idul Fitri 1 syawal 1439 H. Libur berlangsung sepekan, sejak 12-18 Juni. Satia Bagdja Ijatna, selaku kepala pelatih Garuda Pertiwi menaruh pesan pada anak asuhnya. “Sebelum mereka pulang harus timbang badan. Kedua, ukur kadar lemak. Jadi, mereka harus jaga kondisi,” jelas dosen UNJ (Universitas Negeri Jakarta), pada nysnmedia.com, Selasa siang (12/6). Hal serupa juga diungkapkan manager tim, Papat Yunisal. Menurutnya, libur lebaran selama sepekan ini adalah momentum para pemain dalam mendekatkan diri bagi keluarga. Hampir tiga bulan lamanya sejak awal Maret 2018, Zahra Musdalifah dkk melakukan pemusatan latihan di lapangan National Youth Training Centre (NYTC), Sawangan, dan jauh dari keluarga. “Jangan terlena dengan makanan dan kue lemak. Selain itu, lebih dekat dengan keluarga, karena selama ini jauh dari keluarga,” ungkap Papat. Tim direncanakan kembali masuk TC, pada Selasa (19/6). Mereka pun juga tengah menyiapkan agenda uji coba internasional. “Kemungkinan terealisir usai Ramadhan, sebab TC Timnas Wanita juga libur selama dua pekan untuk jeda lebaran,” jelasnya. Rangkaian uji coba Internasional ini agenda yang dicanangkan PSSI dan ASBWI guna mematangkan persiapan jelang event AFF Women’s Championship 2018 dan Asian Games 2018. Pilihan lawan yang akan dihadapi masih berada di lingkup Asia, yakni Hongkong (Asia Timur) atau Filipina (Asia Tenggara). Namun, detail laga dua negara tersebut belum bisa dipastikan. Papat juga menyatakan terus berkoordinasi terkait rencana uji coba ini. “Setelah Thailand, ada agenda melawan Hongkong atau Filipina. Kami terus matangkan rencana ini dengan mereka. Dan sampai saat ini, masih belum pasti waktu tandingnya,” ujar wanita asal Subang, Jawa Barat ini kepada nysnmedia.com pada Rabu (6/7). Indonesia tergabung di grup B pada AFF Women’s Championship 2018 yang akan diselenggarakan di Palembang, Sumatra Selatan, mulai 30 Juni hingga 13 Juli 2018. Indonesia akan bersaing dengan Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Singapura. Sementara itu Grup A dihuni oleh negara-negara seperti Thailand, Australia, Malaysia, Timor Leste dan Kamboja. Para peserta tiba pada Kamis (28/6), sehari setelahnya diadakan pertemuan semua tim bersamaan dengan konferensi pers. Stadion Bumi Sriwijaya dan Gelora Sriwijaya, merupakan dua venue stadion yang akan menggelar pertandingan putaran grup hingga babak semifinal. Di partai puncak nanti, perebutan peringkat ketiga dan final hanya Stadion Gelora Sriwijaya saja yang digunakan. Sedangkan laga perdana Indonesia akan berhadapan dengan Singapura yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya tanggal 1 Juli 2018 pukul 19.00 WIB setelah pertandingan antara Filipina melawan Myanmar di pukul 16.00 WIB. “Kami akan berjuang keras untuk bisa tampil maksimal. Pertandingan pertama melawan Singapura, kami berusaha untuk meraih kemenangan, karena akan membuka langkah kami di pertandingan-pertandingan berikutnya,” ujar Satia. (Dre) Jadwal Timnas Indonesia di AFF Women’s Championship 2018 1 Juli 2018 pukul 19.00 WIB Singapura vs Indonesia – Stadion Gelora Sriwijaya 3 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Indonesia vs Vietnam – Stadion Gelora Sriwijaya 5 Juli 2018 pukul 19.00 WIB Myanmar vs Indonesia – Stadion Gelora Sriwijaya 9 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Indonesia vs Filipina – Stadion Gelora Sriwijaya Semifinal: 11 Juli 2018 pukul 16.00 WIB Juara grup A vs Runner Up grup B – Stadion Gelora Sriwijaya Juara grup B vs Runner Up grup A – Stadion Bumi Sriwijaya Perebutan Peringkat Ketiga 13 Juli 2018 pukul 16.00 WIB – Stadion Gelora Sriwijaya Final 13 Juli 2018 pukul 19.00 WIB – Stadion Gelora Sriwijaya

Usai Digunduli Thailand, Timnas Wanita Bidik Uji Coba Kontra Hongkong Dan Filipina Paska Lebaran

Paska menghadapi Thailand, rencananya Timnas Wanita Indonesia (merah) akan kembali melakoni uji coba Internasionan melawan Hongkong dan Filipina. (topskor.id)

Jakarta- Timnas Wanita Indonesia menunjukkan progres permainan positif meski takluk dari Timnas Wanita Thailand. Tugiyati dan kawan-kawan harus kalah dengan skor 0-3 pada uji coba internasional kedua tim, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (30/5) malam. Hasil ini dinilai jauh lebih baik karena pada laga yang pertama pada Minggu (27/5) harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 0-13. Pelatih Timnas Satia Bagja Ijatna usai laga mengaku pada pertandingan ini timnya tampil lebih baik karena tampil tenang dan percaya diri. Timnas Wanita Indonesia kelasnya berada jauh di bawah Thailand. Thailand pernah menjuarai Piala Asia Wanita pada 1983. Tim Gajah Putih juga tiga kali menjuarai Piala AFF wanita, dan lima kali menjuarai SEA Games. PSSI merespons kekalahan memalukan Timnas sebagai sebuah pelajaran berharga. Menurut Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, sebelum uji coba dengan Thailand, pihaknya sudah tahu jika Timnas Wanita Indonesia kalah kelas. Selain itu, jika melihat level, Timnas Wanita Indonesia baru akan bisa sejajar dengan kualitas Thailand saat ini, pada 2023. “Sebelum uji coba dengan Thailand, kami sudah tahu kalau kalah kelas jauh. Tapi tidak apa-apa. Kalah kelas bukan berarti tidak memberikan yang terbaik,” jelas Tisha, akhir Mei lalu. “Kalau bicara level, Timnas Wanita kita baru bisa sejajar dengan Thailand itu pada 2023. Jadi, kita coba semampu kita. Proses ini kan tidak bisa instan, tidak bisa langsung bagus di Asian Games (2018),” tambahnya. Tisha juga mengungkap target Timnas Wanita Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Sadar dengan kekuatan yang ada saat ini, tak ada target khusus. Tisha hanya mengatakan target Timnas Wanita Indonesia bermain bagus dari laga ke laga. “Targetnya ya nggak ada yang khusus sih, cuma improving (perbaikian) dari pertandingan ke pertandingan. Tapi seperti yang saya katakan tadi. Kalah kelas bukan berarti tidak memberikan yang terbaik,” ucap Tisha. Paska menghadapi Thailand, rencananya Timnas Wanita akan kembali melakoni uji coba Internasional. Rangkaian uji coba Internasional ini agenda yang dicanangkan PSSI dan ASBWI guna mematangkan persiapan jelang event AFF Women’s Championship 2018 bulan Juli dan Asian Games 2018, dan Indonesia didaulat menjadi tuan rumah. Pilihan lawan yang akan dihadapi masih berada di lingkup Asia, yakni Hongkong (Asia Timur) atau Filipina (Asia Tenggara). Namun, detail laga dua negara tersebut belum bisa dipastikan. Manajer Timnas, Papat Yunisal, menyatakan terus berkoordinasi terkait rencana uji coba ini. “Setelah Thailand, ada agenda melawan Hongkong atau Filipina. Kami masih terus matangkan rencana ini dengan mereka. Dan sampai saat ini, masih belum pasti waktu tandingnya,” ujar wanita asal Subang, Jawa Barat ini kepada nysnmedia.com pada Rabu (6/7) siang. “Kemungkinan besar terealisir usai Ramadhan, sebab TC Timnas Wanita juga libur selama dua pekan untuk jeda lebaran,” ungkap Papat. Sebagai penutup program latihan di bulan Ramadhan, tim yang dijuluki Garuda Pertiwi akan rehat pemusatan latihan pada 13-18 Juni 2018. (Dre)

Di Asian Games 2018 Timnas U-23 ‘Batal’ Pakai Apparel Nike, Li-Ning Jadi Gantinya ?

Jersey apparel dari China, Li-Ning, menjadi sponsor resmi seragam Kontingen Indonesia, di Asian Games 2018. (IndoTimes.com)

Jakarta- Timnas U-23 tak akan memakai jersey apparel Nike pada Asian Games 2018. Sebagai gantinya, produk yang akan dikenakan Evan Dimas dkk berasal dari China, yakni Li-Ning. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan PSSI beberapa waktu yang lalu. Menurut Sekjen PSSI, Ratu Tisha, mereka masih tetap kerja sama dengan Nike, untuk mendukung perjalanan skuat Garuda pada Asian Games 2018. “Ini menuju Asian Games, jadi kemungkinan besar jersey Timnas Indonesia akan launching pada Juli 2018,” kata Tisha, beberapa waktu lalu. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, sudah mewajibkan kontingen Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, memakai seragam Li-Ning. Peraturan ini meliputi seluruh cabang olahraga (cabor), termasuk sepak bola yang diwakilkan Timnas U-23. KOI menjalin mitra dengan Li-Ning untuk Asian Games tahun ini. Itu berarti, seluruh kontingen yang bertanding di perhelatan multievent ini, tidak boleh memakai apparel lain, kecuali Li-Ning. “Timnas U-23 harus pakai Li-Ning. Ini multievent. Li-Ning akan provide semua bajunya, memang ada beberapa cabang Li-Ning tak bisa provide, sampaikan cabang apa, kalau memang Li-Ning tidak produksi cabang itu, baru boleh pakai yang lain,” ujar Erick di Jakarta, Senin (28/5). “Timnas Indonesia, mau cabor apa pun, yang resmi yang Li-Ning. Sama, cabor sepak bola, mereka bertanding di Asian Games, bukan single event. Jersey harus Li-Ning, kan ini di bawah KOI. Semua multievent di bawah KOI. Ketika masuk ke multievent, sudah di domainnya KOI,” tegasnya lagi. Selain menjalin mitra dengan Li-Ning, Erick menginginkan Kontingen Indonesia memakai pakaian yang seragam. Selama ini, lanjut Erick, Kontingen Indonesia kerap menggunakan seragam berbeda. “Negara-negara lain juga seragam. Beberapa kali tampil, seragamnya masih belang-belang. Ada ungu, merah, dan lain-lain. Kita (KOI) sudah bersama Li-Ning, kita berinisiatif, semua kita seragam,” kata Erick. “Kita ‘kan tuan rumah, mau perlihatkan kalau kita satu. Tidak hanya Li-Ning, kita sudah ada sponsor lain, asuransi. Ini bisa memperlihatkan ke masyarakat, karena memang kita PR-ing untuk Indonesia. Li-Ning ingin berpartisipasi, KOI tidak tinggal diam,” jelas Erick. (Ham/Dre)

Laga Pertama Uji Coba Timnas U-23 Kontra Thailand, Terlarang Untuk Ditonton

Bek Timnas U-23, Bagas Adi Nugroho (5), saat membayangi pemain Uzbekistan, dalam laga terakhir event Anniversary Cup 2018, awal Mei lalu. (Pras/nysn)

Jakarta- PSSI menyatakan laga pertama partai uji coba Timnas U-23 versus Thailand, Kamis (31/5), di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, akan berlangsung tertutup tanpa penonton umum. Laga itu hanya bisa disaksikan secara langsung oleh penonton yang memiliki undangan resmi. “Sifatnya close training, tetapi tetap disiarkan langsung televisi swasta,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, Rabu (23/5). Tiket pertandingan persiapan Asian Games 2018 ini baru dijual pada masyarakat luas, pada Ahad (3/6), di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat. Pada hari itu, Indonesia akan menjalani partai uji coba kedua kontra Thailand. Menurut Ratu, yang menjadi prioritas memang laga di Pakansari karena stadion itu akan digunakan untuk Asian Games 2018. “Penggunaannya pun diawasi ketat oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc),” jelas dia. Soal pemilihan Stadion PTIK sebagai venue laga Timnas U-23 versus Thailand, Ratu menyatakan PSSI tak punya pilihan lain. Sebab, selain Pakansari yang hanya dipakai satu kali, stadion-stadion yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 di kawasan Jakarta dan Jawa Barat belum selesai direnovasi. Stadion PTIK diperkenalkan secara resmi sebagai kandang Bhayangkara FC pada Rabu, 2 Mei 2018. Hingga kini, stadion itu telah menggelar dua laga Liga 1 2018. Namun, kondisi lapangan stadion yang agak keras karena mengandung pasir pernah dikeluhkan oleh tim Liga 1 PS Tira yang sudah bertanding di sana. Meski demikian, PSSI tetap berpegang teguh bahwa PTIK layak digunakan untuk laga internasional. Sehari sebelumnya, Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji akui ada surat permohonan dari PSSI memakai Stadion yang menjadi kandang dari The Guardian (Bhayangkara FC). “Ada surat dari PSSI kepada pengelola Stadion PTIK untuk digunakan pertandingan uji coba melawan Thailand,” ujar Sumardji pada Selasa (23/5). “Kita tunggu kabar saja dari pengelola, ‘kan nanti juga diteruskan ke pak Kapolri,” tambahnya. Namun, Sumardji mengatakan kemungkinan besar dari pengelola merekomendasikan tanpa penonton. Sebab, kapasitas stadion yang hanya 3.000 tempat duduk, dipastikan tak cukup menampung animo pendukung timnas. “Besar kemungkinan tanpa penonton rekomendasinya. Paling cuma di tribune VIP dan untuk media saja. Ya lihat saja nanti perkembangannya,” tandasnya. Kabarnya Thailand meminta untuk bertanding di salah satu venue Asian Games 2018. Tak hanya itu, Negeri Gajah Putih juga menginginkan berlatih di Lapangan ABC di Senayan. (Dre)

Timnas U-23 Butuh Bima Sakti, PSSI ‘Seleksi’ Gerd Zeise Latih Timnas U-19 ?

Bima Sakti Tak lagi tangani Timnas U-19, jabatan pelatih untuk Egy Vikri Maulana dkk sementara ini kosong. (net)

Jakarta- PSSI akhirnya tak memperpanjang kontrak Bima Sakti Tukiman menukangi Timnas U-19. Bima akan fokus menemani Luis Milla menangani Timnas U-23 yang diproyeksikan tampil di Asian Games 2018. PSSI belum memutuskan siapa yang bakal mengisi posisi Bima di Timnas U-19. Keputusan soal pengganti Bima akan dipastikan usai rapat anggota Komite Eksekutif PSSI. Praktis Bima kurang dari 2 bulan menempati jabatan aristek Egy Vikri Maulana dkk. Eks pemain PSSI Primavera ini menangani Timnas U-19 pada Februari dan Maret. PSSI dikabarkan membidik Gerd Zeise. Pelatih asal Jerman itu berprestasi luar biasa. Dia mengusung Timnas Myanmar U-19 lolos ke Piala Dunia U-20 pada 2015. “PSSI telah memutuskan Bima fokus membantu Timnas U-23 sesuai apa yang memang dibutuhkan tim dalam persiapannya menuju Asian Games. Dengan demikian, persiapan tim bisa dilakukan secara maksimal dan matang,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Selasa (10/48). Kiprah Bima sejatinya amat bermanfaat, jika fokus melatih Timnas U-23. Evan Dimas dkk segera tampil dalam turnamen Anniversary Cup, pada 27 April hingga 3 Mei, di Stadion Pakansari, Bogor. Menurut Ratu Tisha, turnamen ini menjadi rangkaian persiapan tim menuju Asian Games 2018. Apalagi roster Timnas U-23 sebetulnya berhimpitan dengan jadwal padat kompetisi Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. “Laga Turnamen Anniversary Cup ini, jadi bagian terpenting dari persiapan Timnas U-23 untuk Asian Games, sekaligus tampil di kandang sendiri. Setidaknya, atmosfir laga resmi bisa dirasakan tim,” tutur Ratu Tisha. Meski belum resmi, 28 negara konon akan mendaftarkan diri tampil di Anniversary Cup. Korea Selatan, Korea Utara dan Irak termasuk dalam calon lawan Timnas Indonesia U-23 di turnamen tersebut. (Art)

Unggul 3-2 Dari Legenda Timnas Indonesia, Sekjen PSSI : Timnas Putri Kurang Kencang Mainnya

Timnas Putri Senior berhasil mengalahkan Legenda Timnas Indonesia yang telah berusia 50-60 tahun (Indonesian Football Ambassador) dengan skor 3-2, di laga uji coba pada Kamis (5/4). (kumparan.com)

Jakarta- Sehari paska menang telak dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS), pada Kamis (5/4) Timnas Putri Senior kembali melakukan uji coba. Namun, kali ini pertandingan digelar di Lapangan C, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta. Lawan yang dihadapi anak asuh Satia Bagja pun Legenda Timnas Indonesia yang telah berusia 50-60 tahun (Indonesian Football Ambassador). Srikandi Indonesia mendominasi pertandingan dan meraih hasil positif dengan skor akhir 3-2. Gol Timnas diciptakan Tugiyati pada babak pertama, kemudian Zahra Muzdalifah dan Dhanielle Daphne di babak kedua. “Ini pengalaman pertama bermain di luar. Hasilnya cukup bagus. Diawal, beberapa pemain mengaku agak nervous, karena ditonton banyak orang. Tapi itu bagus, tes mental buat mereka buat,” ungkap Satia, pada Kamis (5/4). Namun, ia mengaku jika anak asuhnya tampil sesuai arahannya. “Anak-anak sudah paham, bagaimana cara membangun permainan dari belakang hingga ke depan, terutama passing pendek yang seperti diajarkan saat latihan”, tambahnya. Tak hanya pelatih, pencetak gol terakhir pada laga ini, Dhanielle Daphne juga menanggapi laga uji coba kedelapan mereka. “Lawannya lebih baik dari kemarin, karena mereka berpengalaman. Kami ada tekanan yang lebih. Banyak belajar dalam segi mental dan juga kekompakkan tim”, ujar perempuan penggemar David Beckham tersebut. Sesuai informasi, dijadwalkan jika PLT PSSI (Joko Driyono), Sekjen PSSI (Ratu Tisha) Menpora (Imam Nahrawi), akan hadir untuk memantau laga ini. Tetapi, hingga usai laga, hanya Ratu Tisha, yang hadir. Ia juga menyatakan, akan membidik lawan yang lebih cepat, kuat, dan gesit. “Meski ini laga persahabatan, tapi Timnas Putri harus bermain keras, seperti pertandingan sesungguhnya. Saya masih melihat ini harus lebih kencang, dan serius lagi latihannya,” tegas Ratu Tisha usai pertandingan. “Uji coba International Match pertama, rencananya akan kami undang klub sepak bola putri Thailand, pada 30 Mei, dan main di Palembang. Jadi, bulan April ini, mereka fokus di pemusatan latihan terlebih dahulu”, tambahnya. Setelah melawan Thailand, nantinya timnas Putri Hongkong dan Korea Utara, juga dibidik menjadi sparing partner, sebagai ajang persiapan Asian Games 2018. (Dre) Rekap Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B (Putra): 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya (Putra) : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya (Putra) : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) (Putra) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ Alumni (Putra) : 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis (Putri) : 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0 Timnas Putri vs Legenda Timnas Indonesia (Indonesian Football Ambassador) : 3-2