Tak Setragis Korea Utara, Timnas Putri Indonesia Dihujani Selusin Gol Korea Selatan

Anggota Timnas Sepak bola Putri Indonesia, Zahra Musdalifa (11) tak kuasa menahan airmatanya, usai dibantai 12-0 oleh tim Korea Selatan, dibabak penyisihan Grup A. Laga ini berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, pada Selasa (21/8). (Detik.com)

Palembang- Timnas Sepak bola Putri Indonesia harus mengakui ketangguhan Korea Selatan, usai dilibas dengan skor telak 0-12, dalam lanjutan grup A yang dimainkan di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (21/8). Belum genap lima menit, gawang yang dikawal Vera Lestari dirobek oleh Hyunyoung Lee. Tujuh menit berselang, giliran Moon Mira yang memaksa Vera Lestari memungut bola dari sarangnya, lalu disusul Lim Seonjoo di menit ke-14. Tak berhenti disitu, Moon Mira kembali berulah di menit ke-37, dan menambah pundi-pundi gol Korea Selatan. Tujuh menit sebelum turun minum, Hyunyoung Lee membuat gol kelima Korea Selatan di babak pertama. Setelah jeda turun minum, Korea Selatan yang bermain di atas angin, hingga menambah tujuh gol, yakni Hyunyoung Lee (47″), (71″), (90″); Son Hwayeon (48″); Jang Selgi (67″); dan Ji Soyun (88″), (90+”). Didapati statistik yang dilansir dari laman Asian Games 2018, Korea Selatan sangat mendominasi permainan. Penguasaan bola tim negeri Ginseng mencapai 76% dengan total lama bermain yakni 45 menit. Sedangkan Indonesia hanya mencapai 24% dengan waktu lama bermain 14 menit. Dari segi peluang, Indonesia hanya mampu melesatkan satu tendangan yang terarah selama 2×45 menit. Sementara Korea Selatan, total mencapai 21 tendangan ke arah gawang, dan 12 diantaranya tercipta gol. Meski begitu, nasib Garuda Pertiwi masih sedikit lebih baik, dibandingkan Korea Utara di ajang yang sama. Sehari sebelumnya, cerita lebih tragis dialami Timnas Putri Korea Utara, saat diberondong 0-16 oleh tim putri Cina. Kini, timnas putri Korea Selatan telah mengoleksi 9 poin dari tiga laga yang telah dilakoni. Sebelum membantai Indonesia 12-0, Korea Selatan telah menekuk Taiwan 2-1 dan Maladewa dengan skor 8-0. Atas perolehan yang telah dicapainya, Korea Selatan memimpin akhir klasemen grup A, dan menjadi juara grup. Timnas putri Taiwan yang sukses memenangkan 2 laga, berhasil mengumpulkan 9 poin, dan berhak atas tiket ke fase gugur sebagai runner up grup A mengikuti timnas putri Korea Selatan. Timnas putri Indonesia hanya meraih 3 poin dan berada di urutan ketiga klasemen. Satu-satunya poin didapat Srikandi Indonesia, pada saat melawan Maladewa dengan skor 8-0. Sedangkan saat melawan Taiwan, Timnas putri Indonesia dihajar 4-0. Sedangkan timnas putri Maladewa berada di urutan paling buncit tanpa meraih kemenangan. (Dre) Hasil Grup A Sepak Bola Wanita Asian Games 2018, Selasa (21/8) Indonesia 0-12 Korea Selatan Taiwan 7-0 Maladewa Klasemen Akhir Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No        Tim          MP   Gol   Poin 1. Korea Selatan     3     22:1   9 2. Taiwan               3     12:2   6 3. Indonesia           3     6:16   3 4. Maladewa           3     0:21   0

Dibantai Empat Gol Tanpa Balas Oleh Taiwan, Timnas Putri Tunggu Jalur Ranking Tiga

Gelandang Timnas putri Indonesia, Zahra Muzdaliffa (11) berebut bola dengan bek Taiwan, Yahue Chen (5), pada laga kedua Grup A, babak penyisihan sepak bola putri Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (19/8). (INASGOC)

Palembang- Timnas putri Indonesia gagal meneruskan tren positifnya. Pada laga kedua babak penyisihan Grup A sepak bola putri Asian Games 2018, srikandi Indonesia takluk 0-4 dari Taiwan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (19/8). Padahal, di laga pertama pada Kamis (16/8), Indonesia menumbangkan Maladewa 6-0. Indonesia kebobolan cepat saat pertandingan baru memasuki menit keempat. Pemain Taiwan, Yu Hsiu-chin, sudah merobek gawang Indonesia yang dikawal Norrfince Boma. Unggul cepat, membuat Taiwan semakin percaya diri dalam menyerang barisan pertahanan Indonesia.Hasilnya, Taiwan menambah keunggulan 2-0, di menit ke-16, lewat Hsin Hsuan Pao. Indonesia yang terus ditekan, kembali harus rela gawangnya dibobol di menit ke-31 oleh Pi Han Chan. Selang delapan menit, Taiwan menyudahi perlawanan Garuda Pertiwi –julukan Timnas Putri- setelah Hsuan Pao mencetak brace, sekaligus memastikan kemenangan timnya dengan skor telak 4-0. Postur lawan yang lebih unggul membuat barisan pertahanan Indonesia kesulitan mengatasi serangan bola-bola atas. Pelatih Timnas Putri, Satia Bagdja Ijatna mengakui, para pemainnya kalah dari segi postur, sehingga kerap kedodoran dalam duel udara. “Sejak awal, kami tahu, Taiwan bakal sering melepas crossing. Kami sering berlatih mengantisipasi serangan semacam itu, tapi perbedaan postur, ya sangat berpengaruh,” ucap Satia, dalam konferensi pers pasca-laga. Kekalahan ini menempatkan Indonesia di posisi tiga klasemen sementara, dengan poin tiga dari dua partai yang dilewati. Di duel terakhir yang menentukan, Rani Mulyasari dkk harus menghadapi tim kuat asal negeri ginseng, Korea Selatan, pada Selasa (21/8). Meski belum pasti kalah, langkah ini membuat Indonesia tak bisa lolos langsung ke 16 besar. Namun, jalur peringkat tiga terbaik, bisa menjadi alternatif. (Dre) Klasemen Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No       Tim         MP   Gol   Poin 1. Korea Selatan   2    10:1    6 2. Taiwan             2     5:2     3 3. Indonesia         2     6:4     3 4. Maladewa         2     0:14   0 Hasil Grup A Sepak Bola Wanita Asian Games 2018, Minggu (19/8) Maladewa 0-8 Korea Selatan Taiwan 4-0 Indonesia Jadwal Grup A Selasa (21/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Indonesia vs Korea Selatan Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Maladewa vs Taiwan

Cetak Rekor Enam Gol di Laga Perdana, Timnas Putri Bantai Maladewa dan Pimpin Klasemen Sementara

Gelandang Timnas Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, melakukan selebrasi, usai mencetak gol ke gawang Maladewa. Indonesia akhirnya unggul 6-0, pada laga perdana penyisihan Grup A Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Kamis (16/8).

Palembang- Pelatih Timnas putri Indonesia, Satia Bagdja Ijatna bersyukur timnya melibas Maladewa 6-0 pada pertandingan pembuka Grup A Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Kamis (16/8). Hasil produkif itu membuka jalan srikandi Indonesia lolos ke fase berikutnya. Timnas Putri sudah unggul tiga gol saat babak pertama usai. Gol timnas putri masing-masing dicetak Zahra Muzdalifah (10′), ZP Mayang (16′), dan Sada Yudith (16′). Di babak kedua, gol timnas dibuka oleh gol kedua ZP Mayang (55′). Tambahan dua gol lainnya dicetak Sari Jesella (61′), dan gol kedua Zahra (72′). Satia mengatakan, Timnas Putri sempat bermain terburu-buru di awal pertandingan. Namun, melihat kualitas lawan, tim srikandi merah putih berani bermain lebih terbuka. “Alhamdulillah, kita bisa menang untuk modal ke depan. Terima kasih untuk pemain yang telah bekerja keras,” kata Satia dalam jumpa pers usai pertandingan. Kemenangan ini disambut sukacita oleh kubu Indonesia meski ada satu kritik yang diarahkan pada para pemain terkait banyaknya peluang yang terbuang. Indonesia dianggap bisa menang dengan skor lebih besar andaikan Mayang dkk. bisa lebih tenang dalam memanfaatkan kans yang ada. “Walaupun menang dengan skor 6-0, tapi masih ada beberapa evaluasi. Terutama soal pemain yang terkesan masih buru-buru sebelum akhirnya tercipta gol pertama, di sini pemain terlihat percaya diri dan tenang dalam bermain,” beber Satia. Sementara itu, Pelatih timnas putri Maladewa Athif Mohamed mengaku, secara keseluruhan anak asuhnya sudah bermain baik. Namun tingginya semangat pemain Indonesia yang menjadi tuan rumah, membuat Maladewa tidak bisa berkembang. “Kami ucapkan selamat kepada Indonesia yang memenangkan pertandingan ini,” kata Athif. Sedangkan, gelandang timnas, Muzdalifah Zahra menilai Indoesia berhasil mencetak sejarah, “Ini pertama kalinya bagi kami, menang di Asian Gaes. Semoga, lebih mudah bagi kami untuk lolos,” kata Zahra. Taiwan yang takluk 1-2 dari Korsel, pada pertandingan pertama, menjadi lawan berikutnya Garuda Pertiwi. Hal serupa juga disampaikan penjaga gawang Timnas Putri asal Wamena, Norffince Boma. Fince, sapaannya, menjadi starter pada laga ini. Baginya, lawan di pertandingan perdana ini sebetulnya cukup kuat, terutama untuk level sepak bola wanita. “Meski kami menang besar, Maladewa bisa dibilang lumayan kuat. Beberapa kali mereka memberikan tekanan yang cekup serius. Tapi dengan kerjasama tim yang baik, kami bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” ungkap gadis kelahiran 26 April 1995 itu. Mengantungi kemenangan dengan skor besar jadi hal positif bagi Zahra Muzdalifah dkk. Sebab, mereka tergabung di grup yang sebetulnya cukup menyulitkan, dengan adanya Korea Selatan (Korsel). Indonesia memimpin klasemen sementara Grup A dengan tiga poin, di atas Korsel yang menang 2-1 atas Taiwan. Pada partai selanjutnya, Srikandi Merah putih akan menghadapi Timnas Putri Taiwan, Minggu (19/8). Dan berikutnya Garuda Pertiwi akan menghadapi lawan berat, menantang Korsel, pada Selasa (21/8), di lokasi yang sama. (Ham) Klasemen Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No     Tim          MP   Gol   Poin 1. Indonesia        1     6:0     3 2. Korea Selatan  1     2:1     3 3. Taiwan            1     1:2     0 4. Maladewa        1     0:6     0 Hasil Kamis (16/8) Grup A Korea Selatan 2-1 Taiwan Indonesia 6-0 Maladewa Jadwal Grup A Minggu (19/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 15.00 WIB Maladewa vs Korea Selatan 18.30 WIB Taiwan vs Indonesia Selasa (21/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Indonesia vs Korea Selatan Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Maladewa vs Taiwan

Seleksi Timnas Putri Banyak Usia 19 Tahun, Legenda Indonesia Beri Catatan Khusus

Rahma Wulan (depan), salah satu striker dalam seleksi Timnas Putri Indonesia. (bola.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satia Bagdja, secara bertahap mulai menekankan tentang latihan organisasi permainan serta penguasaan bola yang diberikan pada peserta seleksi. “Ini masih tahap seleksi. Cuma pengenalan taktik dan formasi saja serta mengutamakan penguasaan bola. Postur pemain rata-rata kecil dan ini kelebihannya. Kita punya agility dan kecepatan,” ungkap Satia pada Rabu (8/3) di di kamp pelatihan National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat. Namun, di awal pekan tahap seleksi Timnas Putri, masih terkendala adaptasi bermain dan status di klub yang tidak permanen, sehingga jarang latihan. Hal ini disampaikan Papat Yunisal, manajer Timnas Putri Indonesia. “Proses adaptasi antara satu pemain dengan yang lain, masih jadi prolem. Belum lagi status di klub yang tidak permanen, jadi menyesuaikan dulu dengan pola latihan Timnas”, ungkap Papat yang rutin mendampingi proses seleksi ini. Papat menambahkan dengan rataan usia pemain di angka 19 tahun, maka pengamalan berlatih dan bermain dalam tensi tinggi, tentu ini menjadi catatan. Mantan pelatih sepak bola putri Timnas Indonesia, Rully Nere yang hadir di sela-sela latihan pada Selasa (6/3) sore, amat mengkritisi soal ini. “Saran saya, materi timnas kali ini untuk pemain usia muda ya ditahan dulu. Kalau latihan atau seleksi, memang bagus untuk mental. Tapi untuk masuk timnas, terutama untuk event seperti Asian Games dan Piala AFF Wanita 2018, ya nanti dulu,” tegas pria asal Sentani, Papua ini. Ia mengkhawatirkan kondisi psikis pemain muda mudah down, jika bertemu dengan negara lain yang punya jam terbang dan prestasi mapan, seperti Australia, Jepang atau Korea Selatan. “Idealnya, komposisi pemain timnas senior itu usia yang 23 tahun ke atas, supaya mental bermain juga terjaga. Di level sepakbola putri, pengalaman itu salah satu bekal yang utama membangun tim,” tegasnya. (Dre)

Jadwal Piala AFF Wanita 2018 Maju, Timnas Putri Gelar Seleksi Lebih Cepat

Mitra Nur Fajriana (rompi oren) dalam seleksi Timnas Putri Indonesia di Sawangan. (bola.com)

Sawangan- Timnas Putri Sepak Bola Indonesia resmi menyeleksi pemain, yang dimulai Selasa (6/3) pagi, di kamp pelatihan National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat. Seleksi dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi event Asian Games dan AFF Womens Championship (Piala AFF Wanita) 2018. Seleksi diikuti 40 pemain dan berlangsung selama satu bulan hingga 5 April mendatang. Pelatih Satia Bagdja dibantu Alex sebagai asisten pelatih, dan Beny Van Breukelen sebagai pelatih kiper. Satia Bagdja, mengaku terkejut dengan peforma pemain yang mengikuti seleksi. “Sangat surprise, karena banyak pemain yang ngerti teknik bola dibandingkan yang dulu. Tapi kita masih menunggu beberapa pemain dari Papua”, kata Satia, Selasa (6/3). Satia juga memastikan bila program saat ini fokus untuk seleksi dan pemusatan latihan. “Kami harus mengejar waktu. Karena agenda Piala AFF, jadwalnya maju dari 1 Mei sampai 10 Mei, yang awalnya akan berlangsung bulan Juni,”, tambahnya. PSSI menargetkan Timnas Putri bisa menembus 10-besar Asian Games dan semifinal di Piala AFF Wanita 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia tak ingin prestasi Timnas Putri terpuruk di dua ajang itu. “Ada 40 pemain yang masuk list. Mereka berasal dari turnamen Women’s Football Road To Asian Games Piala Pertiwi yang dilaksanakan PSSI di Palembang, Desember 2017. Selain itu, ada juga dari pengamatan tim pelatih,” beber manajer Timnas Putri Indonesia, Papat Yunisal, pekan lalu. “Seleksi dilakukan, sebelum memasuki program pemusatan latihan (TC). Pelatih sudah punya program untuk Piala AFF Wanita 2018 dan Asian Games. Dalam setiap TC kami agendakan uji coba,” imbuh Papat yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Menilik ke belakang, timnas sepak bola perempuan Indonesia sebetulnya pernah disegani di level Asia. Prestasi terbaik mereka kala menjadi semifinalis pada Piala Asia 1977 dan 1986. Sayang, perlahan prestasi sepak bola kaum hawa Indonesia meredup. Ditengarai, salah satu penyebabnya adalah pembubaran pengurus Liga Sepak Bola Wanita (Galanita) pada 1993. (Dre) 40 Pemain Seleksi Timnas Putri Indonesia Kiper 1. Riska Yulianti (Babel) 2. Norvince Boma (Papua) 3. Vera Lestari (DIY) 4. Debi Puspita (Sumsel) Belakang 6. Sherly Eka (Babel) 7. Novia Jigibalon (Papua) 8. Dopimina Kogoya (Papua) 9. Nurlaili Khomariyah (Sumsel) 10. Arynda C Rahmawatie (Sumsel) 11. Een Sumarni (Jabar) 12. Ela Wati (Kalbar) 13. Prihatini (Banten) 14. Iyya Lovista (Banten) 15. Sri Devi CB (Jakarta 69) Tengah 16. Ade Mustika (Babel) 17. Rani Mulyasari (Babel) 18. Rulin Aspalek (Papua) 19. Regina Wonda (Papua) 20. Dwi Aprilia (DIY) 21. Jesica Virginia (Sulsel) 22. Dhanielle Daphne (Jabar) 23. Susi Susanti (Kalbar) 24. Mepi Pia (Kalbar) 25. Carlo Bio Pattinasarani (Banten) 26. Mitha Nurfajriana (Sulsel) 27. Risqiyanti (Jateng) 28. I Dewa Ayu Ratnasari (Bali) Depan 29. Vivi Oktavia Riski (Babel) 30. Yudith Herlina (Papua) 31. Feibe Pekey (Papua) 32. Riski Amalia Putri (Sumsel) 33. Risna Delila Putri (Jabar) 34. Ria Ristiani (Jabar) 35. Tugiyati, (Kalbar) 36. Syenida Meryfandia (Kalbar) 37. Ayu Risky (Persab Brebes) 38. Jasmine Martina (Pro Direct Academy) 39. Zahra Musdalifah (Banten) 40. Rahma Wulan Aprilita (Jaya Kencana Angel)