Rebut Tiket Fase Nationals, Unikom Bertekat Tekuk Juara Bertahan UPI

Ganda Unikom, Dianita Saraswati/Dina Rahayu, sukses menjadi penentu meraih tiket fase LIMA Badminton Nationals 2018. (LIMA)

Bandung- Laga penting LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference(WJC) 2018 kategori beregu putri tersaji di lapangan 1 GOR Lodaya Bandung, Minggu (11/2). Dua tim kuat, Universitas Komputer Indonesia (Unikom) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, saling berhadapan memperebutkan peringkat kedua, sekaligus tiket menuju LIMA Badminton Nationals. Berdasarkan nilai koefisien conference, WJC hanya memiliki kuota dua tim putri untuk melaju ke fase nationals. Kemungkinan besar satu tiket nationals telah dikantungi tim putri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) usai sapu bersih tiga pertandingan di LIMA Badminton: Blibli.com WJC 2018. Di partai pertama, Unikom menyajikan permainan apik. Tripel Unikom, Dina Rahayu/Karina Ria/Merissa Findiani, menang dengan mudah di dua gimnya melawan wakil STKIP Pasundan, Ega Velia/Nazwa Aulia/Revina Nurhasanah. Poin pertama didapatkan Unikom dengan skor 21-11 dan 21-12. Kedudukan pun 1-0 untuk Unikom. Mita Sani (Unikom) membuka partai kedua dengan dua poin lebih unggul dari Mayrina Lukmanda (STKIP Pasundan), 2-0. Seakan baru memanas, Mayrina mulai menekan Mita lewat pukulan kencangnya. Mayrina sempat unggul jau, 7-2, atas Mita. Usai laga sengit dengan saling mengejar poin, akhirnya, Mayrina ungguli Mita 11-10 hingga turun minum. Usai istirahat, Mayrina masih memimpin. Poin-poin Mayrina banyak diperoleh dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat Mita. Hingga akhir gim pertama, Mayrina masih unggul dari Mita 21-18. Di gim kedua, Mayrina semakin menunjukkan dominasinya. Wakil tunggal putri dari STKIP Pasundan ini unggul jauh 11-1 atas Mita hingga waktu istirahat. Keunggulan Mayrina berlanjut hingga akhir laga. Gim kedua kembali dimenangi Mayrina 21-11. Kemenangan Mayrina ini imbangi perolehan poin sementara, 1-1. Partai ketiga menjadi penentu. Laga antara ganda Unikom, Dianita Saraswati/Dina Rahayu, melawan Ega Velia/Sinta Arum, wakil STKIP Pasundan, menjadi laga penting. Kedua wakil ganda ini memperebutkan peluang satu tiket menuju ke fase nationals. Menit-menit awal gim pertama diwarnai dengan dominasi tripel STKIP Pasundan. Trio ini sempat unggul 5-0 dari Unikom. Hingga akhir laga, STKIP Pasundan masih dominan. Pasangan Ega Velia/Sinta Arum (STKIP Pasundan) mampu mengalahkan Dianita Saraswati/Dina Rahayu (Unikom) dengan skor 21-16. Laga ketat terjadi di gim kedua. Panasnya pertandingan di lapangan 1 GOR Lodaya ini terlihat dari panasnya perlawanan Unikom, yang sempat mengungguli STKIP Pasundan. Unikom unggul delapan poin dari STKIP Pasundan pada poin 14-6. Pasangan ganda STKIP Pasundan tak lengah. Akhirnya, STKIP Pasundan mampu imbangi Unikom di poin 14-14. Namun, tak bertahan lama, STKIP Pasundan kembali harus melihat ketangguhan Unikom. Akhirnya, gim kedua dimenangi Unikom dengan skor 21-18. Babak tambahan pun dilakukan sebagai penentu kemenangan. GOR Lodaya semakin memanas di babak tambahan antara Unikom lawan STKIP Pasundan. Kedua pasang tampil dengan selisih skor yang sangat ketat. Beberapa kali imbang dengan Unikom, STKIP Pasundan akhirnya harus mengakui ketangguhan lawannya. Skor 11-9 untuk Unikom menutup laga. Kedudukan pun menjadi 2-1 untuk kemenangan Unikom. “Di partai tunggal tadi, kami kurang maksimal. Pemain tunggal kami mengalami musibah, sehingga harus dirawat di rumah sakit. Kami tadi menurunkan pemain ganda di partai tunggal, sehingga kurang maksimal,” kata Ariyanto, pelatih Unikom saat menanggapi partai kedua. Unikom berhasil sapu bersih tiga laga di LIMA Badminton: Blibli.com WJC 2018 ini. Tersisa satu laga lagi yang harus dimenangi Unikom agar bisa juarai kompetisi ini. Besok, Senin (12/3), Unikom akan bertemu juara LIMA Badminton WJC musim lalu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). “Besok, target kami menang lawan UPI. Kami besok akan mempersiapkan pemain tunggal yang lain untuk sebagai pengganti. Kami targetkan menang 2-1 dari UPI,” tambah Ariyanto. (Adt)

LIMA Badminton Blibli WJC 2018, Putra Unikom Puncaki Klasemen Pul B

Unikom Bandung (kuning) sukses mengadaskan perlawanan Unpad di LIMA Blibli WJC 2018. (LIMA)

Bandung- Sesi kedua LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018 hari kedua, Jumat (9/3), diisi oleh pertandingan kategori beregu putra. GOR Lodaya diisi pertandingan yang sengit. Di lapangan 1, tergelar laga antara Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang berhadapan dengan Universitas Padjadjaran (Unpad). Pertandingan di lapangan 1 ini mempertemukan dua tim kuat tapi Unikom memperlihatkan kemapanan permainan yang lebih baik. Unikom menyajikan permainan yang berkelas saat melawan rivalnya, Unpad. Kelima partai mampu dikuasai Unikom. Partai sengit pertama tersaji saat tunggal pertama Unikom, Auditya Alpha, melawan Azka Ananda (Unpad). Di gim pertama, Azka masih kesulitan mengimbangi permainan Auditya. Alhasil, Azka kalah dengan selisih cukup jauh dengan Auditya, 14-21. Ia mencoba mengimbangi permainan Auditya. Akan tetapi, Auditya bisa menjaga ketenangannya di saat-saat genting. Alih-alih memenangi gim kedua, Azka lagi-lagi harus kalah dari Auditya dengan skor 23-25. Unikom mempertegas ketangguhannya lewat duet Muhammad Rizquloh/Randy Reynaldi di partai kedua. Ganda pertama Unikom ini berhasil mengalahkan Farhan Muzaqi/Reza Maulana, wakil Unpad, dengan skor 21-13 dan 21-10. Hasil ini menjadi perolehan poin kedua untuk Unikom. Tripel Unikom, Beno Drajat/Tomi Alfazar/Yoko Willyandro, menyumbang poin ketiga untuk Unikom. Selisih skor di gim pertama yang cukup jauh diciptakan trio Unikom usai mengalahkan Unpad yang diwakili oleh BondanPratama/Lucky Lukman/Riang Ramadhan, dengan skor 21-7. Di gim kedua, tripel Unpad hanya mampu menambah empat poin dari skor di gim pertamanya. Unikom kembali menang di partai ketiga dengan skor 21-11. Tunggal kedua Unikom, Zulfikar Aziz, menang usai pertarungan sengitnya melawan Reza Maulana (Unpad). Saling kejar poin di partai keempat ini terjadi antara kedua tunggal putra ini. Namun, Unikom masih tangguh mengalahkan Unpad dengan skor 21-18 dan 21-19. Meski dipastikan menangi pertandingan, Unikom terus mendominasi permainan. Skor 21-11 dan 21-14 mengakhiri laga antara ganda Unikom, Fauzi Feisal/Riki Erianto, dan ganda Unpad, Bondan Pratama/ Lucky Lukman. “Hasil ini sesuai target. Tapi tadi ada beberapa kendala di tunggal pertama. Unpad tadi cukup bagus. Hanya, karena pada hasil pertandingan sebelumnya Unpad kalah, jadi cukup membuat pemainnya kurang maksimal di laga melawan kami,” ujar Ariyanto, pelatih Unikom. Hasil pertandingan hari ini semakin meyakinkan ketangguhan Unikom di Pul B. Dari empat laga, Unikom telah memenangi tiga pertandingan LIMA Badminton: Blibli.com WJC 2018. Unikom menempati posisi puncak di klasemen Pul B. (Adt)

Putri UIN SGD Kembali Gagal, Pasca Takluk Dari Dominasi STKIP Pasundan

STKIP Pasundan meraih poin perdananya usai menekuk perlawanan UIN SGD dengan skor 3-0. (LIMA)

Bandung- Tim putri STKIP Pasundan sukses di laga perdana dalam LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018 dengan kemenangan meyakinkan. Kampus di Cimahi ini menang 3-0 atas lawannya, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), pada Jumat (9/3). STKIP membuka keunggulan dari nomor pertama, tripel. Di gim pertama, tripel STKIP Pasundan, Ega Velia Kristanti/Nazwa Aulia Agustin/Revina Nurhasanah mendapat perlawanan sengit dari trio UIN SGD, Fuzi Hastuti/Sarah Syahirah/Siti Rizki Utami. Perolehan kedua tripel hanya berjarak satu atau dua poin, hingga kedudukan 18-15 untuk tripel STKIP Pasundan. Namun, Ega/Nazwa/Revina tak tertahankan hingga menutup gim pertama dengan angka 21-16. Laju trio STKIP Pasundan ini tak tertahan di gim kedua dan menutup duel dengan skor 21-5. STKIP Pasundan unggul 2-0 setelah tunggalnya, Mayrina Lukmanda, menang telak atas tunggal UIN SGD, Rosita Noor Fadilah. Mayrina tak memberi kesempatan lawannya mencetak angka di gim pertama. Setelah keunggulan 21-0 di gim pertama, Mayrina sempat unggul 11-0. Rosita hanya bisa mencetak dua poin sampai akhir laga. Dominasi turut dicatat ganda STKIP Pasundan, Revina Nurhasanah/Sinta Arum Antasari, atas pasangan UIN Bandung, Nafilah Mayyasya/Sarah Syahirah. Revina/Sinta mencatat skor 11-0 saat turun minum gim pertama. Revina sempat mengalami cedera karena terpeleset kala unggul 19-3, tapi masih bisa menghasilkan keunggulan 21-3 di akhir gim pertama. Seperti tak pengaruh dari cedera Revina, pasangan STKIP Pasundan melanjutkan dominasi di gim kedua. Revina/Sinta yang tampil padu menutup kemenangan timnya dengan kedudukan 21-5. Kemenangan ini memberikan modal bagus bagi STKIP di kompetisi tahun ini. Esok hari, Sabtu (10/3), Mayrina cs. akan menghadapi juara bertahan, UPI. UIN SGD juga akan menghadapi salah satu tim kuat, Universitas Komputer Indonesia (Unikom). (Adt)

Hari Kedua LIMA Badminton Blibli WJC 2018, Tim Putri UPI Tak Terbendung

UNPAD (merah) harus bertekuk lutut 3-0 dari UPI dalam laga hari kedua LIMA Blibli WJC 2018. (LIMA)

Bandung- Keseruan laga LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018, berlanjut di hari kedua, Jumat (9/3). Pertandingan beregu putri membuka rangkaian laga yang digelar di GOR Lodaya Bandung ini. Pertandingan LIMA Badminton: Blibli.com WJC 2018 tergelar di dua lapangan. Di lapangan 1, hari ini, tersaji laga antara beregu putri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melawan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sementara itu, di lapangan 2, tim putri Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati harus berhadapan dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pasundan (STKIP Pasundan). Poin pertama diraih UPI dari nomor tripel di partai pertama. Kesi Soraya, Mira Meliani dan Rahma Dewi yang mewakili UPI berhadapan dengan tripel Unpad, Qeqe Lestari, Qorima Diez dan Yushi Roshalia. Tripel UPI bermain dominan di kedua gim pada partai pertama. Selisih skor yang besar menunjukkan ketangguhan pukulan-pukulan tripel UPI. Gim pertama berakhir dengan kemenangan UPI 21-8. Alih-alih menyusul, tripel Unpad justru menambah besar selisih skornya di gim kedua. Gim kedua ini berakhir dengan skor 21-7 untuk UPI. Pada partai kedua yang mempertandingkan tunggal putri, laga harus berakhir di skor 7-1 untuk kemenangan UPI. Dina Mardiana (UPI) sempat memimpin 3-0 atas Muthiara Hasna (Unpad). Akhirnya, Muthiara mampu mencetak poin pertamanya dan mengubah kedudukan menjadi 3-1. Namun, pendaratan yang kurang sempurna dari Muthiara usai mencetak poin pertamanya itu mengharuskan Muthiara mendapatkan perawatan medis. Dengan langkah yang tertatih, Muthiara mencoba melanjutkan laganya di partai kedua ini. Namun, pada poin 1-7, Muthiara terpaksa mengundurkan diri dari lapangan. Partai kedua ini pun dimenangi UPI. Kekuatan UPI kembali terlihat dari pasangan Trya Nur/Verent Nanda. Pada partai kedua yang mempertandingkan nomor ganda, UPI mendominasi pukulan kencang ke arah Anisa Purnama/Bamega Anisa (Unpad). Di gim pertama, Trya Nur/Verent Nanda menang 21-10. Pada gim kedua, selisih tiga poin terjadi hingga istirahat turun minum, 11-7 untuk pasangan UPI. Hingga akhir laga, ganda Unpad hanya mampu menghasilkan satu poin tambahan. Gim kedua kembali dimenangi ganda UPI dengan skor akhir 21-8. “Alhamdulillah kami menang 3-0. Target kami sapu bersih di pertandingan hari ini. Dari segi kualitas, saya yakin tunggal putri kami unggul. Namun, karena tadi tunggal Unpad mengalami cedera, kami mendapat keuntungan juga. Ada kesempatn beristirahat lebih lama,” kata pelatih beregu putri UPI, Cecep Alawi. Laga pada Sabtu (10/3) menjadi partai sengit di lapangan 1 GOR Lodaya, Bandung. Dua tim kuat, UPI dan STKIP Pasundan akan saling berhadapan untuk memamerkan ketangguhannya. (Adt)

Buka Kemenangan Lewat Partai Tripel, Putri UPI Unggul 3-0 Atas UIN SGD

Diawali Nomor Triple, Universita Pendidikan Indonesia unggul atas UIN SGD. (LIMA)

Bandung- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) catat kemenangan pertama dalam laga LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018 pada Kamis (8/3). UPI mengadaskan perlawanan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung dengan skor 3-0, di lapangan 2 GOR Lodaya Bandung. UPI mendapatkan poin pertamanya dari partai tripel. UPI menurunkan Dwi Erina, Kesi Soraya dan Mira Meliani sebagai wakil tripelnya. Sementara itu, Reni Putri, Rosita Noor dan Siti Rizki mewakili UIN SGD di partai pertama. Pertandingan partai pertama berakhir dengan kemenangan tripel UPI 21-4 dan 21-4. Pada partai kedua di nomor tunggal putri, UPI kembali dominan. Partai kedua nomor tunggal kembali dimenangi UPI yang menurunkan Dina Mardina. Dina tampil cemerlang melawan Rofi Farijah (UIN SGD) di dua gim partai kedua dengan skor 21-5 dan 21-8. Ini menjadi poin kedua untuk UPI. Di partai terakhir, UIN SGD masih belum mampu imbangi permainan UPI. Di nomor ganda putri ini, UPI, yang diwakili pasangan Triya Nur dan Verent Nanda berhasil sapu bersih di dua gim. Triya/Verent (UPI) mengalahkan Nafilah Mayyasya/Sarah Syahirah dengan skor 21-5 dan 21-7. “Para pemain bermain sesuai harapan saya. Kami dapat meraih poin penuh. Hasil pertandingan hari ini bisa menjadi modal untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Cecep Alawi, pelatih tim badminton putri UPI, pada Kamis (8/3). Pada Jumat (9/3), UPI akan berhadapan dengan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sebelumnya, Unpad kalah dari Unikom 0-3. “Melawan Unpad besok, saya mempersiapkan anak-anak untuk tetap semangat. Meski tadi Unpad kalah melawan Unikom, tapi kami tetap harus berjuang dan tidak meremehkan lawan,” tambah Cecep. (Adt)

Hari Pertama LIMA Badminton Blibli WJC 2018, Tim Putra Widyatama Tampil Apik

Laga Nomor beregu Putra antara STIE Ekuita Melawan Univ Widyatama di LIMA Blibli WJC 2018. (LIMA)

Bandung- Sesi kedua LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018 yang digelar di GORK Lodaya Bandung, pada Kamis (8/3), mempertandingkan duel Pul B. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas melawan Universitas Widyatama. Untuk kategori beregu putra mempertandingkan lima partai. Kelima partai tersebut yakni dua nomor tunggal, dua nomor ganda, dan satu nomor tripel. Dari lima partai, Widyatama berhasil memenangi empat partai atas Ekuitas. Pada partai pertama, duel berlangsung cukup berimbang. Namun, Tunggal Ekuitas, Airlangga Trisnoyuwono, berhasil menunjukkan kualitas bermainnya atas Dicky Yaniadi (Widyatama). Pada akhir partai, Airlangga menyumbang satu poin untuk Ekuitas usai laga dengan skor akhir 21-18 dan 21-19. Di partai kedua, Ekuitas menurunkan Muhammad Aldy dan Rizki Dwi di nomor ganda pertama. Pasangan Aldy/Rizki ini belum mampu menyumbang poin kedua untuk Ekuitas. Aldy/Rizki kalah dari ganda kedua Widyatama, Fauzi Ramadhan/Sugeng Adi. Pasangan ganda Widyatama menang atas ganda Ekuitas dengan skor akhir 21-9 dan 21-6. Sehingga, Widyatama berhasil imbangi perolehan poin Ekuitas menjadi 1-1. Poin kedua untuk Widyatama disumbangkan tripelnya, Muhammad Satria, Raka Ashari, dan Renaldy Fachrezzy saat berhadapan dengan tripel Ekuitas, Renaldi Setiawan, Rizki Setiawan dan Yura Teguh. Tripel Widyatama menekuk tripel Ekuitas dengan skor 21-15 di gim pertama. Pada gim kedua partai ketiga, kedua wakil tripel ini bermain sangat ketat. Laga di gim kedua berakhir dengan deuce dengan hasil 24-22 untuk kemenangan tripel Widyatama. Hasil di partai ketiga ini menambah perolehan poin Widyatama menjadi 2-1 atas Ekuitas. Partai keempat, yang mempertandingkan tunggal putra kedua, kembali didominasi permainan Widyatama. Tunggal putra yang diturunkan Widyatama, Sugeng Adi menguasai jalannya pertandingan dengan pukulan-pukulan tanggungnya ke arah Widi Widyan (Ekuitas). Di akhir laga, Sugeng memenangi partai keempat dengan skor 21-15 dan 21-12. Di partai pamungkas, kedua tim bermain cukup ketat. Ekuitas, yang menurunkan Airlangga dan Andy berhasil menangi gim pertama dengan skor 21-15. Namun, di gim kedua, ganda Widyatama membalas. Dicky Yaniadi dan Raka Ashari, pasangan ganda putra Widyatama unggul di gim kedua dengan skor 21-15. Kedua ganda ini pun bermain di babak rubber game. Pada babak rubber game, Dicky/Raka menunjukkan kekompakan permainannya. Pasangan ganda putra ini bermain dominan, sehingga akhirnya dapat menangi babak penentu ini dengan skor akhir 11-5. Poin akhir untuk pertandingan ini pun menjadi 4-1 untuk Widyatama. (Adt)

Strategi Efektif, Indra Jawara Karate Nomor Kata O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta

Indra Lukman juara kata perorangan putra O2SN SMK DKI Jakarta. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indra Lukman, wakil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Telkom Shandy Putra, Jakarta Barat, berhasil menjadi jawara nomor kata perorangan putra di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMK Provinsi DKI Jakarta. Event ini dihelat di SMKN 57 Jakarta Selatan, Kamis (8/3). Ia mengalahkan Muhammad Pajri, wakil SMK Jayawisata 2, Jakarta Timur, dengan skor telak 5-0. “Strateginya itu kalau lawan tampil bagus, maka saya main Kata yang lebih tinggi. Tapi,kalau lawan tampil jelek, saya main bawah dulu. Mungkin tadi strategi saya efektif Karena pas latihan saya lihat lawan itu bagus. Saya malah mikir bakal kalah,” ujar Indra usai pertandingan. Mewakili Provinsi DKI Jakarta di ajang O2SN Tingkat Nasional di Yogyakarta, September mendatang, Indra berharap bisa tampil lebih baik, dan meraih juara nasional. “Tahun lalu untuk tingkat nasional di Medan (Sumatera Utara) saya ikut. Tapi hasilnya mengecewakah. Mudah-mudahan dengan latihan terus dan persiapan yang matang, saya bisa memberikan yang terbaik untuk DKI Jakarta, dan juara,” cetusnya. Sementara, di nomor kata perorangan putri, Fahra Fadyla, wakil SMKN 21, Jakarta Pusat, sukses meraih juara usai mengalahkan wakil SMKN 7, Jakarta Timur, Roidatul Fauziah, dengan skor 5-0. “Dalam pertandingan tadi saya berusaha memberikan yang terbaik. Apapun hasilnya baik menang atau kalah saya sudah siap menerima. Yang penting sabar dan jangan goyang saat tampil. Dan, Alhamdulillah saya bisa menang,” cetus Fahra. (Adt) Hasil Pertandingan : Kata Putra : 1. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat 2. Muhammad Pajri (SMK Jayawisata 2) Jakarta Timur 3. Erza Rifqi Apriansyah (SMK Budi Asih) Jakarta Selatan Kata Putri : 1. Fahra Fadyla (SMKN 21) Jakarta Pusat 2. Salma Hazizah M (SMKP Djadajat) Jakarta Utara 3. Roidatul Fauziah (SMKN 7) Jakarta Timur Kumite Putra : 1. Septian S (SMKN) Jakarta Pusat 2. M. Arsha (SMK Al Wasliyah) Jakarta Timur 3. Indra Lukman (SMK Telkom Shandy Putra) Jakarta Barat Kumite Putri : 1. Salma Hazizah (SMKP Djadajat) Jakarta Utara 2. Roidatul Fauziah (SMKN 7) Jakarta Timur 3. Intan Pitalokasari (SMK Islam ‘AA’) Jakarta Barat

Optimistis Kualitas Atlet, DKI Jakarta Bidik Juara O2SN Tingkat Nasional

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2018. (net)

Jakarta- DKI Jakarta memasang target juara pada edisi ke-11 ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada September 2018. Uju Juhiwa, Ketua Pelaksana O2SN Tingkat Provinsi DKI Jakarta, mengatakan pada pelaksanaan O2SN tahun lalu di Kota Medan, Sumatera Utara, kontingen DKI hanya mampu berada di urutan lima besar. “Harapannya di Yogyakarta kami bisa juara satu. Untuk itu, setelah pelaksanaan O2SN ini, para juara akan kami kumpulkan untuk mengikuti training center (TC),” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 22 Jakarta Timur itu, Kamis (8/3). Ia menyebut untuk bisa mewujudkan target tersebut dibutuhkan dukungan semua pihak. Terlebih, lanjutnya, provinsi lain dipastikan juga telah mempersiapkan diri dengan baik guna meraih hasil maksimal. “Provinsi lain itu kalau bisa mengalahkan DKI Jakarta ada kebanggaan tersendiri. Namun kendala yang kami hadapi itu terkadang atlet DKI kurang termotivasi, lain halnya dengan atlet-atlet di daerah. Rasa kedaerahan mereka itu tinggi. Padahal, fasilitas yang dimiliki DKI sangat lengkap dibandingkan fasilitas yang ada di daerah. Tapi, sepertinya animo atlet DKI itu masih kurang,” tambahnya. Provinsi DKI telah menggelar O2SN yang mempertandingkan lima cabang olahraga, yakni bulutangkis, renang, atletik, karate dan pencak silat, pada 7-8 Maret 2018. “Kegiatan ini dimulai dari tingkat Kecamatan, kemudian Kotamadya, lalu ke tingkat Provinsi. Dan, tiap-tiap Kotamadya itu mengirimkan wakilnya untuk berlaga di tingkat Provinsi. Pemenang di tingkat Provinsi inilah yang nantinya akan kami kirim ke tingkat nasional, baik putra maupun putri,” papar Uju. (Adt)

Tampil Tenang, Dimas Juara Tunggal Putra O2SN SMK Provinsi DKI Jakarta

Pebulutangkis-tunggal-putra-Dimas-Agus-Suryadi-berhasil-mengalahkan-Alvin-Rayhan-di-ajang-O2SN-Tingkat-DKI-Jakarta.-Adt-NYSNMedia

Jakarta- Pebulutangkis tunggal putra wakil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 20 Jakarta Timur, Dimas Agus Suryadi, meraih gelar juara di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3). Ia sukses menyingkirkan wakil SMKN 15 Jakarta Selatan, Alvin Rayhan, dua gim langsung, dengan skor 21-12, 21-17. “Gim pertama saya main terburu-buru. Di gim kedua saya coba rubah strategi, karena lawan main menyerang, maka saya banyakin main bola turun, dan itu berhasil,” ujar Dimas, usai pertandingan. Dimas menyebut tak ada instruksi khusus dari pelatih di partai pamungkas itu. “Instruksi khusus itu tidak ada. Saya diminta untuk bermain tenang, dan sebisa mungkin untuk jangan banyak membuang bola, karena tahu tipe dia itu mainnya nyerang,” sambungnya. Sementara, di sektor tunggal putri, wakil SMK Strada I Jakarta Pusat, Marccella Malinda, sukses menjadi kampiun usai menaklukkan wakil SMK Kasih Ananda Jakarta Utara, Viyati Alfiani Dianty, dua gim langsung, dengan skor 22-20, 21-11. “Target pribadi harus menang, sehingga saya berusaha keras untuk mencapainya. Kemudian saya juga mengikuti instruksi dari pelatih supaya bermain lebih tenang, fokus, dan jangan kebawa emosi,” tukasnya. “Kalau untuk lawan sebenarnya mainnya bagus, tapi karena mengikuti irama permainan saya, sehingga lawan mainnya jadi kurang fokus. Ini menjadi keuntungan buat saya sehingga bisa ambil poin dan menang di pertandingan ini,” jelas Marccella. (Adt) Daftar Pemenang: Tunggal Putra : 1. Dimas Agus Suryadi (SMK PGRI 20) Jakarta Timur 2. Alvin Rayhan (SMKN 15) Jakarta Selatan 3. Austin Nathanael (SMK Strada I) Jakarta Pusat 4. Rafi Indrajati (SMK Bina Insan Mandiri) Jakarta Barat Tunggal Putri : 1. Marccella Malinda (SMK Strada I) Jakarta Pusat 2. Viyati Alfiani Dianty (SMK Kasih Ananda) Jakarta Utara 3. Tia Safitri (SMKN 43) Jakarta Selatan 4. Risnu Mahesa Putri (SMK Sekesal) Jakarta Pusat

LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 Mulai Terapkan Sistem Nilai Koefisien

LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 kin memakai sistem nilai koefisien bagi para pesertanya. (facebook.com)

Jakarta- Event LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018 mulai bergulir pada Kamis (8/3). Sebelum bertanding di GOR Loday, Bandung, seluruh perwakilan tim mengikuti technical meeting (TM). TM dilakukan untuk melakukan persiapan sebelum memulai pertandinganada Rabu (7/3), bertempat di Hotel Malaka, Bandung, pada Rabu (7/3). Sembilan tim putra dan lima tim putri dari region Jawa Barat akan saling bersaing. Selain di nomor beregu, LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 juga mempertandingkan nomor perseorangan. David Leopold, Staf Kompetisi dan Pertandingan LIMA, membuka proses TM LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 ini. Ia menjelaskan seluruh aturan pertandingan LIMA Badminton 2018 kepada para perwakilan peserta. Pada musim keenam ini, LIMA memberlakukan sistem nilai koefisien untuk seluruh perguruan tinggi yang pernah, dan baru mengikuti LIMA Badminton. Nilai koefisien ini ditentukan dari intensitas keikutsertaan perguruan tinggi dalam kompetisi LIMA. Perolehan gelar dan penghargaan mempengaruhi nilai koefisien ini. Keuntungan nilai koefisien tinggi untuk conferencenya guna menentukan banyaknya tim yang akan dikirim melaju ke fase Nasional. Nilai koefisien ini digunakan untuk pembagian tim di tiap grupnya. Sehingga, perguruan tinggi yang memiliki nilai koefisien, tak perlu lagi melakukan undian untuk menentukan posisi grupnya. Di ajang LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 ini, enam perguruan tinggi nomor beregu putra sudah mengantungi nilai koefisien. Mereka yakni UPI, STKIP Pasundan, Unisba, Unikom, Widyatama dan Unpad. Untuk tim putra Unigal, STIE Ekuitas, dan UIN SGD, masih harus melakukan pengundian, karena ketiga tim tersebut belum memiliki nilai koefisien. Sistem kompetisi dalam LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 ini yaitu setengah kompetisi untuk kategori beregu, dan sistem gugur untuk kategori perseorangan. (Adt) Hasil Undian LIMA Badminton Blibli.com WJC 2018 untuk kategori beregu   Beregu Putra Pul A: UPI STKIP Pasundan Unisba Unigal Pul B: Unikom Utama Unpad STIE Ekuitas UIN SGD   Beregu Putri Pul X: UPI Unikom STKIP Pasundan Unpad UIN SGD

LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference 2018 Besok Berputar di Bandung

LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference 2018 siap berputar mulai 8 Maret. (facebook.com)

Jakarta- Rangkaian Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton memasuki musim keenamnya pada 2018. LIMA Badminton region Jakarta Raya sukses digelar pada 25 Februari hingga Sabtu (3/6). Pekan ini, LIMA Badminton berputar di region Jawa Barat, dengan titel LIMA Badminton: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2018. Event kompetisi badminton antarmahasiswa ini digelar mulai 8-14 Maret 2018 di GOR Lodaya, Bandung. Sembilan tim putra dan lima tim putri dari region Jawa Barat akan bertanding di LIMA Badmiton: Blibli.com WJC 2018 ini. Selain nomor beregu, LIMA Badminton: Blibli.com WJC 2018 ini juga meampilkan nomor perseorangan. Tercatat 14 wakil tunggal putra dan 10 pasang ganda campuran akan saling bersaing. Pada season 5 (2017 lalu), STKIP Pasundan memenangi LIMA Badminton untuk kategori beregu putra, sedangkan UPI menjadi jawara kategori putri pada fase conference di region Jawa Barat. Ke-9 tim putra yang tampil yakni STKIP Pasundan, Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Galuh (Unigal), STIE Ekuitas, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Widyatama (Utama), Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Universitas Parahyangan (Unpar), UIN Sunan Gunung Djati (UIN SGD), dan Universitas Islam Bandung (Unisba). Untuk beregu putri akan disajikan oleh tim dari STKIP Pasundan, Unpad, UPI, Unikom, dan UIN SGD. (Adt)

Ganda Putra Stabil, PBSI Bidik Satu Gelar di All England 2018

Ganda Putra Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon sukses menjuarai All England 2017. (vice.com)

Jakarta- All England Open 2018 BWF World Tour Super 1000 jadi target besar pertama yang dibidik PBSI. Kejuaraan tertua ini memiliki gengsi tersendiri di mata para pebulutangkis sejak dulu. All England 2018 akan dilangsungkan di Arena Birmingham, Birmingham, pada 14-18 Maret 2018. Tahun lalu, Indonesia mengukir prestasi manis lewat satu gelar yang diraih pasangan fenomenal Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Kini Marcus/Kevin yang duduk di peringkat satu dunia, kembali menjadi andalan untuk meraih gelar. “All England ini persiapannya serius, ini salah satu milestone PBSI. All England merupakan event penting, di turnamen ini akan diterapkan beberapa regulasi baru dari BWF seperti aturan tinggi servis dan tanpa babak kualifikasi,” kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI yang menjadi Manajer Tim Indonesia pada Selasa (5/3). Nada optimistis juga disampaikan Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. “All England jadi salah satu target kami. Semua atlet pasti maunya lebih, tiap sektor punya target masing-masing. Saat ini ganda putra paling stabil, tetapi masih ada sektor ganda campuran, ganda putri dan tunggal putra,” kata Sussy. Ada beberapa hal menarik yang ditunggu-tunggu di All England 2018. Yang pertama adalah penerapan aturan tinggi maksimal servis yaitu 115 cm dari permukaan lapangan. Aturan ini untuk pertama kalinya akan diuji coba di All England 2018. Selain itu, pasangan Juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto seolah kembali bernostalgia setelah di All England 2018 mereka kembali reuni dan dipasangkan bersama. Sejak tahun 2018, Praveen/Debby resmi berpisah. Debby dipasangkan dengan Ricky Karanda Suwardi, sedangkan Praveen bersama Melati Daeva Oktavianti. Namun karena alasan rangking yang belum mencukupi, kedua kombinasi baru ini belum beraksi di All England 2018. Kesempatan ini dimanfaatkan Praveen/Debby untuk mencoba lagi. Susy berharap tampilnya Praveen/Debby dapat beriringan dengan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang juga pernah mencetak prestasi gemilang dengan meraih gelar hat-trick di All England 2012, 2013 dan 2014. “Praveen/Debby akan berpasangan lagi di All England 2018, mereka kan pernah juara di sini. Kami berharap dapat format ganda campuran terbaik, supaya bisa bahu membahu dengan Tontowi/Liliyana,” ujar Susy. “German Open dan All England menjadi turnamen yang kami pantau, kami mau melihat bagaimana hasil yang diraih para pemain, untuk pemilihan tim inti Piala Thomas dan Uber. Pokoknya untuk Piala Thomas dan Uber serta Asian Games, yang terbaik yang akan masuk tim inti,” tutur Susy. Sebagian pemain akan mengikuti German Open 2018 BWF World Tour Super 300 pada 6-11 Maret 2018. Tim akan berangkat pada Sabtu, 3 Maret 2018. Sedangkan mereka yang hanya berlaga di All England 2018, akan berangkat pada Minggu, 11 Maret 2018. (Adt) Daftar Pemain serta lawan pertama mereka di All England 2018 : Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting (INA) vs Tommy Sugiarto (INA) Jonatan Christie (INA) vs Wong Wing Ki Vincent (HKG) Tunggal Putri Fitriani (INA) vs Soniia Cheah (MAS) Ganda Putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1/INA) vs Angga Pratama/Rian Agung Saputro (INA) Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (INA) vs Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (MAS) Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (INA) vs Jacco Arends/Ruben Jille (NED) Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu (6/INA) vs Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (BUL) Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (INA) vs Chloe Birch/Jessica Pugh (ENG) Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta (INA) vs Chang Ye Na/Kim Hye Rin (KOR) Ganda Campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (1/INA) vs Evgenij Fremin/Evgenia Dimova (RUS) Praveen Jordan/Debby Susanto (4/INA) vs Lee Yang/Hsu Ya Ching (TPE) Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja (INA) vs Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (MAS)

Cari Pelapis Baru, Duet Ganda Putri Pelatnas PBSI Siap Dirombak

Pasangan Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari pernah meraih emas Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. (badmintonindonesia.org)

Jakarta- Guna mencari pelapis baru, induk organisasi bulutangkis seluruh Indonesia (PBSI) bakal merombak pasangan ganda, utamanya di sektor ganda putri. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih menjadi pilar utama di sektor ganda putri. Prestasi yang ditorehkan pasangan kombinasi senior dan junior itu terbilang gemilang. Tercatat, dari sembilan turnamen yang diikuti pada tahun lalu, Greysia/Apriyani membawa pulang dua gelar yakni Thailand Open dan Prancis Open. Sementara, pada tahun ini, pasangan yang bertengger di rangking 7 dunia itu memulai prestasinya dengan menjadi runner-up di Indonesia Masters BWF World Tour Super 500. Dan, kekalahan di kandang sendiri dibayar lunas pasangan Pelatnas Cipayung itu dengan menjuarai India Open BWF World Tour Super 500, pada 4 Februari lalu. Eng Hian, Pelatih Pelatnas Ganda Putri, mengatakan dalam waktu sepekan kedepan bakal ada pengumuman terkait perombakan pasangan di sektor ganda putri. “Kalau Greysia/Apriyani posisinya tetap aman,” tukasnya di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Namun, ia masih enggan untuk mengungkapkan pasangan mana saja yang bakal dirombaknya. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan salah satunya adalah Nitya Krishinda Maheswari. Nitya merupakan teman duet Greysia, sebelum dipasangkan dengan Apriani. Dobel Greysia/Nitya pernah menorehkan prestasi membanggakan saat menyabet emas Asian Games 2014, di Incheon, Korea Selatan (Korsel). Setelah itu, karena harus melalui masa pemulihan akibat operasi cedera lutut pada Desember 2016, Nitya dipisahkan dengan Greysia. Usai pulih, Nitya kemudian dipasangkan dengan Yulfira Barkah. Pasangan itu memulai debut di ajang USM Flypower Indonesia International Challenge, Oktober 2017. Namun, sejauh ini pasangan Nitya/Yulfira belum menunjukkan progres yang signifikan. Eng Hian menyebut terdapat kemungkinan bila Nitya menjadi salah satu pemain yang bakal terkena perombakan. “Para pemain yang terkena bongkar pasang ini akan turun perdana pada bulan April,” cetusnya. Ia melanjutkan tujuan dari perombakan pasangan ini adalah mencari hasil serta kualitas yang lebih baik dari sekarang. “Itu yang saya cari. Memiliki kualitas yang sama dan bisa bersaing dengan papan atas,” tutup pria yang akrab disapa Koh Didi itu. (adt)

Lawan Cedera, Alvindo Juara Tunggal Putra LIMA Badminton National 2018 Seri Jakarta

Ilham Sri Yulianto (merah) saat menghadapi Alvindo Saputra di babak final Badminton National LIMA 2018. (Prast/NYSN.com)

Jakarta- Pebulutangkis unggulan wakil Universitas Trisakti (USAKTI) Jakarta, Alvindo Saputra, berhasil meraih gelar juara pada ajang Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton National 2018, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (3/3). Ia menaklukkan kompatriotnya, Ilham Sri Yulianto. Alvindo mengaku pada pertandingan kali ini dirinya bermain tanpa beban dan berusaha menikmati pertandingan. “Saya sudah sering bermain sama Ilham. Kebetulan Ilham itu yunior saya di klub. Jadi sudah tahu cara bermainnya bagaimana,” tutur Alvin, sapaannya, usai pertandingan. “Sebenarnya Ilham bermain sangat bagus, apalagi sudah bisa sampai ke final. Cuma dia memang lagi cedera, sehingga tidak bisa mengeluarkan kemampuannya secara maksimal,” sambung pria asal Jakarta ini. Sementara, Ilham mengatakan akibat cedera yang diderita membuat permainannya tidak berkembang. “Kendalanya memang cedera. Jadi mau dimaksimalin mainnya juga susah. Apalagi minggu depan ada Sirkuit Nasional (Sirnas), dan saya harus ikut, makannya harus jaga-jaga juga biar nggak tambah parah. Makannya saya pilih ngalah, lagipula sama-sama dari Trisakti, ya sudah nggak apa-apa,” bebernya. Pada gim pertama, Ilham sebetulnya bermain baik saat dirinya mampu memberikan perlawanan ketat, hingga skor imbang 5-5. Namun, Alvin berhasil menambah empat skor berturut-turut dari kompatriotnya itu hingga skor menjadi 9-5. Setelah paruh gim pertama, Ilham kesulitan untuk mengejar poin Alvindo. Juara bertahan itu akhirnya berhasil menyudahi perlawanan Ilham di gim pertama dengan skor 21-11. Dan, akibat cedera yang dialami Ilham, maka pertandingan gim kedua tidak dilanjutkan. Sementara, peringkat ketiga diraih wakil Universitas Pelita Harapan (UPH) Keinth Chia. Ia sukses menumbangkan rekannya Tommy Boentoro, dua gim langsung, dengan skor 21-13, 21-18. (adt) Berikut Hasil Pertandingan LIMA Badminton Nasional 2018: Tunggal Putra: 1. Alvindo Saputra (USAKTI) 2. Ilham Sri Yulianto (USAKTI) 3. Keinth Chia (UPH) Tunggal Putri: 1. Made Deya Surya Saraswati (BINUS) 2. Ni Made Pranita Sulistya Devi (BINUS) 3. Marsha Indah Salsabila (USAKTI) Ganda Campuran : 1. Ario B./Felicia P. (USAKTI) 2. Ardy N./Anisa N. A. (USAKTI) 3. Wahyu H./Rahmadhani H. P. (USAKTI) Beregu Putra: 1. Universitas Trisakti 2. Universitas Budi Luhur 3. Universitas Negeri Jakarta Beregu Putri: 1. Universitas Trisakti 2. Universitas Bina Nusantara 3. Universitas Pelita Harapan

Anthony Waspada Dalam Mengahadapi Duel Dengan Momotoa, Pemain Bulutangkis Terbaik Jepang

pebulutangkis_anthony_ginting

Jakarta – Pemain tunggal andalan Indonesia Anthony Ginting berpeluang berduel dengan pebulutangkis terbaik Jepang Kento Momota di babak pertama German Open 2018 BWF World Tour Super 300, pada 6-11 Maret. Pertemuan kedua pemain ini bisa terlaksana, bila Momota mampu lolos dari babak kualifikasi yang harus dilewatinya. Pebulutangkis asal Negeri Sakura itu diketahui baru kembali bermain setalah absen dari kompetisi selama satu tahun lebih. Sedangkan Anthony saat ini bertengger diperingkat sembilan dunia. Bisa dipastikan duel kedua pebulutangkis ini sangat dinanti di German Open 2018. “Pasti Momota mau balik lagi (ke jajaran top dunia). Walaupun dia sempat absen, saya harus tetap waspadai dia. Pertemuan terakhir kami sudah lama sekali, saya sudah lama tidak melihat permainannya secara langsung,” sebut Anthony seperti dikutip situs resmi PBSI, Selasa (27/2). “Senjatanya Momota itu adalah main sabar, dia mainnya ngatur. Mirip-mirip dengan Chen Long (Tiongkok), tetapi Chen Long postur tubuhnya lebih ‘galak’, jadi kalau salah arah pengembalian bola, bisa kehilangan poin. Menghadapi Momota, saya harus bermain lebih sabar,” sambungnya. Pada turnamen Badminton Asia Team Championships 2018, beberapa waktu lalu, penampilan Anthony tidak maksimal karena mengalami cedera pada engkel kanannya. “Kondisi engkel saya sekarang sudah agak baikan,” cetus juara Daihatsu Indonesia Masters 2018 itu. (adt)

Bobby Setiabudi, Pebulutangkis 17 Tahun Ini Incar Gelar Juara di Belanda

pemain_tunggal_bobby_setiabudi

Jakarta-Bobby Setiabudi, pebulutangkis binaan klub PB Djarum mengincar gelar juara pada turnamen bulutangkis junior 2018, yang dihelat di Hall Duinwijck, Belanda, 28 Februari – 4 Maret mendatang. Remaja berusia 17 tahun itu, mengaku sudah melakukan persiapan secara maksimal dan dirinya juga telah siap untuk bertanding. “Semoga bisa tampilkan permainan yang paling terbaik di kejuaraan nanti dan mudah-mudah juga dapat hasil yang bagus,” cetus juara Djarum Sirkuit Nasional Jawa Tengah Open 2017 (tunggal remaja putra) itu, seperti dikutip pbdjarum.org, Senin (26/2). Meski diakui untuk mencapai target yang diinginkannya terbilang berat, namun bagi pebulutangkis kelahiran Situbondo, Jawa Timur, 22 Maret 2001, turnamen di Negeri Kincir Angin tersebut bisa dijadikan sebagai ajang menambah pengalaman bertanding. “Setidaknya dapat pengalaman kalau hasilnya tidak memuaskan. Sekaligus ingin menakar kemampuan bermain juga. Semoga saja selama bertanding tidak ada kendala,” sambungnya. Di laga perdana, Bobby bakal berhadapan dengan wakil India Rahul Bharadwaj B M. Berdasarkan data, kedua pemain ini belum pernah bertemu sekalipun. “Pemain India biasanya kuat dan ulet, jadi saya harus berani bertahan dan harus percaya diri. Meski belum pernah bertemu dengan pemain India itu yang penting fokus mainnya dan sudah in duluan ketika dilapangan nanti,” tutup juara Wali Kota Surabaya Bank Jatim Victor Open 2017 (tunggal remaja putra) itu. (adt)

Juara Awal Tahun, Anthony Ginting Bidik Rangking Top Five

Anthony Sinisuka Ginting, Pemain tunggal putra Indonesia telah berhasil menjuarai Indonesia Masters 2018, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, 28 Januari 2018. Dilansir dari tempo.co (28/01/2018), kesuksesannya mengalahkan pemain Jepang, Kazumasa Sakai tersebut dipersembahkan untuk keluarga dan pemain tunggal putra Indonesia lain. Gelar tersebut merupakan gelar kedua Ginting di tingkat Superseries. Tahun 2017, ia berhasil menjuarai Korea Open 2017. Prestasi ini menjadi pacuan “semangat” bagi pemusatan latihan nasional tunggal putra Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia yang sedang minim prestasi. Pelatih Ginting berkata harus tetap rendah hati, karena setelah juara satu, akan ada juara-juara lain. Prestasi-prestasi tersebut buat Ginting merupakan motivasi tersendiri baginya. Ia pun bersemangat untuk terus meningkatkan pretasinya, dengan berada di peringkat 16 dunia, juga menargetkan meningkatkan rangkingnya di tahun 2018 ini. Untuk rangking Ginting ingin masuk top ten atau top five. Namun, Ginting tidak memikirkan menggebu-gebu, ia tetap mencoba maksimalkan setiap pertandingan yang ada.

Marcus/Kevin Berhasil Raih Gelar Perdana 2018

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo raih kemenangan pada Indonesia Master 2018, di Istora Senayan, Minggu (28/01/2018) Dilansir dari sports.sindonews.com (28/01/2018), meski sempat tertekan di game pertama dan kalah 11-21, akhirnya Marcus/Kevin menang atas Li Junhui/Liu Yuchen. Pada game kedua, Marcus/Kevin tampil lebih agresif, dengan banyak memaksa Li Junhui/Liu Yuchen bermain bola-bola atas. kedua pasangan ini menampilkan strategi permainan cepat, silih berganti melakukan serangan smes kencang. Akhirnya, sukses di game tersebut dengan 10-21. Game ketiga, Marcus/Kevin memimpin 5-1. Dengan penampilan konsisten, sukses mengalahkan perlawanan pasangan China tersebut dengan skor 21-16. Kemenangan itu menjadi gelar perdana di 2018.

Setahun Berpasangan, Greysia Polli Dan Apriyani Rahayu Bidik Emas Asian Games 2018

Greysia-Polii-Apriyani-Rahayu

Jakarta- Duet ganda putri kebanggaan Indonesia, Greysia Polli dan Apriyani Rahayu menjadi salah satu pasangan yang ditargetkan membawa pulang emas untuk Indonesia di Asian Games 2018. Mereka belum setahun dipasangkan, namun berbagai prestasi sudah mereka raih. Salah satunya menjadi juara di Perancis Terbuka Super Series 2017, yang merupakan gelar pertama bagi ganda putri Indonesia sejak 20 tahun tidak berhasil menjadi juara. Mereka juga pernah menjadi juara di ajang GrandPrix Gold di Thailand Terbuka dan menjadi pasangan ganda putri peringkat ke-11. Dengan modal ini, tak heran mereka percaya diri dan santai menghadapi Asian Games yang dilaksanakan Agustus mendatang. “Beban sih nggak. Saya enjoy saja, karena kak Greysia juga tak harus menuntut ini itu. Jalani saja dan tunjukkan yang terbaik,” ungkap Apriyani pada Kamis (18/1) dalam lansiran detik.com Apriyani merasa ia sudah sangat klop dengan Greysia meski belum genap setahun dipasangkan. Tinggal mematangkan kekurangan masing-masing bersama Greysia. “Kami sudah sama-sama tahu pola main dilapangan sudah klop tinggal mematangkan kekurangan masing-masing saja,” tambahnya Bagi Apriyani, negara-negara lain juga sudah menyiapkan strategi untuk bisa menang terutama untuk China dan Jepang yang sangat kuat bermain dilapangan. (put)

Penerus Keluarga Sugiarto di Bulutangkis Indonesia

Penerus-Sugiarto-di-Bulutangkis-Indonesia

Bagi para penggemar bulutangkis Indonesia, pastinya sudah tak asing dengan nama legenda hidup Icuk Sugiarto. Icuk merupakan atlet tunggal putra terbaik kepunyaan Indonesia di era 80-an. Berbagai prestasi mampu di dulangnya, untuk membawa nama harum Indonesia. Dikenal dengan staminanya yang kuat, membuat dirinya mampu memenangi Kejuaraan Dunia III di Denmark pada tahun 1983 melawan Liem Swie King. Pada tahun 1989, Icuk memutuskan pensiun sebagai atlet. Tetapi, generasi Sugiarto tak akan pernah sirna untuk membawa nama bulutangkis Indonesia berprestasi. Tommy Sugiarto dan Jauza Fadhilla Sugiarto, melanjutkan karir sang ayah sebagai pemain bulutangkis. Tommy Sugiarto – Tunggal Putra Indonesia Pria kelahiran 31 Mei 1988 ini merupakan, anak kedua dari legenda bulutangkis Indonesia. Di usiannya yang masih belia, Tommy sudah membawa klub Pelita Bakrie menjadi jawara di kejuaraan tingkat cabang PBSI Jakarta Barat. Bahkan di tahun 2008, Tommy masuk sebagai tunggal putra keempat tim Piala Thomas. Sering berjalannya waktu, Tommy mampu meraih gelar superseries pertamanya di tahun 2013 tepatnya di kejuaraan Singapura Open Superseries. Kini, prestasinya mulai sedikit meredup. Tommy masih kalah saing dengan juniornya seperti Jonatan Cristie yang menduduki peringkat 14 dunia dan Anthony Sinisuka Ginting peringkat 13 dunia. Sedangkan, Tommy hanya menduduki peringkat 25 dunia. Walaupun ia juga sempat menduduki peringkat tiga dunia pada tahun 2014. Jauza Fadhilla Sugiarto – Ganda Putri Indonesia Anak bungsu Icuk Sugiarto yakni, Jauza Fadilla Sugiarto sudah mulai menemukan prestasi bulutangkisnya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) DKI Jakarta tahun 2017. Dimana, Jauza mendapat tiga medali emas dari kategori tunggal putri, ganda putri dan beregu. Jauza lebih memilih bermain di sektor ganda putri berpasangan dengan Ribka Sugiarto. Ada yang unik, Ribka Sugiarto yang menggunakan nama belakang Sugiarto, ternyata bukan anak dari Icuk Sugiarto. Kendati demikian, pasangan cantik ini mampu memenangi Malaysia Internasional Junior Open 2017. Jauza dan Ribka kini menduduki peringkat 217 dunia. Tentunya, bagi masyarakat Indonesia hanya bisa berdoa agar penerus Sugiarto di bulutangkis bisa menyamai pencapain sang ayah, Icuk Sugiarto.(pah/adt)