Legenda Bulutangkis Ingin Prestasi ‘The Minion’ Terjaga Hingga Olimpiade 2020

Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata berharap performa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon terjaga hingga Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. (pbdjarum)

Jakarta- Sederet prestasi ditorehkan duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka berhasil menjawab 22 tahun penantian adanya ganda putra Indonesia yang mampu menjuarai All England dua kali berturut-turut. Terakhir, sejarah itu dicatat pasangan ganda Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995 dan 1996). Harapannya, prestasi cemerlang ‘The Minions’ terjaga hingga Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. Hal itu dikatakan legenda bulutangkis Tanah Air, Christian Hadinata. “Semoga penampilan mereka tetap terjaga dan puncaknya itu di Olimpiade 2020. Asalkan, mereka mampu mempertahankan performanya seperti yang ditunjukkan saat ini,” ujar Christian, pada Rabu (28/3). Christian adalah salah satu legenda Indonesia yang juga meraih gelar All England di nomor ganda putra, secara beruntun bersama Ade Chandra, pada 1972 dan 1973. Namun, ia memberi catatan jika pertandingan seperti Olimpiade sangat luar biasa. Ditambah, Kevin/Marcus akan menjadi tumpuan Merah Putih dalam meraih medali emas pesta olahraga sejagat itu. Faktor non teknis, disebut pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 68 tahun silam itu, menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan mereka di ajang pesta olahraga empat tahun sekali itu. “Di Olimpiade, pressure mentalnya luar biasa. Atlet yang digadang-gadang meraih medali emas, malah gagal saat di Olimpiade. Contohnya, ganda Korea Selatan (Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong). Juga Lin Dan, tunggal dari Tiongkok,” ungkap peraih juara All England di nomor ganda campuran bersama Imelda Wiguna (1979). (Adt)

Kampiun All England Beruntun, Kevin Sanjaya Banjir Bonus Dan Penghargaan

Banjir Hadiah dan Penghargaan bagi Kevin Sanjaya, atlet binaan PB Djarum yang mempertahankan gelar All England 2018 berasama Marcus Gideon. (Pras/NYSN)

Jakarta- Ganda putra terbaik Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mencatatkan sejarah di pentas bulutangkis dunia. The Minions sukses menjadi kampiun di turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia, All England 2018. Di laga final, pasangan Pelatnas Cipayung itu menyingkirkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dua gim langsung, 21-18, 21-17. Bagi pasangan nomor satu dunia tersebut, ini gelar juara yang diraih secara beruntun, dimana pada tahun lalu, mereka sukses merobohkan pasangan Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Sebagai bentuk apresiasi, Djarum Foundation memberi bonus sebesar Rp 200 juta. Selain itu, duet binaan PB Djarum itu juga mendapat bonus dari Blibli.com, berupa voucher senilai Rp 40 juta dan tiket.com senilai Rp 10 juta, serta TV LED 55 inchi. Sehingga total bonus yang diterima pebulutangkis kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu sebesar Rp 250 juta. Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan Djarum Foundation konsisten untuk memberi penghargaan pada atlet-atlet PB Djarum yang meraih prestasi tingkat dunia. “Kami sangat bangga, karena konsistensi Kevin dalam meraih prestasi semoga bisa menjadi contoh dan pelecut semangat bagi para junior-juniornya dalam meraih hasil yang lebih baik lagi,” ujar Yoppy dalam acara jumpa pers pemberian penghargaan di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta, Rabu (28/3). Sementara, Kevin, mengungkapkan torehan prestasi yang diraihnya tidak terlepas dari dukungan dan kesempatan yang didapatkan selama menimba ilmu di PB Djarum. Bergabung dengan PB Djarum, lanjut Kevin, dianggapnya sebagai modal utama untuk menjadi pebulutangkis yang mampu meraih berbagai prestasi tingkat dunia. “Mempertahankan gelar di ajang sebesar All England merupakan tanggung jawab besar, karena ini menyangkut nama dan harga diri bangsa Indonesia. Tentunya, ini tak lepas dari dukungan banyak pihak serta tempaan mental dan ilmu selama bergabung di PB Djarum,” urai Kevin. Sejak meraih All England 2017, Kevin/Marcus, total mengoleksi 10 gelar juara termasuk Superseries, BWF World Tour 500 dan BWF World Tour Super 1000. Mereka bahkan mencatat rekor tak terkalahkan dalam 19 kompetisi internasional. Disisi lain, apresiasi juga diberikan kepada Herry Iman Pierngadi (Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI), dan Aryono Miranat (Asisten Pelatih), dengan nilai total untuk keduanya sebesar Rp 70 juta, yakni mendapatkan dari Blibli.com senilai Rp 20 juta dan tiket.com senilai Rp 15 juta. (Adt)

Cetak Dobel-dobel All England, Pelatih : Kevin/Marcus Itu Fighter

Menpora menyambut kedatangan pasangan ganda Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon usai meraih gelar All England 2018. (kemenpora)

Jakarta- Indonesia patut bangga atas duet ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka memecahkan rekor 22 tahun ganda putra yang mampu juara All England dua kali beruntun setelah Ricky Soebagja/Rexy Mainaky. Herry Iman Pierngadi, Pelatih Ganda Putra PBSI, mengatakan anak didiknya itu memiliki komitmen luar biasa dan tidak mau mengalah serta menyerah terhadap lawan. “Saya bilang mereka berdua itu fighter sekali,” ujar Herry. Ia menyebut fighting spirit yang dimiliki duet Kevin/Marcus memang menjadi modal utama. Apalagi, tambahnya, mampu merebut gelar secara beruntun di turnamen bergengsi seperti All England, semakin meningkatkan kepercayaan diri bagi pasangan berjuluk ‘The Minions’ itu. “All England itu salah satu ujian buat seorang pebulutangkis. Kalau dia sudah menjuarai All England, Kejuaraan Dunia, Olimpiade, maka level dan kepercayaan diri mereka pasti meningkat,” cetusnya. Berkat keberhasilannya mempertahankan gelar All England, pasangan nomor satu dunia itu mendapatkan bonus dari pemerintah masing-masing sebesar Rp 250 juta, dan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi sebesar Rp 100 juta. “Kami bangga bisa juara dua kali berturut-turut dan membuat sejarah. Senang dan bangga buat Indonesia di luar negeri,” tutur Marcus. “Saya tak menyangka bisa mempertahankan juara. Rasanya itu luar biasa,” timpal Kevin. Kini, prestasi keduanya harus menjadi role model untuk pemain lainnya di tim ganda putra. (Adt)

Superior di All England 2018, Marcus/Kevin Imbangi Rekor Pertemuan

Ganda Andalan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses mempertahankan gelar All England 2018. (net)

Jakarta- Ganda putra utama Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (rangking 1) masih terlalu superior bagi lawan-lawannya di turnamen bulutangkis paling bergengsi dan tertua di dunia, All England 2018 BWF World Tour Super 1000. Melakoni partai pamungkas selama 42 menit, di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (18/3), Marcus/Kevin memaksa wakil Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen (rangking 2) bertekuk lutut. Pasangan kombinasi klub PB Tangkas dan PB Djarum itu menuntaskan pertarungan dua gim langsung, dengan skor 21-18, 21-17. Berkat kemenangan tersebut, The Minions berhasil mempertahankan titel juara yang diraih pada tahun lalu. Hasil itu sekaligus membuat rekor pertemuan kedua pasangan menjadi imbang, 4-4. Fantastik, kemenangan yang diraih pasangan Pelatnas Cipayung terhadap wakil Eropa itu selalu berakhir dalam dua gim, yakni di China Open 2016 (21-18, 22-20), Jepang Open 2017 (21-15, 21-14), dan China Open 2017 (21-15, 21-11). Sementara, empat kemenangan yang didapat Mathias/Carsten atas Marcus/Kevin harus dilalui dalam drama pertarungan tiga gim. Masing-masing di Malaysia Open 2015 (20-21, 21-13, 21-15), Singapura Open 2017 (11-21, 21-11, 21-15), Sudirman Cup 2017 (16-21, 24-22, 23-21), dan Korea Open 2017 (21-19, 19-21, 21-15). (Adt) Hasil Pertandingan All England 2018 1. Tunggal Putra : Shi Yuqi (China) vs Lin Dan (China) 21-19, 16-21, 21-9 2. Tunggal Putri : Tai Tzu Ying (Taiwan) vs Akane Yamaguchi (Jepang) 22-20, 21-13 3. Ganda Putra : Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) vs Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) 21-18, 21-17 4. Ganda Putri : Kamilla Raytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark) vs Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) 21-19, 21-18 5. Ganda Campuran : Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) 15-21, 22-20, 21-16

Marcus/Kevin Lolos Semifinal All England 2018, Hafiz/Gloria Gagal Bikin Kejutan

Ganda Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melaju ke semifinal All England 2018. (vice.com)

Birmingham- Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (rangking 1), lolos semifinal All England 2018 BWF World Tour Super 1000, di Arena Birmingham, Inggris, Jumat (16/3). Pasangan Pelatnas Cipayung itu menang mudah atas wakil Taiwan Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin (rangking 7), dua gim langsung, dengan skor 21-15, 21-13, dalam waktu 29 menit. Berkat kemenangan itu, duet Mera Putih yang merupakan unggulan pertama turnamen makin memperlebar jarak rekor pertemuannya dengan Chen/Wang. Dari tiga pertemuan sebelumnya, Marcus/Kevin selalu unggul, yakni di India Open 2016 (21-11, 21-17), dan India Open 2017 (21-17, 21-17), dan di Indonesia Masters 2018 (20-22, 21-14, dan 21-14). Sayang, di sektor ganda campuran, dobel Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (rangkin 47) gagal membuat kejutan. Mereka harus menelan pil pahit setelah ditaklukkan wakil China Zhang Nan/Li Yinhui (rangking 22), lewat pertarungan sengit tiga gim berdurasi 1 jam 5 menit, dengan skor 14-21, 21-18, 18-21. Ini menjadi kemenangan pertama bagi Zhang/Li atas pasangan non unggulan Indonesia itu. Sebab, kedua pemain belum pernah bertemu sekalipun di ajang turnamen bulutangkis internasional. Setali tiga uang, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto (rangking 6) harus terhenti. Dobel mix ini takluk usai disingkirkan wakil Denmark Mathias Christiansen/Christinna Pedersen (rangking 16). Praveen/Debby langusng tersungkur dua gim langsung dengan skor 16-21, 15-21, pada pertarungan berdurasi 45 menit. (Adt)

Tantang Wakil Jepang, Pebulutangkis 19 Tahun Asal Garut Siap Main Lepas

Pebulutangkis tunggal putri Fitriani tantang wakil Jepang Nozomi Okuhara di babak kedua All England 2018. (badmintonindonesia.org)

Jakarta- Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani (rangking 36), menantang wakil Jepang Nozomi Okuhara (rangking 6), di babak kedua All England 2018 BWF Word Tour Super 1000, di Arena Birmingham, Inggris, Kamis (15/3). Pebulutangkis Pelatnas Cipayung itu, mengaku akan bermain lepas melawan unggulan tujuh turnamen tersebut. “Saya akan bermain lepas dan tidak buru-buru menyerang, karena bisa jadi bumerang juga buat saya,”ujar pebulutangkis kelahiran Garut, Jawa Barat. Berdasarkan catatan, kedua pemain belum pernah bertemu. Anak pasangan Dede Abdul Rochman (ayah) dan Eti Sukmiati (ibu) itu memiliki peluang menaklukkan pebulutangkis Kelahiran Nagano, Jepang itu. Fitriani melaju ke babak kedua, usai mengandaskan Soniia Cheah (Malaysia), melalui drama pertarungan tiga gim. Ia menang dengan skor 16-21, 21-18, dan 21-9. Sementara, Nozomi sukses menyingkirkan wakil China Taipeh, Pai Yupo (rangking 20), dua gim langsung, dengan skor 21-15, 21-8. (Adt)

Tebus Kekalahan Greysia/Apriyani, Della Destiara/Rizki Amelia Melaju Ke Babak Kedua

Jakarta- Pada babak pertama All England 2018 di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (14/3), Dua Pasangan ganda putri Indonesia mendapat kesempatan hari pertama memanaskan lapangan pertandingan. Dibuka dengan pertandingan Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu bertemu dengan pasangan wakil Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva. Greysia/Apriyani kandas dua set dengan perolehan angka 21-11, 21-19. Dengan begitu mereka gagal melaju ke babak kedua. Menebus kegagalan rekannya, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, lolos ke babak kedua turnamen bulutangkis All England 2018. Della/Rizki berhasil melumpuhkan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Hye Rin-kim lewat tiga set dengan skor 22-10, 18-21, 21-17. Mereka menang setelah melewati pertarungan selama 1 jam 2 menit. Della/Rizki menjadi perwakil Indonesia pertama yang lolos ke babak kedua turnamen kelas dunia ini. Sangat di sayangkan Pasangan Ganda Putri Indonesia sebelumnya, Greysia Poli/Apriyani Rahayu dilumpuhkan pasangan Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, dengan skor 11-21, 19-21. Hasil sementara untuk wakil Indonesia: – Greysia Polii/Apriyani Rahayu dikalahkan Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria): 11-21, 19-21 – Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta vs Chang Ye-na/Hye Rin-kim (Korea): 22-20, 18-21, 21-17 Dengan hasil ini, Indonesia masih menunggu permainan memukau dari 12 wakil lain yang akan berlaga dalam 10 partai. Dalam babak pertama ini, ada empat wakil Indonesia yang saling berhadapan. (Nad)

Tiga Hal ini Paling di Nantikan pada Turnamen Bulutangkis All England 2018

Turnamen bulutangkis kelas All England 2018 sedang digelar di Birmingham, Inggris, mulai tanggal 14 hingga 18 Maret 2018. Indonesia mengirim 14 pemain Indonesia untuk turun berlaga, dengan empat wakil saling berhadapan pada dua nomor. Di lansir dari Tempo, Ada sejumlah hal yang ditunggu dari para atlet Indonesia di turnamen bergengsi ini. Berikut beberapa di antaranya: 1. Akankah target satu gelar juara akan tercapai? Dalam dua penyelenggaraan terakhir, Indonesia selalu bisa meraih gelar juara di turnamen ini. Pada 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi juara. Di tahun berikutnya, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang menyumbang kemenangan. Tahun ini, PBSI kembali menargetkan satu gelar juara, yang di harapkan dari sektor ganda putra dan ganda campuran. 2. Apakah Hendra/Ahsan akan torehkan kemenangan setelah kembali diduetkan? Tahun 2018 menjadi jalan bangkitnya Pasangan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang pernah merajai dunia. Mereka pernah menjadi semifinalis pada Jerman Open lalu. Kini mereka diharapkan bisa kembali bicara di All England, seperti pada 2014. Sejauh ini mereka masih berusaha mengembalikan performa terbaik mereka, termasuk soal kelemahan di sektor pertahanan. 3. Apakah sektor tunggal dapat tampil dengan baik? Tunggal putra dan putri Indonesia pernah jadi kekuatan disegani di All England. Rudy Hartono pernah juara 8 kali. Susy Susanti sempat jaura dua kali. Belakangan Penurunan tajam yang di alami sektor ini. Tahun ini, penyeleksian ditentukan melalui peringkat, hanya satu tunggal putri yang lolos, yakni Fitriani. Sedangkan di sektor tunggal putra ada tiga wakil, yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto. Pada turnamen-turnamen sebelumnya para pemain tunggal bermain tidak konsisten. Namun, mereka diharapkan dapat membuat gebrakan mengejutkan di turnamen bergengsi ini.