Kemenpora Gelar Kejuaraan Internasional Sepak Bola U-15 di Bali, Tambah Jam Terbang Pemain Muda Indonesia

Raden Isnanta, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora (memegang maskot), berharap turnamen Bali IFC U-15 dapat memberikan jam terbang dan pengalaman tanding yang lebih banyak kepada pemain muda Indonesia. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia untuk pertama kalinya menggelar turnamen sepak bola usia (U)-15 berskala international. Turnamen yang diprakarsai Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan diikuti 10 negara di Asia itu bertajuk Bali International Football Championship (Bali IFC) 2018, dan akan berlangsung pada 1-10 Desember 2018. Terdapat 12 tim dari 10 negara yang tampil di Stadion Pecatu, Badung, Bali, untuk menjadi yang terbaik. Tuan rumah mengikutsertakan dua tim, yakni Tim Nasional Pelajar U-15, yang diarsiteki Firman Utina. Timnas ini merupakan hasil seleksi Piala Menpora U-14 tahun. Dan tim lainnya adalah Bara FC, yang merupakan kombinasi para pemain Bali dan SKO Ragunan, dengan juru taktik Bambang Warsito. Jepang mengirimkan tim Progresso Sano FC dengan pelatih Masao Katahara. China menerjunkan tim Hubei FA yang dilatih Chen Fangping. Sedangkan Australia mempercayakan misinya kepada tim Western Football dengan pelatih Garry Church. Korea Selatan mengirimkan dua timnya, yakni Busan Football Academy yang dilatih Cho Chan Dae, dan tim Gyeongnam Changnyeong SC, dengan pelatih Park Giho. Filipina mengutus tim Apuesto Buenos United FC dengan pelatih Elierjer Fabroada. Thailand mengirim tim Cruzeiro Academy Asia dengan pelatih Jonathas Candido. Kemudian Malaysia menampilkan tim Felda United FC dengan pelatih Mohd Nasir Shariff. Lalu, Singapura mewakilkan tim Sporting CF SA didikan Terence Ong. Dan, Timor Leste mengirim National Team Timor Leste, besutan Sekjen (Sekertaris Jenderal) FA. Raden Isnanta, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, mengaku perhelatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bertanding bagi atlet muda berbakat Indonesia, agar memiliki jam terbang tinggi sejak di usia muda. “Mereka nantinya akan menghadapi lawan yang memiliki postur tubuh dan karakteristik permainan yang berbeda. Itu bagus untuk mengasah mental bertandingnya untuk lebih matang,” ujar Isnanta, di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Jumat (30/11). Dari sisi pembinaan, lanjut Isnanta, turnamen internasional ini dapat memacu pembina SSB (Sekolah Sepak Bola) yang ada di Indonesia maupun akademi-akademi usia muda Indonesia untuk lebih semangat. “Pemerintah memfasilitasi event-event usia muda seperti ini. Dan, dipastikan akan melahirkan calon atlet usia muda untuk bisa bermain di pentas Internasional membawa nama Indonesia,” tuturnya. Menurutnya, pemain usia muda yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Isnanta berjanji pihaknya akan terus memantau dan menciptakan generasi muda baru. “Sehingga pada usia emas yakni pada 2032, para pemain muda ini dapat membawa sepak bola Indonesia berjaya di level internasional,” terangnya. Pria asal Kulon Progo itu menegaskan kedepannya Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenpora dan Pemerintah Daerah (Pemda), yakni Kabupaten Badung, Bali, memiliki komitmen yang kuat ingin memperluas dengan melakukan ekspansi terhadap event ini. “Tentu diawali dengan penyediaan lapangan yang berstandar internasional serta jumlahnya yang semakin meningkat,” jelasnya. Ditegaskannya, jika gelaran Bali IFC U-15 ini akan menjadi event tahunan yang terus berlangsung di Bali. “Jika nanti ada pihak lain atau sponsorship yang peduli dengan pembinaan sepak bola muda Indonesia untuk kelompok umur yang lainnya, maka akan kita percayakan kepada daerah lain yang tentunya akan membranding potensi kearifan lokal maupun wisatanya,” cetus Isnanta. Sementara itu, Alman Hudri, Panitia Nasional Bali IFC U-15, berharap tim U-15 yang bertanding ini kedepannya menjadi tim inti di U-16 tahun. “Fakhri Husaini (pelatih timnas U-16) juga akan hadir memantau bakat-bakat pemain U-15,” ungkap pria yang menjabat Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kemenpora itu. Sedangkan Muhammad Ahwani, Tim Statistik GoBolaBali, menyebut Stadion Pecatu, Badung, Bali, secara umum sudah siap digunakan. “Rumput Stadion Pecatu tak kalah dengan yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau Pakansari. Kami sedang memastikan 12 tim sudah fix, guna memudahkan pembagian grup,” tukas Ahwani. (Adt)

Terapkan Passing Cepat dan Pertahanan Ketat, GMC Cirebon Raih Kemenangan Pertama Atas Tenaga Baru Pontianak 66-63

Shooting Guard GMC Cirebon, Bella Sthefani (6/putih), sukses mencetak 12 poin dan membantu timnya meraih kemenangan pertama, melawan tim Tenaga Baru Pontianak, dengan skor 66-63, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- GMC Cirebon berhasil meraih kemenangan perdananya di seri pertama Srikandi Cup musim 2018-2019, di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Kamis (29/11). Menghadapi perlawanan Tenaga Baru Pontianak, tim Kota Udang itu menang dengan skor 66-63. Jalannya pertandingan berlangsung ketat hingga empat kuarter. Tenaga Baru yang bermaterikan pemain berpengalaman, harus meladeni GMC yang menerapkan pola permainan ala Korea, yakni bermain dengan passing bola yang cepat, dan melakukan pertahanan yang ketat dari area wilayah lawan. Kekalahan di laga pertama dari Scorpio Jakarta, jadi bahan evaluasi pelatih GMC asal Korea, Tae Hi Han, di pertandingan selanjutnya. Pembenahan terutama free throw, bola rebound serta pertahanan. Disisi lain, Tenaga Baru yang bertumpu kepada kapten tim Fanny Kalumata, sebenarnya tampil cemerlang di game ini. Bahkan Fanny yang identik dan piawai dengan gerakan euro step-nya, beberapa kali dengan mudahnya mengumpulkan pundi-pundi angkanya. Ia juga hampir mencetak double-double. Dan, satu rebound lagi hampir mengantarkan pemain bernomor punggung 17 itu mencatatkan rekor raihan double-double. Sayang, Fanny hanya mampu mengemas 9 rebound saja, mengiringi total 20 poin yang dicetak pada pertandingan ini. Pertandingan kedua tim sesungguhnya berjalan dengan ketat mulai dari kuarter pertama hingga kuarter akhir berlangsung. Tenaga Baru bahkan unggul di 10 menit pertama dengan skor 18-16. Hingga akhirnya, GMC mengimbangi kedudukan menutup jeda half time, dengan skor 27-27. Kedua tim kembali saling kejar mengejar angka pada kuarter ketiga. Meski akhirnya Tenaga Baru yang unggul 46-44. Drama pun terjadi di kuarter keempat. Dimulai dari dua kali tembakan tiga angka pemain Tenaga Baru, Fergie Kawengian, yang bisa mengejar defisit enam angka dan mengubah skor 59-59. Hampir saja pertandingan diprediksi akan berjalan dengan waktu tambahan. Namun, hal itu batal terjadi. Tembakan tiga angka skuat GMC bernomor punggung 6 yakni Bella Sthefani, berhasil masuk, disisa 17 detik waktu usai. Skor lalu berubah 66-63, dan GMC memastikan meraih kemenangan di laga ini. Dua pemain GMC, yakni Bella dan Deniece Adriana Gunarto, sama-sama mencetak 12 angka pada pertandingan ini. “Setelah kalah dari Scorpio, pelatih mengevaluasi kinerja kami dalam hal free throw, rebound dan cara bertahan. Dan hari ini, kami menang dan bisa bermain lebih baik dari game sebelumnya,” ujar Christie Apriyani Rumambi, Kapten Tim GMC yang musim lalu bermain untuk tim Merah Putih Jakarta usai laga, pada Kamis (29/11). Sedangkan Irma Amelya, juru ramu Tenaga Baru, mengungkapkan anak didiknya sebenarnya bermain sangat baik pada pertandingan ini. “Mungkin dewi fortuna belum berpihak kepada kami. Pemain kami juga belum komplit, tapi cepat atau lambat, kami pasti meraih kemenangan,” ungkap Irma. Selanjutnya, Tenaga Baru Pontianak akan menghadapi pemuncak klasemen Tanago Friesian Jakarta, pada Jumat (30/11), sedangkan tim GMC Cirebon bakal berhadapan dengan Sahabat Semarang. (Adt)

Superior di Paruh Kedua, Tanago Friesian Jakarta Hempaskan Flying Wheel Makassar 79-50

Hasil dua kemenangan yang didapat terakhir melawan Flying Wheel Makassar, dengan skor akhir 79-50, pada pertandingan Rabu (28/11), membuat Tanago Friesian Jakarta (ungu) berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. (Srikandi Cup)

Denpasar- Memainkan laga kedua, Tanago Friesian Jakarta sukses meraih kemenangan pada lanjutan Srikandi Cup musim 2018/2019 seri pertama. Bertanding di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali, pada Rabu (28/11), kali ini yang menjadi korban keperkasaan Tanago adalah Flying Wheel Makassar. Tim ibukota itu menang dengan skor 79-50. Pilar Tanago, Christine Tjundawan mencetak 20 poin. Diikuti Tiara Aulia Denaya dengan 17 poin, dan Fransisca Inge Halim menyumbang 12 poin. Sedangkan di tim Flying Wheel, pemain yang mencetak poin terbesar adalah Jumriyah HL dengan 17 poin, kemudian Virza Rozaku dengan torehan 11 poin. Pada laga itu, Tanago mendapatkan perlawanan sengit di kuarter pertama, akibat starting five mereka mengalami kebuntuan dalam memaksimalkan setiap kesempatan guna memundi angka. Beruntung, Fransisca Inge Halim dan Christine Tjundawan yang muncul dari bangku cadangan bisa menggabungkan sembilan poin. Tanago unggul 15-13 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, justru Flying Wheel tampil percaya diri. Dua three point jump shot dari Jumriah HL, membawa Flying Wheel mampu memangkas defisit angka menjadi 25-29. Jumriah sendiri sudah mencetak 12 di poin di half time. Pada partai ini, Jumriah seolah menjelma jadi momok menakutkan bagi pertahanan Tanago. Lalu Tanago melesat di pertengahan kuarter ketiga. Keunggulan 14-4, menjauhkan Tanago dari kejaran Flying Wheel dengan skor 43-29. Eddy Winarso, Arsitek Flying Wheel, bahkan langsung meminta time-out mengatur strategi. Hasilnya sangat efektif. Flying Wheel mencetak dua three point shot, dan mengejar 35-47. Namun, setelah itu Tanago justru menjauh dari lawan. Mereka bisa unggul 56-41 di akhir kuarter ketiga. Christine Tjundawan yang mencetak empat poin di dua kuarter awal, mampu ‘meledak’ dengan torehan 20 poin hingga kuarter ketiga. “Anak-anak terlalu terburu-buru dalam bermain. Saya sudah bilang untuk tidak buru-buru saat menyerang. Cepat bukan berarti berlari, tapi aliran bolanya yang seharusnya bisa lebih cepat. Mereka juga ikut irama permainan lawan,” ujar Eddy, usai laga pada Rabu (28/11). Di kuarter keempat, Tanago dengan mudah bisa ‘membunuh’ Flying Wheel yang kehilangan fokus dalam bermain. Tanago mampu membukukan 23 poin, sementara Flying Wheel hanya mencetak sembilan poin. Sementara itu, Abrizalt Hasiholan, Juru Racik Tanago Friesian, mengungkapkan game plan tak berjalan di kuarter satu dan dua. “Menghadapi Flying Wheel itu agak sulit karena mereka tampil all-out. Tapi saya lihat mereka lebih suka penetrasi, jadi di kuarter ketiga saya tutup jalur penetrasinya dan saya ubah penjagaan menjadi zone defense. Mereka akhirnya tidak bisa membaca permainan saya. Pemain sejauh ini sudah bermain dengan baik,” jelas Abrizalt. Dengan hasil dua kemenangan, membuat Tanago Friesian nyaman berada di puncak klasemen sementara Srikandi Cup musim 2018/2019. Tim kebanggan warga Jakarta itu akan kembali bertanding pada Jumat (30/11), menghadapi Tenaga Baru Pontianak. (Adt)

Kalahkan Persija Jakarta U-19, Persib Bandung Juara Liga 1 U-19 2018 Dan Sabet Rp400 Juta

Persib Bandung U-19 menjadi juara Liga 1 U-19 2018. Di laga final yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Senin (26/11), mereka mengalahkan Persija Jakarta U-19 dengan skor 1-0, lewat gol semata wayang sang Winger, Ilham Qolba Rizky Wiguna. (Persib.co.id)

Denpasar- Persib Bandung U-19 menjadi juara Liga 1 U-19 2018. Di laga final yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Senin (26/11), mereka mengalahkan Persija Jakarta U-19 dengan skor 1-0. Persib membuka keunggulan saat pertandingan memasuki menit 27. Winger Ilham Qolba Rizky Wiguna membobol gawang Persija yang dikawal Gianluca Rossy dengan memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti. Persija punya peluang untuk menyamakan kedudukan. Pada menit 35, tendangan bebas Desly Nur membentur mistar gawang. Bola sempat membentur tiang dan disambar pemain Persija lainnya, sayang sundulannya masih belum menemui sasaran. Tertinggal satu gol, pemain Persija memulai babak kedua dengan inisiatif menyerang. Namun, upaya tim besutan Sudirman kerap menemui kegagalan karena disiplinnya pemain belakang Persib menggalang pertahanan. Justru Maung Ngora yang berhasil memanfaatkan serangan balik untuk memberi balasan. Hal itu membuat pemain belakang Persija beberapa kali terpaksa membuat pelanggaran guna menghentikannya. Meski saling jual beli serangan sepanjang babak kedua, namun tidak ada gol yang tercipta. Akhirnya para pemain Persib bersorak gembira begitu wasit meniup peluit panjang. Kemenangan ini membuat Persib untuk kali pertama menjadi juara Liga 1 U-19. Pada musim lalu mereka juga ke partai puncak, namun takluk usai dikalahkan tim Persipura Jayapura U-19. Dengan kemenangan ini, Pangeran Biru Junior berhak meraih hadiah sebesar Rp 300 juta, ditambah bonus yang dijanjikan Manajer Persib Senior, Umuh Muhtar senilai Rp 50 juta. Tidak itu saja, pemain serbabisa di posisi lini serang Persib U-19, Beckham Putra Nugraha menyabet titel top scorer dengan 9 gol dan meraih Rp 50 juta. Pesaing terdekat Beckham adalah bomber Persipura, Gunansar Papua Mandowen (7). Namun, karena Persipura sudah tersingkir, peluang Beckham merebut sepatu emas semakin besar. Sedangkan rekannya Ilham yang mencetak gol di laga ini, total hanya mengoleksi 7 gol, diatas andalan Persija, Galih Apriliana (6). (art)

Lakoni Debut Perdana, Drama Overtime Iringi Kemenangan Scorpio Jakarta Atas GMC Cirebon

Siti Getanamira (23), point guard Scorpio Jakarta, meluapkan ekspresi kegembiraan usai tim-nya meraih kemenangan atas GMC Cirebon, dengan skor 59-57, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada Senin (26/11). (Srikandi Cup)

Denpasar- Tim pendatang baru Scorpio Jakarta membuktikan diri, bila mereka tak boleh diremehkan di ajang Srikandi Cup Musim 2018/2019. Hal itu dibuktikan pada laga perdana, Senin (26/11) sore, Scorpio berhasil unggul atas GMC Cirebon dengan skor 59-57. Laga kedua tim di Gelanggang Olahraga (GOR) Merpati, Denpasar, Bali itu berlangsung dramatis. GMC Cirebon yang musim ini ditangani pelatih asal Korea Tae Hi Han, sebenarnya tampil spartan dengan karakter permainan khas Negeri Ginseng yang mengandalkan kecepatan serta pertahanan yang ketat di daerah pertahanan lawan. Terbukti GMC mampu memimpin di tiga kuarter awal, masing-masing dengan skor 13-8, 33-22, dan 41-39. Kendati unggul, sesunguhnya laju anak-anak Cirebon mulai terkejar pada kuarter ketiga. Cedera yang dialami kapten tim, Christie Apriyani di pertengahan kuater kedua, menjadi penyebab performa tim asal Kota Udang itu menurun. Akibatnya, pelan namun pasti Scorpio mulai memperkecil margin ketertinggalan atas lawan. Meski GMC masih mampu unggul tipis satu bola di 10 menit berikutnya, namun Scorpio Jakarta mulai ‘panas’ menemukan irama permainan sesungguhnya. Siti Getanamira, point guard Scorpio yang musim lalu menjadi tulang punggung GMC Cirebon, memicu kebangkitan timnya. Puncaknya, pemain bernomor punggung 23 itu melepaskan tembakan tiga angka untuk menyamakan kedudukan 50-50 di sisa waktu 9 detik, hingga memaksa GMC Cirebon mengambil waktu time out. Sayangnya, pemain GMC tak mampu membuat angka tambahan lagi, dan memaksa laga memainkan waktu tambahan selama lima menit. Petaka bagi GMC, sebab dibabak overtime ini, Scorpio akhirnya berhasil menyudahi perlawanan GMC dengan skor 59-57. Usai pertandingan, Siti Getanamira mencatatkan dirinya menjadi pendulang poin terbanyak untuk timnya dengan 13 poin, sedangkan dari GMC, Nikytta Phillipus berhasil mencetak torehan double-double dengan 14 poin dan 15 rebound. “Saya pelatih yang berfilosofi bertahan. Diawal memang anak-anak terlambat panas dan defense mereka tidak terlalu bagus. Justru ketika saya memainkan para pemain lapis kedua mereka sangat menolong dengan defense dan rebound,” ujar Budi Wardoyo, arsitek Scorpio Jakarta usai laga, pada Senin (26/11). “Alasan tak memainkan Siti diawal, Saya tahu kemampuan dia. Secara psikologis juga supaya dia tampil ‘gereget’ melawan eks timnya musim lalu,” lanjutnya. Sementara itu, Siti menegaskan bila pertandingan ini bukan soal pembuktian apa-apa, mungkin dikarenakan game pertama dan tim terlambat panas serta masih penyesuaian. “Tadi saya tampil lepas saja, meski tahun lalu saya bemain bersama mereka,” jelas Siti. Sedangkan, Henki, Asisten Pelatih GMC Cirebon, mengungkapkan cedera Christie dikuarter kedua memang sedikit memberikan pengaruh bagi tim. Sebab, menurutnya, Christie merupakan pemain yang bisa mengangkat moral permainan dilapangan. “Anak-anak sebenarnya bermain bagus dengan ciri khas permainan ala Korea, namun mereka sedikit lengah saat bertahan pada kuarter keempat,” tukas Henki. Selanjutnya, Scorpio akan berhadapan dengan Sahabat Semarang, pada Rabu (28/11), Sedangkan GMC bakal kembali memainkan laga pada Kamis (29/11) melawan Flying Wheel Makassar. (Adt)

60 Atlet Bertanding, 4 Negara Ikut The 4th Indonesian Soft Tennis Championship di Bali

Petenis Indonesia Alexander Elbert Sie, mencoba mengembalikan bola, pada pertandingan final Soft Tenis pada Asian Games 2018, di Jakabaring Sports City. Elbert kembali turun dalam The 4th Indonesian Soft Tennis Championships di Denpasar, Bali, mulai 27 November hingga 2 Desember 2018. (Harnas.co)

Denpasar- Turnamen internasional bertajuk The 4th Indonesian Soft Tennis Championships, bakal berlangsung di Lapangan Tenis KONI Bali Denpasar, 27 November hingga 2 Desember 2018. Sekitar 60 atlet dari empat negara yakni Kanada, India dan Korea Selatan serta Indonesia turut meramaikan kejuaraan ini. “Sampai batas akhir pendaftaran, Sabtu (24/11), selain tuan rumah, baru tiga tim manca negara yaitu Kanada, India dan Korea Selatan yang mengkonfirmasi partisipasinya dalam turnamen ini,” ucap Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) The 4th Indonesian Soft Tennis Championships, Agus Rosadi di Jakarta, Minggu (25/11). “Sebenarnya ada beberapa negara lain yang menyatakan berminat mengikuti turnamen ini karena berlangsung di Pulau Dewata, yang sarat dengan pesona wisata, namun belum memberi informasi jadwal kedatangan. Panpel pun siap bila mereka akhirnya datang juga di Bali,” imbuhnya. Ajang The 4th Indonesia Soft Tennis Championship ini menggelar enam nomor yakni tunggal, ganda dan beregu, di sektor putra maupun putri. Para penyumbang medali bagi kontingen Merah Putih di Asian Games 2018 seperti Elbert Sie, Prima Simpatiaji dan Dwi Rahayu Pitri akan menjadi andalan Indonesia di event ini. “Namun persaingan akan sangat ketat terutama dengan kehadiran wakil Korea Selatan yang tidak saja merupakan kekuatan utama soft tenis Asia, namun juga dunia. Sementara pemain dari India dan Kanada bisa menjadi kuda hitam event ini,” tutur Agus. Bagi atlet tuan rumah, ajang ini menjadi salah satu kesempatan agar terpilih dalam skuat Timnas soft tenis yang mewakili Indonesia, di kancah internasional, terutama pada pesta olahraga antar bangsa Asia Tenggara, SEA Games 2019 di Filipina, akhir tahun depan. “Turnamen ini salah satu tahapan seleksi atlet pembentukan Timnas soft tenis Merah Putih menuju SEA Games 2019. Sebelumnya kami telah memantau penampilan mereka ketika mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Manado, awal bulan ini,” tandas pria yang menjabat venue manager soft tenis Asian Games 2018 di Palembang itu. (Adt)

Target Revans Lawan Persib U-19, The Young Tiger Nyaman Tampil di Gianyar

Pelatih Perrsija Jakarta U-19, Sudirman (kanan/hitam), terus memantapkan timnya jelang menghadapi Persib Bandung U-19 dalam laga final Liga U-19 melawan Persib Bandung U-19, pada Senin (26/11) di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. (Persija.id)

Jakarta– Persija Jakarta U-19 terus memantapkan diri jelang menghadapi Persib Bandung U-19 dalam laga final Liga 1 U-19 melawan Persib Bandung U-19, pada Senin (26/11) di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. Alasannya, tak lain agar kemenangan bisa diperoleh. Segala aspek pun diperbaiki agar hasil kemenangan lain. Maklum, Persija U-19 mengalami kekalahan telak 0-4 dari Maung Ngora, saat tampil di babak 8 besar Liga 1 U-19. Evaluasi dan beberapa kekuatan lawan, jadi perhatian tim pelatih agar Desly Nur dan kolega, siap melakukan merevans di partai puncak. Salah satu fokus yang utama adalah lemahnya respon para pemain, saat terjadi transisi dari menyerang ke bertahan, atau sebaliknya. Kondisi ini kerap menjadi titik bocornya kekuatan tim yang berjuluk The Young Tiger. “Evaluasi terbesarnya soal transisi. Saat kami menyerang, lalu lawan dapat bola. Mereka melakukan fast break dan counter attack. Ternyata respon pemain kami sering telat mengantisipasinya. Jadi, itu fokus latihan kami,” ujar Sudirman, pelatih Persija U-19. Ia pun menilai semua lini serang tim yang diasuh Budiman ini, cukup berbahaya. Maka dari itu ia tidak mau kecolongan lagi. “Persib U-19 itu tim yang punya penyerang- penyerang yang bagus. Tak hanya striker, sektor gelandangnya juga subur karena mereka bisa mencetak gol. Dan itu harus kami antisipasi,” tambahnya. Selain memantap transisi, Sudirman memberi materi finsihing dan serta how to defence. “Peluangnya 50-50, apalagi ini laga final. Partai yang auranya berbeda dengan pertandingan biasa. Tim yang punya mental juara, itulah yang bisa memenangkan pertandingan,” tegas mantan Kapten Timnas era ’90an ini. Sejatinya, jadwal Final U-19 2018 berlangsung pada Minggu (25/11), di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi. Namun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai pihak penyelenggara, lalu merubah lokasi dan menjadwal ulang waktu partai puncak event junior Liga 1 ini, ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Persija pun mengapresiasi keputusan PT Liga Indonesia Baru menggelar final di pulau Dewata. Sudirman, menyatakan kepastian itu melegakan. “Alhamdulilah keputusan kapan dan dimana laga final sudah kami ketahui. Kami bisa melanjutkan program persiapan babak final yang sudah dilakukan pada Senin kemarin,” ujarnya. Sebelumnya, PT LIB mengeluarkan surat bernomor 357/LIB/XI/2018 terkait laga final itu. Bali menjadi pilihan usai aparat keamanan enggan memberi izin laga final digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat. Sudirman tak mempermasalahkan penunjukkan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Bahkan, dia memberi indikasi hal itu menguntungkan laskar ibukota. “Bali bukan hal baru, karena kami melakukan pemusatan latihan selama 10 hari pada Agustus, jelang Liga 1 U-19 bergulir. Anak-anak tak masalah dengan stadion Kapten Dipta,” pungkasnya. (art)

Srikandi Cup Seri Pertama Musim 2018/2019 Siap Bergulir, Flying Wheel Makassar Bidik Empat Besar

Flying Wheel Makassar, siap mengarungi kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, 26 November - 2 Desember. Tim asal Sulawesi Selatan ini membidik posisi empat besar. (Istimewa)

Makassar- Jelang kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Tanah Air, yakni Srikandi Cup Seri Pertama musim 2018/2019, di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada 26 November – 2 Desember, semua tim terus mematangkan persiapan. Salah satunya Flying Wheel Makassar. Musim ini, tim kebanggaan masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu diarsiteki Eddy Winarso. Dengan komposisi pemain lokal, Eddy tak merasa kecil hati. Musim lalu, Azizah Abbas dan kawan-kawan menempati peringkat tujuh dari delapan kontestan. “Srikandi musim ini pasti akan muncul juara baru. Pasti di musim ini pertandingan dan persaingan makin ketat dan seru. Kami sudah latihan intensif sejak September, dan semoga hasil kerja keras anak-anak berlatih membuahkan hasildengan target yang saya canangkan, yakni lolos di empat besar,” ujar Eddy, pada Kamis (22/11). “Saya rasa peluang itu ada dengan absennya Surabaya Fever dan Merah Putih Jakarta,” lanjutnya. Demi mewujudkan ambisinya itu, selama sepekan terakhir ini, Eddy terus menggenjot secara intensif persiapan timnya. Jika biasanya mereka rutin berlatih satu kali sehari, kali ini Eddy menambah jadwal latihan untuk anak didiknya menjadi dua kali sehari. Beberapa materi tambahan dan latih tanding juga menjadi santapan wajib yang harus dilahap Azizah dan kolega. Azizah mengaku optimis jelang bergulirnya musim keduanya di Srikandi Cup. Ia bersama rekan satu timnya banyak belajar dari musim lalu dan mereka kini lebih siap membenahi mental bertanding. “Untuk Seri 1 intensitas latihan kami bertambah jadi dua kali sehari, libur itu cuma Sabtu dan Minggu. Tahun lalu pekerjaan rumah kami ada di mental bertanding dan juga kekompakan permainan,” ungkap Azizah. “Kekurangan itu yang kini tengah dibenahi pelatih supaya kami bisa mencapai target lolos di empat besar,” tambahnya. Kembali, Eddy menegaskan kendala yang dihadapi tim-nya pada musim ini yakni masih menggunakan pemain lokal dan kurang diposisi pemain tinggi. “Tapi itu tidak masalah buat saya, yang jelas sepekan ini kami terus mengasah kemampuan passing, dribbling, dan persentase menembak dari segala lini,” tukas Eddy. Ia menyebut Merpati Bali dan Tenaga Baru Pontianak bakal menjadi pesaing berat untuk anak asuhnya mengarungi Srikandi Cup musim 2018/2019. Terdapat tiga seri yang dalam ajang Srikandi Cup musim ini, hingga babak play off dan grand final. Seri pertama dihelat di GOR Merpati, Denpasar, Bali (26 November – 2 Desember 2018). Lalu, seri kedua berlangsung di Jakarta di GOR Cempaka Putih atau GOR Rawamangun (11-16 Februari 2019). Kemudian, seri ketiga tampil di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah (1-6 April 2019). Sedangkan fase play off dan grand final tersaji di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada akhir April 2019. (Adt)

Tim Putra SMAN 1 Denpasar Kampiun Kadispora Cup 2018, Event Berikutnya Siap Munculkan Bibit Baru Pebasket Bali

Tim putra SMA 1 Denpasar (hitam) menjadi juara, usai menekuk SMA Soverdi Badung Kuta, dengan skor 70 -51, dalam Kejuaraan basket antar SMA tingkat Nasional putra-putri Kadispora Cup 2018, yang digelar mulai 22-28 Oktober di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Sementara SMA SKO Ragunan Jakarta menjadi juara di kategori putri. (wartabalionline.com)

Denpasar– Kejuaraan basket antar SMA tingkat Nasional putra-putri Kadispora Cup 2018 yang digelar mulai 22-28 Oktober di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, rampung. Pada laga final Minggu (28/10), SMAN 1 Denpasar (Smansa) menyerah 57- 67, dan SMA Ragunan Jakarta keluar sebagai juara katagori putri. Pelatih SMA Ragunan Rino Tendean, mengakui pertandingan final sangat bagus. Setiap quarter laga berjalan ketat. Dan raihan poin selalu saling berkejaran. Apalagi tim Ragunan sempat tertinggal di quarter pertama meskipun tipis. Beruntung quarter selanjutnya Ragunan mampu mengambil alih. Sedangkan pelatih tim putri Smansa, Adi Setiawan mengakui timnya tak begitu maksimal di final, terutama di penyelesaian akhir. Banyak poin terbuang percuma, padahal kesempatan sudah didepan mata. Juga pertandingan sangat ketat. Di laga lain, SMAN 2 (Resman) Denpasar, merebut peringkat ketiga, usai mengalahkan SMAN 1 Mengwi, dengan skor 66-42. Sedangkan di sektor putra, Smansa meraih titel juara Kadispora Cup. Di final, Smansa mengalahkan SMA Soverdi Badung Kuta, dengan skor 70-51. Laga final menambah panjang kekalahan Soverdi dari Smansa. Sejak awal coach Soverdi, IGN Ngurah Teguh bertekad mengalahkan Smansa. Namun hal itu tak terwujud. Sebab penampilan anak asuh Rusta Wijaya, terlalu tangguh bagi Soverdi, yang harus puas di posisi kedua. Sementara tempat ketiga di bagian putra, ditempati SMAN 2 Denpasar (Resman) Denpasar, usai menekuk Smanela 49-62. Dalam sambutan penutup, ketua panitia Kadispora Cup 2018, Cokorda Raka Satrya Wibawa, mengaku puas dengan pelaksanaan event tahun ini. Ia berharap regenerasi pebasket semakin lancar dengan adanya turnamen ini. “Dua tahun terakhir, gairah basket di Bali mulai bangkit lagi. Di putri ada Merpati Bali yang mengikuti kompetisi Srikandi Cup dan harapan kami lewat Kadispora Cup akan bermunculan bibit-bibit basket Bali di sektor putra putri, untuk persiapan PON dan kejuaraan nasional lainnya,” kata Coka Raka, dalam rilisnya. Asa melihat olahraga basket di Bali dapat berprestasi kembali tingkat nasional diamini oleh beberapa mantan pebasket profesional yang kini berdomisili di Bali, seperti IGN Rusta Wijaya (eks Kalila Jakarta), IGN Ngurah Teguh dan Ary Sapto (Hang Tuah Sumsel), hingga Putu Donny Hermawan (Pacific Surabaya). “Kadispora Cup adalah momentum yang tepat, untuk memulai era regenerasi basket di Bali. Kami sudah melihat beberapa potensi baru di tim putra maupun putri. Kami butuh kompetisi yang konsisten dari level kelompok umur, pelajar dan juga antar klub,” jelas IGN Ngurah Teguh yang juga pelatih tim SMA Putra Soverdi Badung. “Kami akan menggelar berbagai kejuaraan basket ataupun cabang lainnya, di tingkat nasional. ASW Sports didirikan sebagai amanah membaktikan visi dan misi kami, salah satunya menularkan kecintaan olahraga di Bali. Jangan hanya mengandalkan dari Perbasi atau Koni Provinsi Bali saja,” sahut Ali Santoso Wibowo pendiri ASW Sports. Pujian terhadap pebasket Bali, dilontarkan Yohanes Kristian, pelatih SMAK 1 Bina Bakti Bandung. Ia menilai mereka punya potensi sama baiknya dengan pebasket di Pulau Jawa. “Karakter pemain Bali keras dan skillnya tak kalah dengan pebasket di Pulau Jawa. Mereka akan berbicara banyak dan menyumbang pemain di timnas,” ujar Yohanes. Rencananya di awal bulan Desember mendatang, ASW Sports kembali akan menggelar kejuaraan turnamen bola basket terbuka KU-14 nasional, dan antar klub yang membolehkan mantan pemain professional terlibat didalamnya. (Adt) Hasil kejuaraan Kadispora Cup 2018 Putra Juara 1 SMA 1 Denpasar (Smansa) Runner Up SMAK Soverdi Tuban Badung Peringkat 3 SMA 2 Denpasar (Resman) Putri Juara 1 SKO Ragunan Jakarta Runner Up SMA 1 Denpasar (Smansa) Peringkat 3 SMA 2 Denpasar (Resman)

Gelar Kadispora Cup 2018, Turnamen Basket SMA Tingkat Nasional Yang Jadi Seleksi Atlet Pra PON Bali

Sebanyak 18 Tim Putra-Putri tampil dalam Turnamen Basket SMA tingkat Nasional, dengan titel Kadispora Cup 2018. Turnamen ini digelar di GOR Ngurah Rai, Denpasar, mulai 22-28 Oktober dan memperebutkan Piala Kadispora. (republika.co.id)

Denpasar- Bali sejak lama dikenal sebagai lumbung pemain basket top Indonesia. Cokorda bersaudara, I Made Lolik Sudiadnyana, dan Riko Hantono menjadi nama pebasket kebanggaan Tanah Air pada masanya. Dan untuk melestarikan tradisi tersebut, Bali kini menggelar Kadispora Cup 2018. Sebanyak 18 Tim SMA Putra-Putri akan berlaga di kejuaraan bola basket SMA tingkat Nasional itu. Turnamen ini akan digelar di GOR Ngurah Rai, Denpasar, mulai 22-28 Oktober dan memperebutkan Piala Kadispora. Hajatan yang digelar Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali dan menggandeng All Star Winners (ASW) sebagai mitra. Turnamen ini diharapkan mencetak bibit-bibit pebasket baru khususnya di Provinsi Bali. “Prestasi diasah dari kompetisi yang berjalan dengan baik dan konsisten. Kejuaraaan ini akan kami jadikan sebagai ajang seleksi pemain Pra PON Bali. Mereka nantinya adalah penerus kami di generasi selanjutnya,” ucap Cokorda Satrya Wibawa, selaku ketua panitia dalam rilis kepada media. Tidak hanya peserta asal Bali, event ini ternyata juga diminati sekolah dari luar Bali, seperti SMK 1 Bina Bakti Bandung dan SMA Kesuma Mataram (putra) dan tim putri SKO Ragunan Jakarta. “Kepada seluruh peserta saya ucapkan selamat bertanding. Silakan berkompetisi namun tetap menjaga sportivitas dan persaudaraan. ASW dan Dispora Bali ingin melihat dan mencetak Cokorda Bersaudara, Lolik, Riko Hantono yang baru agar nama Bali tetap disegani di Indonesia,” ujar Ali Santoso Wibowo, mantan pebasket Bali era 90an. Pelatih SMA Negeri 1 Denpasar, IGN Rusta Wijaya, menyambut baik diadakannya Kadispora Cup 2018. Eks pebasket Pelita Jaya yang membawa timnya juara back to back DBL tersebut merasa kompetisi harus digelar secara rutin. “Semoga turnamen ini menjadi agenda tahunan. Harapan kita semua, turnamen yang pertama ini bisa sukses dan menjadi salah satu turnamen yang bergengsi di Pulau Bali”, ujar Rusta. Panitia Kadispora Bali juga berencana mempertandingkan eksebisi basket antar sekolah dasar, yang diikuti oleh empat SD antara lain SD Cipta Dharma, SD Saraswati 2, SD Saraswati 3, SD Bali Public School. Selain itu juga akan ada hadiah bagi suporter SMA terbaik selama ajang Kadispora 2018 berlangsung. (Adt)

Cari Bibit Pebasket SMA Berbakat, Kadispora Cup 2018 Tingkat Nasional Jadi Ajang Regenerasi Atlet Bali

Eks pebasket Nasional, Cokorda Raka Satrya Wibawa bersama ASW (All Star Winners) siap menggelar turnamen bola basket antar SMA (putra putri) tingkat nasional Kadispora Cup 2018, di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada 22 - 28 Oktober 2019. (ilustrasi)

Denpasar- Pada era 90’an hingga awal 2000, nama-nama pebasket putra seperti Cokorda bersaudara, I Made Lolik Sudiadnyana, Riko Hantono, Tri Adnjaadi Lokatanaya, Suwandi Menara, merupakan legenda basket dari Pulau Dewata yang tak hanya dikenal sebagai pemain kunci di klub mereka, namun juga pilar di timnas Indonesia. Eksistensi Bali sebagai penghasil pemain basket putra dilanjutkan oleh junior mereka saat ini yakni IGN Teguh Putra Negara, IGN Rusta Wijaya dan yang sekarang masih aktif bermain adalah Ponsianus “Koming” Nyoman Indrawan. Ironisnya, Bali yang dulu dikenal dengan para pebasket handalnya disektor putra, kini mulai redup. Menjawab keresahan sekaligus kerinduan untuk regenerasi pebasket Bali, baik putra dan putri, Cokorda Raka Satrya Wibawa bersama ASW (All Star Winners) akan menggelar turnamen bola basket tingkat nasional Kadispora Cup 2018, antar SMA (putra putri) yang berlangsung di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada 22 – 28 Oktober 2019. Cokorda mengatakan, adanya Kadispora Cup 2018 tidak hanya untuk menghidupkan kembali kompetisi basket di Bali semata, melainkan juga untuk upaya regenerasi pebasket Bali dimasa mendatang sekaligus untuk evaluasi kemampuan talenta muda kita saat ini. “Saya sering ditanya mengapa Bali tak punya klub basket putra yang berlaga di Kobatama, NBL, IBL, padahal menurut mereka, Bali itu gudangnya talenta pebasket handal di tanah air. Adanya Kadispora Cup ini, kami bisa menemukan bibit baru,” ujar Wiwin panggilan akrab Cokorda Raka, awal Oktober lalu. Wiwin sudah berpengalaman di basket tanah air. Sebagai pemain ia pernah memperkuat Aspac Jakarta, Garuda Bandung dan Satria Muda. Setelah pensiun sebagai pemain, Wiwin dipercaya untuk menangani Satria Muda. Hasilnya ia berhasil membawa tim ini menjadi juara NBL Indonesia 2014-2015. Kembali ke Bali dan mengembangkan basket di daerahnya, menjadi fokus Wiwin saat ini. “Semoga para pemain yang tampil di Kadispora Cup 2018 nantinya, bisa menggantikan kami dan muncul pemain baru untuk bermain di kejuaraan pelajar, PON, bahkan di kompetisi profesional,” ucap Wiwin. Pria yang bekerja sebagai staf di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali, sekaligus Direkur ASW Sport ini, berharap Kadispora Cup 2018 rutin digelar setiap tahunnya. Hal itu juga disampaikan Ali Santoso Wibowo, pemilik ASW Sport, yang peduli perkembangan bola basket, khususnya di Provinsi Bali. Melalui ASW Sport, Ali ingin memasyarakatkan olahraga serta meningkatkan prestasi dan memupuk sportivitas dikalangan siswa dan pelajar. Tak hanya itu, kedepannya ASW Sport berkomitmen ingin menggelar berbagai kejuaraan basket di Bali secara konsisten. “Kami ingin menjaring talenta basket pelajar di Provinsi ini baik sektor putra dan putri. Tak hanya itu, ASW ingin berperan mencetak generasi muda Bali yang baik jauh dari narkoba lewat berbagai olahraga khususnya basket,” komentar Ali, yang juga mantan atlet basket Bali dalam event tingkat nasional pada masanya. (Adt)

Jadi Duta WTA Future Stars, Yayuk Basuki Kenalkan Tenis Pada Anak-anak Bali

Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki (biru) yang menjadi Duta WTA Finals, memperkenalkan tenis kepada 50 anak berusia 10-12 tahun, dari Yayasan Sosial Tat Twam Asi, Denpasar. (menaranews.com)

Denpasar- WTA Future Stars memperluas jangkauannya di Indonesia. Mereka menggandeng Yayuk Basuki, Legenda tenis Indonesia. Yayuk sebagai Duta WTA Finals di Singapura, Oktober ini, memperkenalkan tenis kepada 50 anak berusia 10-12 tahun, dari Yayasan Sosial Tat Twam Asi, Denpasar. Ini kali pertama dalam serangkaian kegiatan dan latihan dasar yang menyenangkan di lapangan tenis KONI Bali, Denpasar, Kamis (21/6). Dengan enam gelar single WTA dan sembilan gelar ganda, Yayuk Basuki berbagi pengalamannya dengan generasi. “Saya telah bekerja dengan inisiatif WTA Future Stars selama beberapa tahun. Saya senang dapat memperluas jangkauan kami di Indonesia. Ini adalah WTA pertama kami di Bali dan sangat menyenangkan bisa memperkenalkan tenis kepada anak-anak,” kata Yayuk yang pernah menempati peringkat 19 WTA. Yayasan Sosial Tat Twam Asi didirikan pada 1987 mengakomodasi anak-anak usia sekolah, terutama anak-anak perempuan dari keluarga miskin atau yatim piatu, dan memberi mereka kesempatan untuk menerima pendidikan formal (SD hingga SMA). “WTA sangat bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan di Asia-Pasifik selama empat tahun terakhir, sejak event WTA Finals telah diselenggarakan di Singapura,” kata Melissa Pine, Wakil Presiden WTA Asia-Pasifik dan Direktur Turnamen Final WTA. Yayasan ini memiliki panti asuhan di Bali yang telah menampung lebih dari 900 orang dan telah berhasil menyalurkan anak asuh untuk mencari pekerjaan. Lebih lanjut dia mengatakan WTA Future Stars diluncurkan ketika acara permata mahkota pindah ke Asia-Pasifik untuk pertama kalinya pada tahun 2014. WTA telah menyelenggarakan klinik dan kelas master di Cina, India, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Tujuannya adalah mendorong generasi berikutnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik melalui olahraga. Bersama dengan legenda WTA kami seperti Yayuk Basuki, WTA Future Stars bertujuan menginspirasi lebih banyak anak-anak untuk mengambil raket dan mengenali bagaimana olahraga adalah alat yang kuat untuk mengembangkan keterampilan hidup yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. “Saya yakin hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi anak-anak, untuk dapat mempelajari dasar-dasar tenis dari yang terbaik dari negara kami. Pengalaman mereka hari ini dengan Yayuk Basuki dan WTA akan tak terlupakan,” ujar Ketut Dwi Angraeni, seorang manajer dari Tat Twam Asi Social Foundation. WTA Future Stars Clinic adalah bagian dari platform regional untuk mempromosikan tenis bagi anak-anak di seluruh Asia-Pasifik, dan termasuk WTA Future Stars Tournament yang masing-masing negara mengirimkan dua perwakilan untuk berkompetisi dalam kategori U-14 dan U-16. PP Pelti (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia) juga melakukan uji coba memilih wakil mereka untuk turnamen WTA Future Stars yang akan diadakan di Singapura, bersamaan dengan edisi kelima dan terakhir dari BNP Paribas WTA Finals Singapore, yang disajikan oleh SC Global. (Dre)

Demi Lifter Sarat Pengalaman Tanding, Pemerintah Gelar Kejuaraan Remaja Angkat Besi Internasional di Bali

Kejuaraan Angkat Besi Antar Klub Tingkat Nasional Satria Remaja I 2017, di GOR Sabilulungan, Hall Gymnasium Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung. (kemenpora.go.id)

Jakarta- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal menggelar kejuaraan angkat besi internasional bertajuk ‘Satria Remaja Weightlifting Championship 2018’, di Denpasar, Bali, 29 Juli hingga 6 Agustus 2018. Sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Brunai Darussalam, Mauritius, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Jepang akan meramaikan persaingan pada Kejuaraan Terbuka Angkat Besi Satria Remaja itu. Kejuaraan bertaraf internasional ini sebagai lanjutan program kerjasama Kemenpora dengan Pengurus Besar (PB) Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) yang sudah berlangsung sejak 2016. “Pada tahun ini, Kemenpora melalui Asdep Pembibitan dan IPTEK Olahraga dan PB PABBSI, akan meningkatkan status kejuaraan angkat besi menjadi bertaraf internasional,” ujar Washinton, Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga saat bertemu I Made Mangku Pastika (Gubernur Bali), di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, pekan ini. Kompetisi angkat besi yang tinggi ditingkat remaja di bawah usia 17 tahun (U-17), namun minimnya pertandingan menjadi alasan dihelatnya kejuaraan angkat besi bertaraf internasional tersebut. “Saat ini pencapaian prestasi lifter remaja sudah sangat baik, misalnya di Youth Olympic Games dan Asian Youth Games. Namun, mereka masih kurang pertandingan ditingkat nasional maupun internasional,” lanjutnya. Ia berharap kejuaraan bertaraf internasional ini mampu menghasilkan lifter dengan pengalaman bertanding yang mumpuni, sehingga nantinya mewakili Indonesia di berbagai event internasional. “Event ini menjadi batu loncatan ke Kejuaraan Asia atau Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior, Asian Youth Games, dan Youth Olympic Games,” harap Washinton. Sementara, I Made Mangku Pastika menyambut baik digelarnya Kejuaraan Angkat Besi Satria Remaja yang bertaraf Intrernasional itu. “Saya berharap dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap Provinsi Bali dibidang pariwisata dan olahraga,” tegas pria yang berpangkat Komisaris Jenderal, dan pernah menjabat Kapolda Bali periode 2003-2008 lalu. (Adt)

Usai di Klub Golf Bogor Raya, IUGS 2018 Sambangi Gading Golf Serpong

Turnamen Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018 selanjutnya akan hadir di Gading Raya Golf Club, Serpong pada 18 April. (Pras/NYSN)

Bogor- Mengikuti keberhasilan pada 2017 lalu, dengan menjadikan salah satu lapangan terbaik di dunia Royale Birkdale Golf Club, sebagai hadiah utamanya, Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018 menghadiahkan pengalaman golf ke Selandia Baru, sebagai mahar pemenang. Pada 2017, lapangan The Open 2017 Royale Birkdale, London, Inggris, menjadi hadiah bergengsi IUGS. Pemain asal Palembang Sulaiman dan Raymond asal Jakarta, menjadi pemenang di negeri Britis itu. Gelaran kali ini, salah satu lapangan terbaik di dunia yang ada di Selandia Baru, bakal diperebutkan untuk dua orang pemenang. IUGS adalah turnamen golf amatir yang bertujuan menarik pendatang berkunjung ke Indonesia lewat permainan golf. Tahun ini, ada 11 lapangan yang dijadikan venue turnamen pada tiga babak kualifikasi. Venue itu tersebar di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali-Lombok, Jawa, dan Sulawesi. Kualifikasi pertama dimulai pada Kamis (5/4) di Klub Golf Bogor Raya, Bogor, dengan 102 peserta. “Pemilihan lapangan, masing-masing diwakili dengan 2 lapangan, berdasarkan review pemain dan commitee,” jelas Cahaya Oktora Marpaung, Founder IUGS saat konferensi pers, pada Kamis (5/4). Nantinya, masing-masing kualifikasi akan meloloskan 30 peserta, guna tampil di seri final, yang akan berlangsung di Bali National Golf Club, Nusa Dua, Bali. Proses kualifikasi bergulir dari April hingga September, dan setiap bulan akan dilakukan tiga kali turnamen di masing-masing lapangan. Setelah Bogor, turnamen selanjutnya akan hadir di Gading Raya Golf Club, Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu (18/4). “Harapannya, setiap tahun pesertanya selalu bertambah. Dibanding tahun lalu yang hanya memakai empat, kini sudah menjadi 11 lapangan,” kata Eddy Pantja, Turnament Officer IUGS 2018. Turnamen dimainkan dalam dua babak kualifikasi, dan hanya butuh satu putaran. Lalu, tiap pemain harus berada di posisi 30 besar, untuk lolos ke babak final. Dua peserta terbaik di fase final akan meraih hadiah bergengsi, perjalanan untuk 2 orang ke Selandia Baru dan bermain di salah satu golf course terbaik di dunia. (Adt)

Indonesia Ultimate Golf Series 2018, Ajang Pegolf Amatir Indonesia Adu Prestasi

Cahaya Oktora Marpaung, founder Indonesia Ultimate Golf Series (tengah) secara simbolis menerima piala IUGS 2018 yang mulai bergulir sejak April hingga September 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Turnamen golf Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018, merupakan salah satu ajang bagi pegolf-pegolf amatir Indonesia untuk unjuk kemampuan. IUGS pertama kali berlangsung pada 2016-2017 lalu. Pada 2018 ini, akan menghadirkan 30 pegolf amatir terbaik, untuk tampil berlaga di putaran final. Cahaya Oktora Marpaung, Founder IUGS mengatakan, setelah pertandingan, terdapat pembicaraan dengan golf course dari luar Jakarta dan Bali. “Spiritnya bahwa IUGS ini, menyatukan Indonesia lewat golf. Sehingga pegolf di Jakarta, juga familiar dengan pegolf di luar Jakarta,” ujar Cahaya, saat jumpa pers, Kamis (5/4). IUGS 2018 akan diadakan di 11 lapangan golf berbeda, yang terbagi menjadi lima region. Wanita yang akrab disapa Oca, ini menjelaskan masing-masing region, akan mengirimkan 30 pemenang. Nantinya, 30 pegolf pemenang ini akan bertanding pada November mendatang, di fase putaran final di Bali National Golf Club, Nusa Dua, Bali. “Tahun lalu, hadiah utamanya adalah ke London, Inggris, untuk tahun ini, juaranya berangkat ke Selandia Baru, karena disana ada lapangan golf terbaik di dunia,” lanjutnya. Cahaya juga mengucapkan terimakasih karena animo golf course di IUGS kali ini, cukup antusias untuk bekerjasama, demi memajukan pegolf-pegolf Indonesia. “Sumatera dan Kalimantan sedang persiapan. Sebenarnya, kami bangga sebagai anak Indonesia, dari ujung Sumatera sampai Papua, banyak bertebaran lapangan golf,” cetus Oca. Tahun depan, ia berharap IUGS proses penyelenggaraannya akan jauh lebih baik, lebih agresif, dan lebih update rules-nya. “Dari sisi pegolf-pegolfnya, momentum ini adalah event yang ditunggu-tunggu untuk level amatir di Indonesia,” pungkasnya. (Adt)