Cetak Sejarah! Garuda Pertiwi Kampiun Piala AFF 2024

Timnas Putri Indonesia mencetak sejarah dengan menjadi juara Piala AFF Wanita untuk pertama kalinya. Timnas Putri Indonesia berjaya di laga final Piala AFF Wanita 2024 melawan Kamboja di New Laos National Stadium, Vientiane, pada Kamis (5/12/2024). Gol-gol datang dari Reva Octaviani (19′ dan 57′) serta Sydney Hopper (35′). Kamboja hanya dapat membalas sekali melalui Hok Saody (32′). Baik Garuda Pertiwi maupun Kamboja sama-masa belum pernah tampil di partai pemuncak Piala AFF Wanita. Pencapaian paling tinggi Garuda Pertiwi sebelum ini adalah lolos ke semifinal 2004 sementara Kamboja tidak pernah keluar dari grup. Turnamen ini sendiri menjadi ajang kualifikasi untuk ASEAN Women’s Championship 2025 yang akan diikuti tim-tim putri terkuat di regional, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Sementara, Australia kemungkinan akan kembali ikut dengan menurunkan tim U23. Indonesia dan Kamboja sendiri telah memastikan lolos ke turnamen tersebut dengan lolos ke partai pemuncak Piala AFF Wanita ini. Selain meraih gelar juara, dua pemain Timnas Putri Indonesia juga mampu meraih penghargaan individu. Mereka adalah Reva Octaviani meraih penghargaan pemain terbaik dan Laita Roati yang menyabet penghargaan kiper terbaik.

Korea Utara Juara Piala Asia Wanita U-17 di Bali

Kemenangan tipis 1-0 Korea Utara atas Jepang pada final Piala Asia Wanita U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (19/5) cukup untuk menghantarkan mereka merebut gelar juara, sekaligus menutup kampanye sempurna mereka di gelaran tersebut. Tim asuhan Song Sung Gwon mengangkat gelar dengan lima kemenangan sempurna tanpa kebobolan satu gol, pun di laga final hal itu terulang kembali, penampilan mereka mendominasi dengan upaya Jon Il Chong di babak kedua yang menyelesaikan pertandingan. “Ya, itu adalah turnamen yang cukup memuaskan. Para pemain melakukannya dengan baik dan mampu menghasilkan apa yang kami latih dan kerjakan,” kata Song,“Para pemain berdedikasi untuk meraih kemenangan dan menunjukkan kerja tim yang sangat baik. “Hari ini kami memiliki banyak peluang mencetak gol. Para pemain mencoba yang terbaik untuk mencetak gol tetapi tidak bisa menyelesaikannya, dan itu mengecewakan. Kami memerlukan lebih banyak pelatihan untuk memperbaikinya,” ujarnya. “Dengan kebahagiaan yang luar biasa kami bisa mewakili Asia di turnamen tingkat tinggi, kami akan berlatih untuk bermain lebih baik di Piala Dunia,” jelasnya. Sementara itu, pelatih kepala Jepang Sadayoshi Shirai menganggap kekalahan ini sebagai peringatan yang baik menjelang Piala Dunia pada bulan Oktober. “Selamat kepada Korea Utara yang memiliki tim yang sangat bagus. Saya merasa terhormat bahwa para pemain Jepang menunjukkan semangat dan perjuangan yang besar dalam pertandingan melawan tim seperti itu,” kata Shirai. “Sebenarnya kami tidak memiliki peluang apa pun di pertandingan ini, mereka memberikan tekanan yang sangat tinggi kepada kami dan kami tidak bisa memainkan permainan passing seperti biasanya. Target kami adalah menjadi juara di Piala Dunia dan kami akan mengambil banyak pembelajaran dari pertandingan ini agar kami bisa sukses di turnamen tersebut,” pungkasnya. Korea Utara menyesuaikan diri dengan ritme cepat dan mengancam akan memimpin pada menit kesembilan setelah tembakan So Ryu Gyong dari jarak jauh dibelokkan oleh Yuka Mikiguchi tetapi penjaga gawang Jepang Korin Sakata dengan cepat mengubah posisinya untuk menepis bola. akata kembali dipaksa beraksi dalam beberapa menit berikutnya, melakukan penyelamatan gemilang untuk menggagalkan upaya Ho Kyong dari jarak dekat, lalu melompat ke kiri untuk menepis tembakan Choe Il Son. Jepang mulai menemukan pijakan mereka dan mengukir peluang bersih pertama mereka di menit ke-32, pertukaran permainan cepat dari kanan membuat bola mencapai Hina Hirakawa di tengah kotak tetapi tembakannya diblok dan keluar untuk tendangan sudut. Dengan delapan menit tersisa di babak pertama, Asako Furuta melakukan percobaan nakal dari byline saat ia langsung menuju ke gawang alih-alih memberikan umpan silang, namun, Pak Ju Gyong telah membaca niatnya dan mundur untuk mengarahkan bola melewati mistar. Semenit setelah babak kedua dimulai, kebuntuan terpecahkan. Umpan panjang Ri Ye Gyong berhasil dikejar oleh Il Son dan sang penyerang kemudian menyodok bola ke Jon Il Cong yang mencetak gol. Korea Utara seharusnya bisa menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-57 ketika Jon melompat tinggi untuk menyundul tendangan sudut Ryu Gyong namun sundulannya masih membentur mistar gawang. Jepang mencoba menyamakan kedudukan di akhir pertandingan dengan beberapa pergantian pemain, namun tidak mampu melakukan upaya penting untuk menyulitkan Ju Gyong, Korea Utara pun akhirnya dapat mempertahankan kemenangan. Jon Il Chong pun akhirnya meraih penghargaan pencetak gol terbanyak setelah penampilan gemilangnya di turnamen ini dengan torehan enam gol. Jon mencetak satu-satunya gol di final saat timnya mengalahkan Jepang, menambah lima gol sebelumnya yang sudah dicetaknya. Dia memulai turnamennya dengan hat-trick melawan Korea Selatan, Jon menambahkan dua gol lagi saat jumpa Filipina. “Sebenarnya saya tidak menyangka bisa mencetak gol sebanyak itu. Tanpa dukungan dari rekan satu tim saya, saya tidak mungkin bisa melakukan ini. Saya berterima kasih kepada mereka,” kata Jon. “Saya akan berusaha meningkatkan diri di masa depan agar di Piala Dunia, saya bisa menjadi pemain yang lebih bisa diandalkan oleh tim saya,” sebutnya. Selain Jon, rekan satu timnya yakni penjaga gawang Pak Ju Gyong juga menyabet gelar penjaga gawang terbaik sepanjang turnamen. Pak mencatatkan empat clean sheet dalam perjalanannya ke final, menampilkan penampilan gemilang untuk menahan Jepang. “Semua pemain melakukan yang terbaik. Semuanya menunjukkan kerja sama tim yang baik dan mereka membuat tembok di depan saya yang tidak dapat ditembus oleh siapa pun,” kata Pak. “Saya sekarang akan mempersiapkan diri untuk bermain melawan pemain top dari seluruh dunia. Moto tim kami adalah ketika kami percaya pada diri sendiri, tidak ada benteng yang tidak dapat kami rebut,” tutupnya. Sumber: PSSI

Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara di Laga Terakhir Grup A

Indonesia harus mengakui keunggulan dari Korea Utara dengan skor telak 0-9, dalam laga terakhir penyisihan grup A Piala Asia U-17 Wanita yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (12/5). Untuk mempertahankan momentum kemenangan mereka, Korea Utara memulai dengan penuh semangat dan unggul dalam satu menit setelah peluit pertama dibunyikan, Choe Il Son membuka rekening golnya di Indonesia 2024. Sang penyerang mencetak gol keduanya pada menit ke-10 dan Kang Ryu Mi mencetak gol ketiga pada menit berikutnya, kedua kali umpan datang dari Jon Il Chong yang memanfaatkan ruang di sisi kiri. Korea Utara melanjutkan dominasinya dengan Gadhiza Asnanza memungut bola dari gawangnya untuk keempat kalinya pada menit ke-14 setelah Ro Un Hyang melakukan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Setelah jeda singkat bagi Indonesia, Korea Utara menemukan angin kedua mereka ketika Ryu Mi berlari dua pertiga lapangan untuk memberi umpan kepada Il Son untuk menyelesaikan dengan mudah pada menit ke-38 sebelum gol selanjutnya dari Il Son (40), Un Hyang (44) dan Ryu Mi (45+3) memberi tim Asia Timur keunggulan 8-0 saat jeda. Di awal babak kedua, Il Son melanjutkan apa yang dia tinggalkan, bertukar umpan dengan Ryu Mi sebelum mengalahkan Gadhiza di tiang dekat pada menit ke-47 untuk mencetak gol kelimanya dalam permainan tersebut. Satoru Mochizuki, pelatih kepala tim U-17 wanita Indonesia sempat mengatur timnya untuk lebih kompak dan bertahan lebih dalam di babak kedua, selain kebobolan di awal babak, mampu mementahkan ancaman lawannya dalam jangka waktu lama di babak kedua. Di awal babak kedua, Il Son melanjutkan apa yang dia tinggalkan, bertukar umpan dengan Ryu Mi sebelum mengalahkan Gadhiza di tiang dekat pada menit ke-47 untuk mencetak gol kelimanya dalam permainan tersebut. Pelatih Indonesia asal Jepang itu juga sempat mengatur pasukan untuk lebih kompak dan bertahan lebih dalam babak kedua, selain kebobolan di awal babak, mampu mementahkan ancaman Korea Utara dalam jangka waktu lama di babak kedua. Indonesia harus memberikan jalan ke babak semifinal sekaligus mempertahankan momentum mereka di kejuaraan ini. Pasukan Song Sung Gwon selanjutnya akan menghadapi runner-up Grup B – baik Jepang atau Tiongkok – pada semifinal hari Kamis (16/5) di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Sumber: PSSI

Tim U-17 Wanita Indonesia Kembali Harus Menelan Kekalahan

Tim U-17 Wanita Indonesia kembali harus menelan kekalahan. Usai dicukur Korea Selatan dengan skor telak 0-12 pada laga lanjutan Piala Asia U-17 Wanita yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (9/5). Sebaliknya bagi Korea Selatan, mereka sukses bangkit kembali dari kekecewaan mereka di pertandingan pertamanya. Hasil ini membuat Korea Selatan naik ke peringkat kedua grup, memiliki poin yang sama dengan Filipina dan kedua tim akan bertemu pada hari Minggu (12/5). Penjaga gawang Indonesia Gadhiza Asnanza harus beraksi di menit-menit awal ketika tendangan bebas Park Ji-yu memaksanya melakukan penyelamatan di dekat tiang kanannya sebelum bernapas lega saat tendangan Han Guk-hee melebar dari posisi yang bagus. Namun, tekanan awal dari Korea Selatan membuahkan hasil pada menit ke-13 ketika kapten Won Ju-eun dilepaskan di sisi kiri dan saat umpan silangnya ditepis oleh Gadhiza, Kim Hyo-won berhasil mencetak gol ke mulut gawang yang tidak dijaga. Kepahlawanan Gadhiza-lah yang membuat Korea Selatan tidak bisa meningkatkan keunggulannya dengan cepat, menyelam di kaki Ju-eun dan Kwon Da-eun dalam situasi satu lawan satu, lalu menangkis tembakan Beom Ye-ju. Kerja keras itu dibatalkan 12 menit sebelum akhir babak pertama ketika sebuah tipuan cerdik dari Ji-yu memungkinkan Guk-hee melepaskan tembakan kuat melewati Gadhiza, diikuti oleh tiga serangan lagi dari Noh Si-eun, Ji-yu dan Ju-eun saat Korea Selatan memimpin 5-0 saat istirahat. Pada awal babak kedua, Indonesia mempunyai peluang besar untuk membalaskan satu gol setelah Claudia Scheunemann mencegat umpan dan melaju ke gawang, namun penjaga gawang Woo Su-min bereaksi cepat untuk menangkap tembakan tersebut. Hal itu memicu Korea Selatan beraksi ketika mereka menambahkan tiga gol lagi melalui Ju-eun pada menit ke-50, Kim Ye-eun mengonversi penalti sembilan menit kemudian sebelum Ju-eun menyelesaikan hat-tricknya pada menit ke-61. Satoru Mochizuki mengganti Gadhiza dan bek tengah Nabila Saputri, menggantikan mereka masing-masing dengan Diva Ededweiz dan Nanda Rahmawati saat Indonesia berupaya mengemas pertahanan mereka untuk membatasi kerusakan lebih lanjut. Itu tidak berhasil karena meskipun tendangan penalti Seo Min-jeong membentur tiang, Korea Selatan justru menambah gol mereka lagi melalui pemain pengganti Baek Ji-eun (80, 82), Ju-eun mencetak gol keempatnya pada menit ke-86 sebelum Min-jeong menutupnya dengan gol di menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan telak. Sementara itu, kekalahan kedua berturut-turut ini berarti Indonesia harus tersingkir dari kompetisi. Mereka hanya menyisakan satu laga lagi, melawan Korea Utara, Minggu (12/5) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

23 Pemain Tim U-17 Wanita untuk AFC U-17 Women’s Asian Cup

Pelatih tim U-17 wanita, Satoru Mochizuki membawa 23 pemain untuk gelaran AFC U-17 Women’s Cup di Bali dari tanggal 6-19 Mei 2024. Laga perdana nanti Indonesia akan melawan Filipina tanggal 6 Mei 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pukul 19.00 WITA. 23 pemain ini adalah hasil seleksi dan pemusatan tim selama berada di Bali. Selain materi latihan, Garuda Pertiwi juga akan menjalani uji coba pada 20, 23, 24, 30 April dan 1 Mei 2024. Skuad Garuda Pertiwi mempertajam komunikasi, kontrol bola dan passing yang cepat. “Saya selalu katakan kepada pemain, untuk cepat kontrol bola dan passing. Ini adalah skill yang harus dimiliki dan sangat penting,” buka Satoru. “Jadi atlet dunia standarnya sudah bisa kontrol dan juga passing. Makanya, hal seperti ini harus terus dilatih. Harapannya agar di luar kepala otomatis saat kontrol dan passing bola,” sambungnya. Indonesia jadi tuan rumah Piala Asia Putri U-17 menghuni Grup A bersama Korea Selatan, Korea Utara, dan Filipina. Daftar nama dan nomor punggung pemain Tim U-17 Indonesia: Kiper 1. Gadhiza Asnanza – Akademi Persib 20. Fairus Khalisa – Jawa Tengah 23. Edelweiz Auradiva – Borneo FC Women Belakang 2. Rizka Dwi Juniar – Jawa Tengah 3. Amelia Heselio – Papua 4. Nabila Divany – Lampung 5. Wandha Azzahra – Akademi Persib 12. Sofia Soll – Papua Pegunungan 14. Indira Jenna – Banten 16. Zaskia Azzahra – Kalimantan Timur 17. Nanda Rahmawati – Jawa Barat 22. Sola Mananohas – Sulawesi Utara Tengah 6. Zaira Kusuma – DKI Jakarta 7. Allya Putri – Bangka Belitung 8. Adelia Ramadany – Jawa Timur 11. Syafia Chorlienka – Arema Women 18. Zahra Nafisa – Akademi Persib 19. Auliah Arifah – Banten 21. Nabila Saputri – Banten Depan 9. Mayzura Alifa – Jawa Barat 10. Keyssya Anatassya – DKI Jakarta 13. Claudia Scheunemann – Banten 15. Kikka Putri – Kalimantan Tengah

Zahra Muzdalifah Direkrut Tim Inggris, Langsung Cetak Gol Debut

Zahra Muzdalifah Direkrut Tim Inggris, Langsung Cetak Gol Debut

Pemain timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, langsung unjuk gigi ketika mendapat kesempatan tampil di Eropa. Zahra Muzdalifah menunjukkan bakat dan kemampuannya dengan mencetak gol pada laga debut bersama tim Inggris, South Shields Women. Momen debut Zahra Muzdalifah bersama South Shields Women terjadi dalam laga kontra Sunderland U-23, Minggu (18/9/2022). Pada laga tersebut, Zahra Muzdalifah tampil sebagai pemain pengganti. Setelah masuk ke lapangan, dia langsung mencetak gol ke gawang Sunderland U-23. Gol Zahra Muzdalifah yang lahir pada menit ke-80 itu sekaligus menegaskan keunggulan South Shields Women. South Shields Women sukses memenangi laga kontra Sunderland U-23 dengan skor telak, 4-0. Sebelum Zahra Muzdalifah mencetak gol, South Shields Women sudah unggul 3-0 berkat hat-trick Eva Gatens. Debut gemilang Zahra Muzdalifah bersama South Shields Women kemudian diabadikan dalam unggahan di akun media sosial klub. GOALLLL!!!!! ZAHRA MUZDALIFAH MAKES IT FOUR!!!! (0-4)#SSFC #OurTownOurDestiny pic.twitter.com/7A9vPtJ3hU — South Shields FC Women (@SSFCWomen) September 18, 2022 “SSFC Women menang 4-0 atas Sunderland U-23 di Academy of Light sore ini. Zahra Muzdalifah menutup kemenangan dengan gol pertamanya untuk klub,” demikian tertulis dalam unggahan di akun Instagram South Shields Women. South Shields Women merupakan salah satu klub yang bersaing di Northern Premiere League, divisi 5 kompetisi sepak bola wanita di Inggris untuk skala regional. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Zahra Muzdalifah telah berlatih bersama South Shields Women sejak pertengahan 2022. Zahra berhasil lolos trial dan masuk skuad South Shields Women FC untuk kompetisi North East Regional (Kasta 5) Inggris. Diketahui, Zahra menjalani trial sejak awal Juli 2022. Zahra pun langsung mencatatkan debut bersama South Shields Women FC saat melawan Blyth Town Ladies. Dalam pertandingan itu, Zahra masuk menit ke-70. South Shields Women FC sukses meraih kemenangan 4-0. Kesempatan Zahra Muzdalifah bermain di Inggris tak lepas dari kerja sama antara Sekolah Sepak Bola (SSB) Asiana Soccer School dan South Shields Women.

28 Pemain Perkuat Timnas U-18 Wanita Indonesia

28 Pemain Perkuat Timnas U-18 Wanita Indonesia

Sebanyak 28 pemain dipastikan akan memperkuat skuat Garuda Pertiwi pada gelaran AFF U-18 Women’s Championship 2022. Pelatih Rudy Eka mengumumkan para pemain yang lolos seleksi di hotel tim dua hari jelang laga perdana timnas pada 22 Juli 2022 mendatang. “Pada seleksi dan pemusatan latihan (TC) kali ini memang sejak awal diikuti 28 pemain. Semua pemain sudah mengikuti rangkaian dengan fokus dan kerja keras. Disamping memaksimalkan kuota pemain, kami tim pelatih ingin memberikan kesempatan bagi semua pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaik di kompetisi ini, terlebih kita sebagai tuan rumah,” ujar Kepala Pelatih Timnas U-18 Wanita, Rudy Eka Priyambada. Para pemain yang sudah terpilih pun semakin ditempa pada persiapan jelang laga perdana kontra Singapura pada 22 Juli mendatang. Salah satu pemain yang baru pertama kali bergabung dengan timnas Mayzura Alifa mengatakan terharu karena bisa mendapat kepercayaan membela tanah air pertama kali di kompetisi ini. “Rasanya campur aduk, senang, gugup dan bersyukur karena diberikan kesempatan ini. Deg-degan karena ini menjadi pengalaman pertama. Semoga bisa menunjukan yang terbaik,” tutup pemain yang akrab disapa Zura. Di kompetisi AFF Women’s Championship 2022, Timnas U-18 Wanita Indonesia berada di grup a bersama Vietnam, Thailand, Kamboja dan Singapura. Skuat Garuda Pertiwi akan menjalani laga perdana kontra Palembang pada 22 Juli 2022 mendatang. Setelah Singapura, Helsya Maeisyaroh akan menghadapi Kamboja, Vietnam dan Thailand di fase grup. Untuk bisa melaju ke babak semi final, skuat polesan Rudy Eka wajib menempati juara atau runner up grup a. 28 Pemain Timnas Putri U-18 untuk AFF U-18 Women Championship 2022: 1. Fani Supriyanto (GK) 2. Gadhiza Asnanza (GK) 3. Indri Yuliyanti (GK) 4. Salwa Nabila (GK) 5. Angelica Mardiansyah (DF) 6. Azra Zifa (DF) 7. Beatrix Rumaseb (DF) 8. Chelsea Setya (DF) 9. Indira Jenna (DF) 10. Manda Saleppang (DF) 11. Nastasia Suci (DF) Persis Solo 12. Sabrina Sakina (DF) Asp Banten 13. Helsya Maeisyaroh (MF) 14. Ina Wetipo (MF) 15. Liza Madjar (MF) 16. Puji Lestari (MF) 17. Sheva Imut (MF) 18. Valencia Antogia (MF) 19. Zara Apriyanti (MF) 20. Zilfa Zevanya (MF) 21. Aulia Al Mabruroh (FW) 22. Alzira Ayu (FW) 23. Claudia Scheunemann (FW) 24. Marcha Egis (FW) 25. Marsela Awi (FW) 26. Maura Malika (FW) 27. Mayzura Yusuf (FW) 28. Zalfa Wiguna (FW)

28 Pemain Ikut Seleksi dan TC Timnas Wanita U-18

28 Pemain Ikut Seleksi dan TC Timnas Wanita U-18

Timnas Wanita Indonesia U-18 memulai perjuangannya dalam gelaran Piala Wanita AFF U-18 2022 yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan. Helsya Maeisyaroh dan kawan-kawan bertolak meninggalkan Jakarta pada Jumat (15/7) siang. Sebanyak sembilan pemain yang sebelumnya memperkuat timnas wanita di gelaran Piala Wanita AFF 2022 di Filipina, akan memperkuat skuat Garuda Pertiwi di kompetisi kelompok U-18 ini. “Ada 28 pemain yang dipanggil untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan (TC) timnas u-18 wanita di Palembang. Beberapa dari mereka yang dipanggil adalah para pemain yang sudah mengikuti seleksi hinggal level senior di tc sebelumnya. Sementara nama-nama baru yang ada ialah mereka yang sebelumnya sudah mengikuti kompetisi sepakbola wanita dalam kurun waktu enam bulan terakhir,” ujar pelatih timnas u-18 wanita Rudy Eka Priyambada Para pemain yang dipanggil untuk mengikuti kompetisi Piala Wanita AFF U-18 2022 akan tiba lebih awal di Palembang sebelum babak kick off kompetisi dimulai pada 22 Juli 2022. Delapan pemain yang berangkat dari Jakarta akan bergabung dengan lima belas pemain lainnya di Palembang, yang rencananya akan berangkat dari daerah masing-masing hari ini. Bergabung dengan timnas u-18 wanita menjadi pengalaman pertama kali bagi Liza Madjar. Meski dirinya sudah bermain si level senior, Liza merasa gugup akan mengikuti seleksi dan pemusatan latihan untuk kelompok u18. “Saya senang karena diberikan kepercayaan oleh pelatih untuk bisa ikut lagi di seleksi dan tc u18. Sekaligus saya merasa gugup karena kami akan menjadi tuan rumah dengan lawan yang berat di fase grup,” tutup Liza. Timnas U-18 Wanita Indonesia akan berpartisipasi pada Piala Wanita U-18 di Palembang dari 22 Juli hingga 4 Agustus 2022. Sebanyak 9 tim akan berduel di kompetisi ini, dimana kesembilannya dibagi menjadi dua grup yakni grup a dan grup b. Grup a dihuni oleh Vietnam, Thailand, Kamboja, Singapura dan tuan rumah Indonesia. Sementara grup b ditempati oleh Australia, Myanmar, Malaysia dan Filipina. Daftar Pemain yang Ikut Seleksi dan TC Timnas U-18 Wanita Indonesia: 1. Fani Supriyanto (GK) – Persis Solo 2. Indri Yuliyanti (GK) – Asprov Jawa Barat 3. Salwa Nabila (GK) Asprov D.I.Yogyakarta 4. Gadhiza Asnanza (GK) – Akademi Persib 5. Nastasia Suci (DF) – Persis Solo 6. Angelica Mardiansyah (DF) – Akademi Persib 7. Chelsea Setya (DF) – Arema FC 8. Sabrina Sakina (DF) – Asprov Banten 9. Azra Zifa (DF) – Asprov DKI Jakarta 10. Manda Saleppang (DF) – Persis Solo 11. Indira Jenna (DF) – Asprov Banten 12. Beatrix Rumaseb (DF) – Asprov Papua 13. Helsya Maeisyaroh (MF) – Persis Solo 14. Puji Lestari (MF) – Asprov Jawa Tengah 15. Valencia Antogia (MF) – Asprov Sulawesi Utara 16. Zilfa Zevanya (MF) – Akademi Persib 17. Ina Wetipo (MF) – Asprov Papua 18. Sheva Imut (MF) – Persiba Female 19. Zara Apriyanti (MF) Asprov Bangka Belitung 20. Liza Madjar (MF) – Asprov Papua 21. Aulia Al Mabruroh (FW) – Asprov Lampung 22. Zalfa Wiguna (FW) – Akademi Persib 23. Claudia Scheunemann (FW) – Asprov Banten 24. Alzira Ayu (FW) – Asprov Jawa Tengah 25. Marcha Egis (FW) – Arema FC 26. Maura Malika (FW) – Asprov Banten 27. Marsela Awi (FW) – Asprov Papua 28. Mayzura Yusuf (FW) – Asprov Jabar

Timnas U-18 Lanjutkan Perjuangan di Piala Wanita U-18 AFF

Timnas U-18 Lanjutkan Perjuangan di Piala Wanita U-18 AFF

Timnas wanita mengakhir perjalananya di kompetisi Piala Wanita AFF 2022. Setelah menyelesaikan lima pertandingan dengan membukukan satu hasil seri dan menelan empat kekalahan, skuat Garuda Pertiwi menempati posisi juru kunci klasemen akhir grup a dengan total raihan satu poin. Para pemain dan staff ofisial pun kembali ke Jakarta pada Rabu (13/7) malam dan direncanakan akan pulang ke daerah masing-masing pada Jumat (15/7). “Alhamdulilah kami sudah tiba di Jakarta dengan selamat tadi malam. Para pemain senior kemudian akan dipulangkan ke daerah masing-masing karena ini menjadi kompetisi terakhir di sepanjang tahun untuk level senior. Terimakasih untuk perjuangan semua pemain hingga pertandingan terakhir. Selanjutnya ada beberapa pemain yang tinggal karena akan mengikuti Piala Wanita U-18 AFF di Palembang,” ujar pelatih kepala timnas wanita, Rudy Eka Priyambada. Sebelum bertolak ke Palembang, beberapa pemain yang dibawa ke sana, diberikan waktu istirahat selama satu hari di Jakarta sebelum kembali melanjutkan perjuangan di kompetisi Piala Wanita U-18 dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya. “Tentu gugup karena menjadi tuan rumah di Piala Wanita U-18 AFF. Terakhir merasakan gugupnya jadi tuan rumah saat piala AFF U-15 AFF tahun 2018 lalu. Semoga bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Helsya Maeisyaroh Timnas U-18 Putri Indonesia akan berpartisipasi pada Piala Wanita U-18 di Palembang dari 22 Juli hingga 4 Agustus 2022. Sebanyak 9 tim akan berduel di kompetisi ini, dimana kesembilannya dibagi menjadi dua grup yakni grup a dan grup b. Grup a dihuni oleh Vietnam, Thailand, Kamboja, Singapura dan tuan rumah Indonesia. Sementara grup b ditempati oleh Australia, Myanmar, Malaysia dan Filipina.

Piala Resmi Pertiwi Digelar, Pencarian Atlet Muda Timnas Wanita Dimulai

Piala Resmi Pertiwi Digelar, Pencarian Atlet Muda Timnas Wanita Dimulai

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, resmi membuka Piala Pertiwi 2021/2022 di lapangan Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat (18/3) pagi. Pada kesempatan ini Iriawan bersama Ketua Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI), Nadalsyah, secara simbolis melakukan kick off tendangan pertama sebelum laga antara Kalimantan Tengah kontra Bangka Belitung dimulai. Menurut pria yang kerap disapa Iwan Bule tersebut, Piala Pertiwi baru kembali diselenggarakan saat ini. Itu dikarenkan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia. “Sudah lama kita tidak ada pertandingan Piala Pertiwi, karena memang situasi COVID-19. Terakhir itu bulan april 2019,” ujar Iwan kepada detikJabar, Jumat (18/3/2022). Iwan menjelaskan, dalam pembukaan kali ini, Piala Pertiwi diselenggarakan di tiga wilayah. Lokasinya ada di Kota dan Kabupaten Bandung. “Hari ini dibuka putaran nasional Piala Pertiwi. Kebetulan berada di wilayah Bandung, kota dan kabupaten. Ada di Lapangan Sabilulungan, Lapangan Progresif, dan Lapangan Sidolig,” jelasnya. Menurut Iwan, adanya Piala Pertiwi bisa menjadi salah satu cara dalam rangka pencarian pemain-pemain muda untuk membela Tim Nasional (Timnas). “Ini untuk pentingnya kita mencari talenta-talenta bibit-bibit muda yang akan kita ambil ke tim nasional. Kita sudah ada tim talent kepelatihan untuk melihat siapa-siapa yang bisa nanti di hire ke tim nasional,” ucapnya. Mengenai adakah pemain yang telah menjadi sorotan untuk Timnas, Iwan mengaku saat ini baru dua pertandingan. Sehingga, belum bisa disimpulkan. Namun, kata dia, nantinya ada tim pemandu bakat yang akan melaporkan hasil pengamatan kepada dirinya. “Iya kan baru dua pertandingan saat ini, satu lagi di Kota Bandung. Jadi ada timnya, insyaallah nanti ada laporan dari tim talent, untuk membawa beberapa pemain yang cukup bagus,” kata Iwan. Iwan sendiri menginkan setiap provinsi memiliki perwakilan pemain untuk bisa membela Timnas Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap Piala Pertiwi bisa diselenggarakan di semua provinsi di Indonesia. “Nah, ini pentingya bergilir Piala Pertiwi di masing-masing provinsi. Memang sekarang baru 18 (provinsi), saya harapkan ke depan bisa semua provinsi. Kalau kita dua orang pemain dari setiap provinsi, itu sudah cukup sekali,” terangnya. Iwan pun berpesan kepada para atlet-atlet sepak bola, khususnya wanita agar bisa terus mengembangkan bakatnya. Sehingga, kelak mereka bisa menjadi pemain timnas. “Atlet terus berlatih, terus mengasah skill, mental, disiplin dan kemampuan yang ada, termasuk fisik. Kita lihat tadi pertandingan tim yang berbeda, memang di tim Babel banyak tim nasional, kan kelihatan. Tapi bukan berarti kalteng tidak bagus. Ini menjadi pengalaman buat tim kalteng jika bertemu tim kuat. Itu tadi pelatih bisa melihat apa-apa yang perlu dilakukan dalam pembinaan,” pungkasnya. Piala Pertiwi 2021-2022 mulai digelar di Bandung pada 18 Maret dan akan berlangsung hingga 28 Maret 2022. Terdapat 19 tim yang berpartisipasi setelah melalui kualifikasi di level Asosiasi Provinsi PSSI. Berlokasi di tiga tempat, 19 tim tersebut dibagi ke dalam empat group yang berbeda.

Gilas Persib Bandung Putri 10-0 Timnas Putri Siap Tampil di Piala Asia Wanita 2022

Pada laga uji coba melawan Persib Bandung Putri di Stadion Madya, Jakarta (13/01) Timnas Putri berhasil menggilas Persib Bandung Putri dengan skor 10-0. Skor dibuat oleh Octavianti Dwi Nurmalita (menit ke-11), Helsya Maeisyaroh (22′, 45′), Ade mustikiana (30′), Carla Bio Pattinasarany (34′, 41′, 43′), Insyafadya Salsabillah (67′), Reva Oktaviani (71′), dan Zahra Muzdalifah (76′). Dengan hasil ini pelatih timnas putri, Rudy Eka, menyebut anak asuhnya siap untuk berlaga di Piala Asia Wanita 2022 baik secara permainan mau pun fisik. Indonesia tergabung dalam grup B bersama Australia, Thailand, dan Filipina. Meski begitu masih ada pekerjaan rumah yang harus di selesaikan. “Sekarang kami sudah satu bulan persiapan, ada peningkatan, kolektivitas, kerjasama, fisik bagus,” kata pelatih Rudy Eka yang juga pernah melatih Tira Persikabo. “Besok sekali lagi main lawan mereka (akademi Persib Bandung) untuk dilihat seberapa kuat anak-anak.” “Tapi ada beberapa bola bisa bolong ke depan, di sebelah kanan, kami waspadai, karena kami ketahui Samantha May Kerr (pemain Australia), pemain terbaik dunia, posisi sebelah kanan, bola jangan sampai kesitu (kanan),” kata Rudy Eka setelah laga usai. Klik disini untuk melihat galeri Timnas wanita vs Persib Bandung wanita

Zahra Muzdalifah Masuk Nominasi Pemain Terbaik Kualifikasi Piala Asia Wanita

Zahra Muzdalifah Masuk Nominasi Pemain Terbaik Kualifikasi Piala Asia Wanita

Penyerang timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, masuk dalam daftar Pemain Terbaik versi AFC pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Zahra Muzdalifah menjadi salah satu di antara enam pemain yang masuk dalam nominasi. Pemain kelahiran 4 April 2001 tersebut sukses mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2022 yang rencananya akan digelar di India pada bulan Januari mendatang. Pada rilis AFC, selain Zahra juga terdapat nama-nama beken pemain timnas wanita negara lainnya seperti Moon Mi-ra (Korea Selatan), Pham Hai Yen (Vietnam), Janista Jinantuya (Thailand), Behnaz Taherkhani (Iran), dan Chandler McDaniel (Filipina). “Inti dari keberhasilan Indonesia adalah penyerang 20 tahun, Zahra Muzdalifah. Pergerakannya yang cerdan dan umpannya yang presisi mampu menciptakan peluang untuk dirinya dan rekan setimnya dalam dua pertandingan (melawan Singapura),” tulis AFC, dikutip dari laman resmi PSSI. “Dia dengan jelas memperlihatkan kebahagiaan, kelegaan, dan kegembiraan, saat mengakhiri kebuntuan di kualifikasi dalam sebuah wawancara setelah pertandingan,” demikian pernyataan AFC saat mendeskripsikan peran Zahra di timnas putri Indonesia. Zahra mengaku bangga dan bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh AFC. “Alhamdulillah sangat senang masuk dalam nominasi Pemain Terbaik kualifikasi Piala Asia Wanita 2022,” kata Zahra. “Saya mohon dukungan dan vote dari semuanya. Ini menjadi penambah motivasi saya agar terus memberikan yang terbaik untuk timnas Indonesia,” tutur Zahra. Publik sepak bola Tanah Air bisa mendukung Zahra Muzdalifah untuk menjadi pemain favorit yang paling bersinar pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Berikut tautan untuk memberikan dukungan kepada Zahra Muzdalifah: LINK.

Jalani Debut Level Senior, Viny Silfianus: Rasanya Campur Aduk!

Jalani Debut Level Senior, Vinny Silfianus: Rasanya Campur Aduk!

Viny Silfianus Sunaryo masih belum bisa berkata-kata saat dirinya ditunjuk pelatih Timnas Wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada menjadi starter pada laga melawan Singapura di leg pertama kualifikasi Piala Asia Wanita 2021 di Tajikistan Jumat (24/9) lalu. Selama 80 menit Viny dipercaya pelatih tampil untuk pertama kali dalam debutnya di Timnas Wanita. Pemain kelahiran 3 Juli 2003 ini merasakan langsung atmosfer pertandingan yang sesungguhnya, apalagi yang dihadapi merupakan laga krusial yang menentukan lolos tidaknya Timnas Wanita ke Piala Asia Wanita 2022. “Saat saya terpilih untuk dibawa ke Tajikistan, tentu rasa campur aduk saya rasakan. Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, yang pasti bangga, senang dan terharu karena ini merupakan perjuangan dari awal pemusatan latihan (TC) pertama hingga ketiga. Semua terasa lengkap dan saya tak berhenti bersyukur diberi kepercayaan bermain selama 80 menit dalam debut saya di level senior,” ujar Viny. Memperkuat Timnas di level senior memang menjadi pengalaman pertama Viny selama bermain sepak bola. Namun sesungguhnya memperkuat skuad Garuda Pertiwi pada level kelompok usia sudah pernah ia rasakan, tepatnya saat memperkuat Timnas Putri U-15 pada ajang Piala AFF U-15 di Laos pada 7-20 Mei 2017 silam. Namun penampilannya di level senior saat mengikuti kualifikasi Piala Asia inilah yang menjadi momen tak terlupakan sepanjang karirnya “Ketika masuk sebelas pertama di laga leg pertama, bangga dan tidak menyangka saya rasakan secara bersamaan. Rasanya saya benar-benar mendapatkan kepercayaan pelatih untuk berjuang dan dari situ saya ingin buktikan bahwa pilihan pelatih tidak salah. Saya harus tampilkan yang terbaik dan rasanya senang di laga kualifikasi kemarin bisa berkontribusi untuk tim,” lanjut Viny. Viny memang berkontribusi pada kemenangan skuad Garuda Pertiwi di laga leg pertama kontra Singapura. Dirinya menyumbangkan satu assist, atas gol yang dicetak oleh Baiq Amiatun saat laga baru berjalan empat menit. Bermain dengan motivasi tinggi menjadi bekal Viny yang juga memperkuat skuat tim sepakbola putri DKI Jakarta untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON). “Sempat galau karena harus meninggalkan tim DKI Jakarta saat PON sudah di depan mata. Tapi ini adalah momen membela negara, saya harus bermain bagus, mengurangi kesalahan sendiri, membanggakan keluarga dan orang tua dirumah, dan jika Allah berkehendak, saya ingin membawa Indonesia lolos dari babak kualifikasi dan bertanding di Piala Asia Wanita 2022 di India,” ungkapnya. Di Timnas Wanita, Viny menggunakan nomor punggung 20. Ada sedikit rasa sedih karena dirinya tidak menggunakan angka 19, angka yang dirasa selalu membawa keberuntungan untuknya. Ternyata di balik angka 19, ada alasan tersendiri yang membuat nomor itu spesial di mata Viny. “Nomor 19 akan selalu menjadi angka favorit saya, karena 19 selalu saya artikan sebagai tahun 2019. Tahun berarti saya karena banyak momen comeback di dunia sepakbola, seperti memperkuat tim Persija putri untuk Liga 1 Putri, masuk tim Putri DKI Jakarta untuk kompetisi Pra PON dan PON, hingga menjadi kapten saat bermain di Liga 1 lalu. Tahun penting buat saya,” jelas Vinny yang baru saja diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Jasmani tahun 2021 ini. “Tim ini sudah menjadi keluarga bagi saya. Rasa kekeluargaan begitu kental karena kita sudah melewati suka duka bersama ketika berada di TC. Saya harap perjuangan kami tidak sia-sia dan kami bisa lolos ke Piala Asia Wanita tahun depan,” tutup Viny.

Pertama Kali Ikut TC Timnas Wanita, 2 Pemain Muda Ini Berbagi Cerita

Pertama Kali Ikut TC Timnas Wanita, 2 Pemain Muda Ini Berbagi Cerita

Dua pemain Tim Nasional Sepak Bola Wanita Indonesia, Adelita Veronika dan Sela Seviany tak pernah menyangka bisa ikut pemusatan latihan (TC) untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia 2022. Diusianya yang masih muda, keduanya masih tak percaya bersaing bersama pemain senior di skuat Garuda Pertiwi. Adel, sapaan akrab Adelita, merasakan suka duka ketika dirinya sudah bergabung kurang lebih satu pekan bersama skuat Garuda Pertiwi. “Pertama kali gabung di Timnas, jujur saya senang sekali, puji Tuhan saya bisa bergabung dan mewakili daerah saya Kalimantan Tengah. Ini pengalaman yang berkesan dan menegangkan karena saya berada ditengah-tengah pemain yang bagus, disisi lain saya juga berada jauh dari orang tua,” ungkap pemain berusia 20 tahun tersebut. Rasa haru dan tak percaya juga dialami Sela, pemain yang baru berusia 18 tahun ini. Pertama kali mendapatkan kesempatan mengikuti TC, pemain yang memperkuat klub Putri Surakarta ini awalnya kaget mendapatkan kabar dari pelatih klub, jika dirinya akan segera bergabung dalam TC ini. “Rasa percaya dan tidak percaya saat mendapat kabar pemanggilan. Apalagi kompetisi yang dihadapi adalah kualifikasi Piala Asia Wanita di Tajikistan nanti. Bersyukur karena bisa dapat kesempatan ini, apalagi bisa berlatih bersama para pemain-pemain senior,” ujar Sela. Meski dipenuhi rasa suka dan duka ketika dipanggil mengikuti TC Timnas, Adel dan Sela sama-sama merasakan atmosfer persaingan namun berlimpah ilmu saat mengikuti TC dibawah arahan pelatih Rudy Eka. “Coach Rudy Eka sosok yang tegas ketika berada di dalam dan luar lapangan. Sebagai pemain yang baru pertama kali bergabung, saya bisa mendapatkan ilmu yang banyak, apalagi ada sesi kelas bagi para pemain, setiap pemain benar benar diperhatikan dan diberi tahu posisi dan pos masing-masing. Hal ini sangat membantu saya dan teman-teman untuk lebih memahami taktik dan visi bermain,” tutup Adel Selama TC, pelatih Rudy Eka memang tak hanya menggelar sesi latihan di lapangan. Selain sesi latihan di pagi dan sore hari, Rudy Eka bersama tim pelatih beberapa kali menggelar sesi kelas yang juga dihadiri para pemain. Materi yang diberikan menyangkut visi bermain, taktik, serta strategi yang akan dijalankan pemain ketika latihan dan bertanding nanti. Timnas Wanita kini tengah memantapkan persiapan jelang babak kualifikasi Piala Wanita Asia yang akan berlangsung akhir September nanti. Skuat Garuda Pertiwi akan terus melakukan TC hingga 18 September 2021 mendatang sebelum bertolak ke Tajikistan, dimana Timnas Wanita tergabung dalam grup C, bersama Irak dan Singapura.

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Pesepakbola putri, Sabreena Dressler merupakan satu dari sekian nama yang dipanggil ikut pemusatan latihan timnas Indonesia putri di Jakarta pada 8-31 Maret 2021. Dara berusia 20 tahun tersebut mengakui tak mudah menjalani program yang diberikan pelatih Rudy Eka Priyambada. Saat ini, Sabreena dan 37 pemain lain sedang mengikuti (TC) Timnas Wanita Indonesia untuk proyeksi SEA Games 2021 Vietnam. Sabreena tak pernah menyangka satu dari sekian banyak mimpinya terwujud. Pemain asal DKI Jakarta ini tak berhenti bersyukur karena salah satu impiannya untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan (TC) timnas wanita Indonesia bisa tercapai di awal tahun 2021 ini. Dilansir laman resmi PSSI, Sabreena mengaku jika minat terhadap olahraga sepakbola yang ia miliki berawal dari hobi berolahraga saja. “Dari kecil saya sudah menyukai olahraga tetapi sejujurnya saya tidak pernah main sepak bola. Saya baru mulai bermain sepakbola sejak usia 12 tahun. Saat itu di sekolah saya tidak ada tim sepak bola putri, karena tidak ada yang suka bermain bola. Saya bergabung dengan tim putra dan mulai mengikuti turnamen kecil sepakbola putri antar sekolah,” kata Sabreena. Setelah menyadari dirinya mampu bermain sepakbola, Sabreena memutuskan untuk mengasah kemampuannya di Pro Direct Academy pada tahun 2018. Namun sayangnya tak lama berselang ia bergabung bersama Pro Direct, pemain berdarah campuran Jerman-Indonesia ini dibekap cedera selama delapan bulan, hingga akhirnya menetap beberapa waktu di Jerman. Setelah sedikit pulih dari cedera, Sabreena pun kembali ke Indonesia dan tak lama setelah itu tepatnya pada tahun 2019, dirinya pun dipanggil untuk memperkuat Persija Putri pada kompetisi tertinggi sepakbola putri di Indonesia, Liga 1 Putri 2019. “Saat saya dikontrak dengan Persija, rasanya sungguh luar biasa senang, karena bertepatan dengan sembuhnya saya dari cedera. Seperti momen comeback dan keajaiban yang ditunggu-tunggu. Sayangnya saat di Persija saya memang belum banyak mendapatkan kesempatan bermain karena kondisi yang belum fit seratus persen,” ujar Sabreena. Kini Sabreena masuk dalam seleksi dan pemusatan latihan Timnas Wanita. Tiga pekan sudah pemain yang berposisi sebagai gelandang sayap ini berada dalam TC dibawah asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada. Ini menjadi pencapaian yang luar biasa untuk Sabreena selama dirinya berkarier dalam dunia sepakbola. “Senang sekali saya bisa masuk seleksi dan TC. Keinginan untuk masuk ke timnas sudah ada sejak lama, tapi saya sadar fisik dan skill saya belum cukup bagus untuk bisa diperhitungkan di timnas, apalagi pernah dibekap cedera. Dipanggil ikut TC saja sudah sangat bersyukur. Saya aku coba menunjukkan yang terbaik dan berusaha lebih keras lagi,” lanjutnya Sabreena pun menyadari latihan yang dijalani bersama timnas jauh lebih intens dan berat daripada latihan lainnya. Anak keempat dari empat bersaudara ini mengaku materi yang diberikan selama pemusatan latihan menjadi tantangan tersendiri untuk dirinya. “Materi yang diberikan tentu lebih susah daripada yang di klub apalagi dari segi fisik. Di sini benar-benar dilatih fisiknya. Drill-drill yang diberikan juga intens dan menantang. Namun yang terpenting adalah pembentukan mental. Mental kita benar-benar ditempa disini. Di sini kami dituntut untuk selalu fokus, baik saat latihan atau pertandingan, karena kita bermain untuk negara,” tambah Sabreena “Tidak ada kesulitan beradaptasi sama teman-teman karena saya orangnya mudah bersosialisasi dengan orang lain dan saya tahu berbicara bahasa Indonesia dengan lancar juga, jadi tidak ada kesulitan untuk bergabung dengan yang lain selama TC ini,” tutupnya.