9 Karateka Muda Asal Riau Harumkan Indonesia

9 Karateka Muda Asal Riau Harumkan Indonesia

Pemerintah dan masyarakat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kep. Riau patut berbangga diri. Pasalnya, pasalnya sembilan orang karateka muda binaan Komando Distrik Militer (Kodim) 0315/Bintan yang tergabung dalam Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Tanjungpinang, berhasil memborong medali pada Kejuaraan Dunia Karate Russian Open Tahun 2020. Kesembilan karateka muda tersebut ialah Azkha Dafina Aurellia, M. Amri Alfajrihan, Septriadi Ramadhani, Dhea Ilfitria Maharani, Devana Syakbanil, Dzakiyah Nur Fadillah, Lyana Dhea, Rainhard Hillarius dan Jalu Armando Shevariano. Pada kejuaraan yang berlangsung secara virtual itu, mereka mampu meraih 1 medali emas, 4 medali perak dan 4 medali perunggu. Berkat raihan tersebut, Komandan Kodim 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa selaku Pembina Forki Tanjungpinang yang didampingi Sekum Forki Tanjungpinang, Lina Marlina, serta sempai Rio menyerahkan secara langsung medali dan penghargaan kepada kesembilan karateka muda tersebut di Makodim 0315/Bintan, Jalan Ahmad Yani Km 5 Tanjungpinang, Rabu (02/9/2020) siang. “Hari ini kita semua berbangga hari karena atlet-atlet karate muda kita telah berhasil meraih juara pada ajang bergengsi yakni Karate Russian Open Tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual,” ucap Dandim dilansir dari laman Klikwarta.com. “Kami atas Keluarga Besar Kodim 0315/Bintan mengucapkan selamat kepada adik-adik yang telah mendapatkan Juara I, II dan III pada Karate Russian Open Tahun 2020,” pungkasnya. Lanjut Dandim, ia sangat bangga atas capaian ini dan berharap para atlet muda tersebut tidak cepat puas dan meraih lebih banyak prestasi lagi pada ajang berlevel internasional. “Saya selaku Pembina Forki Tanjungpinang sangat bangga kepada adik-adik semua. Saya berharap dengan ini adik-adik dapat lebih memacu prestasi lebih banyak lagi,” ungkapnya. Sementara itu, Lina Marlina selaku Sekum Forki Tanjungpinang mengucapkan terima kasih kepada Komandan Kodim 0315/Bintan yang telah mendukung para atlit muda yang berprestasi tersebut salah satunya dengan mengizinkan untuk berlatih di Makodim 0315/Bintan. “Berkat bantuan dan dukungan Bapak Dandim, anak-anak dapat meraih prestasi ini karena anak-anak latihan di Kodim 0315/Bintan. Tentunya tak lepas juga dari dukungan dan doa seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang atas keberhasilan mengharumkan nama Kota Tanjungpinang dan Indonesia di Kancah Dunia Karate Internasional,” ujar Lina.

Buru Poin PON 2020 Papua, 88 Petenis Muda Panaskan Persaingan Kejurnas Junior Pelti Riau Open 2018

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior Pelti Riau Open 2018, mulai dihelat pada pada Jumat (9/11) - Minggu (11/11) di Pekanbaru. Event ini mempertandingkan lima kelompok umur (KU), yakni 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun. (gonews.com)

Pekanbaru- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior Pelti Riau Open 2018, mulai dihelat pada pada Jumat (9/11) hingga Minggu (11/11) di lapangan Pelti dan lapangan indoor di komplek DPRD Riau, Pekanbaru. Event ini mempertandingkan lima kelompok umur (KU). Yakni usia 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun. Dan, setiap kategori mempertandingkan dua nomor, yaitu single putra-putri, serta ganda putra-putri. Tercatat, sebanyak 88 peserta, terdiri dari 62 putra dan 62 putri turut memanaskan persaingan. “Para peserta yang ikut Kejurnas Junior Pelti Riau Open 2018 ini, berasal dari Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, dan beberapa peserta dari DKI Jakarta,” ujar Herman, Ketua Panitia Kejurnas Junior Pelti Riau Open 2018. Sedangkan untuk Riau, Herman, menyebut hanya dua Kabupaten/Kota yang tak ikut mengirim atlet tenisnya. “Kabupaten Inhu (Indragiri Hulu), dan Kabupaten Inhil (Indragiri Hilir) tak mengirimkan atletnya. Hmpir separuh peserta Kejurnas ini berasal dari Riau,” lanjutnya. Sementara itu, sesuai aturan Pengurus Besar (PB) Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti), para atlet muda yang menjadi juara pada Kejurnas ini tidak diberi hadiah uang tunai, melainkan akan mendapatkan poin yang berpengaruh pada ranking. “Kejurnas ini digelar untuk mengumpulkan poin atlet yang akan mengikuti PON (Pekan Olahraga Nasional) XX di Papua 2020 mendatang,” ujar M. Taufiq OH, Plt Ketua Pelti Riau. Ia menambhkan, event ini sekaligus ajang untuk menggaungkan tenis lapangan di Riau, yang saat ini masih belum cukup dikenal. “Ini juga sebagai evaluasi pembinaan prestasi atlet tenis Riau, saat mereka nantinya diseleksi mengikuti Porwil (Pekan Olahraga Wilayah) di Bengkulu 2019, dan pastinya PON 2020,” jelasnya. Taufiq mengungkapkan pada PON XVIII (Riau), cabang tenis menyumbangkan satu medali emas, dan satu medali perunggu. Ia berharap pada PON 2020 Papua, Riau melalui cabang olahraga tenis bisa berprestasi lebih baik lagi. “Tentu dengan memberikan hasil yang membanggakan,” tukas Taufiq. (Adt)

Kejurnas KU XIII/2018 Kategori Lead Junior Putra Berakhir, Atlet 18 Tahun Skuat Timnas Masih Perkasa

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU) XIII/2018, Kategori Lead Junior (18-19 tahun) Putra, akhirnya masih dikusai Seto, atlet junior skuat tim nasional asal asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (FPTI)

Rengat- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU) XIII/2018, Kategori Lead Junior (18-19 tahun) Putra, berakhir pada Jumat (28/9), di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Di laga final, atlet tim nasional (Timnas) panjat tebing masih perkasa di kategori itu. Seto, atlet Timnas panjat tebing asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meraih medali emas usai mencapai top di partai puncak setelah membukukan poin 41+, di babak semifinal. “Di babak kualifikasi, Seto menorehkan catatan waktu 7,04 menit,” ujar Anugrah Agung, Presiden Juri Kejurnas KU XIII/2018, Jumat (28/9). Di Asian Games XVIII/2018, Seto menjadi salah satu atlet yang diturunkan di nomor combine. Namun, atlet junior kelahiran Sleman, 3 November 2000 ini, gagal mengharumkan nama Indonesia, akibat gagal menembus baak final. Sedangkan Muhammad Elfarzy Rizky asal Kalimantan Selatan berhak mendapatkan medali perak. “Elfarzy mengumpulkan 39 poin di babak final, dan 41 poin di babak semifinal. Dia menorehkan catatan waktu 7,04 menit,” lanjutnya. Sementara itu, medali perunggu direbut wakil Jawa Tengah, Kiromal Katibin, yang juga punggawa Timnas. Ia mencetak 39 poin di babak final, dan 38+ di babak semifinal. “Di babak kualifikasi, Kiromal menorehkan catatan waktu 7,04 menit,” tambahnya. Lalu, diposisi empat diduduki Septi Afriandani Zain (Jawa Timur), dan peringkat lima ditempati Achmad Tegar Prasojo (Jawa Timur). “Peringkat enam dihuni Ivan Alana asal Sulawesi Tengah, dan posisi tujuh ada Eko Putra. Dan, posisi delapan ada Jufri Naldi Darwansa dari Riau,” tukasnya. Di laga putri, juga berlangsung sengit. Sebab, kedua atlet yang berlaga di babak final mengumpulkan poin sama, yakni 39. Bahkan waktu pemanjatan di babak kualifikasi pun serupa yakni 3,24 menit. Namun, Juskerina asal Kalimantan Timur, sukses menjadi yang terbaik, setelah memundi catatan waktu lebih cepat dibandingkan rivalnya dengan 5,21 menit. Ia berhak atas medali emas setelah menyingkirkan Diah Puspaningtyas (Daerah Istimewa Yogyakarta). Diah harus puas menjadi runner up, dengan mengukir waktu 5,46 menit. “Medali perunggu diraih atlet asal Bali Ni Komang Ayu Suartini yang berhasil mengumpulkan 38 poin. Di babak kualifikasi, Ni Komang meraih catatan waktu 3,24 menit,” jelas Anugrah. (Adt)

Raih Emas Kategori Lead Youth B Putri Kejurnas Panjat Tebing KU 2018, Amanda Kokohkan Dominasi Jawa Timur

Amanda Narda Mutia (tengah) menyumbangkan medali emas bagi kontingen Jatim, pada Kategori Lead Youth B Putri (14-15 tahun), dalam Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XIII/2018, di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada Jumat (28/9). (FPTI)

Rengat- Jawa Timur (Jatim) memperkokoh dominasinya pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XIII/2018, di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada Jumat (28/9). Yakni Amanda Narda Mutia, berhasil menyumbangkan medali emas bagi kontingen Jatim, pada Kategori Lead Youth B Putri (14-15 tahun). Di laga final, ia meraih poin 43+ dengan waktu tercepat 2,50 menit, saat kualifikasi. Amanda yang juga atlet Pelatda Panjat tebing Jatim ini, sebelumnya juga mencetak prestasi. Pada Kamis (27/9), dalam kategori Boulder Youth B Putri, Amanda berada di posisi teratas dan mencatatkan 2 top, 3 zone, 2 attempt to top, dan 3 attempt to zone. Ia menyingkirkan rekannya, Pradeva Adelia, yang hanya mencetak 2 top, 2 zone, 2 attempt to top, dan 2 attempt to zone. Sedangkan medali perak, direbut Nur Diatul Jannah, asal Kepulauan Bangka Belitung, yang meraih poin 37+, serta membukukan waktu 4,33 detik saat kualifikasi. Dan, wakil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sukma Lintang Cahyani harus puas mengantongi medali perunggu. Ia mencetak poin 37, dan cacatan waktu pada saat kualifikasi yakni 2,50 menit. “Peringkat 4 diraih atlet Bali, Ni Luh Jelita Damwati dengan poin 36. Nomor 5 diisi atlet Jatim, Pradeva dengan poin 26. Dan nomor 6, atlet Bali, Ni Putu Eka Ariyantini, dengan 18 poin,” ujar Anugrah Agung, Presiden Juri Kejurnas KU XIII/2018, Jumat (28/9). “Kemudian posisi ketujuh ada Nur Hidayah asal Kalimantan Timur yang mencatatatkan poin 14+. Terakhir di nomor 8 ada Puja Lestari asal Riau yang menghasilkan poin 11+,” tambah Anugrah. (Adt)

Torehkan Waktu 20, 54 Detik, Jericho Raih Emas Kategori Speed Klasik Youh C Putra Kejurnas Panjat Tebing KU 2018

Federasi Panjat Tebing Indonesia, FPTI, Indragiri Hulu (Inhu), Inhu, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII, Riau,

Rengat- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XIII/2018, di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, memasuki hari keenam, pada Kamis (26/9). Atlet asal Kalimantan Utara, Jericho Anggelo Lana Beda Atamukin, berhasil tampil dominan, pada Kategori Speed Klasik Youth C Putra. Ia meraih emas usai menyelesaikan pemanjatan di dua jalur final, dengan akumulasi waktu tercepat yakni 20,54 detik. Hasil itu didapat Jericho dari dua jalur, masing-masing 10,44 detik, dan 10,10 detik. Dan medali perak diraih atlet asal Kalimantan Timur, Muhammad Akbar Ichsan. “Total waktunya 22,73 detik yang didapat dari pemanjatan dua jalur masing-masing 12,20 detik dan 10,53 detik,” ujar Anugrah Agung, Presiden Juri Kejurnas KU 2018, Kamis (27/9). Sedangkan Maulana Akbar Haj asal Riau, berhak mengantongi medali perunggu usai mencetak total waktu 22,34 detik. Ia menyingkirkan Ramaski Aswin Kristanto asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hanya mampu membukukan catatan waktu 26,67 detik. Di tempat yang sama, wakil Jawa Timur tampil perkasa pada Kategori Boulder Youth B Putri. Mereka masing-masing berhasil menghuni peringkat satu dan dua. Peringkat satu diraih Amanda Narda Mutia, yang berhasil mencatatkan 2 top, 3 zone, 2 attempt to top, dan 3 attempt to zone. Ia menyingkirkan rekannya, Pradeva Adelia yang hanya mencetak 2 top, 2 zone, 2 attempt to top, dan 2 attempt to zone. Kemudian Sukma Lintang Cahyani asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencatatkan 1 top, 3 zone, 1 attempt to top, dan 4 attempt to zone. Lalu, peringkat empat hingga enam menjadi milik Ni Putu Eka Aryantini (Bali), Nur Diatul Jannah (Kepulauan Bangka Belitung), dan Puja Lestari (Riau). (Adt)

Sengit di Babak Final, Putra Tri Ramdhani Sabet Emas Kategori Lead Youth C Putra Kejurnas Panjat Tebing KU 2018

Putra Tri Ramadhani (Jawa Timur/tengah) meraih emas pada Laga final, nomor lead kategori youth C putra (usia 12-13 tahun), di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XIII/2018, di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Pada nomor ini, semua peserta meraih poin sama. (FPTI)

Rengat- Perebutan medali nomor lead kategori youth C putra (usia 12-13 tahun) Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XIII/2018, di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, berlangsung ketat. Sengitnya persaingan dibuktikan dengan skor para atlet yang lolos ke babak final hanya terpaut tipis. Namun, Putra Tri Ramadhani, asal Jawa Timur (Jatim), berhasil merebut medali emas, paska mengoleksi jumlah poin 29+, dan membukukan waktu 1,73 menit. Ketujuh atlet lainnya pun juga mencetak poin sama yakni 29, tapi dengan catatan waktu berbeda-beda. “Untuk medali perak direbut atlet asal Sumatera Barat, Ahmad Zaki, dengan catatan waktu 1,73 menit,” ujar Anugrah Agung, Presiden Juri Kejurnas Panjat Tebing KU XIII, dalam rilis yang diterima nysnmedia.com, Rabu (26/9). Sedangkan, Ryan Rangga, asal Kepulauan Bangka Belitung, berhak meraih perunggu usai mencetak waktu 3 menit. Di kategori lead youth D putri, Nafatika Astuti, atlet asal Kudus, Jawa Tengah, meraih juara. “Untuk posisi kedua, ditempati Ananda Destina Nurindah dari Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya. Peringkat ketiga diduduki Ni Made Rai Anggreni dari Bali. Sementara itu, posisi empat hingga delapan berturut-turut ditempati Nadira Salsabilla dari Sumatra Barat, Neyla Ayu Putri dari Jawa Barat, Indyta Nouva Azzawa dari Jawa Timur, Salsabila dari Sulawesi Selatan, dan Sabila Silmi Zukhruf dari Jawa Barat. (Adt) Hasil Pertandingan Nomor Lead Kategori Youth C Putra (usia 12-13 tahun): 1. Putra Tri Ramadhani (Medali Emas/Jawa Timur): 1,73 menit 2. Ahmad Zaki (Medali Perak/Sumatera Barat): 1,73 menit 3. Ryan Rangga (Medali Perunggu/Kepulauan Bangka Belitung): 3,00 menit 4. Irgi Fathahilla Haqiqi (Sumatera Utara): 4,24 menit 5. Muhammad Akbar Ichsan (Kalimantan Timur): 4,97 menit 6. Ramaski Aswin Kristanto (Yogyakarta): 4,97 menit 7. Muhammad Zaenal Abidin (Jawa Timur): 7,25 menit 8. Agus Ari Setiawan (Jawa Timur): 8,72 menit

Mulai Sabtu Malam, 300 Atlet Junior Tampil di Kejurnas KU Panjat Tebing 2018 Riau

Sebanyak 300 atlet mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII 2018, siap dihelat di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau pada 22-29 September 2018. (FPTI)

Rengat- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII 2018, siap dihelat di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada 22-29 September 2018. Ketua umum Pengurus Kabupaten Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Indragiri Hulu, Eldja Septarima menyebut, ada 300 peserta yang mendaftar. Mereka berasal dari 28 provinsi se-Indonesia. Rencananya, Kejurnas yang akan dibuka Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto ini, akan dihadiri oleh Ketua FPTI Pusat Faisol Riza. “Kita sudah undang, bupati/walikota, Kapolda, Kajati, dan lainnya untuk hadir dalam acara pembukaan pada Sabtu (22/9) malam di Inhu,” ucap Rima. Selain itu, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga RI juga dijadwalkan hadir. Jika tidak hadir, sebut dia, maka akan dilakukan telecom friend dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi. “Ada 30 spesifikasi nomor yang dipertandingkan. Speed, lead, boulder, combine untuk junior, youth, dan kids,” ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, usia untuk kategori junior adalah 18-19 tahun, youth A: 16-17 tahun, youth B: 14-15 tahun. Kemudian untuk kategori kids, yakni youth C: 12-13 tahun dan youth D: 10-11 tahun. Khusus untuk nomor combine, hanya akan dipertandingkan di kategori junior dan youth A. Sedangkan youth C dan youth D, hanya akan bertanding di nomor speed classic dan lead. Total ada 90 medali yang diperebutkan. Para peserta wajib mengikuti technical meeting yang digelar pada Sabtu (22/9), sejak pukul 16.00 WIB. Saat ini, lokasi lomba sudah siap digunakan. Para pembuat jalur juga sudah bekerja di lokasi dan segera menyiapkan jalur pemanjatan. Pria yang menjabat Kepala Bidang Olahraga Disporapar Inhu ini mengharapkan, agar masyarakat turut meramaikan pesta olahraga tersebut. Sebab selain pertandingan juga akan ada festival kuliner di lokasi. “Bagi seluruh masyarakat khususnya yang berada di Riau, mari datang dan saksikan Kejurnas Kelompok Umur. Karena selain bisa nonton perlombaan, masyarakat juga bisa menikmati pesta kuliner,” katanya. (Adt)

Kejurnas Panjat Tebing KU 2018 di Inhu Riau Siap Dihelat, Ratusan Peserta Bersaing Rebutkan 90 Medali

Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII 2018 diikuti ratusan peserta akan memperebutkan 90 medali dari 30 spesifikasi nomor yang dipertandingkan, di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, 22-29 September. (FPTI)

Jakarta- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII 2018, siap dihelat di Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, pada 22-29 September mendatang. Yudhi, Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pengurus Provinsi (Pengprov) Riau, mengatakan sudah ada sekitar 300 peserta yang mendaftar, dan berasal dari 28 propinsi se-Indonesia. “Ada 30 spesifikasi nomor yang dipertandingkan. Speed, lead, boulder, combine untuk junior, youth, dan kids,” ujar Yudhi, yang juga menjabat Sekretaris Panitia Kejurnas KU, dalam rilis yang diterima redaksi nysnmedia.com, Rabu (19/9). Pada Kejurnas KU tersebut, usia untuk kategori junior adalah 18-19 tahun, youth A: 16-17 tahun, youth B: 14-15 tahun. Kemudian untuk kategori kids yakni youth C: 12-13 tahun dan youth 10-11 tahun. Yudhi menambahkan untuk nomor combine hanya akan dipertandingkan di kategori junior dan youth A. Sedangkan youth C dan youth D hanya akan bertanding di nomor speed classic dan lead. Sehingga total ada 90 medali yang diperebutkan. “Para peserta wajib mengikuti technical meeting yang akan digelar pada Sabtu (22/9), pukul 16.00 WIB. Dan, saat ini lokasi lomba sudah siap digunakan. Para pembuat jalur juga sudah menuju ke lokasi dan segera mempersiapkan jalur pemanjatan,” ungkapnya. Sementara itu, Rudy Fitriyano, Kepala Bidang Kompetisi PP FPTI, mengimbau pada masyarakat turut serta meramaikan pesta olahraga tersebut. Sebab, menurutnya, selain pertandingan juga akan ada festival kuliner di lokasi. “Bagi seluruh masyarakat khususnya yang berada di Riau, mari saksikan Kejurnas Kelompok Umur. Karena selain bisa nonton perlombaan, masyarakat juga bisa melakukan pesta kuliner,” tukas Rudy yang juga Technical Delegate (TD) Kejurnas KU itu. (Adt)

Syaratkan Usia Maksimal Atlet 19 Tahun, FPTI Riau Incar Empat Besar Kejurnas Panjat Tebing KU XII 2018 di Inhu

Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Riau targetkan posisi empat besar pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII, pada 22-29 September 2018, di Venue Panjat Tebing Indragiri Hulu (Inhu), Pematang Reba, Inhu. (tribunnews.com)

Pekanbaru- Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Riau targetkan peringkat empat besar pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) XII, pada 22-29 September 2018, di Venue Panjat Tebing Indragiri Hulu (Inhu), Pematang Reba, Inhu. Untuk mencapai target itu kata Ketua Harian FPTI Riau, Yudi, pada Selasa (11/9), pihaknya akan menurunkan skuad Full tim. “Kami turun full tim, yakni sebanyak 22 atlet yang terdiri dari 13 putra dan 9 putri,” ujar Yudi. Sebanyak 21 atlet yang disiapkan itu kata Yudi, 5 atlet Pusat Latihan Daerah (Puslatda) dan ditambah 17 atlet dari hasil seleksi Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) di Inhu kemarin. “Saat ini semua atlet masih fokus menjalani latihan dan latihan setiap hari kita lakukan pagi dan sore, kecuali hari libur,” ucapnya. Kejurnas tahun lalu tambah Yudi, Riau peringkat 5 besar dengan meraih 3 emas dan 1 perunggu. “Jadi kita akan berusaha melebihi prestasi yang kita raih tahun lalu itu,” ungkap Yudi. 22 atlet Riau itu adalah 13 putra yakni Tamrin Mutakhir, Juprinaldi, Riko Lisamsi, Satrio Fajar Pradaha, Rizki Fauzan, Rahmat Iskal Hidayat, Gilang Surya Putra, Arya Yudistira, Raihan Aditya, Maulana Akbar, Reonaldi Juliano Putra, Muhammad Ramadhan dan Maulana Sidqi “Kemudian 9 putri adalah Aprilia Regita Cahyani, Lidia Setia, Putri Nilam, Fitri Komala, Puja Lestari, Fatimah Azzahra, Melisa Zebua, Mutia Hafiz dan Sarida Hidayah,” papar Yudi. Sementara itu, Ketua Panitia, Zainul Ikhwan, mengatakan event ini akan diikuti sebanyak 250 atlet pengprov FPTI dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Kejurnas Panjat Tebing kelompok Umur XII ini, diikuti atlet berusia maksimal 19 tahun. “Kategori usia atlet yang diijinkan tampil, maksimal adalah umur 19 tahun,” ujar Zainul. Pada Kejurnas itu, tambah Zainul, nomor yang dipertandingkan sebanyak 20 nomor. “Kemudian jumlah medali yang diperebutkan sebanyak 90 medali, yang terdiri dari 30 emas, 30 perak dan 30 perunggu,” ucap Zainul. (art)

Lantai Gedung PSCC Licin, Hangtuah Hijrah Ke Batam Demi Semifinal Kandang

Konpres Semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2017-2018 yang mempertemukan empat tim. (Art/NYSN)

Jakarta- BSB Hangtuah Sumsel siap menggelar laga kandang semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2017-2018 di Batam, Riau. Hangtuah adalah tim basket asal Palembang, Sumatera Selatan. Namun, kondisi lapangan di Palembang Sport and Convention Center (PSCC) yang tak memenuhi standar, Hangtuah hijrah ke Hi-Test Arena, Batam. “Awalnya kami main di PSCC, tapi lantainya tak standar. Venuenya mendukung, tapi floor-nya terlalu licin karena ‘kan gedung multifungsi,” ujar Ferry Jufri, Manajer Hangtuah, pada Senin (19/3). Ferry menyatakan kapasitas penonton Hi-Test Arena hanya mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. “Kalo Batam lapangannya sudah oke. Floor-nya standar NBA, papan sponsor pun pakai LED,” jelasnya. Namun, ia tak memprioritaskan persoalan kapasitas karena yang terpenting lapangan di Hi-Test sudah memenuhi standar. “Gedungnya (Hi-Test Arena) ngga terlalu besar, tetapi kualitas lapangannya yang paling penting, safety dan secure-nya. Apalagi laga semifinal pasti ketat,” ucap Ferry. Sementara klub Stapac memilih kota Yogyakarta sebagai markas, dan partai kontra Pelita Jaya dijadwalkan akan berlangsung pada 5 April. Lalu Gedung Citra Arena, Bandung, resmi menjadi kandang Pelita Jaya pada 7 April nanti. Dalam konferensi pers, Senin (19/3), Direktur IBL, Hasan Gozali, yakin empat tim tersisa yang bertanding di semifinal ini akan menyajikan laga sengit dan seru. Hasan juga memberi kredit khusus bagi Hangtuah yang memberikan kejutan, usai lolos ke semifinal, pasca menundukkan Garuda Bandung di babak play-off dengan skor 2-1. “Mereka ingin membuktikan diri, punya kualitas dan tak dianggap enteng. Dan ini juga pertama kali, home mereka (Hangtuah) di Kota Batam, semoga lancar,” kata Hasan. Terkait pemilihan Yogyakarta sebagai kandang Stapac, Hasan menilai faktor kurangnya GOR yang tersedia di Jakarta jelang persiapan Asian Games Agustus mendatang, menjadi salah satu alasan. “Pemilihan tuan rumah diserahkan ke tim masing-masing. Stapac mungkin milih Yogya, ya karena fanbase mereka di sana dan stadion juga sesuai standar,” tuturnya. Empat tim terbaik di IBL 2017/2018 berebut dua tiket ke final. Tim terbaik Divisi Merah, Satria Muda, menantang Hangtuah. Sementara, dari Divisi Putih, juara bertahan Pelita Jaya akan melawan Stapac. Di semifinal, partai keempat tim akan digelar dengan sistem kandang-tandang. Hangtuah memilih Hi Tes Arena, Batam, sebagai kandang sekaligus laga semifinal pertama pada Kamis (22/3). Berikutnya, Satria Muda gantian menjamu Hangtuah di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta, pada Minggu (25/3). (Art) Rekor Pertemuan kedua tim pada babak reguler: Divisi Merah 15 Desember 2017 (Bandung): Satria Muda vs Hangtuah 91-63 28 Januari 2018 (Yogyakarta): Satria Muda vs Hangtuah 66-64 2 Februari (Cirebon): Satria Muda vs Hangtuah 86-68 Divisi Putih 10 Desember 2017 (Semarang): Pelita Jaya vs Stapac 85-57 25 Desember 2017 (Solo): Pelita Jaya vs Stapac 76-67 28 Januari 2018 (Yogyakarta): Pelita Jaya vs Stapac 67-60