Jalin Kerja Sama, SSB Bida Taruna Batam dan PSMS Medan Fokus Pembinaan Atlet Muda

Jalin Kerja Sama, SSB Bida Taruna Batam dan PSMS Medan Fokus Pembinaan Atlet Muda

Sekolah Sepak Bola (SSB) Bida Taruna Batam merupakan salah satu dari sekian sekolah sepak bola yang sedang terdampak dari pemberhentian sementara kompetisi reguler dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Batam. Alih-alih rehat sejenak, mereka justru memilih untuk tetap fokus terhadap pembinaan atlet usia dini. Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu pembina SSB Bida taruna, Barnov Sihite saat ditemui di lapangan sepak bola Rusun BP Batam Sekupang, Minggu (14/2/2021) kemarin. “Pembinaan pemain itu sangat penting. Ibarat sebuah pohon, pembinaan itu adalah cara merawat akarnya agar tetap bagus sehingga pertumbuhan pohon juga bagus,” tegas Barnov, dilansir Tribun Batam. Lebih lanjut, Barnov menjelaskan jika beberapa program baru untuk para siswa pun telah dirancang oleh Yayasan Bida Taruna. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan salah satu klub ternama di Indonesia, PSMS Medan. “Kami sudah bicara dengan manajemen PSMS Medan. Melalui program itu, anak-anak Bida Taruna yang mau ikut seleksi pemain di sana dipersilakan oleh mereka,” tambahnya. Menurut Barnov, tujuan program itu adalah memberi kesempatan bagi siswa untuk bersaing di level kompetisi yang lebih tinggi dari biasanya. Mengingat, upaya untuk menyalurkan bakat para pemain muda di Batam masih sangat minim. “Anak-anak di Batam ini hanya perlu kesempatan. Seharusnya kompetisi lokal harus rutin diadakan sehingga pembinaan atlet usia dini tak berhenti begitu saja,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Usia Muda PSSI Batam pada tahun 2011-2015 lalu. Keprihatinan Barnov terhadap pola pembinaan atlet sepak bola di Batam beralasan. Saat mengikuti Liga 3 tahun 2019 lalu, tim kebanggaan masyarakat Batam, PS Batam, didominasi oleh para pemain cabutan asal Jawa. Hal ini menurut Barnov, seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) berat bagi seluruh insan sepak bola di Batam. “Pembinaan itu dimulai dari akademi, level 2, baru naik ke tim senior. Jadi berjenjang dan tak putus,” ungkapnya. Ke depannya, ia berharap agar klub senior asal Batam dapat menjalin kerja sama dengan SSB Bida Taruna ataupun SSB lainnya. SSB Bida Taruna sendiri diketahui sempat akan dibubarkan. Akan tetapi, karena tekad yang kuat dari tim pelatih dan seluruh peserta didik, SBB ini masih tetap eksis dan bertahan hingga sekarang. Selain program kerja sama dengan PSMS Medan, SSB Bida Taruna sendiri juga tengah merintis program sosial. Program itu terdiri dari dua kategori. Pertama adalah beasiswa bagi anak panti asuhan dan anak kurang mampu di Batam yang memiliki bakat sepak bola. Sedangkan program kedua adalah program orang tua asuh. “Jadi anak-anak itu diberikan kelonggaran untuk pembiayaan di SSB kami. Selama membawa surat keterangan dari panti asuhan. Kalau untuk kategori tidak mampu cukup dengan surat pengantar dari RT dan RW,” pungkas Barnov.

Lantai Gedung PSCC Licin, Hangtuah Hijrah Ke Batam Demi Semifinal Kandang

Konpres Semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2017-2018 yang mempertemukan empat tim. (Art/NYSN)

Jakarta- BSB Hangtuah Sumsel siap menggelar laga kandang semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2017-2018 di Batam, Riau. Hangtuah adalah tim basket asal Palembang, Sumatera Selatan. Namun, kondisi lapangan di Palembang Sport and Convention Center (PSCC) yang tak memenuhi standar, Hangtuah hijrah ke Hi-Test Arena, Batam. “Awalnya kami main di PSCC, tapi lantainya tak standar. Venuenya mendukung, tapi floor-nya terlalu licin karena ‘kan gedung multifungsi,” ujar Ferry Jufri, Manajer Hangtuah, pada Senin (19/3). Ferry menyatakan kapasitas penonton Hi-Test Arena hanya mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. “Kalo Batam lapangannya sudah oke. Floor-nya standar NBA, papan sponsor pun pakai LED,” jelasnya. Namun, ia tak memprioritaskan persoalan kapasitas karena yang terpenting lapangan di Hi-Test sudah memenuhi standar. “Gedungnya (Hi-Test Arena) ngga terlalu besar, tetapi kualitas lapangannya yang paling penting, safety dan secure-nya. Apalagi laga semifinal pasti ketat,” ucap Ferry. Sementara klub Stapac memilih kota Yogyakarta sebagai markas, dan partai kontra Pelita Jaya dijadwalkan akan berlangsung pada 5 April. Lalu Gedung Citra Arena, Bandung, resmi menjadi kandang Pelita Jaya pada 7 April nanti. Dalam konferensi pers, Senin (19/3), Direktur IBL, Hasan Gozali, yakin empat tim tersisa yang bertanding di semifinal ini akan menyajikan laga sengit dan seru. Hasan juga memberi kredit khusus bagi Hangtuah yang memberikan kejutan, usai lolos ke semifinal, pasca menundukkan Garuda Bandung di babak play-off dengan skor 2-1. “Mereka ingin membuktikan diri, punya kualitas dan tak dianggap enteng. Dan ini juga pertama kali, home mereka (Hangtuah) di Kota Batam, semoga lancar,” kata Hasan. Terkait pemilihan Yogyakarta sebagai kandang Stapac, Hasan menilai faktor kurangnya GOR yang tersedia di Jakarta jelang persiapan Asian Games Agustus mendatang, menjadi salah satu alasan. “Pemilihan tuan rumah diserahkan ke tim masing-masing. Stapac mungkin milih Yogya, ya karena fanbase mereka di sana dan stadion juga sesuai standar,” tuturnya. Empat tim terbaik di IBL 2017/2018 berebut dua tiket ke final. Tim terbaik Divisi Merah, Satria Muda, menantang Hangtuah. Sementara, dari Divisi Putih, juara bertahan Pelita Jaya akan melawan Stapac. Di semifinal, partai keempat tim akan digelar dengan sistem kandang-tandang. Hangtuah memilih Hi Tes Arena, Batam, sebagai kandang sekaligus laga semifinal pertama pada Kamis (22/3). Berikutnya, Satria Muda gantian menjamu Hangtuah di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta, pada Minggu (25/3). (Art) Rekor Pertemuan kedua tim pada babak reguler: Divisi Merah 15 Desember 2017 (Bandung): Satria Muda vs Hangtuah 91-63 28 Januari 2018 (Yogyakarta): Satria Muda vs Hangtuah 66-64 2 Februari (Cirebon): Satria Muda vs Hangtuah 86-68 Divisi Putih 10 Desember 2017 (Semarang): Pelita Jaya vs Stapac 85-57 25 Desember 2017 (Solo): Pelita Jaya vs Stapac 76-67 28 Januari 2018 (Yogyakarta): Pelita Jaya vs Stapac 67-60