IESF World eSports Championships 2022 Resmi Dibuka Menpora

IESF World Esports Championships 2022 Resmi Dibuka Menpora

Kejuaraan Dunia eSports ke-14 tahun 2022 di Bali dibuka pada Jumat (2/12/2022). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara resmi membuka kompetisi ini. Indonesia eSports Summit: The 14th World eSports Championship sendiri digelar oleh Pengurus Besar eSports Indonesia (IESF World Championships 2022 PBESI), dan akan diadakan pada 2 sampai 11 Desember 2022. Untuk enam kategori game yang dipertandingkan di ajang ini adalah Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), PUBG Mobile, eFootball 2022, Counter Strike: Global Offensive (CS: GO), Dota 2, dan Tekken 7. Mengutip laman resmi Kemenpora, IESF World eSports Championships 2022 ini adalah ajang yang sangat luar biasa dan bergengsi. Adapun, peserta yang ikut di kejuaraan ini berasal dari setidaknya 105 negara. Menpora mengatakan, ajang ini menjadi momen istimewa bagi eSports Indonesia, untuk melakukan lompatan besar dalam visinya, sebagai kekuatan terdepan di Asia dan dunia. “Semoga perhelatan ini, menjadi titik awal dimulainya sejarah baru untuk memberikan kontribusi besar eSports bagi bangsa dan negara, serta dunia tentunya,” kata Amali. Mengutip YouTube PB ESI, Sabtu (3/12/2022), Amali juga memberikan pesan kepada para atlet dari Indonesia. “Bertandinglah dengan sportif, tunjukkan sportifitas, pererat persahabatan bersama negara-negara di dunia yang menjadi peserta Kejuaraan dunia ini. Dan jadilah Anda semua membanggakan Indonesia,” kata Menpora. Amali juga menyampaikan selamat datang ke Bali bagi para peserta dari negara yang bertanding, serta mengucapkan terima kasihnya atas berpartisipasi di IESF World Championships 2022. Dalam upacara pembukaan tersebut, Ketua Harian PBESI Bambang Sunarwibowo mengatakan, eSports saat ini tumbuh pesat dan sedang berkembang menjadi sebuah industri dengan potensi ekonomi, sosial, dan budaya yang besar. “Cabang olahraga baru tidak saja mampu menjadi wadah aktualisasi dan pencapaian prestasi kelas dunia anak-anak muda dari seluruh bangsa, namun juga berpotensi sebagai penggerak pulihnya perekonomian pasca pandemi Covid-19,” kata Bambang. Bambang menambahkan, menurut data World Economic Forum, eSports mampu membawa industri gim tumbuh kuat ke level berikutnya, sejak Covid-19 melanda dunia. “Bahkan ekonomi dapat terus bergulir dengan salah satu penggeraknya adalah industri gim dan eSports,” imbuh Bambang. Selain itu, Bambang mengatakan, berkembangnya eSports juga membuka jenjang karir yang luas, serta menciptakan profesi-profesi baru yang menuntut berbagai kecerdasan, ketangkasan, kedisiplinan, intelektualitas, dan integritas. Sebelumnya, dalam sesi diskusi yang digelar Pengurus Besar eSports Indonesia (PB ESI) beberapa waktu lalu, diungkap tentang peta kekuatan dan persaingan di IESF Bali 14th World Championships. Tak hanya itu, panelis dalam diskusi ini juga membagikan prediksi menarik tentang negara-negara patut diwaspadai dan siapa yang akan menjadi kuda hitam. Pegiat dan pengamat eSports Irliansyah Wijanarko mengungkapkan, Indonesia dapat meraih medali emas di nomor PUBG Mobile. Nomor PUBG Mobile yang selama ini telah membuktikan kepiawaian dan capaian para pemainnya berpeluang besar jaya di ajang ini. “Indonesia sangat berprestasi di cabang PUBG Mobile. Prediksi kami, Korea Selatan akan menjadi lawan terberat di Kejuaraan Dunia eSports IESF di Bali nanti,” ungkap Irliansyah. Irliansyah juga menyebut, CS:GO adalah nomor gim lain dimana skuad Indonesia unjuk gigi di ajang eSports bergengsi ini. “Pertandingan CS:GO Women antara Indonesia dan Polandia, serta CS:GO Men antara Indonesia dengan tim-tim asal Eropa akan menjadi pertandingan wajib ditonton,” jelasnya. Meskipun tim-tim Eropa dijagokan, bukan tidak mungkin tim CS:GO Men Indonesia tampil sebagai kuda hitam mampu menundukkan lawan-lawan favorit. “Secara individu, komposisi tim sebenarnya sangat bagus. Ini merupakan aset yang bernilai. Sekarang yang terpenting adalah membangun komunikasi antar-pemain yang baik selama persiapan dan pertandingan,” tambahnya Di nomor MOBA (multiplayer online battle arena), laga antara Indonesia dan Filipina di kategori Mobile Legends: Bang-Bang akan menjadi salah satu duel terpanas di IESF Bali 14th World eSports Championships. Sementara untuk DOTA 2, Polandia, Prancis, dan Filipina diantisipasi menjadi saingan yang kuat. Lalu, Tekken 7 kemungkinan didominasi oleh Amerika Serikat dan Jepang yang masih menggandrungi gim konsol bergenre fighting tersebut. Serupa, Amerika Serikat dan Jepang juga berpeluang besar di eFootball 2023, namun menghadapi lawan berat yakni para negara penggila sepak bola: Brazil dan Perancis. “Tentu, dengan persiapan yang matang, Indonesia juga memiliki kans untuk bersinar di kedua kategori tersebut,” imbuhnya.

PBESI Berencana Masukkan eSport Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah

PBESI Berencana Masukkan E-Sport Sebagai Ekstrakurikuler Sekolah

Pengurus Besar eSports Indonesia (PBESI) berencana memasukkan E-Sport sebagai ekstrakurikuler ke dalam kurikulum pendidikan di jenjang SMP, SMA/SMK. Hal ini di utarakan Ketua ESI Provinsi Lampung, Iqbal Ardiansyah, aga atlet muda eSports bisa membagi waktu dengan tetap fokus dan menomorsatukan pelajaran di sekolah. “eSports memiliki dua sisi mata uang, sisi negatif dan sisi positif,” ucap Bung Iqbal “Sisi negatif ketika kita tidak bisa membagi waktu dan terlalu mengisi eSports ini dengan penuh semangat. Tapi tidak melihat waktu, bahaya juga,” jelas Ketua ESI Lampung dalam Turnamen Hellau eSports Championship (HEC) Season 5 di Kafe Koma Space, Rajabasa, Jumat (28/1) Pada sisi positif, lanjut Iqbal, eSports menjadi salah satu cabang olahraga yang membuat atlet berprestasi dan bisa menghasilkan pendapatan. “Pemain game yang kreatif bisa menjadi Youtuber dengan membagikan teknik-teknik bermain game,” terangnya Menurut, Bung Iqbal Sport juga dinilai mampu menggerakkan roda perekonomian di Kota Bandarlampung lewat turnamen yang digelar di kafe-kafe terutama untuk para pemain. “Ini bisa menjadi salah satu peluang untuk daya tarik UMKM dengan mengadakan turnamen eSports di kafe-kafe,” ujar dia. Dukungan yang diberikan oleh Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membuat eSports berdampak positif. “Kejar prestasi dan jangan takut, wali kota kita hari ini adalah wali kota yang peduli terhadap anak-anak muda dengan kehadiran Bunda Eva di Turnamen HEC,” tutup dia. Wali kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengingatkan kepada atlet yang bertanding agar tetap melaksanakan protokol kesehatan, saat membuka turnamen HEC, dan juga ditegaskan kita tetap melakukan razia di kafe-kafe yang tidak menerapkan protokol kesehatan. “Selama ini Bunda memantau ke kafe-kafe banyak melakukan kegiatan game, mungkin saking asyiknya main game di tegur diam saja,” tuturnya Eva Dwiana yang juga Ketua Satgas Covid-19 kota Bandar Lampung memberikan himbauan agar anak-anak muda berlatih eSports di rumah saja. “Jangan di tempat-tempat umum, karena kita tidak ingin ada varian baru ini bisa menularkan kepada anak-anak,” tandasnya.

Youth eSport Piala Menpora 2021 Sukses Digelar, Menpora Beri Apresiasi

Youth eSport Piala Menpora 2021 Sukses Digelar, Menpora Beri Apresiasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indoensia (Menpora RI), Zainudin Amali, memberikan apresiasi saat menutup Youth Esport Piala Menpora 2021 yang digelar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Sabtu (5/6). Dalam sambutannya, Menpora Amali menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana, pengurus DPD AMPI Jawa Timur, DPP AMPI, PB Esports Indonesia serta para sponsor yang telah ikut mensukseskan acara tersebut. “Apresiasi dan terimakasih kepada AMPI Jatim dan seluruh panitia yang telah mengembang amanah dari Kemenpora, amanah dari sponsor dan kepecayaan publik terhadap anda semua. Saya atas nama pemerintah mengapresiasi dan terimakasih. Karena ini sudah berkahir, maka dengan senantiasa mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa dengan ucapan syukur alhamdulillah rabilamain Youth eSport Piala Menpora 2021 saya nyatakan ditutup,” kata Menpora Amali. Menpora Amali menilai eSport merupakan salah satu tempat penyaluran bakat bagi anak-anak muda ketimbang mereka melakukan hal-hal yang ada di jalur negatif. “Maka kemudian diwadahi dengan eSport Indonesia, saya juga akhirnya baru tahu tujuan pak Budi Gunawan (Ketum PB eSport Indonesia) sangat baik, sangat mulia sehingga anak-anak muda terwadahi. Dan perputaran uang kalau dhitung sleuruh dunia bukan bicara juta tapi milaiaran dollar di dalam olahraga ini,” ujar Menpora Amali. Selain itu, menurut Menpora Amali olahraga ini pesertanya dapat bertanding dari mana saja dan juaranya bisa siapa saja karena sangat menjunjung sportifitas dan fairness serta hasilnya tidak dapat diatur seperti olahraga yang dilakukan seperti olahraga lainnya. Hal itu terbukti saat 2019 lalu. Kala itu, Indonesia menjadi tuan rumah eSport Piala Presiden yang pesertanya 170 ribuan dari berbagai negara. “Olahraga ini olahraga yang menjung sportifitas fairness bukan karenan kita tuan rumah lalu kita juara. Hari ini kita buktikan penyelengaraan di Surabaya, Jawa Timur. Tapi yang lolos 4 besar tidak ada satupun tim dari Surabaya. Padahal pesertanya paling banyak di Surabaya,” jelasnya. Dengan demikian, Menpora Amali meyakini panitia penyelenggara serius mengurus kegiatan tersebut. Dia pun berharap penyelenggara terutama AMPI Jawa Timur untuk merawat hubungan hubungan dan komunikasi dengan para sponsor yang telah terlibat dalam acara ini. “Tanpa bantaun sponsor tIdak akan ada kegiatan ini. Dijaga kepercayaan sponsor, supaya kalau tahun depan AMPI Jawa Timur masih mau melaksanakan lagi karena sudah kredibel, trust sudah dapat. Maka pasti sponsor memberi lagi turnamen eSports ini,” jelasnya. Menurutnya, turnamen eSports kedepan tidak harus menggunakan nama Menpora dan dipersilakan menggunakan title kejuaraan lainnya. “Menpora hanya di awal saja silakan bawa nama title yang lain. Yang penting kesuksesan Youth Epsort Tournament 2021 yang sudah anda lakukan itu bisa menjadi benchmark untuk AMPI di daerah lainnya,” harapnya. Menpora Amali pun menyampaikan terimakasih atas partisipasi 14 ribuan tim yang telah mengikuti acara ini. “Saya ucapkan terimakasih atas partisipasi Anda. Tanpa kehadiran anda Youth eSport Piala Menpora 2021 ini tidak akan berarti apa-apa dan kepada yang sudah masuk 4 besar atau final saya ucapkan selamat,” tukasnya. Sementara itu, Ketua DPD AMPI Jawa Timur Pranaya Yudha Mahardika mengatakan acara ini digelar sejak tanggal 17 April 2021 dan diikuti 14 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Total hadiah senilai 200 juta dan Piala Menpora. “Youth eSport Piala Menpora alhamdulillah diikuti oleh 14 ribu pendaftar. Ini adalah suatu yang luar biasa yang mana sebelumnya kami tidak menyangka bahwa peminat dari eSport di Indonesia secara nasional bisa sebanyak ini dalam waktu yang singkat kami susun kepanitiaan dan kami iklankan,” ujarnya. Menurut dia, 14 ribu tim tersebut telah bertanding hingga menyisahkan 4 tim dalam laga final. 4 tim yang masuk 4 besar antara lain dari Jakarta sebanyak 2 tim, Bandung 1 tim dan 1 tim dari Malang Jawa Timur. “Alhamdulillah semua sudah selsai dan kami sudah melengkapi seluruh juara yang ada di Youth eSport Piala Menpora 2021. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya terutama kepada pak Menpora RI beserta seluruh jajaran,” jelasnya. Sementara itu, Dewan Pembina AMPI Jatim, M. Sarmuji turut merasa bangga karena turnamen e-sport berjalan lancar. Apalagi antusiasme masyarakat juga terbilang besar, terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 70 ribu orang. “Turnamen eSport yang diselenggarakan oleh AMPI ini adalah pekerjaan gila. Bayangkan 14.000 tim atau 70.000 orang mengikuti pertandingan tentu bukan pekerjaan mudah untuk mengelolanya. Dibutuhkan dukungan manajerial yang rapi. Belum lagi waktu penyelenggaraan yang cukup panjang karena jumlah peserta yang luar biasa banyak membutuhkan energi yang sangat besar,” katanya. Pada grand final Youth eSport Piala Menpora 2021, Tim Victim dinyatakan sebagai juara usai menyudahi perlawanan DNPro dengan skor 2-0 dalam permainan best of three tersebut. Grand Final ini diikuti oleh empat peserta, yakni Victim eSport dan Kings eSport dari Jakarta, Next Level eSport dari Bandung, serta DNPro dari Malang. Hadir dalam penutupan Youth eSport Piala Menpora 2021antara lain, Deputi bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Kadispora Jawa Timur Supratomo, Dewan Pembina DPD AMPI Jawa Timur, Sarmuji, perwakilan PB eSports Indonesia, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, Dewan Kehormatan AMPI Dave Laksono dan Ketum DPP AMPI Dito Ariotedjo.

Buka Turnamen e-Sports, Menpora Berharap Akan Bermunculan Atlet Indonesia di Level Dunia

Buka Turnamen e-Sports, Menpora Berharap Akan Bermunculan Atlet Indonesia di Level Dunia

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali resmi membuka turnamen Youth e-Sports secara daring yang memperebutkan Piala Menpora 2021, Sabtu (17/4/2021). Dalam sambutannya, Zainudin Amali mengapresiasi upaya dari penyelenggara yakni dari organisasi kepemudaan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa timur. Penyelenggaraan turnamen secara daring ini diikuti peserta yang tersebar diseluruh Tanah Air. “Pertama, saya mengapresiasi upaya dari penyelenggara atas inisiatifnya menyelenggarakan suatu kegiatan turnamen e-Sports yang sekarang ini memang sedang marak dilakukan. Apalagi kita tahu sekarang ini dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus menjadi panduan dari penyelenggara,” kata Zainudin Amali. Menurutnya, e-Sports merupakan salah satu olahraga yang terus berkembang di kalangan milenial. Pada praktiknya, harus mengedepankan konsentrasi, strategi, mental, hingga teknologi. Sehingga, e-Sports dinilai menjadi salah satu olahraga pilihan yang tepat di tengah pandemi Covid-19. “Upaya penyelenggara sangat luar biasa. Panitia sangat siap dan saya rasa penyelenggara mampu melakukan kegiatan ini dengan dibuktikannya peserta tim yang ikut mendaftar. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Sangat luar biasa capaian ini,” ujarnya. Melalui turnamen e-Sports ini, Zainudin berharap, dapat muncul atlet-atlet baru yang nantinya diharap bisa menjadi andalan Tim Nasional Indonesia kedepannya untuk menghadapi kejuaraan di tingkat internasional. “Dengan adanya turnamen ini, semoga muncul atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama bangsa di level dunia,” ucap Zainudin Amali. “Saya dapat laporan, usia yang ikut bertanding dalam turnamen ini berkisar pelajar hingga mahasiswa. Ini berarti masuk kategori pemuda, dan e-Sports memang menjadi kegemaran anak muda kita,” pungkasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB e-Sports Indonesia, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh turnamen itu dan berharap akan muncul atlet baru yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa. “Kami mendukung sepenuhnya turnamen ini. Melalui turnamen ini, kami berharap dapat muncul atlet yang berprestasi, kelak mengharumkan nama baik bangsa dikalangan e-Sports tingkat internasional. Kepada tim, selamat bertanding dan junjung sportivitas. Mari kita bersatu untuk mendukung e-Sports Indonesia,” ujar Bambang. Mobile Legend terpilih menjadi olahraga elektronik yang dipertandingkan pada Youth e-Sports Tournament kali ini. Turnamen ini berhadiah total Rp 200 juta dan trofi Piala Menpora bagi tim yang juara. Tahapan kualifikasi dan babak 8 besar berlangsung 17 April hingga 9 Mei 2021. Sedangkan, semi final dan grand final akan dilaksanakan di Jawa Timur pada 30 Mei 2021.

Ini Dia Atlet eSport Termuda Versi Guinness Book of World Records

Ini Dia Atlet eSports Termuda Versi Guinness Book of World Records

Pemain profesional di bidang eSport sudah mendapatkan tempat sebagai atlet sejajar dengan olahraga lainnya. Karena popularitasnya ini, semua punya kesempatan yang sama, bahkan di usia yang sangat muda sekalipun. Lalu, siapakah atlet eSport termuda yang ada di dunia? Menurut Guinness Book of World Records, gamer profesional termuda yang pernah ada adalah Victor De Leon III, yang menandatangani kontrak pada tahun 2005 dalam usia tujuh tahun. Sekarang di telah berusia 20 tahun, dia bermain dengan nama pengguna Lil Poison. Dia mendapatkan terobosan besar untuk kehebatannya bermain Halo – yang dia mulai pada usia empat tahun. Namun seiring perkembangan, De Leon tampaknya telah beralih ke cabang eSport dengan Fortnite, dan sekarang masuk ke Mantra eSports. Rekornya diikuti oleh penduduk asli California berusia delapan tahun Joseph Deen, yang menandatangani kontrak senilai USD33.000 pada bulan Desember 2020 bersama dengan Tim 33. Diprediksi ke depannya akan semakin banyak bibit-bibit muda di bidang e-Sports dengan nilai kontrak jutaan dolar yang akan membuat para gamers profesional semakin diminati. Sumber: Uzone

TiMi Studios Dukung Kampanye UNEP untuk Melawan Perubahan Iklim

TiMi Studios juga akan mendorong proposal desain games ramah lingkungan dari kaum muda di seluruh dunia

02 Maret 2021 – Hari ini, TiMi Studios mengumumkan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam kampanye Playing for the Planet Alliance, sebuah upaya kolektif oleh para pelaku industri game dalam mendekarbonisasi dan mengintegrasikan aktivasi lingkungan ke dalam video game yang  digagas oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).  TiMi akan membuat pengalaman yang mendidik, di dalam dan di luar game tersebut, untuk  mengedukasi lebih dari 110 juta pemain dalam menjawab tantangan perubahan iklim masa yang  akan datang. Selain itu, TiMi juga akan bergabung dengan inisiatif Green Game Jam – di mana  industri video game bersama-sama menemukan cara inovatif untuk mendidik dan  memberdayakan pemain tentang perubahan iklim. Terakhir, TiMi Studios juga akan  mengeksplorasi selama 12 bulan ke depan, bagaimana mereka dapat mengurangi emisi  karbonnya.  Playing for the Planet pertama kali diluncurkan pada September 2019 di KTT Iklim PBB, dan  menjadi bagian dari usaha UNEP untuk mendukung industri game meningkatkan kesadaran  tentang masalah lingkungan yang mendesak. Anggota lainnya termasuk Sony, Microsoft, Ubisoft,  Supercell dan iDreamSky, sebuah perusahaan hiburan online dari China. TiMi adalah studio  pengembangan games pertama dari China yang bergabung dengan Playing for the Planet Alliance  dan merupakan pengembang games seperti Call of Duty: Mobile, Arena of Valor, Honor of Kings,  dan Pokémon UNITE yang akan segera diluncurkan.  Colin Yao, Vice President Tencent dan Presiden TiMi Studios, mengatakan “Games yang hebat  dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kami merasa terhormat untuk mengambil peran dalam mendukung respons global terhadap perubahan iklim dan berharap komitmen dan  aksi kami akan mendorong lebih banyak pengembang games untuk mengeksplorasi bagaimana  games dapat memberikan dampak dan memberikan perubahan positif. Komitmen hari ini  hanyalah permulaan. Kami akan terus mencari cara untuk menerapkan esensi desain permainan  kami untuk mempromosikan kesadaran keberlanjutan di antara komunitas pemain global kami. ”  “Berpotensi menjangkau 1 dari 3 orang di seluruh dunia, industri games memiliki jangkauan yang  tak terkalahkan dan telah menarik perhatian miliaran orang di seluruh dunia,” kata Sam Barratt,  Chief of Education and Youth di UNEP dan salah satu pendiri Playing for the Planet Alliance.  “Tantangan perubahan iklim membutuhkan perhatian semua pihak dan kami didorong oleh  komitmen positif TiMi Studios yang akan memanfaatkan kreativitas dan jangkauan mereka untuk  menginspirasi pemain games di seluruh dunia untuk mengambil tindakan terhadap perubahan  iklim.” TiMi Studios juga akan mendorong proposal desain games ramah lingkungan dari kaum muda di  seluruh dunia, untuk merangsang kreativitas di kalangan pemuda dan menumbuhkan kesadaran  berkelanjutan di antara para pengembang games generasi mendatang.  Pada bulan Januari, Playing for the Planet Alliance menerbitkan Laporan Dampak Tahunannya yang menunjukkan di tahun pertama ada 45 kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi perubahan  iklim, dengan dua pertiga dari anggotanya setuju untuk mengurangi jejak karbon mereka. 

5 Atlet Muda eSport Indonesia Dengan Penghasilan Tertinggi

5 Atlet Muda eSport Indonesia Dengan Penghasilan Tertinggi

Esport atau olahraga elektronik telah menjadi ladang basah di Indonesia. Pertumbuhan eSport kian menjanjikan setelah semakin banyaknya turnamen yang digelar setiap tahunnya. Profesi pro player pun kini semakin mendapatkan tempat. Selain bisa mengembangkan hobi, ternyata menjadi atlet eSport bisa menambah pundi-pundi uang. Berikut 5 atlet eSport Indonesia dengan penghasilan tertinggi dari data esportsearnings.com: Nizar ‘Microboy’ Lugatio Kita mulai dengan posisi ke-5 yang diisi oleh pro player PUBG Mobile. Nizar Lugatio merupakan salah satu pemain EVOS setelah sebelumnya bermain untuk Bigetron Red Aliens. Microboy yang merupakan kelahiran 19 Juni 2000 sudah mengantongi pendapatan sebesar USD 117,825 yang bila dikonversikan berkisar Rp 1,6 miliar. Muhammad ‘Ryzen’ Albi Ryzen adalah pro player PUBG Mobile dari Bigetron Red Aliens. Sama seperti mantan rekan setimnya, Microboy, Ryzen termasuk pro player dengan penghasilan tertinggi. Ia berada di urutan ke-4 dengan penghasilan hingga USD 141.395 yang setara dengan Rp 1,9 miliar. Made Bagas ‘Zuxxy’ Pramudita Nampaknya Bigetron Red Aliens termasuk tim eSport yang mencetak pemain andal. Zuxxy adalah salah satunya. Ia menempati posisi ke-3 di usia muda yakni 17 tahun dengan penghasilan USD 145.248 yang setara Rp 2 miliar. Made Bagus ‘Luxxy’ Prabaswara Luxxy adalah kembaran dari Zuxxy dan sama-sama masuk lini Bigetron Red Aliens untuk PUBG Mobile. Ia juga termasuk orang yang mengantarkan timnya menjadi juara dunia PUBG Mobile, loh. Untuk angka penghasilan, ia menyimpan jumlah yang sama dengan Zuxxy. Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand Nama Hansel Ferdinand atau BnTet sudah dikenal dengan baik di kalangan pecinta game. Karir eSport-nya sudah digeluti sejak 2016. Atlet CG:GO terbaik Indonesia ini menghasilkan angka yang bombastis dengan USD 168.758 yang secara rupiah berkisar Rp 2,3 miliar. Bagaimana? Tertarik untuk menjadi atlet eSport juga? Tentu pundi-pundi yang mampu diraih kelima atlet di atas merupakan hasil kerja keras mereka. Sudah banyak pengorbanan yang mereka lakukan untuk bisa meraih posisi saat ini. Namun, bukan berarti kalian tidak bisa. Source: Detiksport

Jaring Atlet Muda Berbakat, Pengcab ESI Kab. Bogor Siap Gelar Turnamen

Jaring Atlet Muda Berbakat, Pegcab ESI Kab. Bogor Siap Gelar Turnamen

Pengurus cabang (Pengcab) eSport Kabupaten Bogor berencana untuk menggelar turnamen guna mencari atlet-atlet muda berbakat. Turnamen tersebut rencananya akan digelar pada bulan Maret mendatang dan diberi nama Piala Ade Yasin Bupati Cup. Turnamen ini digelar setelah mendapatkan hasil positif untuk level desa–desa. Seperti yang dituturkan oleh Ketua Pengcab ESI Kabupaten Bogor, Sandi M. Ilham. “Insyaallah, di bulan maret ini, kita akan gelar event ini,” Kata Sandi, dalam rilis yang diterima wartawan tgl (23/2/2021) Dalam turnamen ini, lanjut Sandi, akan dibagi menjadi tiga segmen yang dipertandingkan yakni Mobil Legend, Free Fire dan PUBG. Sandi menambahkan, selain memperebutkan Piala Ade Yasin Bupati Bogor Tahun 2021, pemenang dalam turnamen ini akan memperoleh uang pembinaan serta berhak mewakili Kabupaten Bogor dalam Piala Gubernur Jawa Barat Tahun 2021. “Turnamen ini merupakan turnamen berjenjang, dimana beberapa waktu lalu telah digelar di desa – desa di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, dan pemenang di turnamen ini berhak mewakili Kabupaten Bogor dalam ajang Piala Gubernur Jawa Barat Tahun 2021,” tambah Sandi. Ia berkeyakinan, di turnamen ini akan muncul atlet–atlet terbaik yang akan mengharumkan nama Kabupaten Bogor, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Saya lihat, dan kita semua telah banyak mendengar ada beberapa anak muda di Kabupaten Bogor telah mengharumkn nama Kabupaten Bogor, dan Insya Allah dengan turnamen ini akan banyak lagi generasi–generasi yang akan mengharumkan nama Kabupaten Bogor,” pungkasnya

Booyah! Free Fire Master League Season III Akhiri Season Reguler Dengan 9 Tim Juara, Ramaikan Jagat Pecinta Esports di Awal 2021

Pertama hadirkan turnamen dua divisi dengan sistem promosi dan degradasi, FFML Siapkan bibit unggul atlet esports

JAKARTA, 22 Februari 2021 – Mengawali tahun 2021, sahut menyahut bunyi komentar para Shoutcasters dan keriuhan survivors di rumah bergema sepanjang 6 minggu penyelenggaraan pertandingan Free Fire Master League (FFML) Season III #ReadyTheMaster. Keseruan semakin memuncak saat FFML Season III sampai di titik perebutan akhir, yakni babak final yang baru saja berakhir pada tanggal 17-18 Februari 2021 untuk Divisi 2, dan pada tanggal 20-21 Februari 2021 untuk Divisi 1. Setelah bertarung hingga 12 Match Days pada regular season, FFML Season III telah mendapatkan sembilan tim juara yang berhak membawa pulang total hadiah sebesar Rp1,5 miliar. Enam tim profesional dari divisi 1, yakni ONIC Olympus, SES Mizu, Red Bull Rebellion, RRQ Hades, Island of Gods dan DG Esports juga berhak atas tiket ke babak Grand Final di turnamen Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021 Spring yang akan berlangsung pada pertengahan Maret 2021. Sedangkan, tiga tim semi-pro dari divisi 2, yakni Siren Esports, NGid Esports, dan Bonafide Esports telah mendapat slot langsung untuk masuk di babak Play-Ins 1 FFIM 2021 Spring. FFIM 2021 Spring merupakan turnamen kualifikasi selanjutnya yang didesain untuk mencari perwakilan tim nasional esports Indonesia di kejuaraan dunia. Christian Wihananto selaku Produser Free Fire di Garena Indonesia menjelaskan “Free Fire Master League sudah kita laksanakan selama 3 musim semenjak tahun 2020. Garena terus mendukung perkembangan ekosistem esports Indonesia dalam mencari bibit unggul atlet esports. Ini supaya esports bisa berkembang menjadi olahraga kompetitif di Indonesia yang mengharumkan nama bangsa, sama halnya dengan olahraga bulu tangkis atau sepakbola. Garena mengucapkan selamat kepada 6 tim dari divisi 1 dan 3 tim dari divisi 2 yang tak hanya berhak membawa pulang Prize Pool, namun juga memperoleh tiket ke pertandingan berikutnya di Free Fire Indonesia Master 2021 Spring.” Perjuangan para tim esports ini berawal dari FFML Season III yang dibuka Januari 2021 lalu. Menargetkan lebih banyak atlet muda esports yang dikembangkan #ReadyTheMaster, turnamen FFML dirancang berbentuk sistem turnamen berjenjang. Melalui skema dua divisi, FFML tidak hanya ditujukan untuk Pro-Player, tetapi juga menjadi wadah persiapan kompetisi esports bagi para talenta baru. FFML Season III mengusung format best of 6 dan menggunakan sistem poin liga. Placement point dan kill point yang didapat tiap tim setiap match day dikonversi menjadi sistem poin liga untuk setiap grup. Tercatat terdapat 3 grup (Pot) untuk setiap Divisi yang diikuti oleh 18 tim dari Divisi 1 dan 12 tim dari Divisi 2. Sistem promosi dan degradasi juga diberlakukan pada tim dari setiap divisi untuk menjamin kualitas para pemain dan kompetisi. Finalis Free Fire Master League Season III langsung dapat mengamankan posisinya di Divisi 1 untuk Free Fire Master League Season IV, bahkan 3 finalis Divisi 2 juga mendapatkan promosi masuk Divisi 1. Lewat babak Play-Offs dan Division Qualifiers yang nantinya masih akan berlanjut, beberapa tim dalam posisi bawah baik dari Divisi 1 atau 2 masih harus berjuang untuk amankan posisi mereka, atau turun kelas ke Divisi 2 pada season pertandingan berikutnya. Rekap Pertandingan Final FFML Season III Berbagai hal unik terjadi selama turnamen ini, serangan balik dari sang juara FFIM 2020 Fall, EVOS Esports, harus berujung tragis dengan poin liga yang seri namun terpaut oleh point difference (total poin pertandingan) dengan DG Esports di Final Day 2 kemarin (21 Februari 2021). Hal ini menjadikan EVOS Esports gagal menjadi juara bertahan FFML, gagal mendapatkan tiket emas menuju Grand Finals FFIM 2021 Spring, dan harus berjuang kembali di Play-off agar bisa masuk ke Play-ins FFIM 2021 Spring. ONIC Olympus menjadi satu-satunya tim yang berhasil mempertahankan gelar juara pertama FFML sejak Season I sampai Season III kemarin. Walaupun para fans dan Survivor lain se-Indonesia tidak dapat mengikuti secara langsung di lokasi, keramaian di kolom komentar YouTube dan Facebook Live Free Fire Esports Indonesia tentunya terus menggema sepanjang final pelaksanaan FFML Season III. Tercatat lebih dari 33 juta penonton telah mengikuti jalannya pertandingan sejak FFML Season III dibuka pada awal Januari 2021. Christian turut menambahkan “Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi Survivor dan fans seluruh Indonesia yang telah mendukung tim favorit dan memeriahkan pertandingan tahun ini, walau harus menonton dari rumah masing-masing. Hal ini sejalan dengan komitmen Garena untuk membuat berbagai event esports Free Fire dapat diakses dengan mudah oleh para Survivor dan fans Free Fire dimanapun mereka berada. Dengan lebih dari 33 juta penonton dari seluruh Indonesia yang menyaksikan keseluruhan Free Fire Master League Season III, kami berharap kompetisi Free Fire dapat menyatukan komunitas passionate gamers Indonesia dimanapun mereka berada, sekaligus menginspirasi calon-calon talenta baru di dunia esports.” Penyelenggaraan FFML Season III dan FFIM 2021 Spring turut mempertegas posisi Garena Free Fire sebagai “Esports Mobile Game of the Year 2020”, yang diberikan oleh Esports Awards 2020. Di tingkat nasional, game ini juga menerima penghargaan sebagai “Game Esports Terfavorit Indonesia” oleh Indonesian Esports Awards 2020.

Meski Sibuk, 5 Pro Player eSports Ini Tetap Pentingkan Pendidikan

Menjadi seorang Pro Player eSports memang kelihatannya mudah dan menyenangkan karena ‘hanya’ bermain game. Namun, sebetulnya menjadi pro player sama sekali tak semudah kelihatannya. Ada komitmen yang harus dipegang. Salah satunya yaitu komitmen untuk tetap mengenyam bangku pendidikan sembari meniti karir di eSports. Memang banyak kasus para pro player akhirnya meninggalkan sekolah demi menjadi mengejar karir. Bukannya tidak baik, tapi sebenarnya kedua hal tersebut bisa dilakukan bersamaan. Buktinya, banyak yang tetap mengejar sekolah meskipun sudah menjadi pro player. Seperti kelima pro player yang akan dibahas kali ini. Meskipun sibuk menjalani profesi sebagai atlet eSports profesional, mereka juga bisa tetap menjalani pendidikan. Tak hanya itu, mereka bahkan tetap bisa mencetak prestasi di skena kompetitif. Siapa saja mereka? Eldin ‘Celiboy’ Rahardian – Alter Ego Sang pemenang dari MPL Invitational ini adalah salah satu carry muda yang paling diwaspadai. Setiap penampilannya selalu membuat para penonton kagum karena dirinya adalah salah satu pro player dengan mekanik tinggi. Pada usia yang baru menginjak umur 17 tahun, Celiboy sudah mencetak banyak prestasi selama berkarier menjadi punggawa dari Alter Ego. Prestasi yang tidak kalah mengagumkan adalah, di tengah kesibukan menjadi seorang pro player, Celiboy tidak meninggalkan pendidikan. Dirinya menjalani home schooling yang jadwalnya disesuaikan dengan latihan di tim. Dengan begitu, kedua hal tersebut bisa dijalani olehnya tanpa hambatan. Albert ‘Alberttt’ Nielsen – RRQ Hoshi Selain Celiboy, ada satu nama lagi yang langsung gemilang pada debutnya, yaitu RRQ Alberttt. Cowok berusia 17 tahun ini merupakan pemegang peran carry di tim RRQ Hoshi. Perjalanannya di kancah profesional terbilang mulus. Selepas tampil di MDL Season 2, RRQ Alberttt langsung ditarik ke divisi utama dan ternyata dirinya bisa membantu kemenangan RRQ Hoshi di ajang MPL Season 6. Meskipun terbilang sukses sebagai pro player, RRQ Alberttt tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang murid dari sebuah home schooling. Pada usia yang sangat muda, RRQ Alberttt punya manajemen waktu yang baik. Dalam seminggu, dirinya membagi jadwal latihan dan belajar di tempatnya mengenyam pendidikan. Jeremy ‘Tibold’ Yulianto – Onic eSports Mantan pro player ini sempat diperbincangkan karena berhasil tembus menjadi pelatih tim nasional Mobile Legends untuk ajang SEA Games 2019. Kualitas pengamatannya tidak perlu diperbincangkan lagi. Bahkan, ONIC eSports sampai meminangnya menjadi pelatih. Bisa dibilang prestasinya selama menjalani karier di ranah kompetitif cukup gemilang. Akan tetapi, dirinya memilih hengkang dari tim dan izin untuk melanjutkan sekolah. ONIC eSports pun melepas Tibold dengan sebuah video farewell di kanal Youtube resmi mereka. Vivi ‘Vivi’ Novica – RRQ Hikari Vivi Novica Lee atau yang akrab disapa RRQ Vivi ini merupakan salah satu anggota RRQ Hikari yang merupakan divisi ladies untuk game PUBG Mobile milik Team RRQ. Selama berkarier, pengalaman RRQ Vivi di kancah eSports tidak bisa dibilang sedikit. sebut saja turnamen-turnamen besar yang pernah diikutinya, seperti BUBU eSports Tournament dan PMPL Indonesia Ladies 2020. Prestasi di ranah eSports membuat dirinya semakin dikagumi kala mengetahui fakta bahwa dirinya juga sedang menjalani pendidikan di Universitas Pelita Harapan. Hebatnya lagi, di kampus ini RRQ Vivi mengambil pendidikan hukum. Bridgita ‘Ruby’ Fabiola – RRQ Hikari Sama seperti RRQ Vivi, meskipun dirinya tengah disibukkan dengan menjadi pro player, RRQ Ruby tidak melupakan soal pendidikan. Sekarang, RRQ Ruby adalah seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma, Depok. Cewek kelahiran 10 Oktober 1999 ini mengambil pendidikan sarjana jurusan Sastra Inggris. Dari sebuah wawancara, Ruby mengaku bahwa kegiatan perkuliahannya tidak terganggu sama sekali dengan profesinya sebagai atlet eSports. Apalagi di tengah pandemi ini, sekarang perkuliahannya berjalan secara online dan memudahkannya untuk mengikuti mata kuliah dan berlatih di RRQ Hikari. Dari kelima sosok di atas, kita bisa belajar bahwa meskipun tengah sibuk menjalani hal yang disukai, bukan berarti harus meninggalkan pendidikan. Mereka adalah orang-orang yang berhasil untuk mengatur waktu sedemikian baiknya hingga bisa menjalani karier sebagai pro player dan pelajar di saat yang bersamaan. sumber: detikINET dan Team RRQ.

Cari Tim Nasional Indonesia Untuk Kejuaraan Dunia, Garena Resmi Buka Pendaftaran Free Fire Indonesia Masters 2021 Spring

Free Fire Indonesia Masters 2021 Spring

Jakarta, 8 Februari 2021 – Garena, perusahaan platform internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia akan kembali mengadakan turnamen Free Fire terbesar di Indonesia, Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2021 Spring. Hadirnya FFIM 2021 Spring menjadi salah satu bentuk komitmen Garena Free Fire mendukung perkembangan ekosistem esports Indonesia melalui kompetisi. FFIM 2021 Spring memberikan kesempatan bagi seluruh pemain Free Fire untuk mewakili Indonesia sebagai atlet esports di turnamen tingkat dunia. Christian Wihananto selaku Produser Game Garena Free Fire Indonesia menyatakan, “Sebagai bagian dari komitmen kami dalam terus mengembangkan esports Indonesia melalui kompetisi, FFIM 2021 Spring ini kami hadirkan bagi seluruh survivors di berbagai daerah nusantara. Semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mewakili Indonesia di kejuaraan dunia, baik pemain baru maupun profesional, tanpa batasan dari sisi level skill maupun perangkat yang mereka miliki. Sistem turnamen ini memungkinkan terjadinya pertandingan yang seru dan tidak terduga, dimana tim-tim baru bisa saja tiba-tiba mencuri kemenangan dari tim profesional juara turnamen sebelumnya sekalipun” Memperebutkan hadiah total sebesar 800 juta rupiah, turnamen FFIM 2021 Spring juga akan menjadi titik awal perjuangan tim-tim Indonesia memperebutkan kesempatan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Pemenang dari turnamen FFIM 2021 Spring nantinya akan berkesempatan membawa nama Indonesia pada turnamen kelas dunia. “Kami mengajak dan membuka kesempatan bagi pemain di seluruh Indonesia untuk dapat turut bergabung di FFIM 2021 Spring, dan merasakan keseruan dalam turnamen Free Fire terbesar di Indonesia. Mari kita nantikan bersama kejutan apa yang akan dibawa generasi-generasi juara berikutnya dalam turnamen ini,” tambah Chris. Kesempatan Lawan Tim-Tim Terbaik dari Free Fire Master League Season III FFIM 2021 Spring juga memberikan kesempatan bagi siapapun untuk dapat bertanding melawan tim-tim terbaik turnamen Free Fire Master League (FFML) Season III. Seperti diketahui, FFML Season III yang saat ini masih berlangsung merupakan turnamen yang mempertandingkan tim profesional maupun semi-profesional dalam dua divisi, dengan nama-nama besar seperti EVOS Esports, RRQ Hades, ONIC Olympus, Aura Esports, dan Island of Gods. Menyambut baik pembukaan FFIM 2021 Spring, perwakilan pemain Evos Esports, Regi “EVOS.MR05” Pratama, juara FFIM 2020 Fall tahun lalu mengatakan, “Tim kami menjadi bukti dari perjuangan tanpa lelah sepanjang Free Fire Indonesia Master sejak musim pertama di 2019 lalu. Berkali-kali membawa nama Indonesia di kancah internasional, kami sangat menantikan kehadiran jagoan-jagoan Free Fire berikutnya di FFIM 2021 Spring. Bagi semua Survivors di Indonesia, ayo daftar dan bertanding di turnamen FFIM 2021 Spring dan tunjukkan skill kalian di The Arena! #IMReady.” Survivors dari seluruh Indonesia bisa mendaftarkan timnya untuk berpartisipasi di babak Open Qualifier FFIM 2021 Spring melalui mode turnamen dalam game yang dinamai The Arena. Syarat yang perlu dipenuhi oleh pemain yang ingin berpartisipasi adalah mencapai minimal level 40 dan rank Diamond 1 pada profil pemain mereka. Pendaftaran FFIM 2021 Spring dibuka pada  tanggal 8 – 14 Februari 2021. Sementara itu, rangkaian pertandingan Open Qualifiers FFIM 2021 Spring akan dimulai pada hari Minggu, 14 Februari 2021 (pukul 13:00 – 18:00 WIB). Informasi lebih lanjut mengenai turnamen FFIM 2021 Spring dapat dapat dilihat di: https://turnamen.ff.garena.co.id/ffim-2021-spring/ Daftarkan tim terbaikmu sekarang dan jadilah tim nasional Indonesia!

Deretan Program PBESI Untuk Mencetak Atlet Berbakat

Ilustrasi eSports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) selaku badan yang mewadahi bidang olahraga elektronik alias eSport, telah menyiapkan program untuk membina atlet eSport untuk tahun 2021. Deretan program ini bertujuan untuk membuat para atlet eSport tak hanya lihai bermain, tapi juga bisa hidup secara seimbang. Cabor eSport sudah banyak mengukir nama Indonesia dikancah internasional. Misalnya, Onic eSports, prestasinya di dunia Mobile Legends antara lain finalis MPL ID Season 2 serta juara 1 MPL ID Season 3. Selain itu Onic eSport juga berhasil menjuarai turnamen Mobile Legends terbesar di Asia Tenggara yaitu MSC 2019 dan Piala Presiden eSports 2019. Untuk itu, PBESI ​rencananya akan menjalankan sebuah program kerja, seperti turnamen, program edukasi hingga kesehatan yang diharapkan akan semakin memperlengkapi dan menggenjot semangat para atlet ​eSport yang bernaung dibawah PBESI. “Komitmen kami bukanlah hanya mencetak atlet unggul, tapi juga pribadi yang sehat secara fisik, mental dan sosial,” kata Bambang Sunarwibowo Wakil Ketua Umum PBESI. Bambang menambahkan, tidak sedikit remaja remaja yang cenderung menjadi timpang secara sosial, dan juga secara kesehatan dikarenakan terlalu sering berlatih eSport​​. Untuk mengantisipasi hal tersebut, akan dibuat beberapa program misalnya, skrining dan evaluasi kesehatan. “Kami juga pantau asupan gizi mereka, selain itu juga ada juga ​workout routine yang akan sangat berguna untuk para atlet,” katanya. Diakui Bambang, selain program kesehatan, PBESI ​juga menyiapkan program edukasi bagi para atlet, yaitu tentang ​healthy gaming​, manajemen keuangan, investasi, dan juga entrepreneurship​yang nantinya akan dilakukan baik secara ​offline ​dan ​online​. PBESI ingin para atlet yang masih muda ini jadi bibit unggul kedepannya. Ya caranya adalah dengan memperlengkapi mereka. Jadi PBESI menyiapkan rangkaian trainingdan edukasi sedemikian rupa sehingga mereka bisa jadi insan yang berguna bagi masyarakat luas. Bukan itu saja, PBESI ​juga menyiapkan serangkaian kegiatan edukasi bagi orang tua dan pendidik di Indonesia. “Ya biar lengkap ya, jadi bukan hanya para atlet saja yang punya pemahaman yang baik, tapi juga para orang tua dan pendidik mengenai eSport ​​ini,” kata Bambang. Dengan serangkaian program yang disiapkan PBESI tersebut, para atlet diharapkan bisa menghadapi turnamen dengan baik lagi di tahun depan. Mereka juga punya bekal untuk masa depan, apabila sudah tidak berkecimpung di dunia olahraga elektronik ini lagi.

Lewat PON Papua, PBESI Siap Jaring Atlet Muda Berpotensi

Logo Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).

Meski baru akan digelar tahun depan, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) merencanakan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021, di Papua, sebagai ajang untuk menjaring talenta-talenta baru di arena eSports dan sekaligus menjadi arena pemanasan sebelum mengirim atlet eSports Indonesia ke kejuaraan international. Beberapa waktu lalu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, mengungkapkan rencananya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PBESI, untuk mempertandingkan cabang olahraga elektronik (eSports) di PON 2021. PBESI pun merespons hal tersebut dan meyakini pesta olahraga multicabang tingkat nasional itu akan menjadi tempat yang bagus untuk mencari atlet-atlet muda eSports dari seluruh Indonesia. “Dalam waktu dekat akan ada event PON di Papua, pada 2021. Event ini akan menjadi ajang untuk anak-anak muda di bawah naungan PB Esports Indonesia untuk unjuk gigi dan menjadikannya sebagai ajang pemanasan,” kata Ketua Harian PBESI, Bambang Sunarwibowo, dilansir dari Warta Kota. Pemanasan yang dimaksud adalah agar PON bisa menjadi ajang untuk mengasah kemampuan agar atlet-atlet Indonesia memiliki kesiapan yang bagus untuk bertanding di berbagai kejuaraan internasional. “Ini menjadi tolok ukur anak-anak muda untuk mengasah kemampuan. Seperti kita ketahui bersama, di luar negeri sana, kualitas atlet eSports juga bagus,” ujar Bambang. Sebelum menjadikan PON 2021 sebagai ajang mengasah kemampuan atlet-atlet eSports Indonesia, Bambang menyatakan bakal menjaring bibit-bibit eSports dengan melakukan roadshow ke sejumlah daerah. Rencananya, PBESI akan melakukan pembinaan, mengakomodasi segala kebutuhan atlet eSports, mulai dari sumber daya dan lainnya, demi menunjang kemampuan bermain mereka. ”Maka dari itu kami akan mencari bibit-bibit ini untuk bertanding di PON 2021 yang digelar di Papua. Mereka akan kami bina terlebih dulu. Kami melatihnya terlebih dulu. Kami memfasilitasinya demi menunjang kemampuannya,“ ujarnya. Pengurus Besar eSports Indonesia sendiri telah diresmikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada awal tahun ini, tepatnya pada 18 Januari 2020 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, dan menunjuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan sebagai ketua umum. Meski baru dibentuk, namun PBESI sudah mengemban tanggung jawab untuk membuat regulasi resmi yang mengatur eSports Indonesia agar lebih jelas dan terarah, termasuk pula perlindungan kepada para pemain dan tim. Dengan adanya regulasi dan perlindungan, maka diharapkan prestasi eSports Indonesia di kancah internasional pun bisa mengikuti.

Resmi! Cristiano Ronaldo Jadi Karakter di Free Fire, Tandai Kolaborasi Terbesar Dalam Industri Game

Garena - Operation Chrono (7 Dec 2020)

Jakarta, 7 Desember 2020 – Free Fire, game pertama yang dikembangkan sendiri oleh Garena, secara resmi memperkenalkan Cristiano Ronaldo sebagai Global Brand Ambassador terbaru Free Fire hari ini. Kerjasama ini merupakan salah satu kolaborasi terbesar dalam industri game, serta turut mempertegas posisi Garena Free Fire sebagai pionir Esports Mobile Game yang menyatukan salah satu game mobile battle royale terpopuler di dunia dengan ikon olahraga global. “Ini adalah kolaborasi yang sangat signifikan untuk Free Fire, dan industri game secara keseluruhan. Cristiano Ronaldo adalah panutan bagi banyak orang, dan dengan kesempatan untuk dapat berkolaborasi serta mengadopsi karakternya kepada ratusan juta orang di seluruh dunia sungguh merupakan pengalaman yang mengasyikkan,” kata Harold Teo, Produser Free Fire di Garena. Kolaborasi dengan Cristiano Ronaldo merupakan bentuk nyata komitmen Free Fire untuk terus meluncurkan konten menarik bagi para Survivor di seluruh dunia, dan menginspirasi mereka bermain dengan gaya mereka masing-masing sembari bersenang-senang. “Kami juga berharap bahwa kolaborasi dengan Cristiano Ronaldo ini dapat menawarkan lebih banyak cara bagi para Survivor di seluruh dunia untuk menikmati Free Fire dengan gaya mereka masing-masing #BattleInStyle.” tambah Harold. Dalam waktu dekat, para Survivor dapat bermain sebagai Cristiano Ronaldo yang karakternya bernama Chrono. Diceritakan bahwa karakter ini sedang menjalankan misi Operation: Chrono yang mengambil tempat di sebuah alam semesta baru bertemakan metropolis futuristik yang berantakan dan kacau. Di dunia yang penuh dengan teknologi canggih tersebut, hadirlah seorang pahlawan yang dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk tetap hidup dan bersemangat. Cristiano Ronaldo, Global Brand Ambassador terbaru Free Fire, mengungkapkan kegembiraannya dapat bermitra dengan salah satu judul mobile battle royale terpopuler di dunia, terutama saat ia bekerja sama dengan tim untuk menghadirkan Chrono. “Rasanya luar biasa tidak hanya memiliki karakter di game sekelas Free Fire yang meniru saya, tetapi juga memiliki sebuah universe di dalam game yang dibuat secara khusus untuk kolaborasi ini. Tim Garena telah bekerja keras untuk menghadirkan banyak fitur dan elemen menarik di Operation Chrono. Saya berharap pemain Free Fire di seluruh dunia sama semangatnya dengan saya! ” Salah satu Pro-player Garena Free Fire di Indonesia dari Evos Esport, Saeful “EVOS.Sam13” Muharrom mengungkapkan antusiasmenya terhadap kehadiran Cristiano Ronaldo melalui Operation Chrono. “Sebagai Survivor, kami tentu menantikan karakter FF terbaru yang dapat kami mainkan dengan gaya kami masing-masing. Hadirnya karakter Chrono yang diwakili Cristiano Ronaldo, yang juga merupakan ikon olahraga dan menjadi inspirasi jutaan orang di dunia, tentu sangat dinanti-nantikan. Harapannya para calon atlet-atlet e-sport khususnya seluruh survivor Free Fire di tanah air dapat terus mengasah skill mereka dan dapat terinspirasi oleh jejak langkah CR-7 menjadi pro-player.” Pakar olahraga internasional, CEO Sport Quake, Matt House , dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan bagaimana kolaborasi ini tidak hanya menarik bagi para penggemar Cristiano Ronaldo dan Free Fire, tetapi juga untuk industri olahraga dan game yang lebih luas. “Sepak bola, game, dan teknologi bersatu dalam suatu kolaborasi baru yang menarik. Hadirnya Cristiano Ronaldo sebagai karakter dalam Free Fire membawa kolaborasi ini kepada level yang berikutnya. Banyaknya perencanaan, kreativitas, dan detail yang dipersiapkan, membuat Chrono menjadi sangat luar biasa dan akan mengasyikkan bagi para pemain Free Fire di seluruh dunia. Kolaborasi ini menunjukkan kemungkinan yang tak terbatas bagi kedua industri,” jelas House . SportQuake adalah agensi sepakbola yang bermarkas di Britania Raya, dan turut menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam mewujudkan kolaborasi antara Free Fire dan Cristiano Ronaldo.

Raih Posisi 3 Besar di Asia, Begini Perjuangan Squad Merah Putih di Turnamen Esports Bergengsi Free Fire Continental Series

Perwakilan Indonesia di FFCS Asia Series

Jakarta, 2 Desember 2020 – Lebih dari 120 juta penggemar esports 1 dari seluruh dunia ikut menonton dari rumah dan menjadi saksi bisu pertarungan turnamen Free Fire Continental Series (FFCS). Squad merah putih yang diwakili RRQ Hades dan EVOS Esports , turut bertanding di babak Grand Final seri Asia harus puas dengan posisi 3 dan 4, mengakui keunggulan tim EXP Esports (Thailand) yang berhasil menjadi juara benua Asia di Grand Final turnamen Free Fire Continental Series (FFCS) – Asia Series pada Minggu, 29 November 2020. Mewakili Indonesia, kedua tim menunjukkan perjuangannya dalam melawan sepuluh tim lain dari region Asia yaitu EV THAILAND (Thailand), King of Gamers Club (Thailand), EXP Esports (Thailand), Heavy (Vietnam), Burst the Sky (Vietnam), V-Gaming (Vietnam), House of Blood (Pakistan), Total Gaming Esports (India), Geek Fam (Malaysia), dan Team Knights (Chinese Taipei). Meski sama-sama mengakhiri level di pertandingan malam dengan 133 poin, RRQ Hades naik ke posisi ketiga overall dengan jumlah placement points yang lebih tinggi, mengungguli EVOS Esports. Beranggotakan 5 orang, RRQ Hades diwakili oleh Richard “RRQ.Legaeloth” William Manurung, Abdurrahman “RRQ.Chanzu” Lahay, Ibnu “RRQ.PacMan” Nasir Ramdani, Benyamin “RRQ.OConnor”, dan Syahadi “RRQ.Lennman” Putra. Sedangkan EVOS Esports yang juga beranggotakan 5 orang diwakili oleh Saeful “EVOS.Sam13” Muharrom, Abu “EVOS.Abu” Sofiyan, Regi “EVOS.Mr05” Pratama, Muhammad “EVOS.Street” Afaiq, dan Riki “EVOS.Kenzoo” Wando. Dengan berbagai pengalaman di turnamen besar mulai dari Free Fire Master League, Free Fire Indonesia Masters, hingga turnamen Free Fire tingkat internasional, perjuangan mereka tentunya sudah sematang pengalaman mereka. Christian Wihananto selaku Produser dari Garena Free Fire Indonesia menyatakan “Kami sangat bangga dengan tim RRQ Hades, EVOS Esports, seluruh Survivors dan penggemar Free Fire yang telah setia mendukung sejak awal, yang apapun terjadi, #FFINDOBERSATU. Melihat kerja keras dan perjuangan yang telah mereka lewati dari babak awal pada Agustus 2020 kami percaya tim esports di Indonesia semakin berkembang pesat dan terus menunjukkan kualitasnya untuk dapat bertanding di ajang turnamen Internasional. Kami selaku penyelenggara selalu berkomitmen untuk memfasilitasi bakat serta mendukung ekosistem esports di Indonesia agar dapat terus berkembang menjadi atlet esports profesional berkelas dunia, terinspirasi dari tim RRQ Hades dan EVOS Esports. Kami juga ucapkan selamat kepada tim EXP Esports dari Thailand. Mereka bermain dengan sangat baik dan penuh strategi apik. Respect!” Kilas Balik Sepak Terjang Squad Merah Putih Hidupkan Turnamen Bergengsi Kala Pandemi Sebelum memasuki turnamen internasional FFCS, para atlet esports di Indonesia telah menjalani babak penyisihan yang berlangsung sangat panjang sejak Garena , perusahaan platform internet dan mobile terbesar di Asia, mengumumkan turnamen Free Fire Continental Series (FFCS) pada 24 Agustus 2020. FFCS sendiri merupakan tahap kompetitif tertinggi musim ini di mana pemain-pemain terbaik dapat menampilkan teknik dan strategi terbaru mereka melawan satu sama lain. FFCS sendiri hadir untuk menggantikan ajang tahunan Free Fire World Series (FFWS) dari Garena mengingat kondisi global yang masih memberikan dampak kepada pelaksanaan turnamen esports secara global. Hal ini dilakukan sebagai upaya Garena untuk tetap melibatkan, memfasilitasi serta menghibur para gamers dengan konten esports yang kompetitif dan premium. Untuk melibatkan para pemain Free Fire selama #dirumahaja, Garena juga telah menyelenggarakan serangkaian event in-game eksklusif FFCS yang diikuti oleh seluruh pemain Free Fire. FFCS terdiri dari tiga turnamen regional yang diadakan secara bersamaan. Keseluruhannya meliputi Free Fire Americas Series , terdiri dari Brasil dan Amerika Latin, Free Fire Asia Series , yang mencakup Indonesia, India, Thailand, Vietnam, Malaysia, Pakistan, dan Chinese Taipei, serta Free Fire EMEA Series , terdiri dari Eropa, Rusia, Timur Tengah, dan Afrika Utara (MENA). Ketiga turnamen regional mengikuti format yang sama, dimana tim bertarung lebih dari 6 ronde, di 3 peta: Bermuda, Purgatory, dan Kalahari, dengan poin yang diberikan berdasarkan peringkat dan jumlah kills. Di Indonesia sendiri, penyisihan menuju FFCS dimulai dengan turnamen Free Fire Master League Season II dan Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2020 Fall. Sebanyak 2 juta atlet esports dari seluruh Indonesia yang bergabung dalam FFML Season II dan FFIM 2020 Fall tidak hanya berkesempatan untuk membawa pulang total hadiah 2 miliar rupiah, namun juga gelar tim perwakilan Indonesia untuk turnamen internasional. Penyelenggaraan FFCS turut mempertegas posisi Garena Free Fire sebagai “E sports Mobile Game of the Year 2020”, yang baru-baru ini diberikan oleh Esports Awards 2020. Di tingkat nasional, game ini menerima penghargaan lainnya sebagai “Game Esports Terfavorit Indonesia” oleh Indonesian Esports Awards 2020.

Jaring Atlet Muda Berbakat, Calon Bupati Nabire Gelar Turnamen eSports

Jaring Atlet Muda Berbakat, Calon Bupati Nabire Gelar Turnamen eSports

Meski tergolong baru, minat generasi muda Indonseia terhadap eSports tergolong tinggi. Di sisi lain eSports bisa menjadi alternatif mengisi kekosongan agenda olahraga karena pandemi ini. Hal ini yang coba dirangkul oleh calon Bupati Nabire, Yufinia Mote. Ia berinisiatif untuk mengadakan turnamen eSports bertajuk PUBG Mobile YUDA League. Tujuannya yakni memberi wadah anak muda untuk berkreasi, mengembangkan diri dan potensinya di tengah pandemi Covid-19 terutama untuk bidang eSports. Lebih lanjut, Yufinia Mote menjelaskan bahwa ada 650 peserta yang terbagi dalam 130 tim pada ajang PUBG Mobile YUDA League kali ini. Dia berharap, kegiatan yang dibuatnya bisa memberikan manfaat yang besar di tengah pandemi ini. “eSports ialah cabang olahraga digital baru yang dilombakan saat masa pandemi, kami bekerja sama dengan Kemenpora RI yang menghandle cabor ini. Nabire juga sebagai bagian Republik Indonesia diharapkan turut mengambil bagian, membesarkan olahraga digital ini,” tuturnya, dilansir dari JPNN.com. Ia pun berharap nantinya akan lahir atlet-atlet eSports dari Nabire yang bisa terus bersaing sampai dengan level nasional dan internasional. Sementara itu, untuk total hadiah yang diperebutkan oleh peserta nilainya mencapai lebih dari Rp 24 juta. Sedikit flash back, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI secara resmi telah memutuskan eSports sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia pada Rapat Kerja Nasional KONI 2020 yang diadakan pada 25-27 Agustus 2020 lalu. Bahkan, sudah ada turnamen resmi yang digelar yaitu Piala Menpora eSports 2020 yang baru saja selesai pada awal bulan Oktober lalu.

Piala Menpora eSports 2020 Jadi Batu Loncatan Awal Generasi Muda

Piala Menpora eSports 2020 Jadi Batu Loncatan Awal Generasi Muda

Piala Menpora eSports 2020 telah resmi digelar sejak Agustus lalu dan meraih antusiasme tinggi dari kalangan siswa SMP-SMA sederajat, hingga mahasiswa di berbagai universitas. Kejuaraan yang diikuti lebih dari 15 ribu anak muda di Indonesia akan memasuki babak grand final pada 3-4 Oktober mendatang. Melihat antusias yang tinggi, Staf Khusus Menpora Bidang Kreativitas dan Inovasi Milenial, Alia Noorayu Laksono mengatakan Kemenpora akan mendukung penuh ajang ini karena membuka wadah prestasi olahraga bagi generasi muda di tengah pandemi Covid-19. “Piala Menpora eSports 2020 dapat dijadikan titik awal bagi generasi muda yang ingin menjajaki karir sebagai atlet eSports profesional. Melalui kejuaraan bergengsi ini anak-anak muda dapat mengukur bakat dan kompetensi mereka di cabang olahraga baru ini,” kata Alia dilansir dari Antaranews.com, Rabu (23/9/2020). Diakui Alia, minat generasi muda terhadap eSports tergolong tinggi. Mencuplik data Indonesia eSports Premier League (IESPL), pada 2019 Indonesia telah menempati urutan 12 di pasar gaming dunia dengan total pemain game aktif mencapai sebesar 62,1 juta orang yang mayoritasnya adalah anak muda. “Potensi besar ini harus dirangkul dan difasilitasi oleh negara sehingga kelak dapat memberikan dampak yang positif bagi Indonesia. Sehingga, tidak hanya mencari bibit-bibit atlet baru, Piala Menpora eSports 2020 juga bertujuan untuk mendorong ekosistem eSports di Indonesia agar lebih berkembang dan bisa menggerakkan roda perekonomian, khususnya di bidang ekonomi kreatif,” jelasnya. Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI secara resmi memutuskan eSports menjadi cabang olahraga prestasi di Indonesia pada Rapat Kerja Nasional KONI 2020 yang diadakan pada 25-27 Agustus 2020 lalu. Hal senada disampaikan Ketua Penyelenggara Piala Menpora eSports 2020, Giring Ganesha. Menurutnya, antusiasme tinggi generasi muda Indonesia pada eSports ini menumbuhkan optimisme bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk eSports. “Tingginya animo anak muda mengikuti kejuaraan ini menumbuhkan optimisme bahwa Indonesia memiliki potensi besar di cabang eSports. Dan saya yakin PME 2020 menjadi ajang talent scouting bagi klub-klub eSports di tanah air untuk merekrut bibit-bibit berbakat, sesuai dengan tujuan PME 2020 sebagai entry point bagi generasi muda yang ingin menekuni dunia eSports” ujar Giring. Sementara itu, delapan tim sisa akan saling adu di babak grand final Piala Menpora eSports 2020, yang akan digelar pada 3-4 Oktober nanti, langsung dari kanal Youtube resmi IESPL_ID. Menpora Zainudin Amali sudah menyiapkan hadiah fantastis untuk Piala Menpora eSports 2020, bahkan untuk kalangan pelajar, yakni mencapai angka Rp150 juta.

Esport Asian Cup 2019 Mendapat Dukungan Penuh dari Kemenpora

Ilustrasi Esport

Olahraga jenis baru Esport semakin tumbuh di Indonesia, saat ini ada banyak event-event tournament Esport yang menunjukkan perkembangan positif di Indonesia. Dengan pertumbuhan olahraga ini Kemenpora menyambut baik digelarnya turnamen game FIFA 19 berskala internasional, Asian Cup 2019 yang akan diselegarakan oleh IVPL (Indonesia Virtual Pro League) bekerja sama dengan The AEFA dari Jepang. Gatot S, Dewa Broto, selaku Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) pun myambut baik hal ini saat menerima kunjungan tim Indonesia Virtual Pro League (IVPL) beberapa waktu lalu yang bertujuan untuk menggandeng pemerintah untuk menggelar turnamen-turnamen bergengsi lainnya. “Sebuah kebanggaan tersendiri, Indonesia melalui IVPL bisa menjadi penyelenggara kompetisi esport berskala internasional seperti Asian Cup,” Ujar Gatot. IVPL yang berdiri sejak tahun 2012 ini sudah mengantongi ijn dari EA Sports untuk menggelar turnamen. IVPL selama ini sudah ikut berpartisipasi untuk mengembangkan industry Esports di Indonesia, salah satu tunrmanen yang sedang berlangsung adalah Asian Cup 2019: FIFA 19 11vs11. “Turnamen Asian Cup dari IVPL ini merupakan hal yang baru bagi saya. Dibutuhkan kerjasama dari masing-masing pemain untuk saling bersinergi dalam meraih kemenangan. Selayaknya menonton pertandingan sepakbola asli,” ujar Gatot. “Maju terus, IVPL. Go ahead. Kemenpora tentu mendukung kegiatan dan turnamen seperti ini, dan semoga bisa membawa prestasi bagi Indonesia,” tambahnya. Sementara Rizki Darmawan, CEO dari IVPL gembira dengan dukungan dari Kemepora tersebut. “Tentunya saya sangat senang dengan hal ini. Semoga ini menjadi titik awal kerjasama antara IVPL dengan Kemenpora. Dengan dukungan Kemenpora, kami berharap bisa membawa IVPL terbang lebih tinggi dan dikenal masyarakat luas, serta membuat turnamen bergengsi lainnya,” kata Rizki. (IHA)

ESports, Cabang Olahraga Milenial yang Berpotensi Untuk Mengharumkan Nama Bangsa

Salah satu kompetisi eSports yang digelar di Mall Mangga Dua. dok.NXL Mobile Esports 2019

Di era revolusi teknologi seperti ini, hampir segala bidang dalam kehidupan masyarakat sudah bercampur tangan dengan sisi teknologi, termasuk dalam aspek Olahraga. Olahraga yang kita kenal sebagai olah fisik tubuh secara konvensional saat ini mulai mengalami perubahan yang signifikan. Olahraga kini bisa dilakukan di depan layar smartphone atau komputer. Olahraga yang disebut sebagai olahraga elektronik (eSports) ini banyak berasal dari sekedar hobi para kaum milenial yang tanpa disadari saat ini para penggiat eSports ini ternyata punya kesempatan dalam mengharumkan nama bangsa, selayaknya atlet-atlet kita yang lain. Olahraga eSports sempat dipertandingkan pada laga Asian Games 2018 lalu, walaupun hanya dipertandingkan sebatas eksebisi, tetapi mulai saat itu juga, nama eSports mulai ramai di Indonesia. Semenjak itu pula ada banyak pihak baik swasta maupun pemerintah yang mulai gencar menggaungkan dan menggelar turnamen eSports di Indonesia, mengingat pada ajang SEA Games 2019 dan Asian Games 2022, eSports tidak lagi sebatas eksebisi tetapi akan menjadi cabor yang memperebutkan medali. Dengan menjamurnya eSports saat ini di Indonesia, diharapkan agar para bibit-bibit pemainnya dapat bersaing di tingkat internasional sehingga juga berpeluang untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. “Tentunya atlet Esports Indonesia bisa bersaing bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Nantinya kalau sampai dipertandingkan di Asian Games berikutnya (Hangzhou 2022), dan nanti kalau jadi di Olimpiade, saya rasa ada kesempatan yang baik bagi atlet-atlet Indonesia untuk bisa mengharumkan nama bangsa melalui Esports,” tutur Charles Honoris anggota Komisi I DPR yang dilasir dari detikSport. “Apalagi nanti bisa mendorong developer-developer game dalam negeri untuk menciptakan game-game yang bisa dimainkan di Esports tentu akan sangat-sangat positif. Daripada anak muda Indonesia menggunakan internet untuk menyebarkan hoaks, fitnah, atau kebencian di medsos, tentunya Esports merupakan wahana atau kegiatan yang jauh lebih positif,” sambungnya. Charles meminta agar pemerintah lebih serius dalam menangani potensi eSports di Indonesia, terutama soal regulasinya. “Kita tentu tidak mau membatasi pertumbuhan Esports. Mungkin ada yang mengatakan bermain game bisa berdampak negatif, ya ini tugas kita bersama pemerintah untuk membuat regulasi yang membatasi efek negatifnya, tapi secara umum Esports ini harus kita dukung karena memang peminatnya banyak.” Ujar Charles. “Mungkin ke depan perlu juga registrasi diperketat saat membuat akun game online, harus registrasi dengan usia. Jadi ke depan mungkin di jam tertentu anak yang masih di usia sekolah tidak bisa login untuk main live. Jadi tidak menggangu para siswa yang sedang belajar,” Tambahnya. (IHA)