Pernahkah kalian mendengar olahraga dodgeball? Pasti, kalian akan bertanya-tanya olahraga apa itu dan bagaimana permainannya? Dodgeball merupakan olahraga yang unik, dimana para pemainnya harus melempar bola untuk mengenai lawan. Lawan pun, harus menghindar dari lemparan bola agar tidak tereliminasi dari lapangan. Namun, jika lawan berhasil menangkap lemparan dari lawannya, si pelemparlah yang akan tereliminasi. Olahraga yang sangat unik. Olahraga dodgeball yang mirip dengan olahraga handball ini memiliki tiga sistem cara menentukan pemenang, yang pertama sistem eliminasi dimana tim pertama yang bisa eliminasi seluruh pemain lawan. Yang kedua, dengan menggunakan sistem waktu. Dalam sistem waktu, jumlah pemain terbanyak yang masih berada di dalam lapangan itu yang akan menang. Dan yang ketiga, dalam penghitungan skor. Hampir sama dengan menentukan pemenang dengan sistem waktu. Dimana, pada akhir pertandingan akan dilakukan penghitungan jumlah pemain yang masih berada di lapangan. Satu tim terdiri dari empat orang dan dimainkan dalam empat babak masing-masing berdurasi tiga menit. Olahraga dodgeball sangat populer di Malaysia, Singapura dan Thailand. Lalu, bagimana dengan di Indonesia? Sebenarnya, dodgeball sudah mulai masuk Indonesia setelah ajang Sea Games 2011 Jakarta-Palembang. Emmanuel Robin Tan yang juga menjabat sebagai Presiden Asia Dodgeball Federation, mengajak para mahasiswa Palembang yang bekerja sebagai Liaision Officer Sea Games 2011 untuk mengembangkan dodgeball di Indonesia. Lambat laun, di Kota Palembang juga lah lahirnya klub dodgeball pertama yang bernama Palembang Dodgeball Club (PDC). Guna mengembangkan dodgeball di Indonesia, para anggota PDC yang mayoritas diisi oleh mahasiswa ini memberikan pelatihan kepada pelajar SMA di Palembang. Bahkan, di bulan Februari 2017 lalu, Prem Kumar pemilik Amped Trampoline Park, ingin membentuk asosiasi Dodgeball Indonesia dibawah naungan KONI Pusat. Dan, bahkan di Amped Trampoline Park, anak-anak sangat bergembira bermain dodgeball. Tapi, bukan hanya dimainkan anak-anak saja, olahraga ini juga eksis dikalangan remaja dan bahkan sudah mulai banyak yang tertarik olahraga dodgeball. Dan sampai saat ini, olahraga dodgeball terus berkembang. Terutama bagi para pemuda yang sudah mulai menekuni olahraga dodgeball. Salah satunya, di kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) yang membuat kompetisi dodgeball antar jurusan. Lantas, apa manfaat yang akan kita dapat ketika bermain Dodgeball? Bagi anak-anak akan bermanfaat seperti gerakannya dapat memberikan manfaat terhadap kekuatan tangan dan kaki, gerakan refleks, serta menaikan tingkat konsentrasi pada anak. Nah, untuk para pemuda banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari olahraga dodgeball Latihan Aerobik Dimana pemain harus berlari kecil di atas trampolin untuk menghindari lemparan bola lawan. Gerakan ini, bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dengan menurunkan tekanan darah dan denyut nadi, meningkatkan sirkulasi dan membakar kalori. Menurut “High Intensity Interval Training”, interval yang berjalan dapat menawarkan dorongan sementara pada metabolisme sekaligus meningkatkan kekuatan otot dan koordinasi. Agility dan Balance Pemain dodgeball tentunya harus menghindari lempar bola. Tentunya dengan begitu, pemain bisa meningkat kelincahan dan juga melatih keseimbangan diatas matras atau trampolin. Latihan Kekuatan Melempar bola karet kepada lawan, tentunya membutuhkan kekuatan yang besar. Ini yang terjadi di dodgeball. Pemain yang berulang kali melempar bola akan membangun otot di bahu, punggung, perut dan lengan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S., latihan pembentukan otot secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit seperti osteoporosis dan osteoartritis. Koordinasi Tangan-Mata Tentunya, dalam melempar bola. Para pemain, harus memiliki kordinasi tangan dan mata yang baik. Ini bisa melatih fokus serta kecepatan. Bagaimana tertarik untuk berolahraga dodgeball? Eits, jangan khawatir. Permainan dodgeball bisa kalian dapati di kawasan Kelapa Gading, Jakarta tepatnya di Amped Trampoline Park.(pah/adt)