AFF Suzuki Cup 2018. Indonesia 0-0 Filipina

Olahraga Ini Sedang Trend, Flag Football Dimainkan di Indonesia?

Sobat muda NYSN sudah tau belum, kalau belakangan ini, ada cabang olahraga baru di Indonesia nih yang sedang berkembang dan trend banget, namanya flag football. Yuk cari tau infonya biar gak ketinggalan berita, siapa tau kamu jadi tertarik.. Flag football, sesuai namanya tentu olahraga ini merupakan variasi dari permainan football. Pada dasarnya kalau di Indonesia bisa di bilang sama seperti futsal dan kalau di Amerika sendiri dikatakan seperti American Football. Hanya saja perbedaannya itu dari segi teknik, kontak fisik antar pemain, serta strategi. Olahraga Flag Football Turunan dari American Football, Apa Benar? Olahraga flag football ini faktanya merupakan olahraga turunan dari American football loh.. Perbedaannya kalau American football harus adu kontak fisik, sedangkan flag football minim akan benturan atau kontak fisik antar pemain, sehingga tidak begitu diperlukan perlengkapan pelindung seperti para pemain American football. Perbedaan dari teknik dasar yaitu dari men-tackle (menjatuhkan lawan hingga tangan atau lutut menyentuh tanah) diganti dengan deflagging (mengambil salah satu bendera lawan yang terpasang di pinggang pembawa bola). Olahraga yang cuma terdiri dari 8 orang pemain ini intinya memang cukup mudah, yaitu si pemain hanya cukup mencabut bendera yang terpasang di pinggang pemain lawan saat sedang membawa bola. Badan Kecil atau Besar Tetap Bisa Main, Begini Alasannya Flag football bisa dimainkan oleh orang bertubuh kecil ataupun besar, karena olahraga ini lebih mengandalkan otak daripada otot. Maksudnya, permainan ini lebih andalkan pikiran, prediksi, kecepatan, kekuatan, serta penguasaan teknik kamu. Jadi, siapa saja bisa asalkan fisik sehat dan kuat. Lantas, Sampai Mana Perkembangan Flag Football di Indonesia? Olahraga ini berkembang di Indonesia pada tahun 2001. Kemunculannya didorong oleh organisasi bernama Indonesian Flag Football Association (IFFA) yang berdiri sejak 14 Februari 2009. Kemudian, eksistensi flag football di Indonesia cukup berkembang, tak hanya bisa masuk ke beberapa sekolah sebagai esktrakulikuler, tetapi juga sudah mempunyai tim nasional (timnas). Dilansir dari kontan.co.id, Pelatih timnas flag football, Akbar kusuma menjelaskan bahwa rata-rata atlet flag football di Indonesia berumur 25 tahun. Sekarang ini perkembangan flag football terbesar masih berada di Pulau jawa. Sedangkan di Pulau Sumatra dan Bali hanya ada yang bermain tetapi belum ada tim yang terbentuk. Diungkapkan pelatih timnas flag football, bahwa saat ini ada beberapa kampus yang aktif mengikuti kejuaraan tim flag football, baik di tingkat regional maupun nasional. Kejuaran tersebut di bawah naungan Indonesian Flag Football Association (IFFA).   Ayoo….apakah kamu tertarik mencoba olahraga yang lagi trend ini? Kalau kamu tertarik, kamu bisa nih bergabung dengan IFFA yang melakukan latihan rutin setiap Rabu malam dan Sabtu pagi di Gelora Bung Karno, Jakarta. Selamat mencoba…       (kontan.co.id, cnnindonesia.com)  

Hentikan Laga saat Azan, Mantan Wasit Liga Primer Inggris Banjir Pujian

Mantan Wasit Laga Primer Inggris, Mark Clattenburg, di banjiri pujian usai menghentikan pertandingan Piala Arab Saudi antara Al Feiha melawan Al Fateh, ketika azan berkumandang. Babak tambahan laga Al Feiha melawan Al Fateh yang berlangsung di Stadion King Salman, Al Majma’ah, Rabu (24/1),  baru berlangsung lima menit ketika Clattenburg tiba-tiba menangkat tangan meniup peluit. Para pemain kedua tim sempat bingung dengan tindakan Clattenburg karena wasit 42 tahun itu mebunyikan peluit saat tidak terjadi pelanggaran. Dikutip dari CNNIndonesia, sambil meminta bola Clattenburg lalu menjelaskan kepada para pemain bahwa keputusannya untuk menghentikan pertandingan karena terdengar suara Azan yang berkumandang dari masjid yang berada dari sekitar stadion. Pertandingan yang terhenti sekitar tiga menit. Setelah kumandang azan berhenti Clattenburg kemudian meniup peluit tanda pertandingan kembali dimulai. Ratusan penonton yang berada di Stadion King Salman pun memberi pujian atas keputusan Clattenburg dengan bertepuk tangan. Tak hanya mendapat pujian dari penonton di stadion, wasit terbaik dunia tahun 2016 itu juga dibanjiri pujian dari netizen di media sosial. Netizen merasa keputusan Clattenburg yang berani menghentikan pertandingan karena adzan berkumandang merupakan tindaknya yang patut di tiru oleh wasit lainnya. Mr @clattenburg1975 , What you did today in the Fayha vs Fateh game was really nice , It showed that you are very respectful and you indeed deserve the position you’re in , Good luck to you. — saud aljohani (@saudj99) January 24, 2018 Akun @saudj99 menulis, “Apa yang kamu lakukan di pertandingan Fayha vs Fateh sangat indah. Itu menunjukkan rasa hormat dan Anda memang pantas berada di posisi Anda saat ini.” Clattenburg terbilang memiliki karier yang cukup cemerlang. Wasit asal Consett, County Durham, itu sempat memimpin sejumlah pertandingan besar, seperti Final Liga Champions 2016 dan Final Piala Eropa 2016. Pada Februari 2017, Clattenburg mengambil keputusan mengejutkan. Ia meninggalkan posisi sebagai wasit Liga Primer Inggris dan menerima tawaran Asosiasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF). Clattenburg kini menjabat sebagai Kepala Wasit SAFF menggantikan posisi Howard Webb. Keputusan itu juga membuat Clatteburg kehilangan lencana wasit FIFA.