Chico Diundang Ke Kejuaraan Dunia 2022

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru saja menerima email dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) bahwa mereka mengundang pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo untuk ikut berlaga di ajang Kejuaraan Dunia 2022. Kejuaraan Dunia 2022 akan berlangsung pada tanggal 22-28 Agustus di Tokyo, Jepang. “Baru saja kami menerima email dari BWF bahwa Chico diundang untuk mengikuti Kejuaraan Dunia 2022,” ucap Broto Happy, Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI. “Jadi secara total, skuad Merah-Putih di sektor tunggal putra tetap mengirimkan wakil maksimal yaitu empat wakil. Chico bisa dipastikan akan berangkat,” lanjutnya. Sebelumnya, kekuatan tunggal putra sempat berkurang karena Shesar Hiren Rhustavito ditarik mundur menyusul cedera betisnya yang belum pulih. Chico mengaku senang mempunyai kesempatan tampil di ajang Kejuaraan Dunia 2022 ini. Juara Malaysia Masters 2022 itu bertekad memberikan permainan yang terbaik. “Saya senang bisa ikut Kejuaraan Dunia kali ini, kesempatan ini saya akan coba pergunakan sebaik-baiknya,” kata Chico. Berikut wakil-wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2022 Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting Jonatan Christie Chico Aura Dwi Wardoyo Tommy Sugiarto Tunggal Putri Gregoria Mariska Tunjung Putri Kusuma Wardani Ganda Putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri Ganda Putri Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi Ganda Campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela

Malaysia Masters 2022: Giliran Chico Berjaya di Malaysia

Malaysia Masters 2022: Giliran Chico Berjaya di Malaysia

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo meraih gelar juara di ajang bulutangkis Malaysia Masters 2022. Ini merupakan gelar pertama Chico di turnamen level BWF World Tour Super 500. Chico meraih titel juara usai dalam partai final yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7), berhasil mengalahkan Ng Ka Long Angus dari Hong Kong dua gim langsung 22-20, 21-15. “Sedikit tegang saat masuk lapangan, tapi alhamdulillah saya bisa mengatasinya akhirnya bisa main enjoy dan rileks di lapangan. Di gim pertama poinnya kan mepet-mepet, saya fokus poin demi poin dan saat di poin kritis coba konsisten dengan pola main,” kata Chico. “Di gim kedua, lawan sepertinya tidak enak juga dengan kondisi menang angin jadi saya manfaatkan kesempatan itu,” lanjutnya. Perjalanan Chico merebut gelar Malaysia Masters 2022 tidak bisa dikatakan mudah. Setelah mendapat promosi dari kualifikasi ke babak utama, Chico dihadapkan pada lawan-lawan tangguh seperti Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), Kantaphon Wangcharoen (Thailand), Lu Guang Zu (China) hingga rekan satu pelatnas, Anthony Sinisuka Ginting. Tapi ia berhasil melewati mereka walau harus berjuang dengan rubber game. “Pastinya senang dan bangga bisa meraih gelar pertama di Super 500. Saya tidak menyangka bisa juara di sini tapi ini juga berkat persiapan saya yang menurut saya cukup baik jelang turnamen ini,” ungkap Chico. “Saya berharap ini menjadi bentuk tambahan kepercayaan diri menuju turnamen-turnamen selanjutnya. Saya ingin lebih enjoy dalam setiap permainan yang saya jalani,” harapnya. Selain gelar pertama di BWF World Tour Super 500, Chico juga mencetak sejarah dengan menjadi pebulutangkis Papua pertama yang meraih gelar juara di ajang bulutangkis internasional. Chico pun mempersembahkan gelar ini untuk semua pihak yang sudah mendukungnya. “Gelar ini mau saya persembahkan untuk orang tua, mama, papa, kakak dan adik. Semua keluarga. PBSI juga pastinya. Terima kasih untuk coach Irwansyah, Koh Jonatan (Christie), Aa Ginting (Anthony Sinisuka), Mas Vito (Shesar Hiren), dan semua tim tunggal putra,” ucap pebulutangkis kelahiran Jayapura, 15 Juni 1998 itu. “Untuk masyarakat Indonesia, khususnya Papua, terima kasih doa dan dukungannya selama ini. Semoga apa yang saya raih, bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak-anak di sana,” pungkas Chico.

Kalahkan Chico Jonatan Christie Lanjut ke Final Badminton Asia Championship 2022

Laga tunggal putra Badminton Asia Championship 2022 yang mempertemukan sesama pebulutangkis Indonesia Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo berakhir dengan skor 21-9, 18-21, 21-16. Sebelumnya Jonatan telah melangkah ke final Swiss Terbuka dan Korea Terbuka dengan hasil satu juara dan satu runner up. “Hasil ini bagi saya sebenarnya tidak hanya hasil dari kerja keras saya saja, ada campur tangan Tuhan juga dan peran pelatih pastinya. Coach Irwansyah benar-benar melatih saya dan tim tunggal putra dengan kualitas yang cukup bagus,” kata Jonatan. “Jadi memang kami sebelum Jerman Terbuka sudah jalan latihan, satu setengah bulan dengan metode pelatihan yang menurut saya cukup bagus itu sangat cukup. Semoga latihan yang baik ini diiringi dengan hasil yang serupa,” lanjut Jonatan. Di laga final Jonatan akan menantang tunggal Malaysia Lee Zii Jia. Rekor pertemuan mereka adalah 4-1 untuk keunggulan Jonatan tapi di pertemuan babak pertama All England 2020 Jonatan kalah dengan dengan skor 15-21, 13-21.  

Penuh Drama, Tim Putra Indonesia Atasi Perlawanan Korsel

Luar biasa. Laga menegangkan dan penuh drama akhirnya mampu dimenangkan oleh tim putra bulutangkis Indonesia saat berjumpa Korea Selatan. Sempat tertinggal, Chico cs. menang tipis 3-2 atas Korea Selatan. Chico Aura Dwi Wardoyo yang tampil sebagai ujung tombak tim Indonesia, sukses menunaikan tugas. Dia membawa Skuad Garuda Muda memimpin 1-0 atas Korea Selatan pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup A Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022. Pada laga yang berlangsung Kamis (17/2) pagi di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Chico bermain lebih tenang dan percaya diri saat menghadapi Jeon Hyeok Jin. Lewat pertarungan selama 66 menit, Chico menang 21-18, 15-21, 21-19. “Senang bisa melaksakan tugas dengan baik dan bisa sumbang poin kemenangan untuk Indonesia. Semoga dengan kemenangan saya ini makin memotivasi teman-teman yang lain untuk juga bermain maksimal dan menang,” ujar Chico. Di gim ketiga saat memimpin 18-12, Chico seperti kehilangan fokus. Permainan monoton dan kurang bervariasi. Pukulan-pukulannya bisa diantisipasi lawan, sehingga sempat tersusul hingga 18-16. Syukurlah setelah itu kapten tim Merah-Putih ini bisa kembali fokus ke permainan terbaiknya. “Tadi saya agak kurang in dan sempat kehilangan konsentrasi. Setelah itu saya lebih berkonsentrasi dan bisa in kembali. Saya mencoba fokus untuk mengambil satu poin agar lebih tenang di poin-poin kritis. Syukurlah akhirnya menang,” ujar Chico. Sayang pada partai kedua, penampilan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan gagal menyumbangkan angka. Hanya dalam durasi 31 menit, mereka menyerah kalah kepada Jin Yong/Na Sung Seung, 10-21, 19-21. Indonesia tertinggal 1-2 setelah pemain tunggal kedua, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dikalahkan Kim Joo Wan. Meski sudah berjuang keras dan pantang menyerah, Ikhsan takluk 18-21, 14-21. Pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kembali tampil apik dengan membawa Indonesia menyamakan kedudukan 2-2. Pasangan berjulukan The Babbies ini menang atas Noh Jin Seong/Yoon Dae Il dengan skor 21-13, 21-13 dalam 32 menit. “Kami main normal saja. Bisa mengeluarkan permainan terbaik dan tidak memikirkan soal Indonesia tertinggal 1-2,” ujar Daniel. “Ya, tadi permainan kami lebih oke. Adaptasi dengan lapangan juga jauh lebih baik,” timpal Leo. Adalah Christian Adinata yang tampil di partai pamungkas saat skor 2-2, sempat dicekam ketegangan. Namun, setelah bisa menguasai keadaan dan beradaptasi dengan lapangan, dia akhirnya mampu mengatasi Jeong Min Sun, 21-19, 11-21, 21-17. “Puji tuhan bisa menyelesaikan pertandingan dan tak ada cedera. Senang bisa main maksimal dan menyumbangkan poin, meski tegang tapi akhirnya bisa mengatasi,” tutur Christian usai pertandingan kepada Tim Humas PBSI. “Tadi start di gim pertama kurang bagus dan banyak kesalahan sampai ketinggalan 3-11. Tetapi makin lama feeling saya bisa kembali. Saya pelan-pelan bisa mengejar dan akhirnya menang,” ujar Christian. Pada pertandingan selanjutnya, tim putra bulutangkis Indonesia akan jumpa India pada hari Jumat, 18 Februari, pukul 10.00 waktu setempat.

Skor Kembar, Tim Putra Juga Kalahkan Hong Kong 4-1

Skor Kembar, Tim Putra Juga Kalahkan Hong Kong 4-1

Tim putra bulu tangkis Indonesia sukses mengikuti rekan putri dengan memenangi laga perdana penyisihan Grup A Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022. Seperti tim putri, Chico Aura Dwi Wardoyo dkk., juga mengalahkan Hong Kong dengan skor 4-1. Pemain tunggal pertama, Chico Aura Dwi Wardoyo sukses melakoni peran sebagai ujung tombak Indonesia. Lewat penampilan penuh percaya diri dan terus mengontrol permainan, Chico dalam pertemuan pertamanya, sukses menggusur Lee Cheuk Yiu dengan 21-14, 18-21, 21-18. Indonesia pun bisa memimpin 1-0 atas Hong Kong. “Saya senang bisa mempersembahkan angka pertama bagi Indonesia. Kemenangan ini begitu penting biar teman-teman juga makin tambah semangat,” sebut Chico. Menurut Chico, kemenangan itu berkat strategi untuk terus memegang kendali permainan. “Dari awal saya mencoba memegang tempo permainan dan jangan mengikuti pola permainan cepat lawan. Sebab kalau mengikuti permainan lawan, saya kalah cepat,” ujar Chico. Hanya, setelah memenangi pertarungan di gim pembuka, di gim kedua Chico kurang konsisten. Dia juga banyak mati sendiri. Akibatnya, dia pun merelakan gim kedua untuk Lee. Pada gim ketiga, Chico sempat tertinggal 16-18. Namun, pelan tapi pasti dan terus memegang kendali permainan, Chico bisa merebut lima poin secara terus-menerus hingga menutup gim ketiga dan akhirnya menang 21-18. Hasil sebaliknya diukir Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Pasangan muda ini kalah secara menyakitkan dari Law Cheuk Him/Lee Chun Hei Reginald dengan skor 12-21, 21-18, 20-22. Padahal di gim ketiga, Pram/Yere sudah memimpin 20-16. Artinya tinggal butuh satu angka untuk menang dan membawa Indonesia memimpin 2-0 atas Hong Kong. Namun karena terburu-buru dan kurang pengalaman, Pram/Yere justru kalah menyesakkan. Enam angka beruntun malah didapat lawan dan pasangan muda Merah-Putih itu pun justru takluk di gim penentuan dengan 20-22. “Tadi kita terlalu buru-buru mau cepat-cepat menang. Ingin satu poin banget, dampaknya terlalu hati-hati dan kurang sabar. Kami juga terlalu menonton dalam serangan. Sayang nyaris menang, malah kalah. Ini tentu menjadi pelajaran penting bagi saya dan Yere untuk ke depannya,” sebut Pramudya. Pemain tunggal kedua, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay yang tampil dalam kedudukan 1-1, malah sukses membawa Indonesia jadi unggul 2-1. Dia berhasil mengatasi permainan Chan Yin Chak dengan skor 16-21, 22-20, 21-17. “Saya tadi tidak memikirkan soal kedudukan 1-1. Tetapi lebih fokus ke permainan diri sendiri untuk bisa tampil terbaik saja. Rasanya biasa saja bisa menang dan menyumbangkan angka. Saya baru akan sangat senang kalau Indonesia bisa juara,” sebut Ikhsan. Indonesia akhirnya memimpin 3-1 lebih dahulu setelah pasangan ganda kedua, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menang 22-20, 21-16 atas Ho Wai Lun/Yeung Ming Nok di partai keempat. “Syukur alhamdulillah bisa menang. Meski begitu dari sisi permainan saya belum puas. Banyak yang perlu diperbaiki seperti adaptasi dan tekniknya,” kata Leo. Christian Adinata yang turun di partai kelima berhasil menggenapkan kemenangan 4-1 Skuad Muda Garuda atas Hong Kong. Pemain tunggal ketiga ini berhasil menundukkan Jason Gunawan dengan 21-15, 21-14 dalam pertandingan yang berlangsung di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Selasa (15/2) malam. “Puji Tuhan saya bisa menyumbangkan angka dan bermain tidak ada cedera. Saya terus terang merasa senang bisa tampil maksimal dan apa yang sudah diberikan oleh pelatih, bisa keluar semua dalam pertandingan ini,” kata Christian, dilansir dari laman PBSI.

PBSI Turunkan Pemain Muda di Kejuaraan Asia Beregu 2022

PBSI Turunkan Pemain Muda di Kejuaraan Asia Beregu 2022

PBSI menurunkan atlet muda di Kejuaraan Asia Beregu 2022. Tim bulutangkis Indonesia memastikan diri ikut ambil bagian di Kejuaraan Asia Beregu 2022 yang akan berlangsung pada tanggal 15-20 Februari di Malaysia. Dalam ajang yang biasa juga disebut kualifikasi Piala Thomas dan Uber ini, Indonesia menurunkan pemain-pemain muda. Chico Aura Dwi Wardoyo (23 tahun) menjadi pemain tertua di sektor putra, sementara Gregoria Mariska Tunjung (22 tahun) pada sektor tim putri. Kepala Bidang dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, mengatakan alasan di balik pengiriman atlet-atlet muda untuk memberikan kesempatan bertanding di kejuaraan beregu. “Ini merupakan kebijakan PBSI yang ingin mengorbitkan pemain-pemain muda. Salah satunya dengan menguji mereka di turnamen ini, selain sebagai ajang penilaian dan evaluasi untuk persiapan menuju putaran final Piala Thomas dan Uber nanti,” kata Rionny dalam rilis PBSI, Sabtu (29/1/2022). “Pemain yang dipilih adalah pemain-pemain yang kami nilai siap dan sedang dalam performa yang bagus. Terutama di tim putra, kemampuan mereka saya yakini sudah mendekati kakak-kakaknya. Mereka hanya kalah pengalaman dan jam terbang saja. Ini menjadi kesempatan mereka untuk lebih berkembang lagi,” kata Rionny. Berikut skuad Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022: Tim Putra: 1. Chico Aura Dwi Wardoyo 2. Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay 3. Christian Adinata 4. Yonathan Ramlie 5. Leo Rolly Carnando 6. Daniel Marthin 7. Pramudya Kusumawardana 8. Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan 9. Bagas Maulana 10. Muhammad Shohibul Fikri Tim Putri: 1. Gregoria Mariska Tunjung 2. Putri Kusuma Wardani 3. Saifi Rizka Nurhidayah 4. Bilqis Prasista 5. Stephanie Widjaja 6. Nita Violina Marwah 7. Febriana Dwipuji Kusuma 8. Amallia Cahaya Pratiwi 9. Lanny Tria Mayasari 10. Jesita Putri Miantoro

Bawa Atlet Muda ke Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Target PBSI

Bawa Atlet Muda ke Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Target PBSI

Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menaruh harapan tinggi kepada atlet-atlet muda yang dikirim ke ajang Piala Thomas dan Piala Uber 2020. PBSI berharap agar para pemain muda berkontribusi untuk target meraih gelar dan membawa trofi turnamen beregu putra dan putri itu ke Tanah Air. Sejumlah pemain muda dibawa ke turnamen yang bakal berlangsung di Denmark tersebut. Mereka adalah kakak beradik Chico Aura Dwi Wardoyo (23 tahun) dan Ester Nurumi Tri Wardoyo (17 tahun), serta Leo Rolly Carnando (20 tahun), Daniel Marthin (20 tahun), Putri Syaikah (20 tahun), hingga Jesita Putri Miantoro (19 tahun). “Dasar pemilihan selain dari performa di turnamen terakhir, juga kami evaluasi dari latihan-latihan mereka. Secara individu, mereka yang paling siap dan mumpuni. Saya pastikan mereka siap untuk bertarung dan bukan hanya bertarung tapi mereka juga siap menyumbangkan poin untuk tim,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky. Rionny beranggapan, atlet muda yang sudah dipilih itu punya tingkat motivasi berjuang yang sangat baik. Selama persiapan juga terlihat mereka menjalani setiap program latihan secara optimal. Ia juga sudah memerintahkan tim pelatih untuk lebih menyiapkan program-program yang ketat agar para atlet muda ini bisa mengambil ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Rionny memahami, sebagai peserta debutan, tekanan dan rasa minder akan ada di pundak atlet muda. Sebab itulah, ia meminta para pelatih berusaha untuk menguatkan mental anak-anak asuhnya tersebut. “Supaya mereka tidak minder karena pertama kali ikut di ajang beregu, saya juga sudah meminta mereka dalam beberapa minggu terakhir ini untuk sparring bersama seniornya. Saya juga sering mengingatkan mereka secara pribadi, apa saja tekanan yang ada di dalam tim dan bagaimana mengantisipasinya. Ini untuk memperkuat mental mereka,” ujar Rionny. Piala Thomas dan Piala Uber rencananya akan digelar satu minggu setelah Piala Sudirman 2021. Turnamen akan digelar di Aarhus, Denmark, pada 9-17 November 2021. Berikut daftar lengkap tim Piala Thomas & Uber Indonesia: Tim Thomas 1. Anthony Sinisuka Ginting 2. Jonatan Christie 3. Shesar Hiren Rhustavito 4. Chico Aura Dwi Wardoyo 5. Marcus Fernaldi Gideon 6. Kevin Sanjaya Sukamuljo 7. Mohammad Ahsan 8. Hendra Setiawan 9. Fajar Alfian 10. Muhammad Rian Ardianto 11. Leo Rolly Carnando 12. Daniel Marthin Tim Uber 1. Gregoria Mariska Tunjung 2. Putri Kusuma Wardani 3. Nandini Putri Arumni 4. Ester Nurumi Tri Wardoyo 5. Greysia Polii 6. Apriyani Rahayu 7. Siti Fadia Silva Ramadhanti 8. Ribka Sugiarto 9. Nita Violina Marwah 10. Putri Syaikah 11. Febby Valencia Dwijayanti Gani 12. Jesita Putri Miantoro

Putri KW Juara, Indonesia Borong 4 Gelar

Putri KW Juara, Indonesia Borong 4 Gelar

Wakil tunggal putri Indonesia, yakni Putri Kusuma Wardani berhasil menjadi juara pada turnamen Spain Masters 2021. Ia pun mengukir sejarah dalam kariernya karena ini merupakan titel pertama bagi Putri setelah naik ke level senior. Selain itu, ia menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang menjuarai gelar BWF World Tour dalam dua tahun terakhir. Putri mampu memastikan gelar tersebut usai mengalahkan unggulan ketiga asal Denmark, Line Christophersen, pada Minggu (23/5/2021) sore WIB. Tak tanggung, Putri mengandaskan lawannya dalam straight game, dengan skor akhir 21-15 dan 21-10. Selama berjuang di Spain Masters 2021, Putri yang berstatus non unggulan tampil gemilang dengan menumbangkan beberapa unggulan. Tercatat ada tiga unggulan yang menjadi “korban” Putri. Mereka ialah Line Christophersen (unggulan 3), Lianne Tan (unggulan 4) dan kompatriotnya, Ruselli Hartawan, yang merupakan unggulan kelima. Sayang, langkah Putri tak mampu diikuti oleh Chico Aura Dwi Wardoyo. Chico harus puas menjadi runner up tunggal putra Spain Masters 2021 usai kalah dua gim dari wakil Perancis unggulan kedua, Toma Junior Popov. Pada pertandingan lain, pasangan Yulfina Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani juga berhasil naik podium juara Spain Masters 2021. Yulfina/Febby sukses merebut gelar juara ganda putri Spain Masters 2021 setelah mengalahkan unggulan pertama asal Denmark, Amalie Magelund/Freja Ravn. Selanjutnya, di nomor ganda putra, Indonesia meraih gelar lewat perjuangan keras Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Pada partai puncak Spain Masters 2021, mereka menumbangkan sesama wakil Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Duel Pramudya/Yeremia vs Sabar/Reza berlangsung sengit dan berakhir lewat drama rubber game berdurasi 51 menit. Terakhir, Indonesia berhasil merengkuh gelar di nomor ganda campuran berkat aksi Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Sepanjang turnamen, Rinov/Pitha yang berstatus unggulan pertama tampil menjanjikan. Mereka selalu menang dua gim langsung dari babak pertama hingga final Spain Masters 2021. Pada partai puncak, Rinov/Pitha menang dua gim langsung atas unggulan kedua, Niclas Nohr/Amalie Magelund. Rinov/Phita hanya membutuhkan 39 menit untuk mengakhiri perlawanan wakil Denmark tersebut. Dengan demikan, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan raihan 4 gelar juara. Berikut hasil lengkap final Spain Masters 2021: Tunggal Putra Chico Aura Dwi Wardoyo vs Toma Junio Popov [2] (Perancis): 15-21, 17-21 Tunggal Putri Putri Kusuma Wardani vs Line Christophersen [3] (Denmark): 21-15, 21-10 Ganda Putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan [5] vs Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani: 21-15, 18-21, 21-14 Ganda Putri Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani vs Amalie Magelund/Freja Ravn [1] (Denmark): 21-16, 21-14 Ganda Campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari [1] vs Niclas Nohr/Amalie Magelund [2] (Denmark): 21-18, 21-15

Skuat Muda Indonesia Borong Tiga Gelar di Ajang Vietnam International Challenge 2019

Tunggal putra Firman Abdul Kholik (kanan) berhasil meraih gelar di Vietnam International Challenge 2019. (PBSI)

Hanoi- Skuat muda Indonesia sukses membawa pulang tiga gelar di ajang Vietnam International Challenge 2019. Kejuaraan bulutangkis tersebut berhadiah total 25 ribu dollar Amerika Serikat (AS). Pada laga pamungkas, Minggu (14/4), gelar pertama diraih tunggal putra Firman Abdul Kholik (2) setelah menaklukan kompatriotnya Chico Aura Dwi Wardoyo (4). Firman menang straight game, dengan skor 21-16, 21-7. Pertandingan memakan waktu 38 menit. Duet Nita Violina Marwah/Putri Syaikah (5) menambah perbendaharaan gelar Indonesia. Nita/Putri berhasil menyingkirkan wakil Taiwan Hsieh Pei Shan/Lin Xiao Min (8), straight game, dengan skor 21-19, 21-16, dalam tempo 48 menit. Dan, gelar ketiga dipersembahkan dobel Kenas Adi Haryanto/Rian Agung Saputro (6). Mereka sukses menekuk wakil Korea Kang Min Hyuk/Kim Jae Hwan, rubber game, dalam waktu 61 menit, dengan skor 21-19, 15-21, 21-18. “Gelar ini sangat berarti buat saya, untuk meningkatkan rasa percaya diri saya. Saya mau mengejar ketertinggalan dari teman-teman saya,” ujar Firman usai laga. “Di final tadi melawan Chico, karena sudah sama-sama tahu kelemahan masing-masing, jadi tadi saya hanya fokus saja mainnya, jangan sampai membuat kesalahan sendiri,” tambah Firman. Bagi pasangan Nita/Putri, ini menjagi gelar ketiga mereka. Sebelumnya, Nita/Putri juga menjadi juara di Iran International Challenge dan Dutch Open 2019. “Yang pasti senang bisa juara untuk ketiga kalinya. Di pertandingan tadi kami bisa fokus satu demi satu poin. Pola main kami sama dengan kemarin, defense balik serang. Kami mainnya lebih tenang dan lebih sabar,” jelas Nita. Sementara itu, dua gelar lainnya diraih Jepang lewat pasangan ganda campuran Hiroki Midorikawa/Natsu Saito dan tunggal putri Hirari Mizui. Pasangan Hiroki/Natsu menang atas wakil Thailand Vichayapong Kanjanakeereewong/Ruethaichanok Laisuan lewat duel selama 35 menit, straight game, dengan skor 21-16, 21-8. Sedangkan Hirari mampu menumbangkan wakil Korea Se Young An, dua gim langsung, dengan skor 21-19, 21-11. Duel kedua pemain berlangsung selama 40 menit. (Adt)