Rahmat/Yeremia Raih Juara Sri Lanka International Challenge 2024

Ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan keluar sebagai juara Sri Lanka International Challenge 2024. Pada laga final yang berlangsung di District Sport Complex, Galle, Sri Lanka, Minggu (11/2), pasangan anyar “Merah Putih” itu menang tiga gim 18-21, 21-15, 21-15 atas wakil Malaysia, Bryan Jeremy Goonting/M Fazriq Mohamad Razif, dalam tempo 48 menit. “Pasti senang sebagai partner baru bisa jadi juara walaupun masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki,” tanggap Rahmat melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (11/2) petang WIB. “Di turnamen kali ini, kami menjaga semanga dan fokus di lapangan. Kami tidak kendur dari satu pertandingan ke pertandingan lain,” tambahnya. Sementara, Yere berpendapat, gelar juara level International Challenge ini menambah semangat dan motivasi untk meraih lebih banyak lagi gelar juara dari turnamen-turnamen lainnya. “Kami semakin hari semakin kompak di lapangan. Sudah mulai mengerti satu sama lain dan sudah menemukan beberapa pola permainan yang pas,” tuturnya. “Semakin hari kami merasa semakin padu, semakin bagus chemistry-nya. Tapi namanya pasangan baru, tidak bisa langsung klop. Jadi kami masih mencari-cari terus bersama-sama,” Rahmat, menimpali komentar partner barunya tersebut. Rahmat/Yere mengawali turnamen dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Dinura Priyashantha/Siyath Senaratne, di babak 32 besar. Di babak berikutnya, mereka menang atas pasangan India, Bhargav Ram Arigela/Viswa Tej Gobburu, lalu menumbangkan unggulan teratas asal Thailand, Pongsakorn Thongkham/Wongsathorn Thongkham. Di babak empat besar, Rahmat/Yere juga berhasil mengalahkan unggulan keempat dari Malaysia, Kang Khai Xing/Aaron Tai, dengan skor 16-21, 21-15, 21-13. Selepas Sri Lanka International Challenge 2024, Rahmat/Yere akan terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia, guna bergabung dengan skuad Indonesia yang bertarung di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia atau Badminton Asia Team Championship (BATC) 2024. “Setelah ini kami akan langsung ke Malaysia untuk bergabung ke tim beregu putra di BATC. Gelar ini pastinya menambah kepercayaan diri kami. Bila nanti diturunkan, kami siap menyumbang poin,” demikian Yere. Sumber: Djarum Badminton

SEA Games 2021. Leo/Daniel Menangkan Laga All Indonesian Final

Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin memenangkan laga all Indonesian final pada ajang bulutangkis SEA Games Vietnam 2021. Laga digelar di Bac Giang Gymnasium hari Minggu (22/5) sore. Mereka mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan skor 21-17, 21-19. Leo/Daniel mengucap syukur atas pencapaian ini. Mereka pun mempersembahkan medali emas untuk orang tuanya. “Puji Tuhan kita bisa juara di sini. Emas ini saya persembahkan untuk Mama saya yang dari kemarin menanti saya juara,” ucap Daniel. “Alhamdulillah sudah dikasih podium tertinggi di SEA Games. Ini untuk seluruh pendukung dan seluruh masyarakat Indonesia. Terus ini juga buat Mama saya yang tahun kemarin sudah tidak ada,” sambung Leo. “Sebenarnya kita tidak terlalu memikirkan teman-teman yang kita yang sudah juara, karena kita tahu pasti akan ada waktunya. Kita tidak mau terlalu terburu-buru, kita nikmati saja prosesnya,” ungkap Daniel. “Belum puas dengan pencapaian ini karena buat saya kalau sudah turun dari podium, semua dari nol lagi. Terus berusaha, terus kerja keras,” kata Leo. Dengan hasil ini bulutangkis Indonesia total meraih sembilan medali dengan rincian dua emas, dua perak dan lima perunggu.   Sumber: PBSI

Pramudya/Yeremia Taklukkan Asia

Pramudya/Yeremia Taklukkan Asia

Pasangan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menuntaskan Kejuaraan Asia 2022 dengan kalungan medali emas. Hal ini mereka dapat usai di laga final menaklukkan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia dua gim langsung, 23-21, 21-10. Bertanding di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Minggu (1/5), Pramudya/Yeremia memulai laga dengan terus tertinggal, 7-11, 10-14 hingga 13-17. Beruntung mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan di akhir-akhir laga. Bermula dari skor 18-18, 19-19 lalu setting dan akhirnya berakhir dengan 23-21. “Di gim pertama kami memang masih kurang tenang, terlalu terburu-buru,” ucap Yeremia. “Tadi di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tetapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka. Menang di gim pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka. Di gim kedua kami coba menekan terus karena sudah enak mainnya dan mereka sepertinya jadi tidak percaya diri dan goyah,” tambah Pramudya. Gelar ini membuat Merah-Putih melepas dahaga juara Asia selama tujuh tahun. Terakhir, Indonesia meraih gelar di ajang ini adalah pada tahun 2015 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sedangkan di ganda putra, Pramudya/Yeremia meneruskan takhta Markis Kido/Hendra Setiawan yang menjadi juara di tahun 2009. “Kami sangat senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog, bukan unggulan tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah final saja kami sudah bersyukur,” kata Pramudya. “Terima kasih untuk semua tim PBSI dan pelatih karena kami bisa juara berkat mereka juga. Dan yang paling penting gelar ini untuk Indonesia,” sahut Yeremia. Pramudya/Yeremia memang pantas menjadi juara. Setelah mendapat bye di babak 32 besar, mereka secara beruntun mengalahkan unggulan-unggulan. Dimulai dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (6/Malaysia) di babak 16 besar, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2/Jepang) di perempat final, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4/Indonesia) di semi final hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5/Malaysia) di final. “Kami melihat Bagas/Fikri luar biasa mampu juara All England. Kami termotivasi dari sana dan ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa,” ungkap Pramudya. “Semoga gelar ini menjadi pacuan kami untuk lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya dan bisa konsisten,” timpal Yeremia.

5 Pebulu Tangkis Putra Berpotensi Bersinar di 2022 Versi BWF

5 Pebulu Tangkis Putra Berpotensi Bersinar di 2022 Versi BWF

Tahun 2022 diprediksi bakal menjadi momen bersinarnya sejumlah pebulu tangkis muda dunia di berbagai ajang internasional. Dilansir dari BWF Badminton, Rachel Chan (Singapura), Wang Zhi Yi (Cina), dan Line Christophersen (Denmark) disebut sebagai pemain putri yang jadi sorotan pada 2022. Ketiga pemain muda itu telah terbukti mampu memberi sumbangsih besar untuk tim putri negara masing-masing di ajang Uber Cup 2020 tahun lalu. Selain para pemain putri, BWF Badminton juga merilis lima daftar pebulu tangkis putra yang memiliki potensi semakin berkembang di tahun 2022. “Anak didik” Viktor Axelsen (Denmark) di Dubai, Uni Emirat Arab, seperti Brian Yang dan Lakshya Sen, adalah dua dari lima pemain muda yang patut ditunggu aksinya. Berikut ini lima atlet muda putra yang diperkirakan bakal makin menambah ramai persaingan bulu tangkis dunia tahun 2022: 5. Brian Yang (Kanada) Rekan sparing Viktor Axelsen ini menunjukkan performa apik ketika menjadi tulang punggung Kanada di Sudirman Cup dan Thomas Cup tahun lalu. Pemain 20 tahun tersebut bahkan membuat kejutan ketika menang atas pemain elite seperti Jonatan Christie (Indonesia) dan Kanta Tsuneyama (Jepang). 4. Kunlavut Vitidsarn (Thailand) Seumuran dengan Brian Yang, Kunlavut Vitidsarn juga sudah menjadi salah satu tulang punggung Thailand di ajang Sudirman Cup dan Thomas Cup. Ia pun sudah mampu mengalahkan sejumlah pemain top, seperti Kidambi Srikanth (India), Shi Yu Qi (Cina), Jonatan Christie, Wang Tzu Wei (Taiwan), dan Lee Zii Jia (Malaysia). Tak heran jika BWF menganugerahi Kunlabut Vitidsarn sebagai Eddy Choong Most Promising Player edisi 2020/2021. 3. Lakshya Sen (India) Lakshya Sen juga merupakan rekan sparing Viktor Axelsen yang punya prospek cerah di dunia bulu tangkis terutama usai merebut medali perunggu BWF World Championships 2021. Masih berusia 20 tahun, Lahsya Sen termasuk pemain muda yang cukup konsisten dengan empat kali tembus semifinal dan satu final dari 10 turnamen yang diikuti sepanjang 2021. 2. Christo Popov (Prancis) Tampil rangkap di nomor tunggal dan ganda putra (bersama sang kakak, Toma Junior Popov), membuat Christo Popov memiliki stamina yang luar biasa. Pria 19 tahun initercatat jadi satu-satunya yang mampu mengatasi Viktor Axelsen di Thomas Cup 2020 serta membekuk Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) di Indonesia Open 2021. 1. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (Indonesia) Pramudya/Yeremia bersaing ketat dengan dua ganda putra seangkatannya, yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, sejak awal 2021. Performa Pramudya/Yeremia makin meningkat menjelang akhir tahun 2021 dan total mengoleksi dua gelar dari Spain Masters dan Belgian International.

Putri KW Juara, Indonesia Borong 4 Gelar

Putri KW Juara, Indonesia Borong 4 Gelar

Wakil tunggal putri Indonesia, yakni Putri Kusuma Wardani berhasil menjadi juara pada turnamen Spain Masters 2021. Ia pun mengukir sejarah dalam kariernya karena ini merupakan titel pertama bagi Putri setelah naik ke level senior. Selain itu, ia menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang menjuarai gelar BWF World Tour dalam dua tahun terakhir. Putri mampu memastikan gelar tersebut usai mengalahkan unggulan ketiga asal Denmark, Line Christophersen, pada Minggu (23/5/2021) sore WIB. Tak tanggung, Putri mengandaskan lawannya dalam straight game, dengan skor akhir 21-15 dan 21-10. Selama berjuang di Spain Masters 2021, Putri yang berstatus non unggulan tampil gemilang dengan menumbangkan beberapa unggulan. Tercatat ada tiga unggulan yang menjadi “korban” Putri. Mereka ialah Line Christophersen (unggulan 3), Lianne Tan (unggulan 4) dan kompatriotnya, Ruselli Hartawan, yang merupakan unggulan kelima. Sayang, langkah Putri tak mampu diikuti oleh Chico Aura Dwi Wardoyo. Chico harus puas menjadi runner up tunggal putra Spain Masters 2021 usai kalah dua gim dari wakil Perancis unggulan kedua, Toma Junior Popov. Pada pertandingan lain, pasangan Yulfina Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani juga berhasil naik podium juara Spain Masters 2021. Yulfina/Febby sukses merebut gelar juara ganda putri Spain Masters 2021 setelah mengalahkan unggulan pertama asal Denmark, Amalie Magelund/Freja Ravn. Selanjutnya, di nomor ganda putra, Indonesia meraih gelar lewat perjuangan keras Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Pada partai puncak Spain Masters 2021, mereka menumbangkan sesama wakil Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Duel Pramudya/Yeremia vs Sabar/Reza berlangsung sengit dan berakhir lewat drama rubber game berdurasi 51 menit. Terakhir, Indonesia berhasil merengkuh gelar di nomor ganda campuran berkat aksi Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Sepanjang turnamen, Rinov/Pitha yang berstatus unggulan pertama tampil menjanjikan. Mereka selalu menang dua gim langsung dari babak pertama hingga final Spain Masters 2021. Pada partai puncak, Rinov/Pitha menang dua gim langsung atas unggulan kedua, Niclas Nohr/Amalie Magelund. Rinov/Phita hanya membutuhkan 39 menit untuk mengakhiri perlawanan wakil Denmark tersebut. Dengan demikan, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan raihan 4 gelar juara. Berikut hasil lengkap final Spain Masters 2021: Tunggal Putra Chico Aura Dwi Wardoyo vs Toma Junio Popov [2] (Perancis): 15-21, 17-21 Tunggal Putri Putri Kusuma Wardani vs Line Christophersen [3] (Denmark): 21-15, 21-10 Ganda Putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan [5] vs Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani: 21-15, 18-21, 21-14 Ganda Putri Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani vs Amalie Magelund/Freja Ravn [1] (Denmark): 21-16, 21-14 Ganda Campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari [1] vs Niclas Nohr/Amalie Magelund [2] (Denmark): 21-18, 21-15