Rangkul Generasi Muda, TNI AL Bangun Sirkuit Motocross

Rangkul Generasi Muda, TNI AL Bangun Sirkuit Motocross

TNI AL terus bergiat dalam upayanya berbuat sebanyak-banyaknya manfaat untuk masyarakat. Kali ini, dalam rangka merangkul para pemuda agar dapat menyalurkan hobinya ke hal positif, TNI AL membangun sirkuit motocross yang diberi nama ‘Sirkuit Gajah Mada Lantamal V’ di Mojokerto Jawa Timur. Berdirinya Sirkuit Gajah Mada Lantamal V yang dijadikan sarana bagi penggiat olahraga otomotif Motocross di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur ini merupakan kerjasama antara TNI AL Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya, Executive Jatim Motocross, serta Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Sirkuit tersebut tepatnya berada di Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Sarana olahraga ini memiliki luas lahan 7 hektar, dengan panjang lintasan 1,4 Km, lebar 8 meter, dilengkapi dengan area Paddock/peserta seluas 2,3 Hektar. Demikian informasi Dispenal. Sirkuit Gajah Mada Lantamal V diresmikan oleh Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi pada Sabtu (12/02) lalu. Bersamaan dengan itu, juga digelar Kejuaraan Terbuka Danlantamal V Cup tahun 2022. Kejuaran tersebut digelar selama 2 hari, pada 12 s.d 13 Februari 2022, yang diikuti sebanyak 335 pembalap tanah air dengan 27 kelas yang diperlombakan yaitu Kelas Motocross (MX) 14 Kelas, Kelas Grasstrack (Gtx) 12 Kelas, dan Kelas Legend Motocross 1 Kelas. Seusai meresmikan, Danlantamal V menyampaikan bahwa pembangunan sirkuit motocross ini merupakan bentuk kepedulian TNI Angkatan Laut terhadap dunia olahraga otomotif untuk mengembangkan kemampuan dan eksistensi para atlet dan penghobby MX – GTX di Indonesia. “Diharapkan dengan adanya sirkuit ini, para pembalap MX – GTX dapat terus termotivasi untuk meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya. Menurut Laksma Yoos, diharapkan dengan sirkuit tersebut dapat memberikan kegiatan positif bagi generasi muda dan peluang usaha bagi pengembangan ekonomi. “Dengan adanya sirkuit ini dapat memberikan kegiatan positif bagi generasi muda dan menjauhkan dari prilaku negatif. Selain itu juga memberikan peluang usaha dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” katanya. Sementara itu, Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati, M.Si, yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan bahagia dengan diresmikannya sirkuit tersebut di wilayahnya. “Selaku Bupati Mojokerto saya mengucapkan terima kasih kepada TNI AL, kami sangat berbahagia dengan diresmikannya sirkuit ini, kita semua berharap meskipun Pandemi Covid-19 belum berakhir, akan tetapi kita dapat terus produktif dengan tetap menegakkan protokol kesehatan yang ketat,” ungkapnya. Sirkuit Gajah Mada Lantamal V menjadi indikator Perintah Harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang ‘Jaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI Angkatan Laut melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara’, telah dilaksanakan dengan baik oleh seluruh Jajaran TNI AL.

Serius Bina Atlet Muda, Jawa Timur Siap Bangun Sirkuit Motocross Bertaraf Internasional

Serius Bina Atlet Muda, Jawa Timur Siap Bangun Sirkuit Motocross Bertaraf Internasional

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) mendukung pembangunan sirkuit motocross yang akan dibangun di daerah Waru, perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Dibangun diatas lahan seluar 6 hektar, sirkuit yang terletak di kawasan Blackstone Otomotif Superblok (BOS) Surabaya ini akan menjadi salah satu tempat kegiatan otomotif terbaik dan terlengkap di wilayah Jawa Timur. “Sirkuit didesain memiliki panjang lintasan mencapai 1,4 Km dengan lebar lintasan minimal 10 meter. Sehingga bisa dijadikan salah satu tuan rumah penyelenggaraan MXGP di Indonesia. Menambah semarak pengembangan olahraga motocross, sekaligus pembinaan bibit unggul atlet motocross Indonesia,” ujar Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo, usai meninjau lahan sirkuit motocross Senin (28/6/21). Pria yang juga menjabat sebagai ketua MPR ini menjelaskan perkembangan motocross di Indonesia semakin pesat. Banyak bibit muda yang memiliki kualitas hebat. Misalnya Ryan Ardiansyah, crosser muda berusia 7 tahun yang berhasil finish di urutan ke-8 dalam Kejuaraan AMA Supercross KTM Junior di San Diego California 2020. “Sebelumnya Diva Ismaya dan Delvintor Alfarizi juga menorehkan prestasi di Kuwait International Motocross 2019. Delvinator finish di posisi ke-3, sementara Diva Ismaya finish di posisi ke 4- Karenanya kita perlu memberikan dukungan dengan memperbanyak sarana sirkuit sekaligus penyelenggaraan kejuaraan, agar para crosser Indonesia bisa semakin meningkatkan prestasinya,” jelas pria yang akrab di sapa Bamsoet. Bamsoet menerangkan keberadaan sirkuit juga akan mendorong pengembangan automotive sport tourism di wilayah Jawa Timur. Sehingga semakin banyak turis berkunjung dan membelanjakan uangnya untuk menggerakan sektor ekonomi rakyat. “UNWTO (United Nations World Tourism Organizations) menyebutkan sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat. Bahkan pasca pandemi Covid-19, akan banyak masyarakat yang memilih berwisata di lokasi yang menyiapkan kegiatan olahraga. Potensi ini harus bisa diambil Surabaya melalui sirkuit motocross di kawasan BOS,” pungkas Bamsoet.

Cari Bibit Crosser Berbakat, BOS Junior Motorcross Championship Digelar

Cari Bibit Crosser Berbakat, BOS Junior Motorcross Championship Digelar

Ajang IIMS Virtual Phase 2 akan menghadirkan salah satu seri Baja Otomotif Superbolock (BOS) Junior Motorcross Championship 2021 yang diadakan untuk mencari dan melahirkan talenta muda di dunia motocross Indonesia. Direktur Utama BOS, Djoko Iman Santoso mengatakan melalui ajang ini mereka ingin memberikan wadah bagi pembinaan crosser muda Indonesia, untuk dapat mengukir prestasi dan menyiapkan diri sebagai bekal menghadapi event motocross international. “Jadi BOS Junior Motorcross Championship ini, memang merupakan cita-cita kami sejak lama. Gimana kita punya atlet atau crosser yang andal untuk berlaga dan berprestasi di ajang motorcross dunia kalau tidak dilatih sejak dini. Oleh Sebab itu, event motorcross ini kita fokuskan ke junior,” kata Iman dalam IIMS Virtual Phase 2, Jumat (19/3/2021). Iman menjelaskan ajang motorcross ini akan berlangsung dalam tiga round yakni round pertama tanggal 10 hingga 11 April 2021. Round kedua tanggal 17 hingga 18 Juli 2021 dan round ketiga tanggal 24 hingga 24 oktober 2021. Semuanya berlangsung di Hodden Valley Track Baja Otomotif Superblock, pulogadung, Jakarta Timur. Ajang ini nantinya akan memberikan kesempatan bagi anak-anak yang memiliki bakat di dunia motor “garuk tanah” untuk mengasah kemampuan di arena resmi yang kompetitif. BOS Junior Motorcross Championship 2021 ini membuka kesempatan kompetisi dari anak usia 4 tahun hiingga 21 tahun yang terbagi dalam 12 kelas. Penyelenggara membagi kelas crosser sesuai dengan usia peserta. Kelas yang ada diantaranya kelas 50 cc Novice untuk usia 4-7 tahun, 50 cc Junior untuk usia 8-11 tahun, 65 cc Novice 8-11 tahun, 65 cc Junior 9-12 tahun, 85 cc Novice 10-13 tahun, 85 cc Junior 11-14 tahun, 125 cc Novice 13-16 tahun, 125 Juniot 14-17 tahun dan MX2 Novice 17-21 tahun. Semua kelas ini tergabung dalam Main Class. Sementara untuk kategori Supporting Class ada tiga brand yang akan berlaga dengan pembagian kelas yakni OMR 155cc Novice Yamaha WR, OMR 150cc Novice Kawasaki KLX dan OMR 150 cc Novice Honda CRF. Kompetisi diyakini akan menjadi sebuah tontonan menarik bagi para pecinta motorcross nasional. Para peserta akan berlaga dan berkompetisi untuk menjadi jawara dalam upaya kompetitif merebut Piala Ketua Ikatan Motor Indonesia Pusat, Bambang Soesatyo. Sumber: mobilianews.com

Profil Athar, Crosser Cilik Bernyali Besar

Profil Athar, Crosser Cilik Bernyali Besar

Motocross merupakan salah satu olahraga ekstrem yang hanya diminati kalangan tertentu. Olahraga ini sangat memicu adrenalin dengan tingkat resiko yang sangat tinggi. Tak heran jika motocross masih sangat jarang diminati kalangan usia dini. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Athar. Pemilik nama lengkap Muhammad Athar Al Ghifary ini merupakan seorang crosser muda asal Kabupaten Bandung Barat. Pada usianya yang baru menginjak 10 tahun, ia lihai menunggangi mini motocross dan berhasil meraih prestasi di berbagai kompetisi motocross nasional. Diakui Athar, kecintaannya terhadap dunia motocross sudah ada sejak ia kecil. Awalnya, ia dikenalkan oleh sang ayah Hilman Laksana yang kini menjadi menejer Athar. “Aku suka motor trail dari umur empat (4) tahun. Ayah juga pembalap, aku seneng aja sama motor trail terus aku mau belajar,” ujar Athar. Bakat serta keinginan Athar untuk menekuni dunia motocross nampaknya turun dari sang ayah yang juga merupakan crosser. Hilman menceritakan bahwa sang anak terkadang masih suka takut terlebih Athar pernah terjatuh dan mengalami cedera. Namun, Hilman tak henti memberikan nasihat dan bimbingan pada Athar. Ia selalu memberi nasihat bahwa memiliki rasa takut itu wajar. Namun, harus bisa mengalahkan rasa takut itu sendiri. “Takut sih ada tapi saya pesankan ke dia harus bisa mengalahkan rasa takut itu, sekarang saja masih ada itu pen di tanganya akibat jatuh dari balapan sebelumnya,” tutur Hilman. Meski masih di usia anak-anak ia pernah mengikuti beberapa kejuaraan bergengsi motocross hingga ke Jawa Tengah dan Bali. “Waktu di Bali itu Kejuaraan Nasional Motocross 2018, kebetulan dia juara nasionalnya di kelas 50cc,” ujar Hilman yang terus mendampingi Athar yang saat ini tergabung dalam Tim Karunia Mandiri Sport Qiblattour VMX KONI KKB ini. Menurutnya, prestasi membanggakan yang diraih Athar tak diperoleh secara instan. Juara nasional yang kini diembannya merupakan hasil kerja keras panjang pemiliki nomor 23 ini selama 5 tahun terakhir. “Dia dari umur 3 tahun sudah balap sepeda BMX di sepeda dia juga podium terus. Alhamdulillah dari sana ada sponsor yang menawarkan sepeda motor (minitrail) hingga sekarang dibarengi dengan latihan dan usaha keras,” jelasnya. Bakat kerja keras dan ketekunannya dalam berlatih, Athar pernah menyabet gelar juara daerah pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat tahun 2016 silam. Sepanjang tahun 2016, Athar berulang kali meraih gelar juara motocross junior yang diikutinya. Pada 2017, Athar berhasil meraih juara 3 nasional dan kerap meraih juara 1 pada beberapa Kejurda yang diikutinya. Athar seperti tak memiliki rasa takut jika sudah berada di lintasan garuk tanah. Tak jarang ia suka bertanding dengan anak-anak yang usianya lebih tua. “Jadi musuhnya Athar sekarang itu kakak kelasnya ada yang dari Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, luar pulau ia berani melawan dari pebalap yang usianya diatasnya yang lebih berpengalaman,” ujar Hilman. Terakhir, Athar turun di ajang Jabar Open Motocross Grasstrack Championship 2020 Series Piala Menpora RI di Sirkuit Motocross Cambora, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (30/8). Lagi – lagi Ia mencuri perhatian, karena berhasil meraih prestasi di ajang olahraga ektrim ini. Pada ajang Jabar Open Motocross Grasstrack Championship 2020 Series Piala Menpora RI ia berhasil meraih juara di dua kelas yang diikutinya. Ia menjadi juara I di kelas Special Engine (SE) 65 cc Novice dan menjadi juara I di kelas SE 65 cc.

Dua Olah Raga Otomotif Piala Menpora Diharapkan Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Dua Olah Raga Otomotif Piala Menpora Diharapkan Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Jabar Open Road Race Championship Subang (JORRCS) dan Jabar Open Motocross dan Grasstrack Championship Sumedang (JOMGCS) yang merupakan rangkaian dari Piala Menpora 2020 siap digelar akhir pekan ini (29-30/8/2020). Kedua ajang otomotif roda dua atau R2 tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyambut hangat rencana penyelenggaraan kedua ajang tersebut. Namun, Ia pun mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. “Protokol kesehatan harus dipatuhi. Jangan sampai menjadi cluster baru,” imbau Zainudin Amali. Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi IMI Jabar, Fachrul Sarman berharap agar penyelenggaraan kedua ajang ini mampu menjadi salah satu bentuk pembinaan atlet muda di Indonesia. “Melalui JORRCS & JOMGTXCS 2020, Insya Allah akan menjadi salah satu bentuk pembinaan atlet muda di Indonesia, khususnya di Jabar lewat kompetisi dengan kelas utama junior. Dilihat dari kelas-kelas ini, event bisa disebut sebagai “road to PON dan PORDA 2021”,” ujar Fachrul Sarman. JORRCS dan JOMGTXCS 2020 akan digelar sebanyak tiga putaran dan akan berlokasi di Subang dan Sumedang. Pemilihan kedua lokasi ini karena memiliki banyak komunitas balap road race, motocross, serta grasstrack sehingga mendukung untuk diadakannya sebuah kompetisi. Untuk kelas yang dipertandingkan, ORRCS menggelar kelas utama Senior Perorangan dan Beregu, Underbone 150cc. Kemudian kelas utama junior Perorangan & Beregu, serta Underbone 125cc. Sementara JOMGTX terdiri dari kelas utama MX Perorangan & Beregu, MX2, Kelas utama MX Junior Perorangan & Beregu, SE 125cc, kelas utama GTX Senior Perorangan & Beregu, Trail UP TO 155cc. Kelas utama Junior Perorangan dan Beregu junior, Trail up to 155cc.

Menang Melawan Sang Idola, Andre Semakin Mantap Mengikuti Jejak Seniornya Dalam Dunia Motor Cross

andriansyah-motorcross

Era saat ini merupakan masa dimana segala hal yang menantang di anggap mampu mengatasi segala ketakutan yang membayangi, namun jika di aplikasikan dengan perhitungan yang akurat akan memberikan kebanggan tersendiri saat berhasil menghadapinya apalagi untuk olahraga motor cross. Pria yang bernama Ardiansyah (22), merupakan mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, yang tak lain merupakan atlet balap motor cross yang sudah cukup banyak meraih piala di ajang balap motor cross. Ardhiansyah mengatakan kepada NYSN, bahwa hobbynya ini sudah di mulai semenjak umur 12 tahun “Saya memulai debut balap pada saat duduk di bangku sekolah dasar usia 12 tahun. Menurut saya olahraga balap grasstrack atau motor cross ini mempunyai tantangan yang berbeda dari olahraga balap yang lainnya.” ujar pria yang biasa dipanggil Andre ini. Berbagai prestasi yang pernah diraih oleh Andre salah satunya adalah : 1. Juara umum kategori junior, event club Noval Rb 2014, Tangsel, Banten. 2. Juara umum kategori junior, event club Liman jaya 2015, Garut, Jabar. 3. Juara umum kategori open, event club asbet 2016 pantai Carita Labuan, Banten. 4. Juara umum kategori open, event club PMM 2017, Balaraja, Banten. Dan masih ada yang lainnya. Menang balapan dari idolanya merupakan pengalaman yang paling berkesan dalam hidupnya. “Pengalaman yang paling tidak pernah bisa dilupakan yaitu ketika saya balapan motor dengan salah satu pembalap idola saya, dan saya bisa menang dari idola saya.” tutur Andre. Menggeluti motor cross selama 10 tahun belakangan ini, tentunya cidera sudah pernah dirasakan oleh Andre. “Pernah ketika latihan, saya mengalami cidera di lutut. Tulangnya bergeser, itu cidera saya yang paling parah. Tapi alhamdulillah sampai saat ini belum pernah ada kejadian seperti itu lagi dan saya harap tidak akan pernah mengalaminya kembali.” sambung Andre Pria yang juga mengakui bahwa sang ayah tidak pernah berhenti berikan dukungannya dalam hal apapun termasuk materi, akhirnya Andre semakin mantab mengikuti jejak senior senionya. “Mudah-mudahan saya bisa menjadi seperti para senior saya, dan untuk masa depan saya, mungkin saya akan bekerja di bidang yang berbeda dengan profesi saya sekarang sebagai pembalap motor. Karena untuk balapan bisa dibatasi oleh umur, tidak selamanya bisa ikut balapan. Serta perlu diketahui, semua yang saya raih itu tidak instan, butuh proses, maka dari itu, untuk teman-teman yang lain juga harus banyak berlatih agar memiliki fisik yang bagus dan kuat, karena balapan grasstrack atau motor cross ini tidak hanya memerlukan skill, melainkan perlu memerlukan fisik yang baik.” kata Andre sekaligus mengakhiri perbincangannya bersama reporter NYSN.(crs/adt)

Zara Menjadi Satu-Satunya Peserta Perempuan Dalam Perlombaan Motor Cross

motor cross zarra

Olahraga ekstreem motor cross sangat identik dengan komunitas atau club trail, selain untuk menjalin persaudaraan olahraga ini sangat membutuhkan respon cepat atau dapat melatih reflek gerakan. Saking kuatnya persaudaraan yang terjalin bahkan ada pemahaman bahwa “satu jalur saudara selumpur”. Lagi lagi wanita mengambil bagian dalam olahraga motor cross, dia adalah siswi kelas 8 di SMPN 02 Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, bernama lengkap Claudya Azzahra (13) menggeluti hobby olahraga yang cukup ekstrim untuk anak seusianya. Sejak kelas 3 SD, pelajar yang akrab dipanggil Zara ini sudah berlatih motor cross. “Aku ikut olahraga tersebut sejak duduk dibangku kelas tiga SD dan sudah bergabung dengan beberapa club. Awalnya memang hobby dan bagiku olahraga tersebut memacu adrenalin.” ungkap Zara. Berikut beberapa prestasi yang berhasil di rebut Zara diantaranya: 1. Juara ke-3 race day gasstrak mini moto sirkuit Cipondoh 17 mei 2015 2. Juara ke-4 kelas khusus decal AMS sirkuit pelopor curug 17 agustus 3. Juara ke-3 Mini Moto Modifikasi pembinaan 10th dalam kejuaraan gasstrak gms cup 2014 4. Juara ke-4 pelajar 15th bersama gasstrak & adventure 5. Juara ke-2 mini moto lokal di circuit parigi Walaupun olahraga ini masih jarang dimainkan oleh anak perempuan seusianya, remaja yang berharap dapat menjadi orang sukses ketika dewasa ini juga mempunyai impian dapat membawa nama Indonesia keluar Negara lewat olahraga motor cross. Bahkan, Zara juga menceritakan bahwa ia kerap kali menjadi satu-satunya anak perempuan yang mengikuti kejuaraan tersebut. “Kebanyakan lawanku anak laki-laki. Jarang ada perempuan, makanya aku sering di anggap tomboy.” kata Zara. Zara juga menceritakan, bahwa sampai sekarang ia tidak bisa melupakan sebuah kejadian ketika sedang mengikuti pertandingan dalam sebuah kejuaraan. “Saat aku mengikuti kejuaraan di sirkuit Curug pelopor, tiba-tiba angin dan hujan bertiup kencang. Sehingga kami satu tim basah kuyup dan hampir sebagian perlengkapan untuk balapan hilang karena terbawa arus air ujan. Tapi meskipun begitu, aku tetap melanjutkan balapan.” ujar Zara. Zara juga menambahkan, bahwa ia pernah mengalami cidera yang cukup serius. “Pada saat mengikuti salah satu lomba, saya terjatuh dan mengalami cidera pinggang yang cukup serius. Rasanya sakit sekali sehingga saya tidak bisa melanjutkan race di babak berikutnya.” tutur Zara. Zara menutup perbincangan dengan NYSN dengan sedikit memberikan saran dan masukannya kepada pembaca NYSN “Jangan pernah mengeluh dalam situasi apapun dan jangan pernah menyerah.” tutup pelajar kelahiran Tangerang, 17 Januari 2004 tersebut.(crs/adt)

Kelas 2 Sekolah Dasar, Zachry Sudah Menguasai Tehnik Motor Trail

Sejiwa dengan saudaranya siswa SDN 03 Pd. Ranji, tangsel bernama M. Zachry Akbar (9) sangat menyukai balap motor trail. Ia tergabung dalam komunitas PPC Pondok Cabe di kelas 65 cc. Ibunda Zachry memaparkan kepada NYSN bahwa menyukai olahraga tersebut ketika mendatangi sirkuit balap motor trail dan langsung berminat untuk bergabung. Prestasi Zachry dalam berbagai kejuaraan balap motor trail juga sudah tidak diragukan lagi. Ia tercatat menjadi juara beberapa kali, diantaranya juara I kejurda Banten, juara I kejurda Jabar, dan juara 5 dalam kejurnas dan masih banyak lagi. “Sejak kelas 2 SD, Zachry sudah mengikuti latihan balap motor trail.” ungkap Andi Tenri Seno, Ibunda Zachry. Ajaibnya dikatakan Andi, Zachry berlatih menggunakan motor kopling 65cc sedangkan untuk anak seusianya biasa menggunakan motir matic 50cc sebagai langkah awal. Namun hal tersebut malah membuat Zachry jadi lebih cepat menguasai motor matic karena motor kopling lebih susah proses latihannya.”papar Andi. Sibuk mengikuti kejuaraan dimana-mana tidak membuat pelajar yang mengikuti jejak kakaknya menjadi pembalap motor trail ini meninggalkan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Siswa yang menyukai pelajaran matematika ini selalu masuk 10 besar di kelasnya. Walaupun masih kelas 3 SD, Zachry merupakan anak yang mempunyai semangat tinggi. Sampai suatu ketika, Zachry mengalami demam tinggi di hari akan diadakannya perlombaan. Andi sempat ragu bahwa Zachry tetap bisa menghadiri acara tersebut. Namun, Zachry mengatakan bahwa ia mampu melakukannya, dan ternyata ia dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik di sela-sela kondisinya yang kurang sehat. Pertama kali mengikuti kejurnas, Zachry merasa kecewa karena motornya bermasalah ketika sedang ikut kejuaraan. Menurutnya, seharusnya ia berpeluang untuk menjadi juara I, tetapi karena di tengah pertandingan motornya mengalami kendala, Zachry akhirnya berhasil menyelesaikan balapan dengan menduduki peringkat kedua. Dan hal itu membuat Zachry belajar untuk lebih baik lagi. Zachry juga pernah mengalami cidera di perut ketika sedang mengikuti salah satu kejuaraan. Namun bagi Andi, hal tersebut sudah biasa untuk anak-anak yang menggeluti motor trail, yang penting tetap memakai atribut keamanan agar dapat meminimalisir cidera yang serius saat terjatuh.(crs/adt)

Hebat, Anak Kelas 4 SD Ini Menduduki Peringkat 5 Besar Dalam Kejurnas Balap Motor Trail

Azura saat berlaga diatas motorcross

Sekali nyoba pasti langsung ketagihan sampai-sampai jatuh kadang tak terasa karena saat olahraga motocross mulai mengadiksi. Menunggangi motor di jalan tanah lalu melompat-lompat memang mengasyikkan dan mampu memacu adrenalin. Seperti yang di lakukan oleh M. Azura Zakaria (11), siswa kelas 6 SDN 03 Pondok Ranji, Tangsel. Yang sehari-hari biasa dipanggil Azura. Pelajar yang mempunyai banyak prestasi di bidang motor trail ini awalnya hanya melihat-lihat saja sampai akhirnya saat kelas 4 SD, ia memutuskan untuk bergabung dalam komunitas PPC Pondok Cabe. Berbekal latihan seminggu 4 kali pada hari kamis-minggu, Azura cepat menguasai olahraga ekstrim tersebut. Ia juga pernah menduduki peringkat ke-5 dalam kejurnas balap motor trail. Andi Tenri Seno, Ibunda Azura mengatakan bahwa dukungan dari keluarga dan terutama suaminya sangat diberikan terhadap keinginan anaknya. “Azura sangat mahir dalam jumping, sedangkan adiknya lebih mahir motor kopling.” jelas Andi, yang mempunyai dua orang anak lelaki dan keduanya berprestasi dalam dunia motor trail. Andi menambahkan bahwa Azura sendiri memang mengakui bahwa ia mempunyai cita-cita menjadi pembalap. Karena itulah ia sangat senang dapat tergabung dalam salah satu komunitas balap. Namun terkadang karena jadwal kejuaraan yang selalu diadakan pada hari sabtu, Azura sesekali harus izin tidak masuk sekolah pada hari tersebut jika ia harus mengikuti kejuaraan. Tapi hal itu bukanlah sebuah masalah bagi Azura. Karena kecerdasannya, Azura tetap dapat mengikuti pelajaran sekolah dengan baik dan tidak menunjukkan kemunduran pada nilai-nilai pelajarannya. “Peserta balap motor trail seusia Azura biasanya sudah lebih ekstrim dan lebih jago bermainnya. Terkadang saya suka takut kalau melihat mereka balapan, takut cidera berat.” ungkap Andi, yang juga mengatakan kepada NYSN bahwa Azura pernah mengalami patah jari ketika mengikuti kejuaraan. Namun, Azura tidak kapok karena kejadian itu. Semakin lama Azura menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. “Awal ikut kejuaraan, Azura hanya mendapat peringkat kedua belas, tapi lama kelamaan bisa naik sampai sepuluh besar. Karena biasanya, peringkat satu sampai sepuluhlah yang banyak dicari oleh para sponsor.” tutur Andi. Andi juga menambahkan, ia tidak lupa menanamkan ajaran-ajaran agama kepada anak-anaknya. Azura dan adiknya mengikuti les mengaji setiap hari Senin-Rabu. Andi berpesan untuk para orang tua yang anak-anaknya ingin bergabung dalam komunitas motor trail. “Jangan dilarang, didukung aja dan jangan khawatir.” tutup Andi mengakhiri perbincangan.(crs/adt)