PORKOT Siapkan Atlet Tangsel Dari Tingkat Kelurahan

Atlet-Berprestasi-di-Tangsel

Tangsel- Dispora Tangerang Selatan (Tangsel) menggandeng KONI Tangsel menyelenggarakan Perlombaan Olahraga Tingkat Kota Tangsel (Porkot) beberapa waktu lalu. Kabid Peningkatan Prestasi dan Olahraga Dispora Tangsel, Ucok A.H Siagian mengatakan, penjaringan atlet berprestasi dimulai dari tingkat dasar, lewat Porkot misalnya. “Penjaringan atlet prestasi dimulai dari ajang Porkot ini. Selama ini, kita hanya mengacu pada komponen yang sudah ada, dari KONI. Ini mandat Wali Kota Tangsel, untuk memasyarakatkan olahraga,” terang Ucok, pada Minggu (14/1). Dari hasil Porkot yang sudah berlangsung, Dispora dan KONI bersinergi untuk membina potensi atlet berprestasi, yang mayoritas berstatus pelajar SMP dan SMA. “Dari perlombaan tingkat RT, kelurahan dan kecamatan, akan kita bina, dan atlet yang berpotensi, siap dipetakan guna tampil ketingkat yang lebih tinggi,” ujarnya. Ia pun, akan mengarahkan atlet Tangsel tampil di tingkat Nasional hingga Internasional. “Kita arahkan mereka ke level yang lebih baik, dari tingkat Nasional hingga Internasional,” pungkasnya. (pah)

PBVSI Tangsel, Berikan Ucapan Selamat Kepada Tim Voli Kecamatan Pamulang

Ketua-Umum-I-PBVSI-Tangsel,-AKP-Lalu-Hedwin-H.SH.SIK-mengalungkan-medali

Perlombaan Olahraga Kota (Porkot) Tangsel 2017 yang memainkan 16 cabang olahraga dan diikuti ribuan atlet pelajar maupun umum, sudah memasuki hari ke empat. Salah satu cabor yang dimainkan yakni cabang Voli Pasir, atau yang biasa kita kenal voli pantai. Voli Pasir di Tangsel sendiri prestasinya sangat luar biasa. Atlet Tangsel voli pasir selalu menjadi juara umum di berbagai tingkatan, ataupun kejuaraan yang diadakan baik itu tingkat Kota, maupun Provinsi. Di Porkot 2017 Tangsel, tujuh Kecamatan mengirimkan atlet-atletnya untuk mengikuti cabor voli pasir. Dan, Kecamatan Pamulang berhasil mengawinkan gelar voli pasir, baik itu kategori putra maupun putri. Ketua Umum I PBVSI Tangsel, AKP Lalu Hedwin H.SH.SIK sangat senang dengan penampilan-penampilan pelajar dalam Porkot 2017 ini. Menurutnya, para atlet voli pasir ini harus dibina secara matang. “Saya melihat, para atlet yang mayoritas pelajar ini sangat perlu dibina. Mereka mempunyai skill yang baik, hanya tinggal dipoles sedikit lagi. Tangsel dalam voli pasir selalu mempunyai prestasi yang patut di acungi jempol,” tutur AKP Lalu, yang juga menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Tangsel. AKP Lalu juga berharap, pemerintah dapat membantu membina atlet-atlet berbakat ini. Dan, tak lupa mengucapkan selamatnya kepada Kecamatan Pamulang. “Luar biasa Kecamatan Pamulang dapat mengawinkan gelar di putra maupun putri. Selamat untuk Kecamatan Pamulang,” pukasnya kepada nysnmedia.com Berikut hasil final cabor voli pasir Porkot 2017: Juara Voli Pasir Putri 1.Juara 1 》 Kecamatan Pamulang 2. 2 》 Kecamatan Pondok Aren 3. 3 》 Kecamatan Ciputat Timur 4. 4 》Kecamatan Ciputat Juara Voli Pasir Putra 1.Juara 1 》 Kecamatan Pamulang 2. 2 》 Kecamatan Ciputat Timur 3. 3 》 Kecamatan Setu 4. 4 》 Kecamatan Serpong (pah/adt)

Rangkaian Semarak Hut Tangsel, Ribuan Atlet Bersaing Dalam Porkot Kota Tangsel 2017

Walikota-Tangsel,-Airin-Rachmi-Diany-ditemani-Ketua-KONI-Tangsel,-Rita-Juwita,

Dalam keseriusannya membina atlet-atlet pelajar, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel mengadakan ajang Perlombaan Olahraga Kota (Porkot) Tangsel. Porkot Kota Tangsel 2017 untuk tingkat pelajar ini dibuka langsung oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Lapangan Cilenggang, Serpong, Minggu (19/11). Porkot 2017 yang digagas oleh Dispora Tangsel ini, merupakan rangkaian HUT Tangsel ke-9. Pembukaan Porkot dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tangsel, E Wiwi Martawijaya, Ketua KONI Tangsel serta ribuan pelajar yang mewakili tujuh kecamatan di Tangsel yang akan mengikuti Porkot 2017. Sebanyak 17 cabang olahraga yang di perlombakan, diantaranya ada renang, pencak silat, karate, taekwondo, voli, dayung, panahan, dan lainnya. Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan perlombaan ini dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tangsel ke-9. Dimana kegiatan ini dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota. “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bukti keperdulian pemerintah dalam membudayakan olahraga di masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tangsel,” ungkap Airin. Airin pun sangat berharap, agar masyarakat Tangsel bisa membudayakan olahraga sehat. Dan, untuk para pelajar bisa menjadi pengalaman berharga sekaligus memberikan wadah bagi mereka untuk menunjukan bakat yabg dimilikinya. “Olahraga di Tangsel menjadi salah satu budaya sehat. Sedangkan bagi para pelajar bisa memberikan pengalaman bertanding, juga bagi para atlet muda dalam rangka meningkatkan potensi yang optimal,” tuturnya. Sementara itu, Kadispora Tangsel, E. Wiwi Martawijaya menjelaskan, kegiatan tersebut dibuka untuk pelajar dan umum. Namun yang mendominasi adalah para pelajar yang mewakili kecamatannya masing-masing. “Perlombaan ini dalam rangka untuk mencari bibit-bibit atlet. Sehingga telah diketahui sejak dini. Nantinya mereka akan meneruskan perlombaan di tingkat yang lebih tinggi,” katanya. Wiwi dengan tegas, akan rutin melaksanakan Porkot ini tiap tahunnya demi membangkitkan budaya olahraga bagi masyarakat maupun pelajar. “Kegiatan ini, akan dilaksanakan setiap tahun, untuk membangkitkan budaya olahraga agar merata,” jelasnya. (pah/adt)

KONI Sebut Porkot Tahun 2017 Sebagai Langkah Terobosan

Ketua-KONI-Tangsel-Rita-Juwita2

Perlombaan Olahraga Kota (Porkot) Tangsel tahun ini yang digagas oleh Dispora Tangsel dalam rangka menyambut HUT Tangsel ke-9, disambut baik oleh Ketua KONI Tangsel, Rita Juwita. Rita mengatakan, Porkot tahun 2017 merupakan suatu terobosan yang baru untuk Kota Tangsel. Dimana, para pelajar akan membela Kecamatannya untuk mendapatkan Piala bergilir Walikota Tangsel. “Ini sangat baik, dimulai dari perlombaan tingkat Kelurahan berlanjut ke tingkat Kota. Jadi, para pelajar ini tidak sembarang atlet karena ada tahapan-tahapannya. Ajang ini merupakan suatu terobosan yang sangat baik sekali bagi Tangsel,” ujar Rita, atau yang biasa disapa Bunda Rita kepada nysnmedia.com. Bunda Rita juga menjelaskan, ajang ini bisa menambah jam terbang bagi para atlet, terutama untuk atlet-atlet junior. Dan, mencari bibit untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2018 dan Pekan Olahraga Provinsi. “Atlet junior bisa menambah jam terbang, dan untuk yang senior bisa mengetahui kemampuan dirinya. Lalu, ajang ini kan banyak dari pelajar, jadi bisa sekaligus mempersiapkan atlet pelajar Tangsel untuk Popda (pekan olahraga pelajar daerah) 2018 dan Porprov (pekan olahraga provinsi). Tentunya, moment ini sangat baik, untuk nantinya atlet mengikuti TC (Training Center),” paparnya. Meski ini pagelaran Dispora, KONI Tangsel akan terus mendukung dan bekerjasama demi kemajuan olahraga di Tangsel. “KONI dan Dispora tidak bisa dipisahkan, semua harus kerja sama demi meraih kejayaan dan sukses,” ujarnya. (pah/adt)

Gebyar Olahraga Akan Berlangsung Oktober Pekan Ini

kadispora menggelar rapat untuk koordinasi kegiatan Gebyar Olahraga

Dalam rangka memenuhi kebutuhan para atlet dan juga upaya pemerintah menjaring atlet baru berbagai tingkatan, walikota Tangsel telah mengintruksikan kepada jajarannya untuk segera menggelar ajang gebyar olahraga dari tiap kecamatan. Sesuai arahan dari Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany yang menginginkan gebyar olahraga tingkat kecamatan. Kadispora Tangsel, E Wiwi Martawijaya melangsungkan rapat dengan perwakilan tiap kecamatan untuk membahas acara olahraga tersebut. “Sesuai dengan arahan pimpinan, Gebyar Olahraga tiap kecamatan akan dilangsungkan. Acara tersebut, merupakan ajang untuk menjaring atlet Tangsel untuk mengikuti Popda,” terang Wiwi. Sementara itu, Ketua Porkot, Tri Utami Pertiwi mengatakan, perihal gebyar olahraga tingkat kecamatan, akan dilaksanakan bulan Oktober ini. “Oktober ini sudah mulai dilaksanakan dari hasil rapat tiap kecamatan. Nantinya, jadwal terlaksananya acara tersebut tergantung tiap kecamatan kapan mau melangsungkannya,” papar wanita yang biasa di sapa Bu Uut ini. (pah/adt)

Sering Keseleo Dalam Latihan Olahraga Tenis, Gadis Ini Menganggapnya Sudah Biasa

Balya-Tenis

Jika kita berbicara olahraga tenis lapangan, Indonesia tentu tidak ketinggalan dalam mengambil peran dalam kejuaraan turnamen dunia, namun jika nama Wimbledon yang di bahas, ini merupakan turnamen tenis paling tua dan paling bergengsi di dunia. Tidak mengherankan bila disebut sebagai salah satu dari empat turnamen paling bergengsi di dunia. Bahkan di antara beberapa pemain tenis dunia, mengatakan ini adalah turnamen yang paling diidamkan untuk menang. Kembali ke tanah air, gadis belia ini bernama Balya Mikaela Rahmah, yang tak lain merupakan siswi kelas X di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Balya juga mencintai olahraga tenis lapangan putri, dan layak menjadi atlet, karena ia telah menuai banyak prestasi dalam berbagai kejuaraan tenis lapangan. Balya mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya sudah menggeluti tenis semenjak duduk di bangku sekolah dasar. “Saya mulai ikut latihan tenis sekitar kelas 2 SD dan saat itu saya tergabung dalam club YBTA, Yayuk Basuki Tenis Academy.” kata Balya. Ia juga melanjutkan, bahwa ia mengikuti jejak sang kakak, Haekal Ramadhan yang sudah lebih dahulu menjadi atlet tenis dan juga sudah mempunyai banyak prestasi dalam bidang olahraga tersebut. “Awalnya cuma ikut kakak saya latihan, akhirnya penasaran dan setelah itu coba-coba, eh jadi berlanjut.” lanjutnya. Sudah banyak prestasi dalam olahraga tenis lapangan yang berhasil di koleksi Balya, beberapa diantaranya adalah: 1. Juara 1 dalam POPDA Pandeglang tahun 2016 2. Juara 1 dalam PORKOT Tangsel tahun 2016 3. Juara 3 dalam CBR Tenis Circuit tahun 2017 Balya mengakui, ia tidak pernah mengalami cidera serius selama menggeluti olahraga tenis, hanya sering keseleo yang menurutnya masih tergolong ringan. Di masa mendatang, Balya menuturkan bahwa ia ingin terus menjadi atlet tenis yang berprestasi, apalagi ditambah dengan pelatih serta keluarganya yang selalu mendukung dirinya untuk berjuang menjadi atlet tenis profesional. “Bosan berlatih tenis pernah beberapa kali saya rasakan, tetapi itu hal yang wajar. Cita-cita saya kedepan, saya ingin terus berlatih dan bisa berprestasi dalam bidang olahraga tenis lapangan.” tuturnya. Balya menutup percakapannya dengan NYSN seraya memberikan pesan untuk para siswa dan siswi yang sedang berjuang meraih prestasi dalam olahraga. “Untuk teman-teman yang sedang berjuang, terus berusaha, jangan pernah takut dan jangan pernah menyerah. Tetap semangat!” pesan remaja 15 tahun ini dengan semangat.(crs/adt)

Pernah Kehabisan Nafas Di Atas Ring Saat Olahraga Tinju, Gadis Ini Bangkit Lagi Untuk Wujudkan Impiannya Menjadi Polwan

kiki-tinju

Bertarung di atas ring, olahraga tinju di yakini sudah ada pada masa yunani kuno tahun 688 SM, dan ternyata di afganistan tinju itu biasa di geluti oleh kaum hawa. Di Indonesia gadis belia yang bernama panjang Kiki Anjelina Tarigan ini merupakan siswi kelas 9 di SMPN 1 Tangsel, minatnya terhadap tinju bisa dikatakan adalah atlet baru. Meskipun baru, Kiki sudah menuai berbagai prestasi dalam bidang olahraga ekstrim tersebut. Menurut Kiki tinju wanita itu unik. “Saya berlatih tinju mulai bulan Febuari tahun 2016 ketika duduk di kelas 7. Sekarang tergabung dalam club Benteng Boxing Camp. Menurut saya tinju itu unik, tidak hanya laki laki yang bisa bermain tinju dan saya terinspirasi dari para petinju wanita lainya yang salah satunya juga saya idolakan, Ronda Rousey dan Amanda Nunes.” ujar Kiki. Kiki menambahkan bahwa ada peningkatan di dalam dirinya yang ia rasakan setelah berkecimpung dalam olahraga tinju. “Lewat tinju, saya bisa menambah keberanian, wawasan dan berbagai prestasi.” lanjutnya. Dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, beberapa prestasi yang telah diraih Kiki antara lain: 1. Juara 1 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VII tingkat Provinsi Banten tahun 2016 2. Juara 1 Kejuaraan Daerah Tinju Amatir tahun 2016 3. Juara 1 Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Tangsel tahun 2016 4. Juara 1 Kejuaraan Daerah tahun 2017 Kiki menceritakan kepada NYSN, awalnya ketika berlatih tinju sang mama tidak mengizinkan, karena pandangan mamanya, olahraga tinju cukup beresiko. “Mama sempat tidak mengizinkan karena khawatir dengan jenis olahraganya, tetapi papa dan kakak saya mendukung dan menyetujuinya. Pada akhirnya mama saya menyetujui karena melihat bakat yang saya miliki dalam olahraga tinju.” kata Kiki. Sempat mengalami kendala ketika sedang menjalani pertandingan, membuat Kiki lebih fokus untuk meningkatkan kemampuannya. “Waktu saya sedang mengikuti kejuaraan tinju di padenglang, saya sempat mengalami kehabisan nafas di atas ring. Karena saat itu fisik saya juga sedang tidak stabil. Dari situ saya mulai berpikir untuk mencoba dan meningkatkan fisik saya agar dapat lebih baik lagi.” tutur remaja kelahiran Jakarta, 4 Maret 2003 tersebut. Siswi yang mengakui bahwa olahraga tinju tidak membosankan baginya ini, juga mengatakan bahwa keluarga, pelatih serta para sahabatnya sangat berpengaruh dalam prestasi-prestasi yang telah didapatkannya. Kiki mengatakan, bahwa ia mempunyai cita-cita ingin menjadi polwan sekaligus pelatih tinju. “Saya bercita-cita menjadi Polwan dan pelatih tinju. Yang penting terus berjuang, jangan pernah berhenti mencoba. Dalam setiap keberhasilan pasti ada kegagalan, dan kegagalan akan mengantarkan kita menuju kesuksesan.” tutupnya.(crs/adt)

Komite Olahraga Nasional Indonesia Tangsel, siap sumbangkan prestasi terbaik lewat Porkot

Komite-Olahraga-Nasional-Indonesia-Tangsel

Tangsel- Penyelenggaraan kompetisi dan kejuaraan dalam rangka mencari bibit Atlit yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Dengan mengirimkan atlit-atlit ke kejuaran tingkat daerah, nasional maupun internasional. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangsel bisa di bilang sukses dalam menggelar beberapa cabang Olahraga yang masuk dalam Pekan Olahraga Kota (Porkot). Kegiatan PORKOT yang berlangsung selama enam hari ini mengundang antusiasme masyarakat dalam mengikuti 18 cabang olahraga yang dilombakan. Pada kesempatan itu, Kecamatan Pamulang berhasil meraih sebagai juara umum Porkot Tangsel 2016. “Alhamdulillah, kegiatan berlangsung lancar dan sukses. Karena semua cabang olahraga sudah mencapai target dan tidak ada kendala apa pun,” kata Ketua KONI Kota Tangsel, Rita Juwita dikediamannya di wilayah ciater, serpong beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut merupakan multi event yang dilaksanakan rutin dilakukan setiap 4 tahun sekali. “Pelaksanaan Porkot merupakan perhatian Pemkot melalui KONI kepada bibit-bibit atlet. Sebab, ajang ini sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan diri. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi dan menggairahkan olahraga di Tangsel,” jelasnya. Dari data peraih medali yang di paparkan rita diantaranya, Kecamatan Pamulang mendapatkan juara umum karena telah berhasil meraih 72 medali emas, 58 perak, dan 49 perunggu dengan total 179 medali. Pamulang unggul 9 cabang olahraga, yakni dayung, karate, renang, taekwondo, dan lainnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie ketika di hubungi melalui telfon selulernya mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas keberhasilan KONI Tangsel dalam menyelenggarakan kegiatan Porkot tahun 2016 lalu. “Pemkot Tangsel melalui berbagai program dan kegiatan terus berupaya untuk memajukan dunia olahraga di Kota Tangsel. Upaya tersebut dilakukan melalui pembinaan cabang-cabang olahraga dengan bekerjasama dengan organisasi terkait,” Tutup Benyamin Davnie yang akrab disapa Bang Ben.(ryo/adt)

Bagi Remaja Yang Satu Ini, Berlatih Tinju Untuk Belajar Kemandirian Serta Berguna Untuk Menjaga Diri

Nadia bersama ayahnya yg selalu mendampingi dalam setiap pertandingan tinju

Seperti yang pernah di ulas oleh tim redaksi NYSN, bahwa tinju merupakan olahraga para ksatria dengan pola duel satu lawan satu. Bagi lelaki itu hal yang biasa, tapi kali ini tinju menarik minat kaum perempuan. Mari kita simak wawancara reporter NYSN Cristy Magdalena. Dia adalah Nadia Dwi Ningrum, siswi kelas X di SMA Waskito Tangsel adalah salah satu atlet tinju wanita yang tergabung dalam club Benteng Boxing Camp. Remaja putri yang akrab di sapa dengan panggilan Nadia ini mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya terinspirasi oleh kakaknya yang telah berhasil merebut juara nasional. “Saya melihat sudah banyak wanita yang ikut olahraga tinju jadi saya tertantang untuk mengikuti olahraga tersebut. Saya juga terinspirasi dari kakak yang sudah lebih dulu menjadi juara nasional. Selain itu dari prestasi tinju tersebut saya bisa masuk SMA atau Universitas dengan mudah.” kata remaja yang biasa dipanggil Nadia ini. Walaupun baru sekitar 1 tahun berlatih tinju, prestasi Nadia sudah cukup banyak, dari beberapa diantaranya adalah: 1. Juara 3 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VII Tingkat Provinsi Banten 2. Juara 3 Kejuaraan Daerah Tinju Amatir 3. Juara 1 Pekan Olahraga Kota (PORKOT) 2016 Tangerang Selatan Remaja putri pemberani ini juga menambahkan bahwa ayah dan kakaknya mendukung penuh hobby yang di gelutinya hingga saat ini. “Ayah saya dan kakak saya menyetujui saya berlatih tinju, cuma mama saya awalnya melarang karena saya perempuan dan saya sudah sering babak belur setelah pulang tanding. Akhirnya saya meyakinkan mama saya agar tidak terlalu khawatir karena saya ikut olahraga ini untuk menjaga diri saya sendiri.” ujar Nadia. Nadia memaparkan kepada NYSN sampai sekarang ia masih ingat bagaimana perasaannya saat pertama kali menginjak ring tinju dan bertanding dengan ditonton oleh banyak orang.(5/7) “Pertama kalinya naik ke atas ring tinju dan saat pertama kalinya saya beratraksi diatas ring yang dilihat banyak orang, walaupun pada saat itu saya mendapatkan juara 3, tapi saya jadikan sebagai pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan dan sebagai acuan untuk saya berlatih dengan lebih giat dan rajin.” tuturnya. Nadia juga mengakui bahwa dirinya tidak suka jika kalah dalam pertandingan, jadi ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dengan serius berlatih dan terus belajar. Dan uniknya menurut Nadia, olahraga tinju bisa untuk laki-laki maupun perempuan meskipun pola latihan dan fisiknya jelas berbeda. “tinju itu cocok untuk perempuan maupun laki-laki, memang keliatan banyak perbedaan antara perempuan dengan laki-laki. Misalnya dari segi fisik kita berbeda dengan laki-laki dan ketika latihan teknik-teknik kita sangat beda ketika latihan. Seperti contohnya dalam gerakan yang dilakukan terkadang kita akan merasa tidak sama dengan gerakan yang dilakukan dengan laki-laki.” jelas remaja kelahiran Tangerang, 23 januari 2002 ini. Nadia mengatakan bahwa tinju bukan olahraga sembarangan, dan ia bercita-cita menjadi Dokter dan pelatih tinju. Nadia juga akan meneruskan berlatih tinju sampai batas umur yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan dalam tinju. “Tinju itu bukan olahraga sembarangan. Tinju juga mempunyai beberapa seni yang berbeda dengan olahraga lain. Walaupun olahraga ini agak berbahaya apalagi jika dilakukan oleh perempuan seperti saya, tapi lewat berlatih tinju kita bisa belajar untuk mandiri dan menjaga diri kita sendiri.” tutupnya.(crs/adt)

Rebut Juara 1 Karate, Mahasiswi UIN ini Layak Menyandang Gelar Jawara

Siti Nur Halimah, Mahasiswi yang sudah memenangkan banyak ajang perlombaan karate tingkat nasional

Mahasiswi yang sudah berada di sabuk hitam dalam karate ini mengatakan kepada NYSN bahwa ia bercita-cita menjadi Dosen, namun Siti tetap mengejar impiannya untuk menjadi atlet pelatnas