PSS Sleman Rengkuh Juara EPA U-18

Jika di U-16 Borneo FC Samarinda berjaya, tidak demikian di U-18 Elite Pro Academy (EPA) Liga 1. Borneo takluk 1-2 dari PSS Sleman pada laga final di Akademi Garudayaksa, Bekasi, Rabu (6/3). Kemenangan PSS Sleman ini juga memutus catatan negatif kala bersua Borneo di EPA Liga 1 musim ini. Dalam empat pertemuan terakhir, PSS Sleman hanya mampu meraih dua hasil seri dan menelan dua kali kekalahan. Dua gol PSS Sleman dicetak oleh Fajar Akhmad Khusen pada menit ke-36 dan ke-60. Sedangkan satu gol Borneo FC dicetak oleh Muhammad Narendra Tegar pada menit ke-66. “Alhamdulillah kami diberi kemenangan. Di pertandingan Borneo mendominasi, kami sudah prediksi sebelumnya. Tetapi, kami bisa antisipasi dengan serangan balik,” kata pelatih PSS Sleman Anang Hadi. Menurut Anang, kehadiran suporter yang mendukung langsung anak asuhnya menjadi salah satu faktor yang mendorong tim Super Elja tersebut tampil maksimal. “Teman-teman suporter selalu mendukung baik di kendang maupun tandang. Ketika kami main di kandang ada 1.000 suporter. Itu cukup memotivasi pemain untuk menampilkan pemain terbaik,” imbuh Anang. Anang berharap dengan kehadiran Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri yang menyaksikan langsung pertandingan final, ada nama-nama pemain yang dipanggil ke tim Garuda Muda. “Semoga ada yang dilirik untuk bisa membela tim U-20,” ujar Anang. Pelatih Borneo FC, Mokh Fakhrudin mengaku hasil yang didapat oleh anak asuhnya di lapangan kurang maksima. Namun, ia akan melakukan evaluasi ke depannya. “Hasil tidak memihak kami, tapi itulah sepak bola. Kami akan evaluasi dan jalankan proses berikutnya dengan baik,” jelas Fakhrudin. Fakhrudin mengungkapkan seusai gelaran EPA, Borneo FC akan mengikat pemain dengan kontrak jangka panjang. Pemain ini akan dipersiapkan untuk pembinaan klub ke depan. “Banyak pemain yang kami kontrak jangka panjang, kami tingkatkan levelnya lebih tinggi,” ujar pelatih yang sempat bermain untuk Sriwijaya FC tersebut. Sumber: PSSI

Harapan Dika Adi Usai Bantu Borneo FC Juara EPA U-16

Striker Borneo FC, Dika Adi Nurdiansyah, menargetkan bisa masuk tim nasional Indonesia di kelompok usia setelah mengantarkan Borneo FC juara Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16. Borneo FC Samarinda merengkuh juara seusai menang 2-1 atas Persis Solo di Lapangan Akademi Garudayaksa, Bekasi, Rabu (6/3). “Alhamdulilah tadi di pertandingan mencetak gol. Gol itu untuk orang tua, tim dan masyarakat Samarinda. Targetnya saya ke depan bisa masuk timnas,” kata Dika. Dalam duel itu, Dika mencetak dua gol pada menit ke-33 dan 39. Persis hanya bisa membalas satu gol lewat gelandang Lockna Janu Syahriat pada masa perpanjangan waktu babak pertama. Dika mengatakan selama menjalani kompetisi EPA Liga 1 memperoleh pengalaman yang luar biasa untuk menambah pengalaman menuju jenjang kariernya ke depan. “Ini pengalaman luar biasa. Baru pertama kali ikut EPA juga dan mendapatkan juara di tahun ini. Terima kasih buat tim, pelatih, dan semua tim di Borneo sudah mau kasih kesempatan di sini,” ujar Dika Adi. Pelatih Borneo FC U-16, Furqon menilai EPA Liga 1 adalah kompetisi yang cocok buat pemain muda mengenal sistem liga. “Jujur ini baru tahun pertama saya ikut EPA dan melatih tim EPA. Itu bagus dengan sistem kendang tandang. Dengan pertandingan yang lebih banyak ini sangat bagus sekali untuk peningkatan kemampuan pemain,” jelas Furqon. “Jadi para pemain bisa terbiasa dengan sistem liga main dari minggu ke minggu, evaluasi,” tambahnya. Sumber: PSSI

Asiana Soccer School Juarai Liga Kompas Kacang Garuda U-14 2024

Setelah nyaris setiap pekan memimpin puncak klasemen, Asiana Soccer School akhirnya sukses menjuarai Liga Kompas Kacang Garuda U-14 2024. Mereka menikmati buah konsistensi yang sudah ditabur sejak pekan pertama. Konsistensi ini bermula dari standar tinggi pembinaan klub. Asiana keluar sebagai juara usai menahan imbang Intan Soccer Cipta dengan skor 4-4 di Lapangan Dewantara Sport Center, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (3/3/2024). Mereka membalikkan keadaan setelah tertinggal 1-4 di paruh pertama. Asiana (39) pun unggul satu poin atas Intan (38) di klasemen akhir. Penyerang Asiana, Sean Rahman Kastor, menjadi pahlawan dengan sumbangan sepasang gol (brace), termasuk gol pamungkas di penghujung paruh kedua. Gol itu sekaligus memastikan Sean sebagai pencetak gol terbanyak Liga Kompas (23 gol). Asiana mengakhiri musim dengan rekor tidak terkalahkan, yakni 12 menang dan 3 seri. Raihan ini membuat Sean dan kawan-kawan tampak begitu bahagia seusai peluit panjang. Sebagian pemain langsung bersujud, berpelukan, dan bahkan berteriak sekeras mungkin. Mereka seolah tidak percaya bisa bangkit setelah masih tertinggal tiga gol dalam 15 menit sisa. “(Raihan) ini berkat kerja sama semuanya. Di pikiran kami (saat babak kedua), kami mau dan harus juara,” ujar Sean seperti diberitakan Kompas.id, Minggu (3/3/2024). Skuad Asiana tampak tegang pada awal laga. Mereka kecolongan tiga gol beruntun yang dicetak penyerang Intan, M Habil Gaza Maulidyan. Gol ini bermula dari situasi serangan balik. Asiana pun seperti menghadapi misi nyaris mustahil seusai turun minum. Selain tampil buruk, pertahanan Intan terkenal kokoh. Mereka hanya kemasukan satu gol dari 14 laga. ”Saat turun minum, saya berkata kepada pemain untuk tampil lepas sesuai kapasitas. Kami hanya butuh hasil imbang untuk juara. Apakah mereka mau melepaskan kesempatan itu setelah memimpin hingga pekan terakhir? Mereka punya kesempatan membalikkan di babak kedua dan berhasil melakukannya,” jelas pelatih Asiana Iskandar Makmur. Pada kompetisi usia muda, seperti Liga Kompas, gelar juara bukan segalanya. Namun, pencapaian Asiana patut dirayakan. Mereka layak mendapatkan prestasi tertinggi itu. Mereka sukses melewati segala rintangan selama lebih dari tiga bulan dengan tampil konsisten setiap pekan, termasuk bangkit di tengah ketidakpastian pada laga pamungkas. Asiana merupakan tim paling konsisten sepanjang kompetisi. Mereka memimpin klasemen selama 13 dari total 15 pekan. Selain tidak terkalahkan, permainan ofensif nan kolektif mereka juga selalu terpancar setiap pekan. Terbukti, tim asuhan pelatih Iskandar tampil impresif dalam selisih gol dan kemasukan, yaitu 70-6. Meski unggul kualitas pemain, tampil secara konsisten tiap pekan tetap tidak mudah bagi Asiana. Mereka diwaspadai tim-tim lawan. Mereka pun harus menghadapi blok rendah atau strategi sangat defensif lawan hampir di setiap minggu. Namun, para pemain selalu bisa menemukan jawaban di lapangan, seperti saat menghadapi pertahanan kokoh Intan. Prinsip pembinaan Kesuksesan Asiana tidak terlepas dari standar klub yang diterapkan oleh sang pelatih. Dengan pengalaman sebagai mantan pemain profesional dan pelatih terbaik Liga Kompas 2017-2018, Iskandar tidak sekadar menargetkan kemenangan. Dia ingin para pemain bisa selangkah lebih dekat ke level nasional. ”Kemampuan teknik individu dan fundamental sudah keharusan. (Hal) yang paling penting, mereka harus paham prinsip permainan sejak usia sekarang. Seperti saat kehilangan bola, (mereka) harus (memutuskan) menunggu atau mundur. Kemampuan berpikir itu penting untuk ke level nasional sekarang. Jika sudah paham dari sini, nanti akan lebih mudah,” kata Iskandar. Standar Asiana terbukti berpengaruh besar terhadap perkembangan pemain. Pekan lalu, tiga pemain klub kelahiran 2009 terpilih mengikuti seleksi tim nasional U-16, yaitu Sean, M Mierza Firjatullah, dan Hadri Dimas Sulistyo. Mereka merupakan sosok kunci yang membuat Asiana berjaya di pertandingan pamungkas. Menurut Sean, inspirasi kemenangan justru berasal dari seleksi timnas. ”Di sana sangat capek. Fisik kami benar-benar diuji selama tiga hari. Ternyata, itu membawa pengaruh hari ini. Saya tidak capek sama sekali bermain sepanjang laga. Jadinya masih bugar dan bisa mencetak gol di saat akhir,” jelas pemain yang mengidolakan Filippo Inzaghi itu. Asiana memang dominan, tetapi belum sempurna. Ada hal yang harus diperbaiki di jenjang selanjutnya. Seperti saat mendapatkan jadwal bermain paling pagi, pukul 07.00, mereka dua kali ditahan imbang karena kurang siap tampil di pagi hari. ”Dari situ mereka belajar tentang persiapan fisik, termasuk makan dan tidur,” kata Iskandar. Saat skuad Asiana berpesta, para pemain Intan berduka. Habil dan kawan-kawan tertunduk karena tidak kuasa menahan kekecewaan. Intan selalu membayangi Asiana sejak pekan pertama, tetapi tidak mampu menaklukkan sang raja terakhir. Dalam kekecewaan, mereka tetap menunjukkan sportivitas dengan memberikan tepuk tangan saat selebrasi tim lawan. ”Kami belajar banyak di kompetisi ini. Pemain belajar bagaimana mengatasi ketidakpastian setiap pekan. Mental dan fisik juga diuji untuk tampil konsisten. Tidak hanya pemain, saya sebagai pelatih juga banyak belajar. Hari ini, harus diakui, saya salah merotasi pemain. Itu akan jadi pelajaran berharga,” kata pelatih Intan Yani Muhammad Yamin. Meski demikian, hasil pertandingan itu bukanlah akhir, baik bagi Asiana maupun Intan. Itu hanya permulaan. Perjalanan mereka masih panjang untuk mencapai mimpi jadi pesepak bola profesional. Asiana harus tetap rendah hati dan melanjutkan momentum prestasi. Intan bisa menjadikan kesedihan untuk bangkit dan jadi bahan bakar di masa depan. Sumber: Kompas

Ini Rekomendasi BOPI untuk Penyelenggaraan Kompetisi Sepak Bola Liga 1

BOPI melalui Ketua Umum Richard Sambera mengeluarkan surat rekomendasi penyelenggaraan Liga 1 2019 kepada PT LIB. (Adt/NYSN)

Jakarta- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memberikan surat rekomendasi untuk penyelenggaraan Liga 1 2019. Acara penyerahan surat rekomendasi juga dibarengi penyerahan pakta integritas dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, dan perwakilan klub serta suporter kepada BOPI, di Media Center Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), Senayan, Jakarta, Jumat (10/5). Rekomendasi itu diberikan terkait dengan telah selesainya verifikasi yang dilakukan BOPI sejak pengajuan PT LIB pada April 2019. Dalam kesempatan itu, Richard Sambera, Ketua Umum BOPI menyampaikan harapannya terkait penyelenggaraan liga sepak bola kasta tertinggi di Indonesia tersebut. “Pertama, BOPI berharap bahwa operator dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab agar tidak ada kekacauan disekitar pertandingan sehingga setiap pertandingan berjalan dengan aman dan nyaman untuk seluruh keluarga Indonesia,” ujar Richard. Kedua, ungkap Richard, PSSI sebagai lembaga atau federasi yang menaungi persepak bolaan Indonesia harus tegas dan mampu memberikan pengadil (wasit) yang berintegritas. Ia melanjutkan, ketiga, klub-klub berkompetisi dan berbisnis dengan profesional sehingga tidak ada lagi kejadian penunggakan gaji pemain. “Keempat, kepada pemain kedepankan sportif dan memberikan contoh kepada masyarakat dan suporter untuk saling menghormati,” terang pria berusia 47 tahun. Dan, kelima, sebut Richard, para suporter jangan anarkis, rasis, dan tawuran, semua hendaknya duduk damai menikmati dengan aman dan nyaman. “Terakhir, pesan kepada media massa hendaknya dapat terus memberitakan dengan baik agar kompetisi dapat berjalan dengan tajam dalam suasana yang kondusif,” tegas peraih medali perak kejuaraan dunia renang 2000, di Hong Kong. Richard menjelaskan BOPI telah melakukan verifikasi semua klub yang akan berlaga di Liga 1 sesuai kewenangan yang dimiliki institusi yang dipimpinnya tersebut, sehingga hasilnya rekomendasi dapat dikeluarkan. “Saya menyampaikan harapan kepada semua yang terlibat, mari kita sukseskan Liga 1 tahun 2019 ini dan semoga menjadi liga tersukses sepanjang sejarah,” tutur Richard. Sedangkan Dirk Soplanit, Direktur Interim PT LIB, mengatakan dengan keluarnya surat rekomendasi dari BOPI, maka Liga 1 bisa dipastikan segera bergulir pada 15 Mei mendatang, dimana kick off pertama akan mempertemukan PS Sleman dengan Arema FC. “Alasan kedua klub ini sebagai laga pembuka kompetisi karena juara Liga 1 tahun 2018 Persija ada agenda AFC, sementara durasi jadwal tahun ini sangat mepet yaitu berakhir 22 Desember, maka kick off tanggal 15 Mei mempertandingkan Juara Liga 2 dengan Juara Piala Presiden,” jelas Dirk. Sementara itu, terkait PT LIB yang belum menunaikan kewajiban pembayaran kepada sejumlah klub pada musim lalu, Dirk menyebut akan segera diselesaikan sesuai komitmen. “Kalau bicara soal utang piutang. Sebagai sebuah korporasi, karena LIB ini sebuah PT, maka utang piutang itu sesuatu yang biasa dan wajar saja. Namun sampai sejauh mana utang itu dapat diselesaikan dengan baik, dan pada saatnya diselesaikan sesuai dengan komitmen,” tukas Dirk. (Adt)