Andalkan Pemain Muda, Jakarta Elektrik PLN Siap Arungi Musim Baru

Andalkan Pemain Muda, Jakarta Elektrik PLN Siap Arungi Musim Baru

Tim Voli Putri Jakarta Elektrik PLN siap berlaga dalam liga voli nasional PLN Mobile Proliga 2023. Berbekal pemain-pemain muda, tim andalan PT PLN (Persero) ini optimistis bisa merangsek hingga final four bahkan menjadi juara dalam kompetisi tahun ini yang akan berlaga mulai 7 Januari mendatang. Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto saat me-launching susunan tim untuk tahun 2023 berharap, Jakarta Elektrik PLN terus mengukir prestasi pada kejuaraan Proliga 2023. Meskipun diisi pemain-pemain muda, dia berharap tidak menyurutkan semangat Jakarta Elektrik PLN dalam kejuaraan berkancah nasional tersebut. “Target tim muda Jakarta Elektrik PLN pada Proliga 2023, selain mendapatkan pengalaman bertanding di level tertinggi kompetisi nasional, juga kami menyasar prestasi masuk ke dalam final four,” kata Wiluyo. Apalagi Tim Jakarta Elektrik PLN memiliki track record yang patut diacungi jempol. Hingga saat ini hanya tim putri Jakarta Elektrik PLN yang mampu membawa pulang piala tetap Proliga berkat berhasil hat-trick juara Proliga tiga kali berturut-turut. “Dalam sejarah Proliga Tim putri Jakarta Elektrik PLN sangat disegani karena telah juara Proliga sebanyak enam kali dan tiga kali juara berturut-turut atau ulangan hat-trick, ini menjadi rekor juara terbanyak sampai saat ini,” ungkapnya. Wiluyo memaparkan, PLN terus berkomitmen untuk mendukung dan memajukan olahraga voli di Indonesia, hal ini juga sejalan dengan amanat dari Kementerian BUMN yang menunjuk PLN sebagai “Bapak Asuh” Bola Voli Nasional. Karena itu, dengan keikutsertaan Tim Jakarta Elektrik PLN ini diharapkan pembinaan atlet bola voli muda dapat terus eksis dan berkelanjutan. “Sehingga melahirkan atlet-atlet berprestasi yang tidak hanya mengharumkan nama PLN, namun dapat juga mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan–kejuaraan internasional,” katanya. Ketua Jakarta Elektrik PLN, M. Munief Budiman melanjutkan, untuk PLN Mobile Proliga 2023 ini, Jakarta Elektrik PLN merekrut pelatih asing asal Azerbaijan, Riya Rajabov. Kehadiran Riya Rajabov ini diharapkan dapat meracik tim Muda untuk menoreh prestasi di PLN Mobile Proliga 2023. Sementara dalam merekrut pemain, Jakarta Elektrik PLN juga bekerja sama dengan beberapa klub voli amatir dalam menyeleksi talenta-talenta terbaik dari berbagai daerah. Sejak bulan November lalu, Jakarta Elektrik PLN sudah mengumpulkan 14 pemain hasil seleksi dan melakukan pemusatan latihan di GOR Jakarta Elektrik PLN Cigereleng, Bandung, Jawa Barat. Selain terdiri dari 14 pemain lokal, karena wajib mengikutsertakan pemain asing, Jakarta Elektrik PLN tahun ini merekrut 2 pemain asing Katerina Zidkova asal Azerbaijan dan Vielka Peralta asal Republika Dominika. “Harapannya dengan berbekal pemain muda ketika menghadapi jadwal pertandingan yang padat, Jakarta Elektrik PLN dapat mengungguli kemampuan fisik dan stamina lawan,” kata Munief. Pelatih tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN, Riya Rajabov, optimistis dengan komposisi pemain muda Jakarta Elektrik PLN saat ini. Riya Rajabov menyebut para pemain muda tim Jakarta Elektrik PLN memiliki potensi luar biasa. “Target kami masuk final four dan selanjutnya kami menargetkan akan menjadi juara satu. Saya sangat percaya dengan tim saya sebagaimana mereka percaya kepada saya,” ujarnya. Tim ini dijadwalkan menghadapi Jakarta BIN O2C pada kick-off liga pada 7 Januari 2023 mendatang.

Pembinaan Atlet Paralympian Di Daerah Minim, Pelatih : Kami Harus Mulai Dari Nol

Trio pelatih tim voli putri paralympic Indonesia yakni Achmad Suparto, Deddy Whinata, dan Matsuri akan diuji pada Asian Para Games 2018, Oktober. (Kemenpora)

Jakarta- Tiga pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, yakni Achmad Suparto, Deddy Whinata dan Matsuri, dipercaya menjadi pelatih tim voli Paralympic Indonesia. Bagi trio Madura ini tak mudah menjadi pelatih atlet disabilitas. Kesulitan terbesar yang mereka hadapi adalah saat memompa mental dan percaya diri atlet yang sebagian besar memiliki keterbatasan fisik. Deddy mengatakan melatih atlet voli paralympian sangat berbeda dengan dengan atlet voli biasa. Terutama, dalam pergerakan tubuh. Sementara, menurutnya, pergerakan dan teknik dasar dalam permainan voli duduk, sangat berbeda dengan voli biasa. “Kami melatih mereka dari dasar, karena teknik pergerakan tubuh, sangat penting dalam pertandingan. Sementara pembinaan atlet paralympian di daerah sangat minim. Jadi kami harus memulainya dari nol,” ujar Dedy usai laga kontra Kazakhstan, Rabu (9/5), dalam Kejuaraan Dunia ParaVolley Wanita 2018 di Chengdu, China, 7-12 Mei. Deddy menyebut ketika di lapangan, peran pelatih sangat penting untuk menentukan hasil pertandingan. Untuk itu, Deddy bersama pelatih lainnya, selain meracik strategi untuk meraih kemenangan, juga kerap mengontrol kondisi mental pemain. Sebab, masalah mental, ungkap Deddy, merupakan pondasi utama bagi pemain menghasilkan pertandingan yang baik. “Kalau semangat mereka sangat antusias dalam melaksanakan program latihan yang sudah diterapkan pelatih. Hanya saat bertanding, kami seringkali membangun mental mereka dengan semangat bertanding,” cetusnya. “Kadang mereka dilihat orang jadi kecil hati dan berpengaruh terhadap mental mereka di lapangan. Jadi mengontrol mental mereka, saya akui menjadi masalah utama yang harus diperhatikan dengan baik,” urai Deddy. Tampil di event internasional ini dikatakan Deddy sangat penting membangun mental pemain. Ia melanjutkan tiga pertandingan pertama sangat terlihat mental anak asuhnya turun ketika menghadapi tim-tim besar seperti China, Ukraina dan Jepang. “Kami tak mematok target pada kejuaraan ini. Kami ingin menguji mental para pemain menghadapi tim kuat seperti China atau Rusia. Hasilnya jadi bekal kami di Asian Para Games 2018,” timpal Achmad. Sedangkan kiprah trio pelatih tim voli putri Paralympic Indonesia ini diuji pada Asian Para Games pada Oktober mendatang. Dedy dan Achmad yang sudah memiliki lisensi pelatih ParaVolley level I Internasional ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi besar untuk tim Indonesia. “Kami bertiga yakin bisa memberikan yang terbaik untuk tim voli putri paralympic Indonesia di Asian Para Games nanti. Apalagi kami nanti menyandang predikat sebagai tuan rumah,” tutup Dedy. (Adt)

Tim Voli Diharapkan Jangan Cepat Puas pada SEA Games 2017

elang SEA Games 2017, timnas bola voli Indonesia diminta tidak boleh terlalu cepat puas. Sebelumnya tim bola voli putra menempati peringkat keempat pada Kejuaraan Bola Voli Asia (Asian Men’s Championship) 2017 yang berlangsung pada 24 Juli-1 Agustus di GOR Tridharma, Gresik. Bagi Indonesia, berada di peringkat keempat merupakan sejarah baru. Sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia adalah menempati peringkat keenam (1975, 1991, 1999, dan 2009). Sementara itu, tim putri menjadi runner-up pada turnamen Piala VTV 2017, 8-15 Juli lalu. “Hasil yang didapat tim putra maupun putri membuat kami optimistis menuju SEA Games. Tim putra sudah menunjukkan taringnya melalui taktik dan strategi di lapangan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo dalam acara pelepasan tim di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Selasa (15/8/2017), seperti dikutip dari Bolasport.com. “Tim putri memperbaiki hasil 2016. Saat itu, mereka berada di peringkat ketiga. Meski begitu, jangan cepat puas dan bangga. Hasil pada Kejuaraan Asia menjadi modal awal untuk meraih prestasi di Kuala Lumpur,” ucap Imam. Seperti yang dilansir dari kompas (16/08/17) Imam juga mengingatkan tim agar jangan gugup dan tidak percaya diri ketika dalam kondisi tertinggal saat pertandingan. “Kalau tim sedang tertinggal, jangan down. Yang terpenting, jaga mentalitas. Semoga kemampuan individu dan ditunjang dengan kerja sama yang baik akan menghasilkan prestasi yang diharapkan,” ujar Imam. Acara dilanjutkan dengan prosesi pemasangan jaket kontingen dari Imam kepada Agung Seganti (kapten tim putra) dan Wilda Siti Nurfadilah (kapten tim putri). Tim bola voli Indonesia dijadwalkan bertolak ke Kuala Lumpur pada 19 Agustus. Adapun pertandingan akan digelar pada 21-27 Agustus. Timnas putri ditargetkan meraih medali perak Pada SEA Games 2017 di Malaysia. Merah Putih di tempatkan pada Grup A bersama dengan Myanmar dan Thailand. Sementara itu, pesaing paling tangguh bagi Wilda dkk pada penyisihan grup adalah sang langganan medali emas, Thailand. Mereka akan memulai perjalanan dengan menghadapi Thailand pada 23 Agustus. Adapun timnas putra diharapkan meraih medali emas. Mereka masuk ke Grup B bersama Filipina, Timor Leste, dan Vietnam. Pada laga perdana, mereka akan menghadapi Timor Leste pada 21 Agustus mendatang.