PB ISSI Bakal Jaring Atlet Baru Potensial Pada Kejurnas BMX 2022

PB ISSI bakal jaring atlet baru potensial pada Kejurnas BMX 2022

Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) bakal menjadikan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) BMX 2022 yang akan bergulir di Jakarta International BMX, Pulomas, pada 26 Maret sebagai ajang untuk menjaring bibit atlet baru potensial. Sekretaris Jenderal PB ISSI, Parama Nugroho, mengatakan Kejurnas BMX 2022 bakal melombakan sejumlah kategori seperti Elite (putra dan putri), U-23 (putra dan putri), Junior (putra dan putri, Challenge 15-16 (putra dan putri), serta Challenge 13-14 (putra dan putri). “Kejurnas adalah agenda tahunan PB ISSI. Ini adalah salah satu cara untuk mencari bibit baru. Untuk kategori usia 13, 14, 15, dan 16 tahun ini adalah bagian penting menuju Youth Olympic. Tentu untuk mempersiapkannya membutuhkan kompetisi di usia-usia tersebut,” kata Parama Nugroho kepada ANTARA, Sabtu. “Tujuannya, agar terus berkesinambungan dan tidak ada gap antar atlet. Artinya regenerasi jangan sampai terputus. Kami terus upayakan kompetisi terus berjalan agar ada bibit pelapis dari atlet senior,” Parama Nugroho menambahkan. Menurut Parama, BMX menjadi disiplin paling penting dalam pembinaan olahraga balap sepeda. Banyak atlet pelatnas dari berbagai disiplin lainnya yang memulai perjalanan karier dari BMX. PB ISSI menargetkan 150 peserta dari semua provinsi di Tanah Air ikut berkompetisi. Pendaftaran masih dibuka dan akan berakhir pada 20 Maret. “Kami berharap semua provinsi dapat mengirimkan atlet karena BMX ini adalah disiplin yang bisa dikatakan sebagai awal dari pembinaan balap sepeda. Atlet yang tergabung di tim nasional, rata-rata berawal dari BMX,” kata Parama. PB ISSI terus melakukan persiapan jelang berlangsungnya Kejurnas BMX 2022. “Persiapan cukup lancar dan saat ini kami tengah inspeksi lapangan untuk melihat lintasan apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak. Kemudian juga persiapan kami terkait perizinan dan lainnya seperti perangkat perlombaan,” pungkas Parama.

Tim BMX Junior Indonesia Mampu Menembus Semifinal Kejuaraan Dunia

Timnas BMX junior buat sejarah dengan tembus semifinal Kejuaraan Dunia

Dua dari empat atlet tim nasional BMX junior Indonesia mencetak sejarah dengan menembus babak semifinal dalam 2021 BMX World Championships, Belanda pada 21-22 Agustus lalu. Kedua atlet tersebut adalah Jasmine Azzahra dan Amelia Nur Sifa. Namun, baik Jasmine Azzahra maupun Amelia Nur Sifa belum mampu bersaing di babak final setelah keduanya gagal menempati posisi pertama saat semifinal. Dalam laga semifinal yang berlangsung Minggu (22/8), Jasmine menempati posisi keenam dari delapan peserta yang tergabung dalam Heat 1. Lalu, Amelia finis di urutan kedelapan Heat 2, demikian catatan resmi Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Hasil tersebut menjadi catatan sejarah bagi Indonesia sebagai satu-satunya negara Asia yang meloloskan atlet junior putri ke semifinal Kejuaraan Dunia. Sementara itu, dua atlet putra timnas BMX junior, yakni Aditya Putu dan Alfauzan kandas sejak babak penyisihan. Adapun gelar juara kelas men dan women junior masing-masing direbut oleh pebalap Prancis Louison Rousseau dan Mariane Beltrado. Di kelas elite, podium utama Kejuaraan Dunia di Papendal diraih oleh pebalap Inggris Raya Bethany Shriever dan pebalap tuan rumah Niek Kimmann yang sebelumnya memenangi medali emas di Olimpiade Tokyo. Selain berlatih di Belanda, para atlet Indonesia juga diagendakan mengikuti berbagai kejuaraan BMX di Eropa, mulai dari kejuaraan level C1 Series, European Series, hingga World Cup dan World Championships. Usai Kejuaraan Dunia, timnas BMX junior tidak akan langsung pulang ke Tanah Air. Mereka akan bermukim selama tiga tahun di Belanda untuk melanjutkan program pelatihan (staycamp) demi mengumpulkan poin supaya lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Belanda dipilih sebagai tempat pelatihan karena merupakan salah satu negara terbaik di dunia untuk balap sepeda. Pada Olimpiade Tokyo 2020, Negeri Kincir Angin itu meraih medali perunggu di kategori BMX putri dan medali emas BMX putra hanya dengan berlatih di sirkuit supercross mereka di Papendal.

Amelia Nur Sifa Ikuti UCI Championship, Sudah Jalani Training di Belanda

Amelia Nur Sifa Ikuti UCI Championship, Sudah Jalani Training di Belanda

Pembalap sepeda BMX putri Jateng, Amelia Nur Sifa optimistis tampil di UCI 2021 BMX World Championship di Sirkuit BMX Arnhem Papendallaan, Amsterdam, Belanda, Minggu (22/8). Sifa akan turun di kelas Women’s Junior U-18. Sifa bersama tiga atlet Indonesia lainnya yakni Jasmine Azzahra Setyobudi, Soekarno Aditya Fajar Putu, dan Muhammad Alfauzan. Pembalap asal Temanggung itu saat ini berada di peringkat 18 dunia kategori yunior. Wakil Ketua II Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jateng Suma Novendi mengatakan, Sifa menjalani program stay training camp UCI di Belanda sejak 10 Agustus lalu. “Sebuah kebanggan bagi Jateng, atlet BMX mewakili Indonesia turun di kejuaraan dunia,” tutur Suma saat dihubungi, Jumat (20/8). “Bagi Jateng, ini sebuah kesempatan emas. Sifa bisa semakin matang baik teknik maupun mental. Dia bisa belajar banyak di Belanda nanti. Lawan mereka pembalap yunior kelas dunia. Jadi ini kesempatan bagus untuk mendapatkan pengalaman. Jangan bicara target dulu, terpenting mampu tampil semaksimal mungkin,” tutur pengusaha asal Cepu, Blora itu. Tampilnya Sifa, kata dia, menjadi motivasi bagi atlet BMX lain di Jateng. Dengan latihan rutin dan kerja keras, prestasi akan bisa teraih. Suma menilai, Sifa punya potensi yang besar ke depannya. Harapan jauh yakni bisa tampil di Olimpiade Paris 2024. Karena itu, pihaknya akan mendorong dan menjaga Sifa semaksimal mungkin. “Belanda merupakan tempat latihan rider BMX kelas dunia dengan fasilitas latihan kelas internasional. Negara itu punya atlet putri Merel Smulders peraih perunggu olimpiade dan Niek Kimmann peraih emas. Sifa juga menjadi harapan kami di berbagai ajang. Semoga saja PON XXI 2024 nanti, balap sepeda diperlombakan,” ujar Suma. Sumber: Suara Merdeka

Empat Atlet Junior Indonesia Latihan di Belanda, Bidik Olimpiade Paris

Empat Atlet Junior Indonesia Latihan di Belanda, Bidik Olimpiade Paris

Sebanyak empat atlet sepeda BMX junior Indonesia akan mengikuti BMX World Championship U-18 di Papendal, Belanda 17-22 Agustus 2021. Kemudian, setelah tampil di BMX World Championships U-18, empat atlet junior tersebut akan melanjutkan program pelatihan (staycamp) selama tiga tahun di Belanda demi mengumpulkan poin dan mempersiapkan Olimpiade Paris 2024. Empat atlet Indonesia tersebut adalah Aditya, Alfauzan, Jasmine Azzahra, dan Amellya Nur Sifa. Rencananya, para atlet junior ini akan berangkat ke Belanda pada Senin (16/8/2021) pagi dengan didampingi dua pelatih, Toni Syarifudin dan Ari Kristanto. “Target mereka di BMX World Championship U-18 adalah untuk memperbaiki peringkat dunia secara individu dan negara,” ujar Sekjen PB ISSI, Parama Nugroho. “Setelah hampir 1,5 tahun tidak mengikuti kompetisi, peringkat para atlet pun ikut terdampak. Selain itu, juga untuk menambah jam terbang perlombaan para atlet junior yang untuk pertama kali menjajal Sirkuit BMX Supercross di Belanda,” tuturnya. Melalui program ini, diharapkan para atlet mampu meningkatkan performa dan skill mereka dalam bersepeda BMX. Keempat atlet juga akan mendapatkan pengalaman latihan yang berbeda dan didukung oleh beragam fasilitas olahraga standar internasional. Kompetisi yang diagendakan untuk diikuti keempat atlet tersebut adalah World Cup, European Series, dan C1 Series. “Selama di Belanda para atlet juga diharapkan bisa menaikkan performasnce dan skill mereka dengan sistem kepelatihan modern di sana,” kata Parama menambahkan. “Sebab, target utama dari staycamp itu adalah supaya atlet BMX junior Indonesia bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024,” tuturnya. Sebagai informasi, saat ini Belanda menjadi negara terbaik di dunia untuk balap sepeda. Di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, misalnya, Belanda berhasil meraih medali perunggu BMX putri dan medali emas BMX putra. Jelang keberangkatan, para atlet dan pelatih terlebih dahulu diterima Ketua Harian PB ISSI, Wahyu Hadiningrat. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet atas semangat dan dedikasinya dalam mengikuti setiap program pelatihan,” ujar Wahyu. “Saya menitipkan pesan supaya atlet selalu semangat dalam menjalankan seluruh proses latihan sehingga dapat memberikan performa terbaiknya di setiap kompetisi yang diikuti. Di situasi pandemi Covid-19, para atlet juga harus selalu menjaga kesehatan dan selalu waspada akan penyebaran virus Covid-19 di mana pun berada,” ia memungkasi. Sumber: Skor.ID

Resmi Dilantik, Pengurus ISSI Banten Targetkan Cetak Atlet Handal

Resmi Dilantik, Pengurus ISSI Banten Targetkan Cetak Atlet Handal

Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Banten secara resmi telah mengukuhkan pengurusnya, Kamis, 7 Januari 2021 malam, di Hotel Horison Ultima Ratu. Andiara Aprilia Hikmat dipercaya menjadi pemimpinnya. Acara pelantikan dilakukan langsung Ketua Umum ISSI, Raja Sapta Oktohari, bersama Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumy. Selain keduanya, beberapa nama pesohor yang dipercaya untuk menjadi pemimpin ISSI Kabupaten/Kota turut hadir dalam acara. Salah satunya Osep Mulyawan Karis. Ia dipercaya untuk membesarkan ISSI di Kabupaten Lebak. “Alhamdulillah lagi-lagi saya diberikan amanah untuk memimpin sebuah organisasi. Semoga amanah dan dapat membawa pengaruh besar,” kata Osep, Jumat, 8 Januari 2021, dilansir dari BantenHits. Tak hanya itu, Osep yang memiliki segudang prestasi dalam dunia olahraga ini juga ternyata masuk dalam kepengurusan ISSI Banten sebagai Wakil Ketua Umum. “Tekadnya hanya satu membesarkan ISSI di Banten umumnya, Lebak khususnya. Mencetak atlet-atlet bersepeda yang handal,” tandasnya. “Semoga kehadiran ISSI dapat mendongkrak prestasi berolahraga khususnya olahraga sepeda di tanah jawara,” imbuhnya. Sementara Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumy, mengucapkan selamat atas pelantikan pengurus ISSI Banten. Ia berharap ISSI dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menguatkan prestasi olahraga bersepeda di Provinsi Banten. “Kami Pemprov Banten pada saat ini sedang membangun fasilitas kawasan olah raga (Sport Center), tahap pertama ini pembangunan stadion, mungkin kedepan saya akan mengusulkan khusus untuk balap sepeda,” pungkasnya.

Mahasiswi Universitas Semarang Jadi Wanita Ketiga Peraih Emas Asian Games 2018 Kontingen Indonesia

Atlet Balap Sepeda Indonesia, Tiara Andini Prastika tampil di Final Run Women Elite Downhill, pada Asian Games 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8). Tiara meraih emas pada nomor tersebut (Dok. CDM Asian Games 2018)

Jakarta- Tiara Andini Prastika adalah salah satu atlet putri dari cabang olahraga balap sepeda, yang menyumbangkan emas ketiga bagi Indonesia paska tampil di Final Run Women Elite Downhill di Asian Games 2018. Ia menduduki peringkat pertama dengan catatan waktu 2:33.056, mengalahkan atlet Thailand Vipavee Deekaballes di posisi kedua dengan waktu 2:42.654. Gadis kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 22 Maret 1996 ini, berada di peringkat 16 Union Cycliste Internationale (UCI), atau lazim dikenal sebagai ranking dunia cabang balap sepeda. Atlet berusia 22 tahun itu pernah menjadi unggulan pertama pada Kejuaraan Asia MTB 2018 di Cebu, Filipina, 4-6 Mei lalu. Sumbangan emas Tiara menjadi yang ketiga bagi Indonesia. Medali emas pertama didapat oleh Defia Rosmaniar, atlet taekwondo putri asal Bogor ini, berhasil mengalahkan Marjan Salahshouri (Iran). Defia yang turun di final nomor tunggal putri poomsae, ungul dengan poin 8,690. Kemudian, Emas kedua dipersembahkan oleh atlet putri wushu, Lindswell Kwok. Lindswell meraup poin 9,75 dan mengalahkan Hongkong dan Filipina yang masing-masing dapat poin 9,71 dan 9,68. Dilansir www.cyclingarchives.com, pada 2017, Tiara juga berhasil merebut posisi pertama di kejuaraan Sleman Downhill, Lubuklinggau Downhill dan Ternadi Downhill. Tiara sudah pernah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia, salah satunya saat menjadi juara Pertama, Putri – Kejurnas PB ISSI, Sentul, Jawa Barat pada 2012. Pada 2013, Mahasiswi Universitas Semarang ini dua kali mendapatkan juara pertama, yaitu pada turnamen Porprov Jawa Tengah Banyumas 2013, Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah. Lalu gelar kampiun berikutnya, ia sabet di event Kejurnas PB ISSI, Sentul, Jawa Barat, pada 2013. Pada 20 Agustus 2018, Tiara, menambah total medali emas Asian Games 2018 yang diraih oleh Indonesia. Dia merupakan peraih medali emas ketiga, usai memenangkan nomor downhill putri, dengan mencatatkan waktu 2 menit 33, 056 detik. (Ham)

Balap Sepeda Nomor Downhill Kawinkan Medali Emas, Indonesia Sementara Naik Ke Peringkat Tiga

Atlet balap sepeda gunung, Khoiful Mukhib dan Tiara Andini Prastika, mengawinkan medali emas putra dan putri Asian Games 2018, usai menjadi yang tercepat masing-masing di nomor Downhill. (bisnis.com)

Jakarta- Setelah Taekwondo dan Wushu, kini giliran Balap Sepeda Indonesia berkibar. Kali ini, pasukan Raja Sapta Oktohari meraup dua medali emas pada hari pertama perlombaan balap sepeda Asian Games 2018. Torehan dua emas, dari target empat emas Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), masih dalam jangkauan. Kontingen Indonesia di Asian Games 2018 memperoleh medali emasnya yang ketiga, dari pembalap sepeda gunung putri, Tiara Andini Prastika, di Subang, Jawa Barat, Senin (20/8). Tiara tampil di Final Run Women Elite Downhill, dengan raihan waktu 2 menit 33,056 detik. Ia menang 9,598 detik atas pembalap Thailand, Vipavee Deekaballes. Pembalap putri Indonesia lainnya, Nining Porwaningsih, merebut perunggu. Munculnya Tiara sebagai peraih medali emas Asian Games 2018 bukanlah kejutan. Pasalnya, atlet berusia 22 tahun itu menempati posisi ke-16 dunia saat ini. Di Kejuaraan Asia tahun ini, dia juga mampu menempati posisi ketiga. Sementara pada Kejuaraan Dunia tahun lalu, dara kelahiran Semarang 2 Maret 1996 ini, finis di posisi ke-14. Sebelum Tiara, atlet wushu Lindswell Kwok merebut emas kedua Indonesia di Asian Games 2018 pada Senin ini. Sehari sebelumnya, Defie Rosmaniar mempersembahkan emas perdana dari taekwondo. Sukses Tiara, diikuti Khoiful Mukhib, yang turun di nomor downhill putra. Atlet asal DIY ini mengawinkan medali emas putra dan putri dengan mencatat waktu 2 menit 16.687 detik. Pria kelahiran 15 Desember 1990 ini, mengalahkan Ciang Shengsan asal Taiwan yang 1.497 detik lebih lambat dan meraih perak. Medali perunggu diraih oleh Suebsakun Sukchanya, dari Thailand dengan 1.762 detik lebih lambat dari peraih emas. Dengan dua medali emas dari nomor downhill tersebut, Kontingen Indonesia menyodok ke peringkat ketiga klasemen perolehan medali sementara dengan mengoleksi empat emas, satu perak, dan satu perunggu. (Ham)

Rajai Nomor Men Junior BMX Park, Ahmad Farhan Ingin Jadi Atlet Nasional Go Internasional

Kejuaraan Nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018’, diikuti 50 peserta dari Tanah Air, dan dihelat di BSD Extreme Park, Tangerang, Banten, 27-28 Juli. (Rizal/NYSN)

Tangerang- Ahmad Farhan asal Serang, Banten, sukses merajai nomor Men Junior BMX Park pada kejuaraan nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018′, di BSD Extreme Park, Cisauk, Tangerang, Sabtu (28/7). Di partai pamungkas, siswa SMAN 5 Serang, Banten itu meraih medali emas usai membukukan skor 303,3. Ia menyingkirkan pesaing terberatnya Muhammad Ridwan (Kuningan, Jawa Barat) yang harus puas meraih perak usai mencetak skor 293,7. Dan, medali perunggu menjadi milik Muhammad Azril (Kabupaten Bandung, Jawa Barat) dengan skor 253. “Alhamdulillah bisa menang. Tidak sia-sia latihanya selama ini. Apalagi dipertandingan hari ini lawan cukup berat, terutama Ridwan, karena dia punya skill sangat baik dan trik-triknya juga bagus. Ini pertama kali juga buat saya ikut kejuaraan nasional seperti ini,” ujar pemuda kelahiran Serang, Banten, 1 November 2001 itu. Demi meraih prestasi yang lebih tinggi, Farhan menegaskan akan terus berlatih secara intensif. Tak hanya itu, ia berharap dimasa depan bisa rutin berlaga di kompetisi tingkat internasional. “Pasti latihan lebih keras agar terus mendapat medali. Semoga menjadi atlet nasional, dan berlaga di kompetisi bukan saja nasional tapi internasional. Karena pingin banget mengharumkan Indonesia dari olahraga BMX ini,” tukas Farhan. (Adt) Hasil BMX Freestyle National Championship 2018  Under 16 (U-16): 1. Aditya Pratama, Bekasi, Jawa Barat (338,9) 2. Daffa Atha, Medan, Sumatera Utara (235,06) 3. Ikdan Anugrah, Serang, Banten (223,8) Men Junior BMX Flatland : 1. Teja Ardika Winata, Medan, Sumatera Utara (333,7) 2. Anto Ingdrianto, Kuningan, Jawa Barat (315,8) 3. Adrian Dwi Pradipta, Depok, Jawa Barat (312,08) Men Elite BMX Flatland : 1. Januar Susanto, Jakarta (350,8) 2. Heru Awari, Banten (341,7) 3. Sopian, Bekasi (340,1)

SH+ Jadi Pilihan Aksesoris Atlet Sepeda, Mahal Tapi Nyaman

Helm SH+ Shalimar 2017 yang menjadi salah satu prototype perlengkapan bagi Timnas sepeda Indonesia di Asian Games 2018. (ciclimattio.it)

Jakarta- Aktifitas bersepeda tak lengkap tanpa aksesoris pendukung. Apalagi bersepeda salah satu olahraga yang memiliki risiko besar terjadinya cedera. Berbagai pilihan produk aksesoris beredar di pasaran, mulai dari yang berharga murah hingga yang mahal. Namun, pilihan ada pada Anda? Brand SH+ adalah salah satu yang bisa menjadi rekomendasi bagi para pecinta sepeda dalam memilih aksesoris. Terpilih sebagai pemenang ‘Special Mention’ dalam Cyclist’s Choice Award Togoparts 2016, membuat SH+ selalu melakukan inovasi tanpa henti menghasilkan produk olahraga berkualitas dan memiliki kinerja terbaik hingga kini. Salah satunya model helm sepeda yang mendapat perhatian khusus dari para pecinta sepeda. Selain kenyamanan, performa dan design yang ditampilkan, disisi lain yakni memiliki berat hanya 230 gram. Helm ini bahkan lebih ringan dibandingkan dengan model helm lain yang jauh lebih mahal dan lebih terkenal. Produk shalimar sebagai model utama line helm SH+ menarik perhatian berkat kemantapan performa dan perlindungannya. Berbekal material EPS serta cover shell polikarbonat sebagai material helm, mampu melindungi pemakai kala benturan. Selain itu, adapula Gogle atau kacamata. Soal harga, tidak kurang dari Rp 1,5 juta per unit. Alasan itu membuat Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) bersedia disponsori oleh perusahaan asal Italia untuk equipment balapan pada ajang Asian Games 2018, Agustus-September mendatang, yaitu berupa helm, kacamata dan sepatu. Sebelumnya, pada SEA Games 2017, Timnas balap sepeda Indonesia sudah menggunakan produk SH+. Hasilnya, berkat performa mereka dan aksesoris pendukung tersebut, Indonesia mampu mengantongi 11 medali emas. “Design helm khusus dimodifikasi sesuai dengan ukuran kepala pebalap Indonesia. Juga warnanya, dibuat sedemikan rupa menyerupai bendera Merah Putih. Helm dan kacamata ini khusus dibuat untuk Timnas balap sepeda disiplin track dan road race, buatan handmade di Italia,” ujar Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum PB ISSI. Ia melanjutkan kekuatan helm telah teruji pada saat balapan Tour d’Indonesia 2018. Saat insiden pebalap Bernard van Aert. Ben saat itu sempat terjatuh ke dalam sebuat lubang saat menggowes pada kecepatan 70 km/jam. Beruntung, Ben memakai Helm produk SH +. Meski helmnya mengalami retak, namun kepala Ben tak terluka sedikit pun. “Sangat membantu aerodinamik para pebalap Indonesia diberbagai event balapan. Terlebih, helm ini juga memiliki kekuatan yang bagus, karena sudah diuji dengan berat pukulan tertentu,” sambung pria yang akrab disapa Okto. Helm ini juga memiliki bentuk ekor yang didesain unik dan aerodinamis, tanpa meninggalkan faktor kenyamanan bagi pecinta sepeda. Elga Kharisma Novanda, pebalap BMX yang saat ini menekuni disiplin track itu mengaku helm produksi SH+ tersebut sesuai dengan karakter pebalap. “Ukurannya pas. Saya sudah mencoba saat kejuaraan di India beberapa waktu lalu. Tidak ada kendala termasuk aerodimanisnya,” tegas Elga. (Adt)

Velodrome Kelar April untuk Asian Games 2018, Pelatih : Soal Adaptasi Nggak Masalah

Kemampuan atlet balap sepeda selama Pelatnas Asian Games 2018 mengalami peningkatan. (toptier.id)

Jakarta- Velodrome yang terletak di Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, dijadwalkan rampung pada April 2018. Venue ini menjadi salah satu arena yang akan digunakan pada pesta akbar olahraga se-Asia, khususnya cabang balap sepeda. Dengan hanya tersisa waktu tiga bulan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018, Agustus-September mendatang, soal adaptasi venue pertandingan cabang balap sepeda tidak menjadi persoalan serius. Hal itu dikatakan Dadang Haries Purnomo, Kepala Pelatih Pelatnas Balap Sepeda Indonesia. “Venue itu selesai memang masih ada waktu tiga sampai empat bulan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Bagi kami untuk adaptasi terhadap arena pertandingan sepertinya tidak ada masalah. Ya, InsyaAllah dengan waktu yang ada bisa kita manfaatkan dengan baik,” ujar Dadang, beberapa waktu lalu. Ia juga mengungkapkan bila kemampuan anak didiknya selama menjalani Pelatnas terus mengalami peningkatan. “Sampai saat ini kalau melihat hasil mereka latihan sangat bagus, terutama nomor track dan double track itu lonjakannya cukup signifikan. Lalu di nomor downhill juga sama,” sambungnya. “Yang roadrace meski tidak bisa menyeluruh, tapi ada satu atau dua pebalap yang kapasitasnya di level world class,” tambahnya. Intinya, sebut Dadang, hampir semua disiplin kemampuan yang dimiliki atlet sangat merata. “Sejauh ini tidak ada laporan kemampuan mereka menurun, malah peningkatannya jauh lebih bagus,” tukas Dadang. (Adt)

‘Pede’ Sapu Bersih Empat Emas AG 2018, Okto : Satu Emas Ya Rp 1 Miliar

Ketum PB ISSI Raja Sapta Oktohari yakin Indonesia menyapu bersih empat medali emas balap sepeda di Asian Games 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Cabang Olahraga (Cabor) Balap Sepeda Asian Games 2018 mempertandingkan empat disiplin, yakni track, road race, mountain bike (MTB)-downhill (DH), dan BMX. Saat ini pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Balap Sepeda terus berjalan ditempat berbeda, yaitu Yogyakarta dan Solo (Jawa Tengah). Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), mengatakan cabor balap sepeda harus bisa menyapu bersih medali emas dari semua nomor disiplin. Hal itu berbeda dengan permintaan pemerintah yang hanya menargetkan satu emas dari cabang balap sepeda Asian Games 2018. “Kalau saya ditanya, sebagai ketua umum, targetnya ya empat emas. Karena ada empat nomor disiplin, jadi semuanya harus emas,” ujar Okto saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (16/3). Dengan target empat emas, menurut Okto, para atlet yang dipersiapkan ke pesta olahraga terbesar empat tahunan di Asia itu makin terpacu untuk hasil terbaik. Okto menyebut bakal menyiapkan bonus khusus bagi para atlet bila mereka bisa meraih medali emas. “Untuk medali emas akan kami kasih Rp 1 miliar. Jumlah itu bakal dibagi antara atlet dan pelatih. Untuk perak Rp 250 juta, sedangkan perunggu Rp 100 juta,” urai Okto. (Adt)

Siapkan Motif Helm Khusus, Perusahaan Italia Sponsori Timnas Balap Sepeda AG 2018

Peralatan sepeda asal Italia, SH+, dukung Timnas Balap Sepeda di Asian Gmes 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Salah satu perusahaan peralatan sepeda asal Italia, SH+, memberikan dukungan penuh pada tim nasional (Timnas) balap sepeda Indonesia Asian Games (AG)2018. Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), mengatakan pihaknya bangga atas dukungan SH+. Dukungan ini jadi yang pertama bagi timnas balap sepeda AG 2018. “Komitmen SH+ bentuk support untuk PB ISSI. Kami memakai helm dan kacamata (produksi SH+) sejak SEA Games 2017. Setelah itu kami maksimalkan dan akhirnya mereka memberi dukungan penuh untuk AG 2018,” ujar Okto di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (16/3). Ia menyebut dukungan dari SH+ tersebut membuat langkah timnas guna mendapatkan dukungan dari sponsor lain bakal terbuka. Sebab, tambah Okto, pihak SH+ juga akan membantu mencarikan sponsor. “Mereka tak hanya mendukung tim utama, tapi juga tim pelapis. Bahkan SH+ akan mengganti semua produk yang rusak dengan yang baru. Yang jelas kualitas produk sudah teruji,” paparnya. Dukungan makin istimewa, karena SH+ menyiapkan desain dan warna khusus helm untuk pebalap Indonesia. Hal itu dikatakan Gianluca Poli, CEO SH+. “Khusus untuk Indonesia, kami sudah menyiapkan helm khusus yang nantinya digunakan di AG 2018,” terangnya. “Corak utamanya adalah Merah Putih. Tak hanya untuk road, kami juga menyediakan untuk helm track,” tambah Poli. Kerjasama dengan PB ISSI, ungkap Poli, akan berkelanjutan. “Usai AG 2018, kejuaraan balap sepeda Tour de Indonesia 2018 juga disupport oleh SH+,” cetus pria asal Italia. (Adt)