Dominan Menekan Lawan, Timnas Indonesia U-23 Kalah Dari Bahrain U-23 Gara-gara Winger Persib Bandung ?

Jakarta- Timnas U-23 takluk 0-1 dari Bahrain U-23 dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/4). Gol yang bersarang ke gawang Timnas dilesakkan oleh Mohammed Marhoon pada menit ke-4.

Pasukan Luis Milla gagal menyarangkan gol balasan, kendati dominan dalam menguasai bola (64%) maupun soal tekanan ke pertahanan musuh. Menurut statistik Labbola, Tim Garuda Muda sepanjang laga mampu melepaskan 18 tembakan.

Indonesia bahkan unggul penguasaan bola sepanjang pertandingan sebesar 56%. Selain penguasaan bola, Indonesia memiliki catatan positif soal akurasi umpan. Presentase sebesar 81% untuk akurasi umpan dimiliki oleh Indonesia.

Jumlah itu membuktikan serangan deras mampu dilakukan Febri Hariyadi cs ke pertahanan musuh, dibanding 13 percobaan yang dilesakkan kubu Bahrain. Sebanyak 18 upaya yang dilepaskan tim merah putih terdiri atas 8 tembakan akurat, 6 percobaan melenceng, dan sisanya berhasil diblok.

Jumlah total 18 shots itu terbagi menjadi milik 8 pemain. Osvaldo Haay yang kerap menusuk dari lini kedua di sisi kiri pertahanan Bahrain, merupakan penembak paling banyak dengan angka 4 percobaan.

Hal menarik yang patut menjadi bahan introspeksi adalah minimnya sokongan para penyerang terhadap penciptaan peluang tim. Lerby Eliandry dan pemain pengganti, Ilija Spasojevic, kesulitan mendapatkan ruang, akibat barikade rapat pertahanan musuh.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi hasil pertandingan. Namun, keputusan pemain dalam mengambil tindakan –menggiring, mengumpan, atau menendang– di menjadi yang paling krusial. Dan itu terbukti pada laga semalam.

Mari sepakati bersama, pada pertandingan ini Febri bermain luar biasa. Kelincahan dan dribel-dribel ciamiknya membelalakkan mata pencinta sepak bola nasional. Bola yang menggelinding kencang dan diprediksi tidak mungkin diambil nyatanya masih bisa dia kejar.

Intinya, pemain Persib Bandung itu mempertontonkan aksi-aski yang luar biasa bagusnya. Namun, sekali lagi, tidak ada gol yang dicetak berarti ada masalah yang terjadi. Dan itu berkenaan dengan pengambilan keputusan yang salah. Febri beberapa kali melakukannya.

Setelah berhasil mengelabui lawan-lawannya, Febri mendapatkan ruang yang cukup terbuka. Alhasil, dia punya banyak opsi yang bisa diambil –menggiring bola lebih ke dalam, memberikan umpan silang, atau menendang bola. Nah, di sinilah letak masalahnya. Febri kerap mengambil keputusan yang salah.

Ketika harus menyodorkan umpan silang membuat peluang untuk mencetak gol lebih besar, Febri malah menembak bola atau sebaliknya. Namun, kesalahan itu tidak sepenuhnya milik Febri. Pemain-pemain lain macam Osvaldo, Muhammad Hargianto, dan Lerby pun berkali-kali selalu memilih opsi yang tidak tepat.

“Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan ya tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa,” kata Luis Milla dalam jumpa pers seusai laga.

“Intinya, saya harap pengambilan keputusan seperti itu bisa diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya,” ujar pelatih berpaspor Spanyol itu.

Kekalahan dari Bahrain U-23 membuat Timnas Indonesia U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Pada laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. akan menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4). (Dre/Ham)

Kontribusi Pemain Timnas U-23 vs Bahrain U-23 :
Osvaldo Haay: 4
M. Hargianto: 3
Febri Hariyadi: 3
Septian David Maulana: 2 percobaan
Hansamu Yama Pranata: 2
Evan Dimas: 2
Rezaldi Hehanussa: 1
Zulfiandi: 1

Leave a Comment