Tak Pernah Menang dan Cetak Gol di Anniversary Cup 2018, Timnas U-23 Buka Loker Untuk Striker

Septian David Maulana (29) yang menjadi eksekutor penalti, gagal memanfaatkan kesempatan mencetak gol kala menjamu Timnas Uzbekistan U-23, pada Kamis (3/5). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 finis diperingkat 3 di ajang PSSI Anniversary Cup 2018 dengan koleksi dua poin, hasil dua kali imbang dan satu kali kalah. Lawan Uzbekistan pada laga terakhir di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (3/5), skuat Garuda kembali imbang tanpa gol. Pertandingan antara Indonesia dan Uzbekistan berlangsung dengan tensi tinggi. Terutama para pemain Indonesia yang banyak mengedepankan emosi bermain kasar dibandingkan teknik tinggi. Indonesia sempat punya peluang untuk unggul pada menit ke-37. Wasit memberi hadiah penalti setelah pemain Uzbekistan handsball di kotak terlarang sendiri. Tapi, Septian David Maulana yang menjadi eksekutor penalti, gagal memanfaatkan kesempatan itu untuk mencetak gol. Hal ini menjadi catatan khusus bagi arsitek Timnas U-23, Luis Milla. Dari tiga striker murni yang mengisi pos lini depan, yakni Ilham Udin Armaiyn, Lerby Eliandry, dan Ilija Spasojevic, tak seorang pun mencetak skor. Milla pun dikabarkan kembali mencari kandidat striker menuju Asian Games 2018. Timnas U-23 mengakhiri test event Asian Games 2018 ini tanpa satu kali pun meraih kemenangan dan tak mencetak satu gol pun, paska dilaga pertama kalah 0-1 dari Bahrain dan bermain imbang tanpa gol dengan Korea Utara di laga kedua. Timnas U-23 Korea Utara menjadi juru kunci karena memiliki nilai sama dengan Tim Merah-Putih, tapi kalah selisih gol. Timnas U-23 Bahrain menjuarai PSSI Anniversary Cup 2018 usai mencetak nilai 7 dari 3 laga. Dalam laga terakhirnya, Kamis (3/5), Bahrain menggasak Timnas U-23 Korea Utara 4-1. (Pras) Susunan pemain Timnas Indonesia (4-2-3-1): Andritany Ardhiyasa (kiper); Putu Gede Juni Antara, Bagas Adi Nugroho, Hansamu Yama Pranata, Ricky Fajrin (belakang); Zulfiandi, Muhammad Hargianto, Febri Hariyadi, Osvaldo Ardiles Haay, Septian David Maulana (tengah); Lerby Eliandry (depan) Pelatih: Luis Milla Timnas Uzbekistan (4-4-2): Umidjon Ergashev (kiper); Khojiakbar Alijonov, Sharof Mukhitdinov, Doniyorjon Narzullaev, Ilkhomjon Alijanov, (belakang); Husniddin Gofurov, Nurillo Tukhtasinov, Islom Kenjabaev, Sukhrob Nurulloev (tengah): Azizbek Amonov, Andrey Sidorov (depan) Pelatih: Ravshan Xaydarov

Dominan Menekan Lawan, Timnas Indonesia U-23 Kalah Dari Bahrain U-23 Gara-gara Winger Persib Bandung ?

Winger Timnas U-23, Septian David Maulana (29) gagal memberi kontribusi usai dikalahkan 0-1 oleh Bahrain U-23, dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, pada Jumat (27/4). (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 takluk 0-1 dari Bahrain U-23 dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/4). Gol yang bersarang ke gawang Timnas dilesakkan oleh Mohammed Marhoon pada menit ke-4. Pasukan Luis Milla gagal menyarangkan gol balasan, kendati dominan dalam menguasai bola (64%) maupun soal tekanan ke pertahanan musuh. Menurut statistik Labbola, Tim Garuda Muda sepanjang laga mampu melepaskan 18 tembakan. Indonesia bahkan unggul penguasaan bola sepanjang pertandingan sebesar 56%. Selain penguasaan bola, Indonesia memiliki catatan positif soal akurasi umpan. Presentase sebesar 81% untuk akurasi umpan dimiliki oleh Indonesia. Jumlah itu membuktikan serangan deras mampu dilakukan Febri Hariyadi cs ke pertahanan musuh, dibanding 13 percobaan yang dilesakkan kubu Bahrain. Sebanyak 18 upaya yang dilepaskan tim merah putih terdiri atas 8 tembakan akurat, 6 percobaan melenceng, dan sisanya berhasil diblok. Jumlah total 18 shots itu terbagi menjadi milik 8 pemain. Osvaldo Haay yang kerap menusuk dari lini kedua di sisi kiri pertahanan Bahrain, merupakan penembak paling banyak dengan angka 4 percobaan. Hal menarik yang patut menjadi bahan introspeksi adalah minimnya sokongan para penyerang terhadap penciptaan peluang tim. Lerby Eliandry dan pemain pengganti, Ilija Spasojevic, kesulitan mendapatkan ruang, akibat barikade rapat pertahanan musuh. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi hasil pertandingan. Namun, keputusan pemain dalam mengambil tindakan –menggiring, mengumpan, atau menendang– di menjadi yang paling krusial. Dan itu terbukti pada laga semalam. Mari sepakati bersama, pada pertandingan ini Febri bermain luar biasa. Kelincahan dan dribel-dribel ciamiknya membelalakkan mata pencinta sepak bola nasional. Bola yang menggelinding kencang dan diprediksi tidak mungkin diambil nyatanya masih bisa dia kejar. Intinya, pemain Persib Bandung itu mempertontonkan aksi-aski yang luar biasa bagusnya. Namun, sekali lagi, tidak ada gol yang dicetak berarti ada masalah yang terjadi. Dan itu berkenaan dengan pengambilan keputusan yang salah. Febri beberapa kali melakukannya. Setelah berhasil mengelabui lawan-lawannya, Febri mendapatkan ruang yang cukup terbuka. Alhasil, dia punya banyak opsi yang bisa diambil –menggiring bola lebih ke dalam, memberikan umpan silang, atau menendang bola. Nah, di sinilah letak masalahnya. Febri kerap mengambil keputusan yang salah. Ketika harus menyodorkan umpan silang membuat peluang untuk mencetak gol lebih besar, Febri malah menembak bola atau sebaliknya. Namun, kesalahan itu tidak sepenuhnya milik Febri. Pemain-pemain lain macam Osvaldo, Muhammad Hargianto, dan Lerby pun berkali-kali selalu memilih opsi yang tidak tepat. “Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan ya tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa,” kata Luis Milla dalam jumpa pers seusai laga. “Intinya, saya harap pengambilan keputusan seperti itu bisa diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya,” ujar pelatih berpaspor Spanyol itu. Kekalahan dari Bahrain U-23 membuat Timnas Indonesia U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Pada laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. akan menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4). (Dre/Ham) Kontribusi Pemain Timnas U-23 vs Bahrain U-23 : Osvaldo Haay: 4 M. Hargianto: 3 Febri Hariyadi: 3 Septian David Maulana: 2 percobaan Hansamu Yama Pranata: 2 Evan Dimas: 2 Rezaldi Hehanussa: 1 Zulfiandi: 1