ISG 2025: Sembilan Medali Dari Angkat Besi

Tita Nurcahya Melyani

Tim angkat besi Indonesia mampu menyumbangkan total 9 medali pada Islamic Solidarity Games (ISG) 2025. Tita Nurcahya Melyani menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia. Tiga medali perak sekaligus disumbangkan olehnya. Masing-masing dari kelas 48kg putri untuk angkatan snatch, clean and jerk serta angkatan total. Tita tampil konsisten dengan mencatatkan 68 kg pada angkatan snatch dan 85 kg pada clean and jerk, membukukan total angkatan 153 kg. Dengan hasil ini, ia meraih perak di ketiga kategori tersebut. Ia bersyukur bisa mempersembahkan medali bagi Merah Putih serta mencatatkan rekor baru dari angkatan sebelumnya, yaitu 150 kg. Medali emas diraih oleh lifter asal Turki, Gamez Altun, dengan total angkatan 172 kg (snatch 72 kg, clean and jerk 100 kg). Sedangkan perunggu diraih oleh Nuray Abilova dari Kazakhstan dengan total 144 kg (snatch 65 kg, clean and jerk 79 kg). Angkat besi juga menambah perolehan tiga medali perak melalui Basilia Bamerop Ninggan yang turun di kelas 53kg putri. Basilia menempati uruan kedua snatch dengan angkatan 75kg, medali emas snatch diraih wakil Turki Cansel Ozkan dengan 88kg, dan perunggu direbut Marija Akter Ekra asal Bangladesh lewat 72 kg. Untuk angkatan clean and jerk, Basilia kembali berada di bawah Cansel Okan dengan angkatan 99kg. Di total angkatan, atlet asal Merauke kelahiran 2003 ini mencatatkan 174kg dan berada di bawah Cansel Okan yang punya angkatan 188kg. Muhammad Husni menjadi bintang bagi Tim Indonesia setelah mencetak hattrick medali emas pada cabang olahraga angkat besi kelas 60kg putra di Islamic Solidarity Games (ISG) 2025. Hasil ini sekaligus menjadikan Husni sebagai atlet pertama yang mempersembahkan medali emas bagi Tim Indonesia. Atlet asal Lampung itu tampil percaya diri sejak awal. Pada angkatan snatch, Husni mengangkat 129kg, unggul dari lifter tuan rumah Aqeel Aljasim (124kg) yang meraih perak, serta Burak Aykun dari Turki (119kg) yang merebut perunggu. Penampilan impresifnya berlanjut di nomor clean and jerk di mana Husni mencatatkan 154kg dan menjadi angkatan terbaik di antara sembilan lifter yang berkompetisi. Medali perak diraih Burak Aykun (148kg) dan perunggu oleh atlet Mesir Elsayed Ali Elsayed Attia Elaraby (147kg). Dengan total angkatan 283kg, Husni menegaskan dominasinya di kelas 60kg putra dan berhak atas tiga medali emas sekaligus, dari kategori angkatan snatch, clean and jerk, dan total. Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Endri Erawan, mengaku sangat bangga atas pencapaian angkat besi tersebut. Ia menilai performa atlet menjadi cerminan semangat dan mental juang Tim Indonesia di panggung internasional. “Husni, Basilia dan Tita membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi di level tertinggi. Tiga medali emas dan enam perak dari angkat besi hari ini kemenangan untuk Merah Putih. Tiga kali Indonesia Raya berkumandang di Riyadh. Capaian ini merupakan simbol kekuatan mental, disiplin, dan kerja keras atlet-atlet Tim Indonesia. Ini awal yang sangat positif bagi perjuangan Tim Indonesia di Riyadh,” ujar Endri.

ISG 2025: Keren! Muhammad Husni Cetak Hattrick Medali Emas

Muhammad Husni

Lifter muda andalan Indonesia, Muhammad Husni menyabet tiga medali emas di kelas 60kg angkat besi pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2025. Husni tampil solid di tiap kategori angkatan dan total angkatan yang ia lakukan. Alhasil, Husni mampu mengakhiri laga dengan tiga emas di tangan. Pada kategori snatch, Husni mencatat angkatan 129kg. Ia unggul jauh, 5kg, dari Aqeel Aljasim yang ada di posisi kedua. Sedangkan di nomor clean and jerk, Husni menorehkan angkatan 154kg. Di kategori ini, Husni lagi-lagi unggil telak atas Burak Aykun yang mencatat 148kg. Kondisi itu otomatis membuat Husni tak terbendung untuk menjadi yang terbaik di kategori angkatan total. Husni mencatat total angkatan sebesar 283kg. Ia unggul jauh atas Burak Aykun yang membukukan total angkatan sebesar 267kg. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mempersembahkan emas pertama untuk Indonesia. Ini hasil kerja keras saya, pelatih, dan seluruh tim yang selalu mendukung.” “Terima kasih juga untuk masyarakat Indonesia, khususnya warga Lampung atas doa dan dukungannya. Semoga hasil ini bisa memotivasi teman-teman atlet lain untuk terus berjuang,” ucap Husni yang baru berusia 20 tahun ini. Tim Angkat Besi Indonesia sudah memberikan total 3 emas dan 6 perak. Basilia Bamerop Ninggan menyumbangkan total tiga medali perak di kelas 53kg putri. Sedangkan Tita Nurcahya Melyani memberikan tiga medali perak di kelas 48kg putri. “Husni, Basilia dan Tita membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi di level tertinggi. Tiga medali emas dan enam perak dari angkat besi hari ini kemenangan untuk Merah Putih,” “Tiga kali Indonesia Raya berkumandang di Riyadh. Capaian ini merupakan simbol kekuatan mental, disiplin, dan kerja keras atlet-atlet Tim Indonesia. Ini awal yang sangat positif bagi perjuangan Tim Indonesia di Riyadh,” ungkap CdM Indonesia, Endri Erawan. Hasil Angkat Besi Putra 60Kg Islamic Solidarity Games 2025 Snatch: Medali Emas – Muhammad Husni (Indonesia) Medali Perak – Aqeel Al Jasim (Arab Saudi) Medali Perunggu – Burak Aykun (Turki) Clean & Jerk: Medali Emas – Muhammad Husni (Indonesia) Medali Perak – Burak Aykun (Turki) Medali Perunggu – Elsayed Aly Elsayed Elaraby (Mesir) Total Angkatan: Medali Emas – Muhammad Husni (Indonesia) Medali Perak – Burak Aykun (Turki) Medali Perunggu – Elsayed Aly Elsayed Elaraby (Mesir)

122 Atlet Muda Siap Harumkan Nama Bangsa di AYG dan ISG 2025

Tim Indonesia

Suasana penuh semangat nasionalisme mengiringi pelepasan resmi Tim Indonesia yang akan berlaga di Asian Youth Games (AYG) Bahrain dan Islamic Solidarity Games (ISG) Riyadh tahun 2025. Upacara yang berlangsung di Auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir dan turut dihadiri oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Kehadiran para pejabat tinggi, pelatih, dan perwakilan atlet dalam acara tersebut menjadi simbol kuat bahwa Indonesia tidak hanya mempersiapkan keikutsertaan secara fisik, tetapi juga membawa semangat diplomasi dan kebudayaan. Untuk AYG 2025, Indonesia akan mengirimkan 122 atlet yang akan berkompetisi dalam 21 dari total 26 cabang olahraga. Dari cabang atletik, badminton, hingga pencak silat dan kurash, mereka akan bertanding membawa nama bangsa di panggung Asia. Dipimpin oleh Chef de Mission Akbar Nasution, tim ini juga didukung oleh 51 pelatih dan ofisial serta 20 anggota tim pendukung lainnya. Sementara itu, ISG 2025 akan diikuti oleh 38 atlet yang dipimpin oleh Chef de Mission Endri Erawan. Enam cabang olahraga menjadi fokus, termasuk renang, angkat besi, pencak silat, dan gulat. Ajang ini bukan hanya tentang persaingan, melainkan juga ruang mempererat solidaritas di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Salah satu capaian penting adalah pengakuan pencak silat sebagai cabang resmi perolehan medali di AYG 2025. Ini merupakan hasil dari diplomasi panjang yang menunjukkan semakin terbukanya dunia terhadap budaya Indonesia. Langkah ini juga menjadi batu loncatan menuju harapan tampilnya pencak silat di Olimpiade. Keikutsertaan para atlet muda tidak hanya untuk mengejar kemenangan jangka pendek, tetapi sebagai bagian dari pembinaan menuju Youth Olympic Games Dakar 2026 dan visi besar Indonesia Emas 2045. Fokus jangka panjang ini menekankan pentingnya kedisiplinan, sportivitas, dan karakter unggul. Kemenpora menegaskan bahwa ajang internasional seperti AYG dan ISG adalah sarana penting untuk memperkuat citra positif bangsa. Melalui partisipasi aktif ini, Indonesia tidak hanya menampilkan kekuatan atletiknya, tetapi juga nilai-nilai luhur seperti persatuan, solidaritas, dan semangat pantang menyerah