International Indonesian Student Pencak Silat Open Championship 2024 Resmi Dibuka

Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono membuka International Indonesian Student Pencak Silat Open Championship 2024 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin (8/7). Deputi Surono mengapresiasi kejuaraan tersebut sebagai ajang pengembangan bakat atas pembinaan yang dilakukan oleh perguruan pencak silat di Tanah Air. Sehingga nantinya mereka akan disiapkan untuk kejuaraan SEA Games maupun Asian Games yang akan datang. “Adanya kejuaraan internasional usia muda seperti ini tentu akan lebih mudah untuk melakukan identifikasi terhadap atlet potensial yang ujungnya nanti kita siapkan untuk kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya,” ujarnya. Deputi Surono mengatakan, pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga unggulan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Oleh karenanya, diharap olahraga seni bela diri ini kedepan bisa dipertandingkan di Olimpiade yang akan datang. “Ini adalah usaha kita bersama agar bagaimana pencak silat bisa bertanding di Olimpiade. Pencak silat harus digemari diseluruh dunia dan Indonesia harus menjadi pionir pengembangannya,” terangnya. Lebih lanjut, Deputi Surono ingin International Indonesian Student Pencak Silat Open Championship 2024 bisa berlangsung sukses dan lancar. Wasit juga diharap bertindak adil dalam memimpin laga. “Selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas. Kami harap kolaborasi dengan federasi pencak silat Indonesia bisa terus lebih baik lagi,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, kejuaraan pencak silat ini penting untuk menambah jam terbang atlet dalam bertanding. “Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengurus pencak silat untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan perkembangan atlet. Mari sama-sama menata strategi untuk membuat jalan menuju Olimpiade. Saya harap dari sini akan lahir atlet masa depan untuk Indonesia,” bebernya. International Indonesian Student Pencak Silat Open Championship 2024 ini berlangsung pada 8-11 Juli. Kemudian dilanjutkan dengan 2nd International Indonesia Open Pencak Silat Championship 2024 berlangsung 12-16 Juli. Ajang ini diikuti 4 ribu atlet. Adapun negara yang ikut berpartisipasi selain Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Amerika dan Brunei Darussalam.

1.868 Atlet Muda Berpartisipasi dalam Kejuaraan Pencak Silat SBCC

Pergelaran Silat Benteng Cisadane Championship (SBCC) ketiga kali ini ramai diikuti 1.868 atlet muda pencak silat dari berbagai daerah. Acara ini diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kepala Dispora Kota Tangerang, Kaonang di Tangerang Sabtu mengatakan SBCC ketiga dilaksanakan di Mall Balekota tanggal 1- 3 Maret 2024. “SBCC telah bertahun-tahun dikenal sebagai perhelatan pencak silat paling bergengsi di Kota Tangerang. Tidak hanya hadiah bergengsi, perhelatan ini telah terbukti menghasilkan banyak atlet muda pencak silat kebanggaan Kota Tangerang,” kata Kaonang, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 2 Maret. Perhelatan SBCC 3 dinilai menjadi ajang pencarian bibit-bibit atlet muda pencak silat, khususnya di Kota Tangerang. Ajang ini berisi kategori perlombaan yang berjenjang mulai dari kategori umur Sekolah Dasar (SD), kategori umur Sekolah Menengah Pertama (SMP), kategori umur Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai kategori umum yang diikuti perwakilan dari organisasi atau perguruan resmi anggota IPSI. “Alhamdulillah, antusiasme di perhelatan ini terlihat luar biasa. Bahkan, sudah terdapat ribuan atlet muda di berbagai kategori dari berbagai daerah yang siap bertanding dan menguji kemampuannya, mulai dari Tangerang Raya, Banten, Jakarta, sampai beberapa dari luar Jawa,” ujarnya. Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin mengapresiasi antusias para atlet dan perguruan silat yang berpartisipasi dalam kejuaraan yang juga dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 Kota Tangerang. Ia berharap kejuaraan tersebut dapat semakin menambah minat dan semangat serta motivasi masyarakat khususnya generasi muda untuk melestarikan seni dan budaya lokal terutama pencak silat yang merupakan budaya asli Indonesia. “Silat saat ini kan sudah ada di 71 negara dan ini bukti bahwa kebudayaan kita diapresiasi oleh negara lain. Oleh karena itu, kita harus terus mengembangkan semangat dan kebanggaan terhadap silat yang merupakan budaya asli Indonesia dengan event-event seperti ini,” katanya. Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus mendukung dan menyemarakkan event-event yang diselenggarakan di Kota Tangerang. “Kemarin pada perayaan HUT Kota, Pemerintah Kota Tangerang telah meluncurkan Calendar Event Kota, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi event-event apa saja yang dapat dikunjungi termasuk salah satunya Kejuaraan SBCC ini,” pungkasnya. Sumber: VOI

Sabet 14 Emas Dan Juara Umum, INASGOC Bantah Tudingan Kecurangan di Cabor Silat Asian Games 2018

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto, sempat dipeluk pesilat Hanifan Yudani Kusumah, yang meraih emas di kategori tarung kelas C (55-60) kg putra, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (29/8). (KOMPAS.com)

Jakarta- Pihak Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) membantah tudingan curang di cabang olahraga pencak silat yang dilontarkan Presiden Pencak Silat Asia, Sheikh Alauddin Yacoob Marican. Alauddin sempat melontarkan kecurangan, terkait wasit dan juri pencak silat yang dinilainya berat sebelah. Ia lantas meminta agar perangkat pertandingan harus konsisten dan transparan. “Saya kecewa, sejak hari pertama kecurangan wasit dan juri terlihat. Kami sudah beritahu  jangan ada yang coba berat sebelah, harus konsisten, bersih, dan transparan,” kata Alauddin yang juga manajer timnas pencak silat Singapura pada Rabu (29/8). “Kami harus mengevaluasi wasit juri untuk lebih netral dan transparan. Mungkin dengan memakai body detector, seperti yang ada di taekwondo, supaya lebih fair. Kalau seperti ini tidak fair, saya kecewa sekali,” ujar Alauddin, yang pernah meraih gelar juara dunia pencak silat, pada 1990 dan 1994 itu. Namun, Deputi Games and Sport INASGOC, Harry Warganegara, menganggap tudingan Alauddin ini tidak mendasar. “Semua sudah kami serahkan ke federasi (pencak silat) Asia untuk pertandingan. Delegasi teknis juga dari Asia. Saya tak bisa banyak komentar, karena saya tak mengerti yang dimaksud curang itu, yang mana,” ujar Harry. Harry menilai tidak benar jika ada kecurangan, karena terbukti Indonesia bisa menang bukan hanya di nomor seni, tapi juga di nomor tarung. Merah Putih total meraih 14 medali emas, dari 16 nomor yang dipertandingan, di cabor pencak silat. “Apa (maksud) nomor tanding curang? Kalau begitu, mereka evaluasi lah. Kalau seni subjektif. Pertanyaan saya, berapa komposisi medali tanding dan seni dari Indonesia?” tegas Harry dengan maksud membandingkan lebih banyak nomor tanding, dibandingkan seni. “Saya rasa juri punya standar, bukan? Karena kita (Indonesia) sendiri kalau dilihat nomor, ini olahraga kita. Pertanyaannya kelihatan enggak kecurangan itu?,” Harry pun menegaskan semua penyelenggaraan cabor Asian Games 2018 secara teknis berdasarkan persetujuan federasi Asia. “Kami tidak lihat TD (Delegasi Teknis) ini dari negara mana. Kalau dari kita (Indonesia), kami serahkan mereka (untuk menyeleksi). Jurinya juga banyak orang Singapura, Thailand, dan mungkin juga ada Malaysia. Kalau dia [Alauddin] berkata begitu [ada kecurangan], harus dibuktikan,” ucap Harry. Pesilat putri asal Ciamis, Wewey Wita, menutup perolehan emas tim Indonesia pada cabor pencak silat di ajang Asian games 2018. Wewey mengalahkan pesilat Vietnam, Thi Them Ram dengan skor telak 5 – 0, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (29/8). Kemenangan Wewey menjadikan Indonesia jadi juara umum cabang pencak silat Asian Games 2018. Dari 16 nomor yang dipertandingkan, 14 medali emas diantaranya dimenangkan atlet asal Indonesia. Delapan emas pertama berhasil dimenangkan, saat Indonesia sapu bersih pada final hari pertama Senin (27/8). Sedangkan, hari ini silat menyumbang enam emas tambahan. Dua emas yang lepas dari Indonesia ada di nomor tarung pria, kelas J dan F.  Indonesia hanya sukses mendapatkan satu medali perunggu. Pertandingan final hari ini, amat menyedot animo penonton. Hampir tak tersedia bangku kosong, di tribun Padepokan Pencak Silat TMII. Dan laga hari terakhir cabor pencak silat ini juga diminati elit politisi. Selain dihadiri Ketua Gerindra Prabowo Subianto yang juga ketua umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), hadir juga Ketua umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri, bersama sang Sekjen, Hasto Kristiyanto. Mega hadir untuk menemani anaknya Puan Maharani yang jadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Tak lama, datang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang hadir secara terpisah. (Ham) Klasemen akhir pencak silat di Asian Games 2018 Negara      Emas   Perak    Perunggu Indonesia    14        0               1 Vietnam         2         7               3 Malaysia        0          4               4 Thailand        0          2               5 Singapura      0          2               3

Sabet 8 Emas Asian Games Dalam Sehari, Indonesia Sikat Habis Nomor Final Cabor Pencak Silat Dan Cetak Sejarah

Yola Primadona Jampil (kiri) dan Hendy (kanan) yang turun di nomor seni ganda putra, sukses menyumbang emas ke-14, usai tampil gemilang di Padepokan Silat, TMII, Jakarta, Senin (27/8). Di nomor ganda putra, mereka menjadi yang terbaik di Asian Games 2018 dengan raihan 580 poin. (Ham/NYSN)

Jakarta- Indonesia menyapu bersih delapan medali emas Asian Games 2018 dari cabang pencak silat, yang tampil di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin (27/8). Dua emas terakhir direbut Sarah Tria Monita (kelas C Putri 55kg – 60 kg) dan Abdul Malik (kelas B Putra 50 kg – 55 kg). Sarah mengalahkan lawan dari Laos, Nong Oy Vongphakdy. Sedangkan Abdul Malik menekuk lawan dari Malaysia, Muhammad Faizul M Nasir. Panen medali kemungkinan belum akan berakhir. Pada Selasa (28/8), tercatat masih ada enam nonor final, yang akan diikuti Indonesia. Yakni artistik tunggal putra, artistik ganda putri, artistik regu putri, tarung kelas D Putri 60 kg-65 kg (Kamelia Pipiet), tarung kelas C Putra 55 kg – 60 kg (Hanifan Yudani Kusumah), dan tarung kelas B Putri 50 kg – 55 kg (Wewey Wita). Sejatinya, Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) ‘hanya’ menargetkan empat medali emas dalam ajang Asian Games 2018. Selain menembus rekor, para atlet Merah Putih sudah jauh melampaui target total 16 medali emas, yang dicanangkan Kemenpora. Padahal, cabang bulutangkis perorangan sudah pasti menyumbang satu medali emas, karena terjadi all-Indonesian final di nomor ganda putra. Dobel Fajar/Rian menghadapi Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Tunggal putra bulu tangkis pun berpeluang meraih emas jika Jonatan Christie mampu mengalahkan wakil Taiwan, Chou Tien-chen, di final. Tambahan delapan emas dari pencak silat mengantar Indonesia mengoleksi 20 emas, 14 perak, dan 26 perunggu. Kini Tim Merah Putih berada di posisi empat besar klasemen perolehan medali. Menpora Imam Nahrawi pun bersyukur atas capaian kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang mampu pecahkan sejarah baru dengan perolehan medali yakni, 20 emas, 14 perak dan 27 perunggu. Di mana pada Asian Games 1962 merupakan perolehan medali terbanyak dengan 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu. “Alhamdulillah, sore hari ini, kita semua diberi nikmat oleh Allah SWT atas pencapaian medali yang diraih oleh pahlawan olahraga Indonesia. Sampai sore ini, berhasil mendapatkan 20 emas, 14 perak dan 23 perunggu, tentu ini pencapaian yang luar biasa dari seluruh atlet,” kata Menpora di ruang Preskon MPC, JCC, Senin (27/8) sore. “Ini jadi sejarah baru emas terbanyak sepanjang keikutsertaan indonesia di Asian Games, per hari ini kita sudah melampaui pencapaian di 1962,” tambahnya. Menteri asal Bangkalan Madura juga menyampaikan perolehan emas Indonesia hingga sore ini, masih bisa bertambah karena ada beberapa pertandingan yang berpotensi meraih medali. (Ham) Daftar atlet Indonesia peraih medali emas pencak silat : • Puspa Arum Sari (artistik perorangan putri) • Yola Primadona & Hendy (artistik ganda putra) • Tim beregu artistik putra (Nunu Nugraha, Asep Wildan Sani, Anggi Faisol Mubarok) • Aji Bangkit Pamungkas (kelas I Putra 85 kg – 90 kg). • Komang Harik Adi Putra (kelas E Putra 65 kg – 70 kg) • Iqbal Chandra Pratama (kelas D Putra 60 kg – 65 kg) • Sarah Tria Monita (kelas C Putri 55kg – 60 kg) • Abdul Malik (kelas B Putra 50 kg – 55 kg) Daftar perolehan medali Asian Games 2018 No       Negara     Emas    Perak   Perunggu 1.    Cina                79         60         40 2.    Jepang            41         34         53 3.    Korea Selatan  28         32         38 4.    Indonesia        20         14         26 5.    Iran                16         15         14

Penantian Lama IPSI Pontianak Berbuah Manis

Para-atlet-dari-kontingen-Pontianak

Setelah tertidur pulas menggelar acara selama delapan tahun lamanya, Pencak Silat Pontianak berhasil meraih predikat sebagai juara umum di ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Pencak Silat yang berlangsung Padepokan Pencak Silat, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (24/12). Tentunya prestasi ini sangat menggembirakan bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pontianak. Di penutupan Kejurprov, kontingen Pontianak berhasil meraih 12 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dan, menobatkan dirinya menjadi juara umum. Pelatih tim pencak silat Kota Pontianak Azwar mengungkapkan, sangat puas apa yang sudah di dapatkan oleh para atlet. Terlebih, di ajang Kejurda dan lainnya tak pernah mendapatkan juara umum. “Alhamdulillah tahun ini menjadi awal yang baik untuk menghadapi Porprov 2018,” ujarnya Seperti yang di lansir oleh Tribun Pontianak, dengan predikat juara umum, tentunya Azwar memberikan pesan kepada seluruh atletnya agar tidak cepat berpuas diri. Karena, setelah ini hal yang paling dipikirkan para atlet di ajang Porprov 2018 dimana Sintang akan menjadi tuan rumah. “Alhamdulillah, hasil latihan yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang cukup baik. Semoga dapat dipertahankan untuk kedepannya dalam event apapun,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan ratusan pesilat handal Kalbar dari 14 Pengcab IPSI Kabupatan dan Kota di Kalbar mengutus atlet terbaiknya. (pah/adt)

Turunkan Lima Atlet Terbaiknya, Merpati Putih Tangsel Siap Bawa Pulang Medali

Perguruan-Pencak-Silat-MP-Tangsel-melukan-sesi-foto-bersama-selepas-latihan-yang-berlokasi-di-Halaman-Taman-Jajan-BSD

Perguruan Pencak Silat Merpati Putih (MP) Tangsel, akan menjajal kemampuan atletnya di ajang Kejuaraan Antar Perguron IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Provinsi Banten, pada 26-30 November mendatang di GOR Korem 064 Maulana Yusuf, Serang. Persiapan pun, terus dilakukan MP Tangsel dalam mengirimkan atlet di kejuaraan antar perguron se-Banten. Wakil Ketua Merpati Putih Cabang Tangsel, Richard Kartiko, mengatakan bahwa perguruannya sudah sangat siap untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Apalagi, beberapa waktu atlet MP Tangsel berhasil membawa pulang medali di kejuaraan silat. “Saat ini kami tengah lakukan pemusatan latihan, dan dalam kejuaran kali ini, kami hanya turunkan lima atlet terbaik kami untuk katagori dewasa. Dan kami sangat siap untuk mengikutinya,” ungkapnya. Kendati demikian, Richard mengatakan pihaknya tidak akan meremehkan perguruan lain. Baginya semua peserta yang ikut dalam kejuaran tersebut adalah lawan terberat yang harus dihadapi dengan serius. “Bagi kami semuanya adalah lawan terberat, jadi kami harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk ikuti kejuaran tingkat Banten ini,” ungkapnya. Sementara itu Dewan Pembina Merpati Putih Cabang Tangsel, Ir. Zaid El Habib, berharap para atlet yang akan dikirim nanti dapat bertanding dengan baik, dan berhasil meraih prestasi. “Saya berharap, atlet MP bisa memberikan prestasi, dan bukan hanya tampil sebagai pemenang saja yang bisa diperoleh dengan mengikuti pertandingan ini. Namun juga pengalaman dalam kejuaraan itu, akan memperoleh nilai yang tak terhingga dalam perjalanan prestasi si atlet itu sendiri,” ungkapnya. Dia juga mengatakan, harus ada medali emas yang bisa dibawa pulang sebagai kado ulang tahun Kota Tangsel yang ke 9 tahun. “Tapi tentu saja setelah menjalani masa latihan beberapa minggu terkahir ini saya harapkan atlet atlet dari pencak silat merpati putih yang mewakili Kota Tangsel, dapat berhasil membawa mendali emas sebagai kado ulang tahun Kota Tangsel yang ke sembilan,” pungkasnya. (pah/adt)

Walikota Depok: Pintar Pencak Silat Harus Pintar Mengaji Juga

Beberapa-pejabat-dan-tokoh-masyarakat-yang-menghadiri-pelantikan-pengurus-IPSI-Depok

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Depok baru saja menggelar pelantikan pengurus periode 2017-2021 dan juga Raker (Rapat Kerja) di Gedung BPSDM Kumham, Depok. Dalam pelantikan pengurus dan raker ini, dihadiri oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, serta Kepala BPSDM Kumham, Kepala OPD, Kepala IPSI Jabar, Camat se-Kota Depok, Lurah se-Kota Depok, Ketua KONI Depok, Dandim 0508, Unsur Forkopimda, dan Pendekar tokoh masyarakat. Idris sangat mengapresiasi rapat kerja pengurus IPSI Kota Depok. Ia pun, menerangkan terdapat istilah ujung tombok yang ditujukan kepada pengurus pencak silat. Istilah itu, nantinya akan diubah Pemkot Depok menjadi ujung tombak. “Seringkali kita mendengar pengurus IPSI dijadikan sebagai ujung tombok. Akan tetapi, kami berjanji akan mengubahnya menjadi ujung tombak olahraga pencak silat. Untuk mewujudkan itu, insyaallah akan terwujud melalui kolaborasi kita bersama,” ujar Idris seperti dikutip depoknews.id. Lanjutnya, dengan adanya pengurus IPSI periode 2017-2021 Pemkot Depok akan memantau perkembangan silat di Depok. Idris pun, menyampaikan kepada atlet silat selalu gunakan beladiri untuk hal yang positif. “Selain itu, saya ingin berpesan kepada seluruh pembina atau pengurus bahkan pelatih bahwa dalam pengajaran pencak silat tidak sekadar memberikan pengetahuan bela diri saja, tetapi harus diselipkan religiusnya. Di samping kita pintar olahraga bela diri pencak silat, kita juga pintar dalam hal mengaji,” jelasnya.(pah/adt)