Asian Youth Games 2025: Emas Pertama Pencak Silat dan Indonesia

Furgon Habbil

Atlet pencak silat Indonesia, Furgon Habbil, berhasil meraih medali emas di Asian Youth Games Bahrain 2025. Pada hari ini, Senin (20/10/25) sore waktu setempat, Furgon menulis sejarah: mempersembahkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Asian Youth Games Bahrain 2025. Menariknya, ini sekaligus emas perdana bagi cabang pencak silat sepanjang sejarah pesta olahraga remaja Asia itu digelar. Furgon turun di kelas 51–55 kilogram putra. Sejak babak awal, langkahnya mantap. Di semifinal, ia menaklukkan pesilat Kamboja, Daniel Phouk, dengan skor telak 51–1, sebuah kemenangan yang seolah menggambarkan jurang kemampuan antara keduanya. Di final, di hadapan pendukung tuan rumah, Furgon tetap tenang. Setiap gerakan tangannya presisi, setiap tendangan terukur. Ia menutup pertandingan dengan skor 81–10 atas pesilat Bahrain, Abdul Qassim. Layar skor menyala, nama Indonesia di urutan pertama, dan Furgon sujud di atas matras. “Alhamdulillah, sangat senang serasa mimpi jadi kenyataan. Kerja keras selama ini terbayarkan,” ujarnya saat usai pertandingan. Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Akbar Nasution, turut mengomentari prestasi ini. “Kemenangan ini membuktikan bahwa pencak silat kini benar-benar telah menjadi olahraga Asia,” katanya. “Atlet-atlet kita menunjukkan keunggulan dan dedikasi luar biasa untuk mengharumkan nama bangsa,” pungkas Akbar bangga.

Asian Youth Games 2025: Pencak Silat Sumbang Medali Pertama Indonesia

Qiken Dwi Tata Olifia

Atlet muda pencak silat Indonesia, Qiken Dwi Tata Olifia, mencatat prestasi gemilang di ajang Asian Youth Games 2025 yang digelar di Bahrain. Qiken sukses mempersembahkan medali perak, yang juga menjadi medali pertama kontingen Indonesia pada gelaran olahraga multievent tingkat Asia untuk remaja tersebut. Tampil di nomor 51-55 kg putri, Qiken melangkah ke final setelah mengalahkan wakil Uzbekistan, Feruza Bozorova, di babak semifinal. Performa agresif dan teknik menyerangnya yang efektif membawa dia ke partai puncak menghadapi pesilat asal Filipina, Kram Airam Carpio. Partai final berlangsung di Exhibition World Bahrain, Sakhir, pada Senin (20/10/2025) petang waktu Indonesia. Meski tampil percaya diri sejak ronde pertama, Qiken harus mengakui keunggulan lawannya setelah kalah dengan skor 19-33 dalam tiga ronde. Meskipun gagal meraih emas, prestasi Qiken patut diapresiasi. Medali perak yang diraihnya menjadi medali pertama Indonesia di ajang Asian Youth Games 2025, sekaligus bukti bahwa cabang olahraga pencak silat masih menjadi salah satu tumpuan utama Indonesia di level Asia.