Pangdam Cup Rampung, Sekolah Khusus Sepak Bola Segera Dibentuk

Pangdam Cup Rampung, Sekolah Khusus Sepak Bola Segera Dibentuk

Turnamen sepak bola U-12 dan U-14 bertajuk Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih Cup rampung digelar usai laga final yang mempertemukan SSB Papua United kontra SSB Mac Arthur, Senin (5/10/20) di lapangan sepak bola Makodam. SSB Mac Arthur mampu tempil sebagai juara usai mengandaskan SSB Papua United dengan skor tipis 1-0. Melalui Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab yang diwakili Kajasdam Kodam Letkol Inf Asep Supriyanto mengatakan, turnamen ini digelar untuk mencari bibit-bibit sepak bola muda yang akan dimasukkan ke dalam program pembentukan sekolah khusus sepak bola. “Mereka yang terbaik akan melanjutkan ke program pembentukan sekolah sepakbola seperti Diklat ragunan di Jakarta dengan berkerjasama bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura di jenjang level mulai U-14,” ujar Asep, dilansir dari Jubi.co.id. Lebih lanjut, Asep berharap program tersebut akan melahirkan pesepakbola handal yang mampu berprestasu ditingkat nasional maupun Internasional. Selain itu, Pangdam Cup direncanakan akan digelar rutin setiap tahun. “Ini akan menjadi agenda tahunan yang mungkin bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah. Tapi kalau Pangdam Cup sendiri masih akan berlanjut nantinya. Soal pembentukan sekolah sepakbola kita masih sementara penjajakan dan masih sebatas mencari bibit atletnya dulu,” lanjutnya. Sementara itu, pada waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Christian Sohilat, sangat mengapresiasi turnamen yang di gagas oleh Pangdam XVII/Cenderawasih ini. Menurutnya, acara olahraga seperti ini sangat dirindukan oleh masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Christian Sohilat juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Pangdam Cendrawasih terkait pembentukan sekolah khusus sepak bola bagi para atlet muda berpotensi. “Pangdam cup ini telah menggelorakan kembali sepakbola di turnamen U-12 sampai U-14 tahun karena itu kita dinas pendidikan sangat mengapresiasi turnamen ini. Kami juga sudah mendiskusikan dengan Pangdam soal rencana membentuk sekolah yang khusus sepak bola,” ujar Sohilait.

Masuki Tahun Ketiga, Kompetisi Piala Menpora Usia Berjenjang Libatkan Ribuan SSB di Indonesia

Jakarta- Tekad Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar sepak bola berjenjang diharapkan akan terlaksana pada 2034. Piala Menpora yang menginjak tahun ketiga kompetisi usia muda, diklaim bisa memberi kontribusi bagi sepak bola nasional. “Kami ingin melahirkan pesepak bola berbakat ke depan lewat kompetisi usia muda. Kami percaya itu karena fondasi bisa diciptakan,” kata Menpora Imam Nahrawi, pada Rabu (11/4). Dengan penduduk berkisar 250 juta, kesempatan menggali bibit muda terbuka lebar dan peluang menuju hal itu diharapkan dibuka oleh ajang semacam Piala Menpora. “Negara lain akan melihat Indonesia. Sebagai negara besar yang punya potensi, karena banyak bibit pesepak bola muda,” kata Imam. Sepak bola juga harus mampu melahirkan suasana kegembiraan. Apalagi itu juga himbauan Presiden Jokowi bahwa olah raga apalagi sepak bola bisa menghadirkan suasana yang penuh dengan hal positif. Piala Menpora akan menggelar 5 kelompok umur lagi pada 2018, yakni dari U-12, U-14, U-16, dan Liga Mahasiswa U-21. Selain itu ada Liga Santri. Launching sepak bola berjenjang Rabu (11/4) di Kemayoran sangat meriah dan akan dilanjutkan Bimtek mulai Kamis (12/4) hingga Jumat (13/4). Diikuti seratus lebih para pengelar di daerah serta para pejabat Kemenpora yang hadir diisi atraksi. Juga hadir mantan kapten timnas Firman Utina. Sebelumnya, Deputi III Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, menyatakan perhelatan tahun ini akan melibatkan sekitar 6 ribu SSB plus klub, atau tim sepak bola mahasiswa. “Kami merencanakan kick-off atau pertandingan pembuka pada 27 April 2018 di Atambua, NTT,” kata Isnanta. Bahkan even yang berputar lebih dari 4 bulan di kabupaten/kota se-Indonesia ini, untuk kick off tingkat provinsi di Bangka Belitung dan seri nasional, berlangsung di dua tempat Balikpapan dan Jawa Barat. “Untuk menggelar seri kabupaten/kota dan provinsi anggarannya dari kekuatan lokal, sedangkan seri nasional kami bantu APBN dan sponsor, sekaligus untuk pemenang seri U-12 dan lainnya, kami akan kirim ke luar negeri sebagai bonus juara,” urainya. Para operator Kompetisi ini di U-12 ada Zuhri Imron Putra dari Fossbi, U-14 Subagja dari Blisbi, U-16 ada M. Kusnaeni dari Menejemen Kompetisi, Liga Santri ada Habib dan Liga Mahasiswa U-21 ada Askab PSSI Kabupaten Brebes, Heri Fitriansyah. (Dre/Ham)

Apresiasi Potensi Atlet, SKO Ragunan Pantau SSB Ke Tulehu di Maluku

SKO Ragunan melakukan pemantauan bibit muda di Kampung Bola Tulehu, Maluku. (net)

Jakarta- Pemerintah berperan aktif dalam melakukan pembinaan terhadap talenta muda. Hal itu dilakukan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, dengan memantau langsung terhadap 10 Sekolah Sepak Bola (SSB) di wilayah Asosiasi PSSI Provinsi Maluku dan 1 Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku. Rudi Alaidin, Kepala Sub Bidang Pengembangan SKO Ragunan, menjelaskan program pemantau yang dilakukan bersama Asosiasi PSSI Provinsi Maluku merupakan bentuk apresiasi terhadap daerah yang memiliki potensi besar bibit sepak bola. Selain itu, lanjutnya, dipilihnya Maluku karena memiliki kontribusi bagi tim nasional (Timnas) Indonesia. Sebab, tambah Rudi, setelah era Abduh Lestaluhu (pesepak bola nasional), tak ada lagi perwakilan Indonesia Timur di SKO Ragunan. “Kendala lain yakni minimnya dana yang dimiliki daerah dan orang tua untuk mengirimkan anaknya mengikuti seleksi nasional SKO Ragunan di Jakarta. Ini juga salah satu alasan kami melakukan pemantauan secara langsung ke Maluku,” beber Rudi, akhir pekan lalu. Senada, Pura Darmawan, Kepala Bidang SKO Ragunan, mengatakan berdasarkan alasan tersebut pihaknya melalui Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Ragunan memantau bibit muda di Maluku. “Calon atlet yang terpilih dari pemantauan ini dianggap mampu untuk ikut bersaing pada saat seleksi nasional SKO Ragunan April mendatang di Jakarta,” tukasnya. Pemantauan dilaksanakan selama 2 hari, yakni 3-4 Maret 2018 di lapangan Matawaru Tulehu, Maluku. Dari 10 SSB, terdapat 90 pemain yang datang dari berbagai daerah di wilayah Maluku serta 1 Diklat PPLP Maluku. (Adt)