Kharisma Bangsa Harapkan Jadi Sekolah Terbaik, Basket Kini Ekstrakulikuler Unggulan

Tim basket putra Kharisma Bangsa (hitam) ketika melakukan training camp menjelang keberangkatan ke Paris, Perancis, mengikuti Paris World Games Basketball Championship 2018, Juli lalu. (istimewa)

Pamulang- Sederet prestasi berhasil diukir siswa-siswi Sekolah Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, di berbagai event nasional maupun internasional. Okan Celiker, Management Advisor Kharisma Bangsa, mengatakan institusi pendidikan yang dipimpinnya itu memiliki torehan prestasi, diantaranya tim basket putra SMA Kharisma Bangsa, meraih gelar juara Divisi 2 Paris World Games Basketball Championship 2018, Paris, Perancis, Juli lalu. “Di bidang sains, pada 2018, siswa SMA Kharisma Bangsa meraih dua medali perak yakni The 59th International Mathematics Olympiad Cluj-Napoca, Rumania, dan Hong Kong International Mathematics Olympiad, Hong Kong. Selain itu, meraih medali perunggu pada The 15th International Geography Olympiad , Quebec City, Canada,” ujar Okan, di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Jumat (2/11). Selain itu, lanjut Okan, Kharisma Bangsa adalah sekolah yang menggunakan kurikulum gabungan yakni Cambridge International School dan nasional. Disisi lain, ungkap Okan, ada sekitar 10 persen alumni Kharisma Bangsa yang melanjutkan kuliah di luar negeri. “Jadi kami berusaha untuk meningkatkan jumlah 10 persen agar lebih banyak lagi siswa yang bisa kuliah ke luar negeri. Guna mendukung hal tersebut, Kharisma Bangsa memiliki satu departemen bernama college consuling. Mereka nantinya yang akan membantu siswa untuk lebih banyak yang mendaftar di luar negeri. Kedepan, kami juga ingin menjadi sekolah internasional dengan menerima lebih banyak siswa dari berbagai negara,” lanjutnya. “Kami juga memiliki program olimpiade sains yang sangat baik di sekolah. Bahkan dari tim nasional Indonesia yang berangkat ke olimpiade internasional, selalu ada siswa dari Kharisma Bangsa yang mewakili,” tambahnya. Dalam kesempatan itu, ia berharap dapat membawa semua pengalaman yang dimiliki selama berada di Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Diakuinya, bila selama ini Kharisma Bangsa merupakan salah satu institusi pendidikan yang terbaik. “Tentu dengan pengalaman yang saya miliki selama di Amerika Serikat, saya ingin membawa Kharisma Bangsa lebih baik lagi. Semoga bisa menjadi sekolah terbaik di wilayah Jakarta dan sekitarnya,” tegas Okan. Sementara itu, Imam Husnan Nugroho, Principal of Senior High School Kharisma Bangsa, menjelaskan ekstrakulikuler basket menjadi salah satu unggulan Sekolah Kharisma bangsa. “Saat ini yang paling bersinar itu basket. Karena sudah sampai level internasional prestasinya. Tapi, itu bukan berarti kami meninggalkan pembinaan ekstrakulikuler olahraga lainnya. Kami juga memiliki futsal, karate, taekwondo, badminton, bola voli, dan panahan,” ungkap Imam. Ia melanjutkan selain basket, olahraga yang memiliki peminat cukup banyak adalah futsal, dan taekwondo, untuk di tingkat Sekolah Dasar (SD) Kharisma Bangsa. “Namun prestasinya olahraga itu belum sampai ke level kompetisi yang besar. Meski demikian, kami akan tetap melakukan pembinaan semua olahraga yang ada di Kharisma Bangsa,” tukas Imam. (Adt)

Ciptakan Komunikasi Yang Baik, Merupakan Modal Pertama Menumbuhkan Prestasi Anak

Imam nahrawi (Kiri)) Menteri Pemuda Dan Olahraga menyerahkan penghargaan tertinggi dari kepada atlet ice skating Maghrisa Regita Maharrani Trah Gagarin atas prestasinya di olahraga Ice Skating

Sebagai orangtua, kewajiban paling utama yang dilakukan adalah mengikuti perkembangan anak dalam menumbuhkan prestasi anak. Namun, bukan berarti bisa memaksakan kehendak sang anak untuk menentukan prestasi, melainkan hanya mengarahkan. Dengan demikian, anak akan seluwes mungkin untuk menggapai prestasi dengan jalan yang dipilihnya sendiri. Heri Gagarin seorang Jurnalis yang juga ayah dari Maghrisa Regita Maharrani Trah Gagarin sebagai olahragawan Ice Skating tingkat Asia berprestasi memaparkan, dalam keseharian dirinya bersama dengan sang istri, Farisha Zhara menanamkan pola asuh yang wajar-wajar saja, sama dengan apa yang biasa ditanamkan oleh orangtua pada umumnya. Seperti sekolah, les dan latihan, hingga menorehkan penghargaan tertinggi dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi atas prestasi yang diraih Regita selama tahun 2014 dan 2015. “Intinya sih menciptakan komunikasi baik via telepon maupun langsung di rumah, sementara waktu yang paling banyak adalah saat hari libur dan hari sabtu,” ujar Heri. Menurutnya, menumbuhkan prestasi anak adalah melalui komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, akan tumbuh rasa saling percaya dan menghargai akan kewajiban masing-masing dan tidak ada kiat khusus, semua mengalir apa adanya. “Kalau orangtua bekerja dan merawat keluarga, sementara tugas anak adalah belajar, paparnya. Sebelumnya, gadis cantik kelahiran 30 Desember 2001 juga sempat mendapat prestasi sebagai Duta Cintai Indonesia 2012 silam. Selain itu, sebanyak 3 medali emas ajang Skate Bangkok 2014 yang diikuti sejumlah negara Asia, antara lain Indonesia, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Hong Kong serta 4 medali emas Ajang Indonesia Ice Skating Open 2015, dan 1 medali emas Ajang The Indonesia Figure Skating National Championship 2015. Kemudian Regita juga menjuarai tiga kategori di nomor Figure Skating Short Program Alpha, Figure Skating Alpha Solo Comp dan Figure Skating Stroking Alpha. Dengan hasil yang sempurna ini, ia berhasil memenuhi janji kepada Menpora untuk mengharumkan nama bangsa. Selain prestasi olahraga, Regita juga berhasil mendapat nilai cukup lumayan pada Ujian Nasional 2017 terutama untuk mata pelajaran Matematika dengan nilai 97,5 dan terpilih sebagai salah satu lulusan terbaik SMP Pembangunan Jaya. (pah/adt)

Ini Dia 8 Atlet Cewek Indonesia yang Prestasinya Bisa Menginspirasi Kita Semua

Setiap manusia bisa meraih prestasi setinggi mungkin, jika ia ingin berusaha dengan maksimal. 8 atlet cewek Indonesia ini, bisa jadi inspirasi untuk kamu karna prestasi yang telah mereka raih. Ini Dia 8 atlet cewek Indonesia yang jadi inspirasi untuk kamu, menurut yang dilansir dari cewekbanget.id: Susi Susanti Siapa yang tidak kenal pemain bulutangkis yang sudah melegenda di Indonesia ini. Puncak kejayaannya saat Ia dapat gelar juara tunggal putri bulutangkis olimpiade Barcelona Spanyol, 1992. Tak hanya itu, emas pertama Indonesia di Olimpiade juga diraihnya, serta juara All England juga loh sebanyak empat kali.  Liliyana Natsir Atlet satu ini juga tak kalah prestasinya dari sang legenda Susi Susanti. Ia telah meraih medali perak olimpiade beijing 2008, tim ganda campuran bersama Nova Widianto. Selain itu, ia juga pernah dapat medali emas di Sea Games 2011 dan di olimpiade Rio De Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad.  Alexandra Asmasoebrata Sejak usia 12 tahun, pembalap cantik satu ini sudah terjun ke arena balap gokart. Bahkan Andra sampai mendapat rekor Muri sebagai pembalap perempuan pertama Indonesia. Prestasinya saat Oktober 2005, ia berhasil loh dapat pole position kejuaraan seri terakhir 7 dan 8 Formula Campus di Goldenport Motorpark Circuit, Beijing, Tiongkok.  Irene kharisma Sukandar Irene merupakan pecatur kebanggan Indonesia. Dia berlaga di kejuaraan catur tingkat dunia. Hebatnya, ia telah empat kali berturut-turut meraih gelar di Indonesian women’s chess Championship 2006-2010. Dan juga menjadi yang pertama lohh woman grand chess master Indonesia. Dedeh Erawati Atlet lari satu ini prestasinya sudah sangat banyak. Medali kejuaraan ia sabet semua di semua seri. Ia satu-satunya atlet yang 5 kali berturut-turut di undang pada kejuaraan atletik Grand Prix Asia. Elsa Manora Nasution Elsa manora disebut sebagai Ratu renang se Asia Tenggara. Prestasinya antara lain dapat 3 perunggu di Sea Games 1991, 1 emas dan 1 perunggu di Sea Games 1999, serta 1 perak dan perunggu di Sea Games 2003. Lindswell kwok Atlet cantik satu ini adalah atlet Wushu. Dia berhasil menyumbang medali emas pertama di Sea Games 27 di Myanmar. Prestasi lainnya ia telah menyumbang puluhan medali emas dan perak lain. Trio Srikandi Ini adalah julukan bagi tiga pemanah perempuan Indonesia. Mereka itu lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani. Ketiga cewek ini telah mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Seoul 1998. Kini, mereka berhasil meraih medali perak nomor beregu. Berikut adalah 8 atlet cewek Indonesia yang memiliki segudang prestasi yang sudah mengharumkan nama bangsa. Saatnya bagi kamu untuk mengikuti jalur mereka dengan terus berprestasi demi mengharumkan Indonesia di kancah Internasional! Kalau mereka bisa, kenapa kamu gak bisa?

Ini Dia Most Valuable Player (MVP) DBL East Java Series 2017

Untuk menjadi sebuah tim basket ternyata bukan hanya membutuhkan kekompakan tim tapi tiap pemain juga dituntut memberikan performa terbaik. Seperti dua pemain ini nih, yang selalu jadi pemain andalan most valuable player (MVP) Honda DBL East Java Series 2017 karena bisa memberikan performa terbaiknya dalam tiap pertandingan. Yuk, simak siapa dia dan apa rahasianya sih bisa jadi most valuable player yang dilansir dari dblindonesia.com (28/08/2017). Fabian Ariel (SMA Gloria 1 Surabaya) Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Fabian sudah menyukai basket. Pemain satu ini punya kekuatan fisik yang baik dan stabil hingga dipercaya menjadi andalan penyerang Gloria 1. Fabian begitu lihai dalam menggiring bola untuk mengawali serangan offense ke daerah lawan. Dulu Ia pernah jadi guard dan berhasil membawa timnya menjadi juara di Junior-Junior Basketball League (JRBL) tahun 2013. Tak hanya sampai disitu, lanjut hingga Ia ikut liga Honda DBL East Java Series 2016 dan 2017. Saat itu, Fabian menjadi salah satu pemain andalan coach Desandrew Pudyo, pelatih Gloria 1. Sampai ahirnya, ia sukses menjadi most valuable player Honda DBL East Java 2017. Prestasinya tersebut, diakui Fabian berkat latihan yang telah dilakukan. Selain berlatih bersama tim, Ia selalu meningkatkan skill dribble dan shootingnya sendiri. Sepanjang laganya, ia termasuk salah seorang player dengan basic shooting dan akurasi free-throw yang mencapai 75 persen. “Salah satu goals-ku adalah jadi pemain terbaik. Sementara ini beruntung sudah bisa masuk first team DBL,” lanjutnya. Adelaide Callista (SMA St Albertus Malang) Laide, sapaan akrab dari Adelaide Callista sudah memulai karirnya di dunia basket sejak kelas 3 SD, loh. Prestasi yang didapat tidak tanggung-tanggung. Tahun 2015 lalu, Laide berhasil mendapat juara 2 Popnas, dilanjutkan dengan juara 1 level 1 Fiba U18 di Bangkok, dan juara 2 Asean School Games. Selain itu, 4 tahun berturut-turut Laide juga ikut andil dalam kemenangan kejuaraan nasional (kejurnas) sejak tahun 2014. Prestasi di tahun ini, Ia terpilih seleksi Sea Games walau hanya samapi 15 besar saja. Hingga akhirnya Laide menjadi most valuable player Honda DBL East Java Series 2017 berkat akurasinya yang mencapai 50 persen untuk 3pt. Pengalaman terbaik yang ia rasakan saat bermain bersama orang luar negeri. Di sana, ia belajar bagaimana menghadapi musuh, mengontrol teman-teman saat main, dan tahu juga tekhnik main basket yang lebih luas.

SEA Games 2017 Bagi Maria Londa

Maria Londa, Atlet lompat jauh dan jangkit kembali menjadi tumpuan untuk menyumbang medali emas lewat lompatan-lompatannya. Namun, tantangan untuk tahun ini lebih berat untuk meraih medali emas. Menurut Lansiran DetikSport.com, Maria menjalani multievent Asia Tenggara kelima di SEA Games 2017. Saat ini ia berstatus peraih empat medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu sejak SEA Games 2009 Laos. Maria harus bisa mengembalikan perfomanya setelah cedera pada SEA Games 2015 Singapura. Pelatihnya, I Ketut Pageh, menyiapkan rancangan program agar Maria bisa siap baik fisik, teknik, maupun mentalnya. Maria memulai pemusatan latihan sejak Januari 2017 dari mulai persiapan umum, persiapan khusus, hingga ke spesifik  pra kompetisi. Sejauh ini catatan terbaik di lompatan jauh adalah 6,30 meter. Sedangkan catatan terbaik lompat jangkitnya selama latihan adalah 13,20 meter. “Sebenarnya jika dibilang SEA Games kali ini lebih berat ya memang berat. Karena ini SEA Games kelima saya dengan dua kali berturut-turut medali emas. Bisakah saya pertahankan itu? Tunggu pertandingan nanti,” kata ia berdasar lansiran dari detikSport, Rabu (16/8/2017). Diakui atlet ini meski sudah berpengalaman, sebagai atlet juga merasakan beban walaupun dalam dirinya berupaya untuk bisa lepas dan rileks. Bagi Maria yang terpenting adalah latihan semaksimal mungkin. “Saya juga membangun diri dengan memperbanyak latihan teknik. Apalagi, dukungan dari pelatih, keluarga, dan teman-teman selalu hadir. Mereka juga tahu jika saya selalu semaksimal dan percaya dengan apa yang saya lakukan. Jadi saling bangun kepercayaan dan motivasi.” Seperti yang dilansir DetikSport, Ia pun menjelaskan, hanya ingin memberikan prestasi terbaik. “Prestasi terbaik dulu deh. Kalau emas itu bonus. Kenapa tidak terlalu ngoyo? sebenarnya dari dulu persaingannya ketat bedanya 5 sampai 3 cm. Tapi lihat saja pada pertandingan nanti. Tidak bisa bicara banyak karena lagi mepet semua,” jelasnya.