Jr NBA Rayakan Satu Dekade di Indonesia

Rangkaian acara dari Jr NBA untuk merayakan satu dekade partisipasinya untuk memotivasi anak-anak muda di Indonesia akan bola basket telah berakhir. Acara tersebut ditutup dengan turnamen 3v3 pada Minggu (2/6/2024). Acara yang bertajuk Jr NBA Week tersebut digelar dalam dua hari dan merupakan yang pertama digelar di Indonesia. Head of Fan Acquisition & Engagement NBA Asia, Sheila Rasu, mengatakan pihaknya merasa senang dapat menghadirkan berbagai kegiatan terkait olahraga bola basket kepada anak-anak dari tingkatan SD, SMP, dan SMA untuk menandai 10 tahun program Jr NBA di Indonesia. “Tahun ini sangat spesial karena ini adalah tahun ke-10 Jr NBA di Indonesia. Ini adalah salah satu program paling lama di tingkat regional, dan yang unik adalah kami banyak melakukan hal menarik seperti coaching clinics, Jr NBA Week untuk SD, SMP dan SMA. Kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut pada masa depan,” jelas Rasu, saat ditemui di sela-sela babak final turnamen 3v3 Jr NBA Indonesia di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta. Pada turnamen 3v3 Jr NBA Indonesia, pada tingkatan SD, gelar juara tim putri diraih oleh SDN Polisi 4 Bogor, sementara untuk tim putra diklaim oleh SDN Batu Ampar 11 Jakarta. Lebih lanjut, pada tingkatan SMP, gelar juara direbut oleh tim SMP Kharisma Bangsa Tangerang Selatan. Lalu untuk gelar juara tim putra diraih oleh SMPN 7 Bandung. Pada tingkatan SMA, titel juara untuk tim putri dan putra masing-masing didapatkan oleh SMAN 3 Cibinong dan SMA Kharisma Bangsa. Rasu menambahkan, sejak diluncurkan pada tahun 2014, Jr NBA Indonesia sudah menjangkau lebih dari 24,2 juta pemuda-pemudi di seluruh Indonesia. Rasu berharap, pihaknya dapat terus mendukung generasi penerus pemain basket Indonesia dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka di lapangan dan menanamkan nilai-nilai positif dari partisipasi dalam olahraga. “Jr NBA adalah partisipasi NBA untuk mengembangkan program kepada anak-anak agar aktif terlibat dalam olahraga ini, dan melihat olahraga sebagai sebuah cara untuk bersosialisasi, berkumpul dalam sebuah komunitas,” kata Rasu. “Bahkan, ketika mereka tidak menggeluti olahraga ini secara profesional pun, harapannya mereka bisa mendapatkan pelajaran berharga yang bisa diaplikasikan pada kehidupan,” ujarnya. Selain final turnamen 3v3, juga ada NBA Celebrity Game yang menampilkan tokoh-tokoh publik seperti Rayi Putra (RAN), Andovi Da Lopez, dan Augie Fantinus. Tak ketinggalan dua pemain Charlotte Hornets, Marques Bolden dan Grant Williams, juga hadir di acara ini.

Gandeng Kementerian Agama DKI Jakarta, Kompetisi Basket Jr. NBA 3v3 Cetak Atlet Muda Berbakat

Gandeng Kementerian Agama DKI Jakarta, Kompetisi Basket Jr. NBA 3v3 Cetak Atlet Muda Berbakat

Menyambut akhir tahun sekaligus libur sekolah di tahun 2022, National Basketball Association (NBA) melalui Jr. NBA bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta dalam mengadakan kompetisi basket 3v3 di sekolah MAN 4 Jakarta Selatan, untuk sekolah binaan kementerian se-Jakarta. Sekitar 1.200 siswa dari lebih dari 100 sekolah di bawah Kemenag dengan tiga kategori usia (U-12, U-15, dan U-17) mengikuti kompetisi tersebut. Jr. NBA, program liga global kompetisi basket remaja untuk anak laki-laki dan perempuan, mengajarkan keterampilan dasar serta nilai-nilai inti pertandingan pada tingkat pemula dalam upaya membantu menumbuhkan dan meningkatkan pengalaman bertanding basket tingkat remaja bagi para pemain, pelatih dan orang tua. Kompetisi sekolah 3v3 ini merupakan kelanjutan dari program pendampingan yang disebut ‘Pelatihan Kurikulum’ yang diinisiasi oleh Kemenag DKI Jakarta dan Jr. NBA pada awal tahun 2022. Kementerian Agama RI mengapresiasi terpilihnya Provinsi DKI Jakarta sebagai pilot project kegiatan ini. Diharapkan kedepannya program ini dapat meraih hasil yang positif dan menjadi contoh bagi Madrasah di Provinsi lain serta dapat menumbuhkan potensi bola basket anak dan menjadikan anak lebih sehat sekaligus berkontribusi memberikan dampak positif bagi anak dan dunia bola basket Madrasah secara keseluruhan. Pada acara ini, Pelatih Jr. NBA, Natália André mengatakan, “Ini adalah kali pertama kami menyelenggarakan kompetisi basket Jr. NBA 3v3 di Indonesia dan kami sangat senang dapat berkontribusi dalam acara yang tak terlupakan ini,“. “Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada perwakilan kementerian atas kesempatan kemitraan yang luar biasa ini. Melalui program ini, kami berharap dapat menginspirasi pemuda setempat untuk menjalani gaya hidup aktif dan sehat, sekaligus mendukung generasi pemain Indonesia selanjutnya.” pungkas Natália André.

Marques Bolden Gabung Klub Basket NBA Milwaukee Bucks.

Kompetisi bolabasket Amerika akan berlangsung pada bulan Oktober 2022-23 mendatang. Salah satu bintang timnas bolabasket Indonesia, Marques Bolden, akan ikut merasakan atmosfer persaingan klub NBA dengan bernaung di klub Milwaukee Bucks. Kabar ini tentunya menggembirakan bagi pecinta bola basket Indonesia. Sebelumnya Bolden pernah membela Cleveland Cavaliers sebelum menjadi pemain naturalisasi. Marques Bolden menandatangani kontrak Exhibit 10 dengan Bucks pada hari Rabu, 21 September 2022, waktu Amerika Serikat. Kontrak Exhibit 10 adalah kesepakatan NBA dengan gaji minimum satu musim yang memungkinkan klub untuk mengubah kontrak menjadi kesepakatan dua arah selama perubahan itu dilakukan sebelum awal musim reguler.   Sumber: www.iblindonesia.com

Tiga Pebasket Berbakat Indonesia Gabung Basketball Without Borders Di Canberra

Angelica Jenifer Candra, Deewell Windy Gosal, Vanissa Renata Siregar

Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) kembali menyumbang atletnya untuk menimba ilmu di program bergengsi Basketball Without Borders yang ke-12 di Canberra, Australia pada 7-10 Agustus 2022. Kali ini ada tiga atlet. Mereka adalah Angelica Jenifer Candra, Deewell Windy Gosal dan Vanissa Renata Siregar. Dikatakan Wakil Ketua PP Perbasi Bidang Pembinaan dan Prestasi, George Fernando Dendeng, pemanggilan tiga atlet ini membanggakan. Ini karena mereka menjaga tradisi PP Perbasi dalam mengirimkan atlet di program yang diprakarsai NBA dan FIBA tersebut. Pada edisi 2019 lalu, tiga atlet muda Indonesia masuk program ini. Mereka adalah Hendrick Xavi Yonga, Amelia Ryan Ayu Ardhany, dan Jesslyn Angelique Aritonang. Sementara pada 2018, satu atlet masuk Basketball Without Borders yakni Sebastia Darryl. “Kami menyambut baik terpilihnya tiga putri dari Indonesia untuk bisa menunjukkan skill terbaik mereka di ajang bergengsi Basketball Without Borders ini. Sekaligus kami bersyukur bahwa pemanggilan ini menandakan bahwa pembinaan kita berjalan baik,” ungkap George. Geroge menaruh harapan tinggi terhadap ketiga atlet yang masuk program Basketball Without Borders (BWB) tahun ini. Mereka bisa menimba ilmu sebanyak mungkin. Ini agar pengalamannya ke depan berguna untuk Indonesia. “Harapannya mereka bisa memberikan penampilan terbaik di sana dan pulang bawa banyak pengalaman yang berguna untuk Indonesia kedepannya,” jelasnya. Melalui ajang ini, lanjut George, Angelica, Deewell, dan Vanissa bisa belajar dari peserta dari negara lain. Ini karena program ini diikuti atlet bertalenta dari Asia, Oceania, dan Pacific. Diharapkan, dari program ini bisa bertukar pikiran. “Basketball Without Borders ini berkumpulnya atlet dengan talenta terbaik di dunia untuk kemudian dilatih dan diberikan pengalaman oleh pelatih atau pemain NBA. Basketball without Borders ini juga telah melahirkan banyak bintang NBA. Melalui program ini juga para pemain bisa berteman dengan anak-anak bertalenta seluruh asia, oceania dan pacific yang kedepannya bisa saling bertukar ilmu,” jelasnya

NBA Gelar Program Virtual NBA Academy Women

NBA Gelar Program Virtual NBA Academy Women

National Basketball Association (NBA) mengumumkan peluncuran Virtual NBA Academy Women, program pengembangan olahraga basket dan kepemimpinan selama delapan pekan untuk lebih dari 40 pemain basket terbaik berusia sekolah menengah atas (14-17 tahun) dari luar AS. Global Technical Director Program NBA Academy Women dan Peraih Medali Emas Olimpiade 1996, Jennifer Azzi menjelaskan, peserta akan bertemu dengan pemain sebaya lain dari seluruh dunia dan ambil bagian dalam program basket serta pengembangan keterampilan hidup (life skill) yang dibimbing langsung oleh pemain dan mantan pemain WNBA serta staf NBA Academy. Setiap orangtua atau wali yang tertarik mengajukan permohonan atas nama anak mereka harus mengirimkan profil HomeCourt anak mereka atau mengunggah video keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam formulir permohonan di situs NBA Academy paling lambat pada 18 Juni. Peserta Program Virtual NBA Academy Women akan diumumkan pada Juni, dimana program tersebut akan dimulai pada Juli dan berlangsung hingga Agustus. Sebagai bagian dari kurikulum lapangan (on-court), peserta akan menerima pelajaran, petunjuk, dan tantangan bola basket secara virtual setiap minggunya, yang diberikan langsung oleh pemain dan mantan pemain WNBA. Pelajaran interaktif akan mencakup berbagai pelatihan menembak (shooting), pengelolaan bola (ball handling), dan pengondisian (conditioning drill) guna meningkatkan keterampilan secara menyeluruh. Atlet dengan permainan terbaik akan dipertimbangkan untuk mengikuti pengembangan dan kesempatan menunjukkan keterampilan basketnya secara langsung di masa depan. Program life skill akan tersedia dalam acara mingguan, yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan, gizi, goal setting, personal branding, kesehatan mental dan kebugaran, player pathway education, dan pemberdayaan perempuan. Program akan menampilkan pembicara tamu dan pakar dari seluruh anggota NBA dan WNBA, termasuk Global Technical Director Program NBA Academy Women dan Peraih Medali Emas Olimpiade 1996, Jennifer Azzi. “Program Virtual NBA Academy Women akan melanjutkan misi kami dalam membantu perempuan muda di seluruh dunia agar dapat berkembang sebagai manusia dan pemain,” kata Azzi. “Pemain internasional memberikan dampak berarti di semua tingkatan permainan untuk perempuan dan program ini akan membantu pemain basket internasional dapat terhubung dengan pemain-pemain lain, belajar langsung dari pemain WNBA, dan melanjutkan perkembangan mereka,” kata Jennifer Azzi. Sejak Program NBA Academy Women diluncurkan pada 2018, 25 peserta berkomitmen bersekolah di Divisi I NCAA. Han Xu dari Cina menjadi peserta pertama Program NBA Academy Women yang mengikuti WNBA Draft dan terpilih pada urutan ke-14 secara keseluruhan oleh New York Liberty pada WNBA Draft 2019.

Musim 2021-2022, NBA Ganti Bola Basket

Wilson jadi pengganti Spalding untuk bola basket NBA musim 2021-2022

Musim mendatang 2021-2022, NBA (National Basketball Association) akan mempunyai mitra baru dalam pengadaan resmi bola basket untuk pertandingan. Menurut berita yang dilansir dari Yahoo Sports, Wilson akan ditunjuk sebagai pengganti dari Spalding yang sudah menjadi mitra NBA dalam pengadaan bola basket dari tahun 1983. Selain untuk NBA, Wilson juga ditunjuk sebagai bola basket official di kompetisi WNBA, NBA G-League, NBA Y2K League dan BAL (Basketball Africa League). Dalam hal kemitraan, sebenarnya Wilson bukan mitra baru bagi NBA. Wilson pernah menjadi mitra NBA selama 37 tahun sebelum pada tahun 1983, NBA memutuskan untuk bermitra dengan Spalding. Wilson selama ini telah menjadi mitra lama NCAA (National College Athletic Association), sebuah kompetisi antar universitas di Amerika Serikat. Selain di tingkat universitas, Wilson juga digunakan di pertandingan di level High School. Sesuai website Spalding, jenis bola basket yang digunakan adalah full grained leather yang dibuat hanya untuk permainan indoor dengan jenis hardwood flooring. Spesifikasi lainnya adalah ukuran 7 dan 29.5 inch untuk keliling dan tekanan 7.5 sampai dengan 8.5 pounds per square inch. NBA dan NBPA (asosiasi pemain NBA) akan berdiskusi untuk memastikan bola basket yang baru akan memenuhi standard seperti yang digunakan sekarang.

NBA Undang Delapan Pemain DBL Berbagi Inspirasi Dalam Program Jr. NBA Indonesia Camp

Student-athlete Honda DBL berfoto bersama Coach Carlos (tengah) dari Jr. NBA usai ikut berpartisipasi dalam Jr. NBA Indonesia Camp 2019 yang berlangsung di Cilandak Sport Center, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3).

National Basketball Association (NBA) pekan lalu (30/3) mengundang delapan pemain muda Indonesia dalam program Jr. NBA Indonesia Camp di Jakarta. Mereka adalah para student-athlete yang berprestasi pada Honda Developmental Basketball League (DBL), liga basket pelajar terbesar di Indonesia. Dalam program tersebut, para pemain muda berprestasi ini ikut memberikan motivasi kepada adik-adik yang terlibat dalam Jr. NBA Indonesia Camp di Cilandak Sport Center, Jakarta Selatan. Kedelapan student-athlete itu adalah Sophia Rebecca (DBL Indonesia All Star 2018), Felicia Huang (DBL First Team 2018), Ferdinand Nursalim (DBL First Team 2018), Rayhan Alvaro Ferdinand (DBL First Team 2018), Dewa Made Ayu Sriartha (DBL Indonesia All-Star 2015/Indonesia Women’s National 3×3 Team Asian Games 2018), Regita Pramesti (DBL Indonesia All-Star 2013 & 2014/peraih medali perunggu tim putri 3×3 SEA Games 2017), Erlan Perkasa (Champion DBL 3×3 Competition 2015/Timnas putra FIBA National 3×3 U-18), dan Darryl Sebastian (DBL Indonesia All-Star 2017 dan 2018, Timnas Basket 3×3 U-18 dan Timnas Basket U-18 untuk World Cup 2023) ”DBL Indonesia (penyelenggara Honda DBL) sudah lama menjalin hubungan baik dengan NBA untuk tujuan pengembangan. Bahkan, event resmi pertama NBA di Indonesia pada tahun 2008 lalu, adalah hasil kerjasama dengan DBL Indonesia,” ujar Masany Audri, Direktur DBL Indonesia. ”Kami berterima kasih NBA mengundang dan mengajak kedelapan pemain muda dan berprestasi yang tak lain adalah output dari Honda DBL. Untuk ikut terlibat dengan berbagi di program internasional Jr. NBA. Kami berharap, mereka bisa memberikan inspirasi ke junior-juniornya untuk terus mewujudkan mimpinya, terutama di basket. Sehingga bisa meningkatkan partisipasi anak muda dalam olahraga,” lanjut wanita yang akrab disapa Sany ini. Jr. NBA Indonesia Camp merupakan program untuk mencari pemain-pemain usia 10-15 tahun dari Indonesia. Mereka nantinya akan menjadi bagian dari para pemain terpilih dari berbagai negara yang akan mengikuti seleksi tingkat Asia Pasifik. Dan puncaknya, akan mewakili regional Asia Pasifik dalam NBA Global Championship, berlaga melawan pemain-pemain dari seluruh dunia. ”Ini bukan soal latihan untuk profesional player. Tapi untuk memberi materi dasar kepada anak-anak usia dini. Karena itu kami terus konsisten hingga tahun ke enam, ” ucap Carlos Barroca, Head Coach Jr. NBA Asia. Lebih lanjut Carlos melihat potensi yang baik di Indonesia. “Indonesia punya potensi basket yang bagus. Karena itu kami ada di sini sampai tahun ke enam,” ungkapnya. Berlokasi di Cilandak Sport Center, Jakarta Selatan, delapan orang pemain dan alumni DBL tersebut menceritakan apa yang memotivasi mereka untuk terus berlatih basket hingga mencapai berbagai prestasi. Salah seorang diantaranya adalah Darryl Sebastian yang masuk ke dalam skuad DBL Indonesia All-Star 2017 dan 2018. Dia juga merupakan anggota Timnas Basket 3×3 U-18 Indonesia, dan akanbertanding di World Cup 2023 bersama Timnas Basket U-18. “Gara-gara basket, saya bisa sampai ketemu dan main basket bareng Presiden RI Pak Jokowi di Istana Negara Bogor. Lalu menjadi salah satu pemain di timnas muda Indonesia. Tapi ini nggak akan bisa dicapai kalau saya mudah menyerah bermain basket,” ujar Darryl Sebastian. “Peserta Jr. NBA Indonesia Camp ini punya kesempatan yang masih panjang karena mereka masih SMP. Jadi bisa mempersiapkan diri untuk bisa mencapai mimpi-mimpinya. Seandainya mereka gagal, coba terus jangan pernah nyerah,” tambahnya. Selama penyelenggaraan Jr. NBA, para peserta akan menjalani 5 skill stations yakni, Dribbling, Shooting, Passing, Footwork & Layups. Dari 50 pemain putra dan 50 pemain putri yang terpilih di hari pertama memiliki kesempatan untuk mengikuti basketball drills scrimmages. Nantinya akan terpilih 5 pemain terbaik putra dan 5 pemain terbaik putri yang akan mendapatkan gelar 2019 Jr.NBA Indonesia All-Stars. (IHA)

Ini Pesan Jason Richardson, Mantan Guard Golden State Warriors Kepada Anak Muda Indonesia

Jason Richason, mantan guard Golden State Warriors saat melatih anak-anak mendrible bola dalam acara coaching clinic di SMA 82 Jakarta.

Jason Richardson, mantan guard Golden State Warriors berpesan kepada anak-anak di Indonesia, bahwa edukasi dan sekolah adalah hal utama yang harus diraih sebelum memilih olahraga bola basket. Richardson datang ke Jakarta, Kamis (28/3/2019) sebagai pelatih tamu yang akan memilih 10 atlet basket muda sebagai peserta kamp Jr NBA akhir pekan nanti yang juga masuk ke dalam rangkaian acara Jr NBA. Richardson berpendapat bahwa secinta apapun seseorang dengan olahraga bola basket, tetap pendidikan adalah pangkal dari kesuksesan yang bisa diraih oleh seseorang. “Hal paling penting bagi pemain muda adalah edukasi. Anda harus sekolah terlebih dahulu untuk belajar banyak hal berbeda dan memperhatikan guru/pelatih di sana untuk mengerti banyak situasi,” Ujar richardson yang dilansir dari detiksport pada acara coaching clinic di SMPN 37 Jakarta. “Hal kedua adalah bekerja keras. Benar-benar bekerja untuk menjadi lebih baik, disiplin, makan yang sehat dan benar. Itu akan sangat membantu Anda,” tambahnya. Program Jr NBA bukan hanya dalam rangka mengasah bakat anak-anak dalam bola basket, akan tetapi juga sebagai ajang pelatihan bagi para pelatih bola basket di Indonesia agar dapat melatih bola basket dengan baik dan benar. “Pesan untuk pelatih adalah melatih dengan kecintaan pada permainan itu sendiri. Jr NBA muncul bukan untuk mencari pemain terbaik, tapi mengumpulkan anak-anak yang mencintai basket, juga pelatih yang senang dalam melatih olahraga ini, kemudian memberikan mereka pelajaran dasar di dunia basket. Sehingga anak-anak punya hasrat dan mampu mengerti lebih soal basket sedangkan pelatih bisa melatih dengan cara yang tepat,” demikian Richardson. (IHA)