Tinjau Sesi Latihan, Danny Kosasih Beri Semangat Timnas Putra 3×3

Tinjau Sesi Latihan, Danny Kosasih Beri Semangat Timnas Putra 3x3

Latihan perdana timnas basket putra 3×3 mendapat perhatian Ketum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), Danny Kosasih, yang hadir langsung di Hall Basket Senayan, Selasa kemarin. Kedatangannya untuk memberikan semangat kepada delapan pemain yang dipanggil untuk dipersiapkan tampil di SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022. “Timnas 3×3 Putra sudah mulai latihan. Tim yang pada SEA Games lalu mendapatkan perak, minimal nanti bisa mempertahankan tapi kalau bisa naik satu step lebih baik. Mari kita sama-sama mendukung timnas 3×3 Putra,” terang Danny Danny menegaskan, bolabasket 3×3 tidak boleh dipandang sebelah mata. Anggapan bahwa pemain 3×3 adalah pemain buangan dari 5×5 harus dikesampingkan. Apalagi PP PERBASI memberikan perhatian besar terhadap 3×3. Langkah itu dimulai dengan menyiapkan atlet muda di kategori ini. Mulai dari U-16 hingga U-18. “Dengan begitu, 3×3 tidak akan kehabisan stok pemain ke depannya. Mengingat, 3×3 berbeda sistem dengan 5×5,” ungkapnya. Surliyadin, sebagai salah satu pemain senior di timnas 3×3 dan telah berikan medali perak di SEA GAMES Manila 2019 mengaku senang dengan terobosan PP PERBASI. Ini setelah dalam persiapan kali ini dihadirkan pemain muda. Delapan pemain yang masuk daftar panggil ini merupakan percampuran pemain muda dan senior. “Perpaduan antara pemain muda dan senior ini, menurut saya sangat bagus untuk perkembangan masa depan 3×3 Indonesia,” jelas Surliyadin. Untuk persaingan di SEA Games Vietnam nanti, lanjut pemain Bali United berusia 31 tahun ini, semua negara memiliki peluang yang sama. Semua negara pasti telah persiapkan tim semaksimal mungkin setelah belajar pada pelaksanaan sebelumnya. “Dengan persiapan sebulan ini mudah-mudahan bisa tercapai target kita dan bisa lebih baik dari capaian 2019,” terang Surliyadin.

SEA Games 2022. Basket 3X3 Yakin Emas 

Dilansir dari Antara pelatih tim nasional bola basket 3×3 putra Ali Budimansyah yakin Indonesia bisa mempersembahkan medali emas pada SEA Games 2022 Vietnam yang bakal diselenggarakan pada 12-23 Mei mendatang. Pasalnya, kekuatan Filipina di SEA Games 2022 tidak akan sama seperti edisi sebelumnya saat mereka memakai pemain-pemain terbaiknya. Di Vietnam nanti, lanjut dia, Filipina akan menurunkan pemain yang kualitasnya di bawah para pemain yang tampil pada SEA Games 2019 lalu. “Ini tantangan bagi saya. Dengan persiapan sebulan, harus bisa lebih baik dari kemarin apalagi mempersembahkan emas di Hanoi masih terbuka,” ucap Ali dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa. Pada SEA Games 2019 Filipina ketika cabang olahraga basket 3×3 pertama kali dipertandingkan timnas basket 3×3 putra Indonesia hanya sanggup merebut medali perak setelah kalah dari tim tuan rumah pada laga final. “Saya tertantang karena kondisi pemain sedang bagus. Mereka masih berkompetisi di IBL 2022. Artinya, secara fisik dan skill individu terasah, hanya nanti perlu diperkuat mindset permainan saja karena 5×5 dan 3×3 ada perbedaan,” katanya lagi. Dalam persiapan menghadapi SEA Games, tim berencana menggelar latihan bersama (TC) mulai 4 April. Ada tiga tempat latihan yang disiapkan, yakni GBK Arena, Bogor, dan Krakatau Steel. Adapun TC nanti akan diikuti 10 pemain yang komposisinya merupakan kombinasi antara pemain senior dan junior di bawah usia 23 tahun sebagai bagian dari upaya regenerasi. Sumber: www.antaranews.com  

Perbasi Buka Turnamen Basket 3×3 untuk Produksi Atlet Potensial bagi Timnas

Perbasi Buka Turnamen Basket 3x3 untuk Produksi Atlet Potensial bagi Timnas

Turnamen basket 3×3 akan digelar dalam waktu dekat oleh Perbasi dan Supersport Sensation (SSS) Internasional. Kompetisi ini diadakan untuk mendukung lahirnya bibit pebasket potensial. Kejuaraan itu akan digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 19-23 Februari 2022 mendatang. “Saat ini kami sedang membutuhkan pemain yang konsentrasi di 3×3. Ke depan, Perbasi akan bentuk tim 3×3 junior sampai usia 23,” kata Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, dalam keterangan resmi induk basket nasional. Digelarnya turnamen basket 3×3 ini bertujuan agar Indonesia punya ketersediaan atlet basket potensial untuk ajang-ajang penting yang akan dihadapi. Salah satunya SEA Games Hanoi pada Mei mendatang yang diramaikan dengan cabang basket 3×3. Format basket 3×3 menjadi salah satu cabang olahraga yang baru diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir ini. Untuk itu, atlet-atlet Indonesia yang punya konsentrasi di cabang ini terhitung masih sangat sedikit jumlahnya. Dengan demikian, kejuaraan 3×3 bisa menjadi wadah untuk menyaring peminat-peminat baru yang bisa diproyeksikan untuk memperkuat tim nasional Indonesia pada ajang penting di masa mendatang. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Melalui 3×3 akan terlihat anak-anak muda yang cinta bola basket untuk 3×3,” ujar Danny. Demi mencapai jangkauan yang luas, turnamen basket 3×3 rencananya digelar secara serempak di empat provinsi. Selain di Jakarta, kompetisi ini akan diadakan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Saat ini Indonesia sudah mulai berbicara di pentas internasional lewat cabang basket 3×3. Di Asian Games 2018 lalu, tim nasional basket 3×3 putri Indonesia berhasil mencapai perempat final. Pencapaian yang lebih memuaskan terjadi pada ajang FIBA 3×3 U-18 di Cyberjaya, Malaysia. Ketika itu timnas basket putri Indonesia sukses merebut medali perunggu. Sementara itu, timnas basket 3×3 putra Indonesia berhasil meraih medali perak setahun setelahnya di ajang SEA Games 2019 Filipina. Capaian ini tentu memberikan angin segar untuk perkembangan olahraga basket 3×3 yang semakin hari digandrungi masyarakat.

Dipanggil Pelatnas, Angel Siap Harumkan Basket DIY

Dipanggil Pelatnas, Angel Siap Harumkan Basket DIY

Pebasket putri asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Angelica Jennifer Candra dipanggil mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) Tim Nasional (Timnas) basket 3×3 Indonesia U-18. Pemanggilan tersebut sebagai persiapan menghadapi Piala Dunia di Hungaria 2021. Pemanggilan tersebut tertuang dalam surat Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) nomor 362/PP/VII/2021. Pebasket binaan sekolah basket Mataram itu akan mengikuti pelatnas selama dua pekan. Mulai 9-21 Agustus di Cirebon, Jawa Barat. Angel mengaku senang dan bersyukur bisa terpilih mengikuti pelatnas. Pebasket 180 cm itu berjanji akan memberikan kemampuan terbaik selama Pelatnas. “Saya akan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk merah putih. Selama di sana saya juga ingin mengharumkan dunia basket di Yogjakarta,” ujarnya, Kamis (29/7). Yang pasti, Angel bertekad untuk berjuang dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Selama Pelatnas dia akan satu tim bersama Vanesa Renata Siregar dan Syarafina Ayasha dari Jakarta serta Margaret Rachel dari Jawa Barat. Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih mengatakan, Pelatnas akan berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes). Dua hari sebelum bertolak ke Cirebon, para atlet wajib menunjukkan hasil swab antigen negatif. “Ketika sampai di Cirebon akan dilakukan swab PCR. Latihan akan dimulai setelah hasil swab PCR negatif keluar,” papar Danny. Angel merupakan salah satu pebasket muda berbakat yang dimiliki Yogjakarta. Pada 2019 silam, dia terpilih mewakili Indonesia di kejuaraan dunia Junior National Basketball Association (NBA). Kala itu, Angel bersama sembilan pemain berhasil mewakili tim Asia Pasifik di ajang NBA Jr yang digelar di Orlando, Amerika Serikat.

Undang Pelatih dan Pemain Timnas Basket Indonesia, SD Ar-Rahman Motik Gelar Kompetisi 3×3

Sekolah Dasar Ar-Rahman Motik menggelar kompetisi basket 3x3 antar-SD se-DKI Jakarta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 7-8 November. Sebanyak 25 tim tampil dalam event 3x3 Ar-Rahman Motik Basketball Competition 2018. Hadir pula Pelatih Timnas, Fictor Gideon Roring. (mediaindonesia.com)

Jakarta- Usia dini merupakan peluang emas dalam membentuk sebuah karakter sesorang. Dalam dunia olahraga, pembinaan atlet sejak usia dini juga terus dilakukan. Selain untuk mematangkan skill, dalam hal ini mental juga perlu diasah saat merintis sebuah karier. Hal itu menjadi perhatian Sekolah Dasar Ar-Rahman Motik yang menggelar kompetisi basket 3×3 antar-SD se-DKI Jakarta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 7-8 November. Sebanyak 25 tim ikut serta dalam kompetisi bertajuk 3×3 Ar-Rahman Motik Basketball Competition 2018 itu. Kompetisi itu mendapat pengakuan dari Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) dengan kehadiran wasit dan panitia pertandingan dari induk olahraga basket di Indonesia itu. “Even ini berawal dari keprihatinan anak sekarang itu aktivitas fisiknya kurang. Lebih lama main gadget ketimbang yang lainnya. Makanya kita berpikir untuk bikin even ini, tapi bagaimana mereka datang bukan hanya main basket dan berkompetisi. Tapi juga ada edukasinya,” ungkap Catur Prastyo, Ketua Pelaksana, di Jakarta, Kamis (8/11). Sebagai edukasi, panitia pun mendatangkan pebasket Tim Nasional, di antaranya Andakara Prastawa Dhyaksa, Ponsianus Nyoman Indrawan, Adhi Pratama Prasetyo Putra, dan Valentino Wuwungan. Hadir pula Pelatih Timnas Fictor Gideon Roring yang akrab disapa Ito, dan Johannis Winar atau karib dipanggil coach Ahang. “Jadi kita menghadirkan pebasket idola mereka untuk hadir. Mereka berbicara, apa korelasi antara pentingnya sekolah dan main basket? Kenapa sekolahnya musti pinter agar main basketnya bisa bagus. Sejauh ini sih tidak ada kendala karena memang usia mereka usia bermain. Pulang sekolah mereka punya memori dan kesan,” jelas Catur. Seluruh peserta baik menang atau kalah akan dapat medali sebagai kenang-kenangan. Diharapkan akan lahir regenerasi atau penerus basket Indonesia yang mampu menembus jenjang karier profesional tanpa mengorbankan pendidikannya. Sistem pertandingannya dalam kompetisi ini sedikit dimodifikasi, dari segi waktu pertandingan untuk menunjang kapasitas fisik siswa SD. Yakni permainan per kuarter hanya berlangsung selama 7 menit. Kompetisi itu menganut sistem pertandingan setengah kompetisi, walaupun ada 25 tim. Tujuannya, agar tim yang kalah bertanding di babak awal tidak langsung angkat koper. Menurut Catur, setiap tim minimal akan bermain 3 kali. Sementara itu, sambutan hangat juga datang dari Pelatih Timnas. “Komentar saya mengenai acara ini yang pasti, ya saya senang banget karena kita bisa datang dan bertemu dengan anak-anak sekolah. Kita bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ujar coach Ito. “Di usia dini mereka sudah berlatih basket, bisa mengembangkan bakatnya. Bagi saya sebagai pelatih, saya sudah punya pemain-pemain muda yang basic dan fundamentalnya solid. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Sekolah Ar-Rahman bisa jadi teori yang lainnya. Bibit-bibit itu harus kita cari dan harus kita olah,” tutupnya. (Adt)

Tampil Tanpa Beban, Cool Boyz Kampiun IBL Go-Jek 3×3 Basketball Jakarta Usia 18 Tahun

Tampil Tanpa Beban di final IBL Gojek 3x3 Basketball Indonesia Tour 2018 – Jakarta Usia (U) 18 Tahun, Tim Cool Boyz (hijau) sukses mengalahkan tim Lantak Laju dengan skor 12-7, di Mall Kota Kasablanca. (Pras/NYSN)

Jakarta- Usai sudah gelaran IBL Gojek 3×3 Basketball Indonesia Tour 2018, setelah seri pamungkas di Jakarta berlangsung. Sebanyak 89 tim yang bermain di Jakarta kali ini bersaing ketat, untuk menjadi yang terbaik pada pertandingan yang dilangsungkan di Mall Kota Kasablanca ini. Kembali dimainkan di dalam mall, antusiasme pengunjung meningkat secara signifikan jika dibanding seri Malang pekan lalu. Tim Cool Boyz akhirnya sukses menjadi kampiun IBL Gojek 3×3 Basketball Indonesia Tour 2018 – Jakarta Usia (U) 18 Tahun, pada Minggu (29/7). Di partai final, tim yang terdiri dari Mikha Haidar, Miguel Fernanda, Fredy Rico Tanuarji Harjo, dan Timothy Bahar, menaklukan tim Lantak Laju yang diperkuat Muhammad Rafie Fadhali, Patrick Agung, Shaleh Aziz, dan Erfandi Iqbal, dengan skor 12-7. Selepas wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai, Mikha Haidar dan kolega langsung menggebrak dan tampil impresif. Hasilnya, mereka langsung memimpin dengan 5 angka. Skuat Lantak Laju pun tak tinggal diam. Mereka berusaha menyusul ketertinggalan. Sempat menipiskan angka 6-7 disisa 2 menit pertandingan. Namun, Cool Boyz masih terlalu tangguh. Mereka makin memperlebar jarak angka hingga memastikan kemenangan atas Lantak Laju dengan selisih 5 angka. Pertandingan berakhir dengan skor 12-7. Mikha mengatakan, pada final melawan Lantak Laju, timnya bisa bermain lebih santai dibanding saat semifinal (kontra Cincau, 15-10). “Sebenarnya pertandingan yang berat itu di semifinal saat melawan Cincau. Untuk pertandingan final kami main lebih santai. Bisa dibilang tanpa beban,” ujarnya usai laga. Diakui Mikha, menghadapi laga final, timya sudah mengetahui kemampuan lawan. “Karena memang sebagian pemainnya sudah kenal dan mereka juga teman, jadi sudah tahu juga kemampuan mereka seperti apa,” cetusnya. “Apalagi tim kami bermain sangat bagus dipertandingan tadi. Chemistry sudah terbentuk dengan baik sejak laga awal, sampai kami bisa lolos ke final dan akhirnya bisa meraih juara,” pungkas Mikha. Untuk kategori Umum Putra, tim GSBC 1 menyabet juara usai mengalahkan GSBC 2 dengan skor cukup telak 21-11. Sedangkan kategori IBL, Garuda Bandung Satu yang menjadi pemenang setelah menundukkan Satria Muda Pertamina dengan skor tipis 19-18. Sementara itu, di Grand Final yang berlangsung pada Minggu (29/7), Satria Muda merajai IBL 3×3 dan berhak mewakili Indonesia di ajang FIBA 3×3 World Tour di Cina 29-30 September mendatang. Satria Muda keluar sebagai juara setelah mengalahkan Stapac Jakarta secara dramatis dengan skor 21-20. (Adt) Hasil Final IBL Go-Jek 3×3 Basketball Jakarta : Umum Putri Merpati B (Lamia, Helena Tumbelaka, Opi Paskar Pramita, Tania) vs Merpati A (Tirsa Cecilia, Natalia Desintha, Dela Madjid, Made Dita), 13-10 Umum Putra GSBC 1 (Jonathan Maurice, Muhammad Arighi, Pringgo Regowo, Tri Wicaksono) vs GSBC2 (Yefanus Mulyono, Chadisttira Pranatyo, Ferdian Dwi Purwoko, Muhammad Abrar Adrian), 21-11