804 Atlet Bertarung di Kejuaraan Karate Junior Kaltim 2022

804 Atlet Bertarung di Kejuaraan Karate Junior Kaltim 2022

Sebanyak 804 atlet karate junior ambil bagian dalam Kejuaraan Karate Junior Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022. Kejuaraan tersebut berlangsung di Atrium Plaza Balikpapan, mulai Rabu hari ini, 7-10 Desember 2022. Dibuka oleh Asisten Sekda Kaltim Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat HM Syirajudin, mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam sambutannya Syirajudin mengapresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini. Menurutnya, event ini sangat luar biasa. Terlebih dilaksanakan di tempat umum. “Sangat luar biasa. Anak-anak akan diuji mentalnya karena bertarung dihadapan orang banyak. Tentunya ini akan membentuk karakter mereka,” kata Syirajudin. Syirajudin juga berharap event seperti ini terus dilakukan. Terutama dari junior, karena mereka akan menjadi penerus atlet karate Provinsi Kaltim di masa mendatang. “Apresiasi kepada Forki Kaltim yang telah melaksanakan kegiatan ini. Sesering mungkin dilaksanakan. Karena dari sini akan melahirkan bibit atlet berbakat yang tentunya akan mengharumkan nama Kaltim juga Indonesia. Selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas, jangan hanya mencari juara, persaudaraan yang utama,” ungkapnya. Ketua Panitia Aries Ardianto menuturkan, kejuaraan ini diikuti oleh perwakilan Forki Kabupaten dan Kabupaten seluruh Kalimantan Timur. Serta perwakilan club atau dojo perguruan karate di bawah naungan Forki selaku induk organisasi karate Indonesia. “Peserta yang mengikuti 804 atlet seluruh Kaltim. Semoga lewat ajang ini muncul bibit-bibit atlet junior berprestasi. Menjadi atlet yang tangguh dari Kalimantan Timur, sehingga bisa berkiprah di tingkat nasional dan bahkan internasional,” tutur Aries. Kejuaraan ini sengaja digelar di pusat perbelanjaan. Dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih dekat olahraga bela diri karate di masyarakat umum. “Masyarakat dapat melihat secara langsung, serta menilai sportivitas olahraga yang ditunjukkan oleh atlet-atlet junior seluruh Kaltim,” pungkasnya.

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Satu lagi kabar membanggakan datang dari putra daerah Banyuwangi. Wisnu Bintang Bharata namanya. Siswa kelas X SMAN 1 Giri Taruna Bangsa itu bakal mewakili Indonesia dalam kejuaraan olahraga karate di tingkat internasional. Indonesia punya banyak sekali atlet olahraga yang mampu bersanding dengan atlet dari negara lain. Apa saja yang bisa dengan mudah ditaklukkan oleh pemain Indonesia, bahkan di tingkat dunia? Tentunya yang banyak orang tahu adalah bulutangkis, pencak silat, karate, taekwondo, dayung, dan masih banyak lagi. Jika ada kejuaraan tersebut di tingkat dunia, pasti ada wakil Indonesia yang ikut bertanding. Meski tidak semuanya membawa juara, bisa bersanding dengan jawara dunia di partai final internasional bukanlah hal yang mudah. Bintang menjadi salah satu dari dua atlet terbaik yang terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk maju bertanding pada Venice Cup & Youth League WKF yang akan diselenggarakan di Itali pada Desember mendatang. Membanggakan bukan? Atlet murni berdarah Banyuwangi itu mengaku tak pernah menyangka jika ia diberi kesempatan menjadi perwakilan untuk berlaga di negara tersohor akan kuliner Pizza nya tersebut. “Alhamdulillah, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bahkan terpikirkan pun tidak,” terangnya pada TIMES Indonesia, Sabtu (5/11/2022). Pemuda kelahiran 8 Oktober 2006 ini, merupakan salah satu atlet muda berprestasi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi. Putra pasangan Agung Bayu Bharata dan Rina Mayasari itu memang sudah menggeluti olahraga beladiri karate sejak ia menginjak usia 10 tahun. Terhitung sudah delapan tahun ia berkecimpung dalam dunia beladiri. Selama itu juga berbagai kejuaraan kerap ia menangkan. Seperti yang terbaru, Bintang berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan karate dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Bintang mengungkapkan bahwa apa yang ia capai saat ini bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan ada dukungan dan doa dari orang tua, pelatih serta juga saudara maupun teman dekatnya yang selalu mengiringi dan menjadi semangat dalam berlaga. “Ini berkat dukungan dan doa dari ibu ayah, pelatih serta saudara dan teman dekat saya,” katanya. Saat ini, Bintang pun masuk dalam jajaran atlet yang dipercayai untuk mewakili kontingen Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi guna berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII. Sementara itu, pelatih Bintang, Firda Dian Pramana memaparkan, pihaknya bersyukur karena anak didiknya bisa memperoleh medali juara pertama di perlombaan 02SN sekaligus terpilih mewakili Indonesia untuk bertanding di Eropa. “Alhamdulillah anak didik saya bisa mengikuti jejak saya,” terang Firda, pelatih Bintang. Firda merupakan pelatih yang disiplin dalam melatih atlet-atlet didikannya. Pada tahun 2017 lalu, Firda pernah menjuarai perlombaan karate se-Asia Tenggara. Ia menyampaikan bahwa ia memiliki keinginan agar anak didiknya bisa melebihi apa yang telah ia capai. Selaras, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Banyuwangi, Aiptu Wayan Redita, menyampaikan syukur atas apa yang telah diperoleh salah satu atletnya. Terlebih membanggakan, ia pun mengungkapkan bahwa Bintang merupakan atlet pertama dari Bumi Blambangan yang terpilih untuk bertanding di tingkat Internasional. “Mudah-mudahan dengan adanya Bintang lomba di tingkat Internasional, bisa memberi motivasi bagi para pelajar lain. Supaya lahir dan muncul lebih banyak atlet bertaraf internasional dari Banyuwangi,” terangnya.

Sempat Tak Ada Ongkos, Anak Tukang Becak Raih Emas di Open Turnamen Karate

Sempat Tak Ada Ongkos, Anak Tukang Becak Raih Emas di Open Turnamen Karate

Sebagai generasi muda dan generasi penerus bangsa, harus terus aktif, kreatif dan memiliki semangat yang besar. Semangat besar generasi muda inilah yang ditunjukkan pada akademik maupun non akademik yang juga sangat penting bagi generasi muda. Baik akademik maupun non akademik, untuk mendapatkan yang terbaik keduanya tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Meskipun begitu, sebagai generasi muda, keterbatasan perekonomian yang memaksa untuk memendam cita-cita tetap bisa dilewati dengan niat dan semangat. Seperti M Akbar Perwira, di tengah keterbatasan perekonomian keluarganya, tidak membuatnya putus semangat. Ia tetap mampu mempersembahkan prestasi dan mengharumkan nama daerahnya. Anak dari seorang tukang becak di Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) ini, berhasil meraih juara dan meraih emas dalam kejuaraan Open Turnamen Karate Piala Kapolresta Barelang, Batam, yang digelar 20-22 Oktober 2022 lalu. Senpay Dessy Amalia, satu di antara pelatih M Akbar di Osamu Karate Dojo mengatakan, M Akbar adalah seorang atlet binaan Osamu Karate Dojo sejak tahun 2019 dan hampir tidak jadi berangkat karena keterbatasan biaya. Mempertimbangkan prestasi yang telah diperlihatkan oleh M Akbar, dana bantuan bagi atlet yang kurang mampu diberikan kepada M Akbar. “Alhamdulillah, dari dana pribadi dan ada bantuan dari rekan untuk membantu satu anak yang keterbatasan ekonomi,” jelasnya. “Karena Akbar anaknya cukup berprestasi, akhirnya kita paksakan untuk tetap berangkat,” tutupnya. Ini juga merupakan semangat yang dimiliki oleh M Akbar Perwira untuk tetap semangat mengikuti kejuaraan. Hingga berbuah manis dengan membawa pulang penghargaan atau meraih emas.

Perguruan Shokaido Saring Karateka Indonesia lewat Kejurnas

Perguruan Shokaido Saring Karateka Indonesia lewat Kejurnas

Perguruan Karate Shokaido (Shotokan Kandaga Indonesia) akan menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Markas Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat pada 23-25 September mendatang. Event ini terselenggara setelah dua tahun tertunda akibat pandemi covid-19. Shokaido merupakan salah satu perguruan karate yang berada di bawah naungan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki). Ketua Pelaksana Kejurnas Shokaido 2022, Rocky Pesik mengatakan, kejuaraan itu diperkirakan bakal diikuti hingga 800 karateka dari seluruh Perguruan Shokaido yang tersebar di 27 provinsi. “Yang akan turun dalam Kejurnas 2022 ini adalah para karateka terbaik dari tiap provinsi karena sebelumnya di masing-masing provinsi telah diadakan kejuaraan daerah shokaido,” kata Rocky saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/9/2022). “Ketika nanti kami mendapat juara di Kejurnas, kami akan mengirimkan mereka sebagai wakil kami ke berbagai pertandingan lain yang skalanya lebih besar. Selain itu, mereka juga bisa tampil dalam Kejurnas PB Forki,” tambahnya. Tak hanya itu, para juara Kejurnas Shokaido 2022 nantinya juga berpotensi untuk mewakili Indonesia dalam ajang Kejuaraan Dunia Karate SKIF (Shotokan Karate-do International Federation) di Jepang pada 2023. “Kami memiliki afiliasi dengan Jepang Shotokan Karate-do. Empat tahun sekali, SKIF mengadakan kejuaraan dunia dan pada 2023 nanti akan diadakan di Jepang. Kami berencana untuk mengirimkan atlet kami yang juara di kejurnas ini untuk mewakili Indonesia,” jelas Rocky yang juga Ketua Pengurus Shokaido DKI Jakarta. Kejuaraan Dunia SKIF terakhir kali bergulir di Republik Ceko pada 2019 silam. Saat itu, sejumlah atlet Indonesia turut berpartisipasi dan berhasil pulang sambil membawa dua medali emas dan tiga medali perunggu. “Jadi kami memiliki target menyamai atau melebihi capaian Kejuaraan Dunia 2019,” ucap Rocky. Sekretaris Jenderal PB Shokaido, Asril Azhari menambahkan, kategori pertandingan Kejurnas Shokaido edisi kedua ini bakal menyesuaikan dengan regulasi dari PB Forki, yakni mulai dari kategori pra-usia dini (5 tahun) hingga senior (21 tahun). Untuk nomor pertandingannya, terdapat kata dan kumite.

Dibuka Menpora, INKAI Gelar Kejurnas ALT CUP IV 2022

Dibuka Menpora, INKAI Gelar Kejurnas ALT CUP IV 2022

Setelah dua tahun tertunda karena pandemi, Kejurnas Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) kembali digelar. Kejuaraan Nasional (Kejurnas) INKAI Albert Lumban Tobing (ALT) Cup IV 2022 diikuti karateka dari seluruh Indonesia. “Atlet-atlet karate khususnya INKAI harus memberikan prestasi hingga tingkat dunia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, di Jakarta, Sabtu (27/8/2022). Ia mengatakan, ada negara kecil dengan jumlah penduduk hanya 2 juta jiwa namun mempunyai prestasi olahraganya yang luar biasa yaitu Jamaika. “Kami berharap dari event ini melahirkan atlet-atlet dunia khususnya dari INKAI,” kata Zainudin. Ketua panitia Kejurnas ALT CUP IV 2022, Kolonel Laut (S) Ferry Mulyadi Arifin mengatakan, kejurnas digelar keempat untuk menghormati sang pendiri, Albert Lumban Tobing. Selain itu, menjadi sarana untuk bertemu dan mengasah keahlian dan pengetahuan dalam olahraga bela diri Karate semua anggota. Menurut dia, ada banyak nomor yang dipertandingkan dalam Kejurnas yang digelar hingga 28 Agustus besok. Lebih 300 nomor pertandingan, baik Kata maupun Kumite. Dari pemula, kadet, junior, under 21, dan senior. “Dari event ini kami mencari wakil-wakil INKAI yang nantinya akan bertanding di kejuaraan nasional karate dari Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia),” ujarnya. Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI, Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan. Dia mengatakan, kejuaraan ini digelar untuk mencari atlet terbaik di kelasnya masing-masing. Para pemenang di setiap nomor kompetisi selanjutnya akan dikirim untuk mengikuti Kejurnas PB Forki. “Melalui kejuaraan ini, kami mencari bibit atlet berprestasi dengan sasaran diberangkatkan ke Kejurnas Forki. Kami akan saring jadi sekitar 90 atlet terbaik dari kejuaraan ini,” katanya.

Cetak Atlet Berkualitas, INKAI Klungkung Gelar Kejuaraan Karate

Cetak Atlet Berkualitas, INKAI Klungkung Gelar Kejuaraan Karate

Menjelang pelaksaan kejuaraan Karate INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 antar Dojo Bali Timur, Klungkung, Gianyar dan Karangasem, INKAI Klungkung pun terus menggeber pembinaan dan pengembangan karateka muda. Ketua INKAI Klungkung, Anak Agung Gde Bagus Mahendra Putra menjelaskan bahwa pihaknya akan melaksanakan Kejuaraan Karaten INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 antar Dojo Bali Timur, Klungkung, Gianyar dan Karangasem pada tanggal 15 Mei 2022 mendatang dan mengambil tempat di GOR Swecapura. Dengan mengambil tema ‘Mewujudkan Generasi Karate Yang Memiliki Kapasitas Fisik dan Mental Bushido Yang Berprestasi’, kejuaraan tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi antar karateka INKAI se- Bali. “Juga sekaligus untuk pembinaan dan pengembangan atlet karateka INKAI muda sebagai bagian dari pencarian atlet baru untuk INKAI Klungkung yang berada dibawah naungan FORKI Klungkung dan juga menjaring atau menyiapkan karateka-karateka muda INKAI Klungkung lebih berprestasi menuju ajang pertandingan Regional maupun Nasional,” tegasnya Jumat (6/5). Agung Mahendra juga menambahkan diselenggarakan kejuaran Karate INKAI tersebut adalah untuk menjaring bibit atlet sejak dini dan mempersiapkan atlet-atlet terbaik Klungkung untuk menghadapi kejuaran nasional maupun internasional. “Ini juga momen untuk mempersiapkan atlet-atlet terbaik Klungkung untuk berlaga di kejuaraan nasional maupun internasional, sehingga bisa memberikan penampilan terbaiknya,” lanjutnya. Adapun kejuaraan Karate INKAI Dandim Klungkung Cup I 2022 ini dapat diikuti dengan beberapa persyaratan, diantaranya mengikuti ajang Latih Tanding cabang INKAI di bawah naungan Inkai Klungkung, Gianyar, Karangasem dan mendapat rekomendasi dari pengurus INKAI cabang masing-masing. “Batas akhir pendaftaran itu hari Sabtu 7 Mei 2022, kemudian Technical Meeting, hari Minggu 8 Mei 2022,” sebutnya. Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika kelas yang dipertandingakan adalah: Pra usia dini 6 tahun (kelahiran 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015) Usia 7 tahun (kelahiran 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014) Usia dini 8 tahun (kelahiran 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013) Usia 9 tahun (kelahiran 1 Januari 2012 – 31 Desember 2012) Prapemula 10 tahun (kelahiran 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011) Usia 11 tahun kelahiran (1 Januari 2010 – 31 Desember 2010) Pemula usia 12 tahun (kelahiran 1 Januari 2008 – 31 Desember 2008) Usia 13 tahun (kelahiran 1 Januari 2009 – 31 Desember 2009) Cadet usia 14 tahun (kelahiran 1 Januari 2007 – 31 Desember 2007) Usia 15 tahun (kelahiran 1 Januari 2006 – 31 Desember 2006) Junior 16 tahun (kelahiran 1Januari 2005 – 31 Desember 2005) Usia 17 tahun (kelahiran 1 Januari 2004 – 31 Desember 2004)

Raih 2 Medali Dalam Sebulan, Della Kian Termotivasi

Raih 2 Medali Dalam Sebulan, Della: Jangan Cepat Berpuas Diri

Della Lutfiah merupakan seorang karateka muda. Baru-baru ini, gadis asal Desa Kayu Abang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, ini meraih prestasi membanggakan dengan meraih dua prestasi dalam tempo sebulan. Terkini, gadis berjilbab ini sukses meraih juara 1 Kumite Kadet Putri -54 Kg pada Kejuaraan Karate Ketua Umum KONI Cup Kota Banjarmasin Cup 2 pada akhir bulan Oktober lalu. Tak sampai sepekan, Della harus berangkat ke Bandung, Jawa Barat. Ia terpilih bersama tiga atlet Perguruan Lemkari Kalsel masuk tim PB Lemkari untuk berlaga di Kejurnas Piala ketua Umum FORKI yang dihelat di GOR Sabillulungan Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat, pada 5-7 November 2021. Kejurnas itu mempertandingkan kelas Kadet, Junior, U-21. Della Lutfiah bertanding di kelas Kadet -54 Kg yang pesertanya cukup banyak. Mereka adalah atlet pilihan dari sejumlah daerah di tanah air maupun perguruan. Di event itu Della sukses meraih medali perunggu yang sangat jarang diraih atlet asal Kalsel. Atas capaian ini, Della sangat termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuannya. “Dengan usaha dan kerja keras semoga saja bisa membanggakan kedua orang tua dan utamanya Tanah Laut,” ujarnya. Della bertekad apa yang sudah dijalani bisa berimbas baik pada kehidupannya di masa mendatang. “Intinya jangan malas untuk berlatih, dan tidak cepat berpuas diri,” pungkasnya.

Selain Persiapan Jelang Kejurnas FORKI, Ini Fokus Vanessa Efendi

Selain Persiapan Jelang Kejurnas FORKI, Ini Fokus Vanessa Efendi

Jelang Kejuaraan Nasional Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Kejurnas FORKI), karateka putri asal Medan, Vanessa Efendi sedang menggenjot persiapan guna mempersiapkan diri mengikuti kompetisi yang rencananya akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat ini. Dikatakannya, di antara persiapan itu ia fokus latihan dasar, fisik, dan teknik. Jadwal latihanpun dilaksanakannya setiap hari, di FORKI Sumut dan Medan. “Jelang Kejurnas FORKI nanti, jadwal latihan sebenarnya tergantung pelatih. Biasanya setiap hari, mulai jam 16.00 WIB-18.30 WIB,” ucap Vanessa seperti dilansir Tribun Medan. Selain persiapan jelang kejurnas, atlet karate yang bermain di kelas U21-68 kg ini menyampaikan, ia sangat menjaga kesehatannya. Apa lagi di masa pandemi dan pemberlakuan PPKM. Lebih lanjut diakui Vanessa, pada kompetisi itu ia tidak terlalu mematok target berlebih. Karena, ia hanya fokus memberikan penampilan terbaik. “Medali itu hanya bonus. Kalau prosesnya maksimal, hasilnya mudah-mudahan maksimal juga,” kata ujarnya. Disampaikannya, selain fokus meraih prestasi, Vanessa juga sedang persiapan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Biodata: Nama: Vanessa Efendi Tempat, Tanggal Lahir: Medan , 21 Juni 2003 Ayah: Efran Efendi Ibu: Natasya Viana Dojo: Inkai Tinggi Badan: 173 cm Berat Badan: 61 kg

Lima Karateka Muda Majalengka Raih Prestasi Pada Czech Open Karate Cup 2021

Lima Karateka Muda Indonesia Raih Prestasi Pada Czech Open Karate Cup 2021

Prestasi membanggakan kembali datang dari atlet muda Indonesia. Kali ini, kabar gembira datang dari cabang olahraga karate. 5 karateka muda asal Majalengka, Jawa Barat, berhasil menjuarai Czech Open Karate Cup 2021 yang digelar online. Kelima karateka itu tergabung dalam Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF). Prestasi mereka menyabet medali perak hingga emas dalam kejuaraan internasional yang bertempat di Republik Ceko pada 20-22 Februari 2021. Kejuaraan yang digelar secara daring itu diikuti oleh 9 negara yakni Ceko, Rusia, Armenia, Kroasia, Austria, Slovenia, Rumania, India dan Indonesia. Lima karateka itu ialah Muhammad Abdullah Ramdhan (11), Mochammad Ridho (15), Rangga Bayoe Pramoedjie (25), Zalsa Lenaya (20) dan Agista Sinantya (15). “Muhammad Abdullah Ramdhan meraih 2 medali emas, Mochammad Ridho 1 emas, Rangga Bayoe 1 emas 1 perak, Zalsa Lenaya 1 emas dan Agista Sinantya dapat 1 medali perak,” kata Bupati Majalengka, Karna Sobahi, saat memberikan penghargaan kepada lima karateka itu di Pendopo Bupati Majalengka pada Selasa (2/3/2021). Karena mengaku sangat bangga kepada lima karateka muda tersebut yang mampu meraih prestasi internasional, di ajang Czech Open Karate Cup 2021, ditengah situasi pandemi COVID-19 saat ini. “Sungguh luar biasa bahwa dari Majalengka bisa berprestasi di kejuaraan internasional dan mendapatkan lima medali emas di kejuaraan di Ceko. Sebagai kepala daerah saya mengucapkan selamat atas prestasi yang diperoleh, mereka telah mengharumkan nama Kabupaten Majalengka,” kata dia. Czech Open Karate Cup sendiri merupakan ajang kejuaraan karate tradisional tingkat yang digelar secara virtual. Para kontingen dari berbagai negara harus mengirimkan video di tiap babaknya. “Yang dilombakan keindahan jurus atau Kata, jadi kita mengirimkan videonya dan dinilai oleh dewan juri di Ceko. Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan ada lima emas dan dua perak,” ucap Eben Heizer Sembiring selaku Sekjen PB INATKF. Ia pun sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka atas prestasi atletinya di Czech Open Karate Cup 2021. Menurutnya keberhasilan lima karateka muda Majalengka dalam meraih medali di kejuaraan internasional menjadi tolak ukur bagi atlet-atlet karate tradisional untuk mengikuti kejuaraan selanjutnya. “Ini tolak ukur awal yang baik bagi atlet-atlet di Majalengka dan nanti akan ada kejuaraan lagi di Polandia dan akan kita siapkan kesana. Kami yakin mereka mampu berprestasi,” kata dia.

Dua Karateka Junior Bogor Naik Podium di Kejuaraan Dunia Karate 2020

Dua Karateka Junior Bogor Rebut Rebut Juara Dunia Karate 2020

Dua karateka cilik asal Bogor, Zahira dan Zahran, mencatat prestasi membanggakan dengan menyabet gelar di Kejuaraan Dunia Junior Karate 2020. Berkat torehan tersebut, keduanya diundang secara khusus untuk bertemu dengan Bupati Bogor, Hj Ade Yasin, SH. Undangan tersebut diberikan setelah Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin, mengatur semua agenda pertemuan Zahira dan Zahran dengan orang nomor satu di Kabupaten Bogor yang terjadi pada Kamis, 28 Januari 2021. Zahira dan Zahran hadir bersama dengan kedua orang tuanya dan didampingi oleh Junaidi Samsudin serta Ketua Umum FORKI Kabupaten Bogor, Alek Purnama Johan, saat diterima Ade Yasin di Pendopo Bupati Bogor, di Cibinong. “Saya sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih Zahira dan dan Zahran. Pagi ini Zahira dan Zahran jadi tamu istimewa saya,” ujar Ade Yasin, dilansir dari ANTV Klik. Ade Yasin sangat kagum atas raihan prestasi dua karateka anak anak yang telah mengharumkan Kabupaten Bogor di kancah karate dunia dengan menjadi juara 1 dan juara 3. “Ini harus jadi motivasi para atlet lainnya yang berada dinaungan semua cabor anggota KONI Kabupaten Bogor. Saya berharap Zahira dan Zahran akan terus mengukir prestasi emas di masa datang. Apalagi perjalanan karirnya masih sangat panjang,” harap Ade Yasin. “Kedepan harus lebih banyak atlet-atlet juara dunia dari Kabupaten Bogor. Bukan hanya dari olahraga karate, tapi juga dari cabang-cabang olahraga lainnya,” pungkasnya. Pemilik nama lengkap Zahran Kautsar Fortius Kamarullah (10) dan Zahira Aulyanissa Putri Kamarullah (7) berjaya dalam Kejuaraan dunia Karate Championship 30-31 Desember 2020 secara Virtual. Keduanya saat ini tercatat sebagai Siswa di SDN Nyalindung, Desa Mampir, Kecamaran Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Zahran menduduki posisi ketiga se­bagai juara Kata U-11 dan Zahira berhasil tampil sebagai juara Kata Pra Usia Dini Putri. Zahran merupakan anak dengan usia termuda yang telah mencapai tingkatan sabuk hitam pada INKADO se-Indonesia sejak berusia sembilan tahun. Zahran dan Zahira mulai berlatih karate pada usia masing-masing empat tahun. Mereka juga sudah mulai mengikuti kejuaraan karate sejak 2017 pada tingkat provinsi dan meraih juara kedua pada KUMITE Pra Usia Dini Putra. Sedangkan Zahira mulai mengikuti kejuaraan Karate sejak 2018 di Jakarta yang juga meraih juara kedua pada kategori Pra Usia Dini Putri.