Libas Tim Tuan Rumah 7-2, Okky Youth Soccer U-12 Jadi Juara SingaCup 2018

Tim Okky Youth Soccer (OYS) U-12 sukses menekuk tuan rumah, JSSL Singapura, dalam final turnamen SingaCup 2018 U12. Laga yang berlangsung di The Cage Sports Park, Turf City, Singapura ini, OYS menang telak 7-2, pada Rabu (8/11). (istimewa)

Singapura- Tim Okky Youth Soccer (OYS) U-12 akhirnya sukses mengalahkan tim tuan rumah, JSSL Singapura, dalam babak final turnamen SingaCup 2018 U12. Laga yang berlangsung di The Cage Sports Park, Turf City, Singapura ini, OYS menang telak 7-2, pada Kamis (8/11). Asisten Pelatih, Ami Handayani mengaku bila daya juang yang luar biasa dari para pemain, membuat mereka mampu mengatasi perlawanan JSSL Singapura dengan kemenangan telak 7-2. Masing-masing gol tersebut ditorehkan oleh Mokhamad Hanif (lima gol), Hidayatulloh dan Catur Bima R. “Hari ini anak-anak bermain luar biasa, tanpa beban dan di luar ekspektasi. Semua lini memiliki peran masing-masing untuk menjuarai laga final ini. Tekad dan semangat anak-anak adalah kunci kemenangan pada partai final ini. Selamat dan sukses buat anak anak hebat tim Okky Youth Soccer 2018,” ujarnya penuh kebahagiaan. Lebih jauh Ami menambahkan, permainan anak-anak Okky Youth Soccer Team setiap hari menunjukkan kemajuan. “Komunikasi pemain di lapangan juga cukup baik, kondisi fisik makin bagus. Walau partai final berlangsung di tengah cuaca panas tetapi anak-anak tetap penuh semangat bermain demi mengharumkan nama Indonesia,” tuturnya. Saat bertanding di fase perempat final, tim asuhan Asep Padian ini, mampu unggul 5-0 tim asal Australia, Football West. Lolos ke babak semifinal, mereka harus berjumpa tim sesama Indonesia, Bandung Pro United. Di partai ini, OYC Team sempat tertinggal 2 gol. Namun menit ke-20, Dhimas mencetak satu gol dan merubah skor 2-1. Pada babak ke 2, OYC bermain spartan dengan semangat sangat tinggi. Hasilnya, menit ke 38, Dhimas kembali menambah satu gol, dan menyamakan kedudukan 2-2. Selanjutnya di menit ke-45, OYC berbalik unggul, dan Hanif menjadi penentu kemenangan OYC, menjadi 3-2. Hasil ini membawa OYC melaju ke partai puncak Singacup 2018 U12. “Selain konsisten, anak-anak mampu bermain tenang, disiplin dan mendengarkan arahan pelatih. OYC Team juga mendapat apresiasi dari peserta dan supporter lain karena karakter mereka yang selalu ceria dan mau menolong. Mereka bermain dengan sportif, gembira, dan menunjukkan kepedulian tinggi pada tim lawan yang terjatuh.” ujarnya. 16 pemain yang berlaga di U-12 Singacup 2018 ini adalah hasil seleksi Okky Youth Soccer League (OYSL) 2018 dan talent scouting dari eks pemain Timnas era 80an, Dede Sulaiman dan Berti Tutuarima pada Okky National championship 11 September 2018 lalu. Para pemain menjalani training centre (pemusatan latihan) selama 7 hari di Sentul, Bogor, Jawa Barat, serta sejumlah laga persahabatan. Selama TC, OYS juga menjalani kegiatan di antaranya kunjungan ke pabrik PT. Suntory Garuda Beverage, produsen Okky, di Gunung Putri, serta studi banding ke Cipta Cendikia Football Academy. Okky Youth Soccer League (OYSL) 2018 merupakan program yang bertujuan mengembangkan bibit persepakbolaan Tanah Air yang dilaksanakan sejak 2017 oleh PT. Suntory Garuda Beverage (SGB) bekerjasama dengan Kemenpora dan Indonesia Junior Soccer League (IJSL). SGB merupakan perusahaan joint venture Suntory Jepang dan Garuda Food. Saat 2017, turnamen U-12 OYSL hanya hadir di Jabodetabek.Namun, mulai 2018, turnamen U-12 OYSL sudah hadir di enam kota besar, yakni Surabaya, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. (art)

Sudah Lakukan Persiapan Matang, Tim U-12 Okky Youth Tampil di SingaCup 2018 di Singapura

Sebanyak 16 pemain terbaik hasil seleksi U-12 Okky Youth Soccer Team 2018, bakal mewakili Indonesia di event SingaCup 2018 U12, 5-8 November, di The Cage Sports Park, Turf City, Singapura. (istimewa)

Jakarta- Sebanyak 16 pemain terbaik hasil seleksi U-12 Okky Youth Soccer Team 2018, mewakili Indonesia di event SingaCup 2018 U12, mulai 5-8 November, di The Cage Sports Park, Turf City, Singapura. Mereka merupakan hasil talent scouting mantan atlet timnas 80’an, Dede Sulaiman dan Berti Tutuarima, di event national championship pada 11 September lalu. Para pemain sudah menjalani training centre (pemusatan latihan) selama tujuh hari di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mereka pun telah melewati laga persahabatan di Lapangan C, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 28 Oktober lalu. “Hasilnya bagus saat menjalani trofeo dengan tim Okky 2017, dan tim IJSL yang menjadi juara 1 di Gothia Cup China 2018. Tim akan berangkat ke Singapura untuk mengikuti SingaCup 2018 U12, pada Minggu (4/11),” terang Head Group of Cup Suntory Garuda Beverage, Martinus Rezal dalam rilisnya, pada Sabtu (3/11). Tim Okky di SingaCup 2018 U12 masuk di Grup C bersama tim LFA protectors (Singapura), RC tanuan Labuyo (Fhilipina), Johor Da’rul Ta’zim FC (Malaysia), dan ZES football (Guam). Asep Padian yang pernah membawa tim Sister City DKI Jakarta meraih juara 1 di Beijing, dan tim IJSL Cipta Cendikia di Gothia Cup China 2018, dipercaya sebagai pelatih tim ini. U-12 Okky Youth Soccer League 2018 merupakan liga usia belia dari salah satu brand PT. Suntary Garuda Baverage, joint venture Suntory Jepang dan Garuda Food Group Indonesia, lalu bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Indonesia Junior Soccer League (IJSL). Pada event di 2017, U-12 Okky Youth Soccer League hanya hadir di Jabodetabek, tapi mulai 2018, kompetisi usia belia ini akhirnya hadir di enam kota besar, yakni Surabaya, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. (art) Berikut 16 pemain terbaik OYSC 2018 yang akan berlaga di Singa Cup U-12 2018 Penjaga Gawang Rehan (SSB Browcelona) Lutfi Arta Nudgrha ( SSB Avatar) Belakang Catur Bima (SSB Bulog) Faturohma (SSB Tunas Harapan) Pramudia (SSB Tunas Harapan) M Hidayatulloh (SSB Bulog) Daffa Raisa (SSB Bulog) Tengah Raihan (SSB Alvatar), M Satria SKW (SSB Tunas Harapan) Rasyid Andika (SSB Tunas Harapan) Fadel (SSB Browcelona) M Syafiq (SSB Bulog) Depan Raffi Naraya (SSB Alvatar) M Giffari (SSB Alvatar) Dimas Juandika (SSB Tunas Harapan) Angga (SSB Browcelona) Pelatih : Asep Padian

Hasil Turnamen OYSC 2018, Jaring 16 Pemain Terbaik Ikuti Singa Cup U-12 di Singapura

Sebanyak 16 pemain muda terbaik Indonesia hasil turnamen National Championship Okky Splash Youth Soccer League (OYSC) U-12 2018, akan mengikuti turnamen bertajuk Singa Cup U-12 2018, di Singapura, dalam waktu dekat. (bolasport.com)

Jakarta- Sebanyak 16 pemain usia belia terbaik Indonesia bakal tampil di turnamen bertajuk Singa Cup U-12 2018 di Singapura, dalam waktu dekat ini. Pemain-pemain itu dipilih hasil pantauan turnamen National Championship Okky Splash Youth Soccer League (OYSC) U-12 2018. Salah satu pencari bakat di OYSC U-12 2018, Dede Sulaiman, mengatakan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menembus skuat 16 pemain terbaik, menuju Singa Cup U-12 2018. Menurutnya, pemain yang terpilih itu terlihat memiliki skill, kecerdasan, dan juga jiwa kepemimpinan. Kata eks timnas Indonesia era 80’an ini, ada empat hal yang dilihatnya. Yakni skill individu, lalu konsistensi selama bermain dari penyisihan sampai final. “Selanjutnya kontribusi terhadap tim, fair play, dan sikap menghormati keputusan wasit, lawan, teman-teman dan penonton,” tukas Dede, dilansir bolapsort.com. Dalam ajang itu, ia dibantu legenda Persija Jakarta, Berti Tutuarima, dipercaya menjaring 16 pemain terbaik. Pemain-pemain usia belia itu akan bergabung ke skuat Okky Youth Soccer Team 2018, yang mewakili Indonesia, di ajang Singa Cup U-12 2018. “Yang paling utama, selain pemain punya skill bermain, dia juga harus punya karakter seorang pemimpin serta, harus memiliki visi bermain yang bagus, sehingga bisa menunjang pada sosok pemain itu sendiri,” terang striker yang handal dengan sundulannya itu. Sementara itu, Tim Bulog Jawa Timur keluar sebagai juara dalam turnamen National Championship Okky Splash Youth Soccer League (OYSC) U-12 2018, usai mengalahkan Tugu Muda Semarang, lewat babak adu penalti dengan skor 6-5, di Lapangan Jakarta Japanese Club, Sentul City, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (11/9). Mereka menjadi yang terbaik paska mengalahkan 29 peserta lainnya, dari Kota Surabaya, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Direktur Grup Suntory Garuda Beverage, Martinus Rezal, mengatakan ajang itu digelar sesuai misi perusahaan membuat anak Indonesia selalu aktif dan ceria di setiap aktivitasnya. Tak hanya itu, ajang ini menjalin kerja sama dengan Indonesia Junior Soccer League (USL) dan didukung Kemenpora. Peserta babak National Championship merupakan masing-masing pemenang dari setiap kota. Untuk juara satu mendapatkan trophy, uang pembinaan Rp 10 juta, sertifikat, medali dan bogie bag. Sedangkan peringkat dua hingga enam, juga meraih Rp 10 juta, sertifikat dan bogie bag. “Kemungkinan kami lanjutkan tahun depan dengan kota atau wilayah yang lebih luas, namun dengan catatan, sebab kami baru evaluasi di Oktober. Kami membidik wilayah Sumatera, tapi level usianya tetap U-12,” ujar Martinus. Martinus mengaku senang karena tujuannya tercapai untuk perkembangan sepak bola usia muda Indonesia. Baginya, kegiatan itu digelar agar anak-anak Indonesia bisa menikmati masa-masa bermain, belajar, dan berolahraga sepak bola. (art) Berikut 16 pemain terbaik OYSC 2018 yang akan berlaga di Singa Cup U-12 2018 Penjaga Gawang Rehan (SSB Browcelona) Lutfi Arta Nudgrha ( SSB Avatar) Belakang Catur Bima (Bulog) Faturohma (Tunas Harapan) Pramudia (Tunas Harapan) M Hidayatulloh (Bulog) Daffa Raisa (Bulog) Tengah Raihan (SSB Alvatar), M Satria SKW (Tunas Harapan) Rasyid Andika (Tunas Harapan) Fadel (SSB Browcelona) M Syafiq (Bulog) Depan Raffi Naraya (SSB Alvatar) M Giffari (SSB Alvatar) Dimas Juandika (Tunas Harapan) Angga (SSB Browcelona)

Liga 1 ELite U-16 Bergulir 15 September, PSSI Sebar Bibit Profesional Untuk Timnas

Persija Jakarta U-16 tergabung di Grup B, pada kompetisi Liga 1 Elite Pro Academy U-16 20188. Kompetisi tersebut mulai bergulir pada Sabtu (15/9), di beberapa kota di Indonesia. (media persija jakarta)

Jakarta– Terobosan baru digulirkan PSSI dengan melangsungkan Turnamen Liga 1 Elite Pro Academy U-16 2018, mulai 15 September hingga 16 Desember. Sebanyak 18 tim dibawah usia 16 tahun (U-16) dari klub peserta Liga 1 2018, akan mengikuti kompetisi remaja, yang dibagi dalam tiga grup ini. Managers meeting telah diselenggarakan di Sawangan, Depok, dan dihadiri perwakilan 18 klub yang akan bertanding. Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, Direktur Teknik Danurwindo, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ratu Tisha Destria ikut hadir. “PSSI bangga dapat menyelenggarakan kompetisi U-16, yang mulai berlangsung di bulan September ini. Ini menjadi sejarah, yang untuk pertama kalinya mengadakan kompetisi di level usia tersebut,” kata Joko Driyono. Kompetisi ini adalah lanjutan dari festival Liga 1 Elite Pro Academy U-16 2018, yang telah diselenggarakan pada Juli lalu. Saat itu, 15 tim junior Liga 1 2018, ikut dalam festival yang diadakan di Sawangan, Depok. “Dari kompetisi ini, kami juga melakukan kerja sama dan koordinasi dengan Kemendikbud. PSSI berharap dengan adanya event ini, bisa membantu Tim Nasional atau klub-klub profesional, mencari pemain,” ungkap mantan Sekjen PSSI asal Ngawi itu. Pada turnamen yang juga disebut Liga 1 Elite U-16 2018 ini, tiap tim di grup A dan B bakal menjalani dua kali laga kandang dan tandang, dengan lawan yang sama di babak penyisihan grup. Pertandingan akan dilaksanakan tiap akhir pekan. Ini dilakukan, agar tiap tim memperoleh laga sebanyak 20 pertandingan. Khusus grup C, digelar dengan format home tournament, yang dilaksanakan dalam empat seri, dan sebanyak lima pertandingan tiap serinya. Namun, saat ini, belum ditentukan siapa yang akan menjadi tuan rumah grup C. Liga 1 Elite U-16 akan berdurasi 2×30 menit, dengan waktu turun minum selama 10 menit. Juara, runner-up, dan dua peringkat ketiga terbaik, akan melaju ke babak 8 besar. Pada fase ini, delapan tim akan masuk ke dalam dua grup, dengan sistem satu seri home tournament. Dua tim dari setiap grup, melaju ke babak semifinal, dan pemenang pada babak itu, akan melaju ke pertandingan final. Sementara itu, Persija Jakarta U-16 tergabung di Grup B dan akan bersaing dengan Bali United, Arema FC, Persela Lamongan, Barito Putera dan Madura United. Sedangkan 12 klub lainnya tergabung di Gru B dan Grup C yang juga diisi enam klub. Pelatih Persija U-16, Blitz Tarigan menyebut lolos ke 8 besar bukan tugas mudah. Meski Persija tak segrup dengan Persib Bandung, yang merupakan rival bebuyutan, namun aroma persaingan tetap hangat. Tim Macan Muda terbentuk sejak Juli lalu. Fajar Firdaus dan kawan-kawan bahkan sudah melakoni beberapa uji coba dengan klub junior Liga 1. “Siapa pun lawannya, kami pasti berusaha keras, untuk lolos ke babak 8 besar. Memang bukan tugas mudah, tapi saya memiliki keyakinan dengan usaha keras anak-anak, kami akan meraih hal itu,” ujar Blitz. (art) Grup Liga 1 Elite U-16 2018 GRUP A Bhayangkara FC PSIS Semarang PS Tira Persib Bandung Sriwijaya FC PSMS Medan GRUP B Bali United Arema FC Persija Jakarta Persela Lamongan Barito Putera Madura United GRUP C Borneo FC Perseru Serui Persipura Jayapura PSM Makassar Mitra Kukar Persebaya Surabaya

Raih Emas di Usia 20 Tahun, Empat Atlet Ini Turut Ukir Sejarah Indonesia Dalam Asian Games 2018

Sebagai pebulutangkis nomor 15 dunia, Jonatan Christie tak diunggulkan di nomor perorangan Asian Games 2018. Namun, lajunya tak terhentikan melawan pemain-pemain unggulan, hingga akhirnya ia meraih emas nomor tunggal putra. (Pras/NYSN)

Jakarta- Indonesia mengukir prestasi dalam ajang multievent Asian Games 2018. Kontingen Tanah Air melampaui target yang ditetapkan pemerintah karena mendulang total 31 medali emas hingga Sabtu (1/9) atau H-1 penutupan. Pencak silat menjadi pendulang emas terbanyak bagi Indonesia. Dari 16 nomor yang dipertandingkan, 14 di antaranya dijuarai para atlet Tanah Air. Torehan 31 emas ini, menempatkan Indoensia di peringkat keempat klasemen akhir. Kontingen Tanah Air mengungguli Uzbekistan, yang duduk diposisi kelima dengan selisih 10 emas. Prestasi ini jauh lebih baik, dibandingkan saat Indonesia menjadi host Asian Games 1962. Kala itu, Indonesia hanya 11 kali menjadi juara. Kesuksesan Indonesia tentunya tidak lepas dari peran para atlet-atlet muda. Usia belia bukan menjadi halangan bagi mereka untuk mengukir prestasi. Setidaknya, ada empat atlet muda Indonesia yang usianya belum genap 21 tahun, namun sudah mencuri perhatian karena berprestasi di Asian Games 2018. Siapa sajakah mereka? Berikut ini adalah ulasannya. Rio Rizki Darmawan Jumat (24/8), venue dayung Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, kembali riuh. Anak-anak asuh pelatih Boudewijn van Opstal dan Muhammad Hadris, berhasil meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di ajang Asian Games 2018. Kontingen Merah Putih yang beranggotakan Tanzil Hadid, Muhad Yakin, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulah, dan Rio Rizki Darmawan, mengalahkan Uzbekistan dan Hong Kong dengan catatan waktu 6 menit dan 08,88 detik. Pundi-pundi emas kembali disumbangkan untuk Indonesia. Di antara ingar-bingar di Jakabaring, di antara riuh-rendah sorakan penonton, nama Rio menjadi sorotan. Putra kebanggaan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menjadi yang termuda di antara teman-temannya. Semula memang tak terpikir di benak Rio, untuk mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga dayung. Andai ia menolak ajakan Jufri, Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) Tadulako Palu, mungkin teriakan ‘Rio’ ‘Rio’ ‘Rio’ dari penonton di venue tak akan muncul. Postur tubuhnya yang besar dan berprestasi selama di SMANOR, membuat Jufri yakin, bila pemuda asal Desa Tompi Bugis, Sigi, 27 November 1998 itu, bisa menjadi atlet dayung. Jonatan Christie Sebagai pebulutangkis tunggal putra nomor ke-15 dunia, Jonatan Christie memang kurang diunggulkan di nomor perorangan Asian Games 2018. Namun, lajunya tak terhentikan melawan pemain-pemain unggulan. Dia mengalahkan Shi Yuqi (peringkat kedua dunia asal China) di babak kedua, dan Khosit Phetpradab (runner-up SEA Games 2017) di babak ketiga. Di fase perempat final, giliran Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong), yang dilewati Jojo, sapaannya. Lanjut ke semifinal, ia melumat peringkat ke-10 dunia asal Jepang, Kenta Nishimoto. Jojo, lalu menyudahi perlawanan sengit Chou Tienchen (Taiwan), di babak final, di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Selasa (28/8). Tunggal nomor enam dunia itu menyerah dari Jojo, usai melewati drama pertarungan ketat tiga gim, dengan skor 21-18, 20-22, 21-15. Dari lompatan Asian Games ini, pemuda kelahiran Jakarta 15 September 1997, boleh optimistis menatap target selanjutnya, yakni turnamen BWF World Tour Super Series. Di Indonesia Open 2018 Juli lalu, ia langsung gugur di babak pertama oleh Viktor Axelsen (Denmark). Raihan tertinggi Jojo adalah final New Zealand Open 2018 pada Mei, meski kandas dari Lin Dan (China). Rifki Ardiansyah Arrosyiid Rifki Ardiansyah Arrosyiid mengharumkan nama Indonesia pada Asian Games 2018. Peraih emas cabang olahraga Karate nomor kumite 60kg itu turut membanggakan kesatuannya sebagai anggota di korps Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Rifki yang saat ini berpangkat sersan dua (serda) akan naik pangkat menjadi sertu pada 1 Oktober nanti, usai mendapat penghargaan percepatan kenaikan pangkat, merupakan prajurit TNI peraih emas di Asian Games 2018. Rifki menetap di Surabaya, dan sehari-harinya bertugas sebagai Babanmin 2 Pokbanmin Jasdam Kodam V/Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Putra dari pasangan Surya dan Dwi ini menempuh pendidikan Bintara pada 2016 lalu. Ajang Asian Games 2018 bukan hanya menjadi pembuktian bagi para atlet dari kalangan sipil. Sejumlah atlet berlatar belakang militer pun berjuang dalam ‘pertempuran’ di arena olahraga demi mengangkat prestasi Merah Putih. Rifki adalah salah satu prajurit yang juga bersaing dengan para atlet luar negeri di ajang olahraga multicabang se-Asia tersebut. Arek Suroboyo kelahiran 24 Desember 1997 ini, mampu meraih emas bagi Indonesia usai mengalahkan karateka asal Iran, Amir Mahdi Zadeh, di fase final dengan skor 9-7. Sebelumnya, Rifki pernah meraih medali perunggu di SEA Games 2017, dan medali Emas dari kelas Kumite 55 Kg, dalam Kejurnas Karate Piala Panglima TNI tahun 2017 lalu. Hanifan Yudani Kusumah Pencak Silat menambah lagi pundi-pundi medali Indonesia di Asian Games 2018. Kali ini atas nama Hanifan Yudani Kusumah. Dalam laga perebutan medali emas nomor Tarung Putra Kelas C (55-60Kg) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8), Hanifan menang 3-2, atas pesilat Vietnam, Thai Linh. Dalam pertarungan tiga ronde itu, Hanifan sempat mendapat kartu merah, karena dinilai menyerang wajah lawannya. Hanifan adalah pesilat berusia 20 tahun, namun sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia. Remaja yang tumbuh di Bandung ini lahir pada 25 Oktober 1997. Sebelum tampil di Jakarta, Hanifan tercatat sebagai pesilat yang meraih medali emas pada Silat World Championships 2016 di Denpasar, Bali. Pada 2017, ia menyabet perunggu di Asian Championships yang digelar di Korea. Hanifan juga membawa perunggu pada Sea Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Atlet asal Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang dikenal usai selebrasinya yang membuat calon presiden Prabowo Subianto, dan Presiden Indonesia Joko Widodo, saling berpelukan dan berselimutkan bendera Merah-Putih, ternyata merupakan seorang jockey balap motor handal, saat masih duduk di SMA. (Adt)

Indonesia Junior League U-9 & U-11 Berakhir, Fokus Berikutnya Putar Kategori U-13

SSB Asiop Apac Inti menjadi juara Indonesia Junior League (IJL) Mayapada 2018 untuk kategori U-9. (Dre/NYSN)

Tangerang Selatan- Indonesia Junior League (IJL) Mayapada 2018 mencapai babak final di kategori U-9 dan U-11. Acara penutupan berlangsung di Lapangan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu (5/8), dengan menghadirkan dua laga final, di masing-masing kategori. Pada kategori U-9, mempertemukan SSB Asiop Apac Inti melawan SSB CISS (Camp Indonesia Soccer Skill), sementara SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) kontra Putra Sejati menapaki partai final untuk kategori U-11. SSB Asiop Apac Inti akhirnya menjadi juara, paska mengandaskan perlawaan alot SSB CISS, dengan skor tipis 1-0. Sementara di kategori U-11, kampiunnya diraih SSB Putra Sejati setelah unggul 2-1 dari SSB ASTAM. Dengan selesainya kompetisi IJL Mayapada 2018 kategori U-9 dan U-11, maka level kategori U-13 akan segera bergulir. Rezza Mahaputra Lubis, selaku CEO Indonesia Junior League, mengaku cukup bangga atas pencapaian turnamen kelompok usia dini, yang berputar sejak Februari-Agustus 2018 ini. “Saya cukup bahagia atas pencapaian ini, karena seluruh laga berjalan lancar dan bagus. Yang terutama adalah IJL memiliki hal yang mulia, yakni membina potensi anak-anak sejak dini,” jelas Rezza kepada nysnmedia.com, pada Minggu (5/8). IJL kini fokus memutar kompetisi U-13 yang berada di usia remaja. “Kami segera memutar kompetisi kategori U-13, yang levelnya ada di kasta lebih tinggi, dibanding U-9 dan U-11 ini. Kami harus jaga konsistensi kualitas kompetisi ini, karena harus sejalan dengan program kompetisi Internasional yang kami miliki”, pungkasnya. (Dre) Penghargaan Ajang Indonesia Junior League (IJL) 2018 Kategori U-9 Juara 1 SSB Asiop Apac Inti Juara 2 SSB Camp Indonesia Soccer Skill (CISS) Juara 3 SSB Maesa Cijantung Juara Harapan 1 SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) Juara Harapan 2 SSB Pro Direct Academy Klub Ter-fair play : SSB Pelita Jaya Kiper Terbaik : Ali Putra (SSB Asiop Apac Inti) Topskor : Rizky Eka Saputra (SSB Pelita Jaya) Pemain Terbaik : Eval (SSB CISS) Kategori U-11 Juara 1 SSB Putra Sejati Juara 2 SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) Juara 3 SSB Gagak Rimang Juara Harapan 1 SSB Sparta Juara Harapan 2 SSB Villa 2000 FC Klub Ter-fair play : SSB Serpong Jaya Kiper Terbaik : M. Farrel (SSB Putra Sejati) Topskor : Rival (SSB Sparta) Pemain Terbaik : Fernanda (SSB Astam)

IJL Fokus Kelola Tim Putra, Diam-diam Siap digelar di Jawa Barat

Indonesia Junior League (IJL) dikabarkan tengah menyiapkan konsep event di Jawa Barat. (Ham/NYSN)

Tangerang- Setelah pekan lalu IJL (Indonesia Junior League) Mayapada 2018 diliburkan karena mengikuti event berjumpa David Beckham, pada Minggu (1/4), Festival sepak bola anak-anak ini kembali bergulir di Lapangan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. CEO IJL Rezza Mahaputra Lubis, masih terus berkomitmen untuk tidak menambah partisipan dari kalangan tim putri. Menurutnya peminat dan peserta usia dini yang berasal dari tim putri, masih sangat kurang. “Sampai saat ini, kami fokus pada tim sepak bola putra saja, sebab animo tim putri masih sangat kurang. Sebagai apresiasi, kami memberikan ruang bagi pemain putri yang masih berusia dibawah 13 tahun, untuk ikut bergabung dengan tim putra,” jelas Rezza pada Minggu (1/4). Pria lulusan Universitas Indonesia ini juga menyebutkan bila SSB yang ingin berpartisipasi di IJL, selalu bertambah setiap tahunnya. Beberapa SSB dari kawasan Jawa Barat, seperti Cilegon, Karawang dan Bandung, intens menghubunginya belakangan ini. “Kami memang mau melebarkan sayap, menggelar di luar kota. Namun, perencanaannya harus lebih serius. Kemarin sempat survei ke Bogor dan sekitarnya. Justru, atensi datang dari Bupati Sukabumi, yang menghubungi kami, terkait IJL. Tapi, secepatnya gelaran event di Jawa Barat itu jadi target kami,” tukasnya. Lantaran hal inilah, kerjasama dengan Mayapada Healthcare Grup (MHG) yang dilakukan sejak 2017, dikabarkan akan kembali diperpanjang pada 2019. Sebelumnya, komitmen ini disepakati pada periode 2018-2019. “Untuk partner kerjasama, kami belum ada rencana berkolaborasi dengan yang lain, masih dengan Mayapada saja. Khawatir fokusnya terpecah. Lagi pula bila satu saja bisa dipertahankan bahkan terus lebih baik, untuk apa nambah,” ujar Rezza seraya terseyum. IJL, adalah festival sepak bola usia muda yang rutin tiap tahun digelar. Juara dan pemain terbaiknya, akan mengikuti event kejuaraan internasional. IJL bergulir dengan sistem format kompetisi serta beberapa katagori kelompok umur. Yakni usia 9 tahun, 11 tahun dan 13 tahun. Hingga kini, event IJL selalu diselenggarakan di Jakarta, sekaligus memberikan ruang kompetisi untuk para pemain muda di Indonesia berlaga di tingkat nasional dan internasional. (Ham)

Klub Gading Muda Konsisten Cetak Bibit Basket Unggul dan Berkarakter

Pemilik klub Basket Gading Muda sekaligus pelatih, Jap Ricky Lesmana, yang konsisten membina usia muda guna menjadi bibit pebasket handal masa depan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Berdiri sejak 2005, klub basket Gading Muda (GM) hingga kini tetap konsisten mencetak bibit basket unggul yang memiliki karakter kuat. Berawal dari mimpi seorang bernama Jap Ricky Lesmana untuk berpartisipasi maksimal dalam dunia basket Indonesia, kini Gading Muda telah memiliki banyak pebasket binaan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai lebih dari 100 pebasket. “Gading Muda berdiri ditahun 2005-2006. Kebetulan setelah saya resign dari perkumpulan bola basket Buana Jaya, dimana klub basket ini ada dan cukup populer juga ditahun itu. Dahulu berdiri belum ada nama klub, dan kebetulan ketika itu saya sebagai pelatih sekaligus pemilik. Kemudian saya bertemu dengan pemilik Gading Muda sebelumnya. Mulai saat itu kami memutuskan untuk bekerjasama dan memakai nama Gading Muda untuk ikut kompetisi di wilayah Jakarta Barat,” ujar Ricky, sapaan Jap Ricky Lesmana, pemilik Gading Muda, saat ditemui di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (15/3). Mengikuti kompetisi di awal 2006, Gading Muda belum meraih hasil memuaskan. Setahun kemudian, hasil dari kerja keras itupun mulai berbuah manis, Gading Muda berhasil menjadi kampiun di kompetisi basket kelompok umur 16 tahun. “Kami berhak mewakili DKI Jakarta ke kejuaraan nasional (Kejurnas). Dan, pada 2008 awal menjadi kejurnas pertama kali untuk Gading Muda dan berhasil menjadi yang terbaik,” ungkapnya. “Waktu itu kami meminjam pemain seperti Andakara Prastawa Dhyaksa (W88 Aspac Jakarta), Daniel Timothy Wenas (Pelita Jaya), dan William Darma Saputra (Satria Muda). Darisitu, kami mulai menancapkan ‘kuku’ di bola basket, khususnya di Jakarta Barat,” papar Ricky. Ricky menjelaskan klubnya fokus melakukan pembinaan yang dimulai dari kelompok umur 5-6 tahun, hingga umur 18 tahun. “Visi dan misi kami yakni selain bermain bola basket dengan baik, mereka juga harus memiliki attitude (sikap) yang baik. Dan, terpenting bertanggung jawab, terutama dalam pendidikan. Sebab, pendidikan bagi kami nomor satu. Sedangkan untuk Gading Muda sudah harus bisa mencetak pemain dan pelatih yang terbaik serta memiliki karakter kuat untuk bola basket Indonesia,” tuturnya. Demi menghasilkan pemain berkualitas, Ricky mengkritisi minimnya gelaran kompetisi basket. Ia mengatakan tak semua daerah memiliki kompetisi basket yang baik, termasuk Jakarta Barat. “Kompetisi harus diperbaiki dan diperbanyak. Atlet bisa semakin maju. Klub-klub basket makin berkembang. Jam terbang sangat dibutuhkan oleh atlet,” urainya. Baginya, bibit basket di Tanah Air tak pernah kekurangan. Tugas berat adalah bagaimana mengolah dan melatih bibit yang sudah ada. “Kami sudah mencetak atlet berbakat. Seperti Darryl Sebastian Winata, yang bermain di kelompok umur 16 SEABA (Souteast Asia Basketball Association). Sebelumnya, ada Nathan Abraham yang ikut FIBA Asia di tahun 2015-2016,” papar Ricky. (Adt)