Tegaskan Dominasi Honda DBL DKI Jakarta Series

Champion Honda DBL Jakarta Series

DKI JAKARTA- Sementara dari persaingan putra, SMA Bukit Sion Jakarta mengukuhkan sebagai Raja Basket Ibu Kota. Buksi (julukan SMA Bukit Sion) mengalahkan SMAN 61 Jakarta dengan skor 44-23. Ini adalah koleksi trofi champion ketiga kali bagi Buksi pada gelaran Honda DBL DKI Jakarta Series yang dimulai sejak 2012. Setelah sebelumnya mereka pernah mencatatkan back-to-back champion pada edisi 2014 dan 2015. Sejak awal permainan, Buksi tidak pernah memberi Nasa (jukukan SMAN 61 Jakarta) nafas untuk beristirahat. Permainan dengan tempo tinggi serta pertahanan yang menekan secara rapat membuat para pasukan Kebon Jeruk tersebut dapat secara dominan menguasai bola. Nasa sama sekali tak berkutik sepanjang laga. Guard andalan Buksi Dixie Sterling Wang juga menjadi pemain yang sangat berbahaya di segala sudut lapangan. Student Athlete yang kini duduk di kelas X tersebut mampu mengoleksi 8 poin 3 rebound. Kesempatan demi kesempatan Nasa untuk menyerang dapat dimentahkan oleh tim polesan Jap Ricky Lesmana tersebut. Hingga trofi champion berhasil mereka pastikan untuk dibawa pulang. Para pendukung SMA Bukit Sion langsung bersuka-cita saat buzzer akhir berbunyi. Dengan kemenangan ini, Buksi semakin memperkokoh gengsinya sebagai sekolah yang paling kuat di Jakarta. “Dua tahun gagal juara menjadi motivasi untuk tim. Dan tentu itu membuktikan Buksi tim yang tangguh daripada tim lain,” ujar Jap Ricky Lesmana, pelatih Buksi.

Menang Telak Dari Cakra Sakti, Defense Jadi Catatan Gading Muda U-16

Tim basket putra Gading Muda (putih), menang telak atas Cakra Sakti, 127-18, di GOR Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (12/7). (Adt/NYSN)

Jakarta- Tim basket putra Gading Muda Kelompok Umur (KU) 16 tahun berhasil meraih kemenangan dari Cakra Sakti (B), pada Kompetisi Bola Basket Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jakarta Barat, Kamis (12/7). Melakoni laga di Gelanggang Olahraga (GOR) Kebun Jeruk, Jakarta Barat, anak asuh Jap Ricky Lesmana itu menang telak dengan skor, 127-18. Sejak awal, skuat Gading Muda memperlihatkan efektivitas dan agresivitas melalui pemainnya. Terlihat jelas hasrat mereka untuk bisa memenangi pertandingan kali ini kontra Cakra Sakti (B). “Kami menang jauh karena lawannya kurang siap. Tapi, tim kami defense masih lemah. Karena tadi beberapa kali ‘kecolongan’ dari tim lawan,” ujar Ricky, pemilik Gading Muda, usai laga. Meski sukses meraih kemenangan, namun Ricky mengungkapkan masih banyak pembenahan yang harus dilakukan. “Ini bukan soal menang dengan skor jauh, tapi ini cara bermain mereka. Defense kami masih jelek, dan harus diperbaiki. Kebetulan lawan tampil kurang baik. laga selanjutnya defense harus diperkuat,” tukas Ricky. (Adt)

Pebasket Darryl Sebastian Wakili Indonesia di BWB Camp Asia 2018, Gading Muda : Terus Belajar dan Rendah Hati

Pebasket remaja asal Klub Basket Gading Muda, Darryl Sebastian Winata (merah), Wakili Indonesia di BWB Camp Asia 2018, di New Delhi, India. (istimewa)

Jakarta- Ajang Basketball Without Borders (BWB) Asia Camp kembali hadir pada 2018. BWB adalah program basketball development and community outreach garapan FIBA dan NBA. Tujuannya, mengumpulkan talenta basket muda yang ada di berbagai negara untuk berlatih serta meningkatkan kemampuan mereka di bawah arahan pelatih dan pemain kelas internasional. Dan, satu-satunya perwakilan asal Indonesia yang termasuk dalam program BWB Asia Camp 2018 adalah Darryl Sebastian Winata. Pebasket muda berbakat ini merupakan atlet pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Bukit Sion, Jakarta Barat, dan bernaung di bawah Klub Basket Gading Muda. Pada edisi ke-10 ini, BWB Asia Camp digelar di New Delhi, Greater Noida, India, 30 Mei – 2 Juni 2018. Darryl bergabung dengan 65 pelajar SMA dari 16 negara di Asia-Pasifik, dan mendapatkan penanganan istimewa dari sejumlah bintang NBA. Diantaranya, asisten pelatih NBA Bret Brielmaier (Nets), Darvin Ham (Atlanta Hawks), Ryan Saunders (Minnesota Timberwolves), dan Mike Wells (Utah Jazz) yang berperan sebagai pelatih BWB Asia 2018. Kemudian Patrick Hunt (President of the World Association of Basketball Coach, Australia) sebagai direktur camp. Sedangkan pelatih atletik di camp dipercayakan pada Casey Smith (Dallas Mavericks). Terpilih dan mewakili Indonesia, Darryl mengaku bangga. Ia juga merasa tertantang untuk mendapatkan predikat BWB All-Star. “Sebuah kehormatan terpilih mewakili Indonesia. Saya akan berikan yang terbaik. Saya akan bawa kabar baik ketika kembali ke Tanah Air nanti,” ujar pemain yang terpilih masuk skuad DBL All-Star tahun lalu, dikutip DBL Indonesia, Selasa (5/6). Di akhir program BWB Asia Camp akan dipilih pemain terbaik guna berlaga di pertandingan pamungkas yakni BWB All-Star game. Dan, gelar MPV bakal disematkan usai pertandingan itu. Sementara, Jap Ricky Lesmana, Pemilik Klub Basket Gading Muda, menyebut anak didiknya Darryl merupakan salah satu pemain muda berbakat. Ia menambahkan persaingan sangat berat untuk bisa lolos di ajang BWB Asia Camp itu. “Yang pasti tetap terus belajar. Karena pendidikan sangat penting, dan tetap rendah hati,” tuturnya. “Apalagi bukan dipilih oleh Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), tapi ini dipilih langsung oleh Junior NBA. Jadi utusan NBA yang turun langsung untuk memantau dan memilih pemain muda berbakat,” tutup Ricky. (Adt)

Klub Gading Muda Konsisten Cetak Bibit Basket Unggul dan Berkarakter

Pemilik klub Basket Gading Muda sekaligus pelatih, Jap Ricky Lesmana, yang konsisten membina usia muda guna menjadi bibit pebasket handal masa depan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Berdiri sejak 2005, klub basket Gading Muda (GM) hingga kini tetap konsisten mencetak bibit basket unggul yang memiliki karakter kuat. Berawal dari mimpi seorang bernama Jap Ricky Lesmana untuk berpartisipasi maksimal dalam dunia basket Indonesia, kini Gading Muda telah memiliki banyak pebasket binaan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai lebih dari 100 pebasket. “Gading Muda berdiri ditahun 2005-2006. Kebetulan setelah saya resign dari perkumpulan bola basket Buana Jaya, dimana klub basket ini ada dan cukup populer juga ditahun itu. Dahulu berdiri belum ada nama klub, dan kebetulan ketika itu saya sebagai pelatih sekaligus pemilik. Kemudian saya bertemu dengan pemilik Gading Muda sebelumnya. Mulai saat itu kami memutuskan untuk bekerjasama dan memakai nama Gading Muda untuk ikut kompetisi di wilayah Jakarta Barat,” ujar Ricky, sapaan Jap Ricky Lesmana, pemilik Gading Muda, saat ditemui di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (15/3). Mengikuti kompetisi di awal 2006, Gading Muda belum meraih hasil memuaskan. Setahun kemudian, hasil dari kerja keras itupun mulai berbuah manis, Gading Muda berhasil menjadi kampiun di kompetisi basket kelompok umur 16 tahun. “Kami berhak mewakili DKI Jakarta ke kejuaraan nasional (Kejurnas). Dan, pada 2008 awal menjadi kejurnas pertama kali untuk Gading Muda dan berhasil menjadi yang terbaik,” ungkapnya. “Waktu itu kami meminjam pemain seperti Andakara Prastawa Dhyaksa (W88 Aspac Jakarta), Daniel Timothy Wenas (Pelita Jaya), dan William Darma Saputra (Satria Muda). Darisitu, kami mulai menancapkan ‘kuku’ di bola basket, khususnya di Jakarta Barat,” papar Ricky. Ricky menjelaskan klubnya fokus melakukan pembinaan yang dimulai dari kelompok umur 5-6 tahun, hingga umur 18 tahun. “Visi dan misi kami yakni selain bermain bola basket dengan baik, mereka juga harus memiliki attitude (sikap) yang baik. Dan, terpenting bertanggung jawab, terutama dalam pendidikan. Sebab, pendidikan bagi kami nomor satu. Sedangkan untuk Gading Muda sudah harus bisa mencetak pemain dan pelatih yang terbaik serta memiliki karakter kuat untuk bola basket Indonesia,” tuturnya. Demi menghasilkan pemain berkualitas, Ricky mengkritisi minimnya gelaran kompetisi basket. Ia mengatakan tak semua daerah memiliki kompetisi basket yang baik, termasuk Jakarta Barat. “Kompetisi harus diperbaiki dan diperbanyak. Atlet bisa semakin maju. Klub-klub basket makin berkembang. Jam terbang sangat dibutuhkan oleh atlet,” urainya. Baginya, bibit basket di Tanah Air tak pernah kekurangan. Tugas berat adalah bagaimana mengolah dan melatih bibit yang sudah ada. “Kami sudah mencetak atlet berbakat. Seperti Darryl Sebastian Winata, yang bermain di kelompok umur 16 SEABA (Souteast Asia Basketball Association). Sebelumnya, ada Nathan Abraham yang ikut FIBA Asia di tahun 2015-2016,” papar Ricky. (Adt)