Tekuk Thailand 98-86, Timnas Basket Putra Siap Kalahkan Mongolia di Laga Pamungkas

Shooting guard Indonesia Jamarr Andre Johnson menjadi bintang dengan menciptakan 28 poin. Serta pahlawan kemenangan atas Thailand dengan skor 98 - 86, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8). (Riz/NYSN)

Jakarta- Timnas Basket Putra Indonesia berhasil memperpanjang nafas di Asian Games 2018, usai ungguli Thailand dengan skor 98 – 86, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (20/8). Dengan hasil ini, skuad asuhan Fictor Roring berpeluang lolos dari babak penyisihan grup. Pertandingan ketat terjadi di kuarter pertama. Thailand lewat dua shooting guard Chitchai Ananti dan Narkorn Jaisanuk, tampil impresif. Namun Indonesia dengan komando point guard asal klub Pelita Jaya, Xaverius Prawiro, mampu memberikan perlawanan. Kuarter pertama ditutup dengan skor 30-29 untuk kemenangan Indonesia. Thailand nyaris menyamakan kedudukan di akhir kuarter tiga. Namun Indonesia menjaga keunggulan hingga kuarter keempat berhasil. Shooting guard Indonesia Jamarr Andre Johnson menjadi bintang dengan menciptakan 28 poin. “Harus saya apresiasi dari tim ke para pemain terutama adalah fighting spirit yang hari ini sangat luar biasa dan terus fokus. Masalah poin ketat itu wajar karena kita melawan salah satu tim kuat di Asia Tenggara,” kata Roring, usai pertandingan. Dari pantauan di laman resmi Asian Games 2018, Johnson menjadi pahlawan kemenangan tim merah putih, dan meraup poin terbanyak dengan 28 angka. Ia diikuti oleh Xaverius  (18 poin), Andakara Prastawa Dhyaksa (16 poin), dan Abraham Damar Grahita (13 poin). “Padahal tekanan ada di kubu kita, main di kandang, harus menang. Tapi, fokus anak-anak tak goyah. Kuarter pertama Thailand sedang jago, mereka menemukan form-nya, nembak dari segala arah masuk. Saya yakinkan anak-anak itu hanya sementara, tidak mungkin mereka menembak masuk terus,” kata Roring. Dengan hasil ini, Indonesia harus memenangkan laga terakhir kontra Mongolia jika ingin lolos dari fase grup. “Lawan Mongolia itu laga penentuan lagi. Saya tekankan juga ke anak-anak, hari ini tidak ada capek, tidak ada sakit. Kita harus fokus ke Mongolia dan berharap bisa bermain seperti tadi,” pungkasnya. Hal serupa juga diungkap Ilyus, sapan Xaverius, soal kemenangan timnya. “Memang diawal main sempat kacau, tapi setelah itu permainan kita mulai berbentuk. Defense, komunikasi, kita saling percaya satu sama lain. Akhirnya, bisa membalikkan keadaan dan menang,” ucap pria kelahiran Surabaya, 30 Desember 1986 ini. Kemenangan Indonesia atas Thailand ini menutup rangkaian pertandingan lanjutan penyisihan bola basket, nomor putra dan putri yang dilangsungkan Senin. Bagi Indonesia, kemenangan itu membuat mereka meninggalkan dasar klasemen, dan naik ke peringkat ketiga dengan catatan 3 poin. Posisi ini di bawah Thailand, yang tetap berada di urutan kedua. Meski juga mengoleksi tiga poin, Thailand unggul dalam hal selisih skor total yakni defisit 11 poin, dibandingkan Indonesia yang masih defisit 27 poin. Di atas kertas, meski masih tertinggal Indonesia lebih berpeluang lolos lantaran di laga pamungkas “hanya” menghadapi tim juru kunci Mongolia sedangkan Thailand harus melawan pemuncak klasemen sementara Korea Selatan. (Dre) Klasemen Grup A Bola Basket Putra       Negara           M    M   K    S   P 1 Korea Selatan      2    2    0   74   4 2 Thailand              2    1    1  -11   3 3 Indonesia            2    1    1  -27   3 4 Mongolia             2    0    2  -36   2

Timnas Basket Putra Indonesia Langsung Tumbang 65-104 di Laga Perdana Kontra Korsel

Point Guard Timnas Basket Indonesia, Andakara Prastawa Dhyaksa (putih), dikepung peman Korea Selatan, dalam laga perdana penyisihan Grup A cabor Bola Basket Asian Games 2018, yang berkesudahan 104-65 bagi kemenangan tim negeri Ginseng. (Pras/NYSN)

Jakarta- Keseruan tersaji di babak penyisihan grup A cabang basket putra Asian Games 2018 pada laga Indonesia kontra Korea Selatan, di Hall Basket Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (14/8). Mendapat dukungan penuh publik, Timnas putra Merah Putih justru gagal meraih hasil positif. Andakara Prastawa Dhyaksa dan kolega harus mengakui ketangguhan para pemain asal Negeri Ginseng dengan skor lebar, 65-104. Korea langsung mengambil inisiatif serangan usai wasit melakukan jump ball tanda pertandingan dimulai. Dimotori Ricardo Preston Ratliffe, Korea lebih dulu unggul 28-18 di kuarter pertama. Memasuki kuarter kedua, Korea makin ‘ganas’ tembakan demi tembakan dari para pemain membuahkan poin. Indonesia makin jauh tertinggal. Memundi 25 poin, Korea mengunci kuarter kedua dengan skor 53-31. Usai jeda, Indonesia berusaha terus memberikan tekanan pada Korea. Meski mampu memanen poin, namun itu belum cukup memperkecil margin angka skuat Garuda atas Korea. Para pemain Indonesia berupaya keras untuk lepas dari bayang-bayang dominasi Korea. Namun, pertahanan Korea juga tergolong tangguh karena beberapa kali mampu mencuri bola pemain tuan rumah. Indonesia mengakhiri kuarter ketiga, dengan tertinggal 45-80. Anak asuh Fictor Gideon Roring belum menyerah di kuarter keempat. Tapi, Korea sudah mengunci kemenangan, dengan poin yang sulit terkejar oleh punggawa Garuda. Kuarter keempat pun berkesudahan 65-104 untuk Korea. “Hasil ini sesuai prediksi. Korea tim kuat dan punya line up pemain di dalam dan luar yang kuat. Shooter mereka itu nomor satu di Asia. Bisa dibilang, dua kelas di atas Indonesia,” ujar juru racik tim kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 18 Desember 1972 itu. Pada pertandingan kali ini, menurut Fictor, difense menjadi fokus evaluasi anak didiknya. “Difense harus diperkuat, karena tadi terlalu mudah. Tapi harus diakui memang lawan lebih tangguh,” urainya. Di kubu Indonesia, Andakara menyumbang 20 poin, dan Jamarr Andre Johnson 16 poin, serta Valentino Wuwungan dengan 6 poin. Sementara, pemain Korea Ricardo Preston Ratliffe menjadi pencetak poin terbanyak dengan 30 poin, diikuti Sunhyung Kim dan Junbeom Jeon dengan 13 poin. “Sebenarnya kami main enak-enak saja. Mungkin kurang ngalir bolanya. Kalau untuk ofensif kami tidak ada masalah, mungkin difensif saja yang kewalahan,” ungkap Andakara usai laga. Menghadapi laga selanjutnya, pemain berusia 25 tahun itu mengaku optimis timnya bisa meraih hasil positif. “Melawan Thailand dan Mongolia kami optimis. Karena masih ada waktu untuk istirahat, dan kami akan tonton video mereka tanding. Sehingga kami bisa lebih fokus lagi,” tutup point guard lulusan SMAN 3 Jakarta itu. (Adt)

Timnas Polo Air Putra Indonesia Raih Medali Perak

Timnas polo air putra Indonesia berhasil raih medali perak usai menang telak 12-5 atas Filipina dalam partai pamungkas di National Aquatic Center, Bukit Jalil, Minggu 20 Agustus 2017. Hasil tersebut didapat setelah finis di peringkat kedua. Menurut lansiran Liputan6.com (20/08/2017), Indonesia tidak dapat mengejar Singapura  format round robin di klasemen polo air putra SEA Games 2017. Tim polo air putra Indonesia harus menerima selisih gol dari Singapura di klasemen. Padahal, salah satu tim yaitu Rezza Auditya tampil ngotot sepanjang pertandingan. Penyerangan diperlihatkan tim polo air putra Merah Putih. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 6-1 untuk Indonesia, sebelum akhirnya menang 12-5. Laga Filipina pada laga itu sayangnya pun tidak cukup untuk menyalip Singapura. Hasil yang diraih tim polo air putra Indonesia terbilang cukup, sama halnya dengan pencapaian SEA Games 2015 di Singapura, di mana polo air putra Indonesia juga merebut perak.

Resmi Diumumkan, Daftar Pemain Timnas Voli Putra dan Putri Sea Games 2017

Aprilia S. Manganang, sala satu angota timnas voli Indonesia untuk Sea Games 2017

Sejak pertengahan Mei, PB PBSVI mengadakan seleksi pemain untuk tim nasional menuju SEA Games 2017 di Kuala lumpur. Dan sekarang PB PBSVI mendapatkan pemain tim nas voli putra dan putri Sejak 14 mei Pelatnas voli sudah dimulai di Padepokan Sentul, Bogor, Jawa Barat berlangsung. Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) mengumpulkan 18 pemain terbaik dari seluruh Tanah Air. Seperti yang di kutip dari detik.com bahwa setelah serangkaian proses yang di tekankan oleh barisan pelatih, terjaring 14 pemain terbaik kelompok putra dan 14 pemain terbaik kelompok putri. 4 pemain putra/I yang dirasa kurang cukup baik dan tidak memenuhi kriteria akan di pulangkan. “Kuota kami sesuaikan dengan kebutuhan Satlak Prima 12 pemain dengan dua pemain cadangan kami biayai sendiri,” Pungkas Reggy Nelwan, wakil ketua V Bidang Pertandingan PP PBVSI. Berikut nama-nama pemain yang terjaring di pelatnas voli untuk proyeksi SEA Games 2017: Putra: 1. Sigit Ardian (TNI AU) 2. Rendy Febriant Tamamilang (Samator) 3. Doni Haryono (PPLP) 4. Agung Seganti (Pertamina) 5. Gunawan Saputra (M2) 6. Hernanda Zulfi (Indomaret) 7. Antho Bertiyawan (uso) 8. Rivan Nurmulki (Samator) 9. Aji Maulana (TNI AD) 10. Dio Zulfikri (PPLP) 11. Muhamad Ridwan (Pasundan) 12. Mahfud Nurcahyadi (Samator) 13. Ramzil Huda (TNI AU) 14. Delly Dwi Putra Heryanto (M2) Manajer: Nanang Masbudi Pelatih kepala: Putut Marhaento Pelatih: Samsul Jais Asisten pelatih: Andri Widiyatmoko, Joni Sugiyatno Putri: 1. Aprilia S. Manganang (Alko) 2. Novia Andriyanti (Pertamina) 3. Megawati Hangestri P. (Bank Jatim) 4. Wilda S. N. Sugandi (Tectona) 5. Asih Titi Pangestuti (Bank Jatim) 6. Putri Andya Agustina (Wahana) 7. Nandita Ayu Salsabila (Bharata) 8. Arsela Nuari Purnama (Popsivo) 9. Tri Retno Mutiara (Wahana) 10. Yolana Betha Pangestika (Elektrik) 11. Berlian Marsheilla (Elektrik) 12. Yolla Yuliana (Alko) 13. Hany Budiarti (TNI AU) 14. Wahida Muntaza Arifin (Wahana) Manajer: Rudi Iskandar Pelatih kepala: Putut Marhaento Pelatih: Riso Herlambang Asisten pelatih: Alek Bonapea, Walfridus Wahyu. (bam/adt/dtk)