Tim Dayung Jambi Sabet 4 Emas di Kejurnas Junior 2022

Tim Dayung Jambi Sabet 4 Emas di Kejurnas Junior 2022

Tim dayung Jambi berhasil berhasil meraih empat medali emas, dua perak dan tujuh perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung Junior di Situ Cipule Karawang pada 6-17 Desember 2022. Ketua Umum Pengurus provinsi Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (Pengprov Podsi) Jambi, Hasan Mabruri melalui keterangan resminya yang diterima, Selasa mengatakan, Jambi mengirimkan sebanyak 40 atlet juniornya pada Kejurnas tahun ini dan hasilnya sudah melebih target dimana tim dapat meraih empat medali emas dari targetnya hanya tiga emas. Keempat medali emas Jambi diraih oleh atlet dinomor canadian putri jarak 500 meter atas nama atlet Devi dan Anci, kemudian kayak perorangan putra 200 meter atas nama Subhi dan kemudian dua medali emas pada nomor dragon boat mix jarak 1.000 meter dan mix 20 pendayung jarak 500 meter putra. Sedangkan medali perak diraih lewat atlet canoe peorangan putri jarak 200 meter dan dragon boat terdiri atas 20 pendayung putri, sementara itu lima medali perunggu diraih oleh canoe perorangan putra jarak 1.000 meter, canoe double putra 500 meter dan dua medali lagi dinomor dragon boat jarak 1.000 meter putra dan dragon boat 1.000 meter putri mix 20 pendayung. “Masih ada waktu beberapa hari lagi dan tim dayung junior Jambi masih menurunkan atletnya di beberapa nomor perlombaan lainnya dan berharap terus meraih medali untuk Provinsi Jambi,” kata Hasan Mabruri. Dia menyatakan bangga atas prestasi tim dayung junior Jambi pada kejurnas tahun ini dan ini adalah modal utama Jambi kedepannya untuk bisa terus meningkatkan pembinaan cabang dayung agar bisa berprestasi pada pentas nasional dan internasional. Ke depan pembinaan Pengrov Podsi Jambi akan lebih fokus kepada mereka atlet junior yang telah berprestasi di pentas nasional dan modal atlet muda masa depan cabang dayung Jambi bisa lebih berprestasi.

Debut Olimpiade, Ini Wejangan Menteri PUPR Kepada Atlet Dayung Indonesia

Debut Olimpiade, Ini Wejangan Menteri PUPR Kepada Atlet Dayung Indonesia

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan wejangan kepada dua wakil Indonesia untuk cabang olahraga mendayung di Olimpiade Tokyo 2021 yaitu Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri. Keduanya merupakan debutan di ajang Olimpiade dan masih berusia tergolong muda. Basuki meminta dkeduanya untuk tetap bersemangat dan fokus pada perlombaan. Ia pun optimistis Mutiara dan Melani dapat meraih hasil terbaik setelah melakukan serangkaian persiapan, termasuk program latihan di Situ Cileunca, Pengalengan, Jawa Barat. “Kerjakan yang terbaik hasilnya serahkan kepada Allah. Ini adalah kesempatan besar. Saya yakin mereka dapat memberikan yang terbaik, karena saya mengikuti mereka sejak SEA Games 2019 di Manila,” kata Basuki. Basuki Hadimuljono melepas kontingen kedua Indonesia pada Selasa malam, 20 Juli 2021. Menurutnya yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu, bisa tampil di Olimpiade merupakan prestasi membanggakan bagi kedua atlet. “Dengan lolosnya dua pedayung putri di Olimpiade Tokyo, saya berharap mendapatkan prestasi yang baik. Tidak ada target, tapi kita ingin berusaha lebih baik karena meloloskan atlet di ajang Olimpiade tidaklah mudah,” kata Basuki. Mutiara dan Melani adalah dua atlet yang usianya masih relatif muda. Mutiara baru berusia 17 tahun, sedangkan Melani berusia 22 tahun. Namun, pencapaian mereka dinilai luar biasa dengan tampil di Olimpiade Tokyo. Mutiara dan Melani mendapatkan tiket ke Olimpiade setelah mengikuti kualifikasi Olimpiade Zona Asia atau Asian & Oceania Continental Qualification Regatta di Sea Forest Waterway, Jepang, awal Mei lalu. Mereka finis posisi keempat dengan catatan waktu 7 menit 35,71 detik. Adapun atlet tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi tercatat finis tercepat dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik. Di urutan kedua dan ketiga, masing-masing ditempati pasangan atlet dayung asal Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (7 menit 17,34 detik) dan Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dari Iran (7 menit 23,86 detik).

Jelang Olimpiade, Tim Dayung Indonesia Genjot Persiapan

Jelang Olimpiade, Tim Dayung Indonesia Genjot Persiapan

Tim dayung Indonesia terus mempersiapkan diri dan fokus untuk memantapkan kondisi fisik serta mental menjelang berangkat ke Olimpiade Tokyo yang rencananya akan digelar pada 23 Juli mendatang. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Edy Suyono saat menerima kunjungan Deputi Chef de Mission Tim Indonesia Zainal Asikin dan anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Indra Gamulya di pemusatan latihan nasional dayung di Pangalengan, Jawa Barat, Selasa (8/6). “Setelah pulang dari kualifikasi di Tokyo dan menjalani isolasi, kami langsung kembali fokus latihan, terutama untuk meningkatkan daya tahan. Kedua atlet dayung ini belum berpengalaman tampil dalam Olimpiade jadi kami harus mempersiapkan mereka,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Rabu. Edy juga berterima kasih atas kunjungan dari perwakilan Chef de Mission dan Komite Olimpiade Indonesia karena menurutnya itu menunjukkan perhatian dan menjadi motivasi tambahan bagi atlet. Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif KOI Indra Gamulya berpesan kepada para atlet agar terus berlatih dengan serius dan tidak mudah takabur. “Bagi kalian yang sudah meraih sukses di usia yang masih muda, jangan cepat berpuas diri. Tetaplah rendah hati dan hormati orang tua serta pelatih kalian karena merekalah yang memberikan dukungan penuh bagi kalian,” kata Indra. Indonesia lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor lightweight double scull putri setelah duet atlet muda, Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri menempati peringkat empat dalam kualifikasi rowing zona Asia/Oceania di Tokyo, 5-7 Mei lalu. Kepastian lolosnya Indonesia dinyatakan secara resmi oleh federasi dayung dunia lewat surat resmi kepada PODSI. Mutiara mengaku tidak pernah membayangkan bakal lolos ke Olimpiade Tokyo dan akan berjuang semaksimal mungkin. “Kami tidak pernah terbayang akan lolos karena masih muda. Selain itu, kami juga tidak ditargetkan untuk lolos. Tapi alhamdulillah berhasil. Target kami akan berusaha sebaik mungkin di Tokyo,” kata Mutiara.

Selamat! Dayung Indonesia Amankan Satu Tiket ke Olimpiade Tokyo

Dayung Indonesia Amankan Satu Tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo

Indonesia memastikan diri akan menempatkan satu wakilnya di cabang dayung pada Olimpiade Tokyo 2021. Tiket ke Olimpiade diraih pasangan ganda putri Melani Putri dan Mutiara Rahma Putri. Kabar itu disampaikan World Rowing Federation melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Pengurus Besar (PB) Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) pada Minggu (9/5/2021). “Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim dayung atas hasil Regatta Kualifikasi Kontinental Olimpiade Asia dan Oseania, dan mengonfirmasi bahwa tim Anda memenuhi syarat untuk Olimpiade Tokyo untuk nomor lightweight women’s double sculls (LW2x),” tulis surat yang ditandatangani Direktur Eksekutif, Matt Smith. Kabar ini disambut PB PODSI melalui manajer tim Budiman Setiawan dan pelatih kepala rowing, M. Hadris. Terlebih, nomor ini untuk kali pertama lolos dalam sejarah keikutsertaan rowing di Olimpiade. Hadris menjelaskan, lolosnya tim ganda putri Indonesia ini tak lepas dari perolehan mereka meraih peringkat empat di kejuaraan kualifikasi di Tokyo yang berlangsung 7 Mei lalu. Menurunkan ganda putri Mutiara Rahma Putri/Melani Putri. Mereka berhasil dengan catatan waktu 7.35,71 detik. Sementara juara pertama diraih pasangan Jepang, Chiaki Tomita/Ayami Oishi dengan catatan waktu tercepat 7.15,84 detik. Kemudian Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (Vietnam) dengan catatan 7.17,34 detik ada di posisi kedua, serta di peringkat ketiga diisi Iran Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dengan catatan waktu 7.23,86 detik. “Kabarnya Iran withdraw sehingga kita naik menjadi peringkat tiga dan akhirnya lolos,” kata Hadris kepada detikSport, Senin (10/5/2021). “Sebenarnya ada dua nomor lain yang juga kami harapkan lolos, yaitu lightweight men’s double sculls dan single scull melalui Memo. Tapi di nomor ganda putra ini meraih peringkat empat juga di kualifikasi kemarin, sementara Memo menempati peringkat tujuh dari hasil keseluruhan,” ujarnya. Meskipun begitu, Hadris berharap, Mutiara/Melani bisa lebih mempersiapkan diri di event yang rencananya digelar 23 Juli-8 Agustus mendatang. “Karena memang keduanya ini baru dipasangkan tahun lalu. Melani itu baru masuk Pelatnas Juli tahun lalu, sementara Mutiara itu awalnya pemain single scull, jadi memang harus kita siapkan lebih baik lagi untuk mencari posisi terbaik pada Olimpiade nanti,” ujarnya. Bukan tanpa alasan Hadris mengatakan demikian, mayoritas persaingan di ganda putri dipegang oleh atlet-atlet Eropa. “Intinya kami berusaha lah. Minimal sama seperti saat (La) Memo di Olimpiade Rio kemarin,” dia menegaskan. Memo sendiri di Olimpiade 2016 terhenti di perempatfinal nomor perorangan putra. Mutiara/Melani direncanakan mengikuti uji coba terakhir di Eropa untuk kejuaraan rowing U-23. “Kebetulan usia keduanya masih di bawah itu. Jika bisa berangkat tapi melihat situasi COVID-19, dan pertimbangan karantina di setiap negara kan berbeda, jadi melihat dulu seperti apa. Rencananya kejuaraan itu digelar Juni atau Juli,” Hadris mengungkapkan.