5 Pemain Muda Potensial yang Siap Meroket di Euro 2020

5 Pemain Muda Potensial yang Siap Meroket di Euro 2020

Gelaran akbar sepak bola antar negara Eropa alias EURO 2021 atau Piala Eropa 2020 akan segera dihelat mulai Sabtu (12/6/2021). Total ada 24 negara akan bersaing memperebutkan gelar juara. Tak jarang, Euro menjadi panggung bagi para pemain muda potensial untuk menunjukkan kehebatan mereka bersama tim nasional. Berikut lima pemain muda calon bintang di Euro kali ini. 1. Pedri (Spanyol) Di tengah kegagalan Barcelona merebut gelar Liga Spanyol dan Liga Champions musim ini, Pedri jadi salah satu pemain yang menonjol dan jadi kabar positif dari perjalanan Blaugrana. Pedri baru pindah dari Las Palmas dan ternyata mampu menembus tim inti Barcelona. Pemain berusia 18 tahun ini total bermain dalam 52 laga untuk Barcelona di seluruh kompetisi. Jumlah tersebut terasa sangat spektakuler untuk pemain debutan berusia 18 tahun. Performa apik di Barcelona membuat Pedri juga punya kesempatan empat kali tampil bersama La Furia Roja tahun ini. Di Euro 2020, Pedri bisa jadi tampil mengejutkan dan jadi salah satu bintang muda di timnas Spanyol. 2. Jude Bellingham (Inggris) Nama Jude Bellingham mulai sering dibicarakan ketika memutuskan hijrah dari Birmingham ke Borussia Dortmund awal musim ini. Jude Bellingham menyita perhatian karena berani meninggalkan kampung halamannya di Inggris ketika masih berusia 16 tahun. Perjudian Jude Bellingham dan Borussia Dortmund sejauh ini bisa dikatakan berjalan mulus. Sebab, Jude Bellingham terlihat tidak kesulitan beradaptasi dan sukses menembus skuad utama Dortmund. Jude Bellingham berhasil tampil reguler dengan catatan 46 penampilan di semua kompetisi musim lalu. Jude juga menjadi pemain termuda dengan usia saat ini yakni 17 tahun 338 hari. Rekor pemain muda sebelumnya juga pernah dipegang senior Timnas Inggris, Wayne Rooney, ketika memperkuat Timnas Inggris pada 2003 silam. Saat itu usia Rooney baru 17 tahun 321 hari. 3. Kylian Mbappe (Prancis) Kemampuan Kylian Mbappe di atas lapangan hijau memang tak perlu diragukan lagi. Pemain yang kerap menempati posisi sebagai gelandang serang maupun penyerang sayap tersebut telah mengoleksi segudang prestasi, baik bersama Timnas Perancis maupun di level klub. Mbappe sukses membawa Les Bleus menggondol juara Piala Eropa U-19 di level junior. Ia kemudian turut mengantar negaranya memboyong trofi Piala Dunia 2018 di Rusia, saat masih menginjak usia 19 tahun. Remaja kelahiran 1998 itu tercatat sebagai pemain termuda dalam sejarah Timnas Perancis yang sanggup mencetak gol di Piala Dunia. Mbappe juga dianugerahi penghargaan Pemain Muda Terbaik di ajang Piala Dunia 2018. 4. Kai Havertz (Jerman) Kai Havertz telah melejit jadi salah satu pemain muda paling bersinar di sepak bola Eropa. Keberhasilan bersama Bayer Leverkusen mengantar dirinya ke Chelsea musim lalu. Havertz langsung sukses jadi pahlawan The Blues untuk memenangkan Liga Champions musim ini. Kai Havertz akan memulai debut di ajang internasional perdananya bersama Der Panzer di Euro 2020 (Euro 2021). Harapan besar bakal disematkan pada Havertz yang piawai ditempatkan di beberapa posisi ini. 5. Phil Foden (Inggris) Phil Foden adalah bintang muda lainnya di timnas Inggris. Merujuk pada performa bersama Manchester City sepanjang musim, Foden hampir pasti mendapat tempat di tim inti Inggris. Foden bisa bermain sebagai gelandang maupun penyerang sayap dan kemampuan ini bisa jadi nilai plus untuk Inggris. Foden punya peran penting di balik keberhasilan Man City merebut dua gelar musim lalu. Foden juga terpilih sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris dan masuk skuad pilihan Liga Champions. Meski tim nasional Inggris banyak dihuni oleh pemain-pemain muda berbakat dan berasal dari klub-klub top Eropa, namun, negara dengan rata-rata usia skuad paling muda di Euro 2020 adalah Turki. The Crescent-Stars memiliki rata-rata usia skuad 24,9 tahun, sementara The Three Lions atau Timnas Inggris memiliki rata-rata usia skuad yakni 25,2 tahun. Pemain termuda dalam skuad Turki adalah Ridvan Yilmaz (20 tahun, kelahiran 21 Mei 2001) yang membela Besiktas. Pemain tertua mereka adalah Burak Yilmaz (35 tahun, kelahiran 15 Juli 1985), pemain dari skuad juara Liga Prancis 2020/21, Lille.

Top Prospek U19 Eropa yang diprediksi akan bersinar di 2021

Prospek teratas pemain U19 klub eropa di tahun 2021

Efek pandemic Covid-19 yang mengakibatkan banyak klub sepakbola di seluruh dunia mengalami kesulitan secara finansial, klub-klub di Eropa mulai melirik talent muda mereka dibanding membeli pemain dari klub lain dengan biaya yang tidak murah. Dikutip dari espnfc.com, nama-nama seperti Giovanni Reyna (Borussia Dortmund), Bukayo Saka (Arsenal), Mason Greenwood (Manchester United) membuktikan bahwa pemain muda bisa memberikan kontribusi yang tidak kalah bagusnya dengan pemain senior yang dibeli dengan harga fantastis. Di tahun 2021 ini, dengan situasi finansial yang masih dalam tahap recovery terhadap pandemic Covid-19, ada beberapa prospek talent muda di bawah umur 19 tahun yang diprediksi mempunyai potensi besar untuk bersinar. 1. Gabriele Alesi, AC Milan, 17 tahun, Attacking Midfielder Lahir di Castellammare del Golfo, di provinsi Trapani, pemain berusia 16 tahun berguru di sekolah sepak bola Adelkam di Alcamo di mana dia diincar oleh semua jenis klub besar dari luar negeri termasuk Manchester United. Namun pada musim panas 2017, Milan melakukan keputusan berani yang membuat Alesi yang berumur 14 tahun tiba di markas latihan tim yunior AC Milan, Vismara pada Januari 2018. Alesi menjadi bintang untuk tim U16 dan dipromosikan ke tim U17 di mana ia telah bermain selama 88 menit dan mencetak gol dalam debutnya. Posisi utama Alesi adalah attacking midfielder atau gelandang serang dengan kemampuan imajinasi dan kreativitas yang tinggi yang mampu membelah pertahanan lawan dengan mengoper atau menggiring bola dengan kakinya. Karakteristik dan gerakannya membuatnya langsung dibandingkan dengan Kaka. Walaupun masih ada kekurangan dalam hal muscle strength, Alesi dipandang sangat mempunyai kesempatan menjadi superstar mengingat umur yang masih sangat muda. 2. Matias Soule, Juventus, 17 tahun, Attacking Midfielder Pemain muda kelahiran Mar de la Plata, Argentina ini menarik perhatian klub raksasa Italia, Juventus tahun lalu. Soule menunjukkan potensi yang bagus pada saat bergabung di tim junior Velez Sarsfield (Argentina). Pemain kelahiran tahun 2003 ini menandatangani kontrak professional dengan Juventus dengan menolak tawaran dari Velez Sarsfield. Gaya permainan Soule sering dikaitkan mirip dengan Di Maria pemain nasional Argentina yang saat ini bermain untuk klub PSG (Perancis). 3. Miguel Azeez, Arsenal, 18 tahun, Defensive Midfielder Lahir di Inggris tahun 2002, Miguel Azeez bergabung di Arsenal Academy pada saat ia berusia 5 tahun. Namun, walaupun menimba ilmu di Arsenal Academy, Arsenal bukanlah klub pertamanya. Azeez ditemukan kembali oleh scout Paul Whitehead pada saat ia masih bermain untuk klub local di daerah Harrow. Paul mengajak Azeez untuk datang ke Hale End untuk mengikuti 1 minggu trial. Setelah melalui trial match, Azeez ditanya apakah bersedia untuk bergabung. Menurut Azeez, hari itu adalah hari terbaik yang pernah dia alami. Mempunyai karakter bermain yang dinilai mirip Patrick Viera, Azeez cepat beradaptasi dan meningkatkan skill secara keseluruhan dibanding pemain lain. Ia sudah tampil 16 kali dengan tim U18 dan sudah dipanggil untuk membela tim U23. Di level international, Azeez juga bergabung di tim Inggris U17. 2011 ➡️ 2019 @MiguelAzeez 💫 pic.twitter.com/FSWM2ukUTF — Arsenal Academy (@ArsenalAcademy) September 24, 2019 4. Alvaro Carillo, Real Madrid, 18 tahun, Center Back Pemain kelahiran April 6, 2002 di kota Murcia, Spanyol ini merupakan jebolan dari Real Madrid Youth Academy. Dengan tinggi 180 cm, Carillo tidak tergolong tinggi untuk ukuran pemain belakang. Namun demikian, skill crossing yang tinggi dan kemampuan duel di udara yang bagus, Carillo dinilai mempunyai prospek besar untuk dipanggil tim Real Madrid senior. Di karir tim nasional, Carillo tampil di Piala Dunia U17 2019. Keluar sebagai juara group E, Langkah tim U17 Spanyol di Piala Dunia U17 yang diadakan di Brazil harus terhenti di babak delapan besar. 5. Moriba Ilaix, Barcelona, 18 tahun, Center Midfielder Lahir di Guinea, Januari 19 2003, Moriba Ilaix memiliki dua kewarganegaraan yaitu Guinea dan Spanyol. Pada tahun 2010, Moriba bergabung dengan La Masia dan menandatangani kontrak professional dengan Barcelona di tahun 2019. Tampil menawan di Barcelona B, Moriba mendapat kesempatan bermain di pertandingan debut dengan tim senior Barcelona saat melawan Cornella di Copa Del Rey. Lalu Moriba kembali dipercaya dan mampu memberikan kontribusi assist pada saat melawan Deportivo Alaves. Pertandingan ketiga Moriba yang membuat pemain yang dijuluki the next Pogba nya Barcelona mendapat pujian dari pelatih Ronald Koeman. Gol fantastis di menit 83 yang merupakan gol pertama Moriba di karir tim senior menutup kemenangan Barcelona atas Osasuna di lanjutan kompetisi La Liga.

Rencana Pemain Muda Persija Setelah Lulus Dari SMA

Salah satu pemain muda Persija Jakarta, Salman Alfarid. (Sumber: Persija.id)

Jakarta- Salah satu pemain muda Persija Jakarta, Salman Alfarid tengah berbahagia karena baru saja diumumkan lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) secara online pada Sabtu (2/5) kemarin. Sebelumnya pemain yang memperkuat Persija U-20 ini tercatat sebagai siswa kelas XII SMA Diklat Ragunan, Jakarta. Penggawa Timnas U-19 ini pun bersyukur akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya. Meskipun di satu sisi sebagai seorang pesepakbola harus mampu membagi waktu antara pendidikan dan aktivitas sebagai atlet. “Alhamdulillah saya sudah dinyatakan lulus dari SMA. Setelah ini tentunya juga saya memiliki keinginan melanjutkan ke jenjang kuliah. Ini bisa jadi bekal untuk masa depan saya nantinya mengingat saya tidak selamanya di dunia sepakbola juga,” ujar Salman. Lebih lanjut pemain berposisi bek sayap kiri ini berencana masuk ke perguruan tinggi jurusan keolahragaan. Namun hingga kini Salman belum menentukan kampus mana yang ia pilih. Ia akan berusaha keras untuk bisa masuk universitas pilihannya. “Rencananya mau ambil jurusan keolahragaan. Saya ambil kuliah juga untuk menyeimbangkan kegiatan lain selain sepakbola. Akan tetapi saat ini sepakbola tetap jadi prioritas saya sambil kuliah,” tambahnya. Rencana sama juga diutarakan penggawa muda Persija lainnya, Braif Fatari. Braif sendiri juga dipastikan lulus sekolah tahun ini. “Iya Puji Tuhan saya lulus sekolah. Kini saya bisa fokus di sepakbola mengingat ketika saya sekolah fokus saya terbagi. Apalagi saat latihan pikiran saya selalu sekolah. Sekarang senang saya sudah lulus. Rencananya saya juga mau melanjutkan kuliah,” timpal Braif.

Ketajaman Bagus Kahfi Minspirasi Dua Pemain Muda Garuda Select Lainnya

Alfriyanto Nico dan Arsa Ahmad

Jakarta, 1 Maret 2020 – Tingginya rasa kebersamaan menjadi salah satu hal yang paling diutamakan di skuad Garuda Select. Dennis Wise selaku direktur teknik menganggap para pemain memang harus bisa saling mendukung baik saat suka mau pun duka. Dengan demikian, kekompakan yang tercipta di luar lapangan, bisa menuluar ke arena pertandingan. Bukti nyata adalah ketajaman Bagus Kahfi yang sejauh ini sudah mengemas 14 gol bersama skuad Garuda Select. Ketajaman pemain asal Magelang tersebut memunculkan kompetisi sehat di antara pemain lainnya, untuk tampil lebih baik lagi, terutama para penyerang depan seperti Arsa Ahmad dan Alfriyanto Nico. Dari aspek jenjang usia, kedua pemain ini terbilang menjadi adik kelas Bagus Kahfi di Garuda Select. Namun, keduanya mengaku tidak ada jarak hierarkis yang membatasi hubungan mereka di dalam skuad. “Bagus orangnya baik banget. Ada saja yang dibahas kalau bersama dia. Suka bercanda juga,” ujar Arsa ketika dihubungi Mola TV. Tidak jauh berbeda, Nico pun mengatakan hal yang hampir senada. “Saya sering mendapat masukan dari dia, ketika melawan Huddersfield, dia pesan untuk lebih percaya diri ketika memegang bola. Ada kalanya kita harus yakin untuk menembak sendiri, tidak usah umpan ke teman,” kata Nico. Bagus memang tidak asal memberi nasehat. Ketajamannya di atas lapangan menjadi bukti bahwa pemain ini punya kapasitas untuk menjadi sosok penting di masa mendatang. Hal ini pula yang menginspirasi Arsa dan Nico untuk menampilkan kualitas terbaik. Dari sisi performa, keduanya terbilang mumpuni, terutama dalam urusan mencetak gol. Jumlah gol Arsa (5) dan Nico (7) hanya kalah dari Rafli Asrul yang mengemas sembilan gol, dan tentu saja Bagus dengan 14 golnya. “Bagus kuat dari sisi fisik, insting mencetak golnya juga sangat tinggi. Itu yang membuat saya termotivasi. Banyak pelajaran baru yang saya dapatkan dari dia juga,” ujar Nico mengomentari sosok sang senior. “Kalau berbicara termotivasi, itu sudah sejak dia pertama kali datang ke sini,” kata Arsa. Saat ini, Bagus semakin mendekati level yang dibutuhkan untuk bermain di pentas Eropa. Hal tersebut diakui langsung oleh sang pemain lewat akun Instagramnya beberapa waktu lalu. Jika segala proses berjalan lancar, bukan tidak mungkin nantinya ia akan menyusul Brylian Aldama yang sudah secara resmi bergabung ke salah satu agensi berlisensi FIFA. Saksikan perjuangan Garuda Select GRATIS hanya melalui aplikasi Mola TV. Ikuti terus perkembangan Garuda Select hanya di Mola TV. Download aplikasi Mola TV di App Store dan Google Play untuk bisa menonton secara resmi, mudah, dan gratis!