Laga Tensi Tinggi di Final IBL 2018/19, Pertarungan Mental Stapac Jakarta Kontra Satria Muda Pertamina Demi Podium Juara

Rivalitas abadi kembali tersaji pada laga final IBL Pertamax 2018-2019, pada 21-24 Maret 2019 antara Stapac Jakarta kontra Satria Muda Pertamina. (Adt/NYSN)

Jakarta- Laga tensi tinggi bakal tersaji antara Stapac Jakarta dengan Satria Muda Pertamina di final IBL (Indonesian Basketball League) Pertamax 2018-2019. Satria Muda menjadi tuan rumah pada laga pembuka di Britama Arena, Mahaka Square, Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (21/3). Dan, Stapac memilih C’Tra Arena Bandung, Jawa Barat, sebagai markas dalam menjamu lawan, Sabtu (23/3). Jika kedudukan imbang, laga penentu juara akan berlangsung di C’Tra Arena, Minggu (24/3). Stapac mendapat hak dua kali menjadi host karena peringkat tim ibukota itu di babak reguler lebih baik dari Satria Muda. Duel kedua tim di partai puncak terjadi setelah terakhir kali berjumpa pada 2014. Bagi kedua tim, final kali ini akan menjadi pertemuan kesepuluh di final kompetisi bola basket tertinggi Indonesia dengan sama-sama mendapatkan lima kemenangan. Pertarungan final terakhir dimenangkan Aspac (nama sebelumnya dari Stapac) di laga final pada 2014. Stapac memiliki rekor juara 5 kali, sedangkan Satria Muda juga memiliki rekor 5 kali juara. Sehingga laga final kali ini sayang untuk dilewatkan. Dipastikan kedua tim akan berusaha maksimal serta memberikan yang terbaik untuk membuktikan siapa yang layak meraih podium juara di kasta tertinggi bola basket di Tanah Air itu. Bukan perjalanan yang mudah di musim ini untuk Satria Muda karena sempat terseok di babak reguler dengan menelan sembilan kekalahan dari 18 gim. Namun Satria Muda akhirnya berhasil melaju ke final setelah menundukkan NSH Jakarta dalam tiga gim sengit dan kembali membuktikan kelasnya sebagai klub dengan mental juara. Sedangkan Stapac dalam dua tahun terakhir bahkan tidak menjadi klub yang tampil di final, namun tahun ini terbukti dengan hasil memukau dan konsisten. Kaleb Ramot Gemilang dan kolega mencatat hasil gemilang dimana sampai dengan babak semifinal, Stapac sudah mengantongi 19 kemenangan beruntun. Sebuah rekor baru bagi klub IBL. Satu-satunya kekalahan diderita dari Bogor Siliwangi saat membuka laga kompetisi musim ini. “Pertandingan IBL Pertamax setiap tahunnya selalu semakin menarik untuk disaksikan. Kali ini di puncak musim 2018-2019, dua tim terbaik akan berebut gelar juara. Laga klasik Stapac lawan Satria Muda sudah pasti dinantikan, apalagi di partai final. Britama Arena dan C’Tra Arena akan jadi saksi, siapa yang bakal juara kali ini,” ujar Hasan Gozali, Direktur IBL, Selasa (19/3). Sementara itu, Youbel Sondakh, Pelatih Satria Muda, mengatakan melawan Stapac selalu sengit karena menyangkut harga diri. Terlebih, ini menjadi laga klasik dari dua tim besar. “Pertandingan final lebih pada masalah mental. Kami juga tak ambil pusing dengan rekor musim reguler membuat tim kami sebagai Underdogs,” terang Youbel. Disisi lain, Giedrius Zibenas, Pelatih Stapac, menganggap Satria Muda justru lebih baik sebagai tim dibandingkan dengan skuatnya. “Tim Satria Muda lebih bagus dibanding kami. Stapac adalah underdog di laga final,” tegas Zibenas. Kendati menang dua gim langsung atas Pacific Caesar di babak semifinal, namun Zibenas mengaku tak puas dengan performa anak didiknya tersebut. “Kami masih harus kerja keras dua minggu menjelang final. Anak-anak masih sering melakukan kesalahan,” tambah Zibenas. Duel menarik akan terjadi di bawah ring antara big man Stapac, Savon Goodman melawan raksasa Satria Muda, Dior Lowhorn. Tak hanya itu, akan tersaji pula adu ketajaman tembakan tiga angka dari para pemain kedua tim. Dalam kesempatan itu, Arifun Dhalia, VP Promotion dan Marketing Communication PT Pertamina Persero, menyatakan Pertamina melalui produk Pertamax mendukung penuh terselenggaranya acara ini dari tahun ke tahun agar dapat memicu semangat berkompetisi antar pemain bola basket muda kalangan milenials untuk siap berkompetisi di level nasional bahkan internasional secara sportif. “Pertamina mengapresiasi acara IBL Pertamax 2018/2019 ini sukses menampilkan acara menghibur lainnya untuk menginspirasi kalangan anak muda Indonesia,” tutur Arifun. Senada, Kristy Nelwan, VP Corporate Communications Gojek, menerangkan pihaknya senang bisa terus mendukung kompetisi IBL hingga mencapai final. “Kami berharap kompetisi IBL dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan olahraga basket Tanah Air, serta turut menghasilkan bibit unggul yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa,” tukas Kristy. (Adt)

Kampiun Kejurnas PBSI 2018 Usai Hentikan Unggulan Satu, Pebulutangkis 17 Tahun Asal Wonogiri Siap Huni Pelatnas

Alifia Intan Nurrokhim (17 tahun), sukses menjadi kampiun Tiket.com Kejurnas PBSI 2018, usai menang dari unggulan satu, Desima Aqmar Syarafina (Jawa Tengah), 21-9, 21-14, di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (22/12), dan Alifia siap menghuni Pelatnas PBSI. (PB Djarum)

Jakarta- Melakoni laga pamungkas di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (22/12), tunggal taruna putri U-19, Alifia Intan Nurrokhim, tampil gemilang. Wakil Jawa Tengah itu, sukses menjadi kampiun kejuaraan bulutangkis Tiket.com Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018. Alifia menaklukan kompatriotnya sekaligus unggulan satu kejuaraan ini, Desima Aqmar Syarafina, straight game, dengan skor 21-9, 21-14, dalam waktu 33 menit. Usai laga, dara kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 18 Mei 2001 itu, mengaku puas dan tak menyangka atas pencapaian terbaik di turnamen penutup 2018 ini. “Nggak menyangka bisa meraih hasil di pertandingan ini. Desima mainnya bagus di kejuaraan ini. Karena sejak babak pertama hingga ke final, Desima selalu menang dua gim langsung, dan lawan yang dihadapinya juga sangat tangguh,” ujar Alifia. Terlebih, dia berhasil menghentikan perlawanan seniornya di klub PB Djarum Kudus itu. Padahal, diakui Alifia, performa Desima dalam kondisi cemerlang selama menapaki turnamen ini. “Sedangkan saya selalu menang rubber game. Bagi saya, kondisi seperti itu cukup melelahkan,” lanjutnya. Pemain berpostur 1,62 meter itu, mengaku dirinya mewaspadai permainan lawan yang memiliki kelebihan pada bola net yang bagus. “Desima lebih senior maka saya hanya modal yakin dan bermain lepas. Itu kunci kemenangan pertandingan hari ini,” tambah juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Kalimantan Timur (Kaltim) Open 2018 itu. Diungkapkan Alifia, banyak pemain senior yang lebih bagus dari dirinya, sedangkan ia mengikuti hanya tampil di dua turnamen. “Saya itu ikut turnamen hanya sedikit dan itupun hanya di kejuaraan Djarum Sirnas Balikpapan dan Kejurnas PBSI ini,” terang lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 itu. Berkat hasil ini, Alifia berkesempatan menghuni Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta. Ia siap berlatih di kawah candradimuka stlet bulutangkis elite Indonesia itu. “Pastinya harus ada yang perlu dibenahi dari permainan saya seperti harus lebih tahan dan lebih sabar di lapangan,” cetus juara Wali Kota Cirebon Open 2016 itu. (Adt) Hasil Pertandingan Final Taruna Divisi Satu Kejurnas PBSI 2018 Tunggal Putra Karono (DKI Jakarta/1) vs Iqbal Aji Tri Pamungkas (DKI Jakarta/2): 21-9, 16-21, 21-10 (64 menit) Tunggal Putri Alifia Intan Nurrokhim (Jawa Tengah) vs Desima Aqmar Syarafina (Jawa Tengah/1): 21-9, 21-14 (33 menit) Ganda Putra Syahrizal Dafandi Arafixqli/Syahrozi Dafandi Arafixqli (Jawa Timur/1) vs Bernadus Bagas Kusuma Wardana/Dwiki Rafian Restu (Jawa Tengah): 17-21, 22-20, 21-18 (60 menit) Ganda Putri Amalia Cahaya Pratiwi/Rayhan Vania Salsabila (Jawa Barat) vs Aldira Rizki Putri/Ayu Gary Luna Maharani (Jawa Tengah/2): 21-17, 21-10 (41 menit) Ganda Campuran Andre Timotius Tololiu/Dinda Dwi Cahyaning (DKI Jakarta/4) vs Alif Rafsyah Mauthuthihona/Rayhan Vania Salsabila (Jawa Barat/2): 21-18, 21-14 (36 menit)

Libas Djarum 3-1, Mutiara Cardinal Tantang PB Jaya Raya di Final Kejurnas PBSI 2018

Atlet PB Djarum, Ihsan Maulana Mustofa, menang pada partai ketiga, atas pemain Mutiara Cardinal Bandung, Panji Ahmad Maulana 21-17, 21-13, pada babak semifinal nomor beregu campuran dewasa Divisi I Kejurnas PBSI 2018, di Britama Arena Jakarta, Jumat (21/12). Sayang PB Djarum tersingkir, setelah kalah 1-3 dari tim Mutiara Cardinal. (PBSI)

Jakarta- Tim Bulu Tangkis Mutiara Cardinal Bandung menyingkirkan Tim PB Djarum pada laga semifinal beregu campuran dewasa Divisi I laga semifinal Kejuaraan Bulutangkis Tiket.com Kejurnas PBSI 2018, di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (21/12). Tim Mutiara Cardinal menang dengan skor 3-1 atas klub bulu tangkis asal Kudus itu. Di partai pertama, ganda putra Mutiara Cardinal, Hardianto/Reinard Dhanriano menang atas pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Berry Angriawan dalam dua gim 24-22, 25-23. Mutiara menambah keunggulan dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung yang menekik Dinar Dyah Ayustine, dalam tiga gim 21-16, 20-22, dan 21-12. PB Djarum meraih poin pertama mereka pada pertandingan tunggal putra, usai Ihsan Maulana Mustofa menaklukkan Panji Ahmad Maulana 21-17, 21-13. Dobel putri PB Djarum, Debby Susanto/Rosyita Eka Putri Sari yang sedianya memperpanjang nafas timnya hingga laga ganda campuran turun, harus takluk dari pasangan putri Mutiara Cardinal, Yulfira Barkah/Maretha Dea Giovani 21-15, 21-16. Dengan demikian, duel pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad yang sedianya menghadapi duet Ricky Karanda Suwardi/Bunga Fitriani Romadhini, ditiadakan karena tak berpengaruh. Usai laga, Manajer tim PB Djarum Kudus, Fung Permadi mengaku sudah menempatkan komposisi pemain terbaiknya. Fung mengatakan kekalahan Kevin/Berry di partai pertama memang merusak strategi tim. “Kami sendiri sudah menempatkan komposisi terbaik yang ada, tapi hasil yang tidak kami harapkan terjadi di partai pertama jadi mempengaruhi partai selanjutnya,” kata Fung. “Selamat juga ke PB Mutiara, mereka tampil luar biasa dan kuat di ganda. Yang membuat kami optimis adalah ganda putra, ada Kevin Sanjaya dan kami kecolongan di poin itu. Tapi, memang itu hasilnya. Kami harus terima dan evaluasi, apa perbaikannya,” imbuhnya. Kevin, menurut Fung, tampil kelelahan pada pertandingan beregu campuran dewasa Kejuaraan Nasional 2018, setelah mengikuti rangkaian turnamen internasional mewakili Indonesia. “Fokus dan konsentrasi kevin sudah lelah,” katanya. Debby dan Rosyita sendiri mengaku sejatinya termotivasi, bukan terbebani, dengan bermain di partai keempat sebagai laga penentuan adanya partai kelima atau tidak. Jika menyamakan kedudukan, mungkin saja nasib Djarum akan berbeda karena partai kelima sekaligus terakhir ada nama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang didaftarkan. “Saya pribadi tak terbebani, malah termotivasi bagaimana caranya memperpanjang napas beregu, sehingga ganda campuran dimainkan,” kata Debby. “Saya terlalu terburu-buru, terlalu nafsu mematikan lawan, jadi shuttlecock tidak terkontrol baik. Dan ada juga pengaruh angin di lapangan,” timpal Rosyita. Pada partai puncak, Sabtu (22/12), Mutiara Cardinal sudah ditunggu PB Jaya Raya, yang menghentikan laju PB Exist Jakarta, dengan skor tipis 3-2. Satu langkah lagi, tim Jaya Raya akan meraih gelar juara kejurnas keenamnya. Dua tahun silam, PB Jaya Raya dikalahkan PB Djarum di final, dengan skor 3-0. (Adt)

Lakoni Semifinal Kejurnas PBSI 2018 Kontra PB Exist, Jaya Raya Janji Tampil All Out

Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyumbang kemenangan bagi timnya Jaya Raya Jakarta di laga penyisihan terakhir grup A. Greysia/Apriyani menang atas Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah, 21-16, 21-14. (PBSI)

Jakarta- Skuat Jaya Raya Jakarta berjanji tampil all out di laga semifinal kejuaraan bulutangkis Tiket.com Kejurnas PBSI 2018, di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (21/12). Klub yang bermarkas di Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan itu, berhasil menjadi juara grup A. Mereka menyelesaikan laga penyisihan terakhir dengan kemenangan atas PB Mutiara Cardinal Bandung dengan skor 4-1, pada Kamis (20/12). Ini menjadi kemenangan kedua Jaya Raya, yang sebelumnya juga sukses menuai hasil positif, ketika melawan PB Berkat Abadi. Jaya Raya menang dengan skor telak 5-0. Sedangkan, Mutiara Cardinal Bandung menjadi runner-up grup A. Klub asal Bandung itu sukses menaklukan Berkat Abadi dengan skor 5-0.Dan, Mutiara Cardinal Bandung akan berjumpa dengan PB Djarum Kudus yang berhasil menjadi juara grup B, di laga semifinal. “Hasil ini memang sesuai dengan harapan kami. Khusus nomor ganda putri, ganda putra dan ganda campuran, memang menjadi andalan tim kami di kejurnas kali ini,” ujar Lanny Tedjo, Pelatih Ganda Putri Tim Jaya Raya, usai anak didiknya mengunci titel juara grup A. “Besok (Jumat, 21/12) sudah semifinal, kami mau lebih all out dan lolos ke final dan juara,” tegas Lanny. Di semifinal, Jaya Raya akan bertemu dengan Exist Jakarta yang menjadi runner-up grup B. Di atas kertas, Jaya Raya yang merupakan tim unggulan satu beregu campuran itu berpeluang besar lolos ke partai puncak. Kendati tak diperkuat Marcus Fernaldi Gideon yang tengah cedera leher, namun Jaya Raya tetap optimis menatap laga semifinal. “Absennya Marcus tentu berpengaruh pada kekuatan tim, tapi kami berusaha untuk memaksimalkan materi pemain yang ada,” tutur Lanny. Di kejuaran penghujung 2018, Jaya Raya bertekad lolos ke final, dan merebut kemenangan atas Djarum Kudus, dengan catatan, kedua tim mampu menyingkirkan lawan mereka masing-masing di babak empat besar itu. Dua tahun silam, di event yang sama di Solo, Jawa Tengah, Jaya Raya mengubur impian menjadi kampiun usai takluk 3-0 dari Djarum. “Kami maunya membalas kekalahan atas PB Djarum, kami sudah lima kali juara, kalau bisa enam kali kenapa tidak? Para pemain harus percaya diri.Yang penting perjuangan dulu di lapangan,” tukas Lanny. (Adt) Hasil Pertandingan Jaya Raya Jakarta vs Mutiara Cardinal Bandung Tunggal Putra Krishna Adi Nugraha vs Firman Abdul Kholik: 14-21, 21-10, 21-16 Tunggal Putri Sri Fatmawati vs Gregoria Mariska Tunjung: 21-16, 15-21, 13-21 Ganda Putra Angga Pratama/Muhammad Rian Ardianto vs Hardianto/Ricky Karanda Suwardi: 21-17, 21-13 Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah: 21-16, 21-14 Ganda Campuran Alfian Eko Prasetya/Della Destiara Haris vs Reinard Dhanriano/Bunga Fitriani Romadhini: 21-18, 21-17

Masih Grogi Saat Tampil, Pebulutangkis Taruna Unggulan Satu Bidik Juara Kejurnas PBSI 2018

Pebulutangkis tunggal taruna asal DKI Jakarta Karono, lolos ke babak berikutnya dan membidik gelar juara, pada Tiket.com Kejurnas PBSI 2018 di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta berharap masuk Pelatnas PBSI Cipayung. (PBSI)

Jakarta- Pebulutangkis tunggal taruna, Karono, asal DKI Jakarta membidik gelar juara di Tiket.com Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018, di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara. Langkah pemain unggulan satu itu masih belum terbendung di babak kedua (16 besar), pada Rabu (19/12). Pemain kelahiran Sukoharjo, Solo, 28 Februari 2000 ini, sukses menaklukan Rezha Akbar Raja Husain YM, asal Jawa Tengah. Pemain PB Jaya Raya yang di babak pertama (32 besar) mendapatkan bye itu, menang straight game, dengan skor 21-19, 21-17. “Hari ini saya baru main, jadi masih penyesuaian diri di lapangan. Saya masih sering coba-coba bola, dan masih grogi mainnya,” ujar Karono usai laga. Skuat Indonesia di World Junior Championships 2018 itu menargetkan menjadi kampiun di turnamen penghujung tahun itu. Bahkan, Karono bertekad menjadi penghuni Pelatnas Cipayung. “Target pribadi saya juara, karena kejurnas ini adalah turnamen paling penting untuk saya, jadi fokus di turnamen ini,” lanjutnya. Di babak perempat final, Karono akan berhadapan dengan sesama pemain asal DKI Jakarta, Jim Jason Kiazen. “Juara Kejurnas dapat kesempatan untuk dipantau di Pelatnas, jadi saya berharap bisa juara, apalagi saya sudah masuk taruna akhir juga,” tambah Karono. Jim memastikan lajunya, usai menang atas wakil Jawa Barat Yudha Putra Pramudya, straight game, dengan skor 21-16, 21-11. (Adt)

Pebulutangkis Cantik 18 Tahun Asal DKI, Lolos ke Babak 2 Kejurnas PBSI 2018

Tunggal putri DKI Jakarta asal klub PB Exist Jakarta, Eprilia Mega Ayu Swastika, sukses mengatasi Kyla Legiana Agatha, asal Jawa Barat, straight game, 21-17 dan 21-8, dalam laga babak pertama nomor perorangan Taruna U-19 Kejurnas PBSI 2018, pada Selasa (18/12). (PBSI)

Jakarta- Perhelatan ajang Tiket.com Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018 resmi bergulir. Dengan dimulai menggelar laga babak pertama nomor perorangan Taruna U-19 pada Selasa (18/12). Tunggal putri DKI Jakarta, Eprilia Mega Ayu Swastika, memetik kemenangan saat menghadapi Kyla Legiana Agatha, asal Jawa Barat. Dalam laga yang berlangsung di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, Eprilia menang dua game, 21-17 dan 21-8. “Game pertama saya masih penyesuaian lapangan. Anginnya cukup kencang. Saya juga baru pertama bertemu dengan lawan ini. Game kedua saya sudah tahu dan lebih enak mainnya,” ungkap Eprilia usai laga. Pada Kejurnas PBSI 2018 kali ini, pilar dari klub PB Exist Jakarta itu menargetkan pencapaian maksimal sebagai juara. Ini dilakukan, agar gadis yang memulai karir di klub Garuda Tangkas Indramayu ini, kembali masuk jajaran skuat Pelatnas PBSI Cipayung, seperti pada 2016 lalu. “Keinginannya pasti pengen maksimal, bisa juara dan masuk ke Pelatnas lagi. Cuma jangan dijadikan beban. Saya akan berusaha yang terbaik saja di lapangan,” lanjut dara kelahiran Indramayu, 4 Juli 2000. Selanjutnya di babak dua, peraih medali perunggu Asean Schools Games 2018 lalu, akan menantang wakil Jawa Tengah berlabel unggulan dua, Virginia Sarce Runtukahu. Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka dan Eprilia mengaku sudah banyak mempelajari lawannya itu. “Kami memang belum pernah ketemu. Tapi saya sudah pernah lihat mainnya dia. Udah tahu. Videonya juga sudah saya tonton. Besok tinggal siap aja di lapangan,” ujar atlet cantik berpostur tinggi semampai tersebut. (Adt)

Kejurnas PBSI 2018 Ajang Evaluasi Pembinaan Atlet, Juaranya Berhak Magang di Pelatnas Selama Enam Bulan

Tiket.com Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018 menjadi ajang evaluasi pembinaan atlet, baik pusat dan daerah, sebab Kejuaraan ini merupakan level tertinggi, dan seluruh pemain terbaik yang berasal dari Indonesia, bakal bersaing di event tahunan ini. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjadikan ajang Tiket.com Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2018, sebagai ajang evaluasi bagi pembinaan atlet, baik di pusat maupun daerah. Hal itu dikatakan Alex Tirta, Ketua Harian PP PBSI, di Jakarta, pada Senin (17/12). Menurutnya, Kejurnas merupakan puncak kegiatan dengan level tertinggi dan seluruh pemain terbaik di Indonesia akan bertanding. “Pengprov (Pengurus Provinsi) juga harus bisa melaksanakan Kejurprov berbasis sistim informasi dalam rangka mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya untuk bertanding di Kejurnas,” ujar Alex. Pria yang juga menjabat Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta itu, menyebut saatnya Pengprov memiliki program pembinaan berlandaskan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). “Supaya proses regenerasi bisa berjalan dengan efektif dan efisien,” lanjutnya Alex. Tiket.com Kejurnas PBSI 2018 bakal dihelat di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk Divisi Satu. Sedangkan Divisi Dua, akan berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kedua event mulai bertanding pada 18-22 Desember ini. Deretan pemain top Indonesia akan berlaga membela klub mereka masing-masing, di antaranya Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan Greysia Polii. Mereka akan bermain di sektor beregu campuran Divisi Satu. Untuk kelompok dewasa, Kejurnas secara bergantian setiap tahunnya mempertandingkan nomor perorangan dan beregu. Pada tahun genap, memainkan nomor beregu, sedangkan tahun ganjil mempertandingkan nomor perorangan. Sedangkan kelas Taruna U-19, setiap tahunnya akan melangsungkan nomor perorangan. Selain terbagi menjadi menjadi dua kelompok usia (KU), Kejurnas ini terdiri dua divisi, yakni Divisi Satu dan Divisi Dua. Tiga ketentuan peserta yang masuk ke Divisi Satu adalah klub bulutangkis yang memiliki kontribusi besar mengirim atletnya ke Pelatnas PBSI. Ketentuan lain, yakni atlet atau klub, yang sanggup memberi gelar juara satu dan dua, pada Kejurnas tahun sebelumnya. Dan syarat terakhir, atlet tunggal dan ganda yang berada di ranking 30 besar, dihitung dari satu bulan sebelum Kejurnas. Klub-klub bulu tangkis yang masuk Divisi Satu, adalah Jaya Raya Jakarta, Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, SGS PLN Bandung, Exist Jakarta, Berkat Abadi Banjar Baru, dan PBAD Bandung. Sedangkan kategori perorangan taruna, atlet yang masuk Divisi I adalah atlet-atlet dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kemudian, pertandingan beregu campuran dewasa Divisi Dua, akan mempertandingkan sembilan klub bulu tangkis yaitu Banda Baru Batam, Menang Kalah Sehat Singaraja, Elang Yogyakarta, Tunas Jaya Kasturi Jambi, Kamajaya Merangin, Sentra Banjarmasin, Jaya Raya Satria Sleman, PBSI Pangkalpinang, dan Icli Gowata Sungguminasa. Juara kategori taruna dan Divisi Satu di ajang ini, berhak magang di Pelatnas Cipayung selama enam bulan. “Hanya juara yang boleh magang di Pelatnas PBSI. Sekaligus memantau bibit potensial dan menilai kelayakan kandidat untuk bergabung di Pelatnas,” terang Susy Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI. “Pasti ada proses dari pengumpulan poin dari hasil prestasi selama setahun, yang puncaknya adalah di Kejurnas ini. Juara kelompok Taruna Divisi Satu bisa dipastikan lolos ke Pelatnas dan dinilai lebih lanjut dari semua kriteria. Baik fisik, teknik, karakter, disiplin, maupun daya juang,” tambah istri Alan Budikusuma itu. Disisi lain, Ahmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas PBSI 2018, berharap gelaran ini dapat berjalan lancar dan sukses. “Klub yang bertanding bisa bersaing untuk meraih gelar juara, dan pecinta bulutangkis bisa menyaksikan pertandingan kelas dunia di Kejurnas 2018 ini,” tukas Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI itu. Sementara itu, untuk harga tiket pertandingan Kejurnas PBSI 2018 di Britama Arena pada 18-20 Desember adalah Rp 50 ribu. Sedangkan harga tiket pada 21-22 Desember sebesar Rp 75 ribu untuk kelas reguler dan Rp 150 ribu untuk kelas VIP. (Adt)

Gelar Kejurnas Hapkido ke-3 2018 di Kelapa Gading, Angkat Tema “Unity in Harmony”

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido Indonesia yang ketiga kalinya, resmi digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (6/9). Kejurnas Hapkido Indonesia diikuti 242 peserta. (liputan.com)

Jakarta- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido Indonesia telah resmi digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Minggu (6/9). Kejurnas Hapkido Indonesia diikuti 242 peserta. Kejurnas Hapkido Indonesia ketiga ini diresmikan oleh Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI), Suarwo. Dalam sambutannya, dia mengaku bangga dengan prestasi atlet Hapkido Indonesia, meski baru empat tahun beredar di tanah air. Pada Juli 2018, Hapkido Indonesia menjadi runner up Kejuaraan Dunia Hapkido di Korea Selatan. Indonesia menyabet 12 mendali emas. “Hapkido adalah salah satu olahraga bela diri dari Korsel yang dikembangkan di Indonesia. Tapi beberapa atlet Indonesia sangat membanggakan,” kata Suwarno. “Melihat potensi ini, Hapkindo akan berkembang dengan baik. KONI menyambut baik kehadiran Hapkido,” ujarnya menambahkan. Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi cukup senang dengan kehadiran Hapkido di Indonesia. Bahkan, dia sudah berjumpa dengan salah satu juara dunia Hapkido Indonesia asal Aceh, Hurairah. “Baru empat tahun, tapi Hapkido sudah membanggakan Indonesia. Saya memanggil juara dunia asal Aceh ke rumah. Saya ingin menyaksikan yang terbaik di Hapkido ini,” katanya. Dengan catatan prestasi yang sudah diukir Hapkido Indonesia, Menpora meminta KONI menjadikan Hapkido sebagai anggota baru mereka. Sejauh ini, Hapkido memang belum menjadi anggota KONI. “Saya minta Hapkido langsung dimasukkan anggota KONI karena mereka sudah punya juara dunia,” ujar menteri asal Bangkalan tersebut. Kejurnas Hapkido Indonesia yang ketiga ini bakal mempertandingkan lima nomor, yakni daeryun (bertarung), hoshinsul (peragaan teknik beladiri hapkido), Hyung (rangkaian jurus), Nakbop (teknik jatuhan/lompatan), dan Mugisul (teknik senjata). Ketua Umum Hapkido Indonesia GBPH Prabukusumo, mengatakan, Kejurnas Hapkido Indonesia yang ketiga digelar di Jakarta atas permintaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Bagi Hapkido Indonesia, kehadiran KONI menjadi awal mereka diterima oleh pemerintah. Pemenang Kejurnas Hapkido Indonesia ini akan mendapatkan medali dan sertifikat. “Semoga saja, saat tampil di SEA Games atau Asian Games suatu hari nanti, atlet hapkido mendapat balasan setimpal dari pengabdian mereka,” ujar Prabukusumo. Sementara itu, pendiri Hapkido Indonesia, Yoyok Suryadi mengatakan, kejurnas yang ketiga ini memang tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Namun antusiasme para peserta sangat luar biasa. “Tadi saya lihat ada yang datang dari Kalimantan Timur. Mereka menghabiskan waktu selama dua hari ke Jakarta dengan biaya sendiri. Itu luar biasa,” ujar Yoyok. Hapkido merupakan salah satu seni bela diri Korea. Belakangan, olahraga ini banyak diminati kaum perkotaan, terutama bagi remaja dan orang dewasa. Hal ini disebabkan materinya yang sangat kental dengan teknik-teknik beladiri praktisnya, dan sifatnya yang hybrid, yaitu memadukan teknik bela diri praktis dengan olahraga beladiri. Selain teknik lunak (kuncian, bantingan), olahraga ini melatih teknik keras (tendangan, pukulan). Masih pula dilengkapi dengan mempelajari berbagai teknik permainan senjata. Sehingga peminat, akan mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. (adt)

Tepis Rumor Dipecat, Youbel Sondakh Bawa SM Juara di Kandang Pelita Jaya

Youbel Sondakh (kaos hitam), arsitek Satria Muda berteriak gembira usai timnya menang dari Pelita Jaya, dalam final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018, pada Minggu (22/4). (oekzone.com)

Jakarta- Satria Muda (SM) Pertamina memastikan gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018, pada Minggu (22/4), di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Jakarta. SM menutup gim penentu dengan skor 69-64 atas Pelita Jaya (PJ), karena pada dua laga sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1. “Puji Tuhan dikasih juara setelah dua tahun tanpa gelar. Puji Tuhan juga saya berada di tim juara Satria Muda,” ujar Youbel Sondakh, arsitek Satria Muda usai laga. Pada pertandingan itu, Youbel memberikan apresiasi tinggi pada Jamar Andre Johson yang mencetak 21 angka sekaligus MVP Final. “Kami percaya pada Jamarr. Dia bisa melakukan banyak hal buat kami,” lanjut Youbel. “Tuhan membawa saya ke Indonesia, setiap hari saya kerja keras untuk timku, untuk pelatihku,” timpal Jamarr. Sementara, Johanis Winar, juru racik Pelita Jaya, mengakui keperkasaan lawan. “Kami lambat start. Anak anak kemudian juga terburu melakukan eksekusi,” cetusnya. Namun, ia memuji pemainnya yang terus berjuang hingga sempat hanya tertinggal tiga angka. “Kita sudah berusaha. Berarti musim depan harus bekerja lebih keras lagi,” tukasnya. SM sukses memenangi trofi pertama sejak berganti ke era IBL. Arki Dikania Wisnu dan kawan-kawan memenangi dua pertandingan dalam format best of three. Usai menjadi juara, Youbel mengaku sedikit bernafas lega. Maklum, pelatih berusia 33 tahun ini sempat digosipkan bakal dipecat apabila gagal menjadi juara. “Apabila saya dipecat SM, berarti Tuhan punya rencana yang lebih baik. Namun, nyatanya kami bisa menjadi juara dan itu yang terbaik,” sebut Youbel. “Mengenai materi pemain, seharusnya kerangka tim juara tetap dipertahankan. Saat ini, saya belum ingin memikirkan hal itu dulu,” pungkasnya. (Adt)

Tekuk Satria Muda di GOR Soemantri, Pelita Jaya Paksakan Gim Ketiga

Center Pelita Jaya, Chester Jarell Giles, turut membantu timnya memenangkan laga kedua final (IBL) Pertalite 2017-2018 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. (Pras/NYSN)

Jakarta- Pelita Jaya (PJ) akhirnya sanggup memperpanjang laga babak final berlanjut hingga gim ketiga, setelah menang 94-78 atas Satria Muda Pertamina, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada partai kedua final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017-2018, Sabtu (21/4). Dengan hasil ini, potensi PJ mempertahankan trofi IBL tetap terbuka. Berlaku sebagai tuan rumah, PJ berinisiatif tampil agresif. Mereka bahkan leading 17-0 ketika laga baru berjalan empat menit. Pertandingan sempat terhenti pada menit kelima, karena Hardianus (Satria Muda) dan Xaverius Prawiro (Pelita Jaya) terlibat perselisihan. Pelita Jaya unggul telak pada kuarter pertama. CJ Gilles dan kawan-kawan mengakhiri kuarter pertama dengan skor 36-17. Tensi laga memanas karena Xaverius Prawiro dan Avan Seputra berseteru. Satria Muda sempat bangkit pada kuarter kedua berkat kecemerlangan Dior Alexandros Lowhorn. Namun, Pelita Jaya berhasil mempertahankan keunggulan dengan skor 57-40. Pelita Jaya kembali menjauhkan selisih angka pada kuarter ketiga. Tim asuhan Johanis Winar itu unggul 76-62. Perselisihan kembali terjadi saat kuarter keempat berjalan dua menit. Kali ini, Dior Alexandros berseteru dengan Valentino Wuwungan. Pelita Jaya akhirnya sukses mempertahankan keunggulan hingga kuarter empat berakhir. Mereka menang dengan skor 94-78. (Art)

Laga ‘Panas’ Game Pertama IBL, Satria Muda Bungkam Pelita Jaya

Guard klub Satria Muda Jamar Andre Johnson (71) dibayangi poit guard klub Pelita Jaya Wayne Bradford (10) dalam laga final game pertama IBL Pertalite 2017-2018, pada Kamis (19/4). (Pras/NYSN)

Jakarta- Tuan rumah Satria Muda (SM) Pertamina berhasil membungkam tamunya Pelita Jaya (PJ) di game pertama final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017-2018, di Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (19/4), dengan skor 73-63. Pada pertandingan yang dipimpin wasit asal Philipina Reynaldo Yante, kedua tim menurunkan formasi terbaiknya sejak awal. SM mampu memimpin 10-7 hingga lima menit interval kuarter pertama usai tembakan pemain bernomor punggung 44, Dior Alexandros Lowhorn masuk. Bahkan, aksi nyeleneh Lowhorn usai melesakkan bola makin membuat tensi pertandingan tersebut berlangsung panas. Lalu, bola yang dilesakkan Jamar Andre Johnson menambah angka hingga SM unggul 15-7. Di akhir kuarter pertama, Respati Pamungkas mencetak tembakan tiga angka bagi PJ, skor berubah menjadi 20-12. Kuarter kedua, PJ berjuang keras mengejar ketertinggalan melalui Wayne Lyndon Bradford dan Chester Jarell Giles. Tapi, usaha itu belum membuahkan hasil. Skor sempat tipis 29-27 untuk SM yang mengunci kuarter kedua dengan unggul 32-27. PJ makin terancam di kuarter ketiga. Aksi ‘dunk’ Lowhorn menjadikan skor 46-31. Pundi-pundi angka SM makin tak terbendung. Mereka menutup kuarter ketiga dengan selisih tujuh bola, 55-41. Tembakan tiga angka Johnson membuka kuarter keempat. Di kuarter ini ditandai dengan dikeluarkannya point guard kedua tim yakni Hardianus (SM) dan Xaverius Prawiro (PJ) akibat ‘foul out’. Dan, SM memastikan kemenangan dengan skor akhir 73-63. Johanis Winar, arsitek PJ, mengaku lawan bermain luar biasa, sedangkan defensif tim-nya sangat buruk. “Intinya SM tampil luar biasa dan dapat momentumnya. Sedangkan tim kami defensif-nya kurang bagus. Di game kedua nanti kami harus focus, sejak laga dimulai,” ujar pelatih yang akrab disapa Ahang itu. “Start kami terlalu lambat. Lawan sudah percaya diri sejak awal, sehingga kami harus susah payah untuk bisa unggul dari SM. Game berikutnya kami harus bangkit,” timpal Ponsianus Nyoman Indrawan, center PJ. Sementara, Youbel Sondakh, juru racik SM, mengucap syukur tim-nya mampu memenangi game pertama final IBL ini. “Puji Tuhan kami menang. Tensi pertandingan yang tinggi, tapi SM bisa unggul. Kami apresiasi tingg pada pemain lokal, karena semua bermain dengan baik. Harapannya, di game kedua mereka minimal bermain seperti ini,” tuturnya. “Saya selalu excited. Ini final kelima saya. Kami harus lebih berkembang lagi di game kedua. Jadi masih harus lebih fokus untuk laga selanjutnya karena pertandingan belum berakhir,” sambung Arki Dikania Wisnu, punggawa SM. Laga kedua final IBL Pertalite 2017-2018 berlangsung pada Sabtu (21/4), di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta Selatan, yang menjadi markas Pelita Jaya. Jika PJ menang, maka akan digelar laga pamungkas ditempat yang sama, pada Minggu (22/4). (adt)

Redam Problem Turn Over, Jadi Jimat Babak Final IBL Musim Ini

Pelita Jaya (PJ) Jakarta dan Satria Muda (PJ) Pertamina Jakarta melakoni laga final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017-2018 yang juga ulangan partai puncak musim lalu. (Pras/NYSN)

Jakarta- Event Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017-2018 segera masuk fase akhir. Dua tim yakni Pelita Jaya (PJ) Jakarta dan Satria Muda (PJ) Pertamina Jakarta bakal melakoni laga final yang juga merupakan ulangan partai puncak pada musim lalu. “Final tahun ini adalah rematch dari final tahun lalu. Tentu, ekspetasinya tinggi. Ada yang mau revenge, ada yang mau repeat,” tutur Direktur IBL, Hasan Gozali, pada konferensi pers final IBL 2017-2018 di Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta, Selasa (17/4). Musim lalu, PJ sukses memutus periode puasa gelar juara mereka yang telah berjalan selama 26 tahun. Skuat besutan Johannis Winar itu tampil sebagai kampiun usai menekuk SM dengan skor 2-1. Menariknya, kemenangan terakhir PJ diraih di markas SM, BritAma Arena, Kelapa Gading. Musim ini, keadaan berbalik. Tak lagi seperti musim lalu, saat PJ hanya mendapat jatah satu laga kandang, kali ini mereka akan tampil di markas sendiri sebanyak dua kali. Berdasarkan jadwal yang dirilis IBL, gim pertama seri final musim ini akan dimainkan di BritAma Arena, Jakarta Utara, pada Kamis (19/4). Sementara itu, gim kedua bakal digelar di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) pada Sabtu (21/4) Sedangkan gim ketiga akan dimainkan di GMSB, Jakarta Selatan, pada Minggu (22/4), andai diperlukan. Soal kapasitas GMSB yang tak sebesar BritAma Arena, manajemen PJ bakal menggelar nonton bareng di luar venue dengan menggunakan layar besar. Kedua tim pun bertekad mengurangi catatan kesalahan atau turn over (TO) demi mencegah kesempatan lawan mencetak angka pada laga final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018. “Bagi PJ, TO menjadi catatan khusus karena jumlahnya cukup tinggi pada musim reguler. Ddalam persiapan, kami selalu melatih agar tak mudah kehilangan bola dan posisi,” ujar pelatih PJ, Johannis Winar di Jakarta, Selasa (17/4). PJ punya catatan TO terburuk pada musim reguler IBL 2017-2018. Wayne Bradford dkk rata-rata melakukan 16,88 kali kesalahan per laga. “Pemain harus bisa menjaga bola dengan baik karena bola basket itu masalah momentum. Kami harus teliti dan selektif saat mengirim operan,” kata Ahang, sapaan Winar. Jika PJ menjadi yang terburuk untuk masalah TO, maka SM menjadi pencatat TO terburuk kedua musim reguler IBL 2017-2018 dengan 16 kali per laga. Pelatih SM Youbel Sondakh menyebut, itu karena pada musim reguler dirinya beberapa kali melakukan percobaan strategi. Namun, Youbel yakin hal tersebut tak terulang kembali di final karena menurut dia, SM tak lagi dalam masa coba-coba. “Di final, sama seperti play-off, semuanya sudah pasti. Jangan sampai sembarangan menerapkan strategi,” pungkasnya. (Pras)

Indonesian Basketball League Pertalite All Star 2018 Berlangsung Meriah

IBL-Pertalite-All-Star

Ajang basket nasional Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite All Star 2018 berjalan dengan sangat meriah pada hari Minggu, 7 Januari lalu. Event yang diadakan di Britama Arena, Kelapa Gading ini dihadiri oleh mantan pemain-pemain legendaris Indonesia seperti, Romy Chandra, Rony Gunawan, Ali Budimansyah dan Riko Hantono. Menjelang pertandingan utama, berbagai games dilaksanakan sekaligus sebagai pembuka beberapa kategori pertandingan. Seperti Skill Challenge, Three Poin Challenge dan Slam Dunk. Pertandingan yang dimulai sejak pukul 19.00 wib, turut diikuti oleh pemain dan mantan pemain basket Indonesia, dimana mempertemukan 2 tim basket Indonesia, yaitu tim Divisi Merah dan Tim Divisi Putih. Pertandingan dimenangkan oleh tim Divis Putih dengan skor 130-114. Pada pertandingan tersebut nama Chester Giles keluar menjadi Most Valuable Player (MVP) dengan mencetak 40 poin dan 10 rebound. Tak hanya pemain nasional yang turut bertanding, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi turut menghadiri ajang tersebut. Pada kesempatan itu Menpora menuturkan ucapan selamat dan pertandingan ini bisa menjadi sebuah persiapan bagi Indonesia untuk menghadapi Kejuaraan Basket Dunia di Tahun 2023. “Saya ucapkan selamat kepada Perbasi yang sudah menyelenggarakan IBL Pertalite All Star 2018. Malam ini saya menyaksikan langsung bahwa disinilah semangat besar bagi semua pebasket Indonesia untuk menjadi yang terbaik. Hal ini tontonan sangat menyenangkan dan menginspirasi bagi pebasket kita,”tuturnya pada Kemenpora.go.id Baginya, cabang olahraga basket di Indonesia semakin hari semakin baik dan bisa memberikan rasa kepercayaan yang luar biasa terutama menghadapi Asian Games 2018 dan Kejuaraan Basket Dunia 2023 mendatang. “Ini harus menjadi atmosfir baru bagi kita semua, tidak hanya untuk Perbasi tapi bagi masyarakat Indonesia untuk menyiapkan diri kita menyongsong Asian Games 2018 dan Kejuaraan Basket Dunia 2023 nanti,”tutupnya(put/adt)

Ini Daftar Nama Pemain Indonesian Basketball League Pertalite All Star 2018

Ini-Dia-Daftar-Pemain-Indonesian-Basketball-League-(IBL)-Pertalite-All-Star-2018-1

Ajang Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite All Star akan segera dimulai pada hari Minggu, 7 Januari 2018 mendatang. Turnamen basket nasional ini akan diadakan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta. Pemilihan pemain dilakukan melalui vote secara online melalui Instagram @pertalite_90. Pemungutan suara ditujukan kepada siapa saja yang sudah memfollow dan memberikan like di postingan @pertalite_90. Pemilihan ini dilakukan selama 4 hari, setiap pukul 12.00 WIB pada 24 hingga 27 Desember 2017 lalu. Sedangkan pengumuman pemain sudah dipublikasikan pada 30 Desember 2017 kemarin. Para pemain akan dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi merah dan divisi putih. Dari kedua tim tersebut, para pemain akan dibagi menjadi 5 posisi. Pemain-pemain yang terpilih di tim utama merupakan pemain yang memiliki suara terbanyak dan pemain-pemain cadangan dipilih oleh pihak IBL dan tim clubnya sendiri. Berdasarkan hasil voting, pemain dari tim Satria Muda dan Pelita Jaya akan mendominasi pertandingan IBL Pertalite All Star 2018. Berikut daftar nama-nama pemain yang terpilih dan jumlah suara yang diperoleh pemain yang dilansir pada website mainbasket.com: Divisi Merah Guard Hardianus Lakudu (8027) Diftha Pratama (7987) Abraham Wenas (2778) Wendha Wijaya (2158) Forward Arki Wisnu (9767) Avan Seputra (7410) Surliyadin (3605) Yanuar Priasmoro (1352) Center Christian Ronaldo (8968) Kevin Yonas (8010) Reza Guntara (3781) Galank Gunawan (3051) Small Man Keenan Palmore (9066) Devin Matthews (8089) Anthony McDonald (7526) Brachon Griffin (6608) Big Man Dior Lowhorn (13884) Nahshon George (8514) Roderick Flemings (7444) Emilio Park (3293) Divisi Putih Guard Abraham Grahita (8849) Andakara Prastawa (7753) Respati Ragil (4437) Nuke Saputra (2014) Forward Xaverius Prawiro (9382) Daniel Wenas (8915) Rizky Effendi (3331) Indra Muhammad (1956) Center Ponsianus Indrawan (9936) Adhi Pratama (9429) Isman Thoyib (2511) Henry Lakay (1897) Small Man David Seagers (11751) Wayne Bradford (11481) Dominic Williams (10909) Madarious Gibbs (5072) Big Man C.J Giles (10966) Mike Fey (8308) Nate Barfield (8188) Jontaveous Sulton (7301) Semoga ajang nasional basket ini berjalan dengan lancar dan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan pada basket Indonesia. (put/adt)