Bali United dan Semangat Baru Kembangkan Pebasket Muda Bali

Bali United dan Semangat Baru Kembangkan Pebasket Muda Bali

Pada Indonesian Basketball League (IBL), Bali United memang masih berstatus sebagai debutan. Tim berjuluk Tridatu Warriors ini secara resmi diperkenalkan ke publik pada 18 Desember 2020 lalu. Namun di sisi lain, kelahiran Bali United menjadi titik terang kebangkitan basket di Pulau Dewata, termasuk kesempatan bagi pebasket muda lain menggapai mimpi. Bali United sendiri merupakan tim basket profesional pertama di Bali. Mereka dibentuk selain untuk mengukir prestasi pada kanca kompetisi bola basket profesional, juga sebagai “wadah” untuk membina pebasket muda lokal Bali yang berbakat dan bertalenta serta menumbuhkan jaringan luas perbolabasketan di Bali. “Kami sangat senang ketika Bali United ikut IBL ya. Ini menjadi hal positif bagi basket di Bali. Mudah-mudahan Bali United tetap eksis,” ujar Oka pada Senin (18/1/21), dilansir dari Indosport. Pada skuat Bali United saat ini, mereka merekrut tiga pemain debutan pada IBL 2021 yakni Winston Wenjaya, Putu Bagus Arya Candra, dan Putu Yudiantara. Menurut Oka, tidak semua pebasket bisa mendapat kesempatan seperti ketiganya. “Tidak semua atlet basket bisa mencapai puncak atau kesempatan seperti ini. Peluang yang diberikan kepada mereka harus dimanfaatkan seoptimal mungkin,” kata Oka. Sementara itu, musim IBL 2021 sedianya dibuka pada Jumat (15/1/2021) di Mahaka Arena, Jakarta. Namun, menyusul keluarnya peraturan pemerintah pusat terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang dimulai pada Senin (11/1/2021), IBL 2021 harus ditunda hingga dua bulan ke depan atau Maret 2021.

Daftar Alumni DBL Yang Masuk Pick List Klub via IBL Rookie Draft 2020

Daftar Alumni DBL Yang Masuk Pick List Klub via IBL Rookie Draft 2020

Beberapa waktu lalu tepatnya pada Senin (30/11), Indonesian Basketball League (IBL) telah resmi mengumumkan Rookie Draft 2020. Menariknya, ada 13 alumni Development Basketball League atau DBL yang dipilih langsung oleh klub peserta IBL musim ini. Sekadar informasi, seorang pemain debutan memiliki dua cara untuk bisa masuk dan bermain di IBL, yakni melalui jalur “draft” dan rekomendasi. Sementara itu, Pacific Caesar Surabaya dan Bali United jadi klub terbanyak yang “mengambil” alumni DBL untuk memperkuat skuad mereka di musim selanjutnya. Masing-masing klub itu mantap memilih tiga pemain yang terdaftar di draft IBL Rookie 2021. Selain kedua klub itu ada lima klub lainnya yang juga memilih DBL alumni sebagai amunisi timnya. Klub-klub IBL sendiri mendapat kesempatan melengkapi skuad mereka hingga 24 Desember kemarin. Setelah itu, bursa transfer pemain IBL telah berakhir. Dari situ, baru bisa dilihat berapa jumlah pemain rookie yang memperkuat klub peserta, di luar pemilihan melalui IBL Rookie Draft 2020. Berikut ini 13 alumni DBL yang terpilih melalui IBL Rookie Draft 2020 yang akan melakoni debut di IBL musim ini: Satria Muda Pertamina Jakarta: M.Arief Febri S (SMAN 6 Bogor-Top 50 DBL Camp 2016*) Kelvin Sanjaya (SMAN 1 Pekanbaru-DBL All Star 2017) West Bandits Solo: Rioga Deswara (SMA Cendana Pekanbaru-DBL All Star 2013) Bali United: I Putu Yudiantara (SMAN 1 Denpasar-Participants DBL 3×3 2018) Habib Tito Aji (SMA Karangturi Semarang-Third place DBL 3×3 National Championship 2014) Winston Swenjaya (SMA Santo Yoseph Denpasar-Honda DBL All Star 2015 dan 2016) Prawira Bandung: Teemo (SMA Sutomo 1 Medan-DBL All Star 2014) Yudha Saputera (SMAN 2 Cirebon-Participants Honda DBL West Java Series 2015) Pacific Caesar Surabaya: Andreas Kristian Vieri (Nation Star Academy -DBL All Star 2016) Agung Jaya Kusuma (SMAN 15 Surabaya-DBL Participants 2015) Gregorio Claudie W (SMAN 3 Sidoarjo-DBL Selection 2012) Bank BPD DIY Bima Perkasa: Samuel Devin (SMA Regina Pacis Surakarta-DBL All Star 2015) Pelita Jaya Bakrie: Alfredo Tanujaya (SMA Budhaya 2 Jakarta-DBL Participants 2014)

Laga Tensi Tinggi di Final IBL 2018/19, Pertarungan Mental Stapac Jakarta Kontra Satria Muda Pertamina Demi Podium Juara

Rivalitas abadi kembali tersaji pada laga final IBL Pertamax 2018-2019, pada 21-24 Maret 2019 antara Stapac Jakarta kontra Satria Muda Pertamina. (Adt/NYSN)

Jakarta- Laga tensi tinggi bakal tersaji antara Stapac Jakarta dengan Satria Muda Pertamina di final IBL (Indonesian Basketball League) Pertamax 2018-2019. Satria Muda menjadi tuan rumah pada laga pembuka di Britama Arena, Mahaka Square, Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (21/3). Dan, Stapac memilih C’Tra Arena Bandung, Jawa Barat, sebagai markas dalam menjamu lawan, Sabtu (23/3). Jika kedudukan imbang, laga penentu juara akan berlangsung di C’Tra Arena, Minggu (24/3). Stapac mendapat hak dua kali menjadi host karena peringkat tim ibukota itu di babak reguler lebih baik dari Satria Muda. Duel kedua tim di partai puncak terjadi setelah terakhir kali berjumpa pada 2014. Bagi kedua tim, final kali ini akan menjadi pertemuan kesepuluh di final kompetisi bola basket tertinggi Indonesia dengan sama-sama mendapatkan lima kemenangan. Pertarungan final terakhir dimenangkan Aspac (nama sebelumnya dari Stapac) di laga final pada 2014. Stapac memiliki rekor juara 5 kali, sedangkan Satria Muda juga memiliki rekor 5 kali juara. Sehingga laga final kali ini sayang untuk dilewatkan. Dipastikan kedua tim akan berusaha maksimal serta memberikan yang terbaik untuk membuktikan siapa yang layak meraih podium juara di kasta tertinggi bola basket di Tanah Air itu. Bukan perjalanan yang mudah di musim ini untuk Satria Muda karena sempat terseok di babak reguler dengan menelan sembilan kekalahan dari 18 gim. Namun Satria Muda akhirnya berhasil melaju ke final setelah menundukkan NSH Jakarta dalam tiga gim sengit dan kembali membuktikan kelasnya sebagai klub dengan mental juara. Sedangkan Stapac dalam dua tahun terakhir bahkan tidak menjadi klub yang tampil di final, namun tahun ini terbukti dengan hasil memukau dan konsisten. Kaleb Ramot Gemilang dan kolega mencatat hasil gemilang dimana sampai dengan babak semifinal, Stapac sudah mengantongi 19 kemenangan beruntun. Sebuah rekor baru bagi klub IBL. Satu-satunya kekalahan diderita dari Bogor Siliwangi saat membuka laga kompetisi musim ini. “Pertandingan IBL Pertamax setiap tahunnya selalu semakin menarik untuk disaksikan. Kali ini di puncak musim 2018-2019, dua tim terbaik akan berebut gelar juara. Laga klasik Stapac lawan Satria Muda sudah pasti dinantikan, apalagi di partai final. Britama Arena dan C’Tra Arena akan jadi saksi, siapa yang bakal juara kali ini,” ujar Hasan Gozali, Direktur IBL, Selasa (19/3). Sementara itu, Youbel Sondakh, Pelatih Satria Muda, mengatakan melawan Stapac selalu sengit karena menyangkut harga diri. Terlebih, ini menjadi laga klasik dari dua tim besar. “Pertandingan final lebih pada masalah mental. Kami juga tak ambil pusing dengan rekor musim reguler membuat tim kami sebagai Underdogs,” terang Youbel. Disisi lain, Giedrius Zibenas, Pelatih Stapac, menganggap Satria Muda justru lebih baik sebagai tim dibandingkan dengan skuatnya. “Tim Satria Muda lebih bagus dibanding kami. Stapac adalah underdog di laga final,” tegas Zibenas. Kendati menang dua gim langsung atas Pacific Caesar di babak semifinal, namun Zibenas mengaku tak puas dengan performa anak didiknya tersebut. “Kami masih harus kerja keras dua minggu menjelang final. Anak-anak masih sering melakukan kesalahan,” tambah Zibenas. Duel menarik akan terjadi di bawah ring antara big man Stapac, Savon Goodman melawan raksasa Satria Muda, Dior Lowhorn. Tak hanya itu, akan tersaji pula adu ketajaman tembakan tiga angka dari para pemain kedua tim. Dalam kesempatan itu, Arifun Dhalia, VP Promotion dan Marketing Communication PT Pertamina Persero, menyatakan Pertamina melalui produk Pertamax mendukung penuh terselenggaranya acara ini dari tahun ke tahun agar dapat memicu semangat berkompetisi antar pemain bola basket muda kalangan milenials untuk siap berkompetisi di level nasional bahkan internasional secara sportif. “Pertamina mengapresiasi acara IBL Pertamax 2018/2019 ini sukses menampilkan acara menghibur lainnya untuk menginspirasi kalangan anak muda Indonesia,” tutur Arifun. Senada, Kristy Nelwan, VP Corporate Communications Gojek, menerangkan pihaknya senang bisa terus mendukung kompetisi IBL hingga mencapai final. “Kami berharap kompetisi IBL dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan olahraga basket Tanah Air, serta turut menghasilkan bibit unggul yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa,” tukas Kristy. (Adt)

Ini Daftar Nama Pemain Indonesian Basketball League Pertalite All Star 2018

Ini-Dia-Daftar-Pemain-Indonesian-Basketball-League-(IBL)-Pertalite-All-Star-2018-1

Ajang Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite All Star akan segera dimulai pada hari Minggu, 7 Januari 2018 mendatang. Turnamen basket nasional ini akan diadakan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta. Pemilihan pemain dilakukan melalui vote secara online melalui Instagram @pertalite_90. Pemungutan suara ditujukan kepada siapa saja yang sudah memfollow dan memberikan like di postingan @pertalite_90. Pemilihan ini dilakukan selama 4 hari, setiap pukul 12.00 WIB pada 24 hingga 27 Desember 2017 lalu. Sedangkan pengumuman pemain sudah dipublikasikan pada 30 Desember 2017 kemarin. Para pemain akan dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi merah dan divisi putih. Dari kedua tim tersebut, para pemain akan dibagi menjadi 5 posisi. Pemain-pemain yang terpilih di tim utama merupakan pemain yang memiliki suara terbanyak dan pemain-pemain cadangan dipilih oleh pihak IBL dan tim clubnya sendiri. Berdasarkan hasil voting, pemain dari tim Satria Muda dan Pelita Jaya akan mendominasi pertandingan IBL Pertalite All Star 2018. Berikut daftar nama-nama pemain yang terpilih dan jumlah suara yang diperoleh pemain yang dilansir pada website mainbasket.com: Divisi Merah Guard Hardianus Lakudu (8027) Diftha Pratama (7987) Abraham Wenas (2778) Wendha Wijaya (2158) Forward Arki Wisnu (9767) Avan Seputra (7410) Surliyadin (3605) Yanuar Priasmoro (1352) Center Christian Ronaldo (8968) Kevin Yonas (8010) Reza Guntara (3781) Galank Gunawan (3051) Small Man Keenan Palmore (9066) Devin Matthews (8089) Anthony McDonald (7526) Brachon Griffin (6608) Big Man Dior Lowhorn (13884) Nahshon George (8514) Roderick Flemings (7444) Emilio Park (3293) Divisi Putih Guard Abraham Grahita (8849) Andakara Prastawa (7753) Respati Ragil (4437) Nuke Saputra (2014) Forward Xaverius Prawiro (9382) Daniel Wenas (8915) Rizky Effendi (3331) Indra Muhammad (1956) Center Ponsianus Indrawan (9936) Adhi Pratama (9429) Isman Thoyib (2511) Henry Lakay (1897) Small Man David Seagers (11751) Wayne Bradford (11481) Dominic Williams (10909) Madarious Gibbs (5072) Big Man C.J Giles (10966) Mike Fey (8308) Nate Barfield (8188) Jontaveous Sulton (7301) Semoga ajang nasional basket ini berjalan dengan lancar dan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan pada basket Indonesia. (put/adt)