Langkah dua wakil Indonesia dari nomor tunggal putra dan ganda...
Read MoreGelar Kejurnas Hapkido ke-3 2018 di Kelapa Gading, Angkat Tema “Unity in Harmony”
Jakarta- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Hapkido Indonesia telah resmi digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Minggu (6/9). Kejurnas Hapkido Indonesia diikuti 242 peserta. Kejurnas Hapkido Indonesia ketiga ini diresmikan oleh Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI), Suarwo. Dalam sambutannya, dia mengaku bangga dengan prestasi atlet Hapkido Indonesia, meski baru empat tahun beredar di tanah air. Pada Juli 2018, Hapkido Indonesia menjadi runner up Kejuaraan Dunia Hapkido di Korea Selatan. Indonesia menyabet 12 mendali emas. “Hapkido adalah salah satu olahraga bela diri dari Korsel yang dikembangkan di Indonesia. Tapi beberapa atlet Indonesia sangat membanggakan,” kata Suwarno. “Melihat potensi ini, Hapkindo akan berkembang dengan baik. KONI menyambut baik kehadiran Hapkido,” ujarnya menambahkan. Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi cukup senang dengan kehadiran Hapkido di Indonesia. Bahkan, dia sudah berjumpa dengan salah satu juara dunia Hapkido Indonesia asal Aceh, Hurairah. “Baru empat tahun, tapi Hapkido sudah membanggakan Indonesia. Saya memanggil juara dunia asal Aceh ke rumah. Saya ingin menyaksikan yang terbaik di Hapkido ini,” katanya. Dengan catatan prestasi yang sudah diukir Hapkido Indonesia, Menpora meminta KONI menjadikan Hapkido sebagai anggota baru mereka. Sejauh ini, Hapkido memang belum menjadi anggota KONI. “Saya minta Hapkido langsung dimasukkan anggota KONI karena mereka sudah punya juara dunia,” ujar menteri asal Bangkalan tersebut. Kejurnas Hapkido Indonesia yang ketiga ini bakal mempertandingkan lima nomor, yakni daeryun (bertarung), hoshinsul (peragaan teknik beladiri hapkido), Hyung (rangkaian jurus), Nakbop (teknik jatuhan/lompatan), dan Mugisul (teknik senjata). Ketua Umum Hapkido Indonesia GBPH Prabukusumo, mengatakan, Kejurnas Hapkido Indonesia yang ketiga digelar di Jakarta atas permintaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Bagi Hapkido Indonesia, kehadiran KONI menjadi awal mereka diterima oleh pemerintah. Pemenang Kejurnas Hapkido Indonesia ini akan mendapatkan medali dan sertifikat. “Semoga saja, saat tampil di SEA Games atau Asian Games suatu hari nanti, atlet hapkido mendapat balasan setimpal dari pengabdian mereka,” ujar Prabukusumo. Sementara itu, pendiri Hapkido Indonesia, Yoyok Suryadi mengatakan, kejurnas yang ketiga ini memang tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Namun antusiasme para peserta sangat luar biasa. “Tadi saya lihat ada yang datang dari Kalimantan Timur. Mereka menghabiskan waktu selama dua hari ke Jakarta dengan biaya sendiri. Itu luar biasa,” ujar Yoyok. Hapkido merupakan salah satu seni bela diri Korea. Belakangan, olahraga ini banyak diminati kaum perkotaan, terutama bagi remaja dan orang dewasa. Hal ini disebabkan materinya yang sangat kental dengan teknik-teknik beladiri praktisnya, dan sifatnya yang hybrid, yaitu memadukan teknik bela diri praktis dengan olahraga beladiri. Selain teknik lunak (kuncian, bantingan), olahraga ini melatih teknik keras (tendangan, pukulan). Masih pula dilengkapi dengan mempelajari berbagai teknik permainan senjata. Sehingga peminat, akan mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. (adt)