Arif Dwi Fokus Memantapkan Persiapan Jelang Mentas di Olimpiade 2024

Arif Dwi Pangestu menjadi salah satu atlet yang telah memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pemanah muda asal Bantul, Yogyakarta, itu kini terus memantapkan persiapan menuju pesta olahraga bergengsi empat tahunan tersebut. Terbaru, Arif Dwi mendapat gemblengan langsung dari pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul. Menurut pemanah berusia 20 tahun tersebut, banyak hal positif yang didapat dari pelatihan tersebut. “Kami datangkan pelatih dari Korea, Coach Lee Kyung-chul. Dia cukup pengalaman pegang Timnas Korea Selatan,” ujar Arif Dwi Pangestu. “Banyak ilmu baru dari Coach Lee yang saya dapat, seperti teknik baru dan lain sebagainya. Saya juga merasa ada progres dari sebelumnya,” sambungnya. Arif Dwi Pangestu berhasil menyegel tiket ke Olimpiade Paris 2024 usai keluar sebagai semifinalis di nomor recurve putra pada Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman pada Agustus lalu. Ini bukan kali pertama bagi Arif Dwi tampil di pentas Olimpiade. Sebelumnya, atlet kelahiran 25 Maret 2004 itu pernah berlaga di Olimpiade 2020 di Tokyo. Ketika itu, Arif turun di nomor beregu putra recurve. “Persiapan Olimpiade kami sudah dari awal tahun. Saat pelatnas sendiri ada program latihan seminggu enam kali liburnya satu kali,” kata Arif Dwi Pangestu. Yang pasti, Arif Dwi sangat senang bisa kembali mewakili Indonesia di Olimpiade. Soal persiapan, dia mengaku berjalan lancar tak ada kendala. Meski tidak dipungkiri tekanan jelang bertanding masih ada. “Tahun kedua lolos sebagai olimpian rasanya pasti memang berbeda. Kalau di Tokyo kemarin itu karena pertama Olimpiade jadi terasa banget pressure-nya, persiapan juga kurang,” jelasnya. Peraih emas SEA Games 2021 itu juga meminta dukungan dan doa dari warga Yogyakarta agar bisa mempersembahkan medali di Olimpiade Paris 2024. “Untuk teman-teman pelatih dan semuanya di Jogja, mohon doanya. Semoga di Olimpiade diberi kesempatan lagi dan bisa mendapat medali,” harap Arif Dwi Pangestu. Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus mendatang. Ini merupakan edisi ke-33 sejak Olimpiade modern diperkenalkan pada 1896 silam. Sumber: Bola Sport

Jawa Tengah Juara Umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior

Jawa Tengah Juara Umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior

Kontingen Jawa Tengah tampil sebagai juara umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior 2022, dengan 26 emas 16 perak dan 21 perunggu. Sementara posisi kedua ditempati DKI Jakarta, dengan mengumpulkan 12 emas 12 perak dan 6 perunggu, menyusul posisi III tuan rumah DIY, dengan 8 emas 7 perak dan 4 perunggu. Kejurnas berlangsung sejak 16 Oktober lalu di Lapangan Yonif Mekanis 403/WP Kentungan Yogyakarta dan diikuti 598 peserta dan 150 official dari 28 provinsi yang terdaftar di PB Perpani. Secara resmi Kejurnas Panahan Junior ditutup hari ini (Senin 24/10) ditutup oleh Ketua panitia sekaligus Ketua Umum Pengda Perpani DIY, BPH Kusuma Bimantoro. “Alhamdulillah kejuaraan ini telah terlaksana dengan baik, berkat dukungan dari berbagai pihak. Kami selaku panitia mohon maaf bila selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan,” kata Mas Suryo, sapaan Kusuma Bimantoro. Ia berharap, Kejuaraan Nasional Junior ini menjadi agenda rutin dan sebagai wadah untuk kompetisi para atlet panahan muda menuju jenjang internasional. Sementara Sekum Perpani DIY, KMT A. Tirtodiprojo, mensyukuri karena tim DIY mampu melampai target 7 emas. “Kita bersyukur, karena atlet kita tetap semangat hingga akhir lomba,” kata pria yang akrab disapa Joko itu. Kabid Binpres Pengda Perpani DIY, Danang Dwi Asmoro menuturkan banyak pengurus Pengda Perpani dari daerah lain memuji penyelenggaraan Kejuaraan Nasional Junior di Yogyakarta ini. “Banyak yang mengatakan sukses penyelenggaraan kejurnas ini,” ujarnya.

Kejuaraan Nasional Panahan Junior Diikuti 598 Atlet Dari 28 Provinsi

Kejuaraan Nasional Panahan Junior Diikuti 598 Atlet Dari 28 Provinsi

Setelah tertunda hingga empat tahun kejuaraan nasional panahan junior akhirnya digelar di sleman yogyakarta. Sebanyak 598 atlet dari 28 provinsi ikut serta dalam kejuaraan nasional kali ini. Ketua Umum Pengda Perpani DIY BPH, Kusuma Bimantoro, menjelaskan Kejurnas Panahan Junior berlangsung 9 hari mulai hari ini. Pria yang juga ketua panitia pelaksana Kejurnas Junior Panahan 2022 ini menyebut ada ratusan peserta dari puluhan provinsi yang bakal adu kemampuan. “Ini adalah Kejurnas Junior Panahan tahun 2022. Untuk peserta ada 598 orang dan 150 official dari 28 provinsi yang terdaftar di PB Perpani,” katanya kepada wartawan di lokasi Kejurnas Panahan Junior 2022, Jogja, Minggu (16/10/2022). Sebanyak 598 atlet dari 28 provinsi ikut serta dalam kejuaraan nasional panahan junior yang digelar di lapangan yonif 403 wirasada pratista sleman yogyakarta pada minggu pagi. Para peserta terbagi dalam dua kelompok usia yaitu dibawah lima belas tahun dan delapan belas tahun. Sementara nomor yang dipertandingkan meliputi recurve compound dan standar bow. Daerah istimewa yogyakarta menjadi kontingen terbesar di kejuaraan nasional kali ini dengan menurunkan 48 atlet andalannya. Kejuaraan nasional panahan junior 2022 direncanakan berlangsung hingga 24 oktober. Sebelumnya pengumpulan poin bagi para atlet muda indonesia ini sempat tertunda selama 4 tahun dikarenakan beragam kendala termasuk pandemi covid-19. Terkait tujuan Kejurnas Panahan Junior sendiri, dia mengaku untuk mencari atlet panahan muda. Selain itu, siapapun yang menang kejurnas panahan junior berpeluang ikut pelatnas. “Kalau yang menang bisa berpengaruh masuk Pelatnas, kalau sudah Pelatnas kan nanti bisa tampil di kejuaraan internasional,” katanya. “Karena itu harapannya ini akan menjadi event rutin dan insyaallah event-event nasional bisa diadakan di Yogyakarta kemudian hari,” imbuh Bimantoro.

Riau Ega/Rezza Octavia Persembahkan Emas sebagai Kado HUT ke-77 RI

Riau Ega/Rezza Octaviani Persembahkan Emas sebagai Kado HUT ke-77 RI

Atlet panahan Indonesia, Riau Ega Agatha Salsabila/Rezza Octavia mempersembahkan medali emas yang mereka raih di Islamic Solidarity Games 2021 sebagai kado HUT ke-77 Republik Indonesia. Kedua atlet tersebut meraih emas pertama cabang olahraga panahan tepat pada hari perayaan HUT ke-77 RI pada 17 Agustus. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di arena pertandingan panahan di Saracoglu Sports Facilities, Konya, Turki, Rabu waktu setempat. Riau Ega/Rezza berhak atas medali emas nomor tim recurve campuran setelah mengalahkan wakil tuan rumah Yasemin Ecern Anagoz/Mete Gazoz 5-1. “Terima kasih untuk semua yang telah mendukung kami, Alhamdullilah kami sukses dan bisa membawa pulang emas di nomor tim recurve campuran. Medali ini kami persembahkan untuk Indonesia yang bertepatan dengan perayaan HUT ke-77 RI,” kata Rezza melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta melansir Antara. “Kesulitan mungkin cuma di cuaca, lebih ke membaca arah angin dan melawan panas di sini. Kami sempat kepanasan. Alhamdullillah semua itu bisa kami lewati, dan kebetulan hari ini adalah HUT ke-77 RI dan semoga ini bisa menjadi kado terindah untuk Indonesia,” kata Riau Ega menimpali. Sebelum mencapai final, Riau Ega/Rezza sudah tampil dominan sejak babak penyisihan. Mereka menang telak 6-0 atas Awor Moreen/Semukete Solomon dari Uganda di babak pertama, kemudian unggul 6-2 atas Nurul Azreena Mohamad Fazil/Muhammad Fitri Mohd Yusuf (Malaysia) di perempat final, serta menang 5-1 atas Mahta Abdollahi/Reza Shabani (Iran) di semifinal. Selain medali emas, cabang olahraga panahan juga menyumbangkan tiga medali perak dari nomor tim recurve putra, tim recurve putri, dan tim compound putra. Tim recurve putra yang diperkuat Riau Ega/Bagas Alviyanto Prastyadi/Arif Dwi Pangestu berhak atas perak setelah mengakui keunggulan tuan rumah yang diwakili Ak Samet/Gazoz Mete/Muhammed Abdullah Yildirmis dengan skor 2-6. Begitu juga tim recurve putri yang diperkuat tiga srikandi Rezza Octavia/Assiefa Nur Haenza/Pande Putu Gina Putri Ariesta yang kalah 0-6 dari Yasemin Ecem Anagoz/Gulnaz Busranur/Asli Er (Turki). Sementara tim compound putra yang beranggotakan Prima Wisnu Wardhana/Pratama Hendika Putra/Deki Adika Hastian kalah dari wakil Malaysia Loh Eugenius Loh Fo Soon.Alang Ariff Aqill Muhammad Ghazalli/Mohd Juwaidi Mazuki. Tim Indonesia hingga saat ini bertahan di posisi keenam klasemen sementara dengan raihan 13 emas, 13 perak, 23 perunggu.

Sebanyak 254 Atlet Pelajar Ikuti Turnamen Student Archery Fiesta 2022

Sebanyak 254 Atlet Pelajar Ikuti Turnamen Student Archery Fiesta 2022

Sebanyak 254 atlet pelajar bertanding di Student Archery Fiesta 2022 yang diadakan oleh Muslim Archery School (MAS), di GOR Panahan Universitas Islam Riau (UIR), Jumat (21/1/2022). Turnamen ini difokuskan untuk mencari bibit-bibit atlet muda yang dipersiapkan untuk masuk dalam Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP), Popnas dan juga PON 2024. Muslim, Owner MAS mengatakan, turnamen ini diharapkan dapat menciptakan atlet-atlet berprestasi dengan tujuan Olimpiade 2032 yang akan dilaksanakan di Indonesia. “Apalagi Cabor panahan masuk di dalam olimpiade,” ujar Muslim. Dikatakannya, katagori yang diperlombakan untuk SD, SMP dan SMA. Sementara nomor yang dipertimbangkan di antaranya standar bow, recuve, compound, barebow, crossbow dan juga family challenge. “Untuk family challenge ini pertama di Indonesia, terdiri dari tiga orang. Orang tua dua dan anak satu, atau anak dua orang tua satu,” katanya. Untuk jumlah sekolah yang mengikuti turnamen ini, ada 158 sekolah se-Riau dan untuk peserta katagori anak sekolah ada 173 atlet dan untuk kategori umum 81. Muslim menyebut, saat ini olahraga panahan tengah digandrungi oleh masyarakat Riau. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya club panahan yang muncul di Riau. “Antusias masyarakat Riau tinggi, tapi tidak ada wadahnya. Di bulan Juli nanti insyaAllah juga akan kita adakan turnamen lagi se-Riau,” harapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Bobby Rachmad sangat mengapresiasi dan mendukung kejuaraan ini. “Tentunya ini berkat kerja sama dan hubungan yang harmonis baik dengan pengprov, persani Riau dengan pengkot persani Pekanbaru, begitu juga dengan klub Muslim Archery School,” ujar Bobby, Jumat (21/1/2022). Dirinya berharap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan. Karena salah satu memunculkan bibit-bibit panahan itu adalah dengan menyelenggarakan kompetisi secara berkelanjutan. “Kita dari pemprov Riau melalui Dispora, kita mendukung baik dari sisi pelaksanaan maupun dari sisi teknis kegiatannya. Kita berharap ini bukan hanya di panahan saja, namun di cabor lainnya juga bisa meniru apa yang telah dilakukan hari ini,” sebutnya. Karena salah satu yang diharapkan adalah memunculkan bibit itu dari sekolah. Karena di sekolah itu ada juga guru olahraganya, sekolah juga ada tempat untuk mendidiknya. “Artinya bukan hanya akademisnya saja, tapi ada kegiatan ekstrakurikuler nya yang harus juga kita prioritaskan,” tutupnya.

PB Perpani Sebut Indonesia Punya Masa Depan Cerah di Cabor Panahan

Jumlah atlet panahan Indonesia yang dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020 merupakan terbanyak ketiga setelah bulu tangkis dan angkat besi. Dari 28 kontingen Indonesia, empat di antaranya berasal dari cabor panahan. Fakta ini seakan cukup untuk membuktikan bahwa Indonesia punya potensi cukup besar di cabang olahraga panahan. Dilansir dari Antara, Ikhsan Ingratubun selaku manajer Pelatnas mengatakan bahwa masa depan cabor panahan Indonesia memang cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan banyaknya atlet muda potensial yang dimiliki skuad Merah-Putih, diantaranya ialah Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Keduanya merupakan dua atlet panahan yang mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 bersama para atlet senior, Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa. “Mereka (Arif dan Bagas) sangat menjanjikan. Begitu juga untuk olimpiade berikutnya di Paris 2024. Di sana, mereka sudah lebih matang,” ujar Ikhsan menjelaskan. Ikhsan yang menjabat sebagai Wakil Ketua IV Bidang Hukum, Humas, dan Promosi PB Perpani itu juga mengakui kualitas Arif dan Bagas yang mampu bersaing dengan para senior. “Mereka memang masih junior tetapi angka mereka sudah bisa sejajar atau bahkan melebihi seniornya. Jadi, sangat potensial,” tuturnya. Arif, yang saat ini masih berusia 17 tahun, merupakan atlet yang menyumbang emas untuk Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, dia tampil pada nomor beregu putra bersama Riau Ega Salsabila dan Hendra Purnama. Bersama dengan Bagas (19 tahun), Arif lolos ke Olimpiade Tokyo setelah mengantarkan tim panahan putra Indonesia menembus final kualifikasi di Paris, Juni lalu. Keyakinan Ikhsan akan masa depan panahan Indonesia pun makin kuat setelah mendapat lampu hijau dari Kemenpora untuk menggelar Pelatnas lapis kedua. Pelatnas yang akan diikuti oleh banyak pemain muda tersebut rencananya akan dimulai pada awal Agustus mendatang. “Panahan sekarang cabang olahraga yang menjanjikan dan memiliki potensi menjuarai berbagai ajang besar,” ujar Ikhsan memungkasi.

Tiga Atlet Panahan BIFZA ASC Sumbang Medali Dari Ajang Internasional

Tiga Atlet Panahan BIFZA ASC Sumbang Medali Dari Ajang Internasional

Tiga atlet binaan klub panahan kota Batam, BIFZA ASC, berhasil meraih prestasi membanggakan pada kejuaraan panahan Kota Tinggi Open Remote Archery Tournament yang diselenggarakan sejak tanggal 26 sampai 28 Februari 2021 lalu. Ketiga atlet tersebut mampu menyabet satu medali emas dan dua medali perunggu dengan kategori berbeda-beda. Untuk kategori Compound Girl U-16, dua atlet BIFZA mendominasi gelar juara setelah Kelly Ardelia Henly meraih medali emas dan Tania Vergawita berhasil memperoleh medali perunggu. Untuk kategori Compound Girl U-16, dua atlet BIFZA mendominasi gelar juara setelah Kelly Ardelia Henly meraih medali emas dan Tania Vergawita berhasil memperoleh medali perunggu. Tidak hanya itu, atlet lainnya bernama Satria Nurwijaya juga berhasil menyabet medali perunggu untuk kategori Recurve Men Open. “Alhamdulillah para pemanah muda kami masih bisa berprestasi walau di tengah pandemi begini,” ujar Ketua Klub BIFZA ASC, Feri Nawa Pamungkas kepada TribunBatam.id, Selasa (2/3/2021). Feri mengungkapkan, kejuaraan panahan ini diselenggarakan oleh persatuan panahan Kota Tinggi Johor, Malaysia. Turnamen dilaksanakan secara daring atau online dan diikuti oleh beberapa negara lainnya. “Tournament remote ini turnamen online. Shooting di lapangan masing-masing dan hasilnya dimonitor online menggunakan sistem. Karena masih pandemi Covid-19, jadi tak ada kumpul-kumpul dalam jumlah besar,” jelas dia lagi. Selain untuk memotivasi para atlet agar terus berprestasi, Feri berharap turnamen ini dapat menjadi salah satu ajang pembinaan bagi para pemanah kategori pelaja. Mengingat, pembinaan atlet masih menjadi fokus utama pihaknya sejauh ini. “Perolehan medali ini merupakan salah satu hasil latihan rutin yang dilakukan setiap sore di lapangan panahan Temenggung Abdul Jamal,” tambah dia. Bahkan, dia ikut mengapresiasi dukungan para orangtua atlet untuk seluruh kegiatan panahan yang ada. “Banyak orang tua atlet berharap agar pemanah muda berbakat BIFZA ASC yang merupakan klub binaan BP Batam dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi lagi di event nasional dan internasional,” sebutnya.

Inspirasi Olahraga Panahan dari Atlet Cilik

Achmad Firdaus Assabil adalah atlet cilik panahan asal Surabaya. Ia tidak hanya terkenal karena banyak prestasi di usia yang masih muda, tapi juga berkesempatan memanah bersama Presiden, Joko Widodo. Awal Mula Ketertarikan Dunia Memanah Seperti yang dilansir dari Tempo.co, awal mula Assabil tertarik dunia memanah, saat Ia menonton Film “The Message” dan melihat prestasi atlet Panahan Indonesia di Olimpiade Rio De Janeiro 2016. Sejak saat itulah Ia mulai mencoba cabang olahraga panahan. Prestasi yang Diraih di Usia Muda Prestasi yang telah diraih Assabil yaitu Juara 1 Surabaya Eksebition Program 2016, dan runner-up  Bogor Open 2017. Pada kesempatan lomba di Bogor itulah, Ia berhasil memanah bersama Presiden Jokowi. Ada juga banyak prestasi lainnya, seperti juara 2 di Surabaya Internasional junior Champhionship Tahun 2017, Juara 1 Piala Walikota Kediri Tahun 2017, dan juara 2 di Surabaya Eksebition Stage 2. Terakhir Ia mendapatkan 2 medali perak dan 1 perunggu pada Pekan Olahraga SD/MI se- Jawa Timur di Lumajang. Tak hanya berprestasi dibidang atletik, ternyata putra Achmad Basjori dan Retno Mardiningsih ini berprestasi juga di bidang akademik, antara lain pernah juara Harapan Olimpiade Science Tahun 2017, juara 3 Lomba Pidato Se-Surabaya, Juara lomba Tahfidz dan cerdas cermat tentang agama, Juara Pildacil (Pemilihan Dai Cilik Se- kecamatan Gayungan), dan Juara 2 Show and Tell yang diselengarakan Lembaga Indonesia Amerika. Kunci dari kesuksesan Assabil adalah fokus. “Jika di sekolah tidak boleh mikir panahan, sebaliknya waktu latihan gak usah mikir sekolah,” katanya yang dilansir dari tempo.co Assabil bisa membagi waktunya antara prestasi bidang akademik dan dunia panahan adalah dengan Pelatih Panahan, Huda Sarbiantoro, memberikan porsi latihan di rumah. Berhubung waktu berlatih di lapangan yang terbatas, menyebabkan ia harus berlatih juga di rumah. Sedangkan untuk waktu latihan di lapangan panahan KONI Jatim hanya 2 kali seminggu. Tentang Panahan Dikatakan Assabil olahraga panahan ini dapat melatih mental para atlet. Berdasarkan pengalamannya, atlet banyak yang berpikir untuk menang dan meraih hadiah di pertandingan. Padahal, hal tersebut malah bisa memecah konsentrasi dalam memanah. Cabang olahraga panahan ini butuh konsentrasi dan fokus. Tidak boleh berpikir tentang hadiah dari kemenangan tersebut, melainkan harus tetap fokus untuk kebanggaan dan kesuksesan tim. Diakui sang pelatih bahwa Assabil merupakan atlet yang memiliki fisik dan mental bertanding yang bagus. Assabil pasti bisa menjadi atlet panahan andalan jika ia terus tekun berlatih.

Nama Atlet Panahan Untuk Popnas telah Dikirim

Evaluasi atlet panahan untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017. Foto: TribunPekanbaru.com

Cabang Olahraga (Cabor) Panahan telah kirim 10 atletnya untuk tampil pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 10-22 September 2017 mendatang di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Menurut lansiran TribunPekanbaru.com (20/07/2017), 10 atlet tersebut terdiri dari 5 putra dan 5 putri. Mereka merupakan hasil pemilihan dengan evaluasi yang dilakukan oleh Pelatih Panahan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau. “Sepuluh atlet itu dari hasil evaluasi dari yang telah kami lakukan, Minggu (9/7) lalu di Venue Panahan Komplek Universitas Islam Riau (UIR) Jalan Kaharuddin Nasution, Pekanbaru,” ujar Muslim sebagai pelatih PPLP Dispora Riau.