Pertandingan Final Tunggal Putri All England 2025 Pecahkan Rekor

An Se Young

Hari Minggu (16/3) menjadi penanda selesainya pertandingan All England 2025 di Birmingham, Inggris. Penganugerahan medali kepada para pemenang pun sudah dilakukan. Beberapa kejadian di All England kali ini di highlight sebagai peristiwa bersejarah. Salah satunya adalah pertandingan antara An Se Young, wakil tunggal putri dari Korea Selatan dan Wang Zhi Yi, wakil tunggal putri Cina. Saat ini, dilansir dari laman Badminton World Federation, An Se Young menempati peringkat pertama dunia posisi pemain tunggal putri. Sementara, hanya terpaut 9 poin dari An Se Young, Wang Zhi Yi menempati urutan kedua pemain badminton tunggal putri. Wang Zhi Yi dan An Se Young bertemu di All England 2025 pada pertandingan final tunggal putri. Pertandingan berlangsung dengan sengit dan menegangkan. Putaran pertama dipimpin oleh Wang Zhi Yi. Namun, pada putaran kedua dan ketiga, An Se Young melibas habis dan mengejar skor ketertinggalan. Rally Wang Zhi Yi dan An Se Young pada All England kali ini merupakan rally terpanjang di sektor badminton tunggal putri dunia dengan total 79 shots. Rekor baru akhirnya terpecahkan setelah lewat 8 tahun lamanya. Rekor rally ini menggeser pertandingan antara P.V. Sindhu dari India dan Nozumi Okuhara wakil Jepang di World Championship Final 2017 dengan total 73 shots. Pertandingan Wang ZHi Yi dan An Se Young jika dihitung mencapai 1,5 jam secara keseluruhan. Permainan apik dan lihai dari kedua atlet ditunjukkan saat pertandingan ini. Penonton memuji-muji An Se Young dan Wang Zhi Yi karena telah memberikan permainan menakjubkan dan sportivitas sebagai seorang atlet profesional yang handal. Pertandingan pun usai dengan kemenangan An Se Young dengan skor 13-21, 21-18, 21-18. Selain itu, dengan kemenangan ini, membuat An Se Young masih tak terkalahkan sepanjang 2025, dengan total 20 kemenangan beruntun.

All England 2025: Leo/Bagas Jadi Runner Up

Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana gagal meraih gelar juara All England 2025 setelah takluk melawan pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae di pertandingan final yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Senin dinihari WIB, 17 Maret 2025. Duel berakhir dengan skor 21-19, 21-19 untuk keunggulan Kim / Seo. Leo/Bagas bermain di bawah tekanan pada game pertama setelah Kim/Seo memimpin perolehan nilai 1-7 dan melebar hingga 2-13. Dalam situasi itu, mereka tak menyerah dan terus memberikan perlawanannya hingga mampu memperkecil selisih nilai menjadi 17-19, lalu 19-20. Namun, ketika tinggal berjarak satu poin, pasangan Korea Selatan itu berhasil mendapatkan satu poin yang mengakhiri perjuangan ganda Indonesia. Di game kedua perolehan nilai berjalan ketat. Tak seperti game sebelumnya, Leo/Bagas terus menempel dan tak lagi terpaut jauh. Sempat tertinggal 11-15, mereka mampu menyamakan kedudukan 15-15 dan sejak itu duel semakin sengit. Pasangan Indonesia sempat unggul 19-18, tetapi akhirnya kalah setelah Kim/Seo meraih tiga poin beruntun untuk memenangi pertandingan. “Alhamdulillah bisa sampai ke final tapi memang tidak mudah di partai tadi. Kami sudah berusaha, sempat tertinggal jauh di gim pertama tapi bisa mengejar dengan memperbaiki permainan dan memperkuat komunikasi. Setelah ini kami mau langsung fokus ke Swiss Open,” kata Leo. “Kim/Seo bermain sangat in hari ini, sangat cepat dan rapat. Sergapan mereka membuat kami kewalahan. Kami pastinya tidak puas dengan hasil ini, kami mau lebih dan lebih lagi. Jangan down karena ini bukan hasil yang jelek,” pungkasnya. “Mereka juga sangat sulit dimatikan, beberapa kali bola tanggung mereka bisa mengembalikan walaupun dalam posisi yang sudah sulit. Ke depan kami harus mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri,” timpal Bagas. Kekalahan ini membuat Indonesia gagal membawa pulang gelar All England 2025. Di satu sisi, Korea Selatan menyabet dua gelar setelah Kim/Seo keluar sebagai pemenang di final menyusul keberhasilan tunggal putri An Se Young yang mengalahkan Wang Zhi Yi dari Cina. Rekap Hasil Final All England 2025: XD: Guo Xin Wa/Chen Fang Hui (Cina/7) vs Feng Yan Zhe / Wei Ya Xin (Cina/5), skor 21-16, 10-21, 23-21. WD: Yuki Fukushima / Mayu Matsumoto (Jepang/6) vs Nami Matsuyama / Chiharu Shida (Jepang/3), skor 16-21, 21-14, 17-21. MS: Shi Yu Qi (Cina/1) vs Lee Chia Hao (Taiwan), skor 21-17, 21-19. WS: An Se Young (Korea Selatan/1) vs Wang Zhi Yi (Cina/2), skor 13-21, 21-18, 21-18. MD: Leo Rolly Carnando / Bagas Maulana (Indonesia) vs Kim Won Ho / Seo Seung Jae (Korea Selatan), skor 19-21, 19-21.

All England 2025: Daniel/Fikri Pulangkan Unggulan Pertama

Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin

Pasangan ganda putra Indonesia Daniel Marthin/Muhammad Shohibul Fikri membuat kejutan besar pada kejuaraan akbar All England 2025. Daniel/Fikri langsung memulangkan unggulan pertama pada kejuaraan dengan level BWF World Tour Super 1000 pada babak pertama. Daniel/Fikri menekuk ganda asal Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen yang memuncaki unggulan ganda putra. Daniel/Fikri hanya butuh kemenangan dua game 22-20, 21-18 untuk membawanya ke babak kedua. “Kami mengucapkan syukur bisa diberikan kelancaran dan kemenangan. Pertandingan yang seru dan sengit dari awal, mereka juga bermain sangat bagus dan tidak mudah dikalahkan. Kami bisa menang karena fokus pada pola permainan kami sendiri,” ucap Fikri usai pertandingan kepada tim Humas dan Media PP PBSI. “Di gim pertama saat kami unggul 19-16, kami banyak membuang poin jadi tersusul. Beruntung kami bisa membalikkan rasa percaya diri dan kembali siap. Puji Tuhan bisa unggul,” tutur Daniel “Di gim kedua mereka bermain jauh lebih baik jadi kami sempat tertekan tapi kami mencoba bangkit dengan pola permainan yang kami siapkan, ternyata efektif,” sambung Daniel. Kemenangan Daniel/Fikri membuat dua pasang ganda putra Indonesia akan saling bertemu di babak kedua. Daniel/Fikri akan bertemu dengan rekannya Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang sudah terlebih dahulu melenggang ke babak kedua. Bertemunya dua pasang ganda putra Indonesia di babak kedua membuat Indonesia memastikan satu tempat di babak perempat final. “Di babak 16 besar ketemu Leo/Bagas, pastinya kami ingin revans jadi harus lebih fokus memperbaiki apa yang kurang dari permainan hari ini agar bisa lebih baik nanti,” pungkas Fikri.

Debut All England, Putri Siap Berjuang di Birmingham

Putri Kusuma Wardani

Pebulu tangkis putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani siap menjalani debutnya di All England 2025 di Inggris. Pemain peringkat 12 dunia itu siap berjuang, memanfaatkan kesempatan tampil di Utilita Arena, Birmingham. “Saya antusias karena bisa tampil di salah satu turnamen tertua dan paling bergengsi di dunia,” kata Putri di PBSI Official. Ia juga fokus menyiapkan pola pikir agar lebih tenang, serta menambah variasi pukulan dalam permainannya. Tim bulu tangkis Indonesia akhirnya bertolak ke Inggris untuk menghadapi All England, setelah menjalani persiapan panjang. Kecuali Jonatan Christie yang sudah berangkat lebih awal, tim lainnya terbang pada Sabtu (8/3/2025) dini hari WIB. Skuad Merah Putih menunjukkan semangat tinggi dalam menghadapi turnamen yang digelar pada 11-16 Maret ini. Kondisi prima dan persiapan matang, mereka optimistis bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana menyadari faktor nonteknis akan sangat berpengaruh. Mereka menegaskan, menjaga fokus dan kondisi fisik menjadi kunci untuk meraih kemenangan di turnamen ini. Bagas menuturkan, mereka sudah menjalani persiapan panjang bersama tim pelatnas sebelum berangkat. Mereka juga mengikuti arahan dari pelatih Antonius Budi Ariantho, agar lebih siap menghadapi berbagai situasi di lapangan. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah merilis hasil undian babak pertama All England 2025. Beberapa wakil Indonesia akan menghadapi lawan berat sejak laga perdana turnamen bergengsi ini. Putri KW langsung mendapat tantangan dari unggulan kedelapan asal Thailand, Supanida Katethong, di laga debutnya. Sementara Gregoria Mariska Tunjung, unggulan kelima sektor tunggal putri, menghadapi pebulu tangkis Kanada, Michelle Li. Sektor tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo akan melawan unggulan pertama asal China, Shi Yu Qi. Jonatan Christie sebagai unggulan ketiga bertemu Leong Jun Hao (Malaysia), Anthony Ginting menantang unggulan keenam Li Shi Feng. Persaingan ketat juga terjadi di sektor ganda putra dengan laga seru di babak pertama. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan Chen Bo Yang/Liu Yi (Tiongkok), sementara Leo/Bagas menghadapi Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee (Taiwan). Di sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan menghadapi pasangan Taiwan, Hsu Yin-Hui/Jhih Yun. Sementara Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhadapan dengan pasangan Thailand, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong. Dari sektor ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja menghadapi unggulan kedua asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Dengan persiapan matang, tim Indonesia berharap bisa mencetak prestasi di turnamen ini.

All England 2024: Fajar/Rian Back to Back Juara!

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kembali mendominasi dan berhasil menutup perjuangan Indonesia di final All England Open 2024 dengan manis. Bertarung di partai penutup final All England Open 2024 pada Minggu (17/3/2024), Fajar/Rian tampil dengan baik. Duo asal Indonesia itu berhasil menumbangkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Dalam laga tersebut, Fajar/Rian berhasil tampil unggul sejak gim pertama. Fajar/Rian memang sempat kehilangan poin pertama lebih dulu. Tapi setelah berhasil menyusul di posisi skor 1-1, duo Indonesia itu terus memimpin hingga jeda interval dengan skor 11-6 Usai jeda, Fajar/Rian terus mempertahankan keunggulan mereka hingga akhir gim pertama. Di gim kedua, Fajar/Rian kembali memimpin perolehan poin di awal gim. Namun, Aaron/Soh mulai menyamakan keadaan di skor 9-9. Aaron/Chia terus memepet ketat Fajar/Rian, walau akhirnya wakil Indonesia itu kembali memimpin di jeda interval gim kedua dengan skor tipis 11-10. Usai jeda interval, Fajar/Rian terus mempertahankan keunggulannya meski Aaron/Chia terus mengejuar. Duo Indonesia itu pun akhirnya menutup laga dalam dua gim dengan skor kembar 21-16, 21-16. Hasil ini memastikan Fajar/Rian juara dan Aaron/Soh harus puas dengan posisi runner-up. Kemenangan Fajar/Rian ini juga diiringi sejumlah fakta manis. Mereka menjadi ganda putra yang berhasil back-to-back juara All England setelah Ricky/Rexy dan Marcus/ Kevin. Selain itu, kemenangan Fajar/Rian ini juga memastikan Indonesia berhasil meraih dua gelar juara di All England Open 2024. Raihan ini menjadi kali pertama dalam satu dekade. Sumber: Juara.net

All England 2024: Jojo Juara, Sejarah 30 Tahun Kembali Terukir

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie sukses menjuarai ajang bulu tangkis tertua dunia All England 2024. Prestasi tersebut ia raih setelah menundukkan rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting pada fase final, Minggu 17 Maret malam WIB. Jalannya pertandingan berlangsung menarik di Lapangan Minoru Yoneyama Utilita Arena Birmingham, Inggris. Ginting yang berstatus sebagai unggulan kelima malah kerap tertekan sebelum akhirnya kalah dengan skor 15-21, 14-21 dalam tempo 55 menit. Jojo–sapaan Jonatan sempat tertingggal 0-1 ketika memainkan gim pertama. Tapi setelah itu, dia merebut lima angka secara beruntun untuk membuat keunggulan 8-3 dan tidak membiarkan Ginting mendekati perolehan poinnya sampai gim pertama selesai. Sama seperti gim pertama, Ginting juga tampil cukup meyakinkan ketika unggul 2-0 lebih dulu saat memulai gim kedua. Sebab tidak lama kemudian, Jojo langsung membalikkan keadaan untuk menyabet empat poin secara beruntun dan tidak pernah membiarkan Ginting menyalip perolehan poinnya lagi. Meski hanya menjadi runner-up, Ginting tetap bisa berbangga karena turut terlibat untuk menciptakan All Indonesian Final di turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 ini yang terakhir terjadi pada 30 tahun silam. Sementara itu, Jojo masuk sejarah sebagai pebulu tangkis tunggal putra Indonesia yang pernah menjuarai All England selain Haryanto Arbi (1993, 1994), Ardy B. Wiranata (1991), Liem Swie King (1978, 1979, 1981), Rudy Hartono (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976), dan Tan Joe Hok (1959). Selain itu, indonesia menjadi negara pertama yang melahirkan  pemain tunggal putra (Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting) yang pernah berjaya di level Super 1000, 750, 500, dan 300.

Tembus Final All England, Lakshya Sen Ciptakan Rekor

Tembus Final All England, Lakshya Sen Ciptakan Rekor

Kejutan demi kejutan yang ditampilkan Lakhsya Sen terus berlanjut. Pebulu tangkis asal India ini sedang menapaki jalan menuju tunggal putra elite dunia. Ia sudah menampilkan performa gemilang sejak awal musim 2022 dengan menjuarai India Open. Setelah itu, dia menjadi runner-up German Open 2022. Terkini, dia menembus partai puncak All England 2022 seusai menghajar tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, 21-13, 12-21, dan 21-19. Sederet rekor fantastis diukir oleh Lakshya Sen seiring keberhasilannya menembus final turnamen Super 1000 ini. Pertama, ia menjadi orang India pertama yang mencapai babak final All England di usia 21 tahun, dan orang India ke-4 yang mampu melenggang ke final All England setelah Prakash Nath (1947), Prakash Padukone (1980 dan 1981), Pullela Gopichand (2001), dan Saina Nehwal (2015). Berikutnya, Sen berhasil menapaki partai final pada tiga turnamen BWF beruntun sepanjang 2022, yakni India Open, German Open, dan All England. Tak ayal, prestasi itu disambut penuh sukacita oleh pebulu tangkis 20 tahun tersebut. Selain itu, sepanjang tahun 2021, ia menumbangkan sederet pebulutangkis raksasa yaitu Viktor Axelsen (peraih medali emas Olimpiade), Anthony Ginting (peraih medali perunggu Olimpiade), Loh Kean Yew (Juara Dunia 2021), Anders Antonsen (peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2021), dan Lee Jii Zia (juara All England 2021). Biodata: Nama: Lakshya Sen Tempat lahir: Almora, Uttarakhand, India Tanggal lahir: 16 Agustus 2001 Tangan terkuat: Kanan Tinggi badan: 179 cm Prestasi: Medali Emas Swiss Junior International 2014 Medali Emas India Junior International 2015 Medali Perunggu Asia Juniors Championships 2016 Medali emas India International Series 2016 Medali Perak Tata Open India International 2017 Medali Emas India International Series 2017 Medali Emas Eurasian Bulgarian Open 2017 Medali Perak German Junior International 2017 Medali Perak Buenos Aires Youth Olympics 2018 Medali Emas Asian Junior Championships, Bangkok, 2018 Medali Emas Dutch Open 2019 Medali Emas SaarLorLux Open 2019 Medali Perak Polish Open 2019 Medali Emas Belgian International 2019 Medali Emas Scottish Open 2019 Medali Emas Bangladesh International 2019 Medali Perak Dutch Open 2021 Medali Perunggu World Championships 2021 Medali Perak German Open 2022 Medali Emas India Open 2022

Tim All England Berangkat Dengan Kekuatan Terbaik.

Dengan berupaya melupakan trauma, tim bulutangkis Indonesia berkekuatan 23 orang berangkat menuju turnamen bulutangkis All England. Dipimpin manajer tim, Rionny Mainaky, rombongan meninggalkan Tanah Air menuju Birmingham, Jumat (11/3) dini hari. Rombongan terdiri dari pemain, pelatih teknik, pelatih fisik, dokter gizi, psikolog, fisioterapis, masseur, dan tim pendukung. “Malam ini tim bulutangkis Indonesia berangkat menuju ke Birmingham untuk bertanding pada turnamen All England. Kami berangkat dengan kekuatan terbaik. Seluruh pemain terkuat yang kita miliki, kita kirim ke All England,” ujar Rionny Mainaky kepada Tim Humas PP PBSI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis (10/3) malam. Dari para pemain yang bertolak ini terdapat nama-nama pebulutangkis utama Indonesia. Di antaranya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, hingga Gregoria Mariska Tunjung. Mereka akan bahu-membahu untuk merebut gelar juara dalam kejuaraan tertua dan paling bergengsi yang bakal berlangsung di Birmingham, 16-20 Maret 2022. Kekuatan Skuad Garuda bakal bertambah solid dengan bergabungnya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dkk usai bertanding dari Jerman Terbuka. Tahun lalu tim bulutangkis Indonesia mendapat pengalaman pahit saat terusir dari penyelenggaraan turnamen All England 2021. Hal ini karena mereka dianggap memiliki kontak erat, menyusul adanya salah satu penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul, Turki menuju Birmingham. “Soal apakah ada perasaan trauma dengan kejadian pahit tahun lalu, rasanya semua pemain sudah melupakan. Pengalaman dilarang meneruskan pertandingan seperti di All England lalu, sudah hilang. Mereka kini fokus untuk menghadapi kejuaraan All England dengan penuh semangat untuk bisa juara,” ujar Rionny, yang juga Kabid Binpres PP PBSI ini. “Kita sudah move on. Melupakan kejadian pahit di All England tahun lalu. Rasanya tidak ada trauma dan sudah kita lupakan saja. Kita fokus dan siap menghadapi kejuaraan,” tutur Apriyani Rahayu, pemain ganda putri. Untuk melupakan trauma dan sebagai bentuk antisipasi agar pengalaman pahit tersebut tidak terulang lagi, untuk menuju Birmingham PP PBSI tidak lagi memilih transit di Istanbul. Kali ini dari Jakarta, pemain akan transit di Dubai dan lanjut ke Birmingham. Ditambahkan Rionny, kondisi fisik dan mental pemain juga sangat oke. Mereka telah menjalani persiapan panjang sejak Januari dengan latihan teknik dan fisik secara optimal di Pelatnas Cipayung, Jakarta Tiimur. Selain itu, mereka juga dinyatakan sehat dan bebas Covid. “Para pemain semuanya sehat. Dari hasil PCR yang dilakukan kemarin, hari ini hasilnya telah keluar dan semua dinyatakan sehat dan negatif dari Covid-19,” kata Rionny. Sumber: www.pbsi.id