Syabda Perkasa Berjaya di Malaysia

Syabda Berjaya di Malaysia

Syabda Perkasa Belawa jadi kampiun. Pemain tunggal putra Indonesia ini akhirnya bisa berdiri di podium juara turnamen bulutangkis Malaysia International Series 2022. Di final, Minggu (13/11), pebulutangkis kelahiran tahun 2011 itu memang tampil lebih solid. Syabda pun sukses membekuk Lei Lan Xi asal China dengan dua gim langsung, 21-17, 21-18. Dalam pertandingan yang berlangsung di Arena Badminton Perak, Kompleks Sukan MBI Ipoh, Malaysia, Minggu (13/11), Syabda memang tampil rapi. Serangannya lewat bermain reli, begitu efektif menghasilkan angka. Pola permainannya juga masuk semua. “Alhamdulillah akhirnya saya bisa meraih gelar juara di turnamen ini dengan selamat dan tidak ada cedera. Tadi dari awal pertandingan saya sudah menyiapkan pola untuk mengajak lawan bermain reli. Juga menyerang dan saya tidak mau gampang memberi poin untuk lawan,” kata Syabda kepada Tim Humas dan Media PBSI. Menurut Syabda, dirinya bisa menang dengan dua gim langsung itu karena lawan kurang nyaman dengan pola yang dia terapkan. Meskipun di gim kedua dirinya sempat tertinggal karena lawan lebih mau menekan, tapi dalam posisi tertinggal poin itu, bisa diubah dengan pola permainan yang lebih agresif. “Dengan pola itu, alhamdulillah saya bisa mengubah jalannya pertandingan dan bisa mengembalikan keadaan dari posisi tertinggal menjadi menang dan juara,” tambah Syabda. Dijelaskan oleh Syabda, strategi yang mengantarkan bisa jadi juara di turnamen berhadiah total 10 ribu dolar AS ini, dirinya selalu berprinsip bertanding dan bermain harus semaksimal mungkin. Selain itu dirinya coba bermain ikhlas. “Kemenangan dan gelar juara ini cukup berarti buat perjalanan karier saya. Semoga bisa menambah rasa percaya diri di lapangan dan bisa meraih gelar-gelar selanjutnya,” tegas Syabda. “Yang pasti, saya senang dan bangga akhirnya perjuangan melawan lelah dan capek setiap hari berlatih di Pelatnas Cipayung, pelan-pelan mulai terlihat hasilnya. Tetapi saya merasa belum cukup dan mau lebih lagi. Semoga gelar-gelar selanjutnya di turnamen yang lebih besar, bisa saya raih,” tutur Syabda.

Sengit! Syabda Bawa Skuad Garuda Jawara Grup

Sengit! Syabda Bawa Skuad Garuda Jawara Grup

Pemain debutan Syabda Perkasa Belawa jadi penentu kemenangan tim Piala Thomas Indonesia tampil sebagai jawara grup. Kemenangan di partai terakhir, mengantarkan tim Garuda menang 3-2 atas Korea Selatan. Syabda tampil luar biasa. Mentalitasnya juga prima. Kelebihan itu dia tunjukkan saat menghadapi Yun Gyu Lee di partai kelima pertandingan antara Indonesia dan Korea Selatan di penyisihan grup. Siapa yang menang bakal menjadi juara Grup A. Sebagai pendatang baru, Syabda seperti namanya begitu perkasa. Ketika kedudukan sama kuat, 2-2, saat tampil di partai kelima, dia dituntut menang untuk menyelamatkan Skuad Garuda dari kekalahan. Nyatanya, Syabda tampil mengilap. Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Rabu (11/5), saat ketinggalan 6-11 di gim ketiga, tak membuat dirinya pasrah. Sebaliknya, bangkit dan akhirnya menang lewat laga tiga gim, 21-14, 11-21, 21-16. “Saat tertinggal 6-11 pada gim ketiga, saya hanya berpikir, seandainya kalah ya sudah kalah. Tetapi saya bertekad saya tidak mau menyerah begitu saja di tengah lapangan. Saya terus berusaha saja,” tutur Syabda. Hasilnya, luar biasa. Dia bisa menyusul dan akhirnya menang. Berkat sumbangan angka dari Syabda, Indonesia pun menang 3-2 dan jadi juara grup. “Senang dan bersyukur saya bisa menang dan bisa menyumbangkan angka penentu kemenangan Indonesia atas Korea 3-2. Pertandingan tadi ada tegang dan ada pressure, karena saya tampil pertama kali di ajang besar seperti Piala Thomas dan tampil di partai penentuan lagi,” sebutnya. “Senior-senior sekaligus idola-idola saya, terus mendukung saya dari pinggir lapangan. Supportnya luar biasa. Mereka mendukung penuh saya. Saya pun jadi tidak mau menyerah. Saya lihat Koh Hendra, Mas Kevin, Babah Ahsan dan lain-lain, berteriak dari pinggir lapangan mendukung saya, saya pun terus fight. Saya tidak mikir apa-apa, pokoknya berjuang terus dan tidak ragu-ragu seperti gim kedua yang membuat saya kalah,” tambah Syabda. Sebelumnya, Shesar Hiren Rhustavito yang turun di partai ketiga, mampu memperpanjang napas tim Indonesia. Kedudukan Indonesia dan Korea Selatan pun menjadi 1-2. Vito, sapaan akrab pemain tunggal ini sukses mengalahkan Jeon Hyeok Jin, 19-21, 21-8, 21-10. “Tadi kunci kemenangan saya, adalah bermain sabar dan tidak buru-buru menyerang. Saya harus bermain seefisien mungkin. Tidak terpancing bermain menyerang terus yang bisa menguras tenaga saya,” ujar Vito. Indonesia pun sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat sumbangan angka dari pasangan ganda kedua, Fajar Alfian/Muh. Rian Ardianto yang mengatasi perlawanan Yong Jin/Na Sung Seong, 23-21, 21-16. “Alhamdulillah bersyukur bisa menyumbang poin bagi Indonesia. Setelah ketinggalan 1-2, jadi 2-2. Di awal gim, kita memang kalah siap. Kita dari awal tertekan terus. Belum bisa mengatasi serangan lawan. Namun setelah itu, kita bermain lebih tenang dan bisa menang,” ucap Rian. Di dua laga awal tm Merah-Putih sempat tertinggal 0-2. Anthony Sinisuka Ginting kalah di tangan Heo Kwang Hee, 16-21, 21-15, 14-21 dan pasangan baru Kevin Sanjaya/Moh. Ahsan takkuk kepada Seo Sung Jae/Kang Min Hyuk, 18-21, 21-13, 12-21. “Kecewa dan sedih juga saya tidak berhasil ambil poin. Sejak dari pertandingan awal, saya juga belum berhasil menyumbangkan poin untuk tim. Saya sebenarnya sudah mencoba yang terbaik untuk bisa dapat poin, namun belum berhasil. Belum rejeki saya,” sebut Ginting. “Kita akui, pasangan Korea itu juga bagus. Mereka layak diwaspadai. Ini menjadi perhatian dan pekerjaan rumah kita. Ke depan, akan kita coba dengan ganda-ganda muda kita yang belum masuk tim ini,” sebut pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi. Piala Thomas Indonesia vs Korea Selatan (3-2) Anthony Sinisuka Ginting vs Heo Kwang Hee, 16-21, 21-15, 14-21. Kevin Sanjaya/Moh. Ahsan vs Seo Sung Jae/Kang Min Hyuk, 18-21, 21-13, 12-21 Shesar Hiren Rhustavito vs Jeon Hyeok Jin, 19-21, 21-8, 21-10. Fajar Alfian/Muh. Rian Ardianto vs Yong Jin/Na Sung Seong, 23-21, 21-16. Syabda Perkasa Belawa vs Yun Gyu Lee, 21-14, 11-21, 21-16.

Tembus Perempat Final Indonesia International Challenge 2018, Remaja 17 Tahun di Luar Dugaan Berhasil Tumbangkan Lawan Seniornya Dari Negeri Sakura

Surabaya- Tunggal Putra besutan PB Djarum Kudus Syabda Perkasa Belawa, sukses menembus perempat final kejuaraan bulutangkis ‘Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challenge 2018’. Melakoni laga babak ketiga (16 besar), pada Kamis (25/10), ia berhasil memulangkan wakil Jepang Takuma Obayashi, dua gim langsung, lewat duel berdurasi 50 menit, dengan skor 21-16, 22-20. Remaja kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu, mengaku tak menyangka bisa memenangi duel dengan pemain asal Negeri Sakura itu. Sebab, menurutnya, lawan memiliki ranking lebih baik darinya. Berdasarkan catatan, Obayashi menempati ranking 201 dunia, sedangkan Syabda merupakan penghuni ranking 473 dunia. “Hasil ini di luar dugaan. Kalau dilihat dari ranking lawan lebih baik, dia juga lebih senior dari saya. Tak menyangka saja bisa menang,” ujar Syabda di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman Surabaya, Jawa Timur, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Kamis (25/10). Lolos ke perempat final, semifinalis India Junior International Grand Prix 2018 (tunggal putra) itu, berharap bisa terus menghadirkan kejutan. “Masuk perempat final belum puas. Harapannya bisa terus melaju,dan memberikan perlawanan,” imbuh lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2013 itu. Berikutnya, ia akan saling ‘bunuh’ dengan wakil Indonesia lainnya, Chico Aura Dwi Wardoyo, yang menempati unggulan 11, guna memperebutkan tiket semifinal. “Besok (Jumat, 26/10) ketemu Chico. Kalau melihat peluang, tentu saja masih ada. Tinggal bagaimana di lapangannya saja nanti. Saya harus siap main alot,” tukas Syabda. (Adt)