Sengit! Syabda Bawa Skuad Garuda Jawara Grup

Sengit! Syabda Bawa Skuad Garuda Jawara Grup

Pemain debutan Syabda Perkasa Belawa jadi penentu kemenangan tim Piala Thomas Indonesia tampil sebagai jawara grup. Kemenangan di partai terakhir, mengantarkan tim Garuda menang 3-2 atas Korea Selatan. Syabda tampil luar biasa. Mentalitasnya juga prima. Kelebihan itu dia tunjukkan saat menghadapi Yun Gyu Lee di partai kelima pertandingan antara Indonesia dan Korea Selatan di penyisihan grup. Siapa yang menang bakal menjadi juara Grup A. Sebagai pendatang baru, Syabda seperti namanya begitu perkasa. Ketika kedudukan sama kuat, 2-2, saat tampil di partai kelima, dia dituntut menang untuk menyelamatkan Skuad Garuda dari kekalahan. Nyatanya, Syabda tampil mengilap. Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Rabu (11/5), saat ketinggalan 6-11 di gim ketiga, tak membuat dirinya pasrah. Sebaliknya, bangkit dan akhirnya menang lewat laga tiga gim, 21-14, 11-21, 21-16. “Saat tertinggal 6-11 pada gim ketiga, saya hanya berpikir, seandainya kalah ya sudah kalah. Tetapi saya bertekad saya tidak mau menyerah begitu saja di tengah lapangan. Saya terus berusaha saja,” tutur Syabda. Hasilnya, luar biasa. Dia bisa menyusul dan akhirnya menang. Berkat sumbangan angka dari Syabda, Indonesia pun menang 3-2 dan jadi juara grup. “Senang dan bersyukur saya bisa menang dan bisa menyumbangkan angka penentu kemenangan Indonesia atas Korea 3-2. Pertandingan tadi ada tegang dan ada pressure, karena saya tampil pertama kali di ajang besar seperti Piala Thomas dan tampil di partai penentuan lagi,” sebutnya. “Senior-senior sekaligus idola-idola saya, terus mendukung saya dari pinggir lapangan. Supportnya luar biasa. Mereka mendukung penuh saya. Saya pun jadi tidak mau menyerah. Saya lihat Koh Hendra, Mas Kevin, Babah Ahsan dan lain-lain, berteriak dari pinggir lapangan mendukung saya, saya pun terus fight. Saya tidak mikir apa-apa, pokoknya berjuang terus dan tidak ragu-ragu seperti gim kedua yang membuat saya kalah,” tambah Syabda. Sebelumnya, Shesar Hiren Rhustavito yang turun di partai ketiga, mampu memperpanjang napas tim Indonesia. Kedudukan Indonesia dan Korea Selatan pun menjadi 1-2. Vito, sapaan akrab pemain tunggal ini sukses mengalahkan Jeon Hyeok Jin, 19-21, 21-8, 21-10. “Tadi kunci kemenangan saya, adalah bermain sabar dan tidak buru-buru menyerang. Saya harus bermain seefisien mungkin. Tidak terpancing bermain menyerang terus yang bisa menguras tenaga saya,” ujar Vito. Indonesia pun sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat sumbangan angka dari pasangan ganda kedua, Fajar Alfian/Muh. Rian Ardianto yang mengatasi perlawanan Yong Jin/Na Sung Seong, 23-21, 21-16. “Alhamdulillah bersyukur bisa menyumbang poin bagi Indonesia. Setelah ketinggalan 1-2, jadi 2-2. Di awal gim, kita memang kalah siap. Kita dari awal tertekan terus. Belum bisa mengatasi serangan lawan. Namun setelah itu, kita bermain lebih tenang dan bisa menang,” ucap Rian. Di dua laga awal tm Merah-Putih sempat tertinggal 0-2. Anthony Sinisuka Ginting kalah di tangan Heo Kwang Hee, 16-21, 21-15, 14-21 dan pasangan baru Kevin Sanjaya/Moh. Ahsan takkuk kepada Seo Sung Jae/Kang Min Hyuk, 18-21, 21-13, 12-21. “Kecewa dan sedih juga saya tidak berhasil ambil poin. Sejak dari pertandingan awal, saya juga belum berhasil menyumbangkan poin untuk tim. Saya sebenarnya sudah mencoba yang terbaik untuk bisa dapat poin, namun belum berhasil. Belum rejeki saya,” sebut Ginting. “Kita akui, pasangan Korea itu juga bagus. Mereka layak diwaspadai. Ini menjadi perhatian dan pekerjaan rumah kita. Ke depan, akan kita coba dengan ganda-ganda muda kita yang belum masuk tim ini,” sebut pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi. Piala Thomas Indonesia vs Korea Selatan (3-2) Anthony Sinisuka Ginting vs Heo Kwang Hee, 16-21, 21-15, 14-21. Kevin Sanjaya/Moh. Ahsan vs Seo Sung Jae/Kang Min Hyuk, 18-21, 21-13, 12-21 Shesar Hiren Rhustavito vs Jeon Hyeok Jin, 19-21, 21-8, 21-10. Fajar Alfian/Muh. Rian Ardianto vs Yong Jin/Na Sung Seong, 23-21, 21-16. Syabda Perkasa Belawa vs Yun Gyu Lee, 21-14, 11-21, 21-16.

Marcus Gideon Harus Operasi The Minions Absen di Korea Terbuka 2022

Akibat adanya gangguan pada kaki Marcus Gideon harus segera naik meja operasi untuk menghilangkan tulang kecil yang tumbuh di ankle kanan dan kirinya. Hal ini diduga menjadi penyebab terganggunya performa Marcus. Dikutip dari halaman www.pbsi.id Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan hal ini sudah di observasi sebelumnya. “Jadi berdasarkan hasil observasi dan rontgen, Marcus ada pertumbuhan tulang kecil yang tidak seharusnya di ankle kanan dan kirinya. Ini cukup mengganggu penampilan karena menimbulkan rasa sakit.” “Lalu setelah berkonsultasi dengan Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama, dokter PBSI, maka ia disarankan untuk melakukan operasi dalam waktu dekat ini,” sambung Rionny. Operasi yang dijadwalkan serta masa pemulihan membuat pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menarik diri dari turnamen bulutangkis Korea Terbuka 2022 yang akan berlangsung pada tanggal 5-10 April di kota Suncheon. Mereka juga dipastikan absen di Kejuaraan Asia 2022 yang dihelat 26 April hingga 1 Mei di Manila, Filipina. “Kami berharap operasi Marcus berjalan lancar, proses pemulihannya maksimal, dan bisa cepat turun kembali berlaga. Tidak telalu lama absen karena Marcus/Kevin adalah salah satu andalan kami,” harap Rionny. Marcus/Kevin yang saat ini masih berstatus sebagai ganda putra nomor satu dunia memang masih menjadi andalan Indonesia untuk meraih gelar-gelar juara bergengsi. Apalagi di bulan Mei nanti, Indonesia akan menghadapi satu turnamen penting, Piala Thomas dan Uber. Sementara, Marcus mengungkapkan bahwa tadinya ia hanya merasakan ankle kanan yang sakit. Tetapi beberapa hari terakhir ankle kiri juga mulai sakit. “Saya memang sudah lumayan lama merasakan sakit di ankle kanan, tapi coba saya tahan. Kemarin di All England malah jadi dua-duanya. Setibanya di Jakarta, saya langsung periksa dan ternyata ada tulang kecil tumbuh. Harus operasi,” ujar Marcus. “Mohon doanya agar operasi saya berjalan lancar dan bisa kembali bertanding dalam waktu dekat,” ucap Marcus. Sumber: www.pbsi.id

All England 2022. Marcus/Kevin Akan Bertemu Bagas/Fikri di Semi Final.

Ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses menembus babak semi final turnamen bulutangkis All England 2022. Hasil ini mereka raih usai mengalahkan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dua gim langsung 24-22, 21-17. Berlaga di Utilita Arena Birmingham pada Jumat (18/3) pagi waktu setempat, The Minions tidak memulai laga dengan mudah. Banyak melakukan kesalahan sendiri di gim pertama membuat mereka harus tertinggal 15-20 terlebih dahulu. Tapi dengan semangat pantang menyerah, Marcus/Kevin berhasil membalikkan keadaan dan menang 24-22. “Kami hampir kalah di gim pertama. Lawan bermain sangat baik, cepat, dan punya power. Setelah tertinggal 15-20 kami coba main nothing to lose, melakukan yang terbaik, fokus satu poin demi satu poin dan beruntung bisa balik menang,” kata Kevin usai pertandingan. “Di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di servis. Tiga sampai empat kali kami kehilangan poin dari servis,” sambung Marcus. Setelah menang di gim pertama, penampilan Marcus/Kevin membaik di gim kedua. Kontrol permainan pun dapat dipegang sepenuhnya. Mereka mengakui kemenangan di gim pertama menambah kepercayaan diri. “Bisa mengejar poin di gim pertama membuat kami lebih percaya diri. Akhirnya di gim kedua kami tidak banyak melakukan kesalahan sendiri,” ucap Marcus. “Kami sangat senang bisa masuk ke semifinal tapi besok pertandingan akan semakin berat, jadi kami harus fokus lagi,” ungkap Marcus. Saat berita ini ditulis pasangan Bagas Maulana/ Muhammad Shohibul Fikri menang atas pasangan Takuro Hoki/Kobayashi dengan skor 16-21, 21-16, 22-20. Dengan hasil ini maka Bagas/Fikri akan berjumpa Kevin/Marcus dibabak semifinal. Sumber: www.pbsi.id

All England 2022. Lapangan Bocor The Minions Terpaksa Pindah Lapangan.

Akibat kebocoran lapangan yang dialami oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melawan Lucas Corvee/Ronan Labar (Perancis) terpaksa partai ganda putra ini terhenti dan pindah lapangan. Peristiwa ini terjadi saat gim kedua pada skor 2-2, pada game pertama Marcus/Kevin, sudah mengantongi keunggulan 21-12. Akibat tertunda beberapa lama akhirnya Marcus/Kevin harus mengejar ketertinggalan sebelum menutup game kedua dengan 21-18. “Sebenarnya kami bermain sudah lumayan sejak awal pertandingan, tapi tadi sempat tidak enak setelah pindah lapangan soalnya nunggu lama jadi agak dingin juga,” ujar Marcus dikutip dari halaman resmi www.pbsi.id “Setelah pindah lapangan di gim kedua poinnya mepet-mepet malah kami selalu tertinggal, beruntung di poin-poin akhir kami bisa kembali pegang kendali dan menyusul,” sambung Kevin. Marcus/Kevin yang berada di unggulan pertama awalnya harus bertemu dengan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae di babak 32 besar tapi pasangan Korea itu memutuskan untuk mundur. “Kami tidak merasa diuntungkan dengan mundurnya pasangan Korea. Semua lawan sama saja, semua berat karena ini All England,” tutur Marcus.